Anda di halaman 1dari 4

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manajemen keperawatan merupakan suatu tugas khusus yang harus
dilaksanakan oleh pengelola keperawatan untuk merencanakan,
mengorganisasi, mengarahkan serta mengawasi sumber-sumber yang ada
baik sumber daya manusia, alat maupun dana, sehingga dapat memberikan
pelayanan keperawatan yang efektif, baik kepada pasien, keluarga dan
masyarakat. Sehingga manajemen sangat penting dalam pelayanan
keperawatan di rumah sakit, karena tanpa adanya manajemen yang baik maka
pelayanan tidak dapat dijalankan secara optimal Cecep (2013). Karena itu
dibutuhkan seorang manajer agar tujuan dan kepentingan tiap perawat
didalamnya sesuai dengan visi dan misi yang dituju Kholid (2013).

Pengarahan merupakan salah satu fungsi dari manajemen keperawatan


didalamnya terdapat kegiatan supervisi. Abidin (2014), menyatakan kegiatan-
kegiatan yang ada dalam fungsi pengarahan, yaitu delegasi, supervisi,
motivasi, manajemen konflik serta komunikasi dan kolaborasi.

Sitorus & Panjaitan (2011), menyatakan supervisi mempunyai empat fungsi


untuk mencapai tujuan organisasi, yaitu perencanaan, pengorganisasian,
pengawasan dan evaluasi. Hal ini didukung pernyataan Keliat (2012) dalam
penelitian Wirawan, Novitasari & Wijayanti (2013), menyatakan supervisi
merupakan proses pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan untuk memastikan
apakah kegiatan tersebut berjalan sesuai tujuan organisasi dan standar yang telah
ditetapkan. Supervisi dilakukan oleh orang yang memiliki kemampuan yang
cakap dalam bidang yang disupervisi. Supervisi biasanya dilakukan oleh atasan
terhadap bawahan atau konsultan terhadap pelaksana.

1
2

Penelitian Widaningsih & Wydiastuti (2011), menyatakan kepuasan kerja


perawat pelaksana terhadap supervisi kepala ruangan dapat meningkatkan
motivasi untuk menghasilkan kinerja yang lebih baik sehingga tercapai
kualitas pelayanan keperawatan. Kualitas supervisi dapat dipengaruhi oleh
kompetensi kepala ruangan dalam melakukan supervisi. Maka supervisi
kepala ruangan mempunyai peran strategis dalam menghasilkan kualitas
pelayanan keperawatan.Penelitian Setyono (2001), menyatakan tidak ada
pengaruh secara bermakna supervisi terhadap disiplin pegawai, sikap dan
perilaku, prosedur dasar rumah sakit dan prosedur dasarkeperawatan. Hal ini
tidak sejalan dengan teori Asmuji (2014), menyatakan ada enam faktor yang
mempengaruhi kepuasan kerja yaitu: pemenuhan kebutuhan, ketidakcocokan,
pencapaian nilai, persamaan, genetik (sifat pribadi) dan kepemimpinan.

Studi pendahuluan pada tanggal 23 Agustus 2017 di Rumah Sakit Islam


Banjarmasin di ruangan ICU dengan memberikan lembar kuesioner kepada 5
perawat didapatkan 1 perawat merasa sangat puas dengan supervisi yang
dilakukan oleh kepala ruangan, 2 perawat merasa cukup puas dengan
supervisi yang dilakukan oleh kepala ruangan dan 2 perawat merasa tidak
puas dengan supervisi yang dilakukan oleh kepala ruangan.

Fenomena yang didapat pada studi pendahuluan dapat disimpulkan 2 perawat


cukup puas terhadap supervisi kepala ruangan dan 2 perawat tidak puas
terhadap supervisi kepala ruangan. Hal ini berbanding terbalik dengan
penelitian Wirawan, Novitasari & Wijayanti (2011), menyatakan bahwa
kepuasan kerja dapat ditingkatkan melalui perhatian supervisi dan bimbingan
yang baik dari atasan, sehingga bila timbul ketidakpuasan kerja,
menunjukkan buruknya perhatian dan supervisi yang dilaksanakan oleh
atasan tenaga perawat tersebut. Peneliti akan melakukan penelitian tentang
hubungan supervisi kepala ruangan dengan kepuasan kerja perawat di Rumah
Sakit Islam Banjarmasin tahun 2017.
3

1.2 Rumusan Masalah


Peneliti menemukan kesenjangan antara jawaban kuesioner yang diisi 5
perawat pada studi pendahuluan dengan penelitian Widaningsih & Wydiastuti
(2011), menyatakan kepuasan kerja perawat pelaksana dapat dipengaruhi oleh
pelaksanaan supervisi yang dilakukan oleh kepala ruangan. Peneliti
merumuskan masalah peneliitian yaitu “Hubungan Supervisi Kepala Ruangan
Dengan Kepuasan Kerja Perawat di Rumah Sakit Islam Banjarmasin Tahun
2017”.

1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dalam penelitian ini untuk mengetahui Hubungan
Supervisi Kepala Ruangan Dengan Kepuasan Kerja Perawat di Rumah
Sakit Islam Banjarmasin.

1.3.2 Tujuan Khusus


1.3.2.1 Mengidentifikasi fungsi supervisi kepala ruangan di Rumah
Sakit Islam Banjarmasin Tahun 2017
1.3.2.2 Mengidentifikasi tingkat kepuasan kerja perawat di Rumah
Sakit Islam Banjarmasin Tahun 2017.
1.3.2.3 Menganalisa Hubungan Supervisi Kepala Ruangan Dengan
Kepuasan Kerja Perawat di Rumah Sakit Islam Banjarmasin
Tahun 2017.

1.4 Manfaat Penelitian


1.4.1 Manfaat Teori
Peneliti diharapkan dapat menambah wacana tentang hubungan
supervisi kepala ruangan dengan kepuasan kerja perawat.
4

1.4.2 Manfaat Praktis


1.4.2.1 Bagi Tempat Penelitian
Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan orang untuk
manajemen kesehatan tentang supervisi kepala ruangan dan
kepuasan kerja perawat.
1.4.2.2 Bagi Institusi Pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi pedoman dalam
pembuatan kurikulum tentang hubungan supervisi kepala
ruangan dengan kepuasan kerja perawat.
1.4.2.3 Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat dijadikan pengalaman proses belajar
mengajar di Universitas Muhammadiyah Banjarmasin dan
menerapkan ilmu yang didapat tentang hubungan supervisi
kepala ruangan dengan kepuasan kerja perawat.

Anda mungkin juga menyukai