Anda di halaman 1dari 37

Your Text Here

LEADERSHIP???
Pengertian Kepemimpinan

Secara etimologi, kepemimpinan berasal dari kata


dasar pemimpin, dalam bahasa
Inggrisnya “leadership” yang berati kepemimpinan,
dari kata dasar “leader” berarti pemimpin dan akar
katanya “to lead” yang terkandung beberapa arti yang
saling erat berhubungan: bergerak lebih awal, berjalan
di awal, mengambil langkah awal, berbuat paling dulu,
mempelopori, mengarahkan pikiran-pendapat-orang
lain, membimbing, menuntun, menggerakkan orang
lain melalui pengaruhnya ( Usman, 2006 ).
TEORI KEPEMIMPINAN
Memahami teori-teori kepemimpinan sangat besar
artinya untuk mengkaji sejauh mana kepemimpinan
dalam suatu organisasi telah dapat dilaksanakan secara
efektif serta menunjang kepada produktifitas organisasi
secara keseluruhan. Seorang pemimpin harus mengerti
tentang teori kepemimpinan agar nantinya mempunyai
referensi dalam menjalankan sebuah organisasi. Beberapa
teori tentang kepemimpinan antara lain :
1.Teori Kepemimpinan Sifat ( Trait Theory )
2.Teori Kepemimpinan Perilaku dan Situasi
3.Teori Kewibawaan Pemimpin
4.Teori Kepemimpinan Situasi
5.Teori Kelompok
Gaya Kepemimpinan
�Otokratik: berorientasi pada tugas menggunakan
jabatan dan kekuatan pribadinya untuk mencapai
tujuan. Seorang pemimpin yang menggunakan gaya
ini biasanya akan menentukan semua keputusan yang
berkaitan dengan seluruh kegiatan dan
memerintahkan  seluruh anggotanya untuk mematuhi
dan melaksanakannya
Gaya Kepemimpinan
�Demokratik : melibatkan kelompok dalam
pengambilan keputusan dan memberikan tanggung
jawab pada para karyawannya. Pemimipin dengan tipe
ini akan menghargai karaktristik dan kemampuan
yang ada pada kryawannya serta menggunakan
kekuatan pribadi dan jabatangnya untuk menarik ide-
ide para karyawanya.
Gaya Kepemimpinan
�Laizes faire: kepemimpinan “membiarkan”
artinya pemimpin melepaskan tanggung
jawabnya meninggalkan karyawan tanpa
arah, supervisi dan koordinasi yang jelas
serta memmaksa karyawan untuk membuat
perencanaan, mengimplementasikannya, dan
menilainya menurut apa yang mereka
rasakan tepat tanpa adanya suatu standar
yang jelas. Dalam kondisi tertentu pemimpin
hanya berfungsi sebagai fasilitator.
PERAN DAN FUNGSI PEMIMPIN
❑ PERAN
Kegiatan kepemimpinan dalam keperawatan mencakup
banyak hal. Kegiatan tersebut mencakup cara
mengarahkan, menunjukkan jalan, menyupervisi,
mengawasi tindakan anak buah, mengoordinasikan
kegiatan yang sedang atau akan dilakukan, dan
mempersatukan usaha dan berbagai individu yang
memiliki karakteristik yang berbeda (Gillies,1994).
(Dengan demikian, kegiatan kepemimpinan selalu
bersinggungan dengan kegiatan dalam manajemen.
Brosten, Hayman dan Naylor (1979) menyebutkan
bahwa kegiatan kepemimpinan paling sedikit mencakup 4
hal yang terkait dengan kegiatan manajerial, yaitu
perencanaan, pengorganisasian, motivasi, dan
pengendalian.
Fungsi Pemimpin
Menurut Hadari Nawawi, secara operasional dapat dibedakan
5 fungsi pokok kepemimpinan,yaitu:
