Anda di halaman 1dari 12

PERNYATAAN ORIGINALITAS & BEBAS PAGIARISME

NIM : R012221023 Kode MK : 21R01210602

Jumlah Kata : 1773 kata MK : EVIDENCE BASED PRACTICE

Tanggal Pengumpulan : 18 November Tugas : Critical appraisal of an RCT


2022 article (Assignment 2)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa tugas yang saya kumpulkan
ini adalah hasil kerja saya sendiri. Tugas ini tidak:

 Mengandung materi atau tulisan yang telah dipublikasikan oleh orang lain,
kecuali yang telah saya sitasi sesuai dengan sistem referensi yang telah
ditetapkan;
 Mengandung materi yang telah ditulis oleh saya atau orang lain yang telah
dikumpulkan sebelumnya untuk penilaian pada mata kuliah ini atau mata kuliah
lain di universitas ini atau di institusi lainnya; atau
 Bertentangan dengan aturan akademik universitas.
Dengan pengumpulan tugas ini, saya juga memberikan izin kepada pemeriksa tugas ini
untuk:

 Memperbanyak tugas ini dan menyediakan salinannya untuk tim pemeriksa


pada MK ini;
 Mengambil langkah untuk memeriksa originalitas tugas ini.

Tanda Tangan Mahasiswa :

Hari/Tanggal : Jumat/ 18 November 2022


Critical Appraisal Skill Program for
Randomised Controlled Trial

Menjelaskan latar belakang & tujuan penulisan essay (termasuk instrument

yang digunakan) beserta kerangka penulisan (outline).

1. Latar Belakang

Randomised controlled trial (RCT) merupakan sebuah metode dimana

responden dikelompokkan secara acak ke dalam lebih dari satu kelompok.

Kelompok intervensi diberikan perlakuan sesuai dengan jenis perlakuan yang

telah dirancang, sedangkan kelompok kontrol diberikan perlakuan biasa atau

sebuah placebo. Selanjutnya kelompok- kelompok tersebut diamati dan

dibandingkan apakah ada perbedaan hasil dari perlakuan yang diberikan. Hal

ini bertujuan untuk menilai efektivitas dari suatu intervensi (CASP, 2018).

Critical appraisal skill program (CASP) adalah sebuah instrumen

penilaian yang dapat dimanfaatkan untuk menilai dan membantu kita dalam

memahami suatu hasil penelitian terpublikasi, apakah hasil penelitian tersebut

relevan, dan dapat dijadikan pedoman atau diaplikasikan (CASP, 2018).

CASP untuk artikel RCT penting mengingat dalam CASP RCT sendiri

terdapat beberapa Langkah yang mencakup penilaian tentang validitas desain

penelitian, apakah sebuah penelitian sudah baik dari segi metodologis, dan

apakah penelitian tersebut cocok untuk diaplikasikan, bermanfaat atau tidak di

populasi kita. Berangkat dari hal tersebut, maka diharapkan mahasiswa mampu

untuk melakukan penilaian atau kritisi terhadap sebuah hasil penelitian

terpublikasi, sehingga dalam pemilihan literatur ataupun pemilihan evidence


based untuk diaplikasikan betul-betul mengadopsi dari hasil penelitian yang

valid dan sesuai.

2. Tujuan Penulisan

Tujuan tulisan ini adalah untuk menilai, mengkritisi artikel hasil

penelitian RCTs atau Randomised controlled trials, dinilai validitasnya,

reliabilitasnya, dan apakah aplikable untuk dijadikan sebagai evidence based

dalam praktik keperawatan.

3. Instrumen

Instrumen dalam kritisi artikel RCT yang digunakan adalah Critical

Appraisal Skills Programme (CASP), yang terdiri dari 11 butir pertanyaan

pokok dimana masing-masing pertanyaan pokok memiliki beberapa butir

pertanyaan tambahan sebagai pendukung.

4. Kerangka Penulisan

Penulisan essay ini terdiri dari latar belakang, tujuan, kerangka

penulisan, kerangka PICOT jurnal yang dikritisi, jurnal penelitian yang diteliti,

critical appraisal dan kesimpulan. Instrument yang digunakan adalah Critical

Appraisal Skill Program.

Menjelaskan secara singkat hasil pencarian dengan kerangka PICOT yang

digunakan.

