Anda di halaman 1dari 6

Mata Kuliah : Kepemimpinan Dalam Keperawatan

“MENGEVALUASI KEPEMIMPINAN”

Oleh :
SUPARMAN
R012211025

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2022
KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI KEMAHASISWAAN

Kepemimpinan tentunya memiliki banyak variable dan corak karakteristik tergantung


dalam konteks kepemimpinan apa seseorang berkuasa. Dalam lingkungan akademis tentunya
pemimpin mempunyai peranan aktif dalam mengkonstruksi lingkungan kuasanya, membangun
sistem managerial keorganisasian secara sungguh – sungguh dan penuh tanggung jawab serta
dapat menghasilkan pengaruh yang besar terhadap setiap masyarakat. Soal kepemimpinan,
penulis lebih tertarik untuk membedah kepemimpinan dalam lingkup organisasi mahasiswa
kampus. dengan pertimbangan yang cukup sederhana, agar kita semua mempunyai referensi dan
penilaian secara objektif. Sebab setiap saat, kita semua berhadap hadapan langsung dengan
aktivitas dan kebijakan kekuasaan yang merupakan dasar manajemen organisasi melalui
kepemimpinan organisasi.

Dalam dunia kampus, banyak organisasi-organisasi pembentuk karakteristik seseorang dan


telah banyak mencetak kepemimpinan dalam setiap periodesasi organisasi sesuai mandat dengan
beragam karakteristik kepemimpinan. Dari yang demokratis, moderat hingga otoriter melalui
setiap babak kualifikasi politik organisasi kampus dalam pemilihan pemimpin organisasi
kampus. Salah satu organisasi kampus yang ada dalam 1 tahun periode kepengurusan sementara
berjalan yaitu FORMIK (Forum Mahasiswa Magister Ilmu Keperawatan) UNHAS periode 2022-
2023, yang di ketuai oleh saudari “Irma Iryanidar, S.Kep., Ns”. Pemilihan ketua secara
demokratis, dipilih langsung oleh anggota FORMIK yang hadir dalam forum Mubes FORMIK
UNHAS ke 5 pada tgl 10 Januari 2022 di kampus UNHAS. Dalam periode berjalan selama 3
bulan masa kepengurusan perlu di evaluasi kembali kepemimpinan dari Ns Irma selama
menjabat dan menjadi Role Model bagi anggota yang sementara berproses bersama dalam
kepengurusan.

Setiap kepemimpinan tentunya menghasilkan baik buruk, prestasi dan kegagalan kecil,
itulah fitrah manusia sebagai hamba yang diciptakan. Begitupun dalam kepemimpinan Ns Irma
dalam menjalankan tugas sebagai seorang pemimpin pada salah satu organisasi kemahasiswaan
kampus. Tentu Ns Irma adalah manusia, tempatnya kekeliruan bersandar, pun sebagai manusia
tempatnya prestasi dan inovasi diproduksi melalui akal pikiran yang baik untuk membawa
organisasi mencapai tujuan yang di inginkan bersama. Selama 3 bulan berjalan organisasi
FORMIK dalam kepemimpinana Ns Irma memiliki berabgai kegiatan sebagai program kerja dari
kepengurusan, sebagai seorang pemimpin dalam merumuskan atau merencanakan kegiatan
dalam organisasi perlu ada kesepakatan bersama antara ketua dan anggota. Selama proses
penyususnan program kerja dalam kepemimpinan Ns Irma di laksanakan secara demokrasi
dimana ada diskusi, penentuan dan kesepakatan bersama dalam menentukan program kerja yang
akan di laksanakan. Penentuan program kerja juga berdasarkan kemampuan anggota sebagai
penggerak kegiatan sehingga ini akan mempermuda dalam proses pelaksanaan kegiatan,
kepercayaan yang di berikan oleh ketua kepada setiap anggota dalam tanggung jawab
menajalankan program kerja ini yang memberikan semangat dan membangun kepercayaan diri
anggota dalam melaksanakan program kerja. Terlepas dari tanggung jawab yang di berikan,
sebagai ketua Ns Irma tetap aktif mengontrol kegiatan yang di laksanakan anggota serta
membimbing dalam penyelesaian masalah-masalah yang di dapatkan dalam organisasi.

