Anda di halaman 1dari 7

KRITISI JURNAL

“KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN”

Dosen Penanggungjawab: M. Ali Maulana, S.Kep., Ners., M., Kep

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 6

Ridho Fadila Alfajri I4051201004 Lufy Afiestasari I4052201002


Atrasina Azyyati I4051201012 Yovita I4052201013
Yuta Indah Lestari I4051201018 Utari Handayani I4052201016
Indah Gusniadi I4051201026 Nur Asmalia I4052201015

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2020
ANALISA JURNAL

N Poin Analisa Jurnal 1 Jurnal 2 Jurnal 3


O “Hubungan Gaya Kepemimpinan “Hubungan Gaya “Hubungan Gaya
Kepala Ruangan Dengan Kinerja Kepemimpinan Kepala Kepemimpinan Kepala
Perawat di Ruang Rawat Inap Ruangan dengan Kinerja Ruangan Dengan Kepuasan
Rumah Sakit GMIM Pancaran Perawat Pelaksana dalam Kerja Perawat Di RSU
Kasih Manado” Menerapkan Asuhan Kabupaten Tangerang”
Keperawatan di Ruang
Rawat Inap Rumah Sakit
Umum Mayjenn HA Thalib
Kerinci”
1 Apakah penelitian
tersebut membahas
pertanyaan/masalah yang
terfokus dengan jelas?
2 Apakah metode penelitian
(desain penelitian) sesuai
untuk menjawab
penelitian pertanyaan?

3 Apakah metode pemilihan


subjek?
4 Bisakah cara pengambilan
sampel menimbulkan bias
(seleksi)?

5 Apakah sampel subjek


mewakili yang berkaitan
dengan populasi yang
temuan akan hilang?

6 Apakah ukuran sampel


didasarkan pada
pertimbangan pra-studi
kekuatan statistik?
7 Apakah pengukuran
(kuesioner) mungkin valid
dan dapat diandalkan?

8 Apakah signifikansi
statistik dinilai?
9 Apakah interval
kepercayaan diberikan
untuk hasil utama?

10 Mungkinkah ada faktor


perancu yang belum
diperhitungkan?