PICOT adalah komponen penting dalam sebuah penelitian ilmiah dimana

PICOT mencakup (Population, Intervention, Control, Outcome, and Time) kelima

item tersebut mencantumkan 5 hal yang mendasar, terkhusus dalam uji klinis

(Lira & Rocha, 2019).


Kerangka PICOT penelitian yang dilakukan (Zwarenstein et al., 2017) adalah :

P Pasien dengan ulkus kaki diabetic dan sinus pilonidal di

Ontario

I Proyek Perawatan Pasien Terpadu

C Control Group (Pasien ulkus kaki diabetic dan sinus

pilonidal yang diberi perawatan biasa)

O Peningkatan kualitas perawatan dan efisiensi biaya

T 1 tahun. 1 Januari- 31 Desember 2013.

Menjelaskan secara singkat jurnal penelitian yang dipilih untuk dikritisi

Jurnal Penelitian

Judul : A large cluster randomized trial of outcome-based pathways to

improve home-based wound care

Peneliti : Merrick Zwarenstein, Salimah Shariff, Nicole Mittmann, Anita

Stern and Katie N. Dainty.

Tujuan : Tujuan dalam penelitian (Zwarenstein et al., 2017) yaitu untuk

melakukan evaluasi prospektif terhadap model perawatan luka

terintegrasi dan implementasi pada sector rumah perawatan

luka di Ontario, dimana hal ini diharapkan memberikan

sumbangsih dalam upaya peningkatan untuk derajat kesehatan

pasien dan meminimalkan biaya perawatan.

Metode : Ada 14 klaster perawatan yang dipakai, 7 sebagai kelompok

intervensi, dan 7 kontrol. Masing-masing klaster memiliki 1


CCAC. Penentuan kelompok dilakukan secara acak. Pasien

oleh dokter akan dirujuk ke manajer kasus CCAC ketika keluar

dari rumah sakit, kemudian manajer kasus CCAC menilai

kebutuhan perawatan pasien lalu akan memasukkannya ke

dalam data base rujukan, selanjutnya manajer CCAC akan

mengalokasikan pasien ke salah satu SPO sesuai dengan

algoritma market basednya. Sebuah system manajemen

berbasis web yaitu CHRIS digunakan untuk mengakses

informasi pasien secara real time oleh CCAC dan dokter baik

pada kelompok intervensi ataupun control, bedanya dalam

pemenfaatan CHRIS dokter akan langsung memasukkan

laporan perkembangan pasien kedalam CHRIS sementara

untuk kelompok komtrol pelaporan perkembangan biasa.

CCAC kelompok intervensi akan memantau kebutuhan pasien

akan perawatan khusus dan memberikan intervensi jika

kemajuan tidak mencukupi atau jika perawatan yang

diperlukan tidak didapatkan.

Kesimpulan : Tidak ditemukan perbedaan yang berarti antara kelompok

intervensi dan kelompok control baik pada analisis primer

ataupun sekunder. Pada kelompok ulkus kaki diabetic 72,7%

pasien pada kelompok control dan 73,6% pasien pada

kelompok intervensi dipulangkan pada periode tindak lanjut

(HR 1,05; 95% CI 0,94 hingga 1,17). Pada kelompok sinus

pilonidal 91% pasien pada kelompok control dan 89% pasien


pada kelompok intervensi dipulangkan pada periode tindak

lanjut (HR 0,96; 95% CI 0,82 hingga 1,12).

Critical Appraisal of Validity

Framework Penelitian

Framework penelitian oleh (Zwarenstein et al., 2017) cukup bagus.

Mulai dari penentuan populasi dipilih dua jenis luka yaitu ulkus kaki diabetic

yang mewakili luka yang sering dialami oleh individu lebih tua dan sinus

pilonidal yang mewakili luka yang sering menyerang usia dewasa yang lebih

muda, dan kedua kondisi ini membutuhkan perawatan yang lama serta

membutuhkan biaya yang besar.

Sampel dipilih adalah mereka yang memenuhi kriteria imklusi dan

eksklusi. Sampel dikelompokkan kedalam dua kelompok, yaitu kelompok

intervensi dan kelompok control. Sampel di alokasikan secara acak ke tiap-tiap

kelompok. 14 klinik diorganisir secara geografis (perkotaan versus pedesaan)

dan secara ukuran (lebih besar dan lebih kecil), kemudian dokter akan merujuk

pasien ke manajer kasus CCAC saat pasien keluar dari rumah sakit,

selanjutnya CCAC akan memasukkan data pasien kedalam database, lalu

pasien akan dialokasikan pada salah satu klinik sesuai dengan algoritma

pengacakan market-based. Tidak ada perbedaan yang signifikan dari

karakteristik pasien kelompok control dan intervensi.

