Anda di halaman 1dari 17

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT (PHBS)

PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT


RSUD dr SAIFUL ANWAR MALANG
2017
LEMBAR PENGESAHAN
Penyuluhaan ini telah disahkan dan disetujui pada:
Hari/Tanggal :
Tempat :

Mengetahui,

Pembimbing akademik Pembimbing Klinik I


VISI DAN MISI RSUD dr SAIFUL ANWAR MALANG

Visi
Menjadi rumah sakit berstandar kelas dunia pilihan masyarakat

Motto
Menciptakan tata kelola rumah sakit yang baik
melalui penataan dan perbaikan manajemen yang
berkualitas dunia. Profesional menyelenggarakan
pelayanan kesehatan rumah sakit yang dapat memenuhi
kebutuhan dan keinginan masyarakat melalui
pengembangan sistem pelayanan yang terintegrasi daan
komperhensif.
Mnyelenggarakan pendidikan dan penelitian melalui
pengembangan pendidikan dan penelitian berkualitas
internasional.
Meningkatkan kualitas sumber daya manusi yang
terlatih dan terdidik secara profesional.
SLOGAN
With Love We Serve

SATUAN ACARA PENYULUHAN


PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT (PHBS)
DI RUANG 7A RSUD dr. SAIFUL ANWAR MALANG

Disusun untuk Memenuhi Tugas Pendidikan Profesi Ners


Departemen Keperawatan Dasar

Oleh Kelompok 8:
Desy Marta
Novia Lina
Puthut Hendro
Dahlia A Sangaji
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
FFAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2017

SATUAN ACARA PENYULUHAN


Topik : Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS)
Sasaran : Keluarga dan pasien ruang 7a RSSA Malang
Tempat : Ruang 7a RSSA Malang
Hari/Tanggal : 25 Mei 2017
Waktu : 09.00 WIB
Pemateri : Promosi Kesehatan Rumah Sakit RSUD dr.Saiful
Anwar Malang

1. Latar Belakang
Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu
faktor yang menentukan kualitas sumber daya manusia.
Menurut WHO, kesehatan merupakan suatu keadaan sehat
secara utuh baik fisik, mental, dan sosial, bukan semata-mata
hanya bebas dari penyakit dan kecacatan saja (WHO dalam
OLuanaigh, 2008). Salah satu upaya untuk tetap dapat menjaga
kesehatan ialah dengan berperilaku hidup bersih dan sehat.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan
semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran
sehingga tiap individu dapat menolong dirinya sendiri di bidang
kesehatan dan dapat berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan di
masyarakat. Terdapat prinsip yang menjadi dasar pelaksanaan
PHBS yakni mencegah lebih baik daripada mengobati. Ruang
lingkup PHBS terdiri dari lima tatanan, yakni tatanan rumah
tangga, institusi kesehatan, tempat-tempat umum, sekolah, dan
tempat kerja, dimana terdapat indikator-indikator tertentu dari
setiap tatanan PHBS yang ada. PHBS di institusi kesehatan
adalah upaya untuk memberdayakan pasien, masyarakat
pengunjung, dan petugas agar tahu, mau, dan mampu untuk
mempraktikan perilaku hidup bersih dan sehat, serta berperan
aktif dalam mewujudkan institusi kesehatan dan mencegah
penularan penyakit di institusi kesehatan (Proverawati dan
Rahmawati, 2012).
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44
Tahun 2009 tentang rumah sakit, rumah sakit adalah institusi
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan
pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah
sakit juga merupakan tempat menyelenggarakan upaya
kesehatan yaitu setiap kegiatan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta bertujuan untuk mewujudkan
derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat. Upaya
kesehatan dilakukan dengan pendekatan pemeliharaan,
peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit
(preventif), 2 penyembuhan penyakit (kuratif) dan pemulihan
(rehabilitatif) yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu serta
berkesinambungan (Siregar, 2004).
Menurut Sedyaningsih (2011), kasus infeksi nosokomial
atau infeksi yang terjadi ketika pasien dirawat di Rumah Sakit di
seluruh dunia rata-rata sembilan persen dari 1,4 juta pasien
rawat inap. Meski di Indonesia, data akurat tentang angka
kejadian infeksi nosokomial di Rumah Sakit belum ada, tetapi
kasus ini menjadi masalah serius. Infeksi nosokomial merupakan
persoalan serius yang bisa menyebabkan langsung maupun
tidak langsung kematian pasien. Kasus infeksi ini terjadi karena
masih rendahnya standar pelayanan Rumah Sakit atau
puskesmas (Kemenkes, 2011).
Hasil studi pendahuluan di rumah sakit X Malang, didapatkan
data sekunder dari tim Panitia Pengendalian Infeksi Rumah
Sakit (PPIRS) angka infeksi nosokomial di ruang rawat inap
masih diatas standar yaitu 2,58%. Beberapa factor penyebab
menyebarnya infeksi nosocomial antara lain karena kurangnya
perilaku hidup bersih dan sehat baik dari keluarha maupun
pengunjung pasien.

