Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH ANALISA JURNAL KEPERAWATAN KELUARGA

HUBUNGAN PERAN KELUARGA DALAM MENGONTROL GAYA HIDUP DENGAN


DERAJAT HIPERTENSI DI PUSKESMAS TAGULANDANG KABUPATEN SITARO

DISUSUN OLEH :

1. Alexandrina Carvalho (KP1801259) 2. Anis Yuli Sholiqah (KP1801264)

3. Albertina Lalo (KP1801261) 4. Aprillia Freta Jalnuhubun (KP1801266)

5. Allya Saffa (KP1801262) 6. Armas Solihin (KP1801268)

7. Ana Suzi Guterres (KP1801263) 8. Asri Damayanti (KP1801269)

S1 ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA HUSADA

YOGYAKARTA

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-
Nya saya dapat menyelesaikan makalah yang membahas mengenai HUBUNGAN PERAN
KELUARGA DALAM MENGONTROL GAYA HIDUP DENGAN DERAJAT HIPERTENSI DI
PUSKESMAS TAGULANDANG KABUPATEN SITARO

Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman mengenai penerapan untuk dapat
mengetahui kekurangan dan kelebihan jurnal yang akan dijadikan referensi, dan sebagai syarat
untuk memenuhi tugas Keperawatan Keluarga.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak sangatlah sulit untuk
menyelesaikan makalah ini, oleh karena itu ijinkanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada
semuanya terutama Koordinator Mata Kuliah Keperawatan Keluarga, Dosen pengajar dan
mahasiswa Program Studi Ilmu Kesehatan Wira Husada Yogyakarta.

Penulis sadar bahwa penulisan makalah ini jauh dari kata sempurna oleh sebab itu kritik dan
saran dalam rangka perbaikan makalah ini sangat penulis harapkan. Demikianlah, semoga
penulisan makalah ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.

Yogyakarta, 27 September 2020


DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I “PENDAHULUAN”

A. LATAR BELAKANG

B. RUMUSAN MASALAH

C. TUJUAN

BAB II “ PEMBAHASAN”

A. ANALISA JURNAL PICO

B. IMPLIKASI DALAM KEPERAWATAN

BAB III “ PENUTUP “

A. KESIMPULAN

B. SARAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu penigkatan abnormal tekanan
darah dalam pembuluh darah arteri secara terus-menerus lebih dari suatu periode.
Hipertensi juga didefinisikan sebagai tekanan sistolik lebih dari 140 mmHg dan atau
tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg. Data Global Status Report on Noncommunicable
Disesases 2010 dari WHO menyebutkan, 40% Negara ekonomi berkembang memiliki
penderita hipertensi, sedangkan negara maju hanya 35 %.

Data 2013 Penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi telah membunuh 9,4 juta warga
dunia setiap tahunnya dari jumlah penduduk dunia 7,2 miliar. Pada 2025 mendatang,
diproyeksikan sekitar 29 persen warga dunia terkena hipertensi. di Indonesia penderita
hipertsni sebesar 26,5% dan cakupan diagnosis hipertensi oleh tenaga kesehatan
mencapai 36,8%, atau dengan kata lain sebagian besar hipertensi dalam masyarakat
belum terdiagnosis (63,2%), dari jumlah 60% yang belum terdiagnosis penderita
hipertensi berakhir dengan komplikasi, salah satunya stroke