Intervensi dalam Proyek Perawatan Klien Terpadu diantaranya, Adanya

pelaporan perkembangan kondisi pasien secara langsung oleh dokter pada

kelompok intervensi dan di input langsung ke dalam catatan elektronik CHRIS,


kemudian pasien dipantau oleh CCAC yang kemudian akan diberikan intervensi

atau perawatan khusus dengan melibatkan perawat, fisioterapis, terapis okupasi,

dan lain-lain tergantung kebutuhan klien. Perbedaannya dengan kelompok control,

CCAC dan dokter kelompok control dapat mengakses CHRIS namun tidak dapat

melakukan atau update dokumentasi perkembangan pasien setiap waktu, mereka

hanya dapat melakukan pencatatan seperti biasa dan memberikan perawatan biasa.

Proses observasi hingga penentuan sample memanfaatkan beberapa

database, dimana dalam data base tersebut memuat informasi tentang data

demografi pasien, perkembangan perawatan, pun interaksi apapun yang dimiliki

pasien sebagai sample penelitian diseluruh sistem perawatan kesehatan.

Pengacakan dalam pembagian kelompok dilakukan sebelum intervensi tersedia

dalam system TI CCAC untuk menghindari bias, yaitu pada bulan Juli 2012.

Kelompok intervensi dan kelompok control dianalisis masing-masing baik

pada pasien ulkus kaki diabetic maupun sinus pilonidal. Peneliti menggunakan

dua kali analisis yaitu analisis primer dan sekunder .


Secara metode tehnik pengukuran dalam penelitian ini valid, (Budiastuti &

Bandur, 2018) menyatakan bahwa validitas suatu penelitian berkaitan dengan

sejauh mana seorang peneliti mampu mengukur apa yang seharusnya diukur.

Metode dan alat ukur dalam penelitian ini mampu untuk menilai atau mengukur

hasil yang berhubungan dengan tujuan penelitian. Peneliti sebisa mungkin

melakukan upaya untuk menghindari bias, mulai dari pengacakan sampel hingga

melakukan 2 tahapan analisis menyesuaikan dengan kondisi yang terjadi saat

proses dimana ada 2 kelompok intervensi yang kemudian menolak untuk

dilakukan intervensi sehingga dilakukan analisis sekunder yang kemudian

mengelompokkan mereka ke dalam kelompok kontrol.

Uji klinis randomisasi dikatakan valid bila dalam dalam penentuan subjek

atau besaran sampel memperhitungkan keterwakilan, dan ada penentuan kriteria

inklusi dan eksklusi, randomisasi dalam penentuan kelompok perlakuan dan

kelompok pembanding, ketersamaran dimana sampel tidak tahu keberadaanya

sebagai kontrol atau intervensi, kedua kelompok memiliki setidaknya perlakuan

yang sama diluar intervensi, pemantauan hasil dinilai secara konprehensif, dan

analisis yang digunakan dapat menjawab pertanyaan penelitian (Trihono, 2002).

Critical Appraisal of Reliability/Result


Hasil penelitian dijelaskan secara konprehensif. Interval kepercayaan 95%.

Tidak ada data yang hilang. Uji statistic yang digunakan adalah uji Kappa, p value

<0,05 sebagai nilai signifikan secara statistik. Analisis dilakukan 2 kali yaitu

pertama analisis primer dimana perhitungannya sesuai rancangan awal 7

kelompok intervensi dan 7 kontrol, dilanjutkan dengan analisis sekunder dimana

perhitungannya sesuai dengan yang real terjadi dilapangan bahwa 2 kelompok

intervensi kemudian menolak intervensi sehingga pada analisis sekunder 2

kelompok tersebut masuk ke dalam kelompok kontrol. Semua analisis dilakukan

dengan SAS untuk UNIX versi 9.2 (SAS Institute, Cary, NC, USA

Hasil dapat dilihat pada table 4 dan table 6. Tabel menyajikan hasil

analisis dari kedua jenis luka pada masing-masing kelompok.

Berdasarkan table diatas dapat dilihat bahwa dari hasil analisisi primer dan

sekunder tidak ditemukan adanya perbedaan signifikan antara kelompok


intervensi dan kelompok kontrol pada masing-masing jenis luka, dimana p value

untuk kasus ulkus kaki diabetic yaitu 0,39 untuk analisis primer dan sekunder,

sedangkan untuk kasus sinus pilonidal p value 0,58 untuk analisis primer dan 0,50

untuk analisis sekunder.

Peneliti sebenarnya sudah sangat berusaha meminimalkan bias dalam

penelitian, demi mencapai hasil yang akurat. Analisis dilakukan 2 tahapan pada

kedua jenis luka dan dilakukan terpisah pada masing-masing kelompok, walaupun

hasil akhirnya ditemukan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara

kelompok yang menerima intervensi dengan kelompok kontrol, tapi secara garis

besar tergambar bahwa alat ukur penelitian ini reliable. Tujuan utama uji

reliabilitas penelitian ialah untuk mengukur konsistensi alat ukur yang digunakan

peneliti kuantitati, biasanya dilakukan pengujian ulang, atau lebih dari 1 analisis.

Semakin tinggi tingkat korelasi pada tes pertama dan kedua, makin baik

reliabilitas skala pengukuran Anda. (Budiastuti & Bandur, 2018). Pada table di

atas dapat dilihat bahwa pada 2 jenis analisis, hasil yang didapatkan sama untuk

ulkus kaki diabetic dan tidak jauh berbeda untuk sinus pilonidal.

Critical Appraisal of Applicability of the Result

Karakteristik umum responden penelitian kurang lebih sama dengan

populasi lokal. Metode penelitian dan analisis pengukuran hasil sangat bagus

untuk memastikan keakuratan pengukuran, walaupun hasil akhir yang didapatkan

menyatakan bahwa tidak begitu signifikan perbedaan hasil antara kelompok

kontrol dengan kelompok intervensi, sehingga dalam praktik pelayanan kesehatan

ini belum dapat diaplikasikan. Peneliti sendiri menjelaskan bahwa intervensi

tersebut belum cukup terbukti Ontario untuk diterapkan secara luas.

(Trihono, 2002) menyatakan bahwa, setelah sebuah penelitian dikatakan


valid, tidak serta merta dapat diaplikasikan. Ada beberapa hal yang perlu

dipertimbangkan yaitu apakah subjek penelitian mirip dengan pasien di klinik

kita, kemiripan yang dimaksud ialah factor yang dapat mempengaruhi prognosis,

dan yang lebih penting adalah dari segi manfaat dan konsekuensinya.

Kesimpulan

Secara umum dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penelitian ini

belum dapat diaplikasikan dalam praktik pelayanan kesehatan, melihat hasil dari

penelitian dikatakan bahwa tidak nampak perbedaan signifikan antara kelompok

kontrol dengan kelompok intervensi setelah dilakukan Proyek Perawatan Pasien

Terpadu. Namun, di bagian diskusi cukup bagus karena dipaparkan tentang

hambatan dalam pelaksanaan yang mengakibatkan penelitian menjadi cacat,

sehingga hal tersebut dapat menjadi dasar bagi penelitian berikutnya.


DAFTAR PUSTAKA

Budiastuti, D. & Bandur, A. (2018). Validitas dan Reliabilitas Penelitian. Jakarta :

Mitra Wacana Media.

CASP. (2018). Home - CASP - Critical Appraisal Skills Programme. Retrieved

April 26, 2018, from https://casp-uk.net/

Lira, R. P. C., & Rocha, E. M. (2019). PICOT: Imprescriptible items in a clinical research

question. Arquivos Brasileiros de Oftalmologia, 82(2), V–V.

https://doi.org/10.5935/0004-2749.20190028

Trihono, P.P. (2002). Telaah Kritis Makalah Uji Klinis. Sari Pediatri, Vol. 4, No.

1, Juni 2002: 45 - 48

Zwarenstein, M., Syarifah, S., Mittmann, N., Stern, A., Mungil, K. T. (2017).

A large cluster randomized trial of outcome-based pathways to improve

home-based wound care. Biomed Central. DOI 10.1186/s13063-017-2082-5.

Anda mungkin juga menyukai