0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
302 tayangan25 halaman
Dokumen tersebut merupakan bagian dari bab pendahuluan skripsi yang membahas latar belakang, tujuan, dan manfaat penelitian tentang pengaruh gaya kepemimpinan kepala ruangan terhadap kinerja perawat di Puskesmas Namorambe. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi gaya kepemimpinan yang digunakan dan mengetahui pengaruhnya terhadap kinerja perawat.
Deskripsi Asli:
tugas, power point tentang kepemimpinan, keperawatan, akper,
Dokumen tersebut merupakan bagian dari bab pendahuluan skripsi yang membahas latar belakang, tujuan, dan manfaat penelitian tentang pengaruh gaya kepemimpinan kepala ruangan terhadap kinerja perawat di Puskesmas Namorambe. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi gaya kepemimpinan yang digunakan dan mengetahui pengaruhnya terhadap kinerja perawat.
Dokumen tersebut merupakan bagian dari bab pendahuluan skripsi yang membahas latar belakang, tujuan, dan manfaat penelitian tentang pengaruh gaya kepemimpinan kepala ruangan terhadap kinerja perawat di Puskesmas Namorambe. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi gaya kepemimpinan yang digunakan dan mengetahui pengaruhnya terhadap kinerja perawat.
11.11.017 PSN IV.I BAB I Latar belakang Istilah manajemen dan kepemimpinan sering diartikan hanya berfungsi pada kegiatan supervisi, tetapi dalam keperawatan fungsi tersebut sangatlah luas. Menjadi seorang ketua tim, kepala ruang atau perawat pelaksana dalam suatu bagian, memerlukan suatu pemahaman tentang bagaimana mengelola dan memimpin orang lain dalam mencapai tujuan asuhan keperawatan yang berkualitas. Kepemimpinan menurut stogdill,“suatu proses yang mempengaruhi aktivitas kelompok terorganisasi dalam upaya menyusun dan mencapai tujuan.” Kepemimpinan yang baik juga akan membuat perawat pelaksana merasa nyaman bekerja, memiliki komitmen dan kesetiaan serta membuat perawat pelaksana berusaha lebih keras, meningkatkan kinerja dan kepuasan kerja perawat pelaksana, serta mempertahankan keunggulan kompetitif. 1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Gaya Kepemimpinan kepela ruangan terhadap kinerja perawat pelaksana di Puskesmas Namorambe. 1.3.2. Tujuan Khusus Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah : • Untuk mengidentifikasi gaya kepemimpinan kepala ruangan yang digunakan di Puskesmas Namorambe. • Untuk mengidentifikasi pengaruh gaya kepemimpinan kepala ruangan terhadap kinerja perawat pelaksana di Puskesmas Namorambe. Manfaat Penelitian • Bagi Institusi Pendidikan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi institusi pendidikan untuk meningkatkan pengetahuan peseta didik tentang manajemen gaya kepemimpinan. • Bagi Rumah sakit/Puskesmas Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada rumah sakit/puskesmas khususnya kepala ruangan untuk menggunakan gaya kepemimpinan yang benar agar perawat pelaksana dapat menjalankan tugas dengan baik. • Bagi Peneliti Selanjutnya Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi dan bahan perbandingan untuk penelitian selanjutnya dengan kasus permasalahan yang sama. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Kepemimpinan adalah kemampuan mempengaruhi orang-orang dengan menetapkan tujuan, memberi pengarahan/perintah dan motivasi sehingga secara operasional tujuan tercapai dan meningkatkan keberadaan organisasi (Army Department of Headquarters,1966). 2.1.1. Teori Bakat (Trait Theory) Teori bakat menekankan bahwa setiap orang adalah pemimpin (pemimpin dibawa sejak lahir bukan didapatkan) dan mereka mempunyai karekteristik tertentu yang membuat mereka lebih baik dari orang lain (Marquis dan Huston,1998). 2.1.2. Teori Perilaku Teori perilaku lebih menekankan pada apa yang dilakukan pemimpin dan bagaimana seorang manajer menjalankan fungsinya. Perilaku sering dilihat sebagai suatu rentang dari perilaku otoriter ke demokratis atau dari fokus suatu produksi ke fokus pegawai. Gaya kepemimpinan menurut Teori X dan Teori Y. • Gaya kepemimpinan diktator Gaya kepemimpinan yang dilakukan dengan menimbulkan ketakutan serta menggunakan ancaman dan hukuman merupakan bentuk dari pelaksanaan Teori X. • Gaya kepemimpinan otokratis Pada dasarnya gaya kepemimpinan ini hampir sama dengan gaya kepemimpinan diktator namun bobotnya agak kurang. Segala keputusan berada di tangan pemimpin, pendapat dari bawahan tidak pernah dibenarkan. Gaya ini juga merupakan pelaksanaan dari Teori X. • Gaya kepemimpinan demokratis Ditemukan adanya peran serta dari bawahan dalam pengambilan keputusan yang dilakukan dengan cara musyawarah. Gaya kepemimpinan ini pada dasarnya sesuai dengan Teori Y. • Gaya kepemimpinan santai Peranan dari pemimpin hampir tidak terlihat karena segala keputusan diserahkan pada bawahan. Gaya kepemimpinan ini sesuai dengan Teori Y (Azwar,1996). Gaya kepemimpinan berdasarkan kekuasaan dan wewenang. Menurut Giliies (1996), gaya kepemimpinan berdasarkan wewenang dan kekuasaan dibedakan menjadi empat. 