1.Fungsi instruktif
Pemimpin berfungsi sebagai komunikastor yang
menentukan apa (isi perintah), bagaimana (cara
menjalankan perintah), bila mana (waktu memulai,
melaksanakan, dan melaporkan hasilnya), dan dimana
(tempat mengerjakan perintah) agar keputusan dapat
diwujudkan secara efektif. Sehingga fungsi orang yang
dipimpin hanyalah melaksanakan perintah.
Fungsi Pemimpin
2. Fungsi konsultatif
Pemimpin dapat menggunakan fungsi konsultatif sebgai
komunikasi dua arah. Hal tersebut digunakan manakala
pemimpin dalam usahan menetapkan keputusan yang
memerlukan bahan pertimbangan dan berkonsultasi
dengan orang – orang yang dipimpinnya
Fungsi Pemimpin
3. Fungsi partisipatif
Dalam menjalankanufngsi artisipatif pemimpin berusaha
mengaktifkan ornag – orang yang dipimpinnya, baik dalam
pengambilan keputusan maupun dalam melaksanakannya. Setiap
anggota kelompok memperoleh kesempatan yang sama untuk
berpartisipasi dalam melaksanakan kegiatan yang dijabarkan dari
tugas – tugas pokok, sesuai dengan posisi masing – masing.
Fungsi Pemimpin
4. Fungsi delegasi
Dalam menjalankan fungsi delegasi pemimpin
memberikan pelimpahan wewenag membuat atau
menetapkan keputusan. Fungsi delegasi sebenarnya
adalah kepercayaan seorang pemimpin kepada orang
yang diberi kepercayaan untuk pelimpahan wewenang
dengan melaksanakannya secara bertanggung jawab.
Fungsi Pemimpin
5. Fungsi pengendalian
Fungsi pengendalian berasumsi bahwa kepemimpinan yang efektif
harus mampu mengatur aktifitas anggotanya secara terarah dan
dalam koordinasi yang efektif, sehingga memungkinkan
tercapainya tujuan bersama secara maksimal.dalam melaksanakan
fungsi pengendalian, pemimpin dapat mewujudkan melalui
kegiatan bimbingan, pengarahan, koordinasi, dan pengawasan.
KRITERIA PEMIMPIN
Pemimpin yang berkualitas harus memenuhi kriteria
sebagai berikut :
Menurut R.L.Khan mengemukaaan bahwa seorang
pemimpin menjalankan pekerjaannya dengan baik bila :
PERAN DAN FUNGSI KEPALA RUANG
SEBAGAI PEMIMPIN
1. Kepala ruang
a.    Tanggung jawab kepala ruang pada penugasan tim :
�Menetapkan standar kinerja staf
�Membantu staf menetapkan sasaran keperawatan pada
unit yang dipimpinnya
�Memberikan kesempatan pada klien tim dan
membantu untuk mengembangkan ketrampilan
manajemen dan kepemimpinan.
�Secara berkesinambungan mengorientasikan staf baru
tantang prosedur tim keperawatan
PERAN DAN FUNGSI KEPALA RUANG
SEBAGAI PEMIMPIN
� Menjadi narasumber bagi ketua tim dan staf tempat
diskusi
� Memotivasi staf untuk meningkatkan kualitas asuhan
keperawatan
� Melakukan kemunikasi terbuka untuk setiap staf yang
dipimpinnya
� Peka terhadap anggaran rumah sakit dan kualitas
pelayanan keperawatan,
� Bertanggung jawab terhadap hasil dari pelayanan
keperawatan yang berkualitas,
� Menghindari terjadinya kebosanan perawat serta
menghindari kemungkinan terjadinya saling melempar
kesalahan.
2. Fungsi kepala ruang :
Adapun fungsi kepala ruangan menurut Marquis dan Houston
(2000) sebagai berikut:
Your Text Here

