Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN HASIL KEGIATAN BEDSIDE TEACHING DI RUANG

RAWAT GABUNG RSUD BLAMBANGAN PROGRAM STUDI NERS


STIKES BANYUWANGI 2020/2021

1. Persiapan
Kegiatan persiapan Bedside Teaching dimulai pada
I. Tanggal 11 Juni 2021 :
a. Persepti melakukan komunikasi dengan perseptor perihal kontrak
waktu, BST akan dilaksanakan pada hari jumat tanggal 11 Juni 2021
pukul 08.30 Wib di Ruang Rawat Gabung.

b. Melakukan pengkajian singkat ke pasien :


Nama : Ny. H
Umur : 31 Tahun
Agama : Islam
Suku : Jawa
Perkerjaan : Petani
No. Reg : 25xxxx
Tgl MRS : 09 Juni 2021
Dx Medis : P2002 Nifas SC Hari ke 2 gagal CTC
Gambaran kondisi Klien :
KU lemah, GCS 456 CM, TD : 110/70 mmHg, N : 80 x/menit, RR : 18
x/mnt, S : 360 C

c. Tema yang akan diangkat menjadi topik BST : Perawatan Luka Post
Sectio Caesare

II. Tanggal 10 Juni 2021 : pembuatan proposal BST (Perawatan Luka Post
Sectio Caesarea)
III. Tanggal 11 Juni 2021 : konsultasi proposal BST (Perawatan Luka Post
Sectio Caesarea)
IV. Tanggal 11 Juni 2021 : perseptor kontrak waktu dengan pasien yang akan
terlibat dalam proses BST
V. Tanggal 11 Juni 2021 : perseptor mereview kembali kesiapan mahasiswa
sebelum melakukan BST langsung ke pasien.

2. Pelaksanaan
a. Kegiatan BST dilaksanakan pada tanggal 11 Juni 2021 dan dimulai pada
pukul 08.20 dan berakhir pada pukul 08.35 di Ruang Rawat Gabung
RSUD Blambangan.
b. Pasien Didampingi oleh keluarga
c. Pasien kooperatif terhadap tindakan
d. Tanya jawab dengan pasien berlangsung aktif berikut pertanyan yang
diajukan oleh pasien:
a) Pasien :“Kalau di rumah cara membersihkan lukanya bagaimana
suster”?
Mahasiswa : “kalau di rumah tidak perlu dilakukan perawatan jika
tidak ada tanda-tanda seperti pada luka keluar darah dan pus. Kalau
mau dibersihkan lukanya langsung saja kontrol ke poli kandungan
sesuai jadwal kontrolnya”.
Susuna Acara BST
No. Jam Kegiatan Pelaksanaan Keterangan
1 08.20 Pembukaan: Siska Rosita Pasien
Mengucapkan salam menyetujui
Memperkenalkan diri dan mahasiswa
Menjelaskan tujuan
Menjelaskan kontrak waktu

2 08.30 Pelaksanaan SOP Perawatan Luka Post Sectio Caesarea Septiana Kurnia Pasien
1. Persiapan Alat Dewi Kooperatif
a. Alat non steril b. Alat Steril dengan
- Handscoon bersih sepasang - Bak Instrumen tindakan
- Alcohol swab - Handscoon steril
- Cairan NaCl 0,9% sepasang
- Bengkok - Pinset chirugis 1
- Hypavix - Pinset anatomis 1
- Gunting - Kassa
- Cucing

2. Persiapan pasien Ni Ketut Ledi


a. Posisikan pasien di tempat tidur atau posisi supinasi, perawat berdiri tepat di Wiryanti
samping tempat tidur pada sisi kanan pasien.
b. Menjaga privasi pasien

