18220002
Menurut (Shieva Nur Azizah Ahmad, Frenny Haryanto, Alpan Habibi tahun 2021) Salah
satu faktor yang memengaruhi perilaku kerja dan kinerja organisasi yang mencakup
didalamnya yaitu kepemimpinan, hal ini disebabkan oleh karena kepemimpinan
merupakan unsur penting dan menentukan kelancaran pelayanan di rumah sakit,
karena kepemimpinan merupakan inti dari manajemen organisasi. Sesuai dengan
pernyataan yang dikemukakan oleh Anwar (2016) yang menjelaskan bahwa
kepemimpinan adalah suatu proses mempengaruhi mempengaruhi orang-orang
dengan menetapkan tujuan, memberi pengarahan/perintah dan motivasi sehingga
secara operasional tujuan tercapai dan meningkatkan keberadaan organisasi, hasil
pengaruhnya akan ditandai adanya kemauan staf yang bekerja dengan sukarela
(Shieva Nur Azizah Ahmad, Frenny Haryanto, Alpan Habibi tahun 2021)
Menurut Suyanto (2018) dalam (Shieva Nur Azizah Ahmad, Frenny Haryanto, Alpan Habibi
tahun 2021).seorang pemimpin keperawatan berperan untuk merencanakan,
mengorganisir, melaksanakan dan mengevaluasi sarana dan prasarana yang tersedia untuk
dapat memberikan asuhan keperawatan yang seefektif dan seefisien mungkin bagi
individu, keluarga dan masyarakat. Kesemua peranan ini diwujudkan melalui gaya
kepemimpinannya.
Putra, (2017) menjelaskan bahwa aktivitas pemimpin akan menunjukan pola gaya
kepemimpinan yang diterapkan dalam suatu organisasi yang ia bawahi. Gaya
kepemimpinan adalah pola tingkah laku yang dirancang untuk mengintegrasikan tujuan
organisasi dengan tujuan individu, untuk mencapai suatu tujuan dan gaya tersebut dapat
digunakan oleh pemimpin untuk menilai staf atau bawahannya (Shieva Nur Azizah Ahmad,
Frenny Haryanto, Alpan Habibi tahun 2021).
Menurut (Shieva Nur Azizah Ahmad, Frenny Haryanto, Alpan Habibi tahun 2021) gaya
kepemimpinan yang sesuai dengan situasi dan kondisi orgnisasi akan membuat
anggota lebih semangat dalam menjalankan tugas dan kewajibannya serta harapan
terpenuhinya kebutuhan. Kepala ruangan sebagai pemimpin operasional di bidang
keperawatan memimpin perawat pelaksana sebagai sumber daya manusia secara
langsung dalam menghasilkan asuhan keperawatan secara profesional. Kepala ruangan
merupakan jabatan yang penting karena kemampuan perilaku kepemimpinan kepala
ruangan ikut menentukan keberhasilan pelayanan keperawatan.
Menurut (Zulfian Tiandani, Ahmad Ahid Mudayana 2015), gaya kepemimpinan
otoriter, demokratis, laissez faire/liberal memiliki hubungan dengan kinerja perawat
yang ada di rumah sakit Ahmad Yani Metro Lampung. dalam penelitiannya,
menunjukkan kategori otokratis tinggi sebanyak 3,9% dan rendah sebanyak 9,1%. Gaya
kepemimpinan laissez faire tinggi sebanyak 5,9% dan rendah sebanyak 94,1%. Gaya
kepemimpinan demokratis tinggi sebanyak 96,1% dan rendah sebanyak 3,9%. Hal ini
menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara gaya kepemimpinan
kepala ruangan dengan kinerja perawat pelaksana dalam melakukan tindakan
keperawatan
Berdasarkan survey awal dan observasi yang dilakukan peniliti di Rumah Sakit
Bhayangkara Mohamad Hasan Palembang melalui wawancara dari perawat pelaksana
yang ada di ruang anak, penyakit dalam, bedah, suparto dan IGD. Perawat pelaksana
diruang penyakit dalam, bedah, dan IGD mengatakan hal yang hamper sama yaitu
pemimpin mereka adalah orang yang rajin, disiplin, bertanggung jawab dan tegas
dalam melakukan tugas-tugasnya. Sedangkan menurut perawat pelaksana yang ada di
ruang anak dan suparto, pemimpin mereka adalah tipe pemimpin yang bisa diajak
berdiskusi, dapat menerima pendapat orang lain dan dekat dengan perawat
pelaksana.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas penulis menyimpulkan untuk mengambil
judul hubungan antara gaya kepemimpinan kepala ruangan dengan kinerja perawat
dalam melayani pasien di RS Bhayangkara Palembang tahun 2022.