2. Tujuan Intruksional
2.1. Tujuan Instruksional Umum
Pada akhir proses penyuluhan, peserta penyuluhan
dapat mengetahui Perilaku hidup Bersih Sehat (PHBS).

2.2. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mengikuti proses pembelajaran selama 30
menit, keluarga dan pasien dapat :
i. Menyebutkan pengertian dari Perilaku Hidup Bersih
Sehat (PHBS)
ii. Mengerti tujuan penatalaksanaan Perilaku Hidup
Bersih Sehat (PHBS)
iii. Mampu melaksanakan Perilaku Hidup Bersih Sehat
(PHBS)

3. Sub Pokok Bahasan


i. Pengertian Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS)
ii. Tujuan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS)
iii. Pelaksanaan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS)

4. Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan Kegiatan
Tahap Wkt Metode Media
Penyuluh Peserta
Pendahulu 3 Membuka Menjawab - -
an meni kegiatan salam
t dengan
mengucapka
n salam
Memperkenal
Mendengar
kan diri
kan
Menjelaskan
Memperhati-
tujuan dari
kan
penyuluhan
Menyebutkan
Memperhati-
materi yang
kan
akan
diberikan
Penyajian 20 Menjelas Mendengark Cerama - PPT/
meni kan an dan h LCD
t Pengertian memperhati- -
Perilaku kan Leaflet
Hidup Bersih
Sehat (PHBS)
Menjelas
kan tujuan
Perilaku
Hidup Bersih
Sehat (PHBS)
Menjelas
kan
pelaksanaan
Perilaku
Hidup Bersih
Sehat (PHBS)
Evaluasi 5 Menanya Tanya -
meni kan kepada Menjawab jawab
t peserta pertanyaan
tentang
materi yang
telah
diberikan,
dan
reinforcemen
t kepada
peserta
penyuluhan
yang dapat
menjawab
pertanyaan
Penutup 2 Menguca Mendengark - -
meni pkan terima an
t kasih atas
peran serta
perserta
Menguca
Menjawab
pkan salam
salam
penutup

5. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
1) Peserta hadir ditempat penyuluhan
2) Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan
ruang 7a RSSA Malang
3) Pengorganisasian penyelenggaraan
penyuluhan dilakukan sebelumnya
4) Kesiapan SAP.
5) Kesiapan media: PPT dan LCD
b. Evaluasi Proses
1) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
2) Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat
penyuluhan
3) Peserta mengajukan pertanyaan dan
menjawab pertanyaan secara benar.

MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS)

Perilaku Hidup Sehat dan Sehat (PHBS) adalah


sekumpulan perilaku yang dipraktekkan atas dasar
kesadaran sebagai hasil pembelajaran, yang menjadikan
seseorang, keluarga, kelompok atau masyarakat mampu
menolong dirinya sendiri (mandiri) dibidang kesehatan dan
berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat.

Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah


upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau
menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga,
kelompok, dan masyarakat, dengan membuka
jalankomunikasi, memberikan informasi dan melakukan
edukasi, untukmeningkatkan pengetahuan, sikap dan
perilaku, melalui pendekatanpimpinan (advokasi), bina
suasana ( social support ) dan pemberdayaanmasyarakat
(empowerman) sebagai suatu upaya untuk
membantumasyarakat mengenali dan mengatasi masalahnya
sendiri, dalam tatananmasing-masing, agar dapat
menerapkan cara-cara hidup sehat, dalam rangka menjaga,
memelihara, dan meningkatkan kesehatan (Perilaku hidup
bersih dan sehat.