3. Persiapan lingkungan
a. Menutup sampiran atau pintu
b. Menyalakan lampu untuk pencahayaan
4. Fase Kerja
1) Memberikan kesempatan pada klien untuk bertanya sebelum kegiatan dimulai.
2) Susun semua peralatan yang diperlukan, taruh di dekat pasien(jangan membuka
peralatan steril dulu).
3) Letakkan bengkok di dekat pasien.
4) Jaga privasi pasien, dengan menutup tirai yang ada di sekitar pasien, serta pintu
dan jendela, atur pencahayaan, atur ventilasi.
5) Mengatur posisi klien, instruksikan pada klien untuk tidak menyentuh area luka
atau peralatan steril.
6) Mencuci tangan secara seksama
7) Gunakan sarung tangan bersih sekali pakai dan lepaskan hypapix
8) Lepaskan hypavix dengan melepaskan ujung dan menariknya dengan perlahan,
sejajar pada kulit dan mengarah pada balutan. Jika masih terdapat sisa hypavix
pada kulit, bersihkan dengan kapas alcohol
9) Siapkan alat yang ada di bak instrumen, seperti pinset, kasa dan cairan NaCl
0,9%
10) Angkat balutan menggunakan tangan, pertahankan permukaan kotor jauh dari
penglihatan klien
11) Jika balutan lengket pada luka, lepaskan dengan memberikan larutan steril
/NaCl 0,9%
12) Observasi karakter dan jumlah drainase pada balutan
13) Buang balutan kotor pada bengkok
14) Lepas sarung tangan dan buang pada bengkok
15) Buka bak instrument steril
16) Siapkan larutan NaCL 0.9 % yang akan digunakan
17) Kenakan sarung tangan steril
18) Inspeksi luka (dolor, rubor, kalor, tumor, adanya pus, bau)
19) Palpasi luka dengan cara memencet area luka jahitan untuk mengetahui apakah
terdapat pus atau cairan pada luka
20) Bersihkan luka dengan larutan NaCl 0,9%
21) Pegang kassa yang dibasahi larutan tersebut dengan pinset steril
22) Gunakan satu kassa untuk satu kali usapan
23) Bersihkan dari area kurang terkontaminasi ke area terkontaminasi
24) Gerakan dengan tekanan progresif menjauh dari insisi atau tepi luka
25) Gunakan kassa baru untuk mengeringkan luka atau insisi. Usap dengan cara
seperti di atas
26) Pasang kassa steril kering pada insisi atau luka
27) Fiksasi dengan Hypavix
28) Lepaskan sarung tangan dan buang pada tempatnya
29) Bantu klien pada posisi yang nyaman

3 08.35 Evaluasi Siska Rosita Pasien merasa


sedikit
kesakitan saat
luka
dibersihkan
4 09.00 Evaluasi dari Perseptor:
1. Saat tindakan kurang bak instrumen
2. Alat steril jangan menyentuh yang lain
3. Sebelum menggunakan handscoon steril, tarik lengan goun terlebih dahulu agar
tidak mengenai handscoon steril
4. Posisi mahasiswa pada saat melakukan tindaka perawatan luka kurang tepat
dengan pasien. Seharusnya mahasiswa berada tepat di samping pasien
5. Saat proses memberisihkan luka mahasiswa yang tidak melakukan tindakan
seharusnya mengajak pasien untuk mengobrol agar saat luka pasien dibersikan
rasa sakitnya akan teralihkan ketika pasien di ajak bicara
6. Pada proposal ditambahkan tentang Materi gagal CTC
7. Format penulisan dirapikan
10.10 Dokumentasi
1. Tahap Evaluasi
a. Struktur
Evaluasi struktut organisasi mahasiswa
Siska Rosita : Pembukaan (inform consent)
Septiana Kurnia Dewi : Observer dan Periapan Alat
Ni Ketut Ledi Wiryanti : Pelaksana Perawatan Luka Post SC
Alat dan bahan yang dibutuhkan tersedia di Ruangan
Penggunaan bahasa Indonesia dan dibantu oleh perseptor membuat
komunikasi menjadi efektif dan komunikatif sehingga mudah dipahami
oleh pasien.

b. Proses
Pelaksanaan kegiatan tidak sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan
Antusias pasien dan keluarga baik pada saat pelaksanaan tindakan
Evaluasi Pelaksanaan :
Evaluasi dari Perseptor:
1. Saat tindakan kurang bak Instrumen
2. Alat steril jangan menyentuh yang lain
3. Sebelum menggunakan handscoon steril, tarik lengan goun terlebih
dahulu agar tidak mengenai handscoon steril
4. Posisi mahasiswa pada saat melakukan tindaka perawatan luka kurang
dekat dengan pasien. Seharusnya mahasiswa berada tepat di samping
pasien
5. Saat proses memberisihkan luka mahasiswa yang tidak melakukan
tindakan seharusnya mengajak pasien untuk mengobrol agar saat luka
pasien dibersikan rasa sakitnya akan teralihkan ketika pasien diajak
bicara
6. Pada proposal ditambahkan tentang Materi gagal CTC
7. Format penulisan dirapikan
c. Hasil
Pasien dan keluarga mampu memahami tujuan dari perawatan luka post
SC.
Pasien dan keluarga mengerti apa saja yang dilakukan agar jahitan tidak
putus serta makanana apa saja yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi
pada saat pasca operasi.

Anda mungkin juga menyukai