Dalam buku Kepemimpinana Efektif (Usman, 2019) menjelaskan pemimpin yang efektif
yaitu pemimpin yang mampu menginspirasi pengikutnya agar terus berinovatif, kreatif,
bekerjasama, berintegritas, berkomitmen, berorientasi layanan, berdisiplin tinggi, percaya diri,
dan mendominasi. Inovatif adalah mengembangkan atau memodifikasi si yang sudah ada ada
agar menjadi model baru. Kreatif adalah ah main ciptakan atau menemukan yang belum ada.
Bekerja sama artinya nya tidak egois dalam bekerja, dan saling membantu. Berintegritas artinya
nya melaksanakan nilai-nilai mulia seperti kejujuran. Berkomitmen artinya nya mengutamakan
kepentingan organisasi si daripada pribadi. Berorientasi layanan artinya memberikan layanan
terbaik (prima) kepada pelanggan internal dan eksternal organisasi. Berdisiplin artinya patuh
pada semua peraturan perundang-undangan yang berlaku termasuk disiplin waktu. Percaya diri
artinya yakin sepenuhnya mampu menerapkan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang
dimilikinya. Mendominasi artinya mampu menunjukkan dirinya sebagai orang penting yang
paling berperan, serta banyak memberikan kontribusi pemikiran, tenaga dan waktu dalam
organisasi. Seorang pemimpin di pilih karena ia memiliki kelebihan tertentu dalam kelompoknya
kelebihan fisik misalnya berpenampilan menarik dan meyakinkan. Kelebihan psikis misalnya
lebih dapat dipercaya, lebih amanah, lebih percaya diri, lebih berwibawa, lebih pandai , lebih
stabil emosinya. Semua kelebihan ini ternyata tidak semua benar. sebagai contoh, banyak
pemimpin yang berbadan kecil dan pendek seperti Napoleon Bonaparte. Ia memiliki tinggi 160
cm dan termasuk pendek untuk ukuran tinggi orang Perancis, namun ternyata menjadi pemimpin
terkenal di Prancis. Hitler juga memiliki tinggi sekitar 160 cm dan termasuk pendek untuk
ukuran orang Jerman, namun ternyata menjadi pemimpin terkenal di Jerman.

