PROMOSI KESEHATAN
PENDIDIKAN KESEHATAN ARTHRITIS RHEUMATOID
DOSEN PEMBIMBING:
I GUSTI KETUT GEDE NGURAH,S.Kep.,Ns.,M.Kes.
NIP. 195012311971109106
MAHASISWA:
NI KADEK SURANITI DEWI
NIM. P07120019037
2.1/DIII KEPERAWATAN
I. Latar Belakang
Arthritis rheumatoid adalah penyakit autoimun yang disebabkan karena adanya
peradangan atau inflamasi yang dapat menyebabkan kerusakan sendi dan nyeri. Nyeri
dapat muncul apabila adanya suatu rangsangan yang mengenai reseptor nyeri. Penyebab
arthritis rheumatoid belum diketahui secara pasti, biasanya hanya kombinasi dari
genetic, lingkungan, hormonal, dan faktor system reproduksi. Namun faktor pencetus
terbesar adalah faktor infeksi seperti bakteri, mikroplasma dan virus (Yuliati, et.a.,
2013).
Keberhasilan pemerintah dalam pembangunan nasional telah mewujudkan hasil
positif di berbagai bidang, yaitu adanya kemajuan ekonomi, perbaikan lingkungan
hidup, kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi, terutama di bidang medis atau ilmu
kedokteran sehingga dapat meningkatkan kualitas kesehatan penduduk serta
meningkatkan umur harapan hidup manusia, akibatnya jumlah penduduk yang berusia
lanjut meningkat dan bertambah cenderung lebih cepat (Zakir, 2014).
Jumlah penduduk yang bertambah dan usia harapan hidup lansia akan
menimbulkan berbagai masalah antara lain masalah kesehatan, psikologis, dan sosial
ekonomi. Permasalahan pada lansia sebagian besar adalah masalah kesehatan akibat
proses penuaan, ditambah permasalahan lain seperti masalah keuangan, kesepian,
merasa tidak berguna, dan tidak produktif. Banyaknya permasalahan yang dihadapi
lansia, maka masalah kesehatanlah yang jadi peran pertama dalam kehidupan lansia
seperti munculnya penyakit-penyakit yang sering terjadi pada lansia (BKKBN, 2012).
Menurut Riskesdas (2018) jumlah penderita rheumatoid arthritis di Indonesia
mencapai 7,30%. Seiring bertambahnya jumlah penderita rheumatoid arthritis di
Indonesia justru tingkat kesadaran dan salah pengertian tentang penyakit ini cukup
tinggi. Keadaan inilah menjelaskan bahwa kurangnya pengetahuan masyarakat
Indonesia khususnya penderita untuk mengenal lebih dalam lagi mengenai penyakit
rheumatoid arthritis. Selanjutnya prevalensi yang terjadi di Jawa Tengah berjumlah
(6.78%).
VI. Sumber
Andri, Juli, dkk. 2020. TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP PENANGANAN
PENYAKIT RHEUMATOID ARTHRITIS PADA LANSIA. Tersedia pada :
https://webcache.googleusercontent.com/search?
q=cache:mpEvf9d6iAsJ:https://journal.ipm2kpe.or.id/index.php/JKA/
article/download/1139/779/+&cd=2&hl=id&ct=clnk&gl=id. Diakses pada
tanggal 17 Maret 2021.
MEILANIA FERON, WIDDY (2019) ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN
PEMENUHAN KEBUTUHAN RASA NYAMAN NYERI PADA LANSIA
DENGAN GOUT ARTHRITIS DI UPTD PSLU TRESNA WERDHA NATAR
PROVINSI LAMPUNG. Diploma thesis, Poltekkes Tanjungkarang. Tersedia
pada : http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/810/5/BAB%20II.pdf. Diakses
pada tanggal 17 Maret 2021.
Nugraha, Dedy Setya and , Abi Muhlisin, SKM, M.Kep. 2018. Gambaran
Karakteristik Responden, Riwayat Penyakit Yang Menyertai Dan Jenis
Penyakit Reumatik Pada Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan
Bungkal Kabupaten Ponorogo. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah
Surakarta. Tersedia pada : http://eprints.ums.ac.id/60204/1/BAB%20I.pdf.
Diakses pada tanggal 17 Maret 2021.
Widiastuti, Ninik Mulyani, GOC214087 (2017) GAMBARAN LED DAN JUMLAH
LEUKOSIT PADA PASIEN TERDUGA RHEUMATOID
ARTHRITIS. Diploma thesis, Universitas Muhammadiyah Semarang.
Tersedia pada : http://repository.unimus.ac.id/745/7/BAB%20II.pdf.
Diakses pada tanggal 17 Maret 2021.
Ihda, Fadila. 2020. 7 Jenis Obat Rematik Alami untuk Membantu Mengatasi Gejala
yang Timbul. Tersedia pada https://hellosehat.com/muskuloskeletal/radang-
sendi/obat-rematik-alami/. Diakses pada tanggal 17 Maret 2021.
VII. Sasaran : Lansia
VIII. Waktu dan Tempat Penyuluhan
Waktu : Pukul 11.00- 11.30 WITA ( 30 menit )
Hari/tanggal : Jumat, 19 Maret 2021
Tempat : Dirumah (Jl. Ratna, Br. Pengabetan, Ds. Baha, Kec. Mengwi, kab.
Badung)
X. Rencana Evaluasi
a. Struktur
1. Menyiapkan satuan acara penyuluhan (SAP) 3 hari sebelum penyuluhan
2. Menyiapkan leaflet 2 hari sebelum penyuluhan
b. Proses
1. Audience hadir dan berpartisipasi dalam kegiatan penyuluhan sebanyak 2
orang
2. Audience antusias terhadap materi penyuluhan
3. Audience mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
4. Audience dapat mengikuti gerakan senam rematik
5. Audience tidak meninggalkan tempat selama penyuluhan berlangsung
c. Hasil
Audience mengerti tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala,
komplikasi dan pengobatan arthritis rheumatoid, dan setelah diberikan
penyuluhan keluarga audience dapat menjawab dengan benar 80% dari
pertanyaan yang diajukan.
XI. Lampiran
1. Lampiran 1 : Materi
2. Lampiran 2 : Evaluasi
Lampiran 1
MATERI
ATRHRITIS RHEUMATOID
3. Infeksi
Infeksi dapat memicu RA pada host yang mudah terinfeksi secara genetic. Ada
beberapa teori penyebab RA antara lain infeksi streptokokus hemolitikus dan
streptokokus non-hemolitikus, endokrin autoinum, metabolic dan faktor genetic
serta fantor pemicu lainnya. Rheumatoid arthritis diduga disebabkan oleh faktor
autoimun dan infeksi. Autoimun ini bereaksi terhadap kolagen tipe II, faktor infeksi
mungkin disebabkan oleh virus dan organisme mikoplasma atau grup difterioid
yang menghasilkan antigen tipe II kolagen dari tulang rawan sendi penderita
(Alamanos dan Drosos, 2005).
4. Lingkungan
Faktor lingkungan dan gaya hidup juga dapat memicu RA seperti merokok,
kebiasaan minum susu, dan aktivitas fisik (Alamanos dan Drosos, 2005).
5. Kegemukan
Berat badan yang berlebihan juga dapat meningkatkan resiko terjadinya rheumatoid
arthritis.