Penyebab hipertensi yaitu Gaya hidup, oleh karenya di perlukan peran keluarga agar gaya
hidup pada penderita hipertensi dapat terkontrol. Peran keluarga terdiri dari peran
keluarga formal yaitu sejumlah perilaku yang kurang lebih bersifat homogen. Keluarga
membagi peran secara meata kepada para anggotanya dan peran keluarga informal yaitu
bersifat implisit, biasanya tidak tampak, dimainkan hanya untuk memnuhi kebutuhan
emosional individu dan atau untuk menjaga keseimbangan dalam keluarga (Zaidin,
2012).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Yehendri, 2015 dalam judul hubungan gaya
hidup dengan kejadian hipertensi di poli klinik penyakit dalam Rumah Sakit Achmat
Mochtar Bukitinggi menunjukan terdapat hubungan yang signifikan antara gaya hidup
dengan kejadian hipertensi. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas
Taulandan tgl 07 Oktober 2017, diperoleh data awal responden yang terdiagnosis
hipertensi 2 bulan terahkir berjumlah 89 orang. Hasil wawancara yang dilakukan dengan
penderita hipertensi bahwa mereka jarang berolahraga, banyak mengkonsumsi garam
dapur yang berlebih, merokok, dan mayoritas penduduk di Tagulandang tinggal di pesisir
pantai (Data sekunder, 2017).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang Berdasarkan latar belakang yang sudah dijelaskan
sebelumnya, rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana peran keluarga
dalam mengontrol gaya hidup dengan derajat hipertensi di puskemas tagulandang
kabupaten sitaro.

C. Tujuan
Dalam makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada penulis dan
pembaca khususnya yang terlibat dalam bidang keperawatan dan masyarakat secara
umumnya agar dapat lebih mengetahui dan memahami lebih dalam tentang isi dari jurnal
ini yang berkaitan dengan peran keluarga dalam mengontrol gaya hidup di dalam
keluarga agar terhindar dari penyakit hipertensi. Semoga bermaanfaat dalam penentuan
EBN yang berbasis bukti ilmiah yang nantinya dapat bermanfaat untuk perawat dan
pasien.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Analisa Jurnal PICO


1. Problem
Gaya hidup dapat mempengaruhi terjadinya hipertensi sehinga diperlukan peran
keluarga untuk mengontrol gaya hidup. Selain gaya hidup Tingkat pendidikan
secara tidak langsung juga mempengaruhi terjadinya hipertensi. Dan Tingkat
pendidikan juga dpt berpengaruh terhadap gaya hidup yaitu kebiasaan merokok,
kebiasaan minum alkohol, dan kebiasaan melakukan aktivitas fisik seperti
olahraga.
2. Intervention
Pengambilan sampel menggunakan total sampling bahwa polusi dibawah
100 bisa di jadikan sampel keseluruhan populasi tersebut. Data analisis melalui
analisa univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi aquare dengan tingkat
kemaknaan 95%. Uji statistic tersebut menggunakan program computer . Jika
hasil statistic menunjukan p<0,05 itu artinya terdapat hubungan uang bermakna
antara peran keluarga dalam mengontrol gaya hidup dengan derajat hipertensi di
puskesmas tagulandang.
Desain penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif analitik, dengan
menggunakan pendekatan Cross Sectional/. Berdasarkan hasil penelitian yang
telah di lakukan peneliti di puskesmas tagulandang di peroleh data dan dilakukan
uji statistik. Dari hasil uji statistic yang telah dilakukan diperoleh nila p-
value<0,05. Dari hasil penelitian ini dapat di lihat bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan antara responden yang memliki peran keluarga yang baik dan
responden yang memiliki keluarga yang kurang baik dimana responden yang
memiliki peran keluarga yang baik cenderung memiliki derajat hipertensi stadium
1. Sebaliknya responden yang memiliki perang keluarga yang kurang baik
cenderung memiliki derajat hipertensi Stadium II.