POWER AND
EMPOWERMENT???
POWER
POWER berasal dari bahasa latin “
Potere” yang berarti be
able. Secara sederhana
power diartikan sebagai
kemampuan untuk
mempengaruhi orang lain
dalam usaha untuk
mencapai suatu tujuan
POWER
POWER
Contoh: Mengubah
perilaku teman sekerja
dengan
memberitahukan/menginst
ruksikan kebijakan baru
yang diimplementasikan
dalam unit keperawatan
TIPE POWER
1. Coercive power
Berdasarkan pada rasa takut, paksaan dan
kemampuan untuk menghukum.
Orang tua tampak memiliki kekuatan karena
kemampuannya untuk memberi hukuman terhadap
perilaku yang tidak baik.
2. Reward power
Berdasarkan pada kemampuan untuk memberikan
hadiah atau penghargaan.
Orang tua tampak memiliki kekuatan juga karena
memiliki kemampuan untuk memberikan hadiah
atau penghargaan terhadap perilaku yang baik.
TIPE POWER

3. Expert power
Dihasilkan dari ilmu pengetahuan dan kemampuan
seseorang yang dimiliki lebih dari yang lain. Seorang
professor dianggap ahli/expert dalam kelas dan
menjadi seorang yang penuh kuasa/powerful.
4. Legitimate power
Kekuatan yang dimiliki karena kedudukan/status
seseorang yang dimiliki dalam suatu organisasi.
Presiden Amerika dipandang dunia sebagai orang
yang penuh kekuatan karena hasil pemilihan umum.
TIPE POWER

5. Referent power
Power yang terjadi karena pengikut-pengikut
memiliki hasrat untuk mengikuti seseorang yang
dianggapnya memiliki kekuatan.
Remaja berpakaian seperti artis favorit mereka
karena ingin meniru segala aspek perilaku idolanya.
6. Information power
Dibentuk dari informasi yang dimiliki seseorang,
informasi tersebut dibutuhkan oleh orang lain.
Seorang siswa yang dengan mudah menyelesaikan
ulangan matematika akan dicari teman-temannya
untuk membantu mengerjakan pekerjaan rumah.
TIPE POWER

7. Connection power
Dibentuk karena adanya hubungan dengan orang-
orang yang dianggap punya kekuatan.
Ada orang-orang yang pergi ke pertemuan politik
supaya dapat dilihat sebagai orang yang memiliki
kekuatan secara politik.
EMPOWERMENT
EMPOWERMENT
dalam bahasa Indonesia
berarti “pemberdayaan”,
adalah sebuah konsep
yang lahir sebagai bagian
dari perkembangan alam
pikiran masyarakat
kebudayaan Barat,
utamanya Eropa.
EMPOWERMENT Robinson (1994)
EMPOWERMENT
menjelaskan bahwa
pemberdayaan adalah
suatu proses
pribadi dan sosial;
suatu pembebasan
kemampuan pribadi,
kompetensi, kreatifitas
dan kebebasan
bertindak
Ife (1995) yang berarti
EMPOWERMENT
EMPOWERMENT memberi daya, memberi
”power” (kuasa), kekuatan,
kepada pihak yang kurang
berdaya.
Segala potensi yang dimiliki
oleh pihak yang kurang
berdaya itu ditumbuhkan,
diaktifkan, dikembangkan
sehingga mereka memiliki
kekuatan untuk membangun
dirinya.
EMPOWERMENT
EMPOWERMENT Bertolak dari pengertian
tersebut, maka pemberdayaan
dimaknai sebagai proses untuk
memperoleh daya, kekuatan
atau kemampuan, dan atau
proses pemberian daya,
kekuatan atau kemampuan dari
pihak yang memiliki daya
kepada pihak yang kurang atau
belum berdaya
TUJUAN EMPOWERMENT

