A. Latar Belakang
Perilaku adalah suatu tindakan atau perbuatan yang bisa kita amati bahkan dapat dipelajari.
Perilaku kesehatan merupakan suatu respon seseorang terhadap rangsangan terhadap suatu
penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan, serta lingkungan (Mubarak, 2007). Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah sekumpulan perilaku yang dilakukan atas kesadaran
seseorang sehingga anggota keluarga atau keluarga tersebut dapat menolong dirinya sendiri di
bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat (Depkes
RI, 2011).
Perilaku hidup bersih dan sehat di Indonesia saat ini masih rendah, hal ini terkait dengan
berbagai permasalahan kesehatan atau penyebaran penyakit berbasis lingkungan yang secara
epidemiologis masih tinggi di Indonesia (Trusilowati, Hanifah, 2007). Data Departemen
Kesehatan menyebutkan sebanyak 30 ribu desa di 440 kabupaten di Indonesia memiliki sanitasi
lingkungan yang buruk. Masih banyak kabupaten yang masyarakatnya belum berperilaku hidup
sehat, sehingga angka kesakitan masyarakat sangat tinggi terutama diare, deman berdarah,
tipoid dan kolera (Tim Teknis Pembangunan Sanitasi, 2009).
Berdasarkan Kemenkes RI tahun 2018, Program pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat yang dicanangkan pemerintah sudah berjalan 15 tahun, tetapi keberhasilannya masih jauh
dari harapan. Berdasarkan data Riskesdas tahun 2013 menunjukkan bahwa pencapaian PHBS
rumah tangga sebesar 32,3% sedangkan pada pada Riskesdas tahun 2018 menunjukkan bahwa
68,74%. Jika di lihat dari data tersebut menunjukkan bahwa capaian PHBS tatanan rumah
tangga mengalami peningkatan, namun belum sesuai dengan target yang telah di tetapkan oleh
pemerintah (Rukaiyah, 2022).
Provinsi Sumatera Barat merupakan Provinsi dengan cakupan sanitasi terendah setelah
Provinsi Lampung secara trend persentase rumah tangga yang memiliki akses terhadap sanitasi
layak selama 2014-2018 adalah sebanyak 42,34% pada 2014, sebanyak 45,02% pada 2015,
sebanyak 53,24% pada 2016, sebanyak 52,77% pada 2017, sebanyak 56,85% pada 2018.
Walaupun terlihat trend peningkatan setiap tahunnya namun peningkatan yang terjadi masih
belum signifikan. Berdasarkan data Riskesdas pada tahun 2018, Provinsi Sumatera Barat
menempati urutan ketiga setelah Provinsi Papua dan Kalimantan Tengah terkait proporsi
perilaku buang air besar sembarangan (BABS) sebesar 23%. Jika di konversikan angka 23%itu
dengan jumlah penduduk Sumatera Barat 5,48 juta jiwa, maka 1 juta lebih masyarakat Sumatera
Barat masih buang air sembarangan serta dirumah tangga belum memiliki akses jamban
(Riskesdas, 2019).
Berdasarkan hasil survey dan pembinaan PHBS pada 23 puskesmas yang ada di Kota
Padang dengan jumlah KK yang dibina pada tahun 2019 sebanyak 136.170 rumah tangga yang
di survey dari 210.348 sasaran KK di Kota Padang, maka di peroleh gambaran rumah tangga
yang di survey ber- PHBS sebanyak 72.647 dengan persentase 53,35% pada tahun 2020
sebanyak 5.190 rumah tangga yang di survey dari 13.063 sasaran KK di Kota Padang, maka di
peroleh gambaran rumah tangga yang di survey ber- PHBS sebanyak 3.303 dengan persentase
63,7%, pada tahun 2021 sebanyak 5.190 rumah tangga yang di survey dari 13.063 sasaran KK
di Kota Padang, maka di peroleh gambaran rumah tangga yang di survey ber- PHBS sebanyak
3.303 dengan persentase 63,7%, . sedangkan persentase Puskesmas yang ber-PHBS paling
rendah dari tahun 2019- 2021 berturut-turut yaitu Puskesmas Pauh sebanyak 30,6 % (Laporan
tahunan Dinkes Kota Padang, 2021).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Memberikan pengertian atau konsep yang ada tentang pentingnya melaksanakan
perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan tentang Pentingnya Mlaksanakan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat diharapkan peserta dapat:
a. Mengerti dan memahami tentang pengertian PHBS
b. Mengerti dan Memahami tentang Tujuan Program PHBS
c. Mengerti dan memahami tentang Sasaran Program PHBS
d. Mengerti dan memahami tentang Manfaat PHBS Rumah Tangga
e. Mengerti dan memahami tentang Indikator PHBS Rumah Tangga
C. Pelaksanaan Kegiatan
1. Topik
Pentingnya Melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
2. Sasaran
Sasaran penyuluhan adalah masyarakat diwilayah kerja puskesmas pauh yang ber-
PHBS rendah.