3. Comparation
a. Jurnal “Dukungan Keluarga dalam Manajemen Penyakit Hipertensi”
Hasil
Hasil penelitian sebelum melakukan pengobatan kita tahu terapi hipertensi
bersifat kontinu dengan tujuan untuk mempertahankan kadar tekanan darah
yang normal dan harus disertai dengan perubahan gaya hidup. Progresivitas
menuju hyperetension related disease akan meningkat seiring dengan ke tidak
teraturan dalam mengonsumsi obat anti hipertensi. Progresivitas hipertensi
berkembang menjadi hypertension related disease dapat diturunkan dengan
beberapa faktor seperti social support, environmental factors,dan familiy
support.
Bahwa ambil kesimpulan kalau dukungan keluarga sendiri memiliki dasar
sebagai menghambat progresivitas penyakit hipertensi, dikarenakan dukungan
keluarga memiliki hubungan yang erat dengan kepatuhan minum obat
sehingga dukungan keluarga diharapkan dapat ditingkatkan untuk menunjang
keberhasilan terapi hipertensi.
b. Jurnal “Hubungan Peran Keluarga Dalam Mengontrol Gaya Hidup
Dengan Derajad Hipertensi Di Puskesmas Tagulandang Kabupaten
Sitaro”
Hasil
Hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti di Puskesmas Tagulandang
kabupaten SITARO diperoleh data dan dilakukan uji statistik. Dari hasil uji
statistik yang telah dilakukan diperoleh nilai p-value.
Dari hasil penelitian ini dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan antara responden yang memiliki peran keluarga yang baik dan
responden yang memiliki peran keluarga kurang baik dimana responden yang
memiliki peran keluarga yang baik cenderung memiliki derajat hipertensi
Stadium 1. Sebaliknya responden yang memiliki peran keluarga yang kurang
baik cenderung memiliki derajat hipertesi Stadium II.
Comparation antara jurnal yang dia atas bahwa Dukungan keluarga atau
Family support dibutuhkan pasien untuk mengontrol penyakit dan Keluarga
berpengaruh positif dalam mengontrol penyakit dan keberhasilan dalam terapi
pada apsien hipertensi.
Menurut Friedman (2010) mengemukakan bahwa keluarga adalah sumber
utama konsep sehat sakit dan perilaku sehat. Penelitian dibidang kesehatan
keluarga secara jelas menunjukan bahwa keluarga berpengaruh besar terhadap
kesehatan fisik anggota keluarga sebaliknya disfungsi keluarga dapat
menyebabkan tidak efektif menjalani terapi, pola makan yang pada ahkirnya
terjadi gangguan pada anggota keluarga. Tugas keluarga dalam bidang
kesehatan adalah kemampuan mengenal masalah kesehatan, kemampuan
merawat anggota keluarga yang sakit, kemmapuan memodifikasi lingkungan
untuk keluarga agar tetap sehat dan optimal, serta kemampuan memanfaatkan
sarana kesehatan yang tersedia dilingkungannya. Apabila keluarga dapat
melaksanakan tugas kelurga dalam bidang kesehatan dengan baik maka pasien
hipertensi dapat mengontrol tekanan darah dalam batas normal.
4. Outcome
Sebagian besar memiliki peran keluarga yang baik dalam mengontrol gaya
hidup, Responden kebanyakan berada pada hipertensi Stadium 1, Terdapat
hubungan yang signifikan antara peran keluarga dalam mengontrol gaya hidup
dengan derajat hipertensi di Puskesmas Tagulandang kabupaten SITARO.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian dilakukan Agnes S (2015)
dengan judul Hubungan peran keluarga dengan kepatuhan berobat pasien
hipertensi di desa batu kecamatan likupang kabupaten minahasa dengan nilai
p=0,000 (p<0,05). Friedman (2010) mengemukakan bahwa keluarga adalah
sumber utama konsep sehat sakit dan perilaku sehat. Penelitian dibidang
kesehatan keluarga secara jelas menunjukan bahwa keluarga berpengaruh besar
terhadap kesehatan fisik anggota keluarga sebaliknya disfungsi keluarga dapat
menyebabkan tidak efektif menjalani terapi, pola makan yang pada ahkirnya
terjadi gangguan pada anggota keluarga.

B. Implikasi Keperawatan
1. Sebagai Pendidik
Peran perawat di komunitas sebagai pendidik yaitu untuk memberikan informasi
berupa  pengajaran mengenai pengetahuan dan keterampilan dasar.
2. Sebagai Advokat
Peran perawat sebagai advokat yaitu tindakan perawat dalam mencapai suatu
untuk kepentingan masyarakat atau bertindak untuk mencegah kesalahan yang
tidak diinginkan ketika pasien sedang menjalankan pengobatan. Peran perawat
advokat ini dapat kita temukan saat pasien bingung dan berusaha memutuskan
tindakan yang terbaik bagi kesehatannya, untuk itu perawat dibutuhkan
memberikan informasi lengkap bagi pasien dan berusaha menolak bila tindakan
itu membahayakan kondisi pasien dan melanggar hak-hak pasien.
3. Sebagai Peneliti
Perawat sebagai peneliti yaitu peran perawat yang menerjemahkan temuan riset,
bertanggung jawab untuk melakukan penelitian, mengidentifikasi, menganalisis
data, memecahkan masalah klinis dengan menerapkan prinsip dan metode
penelitian. Penelitian ini bermanfaat untuk mengembangkan ilmu/ pendidikan dan
praktik keperawatan dan meningkatkan mutu asuhan atau pelayanan keperawatan
sesuai dengan masalah kesehatan yang ada di daerah tersebut.
4. Sebagai Konsultan
Perawat sebagai konsultan yaitu peran perawat yang bertugas sebagai tempat
konsultasi  pasien dalam pemberian informasi, dukungan atau memberi ajaran
tentang tujuan  pelayanan keperawatan yang diberikan. Dalam mengambil
keputusan mengenai  pengobatan yang akan dipilih dan dijalani, klien
memerlukan informasi dan berkonsultasi dengan tenaga kesehatan.
5. Sebagai Pemberi Perawatan
Disini yang dominan pemberian perawatan yaitu keluarga yang mendampingi dan
merawat keluarganya yang kena hipertensi, sebagai makanan yang di masak
keluarga harus benar agar yang sudah kena hipertensi tidak memperparah kondisi
dan yang belum kena hipertensi agar tetap setabil dengan kondisinya.
6. Sebagai Pemasaran Kesehatan
Perawat sebagai pemasaran kesehatan pada masyarakat atau social
marketer  yaitu peran  perawat dalam mempromosikan kesehatan atau gaya hidup
sehat. Kegiatan promosi ini  bersifat sosial dan dibuat berdasarkan kesukarelaan.
Peran ini dapat kita lihat ketika  perawat secara langsung memberikan informasi
mengenai fasilitas yang tersedia.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dengan jurnal yang kita bahas diatas sebagian besar memiliki peran keluarga
yang baik dalam mengontrol gaya hidup, Responden kebanyakan berada pada hipertensi
Stadium 1, Terdapat hubungan yang signifikan antara peran keluarga dalam mengontrol
gaya hidup dengan derajat hipertensi di Puskesmas Tagulandang kabupaten SITARO.

B. Saran
Dari jurnal diatas memberikan wawasan untuk pembaca, slalu ditingkatkan. Dari jurnal
tersebut di jelaskan kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit, kemmapuan
memodifikasi lingkungan untuk keluarga agar tetap sehat dan optimal, serta kemampuan
memanfaatkan sarana kesehatan yang tersedia dilingkungannya, itu harus di pertahankan
agar kesehatan keluarga slalu terkontrol dan tidak mempunyai penyakit apapun itu.
DAFTAR PUSTAKA

Beatrix Matheos, Hendro Bidjuni, Julia Rottie. e-journal Keperawatan (e-Kep) Volume 6 Nomor
1, Ferbuari 2018

Friedman, M (2010). Buku Ajar Keperawatan Keluarga. Jakarta : EGC

Riset Kesehatan Dasar, (2007,2010,2013). Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Kresna Yana pada Nov 28, 2013.


https://id.scribd.com/doc/187703470/Implikasi-keperawatani

implikasi keperawatan pada peran keluarga dengan pasien hipertensi

Anda mungkin juga menyukai