.
IDENTIFIKASI MASALAH
Tingkat kinerja perawat yang diteliti terbatas pada gaya kepemimpinan otoriter,
demokratis dan liberal di rumah sakit bhayangkara Palembang.
.
RUMUSAN MASALAH
Tujuan Umum
Diketahuinya Hubungan antara gaya kepemimpinan kepala ruangan dengan kinerja
perawat dalam melayani pasien di RS Bhayangkara Palembang tahun 2022.
Tujuan Khusus
1. Diketahuinya hubungan gaya kepimimpinan otoriter kepala ruangan di rumah
bhayangkara PalembanG
2. Diketahuinya hubungan gaya kepimimpinan demokratis kepala ruangan di rumah
bhayangkara Palembang
3. Diketahuinya hubungan gaya kepimimpinan liberal kepala ruangan di rumah
bhayangkara Palembang
GAYA KEPEMIMPINAN
Adalah gaya pemimpin yang telah memusatkan segala keputusan dan kebijakan
yang ingin diambil dari dirinya sendiri dengan secara penuh. Segala pembagian
tugas dan tanggung jawab akan dipegang oleh si pemimpin yang bergaya otoriter
tersebut, sedangkan para bawahan hanya sekedar melaksanakan tugas yang sudah
diberikan. Tipe kepemimpinan yang otoriter biasanya mengarah kepada tugas.
GAYA KEPEMIMPINAN
DEMOKRATIS
Gaya ini akan mendorong kemampuan anggota dalam mengambil inisiatif. Kurang
interaksi dan kontrol yang telah dilakukan oleh pemimpin, sehingga gaya tersebut
hanya dapat berjalan jika bawahan mampu memperlihatkan tingkat kompetensi
dan keyakinan dalam mengejar tujuan dan sasaran yangcukup tinggi. Dalam gaya
kepemimpinan ini, pemimpin sedikit sekali dalam menggunakan kekuasaannya
atau sama sekali telah membiarkan anak buahnya untuk berbuat dalam sesuka
hatinya
KERANGKA KONSEP
HIPOTESIS
Waktu Penelitian
penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 15 September sampai dengan 30
September Tahun 2022
Tempat Penelitian
Lokasi Tempat Penelitian dilaksanakan di rumah sakit bhayangkara
mohamad hasan palembang
SAMPEL
Waktu Penelitian
penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 15 September sampai dengan 30
September Tahun 2022
Tempat Penelitian
Lokasi Tempat Penelitian dilaksanakan di rumah sakit bhayangkara
mohamad hasan palembang
HASIL PENELITIAN
KARAKTERISTIK RESPONDEN
JENIS KELAMIN
USIA
PENDIDIKAN
LAMA KERJA
UNIVARIAT
GAYA KEPEMIMPINAN
OTORITER
GAYA KEPEMIMPINAN
DEMOKRASI
GAYA KEPEMIMPINAN
LAISSEZ FAIRE
KINERJA PERAWAT
BIVARIAT
Hubungan Antara Gaya kepemimpinan Otoriter dengan Kinerja perawat di
Rumah sakit Bhayangkara mohamad hasan Palembang tahun 2022
Hubungan Antara Gaya kepemimpinan Otoriter dengan Kinerja perawat di
Rumah sakit Bhayangkara mohamad hasan Palembang tahun 2022
Berdasarkan Tabel 5.8 diatas menunjukan bahwa gaya kepemimpinan otoriter sedang
dengan kinerja perawat baik adalah 30,4% dan dengan kinerja cukup 26%. Gaya
kepemimpinan otoriter lemah dengan kinerja baik 21,7% dan dengan kinerja cukup
4,5%. Gaya kepemimpinan otoriter tinggi dengan kinerja perawat baik 10,9% dan
dengan kinerja cukup 6,5%..
Berdasarkan hasil analisa dengan menggunakan uji statistik Chi-Square didapat nilai
p.value 0,002 atau < α = 0,05 sehingga hipotesis yang menyatakan ada hubungan
antara Gaya kepemimpinan otoriter dengan Kinerja perawat di Rumahsakit
Bhayangkara mohamad hasan dapat terbukti secara statistik.
Hubungan Antara Gaya kepemimpinan Demokratis dengan Kinerja perawat
di Rumah sakit Bhayangkara mohamad hasan Palembang tahun 2022
Hubungan Antara Gaya kepemimpinan Demokratis dengan Kinerja perawat
di Rumah sakit Bhayangkara mohamad hasan Palembang tahun 2022