11 Bisakah hasil diterapkan Dari hasil yang dipaparkan peneliti, Peneliti menemukan gaya Hasil penelitian mengemukakan
ke organisasi Anda? tidak terdapat hubungan signifikan kepemimpinan yang diterapkan bahwa terdapat hubungan antara
antara gaya kepemimpinan kepala oleh kepala ruangan rawat inap gaya kepemimpinan kepala
ruangan dengan kinerja perawat di RSU Mayjend HA Thalib ruangan terhadap kepuasan kerja
ruang rawat inap RSU GMIM Kabupaten Kerinci adalah perawat di RSU Kabupaten
Pancaran Kasih Manado. Dari data demokratik kuat, otokratik Tangerang, di mana di antara
primer yang dikumpulkan peneliti, lemah, partisipatif lemah, dan ketiga gaya kepemimpinan yang
sebanyak 34 perawat menilai gaya Laisez faire. Gaya diterapkan, gaya otoriter yang
kepemimpinan kepala ruangan rawat kepemimpinan demokratik dan berhubungan denga kepuasan
inap dengan gaya demokratis. Gaya partisipatif lebih sering kerja perawat. Peneliti
kepemimpinan demokratis adalah digunakan oleh kepala ruangan berpendapat gaya kepemimpinan
kemampuan mempengaruhi orang lain serta terlihat pula bahwa kepala dalam organisasi akan
agar mau bekerja sama untuk ruangan menggunakan semua mempunyai pengaruh yang
mencapai tujuan yang telah ditetapkan gaya kepemimpinan. Peneliti berbeda, pemimpin dengan gaya
dengan cara berbagai kegaiatan yang berpendapat gaya kepemimpinan yang baik akan
akan dilakukan dan ditentukan kepemimpinan berpengaruh menciptakan motivasi yang tinggi
bersama antara pemimpin dan terhadap kinerja perawatm dan di dalam diri setiap bawahan
bawahan. gaya kepemimpinan yang sehingga dengan motivasi tersebut
paling berpengaruh adalah gaya akan timbul semangat kerja yang
keperawatan demokratis dan akan dapat meningkatkan kinerja
otokratis. karyawan.
12 Apakah semua hasil Iya. Gaya kepemimpinan merupakan Iya. Penelitian berpendapat Iya. Dari hasil temuan peneliti,
penting untuk individu suatu cara yang digunakan oleh gaya kepemimpinan yang kebanyakan perawat berada pada
atau populasi seorang pemimpin dalam berpengaruh terhadap kinerja kepuasan kerja yang rendah,
dipertimbangkan? mempengaruhi perilaku orang lain. perawat adalah gaya demokratis yakni dengan persentase 66%. Hal
Seorang pemimpin sebaiknya dan otokratis dibandingkan ini dihubungkan dengan gaya
memiliki karakteristik tertentu, gaya kepemimpinan partisipatif kepemimpinan yang diterapkan di
memahami ciri-ciri kepemimpinan dan Laisez faire. Sehingga rumah sakit setempat. Sehingga
serta mempunyai tiga komponen peneliti menyarankan kepala diharapkan bagi pihak manajemen
kepemimpinan yaitu pemimpin, ruangan agar lebih untuk melakukan evaluasi gaya
pengikut, dan situasi. Gambaran menggunakan gaya kepemimpinan kepala ruangan
kepemimpinan kepala ruangan dapat kepemimpinan situasi dan terhadap kepuasan kerja perawat
dilihat dari perannya sebagai seorang kondisi yang dihadapi di ruang di RSU. Kabupaten Tangerang
manajer sekaligus menjalankan peran rawat inap. Peneliti juga untuk meningkatkan mutu
sebagai seorang pemimpin, mengatur, menyarankan untuk pelayanan di rumah sakit.
dan mengarahkan para perawat untuk menggunakan gaya
bertugas dan bertanggung jawab kepemimpinan demokratik dan
dalam memberikan palayanan. otokratik untuk meningkatkan
kinerja perawat dalam
menerapkan asuhan
keperawatan
13 Apa dampak penggunaan Hasil penelitian dapat dikatakan Dari hasil penelitian yang Dari temuan peneliti, terdapat
tes ini pada pasien bahwa gaya kepemimpinan kepala dilakukan peneliti, ditemukan hubungan gaya kepemimpinan
/populasi Anda? ruangan tidak bisa dipastikan, karena terdapat hubungan bermakna demokratis dan otoriter terhadap
setiap kepala ruangan atau pemimpin antara gaya kepemimpinan kepuasan kerja perawat di RSU
memiliki cara yang berbeda untuk kepala ruangan terhadap kinerja Kabupaten Tangerang. Peneliti
mengatur, dan mengarahkan perawat. Hasil penelitian yang berpendapat gaya kepemimpinan
bawahannya. Hal tersebut dapat dilihat didapat terlihat bahwa gaya yang paling baik adalah gaya
kembali dengan keadaan dan situasi kepemimpinan otokratik lebih kepemimpinan demokratis, gaya
yang terjadi dimana pemimpin atau mempengaruhi kinerja perawat yang demokratis merupakan
kepala ruangan harus menggunakan dengan kategori baik, karena kepemimpinan yang bersedia
gaya kepemimpinan demokratis, dengan gaya kepemimpinan memberikan bimbingan yang
partisipatif, atau autokratif. otokratik ini kepala ruangan efisien kepada bawahannya,
lebih tegas dalam memimpin bersedia mendengarkan pendapat,
dan dengan ketegasan ini ide, saran, dan kritikan dari
perawat pelaksana akan lebih bawahan (kelompok), sangat
berusaha untuk meningkatkan memperhatikan kepentingan dan
kinerjanya dalam menerapkan kesejahteraan bawahan, menindak
asuhan keperawatan. Gaya bawahan yang melanggar disiplin
kepemimpinan otokratik lebih dengan pendekatan yang bersifat
berorientasi pada tugas korektif dan edukatif.
sehingga setiap tugas yang
diberikan jika dilaksanakan atau
tidak akan menerima sanksi
atau reward langsung dari
atasan/kepala ruangan.

Daftar Pustaka:

Wiliana, E., Vidryanggi, R., & Ajeng, A. (2020). Hubungan Gaya Kepemimpinan Kepala Ruangan Dengan Kepuasan Kerja Perawat Di RSU
Kabupaten Tangerang. Jurnal JKFT, 5(1), 23-31.
Gannika, L., & Buanasasi, A. (2019). HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANGAN DENGAN KINERJA PERAWAT DI
RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT GMIM PANCARAN KASIH MANADO. JURNAL KEPERAWATAN, 7(1).
Trevia, R., Arifin, H., & Putri, D. E. (2019). Hubungan Gaya Kepemimpinan Kepala Ruangan dengan Kinerja Perawat Pelaksana dalam
Menerapkan Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Mayjenn HA Thalib Kerinci. Jurnal Kesehatan
Medika Saintika, 10(2), 22-32.

Anda mungkin juga menyukai