Membantu klien mendapatkan daya, kekuatan dan

kemampuan untuk mengambil keputusan dan

tindakan yang akan dilakukan dan berhubungan

dengan diri klien tersebut, termasuk mengurangi

kendala pribadi dan sosial dalam melakukan

tindakan.
�Paul (1987) menyatakan bahwa pemberdayaan
berarti pembagian
�kekuasaan yang adil sehingga meningkatkan
kesadaran politis kekuasaan
�kelompok yang lemah serta memperbesar
pengaruh mereka terhadap proses dan
�hasil-hasil pembangunan
PROSES PEMBERDAYAAN

(Nursalam, 2014)
Tahapan Afektif Tahapan Tahapan Tahapan
Kognitif Psikomotorik Konatif

Belum merasa Belum memiliki Belum memiliki Tidak


sadar Wawasan ketrampilan dasar berperilaku
& peduli pengetahuan membangun

Tumbuh rasa Menguasai Menguasai Bersedia terlibat


kesadaran & pengetahuan ketrampilan dasar Dalam membangun
kepedulian dasar

Memupuk Mengembangkan Mengembangkan Berinisiatif


semangat pengetahuan ketrampilan dasar untuk
kesadaran & dasar mengambil
kepedulian peran
Dalam membangun

Merasa Mendalami Memperkaya Berposisi secara


membutuhkan pengetahuan variasi mandiri untuk
kemandirian pada tingkat ketrampilan membangun diri
yang lebih tinggi dan lingkungan
�Jadi dapat dijelaskan lebih rinci bahwa yang
dimaksud dengan perawat berdaya berdaya
adalah perawat yang tahu, mengerti, faham
termotivasi, berkesempatan, memanfaatkan
peluang, berenergi, mampu bekerjasama, tahu
berbagai alternative, mampu mengambil
keputusan, berani mengambil resiko, mampu
mencari dan menangkap informasi dan mampu
bertindak sesuai dengan situasi.
PERBEDAAN POWER AND
EMPOWERMENT
�Dalam empowerment bukan hanya sekedar
pemberian otoritas dalam pengambilan
keputusan, tetapi juga memberikan pengetahuan,
ketrampilan dan sikap yang memadai untuk
membuat keputusan
PERAN ATAU FUNGSI EMPOWERMENT
DALAM PELAYANAN KESEHATAN
1. Pelayanan yang lebih cepat, karyawan tidak perlu
menunggu ijin dari atasan dalam memberikan
pelayanan pada pasien
2. Terciptanya kepuasan karyawan. Karyawan yang
senang dalam bekerja bisa mempengaruhi tingkat
produktivitas. Mereka adalah front line staf yang
berguna dan berhasil mengerjakan hal – hal yang
bermanfaat bagi rumah sakit
3. Peningkatan dalam mempberdayakan karyawan
sebagai sumber ide dan inspirasi dalam meningkatan
kepuasan pasien
DAFTAR PUSTAKA

� Kozier, B. (1997). Fundamental of Nursing : Concept, Process & Practice (5th


edition). California: Addison Wesley Publishing Co.
� Schutzenhofer, K.K. Leading and Managing in Nursing, Mosby Yearbook
� Aditama, T.Y. (2010). Manajemen Administrasi Rumah Sakit. Edisi kedua.
Jakarta: UI Press.
� Afrida. (2019). Manajemen rumah sakit. Jakarta: UI
� Arikunto, (2010). Prosedur penelitian suatu pendekatan pabrik. Jakarta:
Rhineka Cipta. Hidayat, (2014), Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik
Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika.
� Faizin, A dan Winarsih. 2008. Berita ilmu keperawatan ISSN 1979-2697. Vol 1
No. 3, September 2008: 137142
� Gilles, D. A. (2008). Nursing management: a system approach 2th. Philadelpia:
W. B Saunders Company
� Hartati. (2013). Gambaran kinerja perawat dalam pelaksanan asuhan
keperawataan. Makasar: Unhas
� Herlambang & Murwani (2012), Cara Mudah Memahami Manajemen
Kesehatan dan Rumah Sakit. Jogjakarta, KDT.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai