Anda di halaman 1dari 3

Judul Analisis Fungsi Pengarahan terhadap Kinerja Perawat Pelaksana

dalam Manajemen Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat Inap


Tahun 2021
Penulis Dhevi S A Siloto
Halaman Halaman 3
Reviewer Novaliza Indah Safitri
Tanggal 22 September 2022
Abstrak Pelayanan yang diberikan oleh seorang perawat didasari dari
pengarahan manajemen keperawatan yang terintegrasi dengan
menerapkan prosedur manajemen untuk mencapai target
keefektifan. Hal tersebut diberikan kepada perawat agar dapat
memenuhi fungsi dari manajemen pengarahan keperawatan.
Namun, dalam penelitian ini ditemukan bahwa fungsi manajemen
pengarahan rumah sakit di ruangan inap masih belum baik. Kondisi
ini harus mendapat perhatian kepala ruangan sebagai manajer yang
bertanggung jawab langsung terhadap asuhan keperawatan yang
diberikan oleh perawat pelaksana. Tujuan dari Literature review
adalah menganalisis kinerja perawat pelaksana melalui pengarahan
kepala ruangan dalam manajemen asuhan keperawatan di ruang
rawat inap. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan review
study dengan mengidentifikasi dan mengevaluasi dari beberapa
jurnal. Penelusuran jurnal diambil dari Portal Garuda dan Google
Scholar sebanyak 8 jurnal dari tahun 2013 sampai 2021. Hasil dari
penelitian ini berdasarkan penelusuran 8 jurnal didapatkan bahwa
proses manajemen keperawatan melalui proses pengarahan dan
perencanaan oleh kepala ruangan memiliki dampak terkait motivasi
kinerja perawat, fungsi manajemen pengarahan, kompetensi kepala
ruangan, pelatihan dan supervisi, serta keberhasilan asuhan
keperawatan dari perawat pelaksana. Kesimpulan dari penelitian ini
adalah kepala ruangan harus memiliki kompetensi dan supervisi
dalam melakukan pengarahan agar kinerja perawat pelaksana akan
semakin meningkat dan berkualitas dalam pemberian asuhan
keperawatan.

Pendahuluan Salah satu aspek yang terpenting dalam kinerja pelayanan


kesehatan rumah sakit yang profesional adalah manajemen
keperawatan yang memiliki pengaturan berintegrasi dari sumber
daya keperawatan dengan menerapkan prosedur manajemen untuk
mencapai target keefektifan asuhan keperawatan serta pelayanan
keperawatan. Proses manajemen terdiri atas 5 bagian yaitua
Perencanaan, Organisasi, Ketenagaan, Pengarahan, serta
pengawasan. Dalam mengaplikasikan manajemen keperawatan di
ruang rawat inap dibutuhkan peran kepala ruang yang memimpin
langsung serta mengendalikan sumber daya keperawatan..

Metode Penelitian Zulkarimin (2017), Jakri & Timun (2019), Wahyuningsih (2016),
Purwanto & Pradiptha (2020) menggunakan desain penelitian yang
sama yaitu kuantitatif dengan pendekatan yang digunakan adalah
cross sectional. Zulkarimin (2017) menggunakan teknik sampling
probability sampling. Jakri & Timun (2019) menggunakan alat
ukur uji chi-square dengan teknik sampling adalah total sampling.
Wahyuningsih (2016) menggunakan alat ukur product moment
dengan teknik sampling purposive sampling. Wijayanti (2019),
Majid & Sani (2016) menggunakan desain penelitian kualitatif
dengan pendekatan yang digunakan adalah cross sectional.
Wijayanti (2019) menggunakan alat ukur kuesioner dan pengarahan
uji statistik menggunakan chi-square dengan teknik sampling
proportional stratified. Majid & Sani (2016) menggunakan alat
ukur uji validitas, uji reliabilitas dengan teknik sampling yang
digunakan adalah total sampling. Sedangkan Perceka (2017), dan
Aeni (2019) menggunakan desain penelitian korelasi dengan
pendekatan yang digunakan adalah cross sectional. Perceka (2017)
menggunakan alat ukur kuesioner. Aeni (2019) menggunakan alat
ukur chi-square dengan teknik sampling yang digunakan adalah
purposive sampling.

Pembahasan Kepala ruangan sering membuat rencana kegiatan yang harus


dilaksanakan secara rutin untuk mencapai tujuan organisasi.
Menurut Keliat, 2014 perencanaan manajemen keperawatan diawali
dengan perumusan tujuan organisasi yang dijelaskan dalam visi
misi, filosofi, dan tujuan sebagai arah kebijakan organisasi dan
menentukan standar yang digunakan dalam melakukan
pengawasan. Hal ini sesuai dengan teori Marquis dan Houston
(2012), bahwa pegawasan yang efektif akan meningkatkan
kepuasan kerja, motivasi, inovasi, dan hasil yang berkualitas.
Dengan pengawasan memungkinkan rencana yang telah
dilaksanakan oleh sumber daya secara efektif dan efisien sesuai
standar yang ditetapkan.
Kesimpulan Secara keseluruhan hasil penelitian dari 8 jurnal yang telah
dipaparkan didapatkan bahwa keberhasilan dalam suatu pemberian
asuhan keperawatan tidak terlepas dari peran pengarahan seorang
kepala ruangan atau ketua tim, jika pengarahan yang diberikan oleh
kepala ruangan terperinci dan jelas maka kinerja dalam penerapan
asuhan keperawatan juga akan jelas dan benar. bila perencanaan
kerja yang sudah disusun dan dibuat dengan baik, maka motivasi
dari kerja perawat juga dapat meningkat (Yulia, Devi Putri 2015).
Kemudian kepala ruangan atau ketua tim juga harus memiliki
kompetensi dalam melakukan pengarahan, dikarenakan perawat
pelaksana juga membutuhkan pelatihan dan supervisi agar kinerja
yang akan dilakukan juga semakin meningkat dan berkualitas.

Kelebihan Zulkarnain. 2017. Analisis Pelaksanaan fungsi manajemen


pengarahan kepala ruangan dengan kinerja perawat dalam
menerapkan Asuhan keperawatan di ruang rawat inap RSUD
BIMA Kelebihan :  Pembahasan dipaparkan sangat jelas dan
terperinci.
Terdapat penjelasan hubungan antara kinerja perawat pelaksana
dengan pengarahan dari kepala ruangan, sehingga pembaca lebih
mudah memahami pembahasan yang terkait judul topik  Saran
dan kesimpulan ditulis secara lengkap dan sangat terperinci
Kekurangan Hasil dan pembahasan dalam jurnal terdapat tulisan tabel, tetapi
tidak menunjukkan adanya tabel .

Anda mungkin juga menyukai