3. Metode
Metode yang digunakan dalam penyuluhan adalah:
a. Kelompok Besar
b. Ceramah
4. Media dan alat
a. Laptop
b. Leaflet
5. Waktu dan tempat
Hari/ Tanggal : Sabtu, 07 Oktober 2023
Jam : 09.30 – 10.00
Tempat : Wilayah kerja puskesmas pauh
6. Setting Tempat
Setting tempat pelaksanaan penyuluhan adalah sebagai berikut.
Penyuluh
A. Pengertian PHBS
Kebijakan Indonesia Sehat mempertimbangkan tiga pilar utama ialah lingkungan sehat,
perilaku sehat dan pelayanan kesehatan bermutu adil dan merata. Untuk menyokong pencapaian
visi Indonesia Sehat sudah ditetapkan Cara Kesehatan Nasional (SKN) dengan Keputusan Menteri
Kesehatan No.131/Menkes/SK/II/2004 dan salah satu subsistem dari SKN ialah subsistem
Pemberdayaan Masyarakat. Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan (Promkes) untuk menyokong
upaya peningkatan perilaku sehat ditetapkan visi nasional Promkes layak Keputusan Menteri
Kesehatan RI. No.1193/MENKES/SK/X/2004 ialah Perilaku Hidup Bersih dan Sehat 2010 (PHBS
2010).
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan semua perilaku kesehatan yang
dijalankan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga bisa membantu dirinya sendiri
di bidang kesehatan, dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat. Dalam
PHBS juga dijalankan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku melewati
pendekatan pimpinan (advocacy), bina suasana (social support) dan pemberdayaan masyarakat
(empowerment).
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang patut dilakukan oleh tiap
individu/keluarga/kategori betul-betul banyak, dimulai dari bangun tidur hingga dengan tidur
kembali. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat yakni sekumpulan perilaku yang dipraktekkan atas dasar
kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang mewujudkan individu/keluarga/kategori bisa menolong
dirinya sendiri dalam bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan derajat kesehatan
masyarakat (Shalahuddin et al.,2018).
Fajaruddin Natsir, M., Lingkungan, J. K., & Kesehatan, F. (2019). PERILAKU HIDUP BERSIH
DAN SEHAT (PHBS) PADA TATANAN RUMAH TANGGA MASYARAKAT DESA
PARANG BADDO Clean and Healthy Life Behavior at Household on Parang Baddo
Village (Vol. 1).
kemkes. (2016). PHBS. Promkes.Kemkes.Go.Id.
https://promkes.kemkes.go.id/phbs#:~:text=Tujuan%20utama%20dari%20gerakan
%20PHBS,hari%20yang%20bersih %20dan%20sehat.
Krakatau Medika. (n.d.). Memahami 5 Tatanan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS).Krakataumedika.Com.
Rosidin, U., Sumarna, U., & Eriyani, T. (2019). Determinan Pelaksanaan PHBS Rumah Tangga di
Desa Jayaraga Tarogong Kidul Kabupaten Garut. Jurnal Keperawatan BSI, VII(1).
http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jk
Shalahuddin, I., Rosidin, U., Nurhakim, F., Fakultas, D., Unpad, K., & Garut, K. (2018).
Pendidikan/Penyuluhan Kesehatan tentang PHBS Tatanan Rumah Tangga.
PENUTUP
Demikian SAP ini yang penulis buat, semoga dapat dilaksanakan sesuai rencana
(Kelompok)
Disetujui Oleh :
Kepala Puskesmas
(............................)