1. Otoriter 2. Demokratis 3. Partisipatif 4. Bebas tindak 2.1.3. Teori Kontingensi dan Situasional Teori ini menekankan bahwa manajer yang efektif adalah manajer yang melaksanakan tugasnya dengan mengombinasi antara faktor bawaan, perilaku, dan situasi. 2.1.4. Teori Kontemporer (Kepemmimpinan dan Manajemen) Teori ini menekankan pada empat komponen penting dalam suatu pengelolaan, yaitu manajer/pemimpin, staf dan atasan, pekerjaan, serta lingkungan. 2.1.5. Teori Interaktif Schein (1970) menekankan bahwa staf atau pegawai adalah manusia sebagai suatu sistem terbuka yang selalu berinteraksi dengan sekitarnya dan berkembang secara dinamis. 2.2. kepala Ruangan Kepala ruangan adalah seorang tenaga keperawatan yang diberi tanggung jawab dan wewenang dalam mengatur dan mengendalikan kegiatan pelayanan keperawatan di ruang rawat (Depkes,2000). 2.2.1. Tugas dan tanggung jawab kepala ruangan • Ketenagaan • Manajemen operasional • Manajemen kualitas pelayanan • Manajemen financial 2.2.2. Tanggung jawab Kepala Ruangan Kepala ruangan memiliki tanggung jawab : • Merencanakan kebutuhan tenaga perawat. • Merencanakan kebutuhan alat kesehatan dan penggunaannya. • Mengembangkan pelayanan keperawatan. • Melaksanakan penilaian kinerja perawat. • Memberikan orientasi kepada pasien baru. • Melaksanakan SAK (standar asuhan keperawatan dan standar SOP/Operational Procedur) yang ditetapkan pimpinan bidang keperawatan. • Melaksanakan pembimbingan mahasiswa keperawatan. • Memberikan laporan berkala tentang pelayanan keperawatan 2.3. Kinerja Keperawatan Kinerja adalah penampilan hasil karya personil baik kuantitas maupun kualitas dalam suatu organisasi (Ilyas,2001). Menurut Bernardin dan Russul,1993 dalam Ruky,2001) adalah catatan tentang hasil-hasil yang diperoleh dari fungsi-fungsi pekerjaan tertentu atau kegiatan selama kurun waktu. BAB III KERANGKA KONSEP
Pelayanan keperawatan memberikan dampak
yang besar terhadap pelayanan kesehatan di rumah sakit. Posisi perawat di rumah sakit menjadi sangat penting karena perawat menentukan kualitas pelayanan khususnya pelayanan keperawatan. Hal tersebut menuntut manajer atau kepala ruangan membuat kebijakan dalam membentuk pelayanan yang bermutu dan membuat standar kinerja. Variabel Variabel Independen Dependen
Gaya Kepemimpinan: Otoriter Kinerja Perawat Demokratis Partisipatif Laissez Faire
Skema di atas menggambarkan bahwa penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpin terhadap kinerja perawat. 4.1 Desain Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian, maka desain penelitian yang digunakan adalah “cross sectional”, artinya subyek diobservasi hanya satu kali dan pengukuran variabel independent dan dependent dilakukan pada kurun waktu yang sama 4.2 Kerangka Kerja Hasil interaksi motivasi perawat dengan faktor internal maupun faktor eksternal akan menghasilkan kinerja. Untuk meningkatkan motivasi kerja, sehingga kinerja perawat optimal diperlukan seorang pemimpin. 4.3. Identifikasi Variabel Variabel Independent/bebas Adalah faktor yang dianggap sebagai faktor yang mempengaruhi variabel dependent/terikat. Pada penelitian ini variabel independent adalah gaya kepemimpinan kepala ruang perawatan. Variabel dependent/terikat Adalah faktor yang dipengaruhi oleh variabel independent. Pada penelitian ini variabel dependent adalah kinerja perawat ruang rawat inap. 4.4. Populasi dan Sampel Populasi Populasi penelitian ini sebanyak 44 perawat di Puskesmas Namorambe Tahun 2015 Sampel Pengambilan sampel adalah secara total sampling yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel, sebanyak 44 perawat. Kriteria sampel: • Bersedia menjadi responden • Dapat berbahasa Indonesia dengan baik dan benar • Tenaga kesehatan tetap di Puskesmas Namorambe. 4.5. Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei-Juni Tahun 2015 4.6. Pertimbangan Etik 4.7. Instrumen Penelitian Instrumen pada pengumpulan data dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kuisioner 4.8. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama adalah mengumpulkan data tentang kecenderungan gaya kepemimpinan kepala ruangan dan tahap kedua adalah mengumpulkan data tentang kinerja perawat. 4.8.1. Analisis Data Teknik analisa data menggunakan SPSS dan untuk menguji pengaruh gaya kepemimpinan kepala ruangan terhadap kinerja perawat menggunakan “Product Moment Pearson”. 4.9. Pengolahan Data • Pemeriksaan data (editing) Proses editing ialah memeriksa data yang telah dikumpulkan untuk mengoreksi data bila terjadi kesalahan atau kekurangan data dapat diteliti. • Pemberian kode (coding) Pemberian kode dapat dilakukan sebelum atau sesudah pengumpulan data dilaksanakan. Dalam pengolahan selanjutnya kode-kode tersebut dikembalikan lagi pada variabel aslinya. • Penyusunan data (tabulasi) Penyusunan data merupakan pengorganisasian data sedemikian rupa agar dengan mudah dapat dijumlah, disusun, dan ditata untuk disajikan dan dianalisis Sekian dan Terimakasih