Kepemimpinan yang efektif juga dapat di liat dari beberapa hasil penelitian, yang dimana
menilai apa yang menjadikan pemimpin seseorang yang mampu melaksanakan tugasnya menjadi
seorang pemimpin yang efektif. Dalam penelitian yang di lakukan oleh (Haryanto & Dewi,
2020) menjelaskan dari hasil penelitian yang di dapatkan bahwa Pengaruh kepemimpinan efektif
terhadap kinerja melalui motivasi adalah efektif, karena pengaruh tidak langsung lebih besar
hasilnya dibandingkan pengaruh langsung. Langkah kongkrit yang perlu ditingkatkan merupakan
indikator variabel motivasi adalah: Guru dapat bekerja dengan antusias dan penuh produktivitas
bila dirasakan adanya jaminan formal atas kedudukan dan wewenangnya. Guru membutuhkan
promosi yang adil dalam mengoptimalkan kinerjanya. Rasa kebersamaan termasuk adanya sense
of belonging (rasa memiliki) dalam organisasi. Sehingga di dapatkan hasil analisa jalur bahwa
Pengaruh kepemimpinan efektif terhadap kinerja melalui motivasi lebih besar sehingga jalur ini
efektif. Sedangkan dalam penelitian yang dilakukan oleh (Astuti, 2019), yang menggambarkan
optimalisasi perempuan sebagai pemimpin yang efektif. Dimana dari teori yang di jelaskan
bahwa perempuan dalam ilmu agama Islam dapat menjadi pememimpin tetapi banyak konflik
perpecahan atas pandangan ilmu pengetahuan dan perkembangan zaman yang masih
mengintimidasi kaum perempuan sebagai sosok pemimpin. Beberapa teori mengenai feminism
juga di jelaskan bahwa perempuan dapat mempunya peran yang sama dan setara dengan laki-
laki, ini artinya perempuan juga mampu menjadi seorang pemimpin. Dari hasil penelitian
menjelaskan bahwa perbedaan karakter dan peran sosial antara laki-laki dan perempuan lebih
ditentukan oleh faktor sosial budaya. Perspektif ini menyimpulkan bahwa pembagian kerja
antara laki-laki dan perempuan dalam masyarakat tidak ditentukan oleh faktor biologis, tetapi
dikonstruksikan oleh budaya, yakni relasi kuasa. Pandangan ini ini didukung oleh teori-teori
konflik dan teori-teori feminis. Menjadi seorang pemimpin penting mengetahui pola atau jenis
organisasi yang di pimpin, dalam penelitian (Prasetyo & Anwar, 2021) menjelaskan penerapan
kepemimpinan sangat ditentukan oleh situasi kerja atau keadaan anggota/ bawahan dan
sumberdaya pendukung organisasi. Karena itu jenis organisasi dan situasi kerja menjadi dasar
Pembentukan pola kepemimpinan seseorang. Sebagai contoh (kepemimpinan dalam bidang
pendidikan tentunya berbeda dengan kepemimpinan pada organisasi swasta yang lebih
berorientasi pada jasa. Apabila organisasi berkembang, individu akan merasakan suatu hubungan
kerjasama yang lebih produktif bagi kepentingan pekerjaan dan institusi.

Model kepemimpinan situasional yang bisa di liat dari kepemimpinan Ns Irma yaitu, Ns
Irma mampu memberikan kepercayaan kepada setiap anggota dalam mencapai atau mengerjakan
tugas yang telah di berikan. Hal ini mampu membangkitkan semangan serta kepercayaan diri
anggota atas pekerjaan yang akan mereka kerjakan, disamping itu tidak lepas dari pengontrolan
serta arahan dari Ns Irma sebagai ketua organisasi agar pekerjaan bisa terselesaikan sesuai target
yang di tentukan bersama.

Kesimpulan yang bisa saya ambil yaitu, seorang pemimpin penting mengetahui manajemen
organisasi dan memiliki wawasan yang luas, berani bertanggung jawab dan mampu
mengarahkan anggota organisasi dalam bekerja. Pemimpin perlu memiliki komunikasi yang baik
dengan bawahan karna ini sangat mempengaruhi kelangsungan kerja anggota dalam satu
organisasi. Terlepas dari status perbedaan jenis kelamin, bahwa kedua mampu melaksanakan
tugas kepemimpinan dari kemampuan yang di miliki masing-masing dan pertanggung jawabkan
segala sesuatu yang terjadi dalam organisasi
DAFTAR PUSTAKA

Astuti, R. P. (2019). Optimalisasi pemberdayaan perempuan dalam kepemimpinan efektif. An-


Nisa’ : Jurnal Kajian Perempuan Dan Keislaman, 12(2), 263–291.
https://doi.org/10.35719/annisa.v12i2.19

Haryanto, A. T., & Dewi, S. N. (2020). Peran kepemimpinan efektif dan kedisiplinan terhadap
komitmen organisasi dan motivasi maslow pada kinerja tugas guru di sekolah dasar. Jurnal
Basicedu, 4(4), 801–812. https://doi.org/10.31004/basicedu.v4i4.448

Prasetyo, M. A. M., & Anwar, K. (2021). Karakteristik komunikasi interpersonal serta


relevansinya dengan kepemimpinan transformasional. Jurnal Komunikasi Pendidikan, 5(1),
25. https://doi.org/10.32585/jkp.v5i1.1042

Usman., H (2019). Kepemimpinana efektif teori, penelitian, dan praktik. Jakarta: Bumi Aksara

Anda mungkin juga menyukai