PHBS adalah sekumpulan perilaku yang


dipraktikkan atas dasar kesadaran atas hasil pembelajaran
yangmenjadikan seseorang atau keluarga dapat menolong
dirinya sendiri dibidang kesehatan dan berperan aktif dalam
mewujudkan kesehatanmasyarakat (Dinkes, 2009).

PHBS di Institusi Kesehatan (Rumah Sakit)

Institusi Kesehatan adalah sarana yang diselenggarakan oleh


pemerintah/swasta, atau perorangan yang digunakan untuk kegiatan pelayanan
kesehatan bagi masyarakat seperti rumah sakit, Puskesmas dan klinik swasta.

PHBS di Institusi Kesehatan adalah upaya untuk memberdayakan pasien,


masyarakat pengunjung dan petugas agar tahu, mau dan mampu untuk
mempraktikkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dan berperan aktif dalam
mewujudkan Institusi Kesehatan Sehat dan mencegah penularan penyakit di
institusi kesehatan (Nurjannah, 2013).

Rumah sakit merupakan salah satu fasilitas pelayanan kesehatan, tempat


berkumpulnya orang sakit dan sehat sehingga berpotensi menjadi sumber
penularan penyakit bagi pasien, petugas kesehatan maupun pengunjung.
Terjadinya infeksi oleh bakteri atau virus yang ada di fasilitas pelayanan
kesehatan, penularan penyakit dari penderita yang dirawat di fasilitas pelayanan
kesehatan kepada penderita lain atau petugas di fasilitas pelayanan kesehatan ini
disebut dengan infeksi rumah sakit (Nurjannah, 2013).

Infeksi rumah sakit dapat terjadi karena kurangnya kebersihan fasilitas


pelayanan kesehatan atau kurang higienis atau tenaga kesehatan yang melakukan
prosedur medis tertentu kurang terampil. Penularan penyakit juga dapat terjadi
karena tidak memadainya fasilitas sanitasi seperti ketersediaan air bersih, jamban
dan pengelolaan limbah.

PHBS di fasilitas pelayanan kesehatan merupakan upaya untuk


memberdayakan pasien, masyarakat pengunjung dan petugas agar tahu, mau dan
mampu untuk mempraktikkan PHBS dan berperan aktif dalam mewujudkan
fasilitas pelayanan kesehatan yang sehat dan mencegah penularan penyakit di
fasilitas pelayanan kesehatan (Nurjannah, 2013).

Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan guna efektivitas PHBS di fasilitas


pelayanan kesehatan yaitu:
1. Mencuci tangan pakai sabun
2. Penggunaan air bersih
3. Penggunaan jamban sehat
4. Membuang sampah pada tempatnya
5. Larangan merokok
6. Tidak meludah sembarangan
7. Pemberantasan jentik nyamuk

Tujuan PHBS di fasilitas pelayanan kesehatan yaitu:


1. Membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat
2. Mencegah terjadinya penularan penyakit
3. Menciptakan lingkungan yang sehat

Sasaran penerapan PHBS di lingkungan fasilitas pelayanan kesehatan:


1. Pasien
2. Keluarga pasien
3. Pengunjung
4. Petugas kesehatan
5. Karyawan

Manfaat PHBS di fasilitas pelayanan kesehatan


a. Bagi pasien/keluarga/pengunjung:
- Memperoleh pelayanan kesehatan yang aman dan sehat
- Terhindar dari penularan penyakit
- Mempercepat proses penyembuhan penyakit
- Meningkatkan derajat kesehatan pasien
b. Bagi fasilitas pelayanan kesehatan/rumah sakit:
- Mencegah terjadinya penularan penyakit
- Meningkatkan citra fasilitas pelayanan kesehatan yang baik sebagai tempat
untuk
memberikan pelayanan kesehatan dan pendidikan kesehatan bagi masyarakat.
Perilaku Hidup bersih dan sehat yang dapat dilakukan sebagai berikut:
1. Menggunakan air bersih
2. Mencuci tangan 6 langkah dengan meenggunakan air dan
sabun

3. Menggunakan jamban yang sehat


4. Membuang sampah pada tempatnya

5. Tidak meludah sembarang tempat


6. Mampu melakukan etika batuk yang tepat

7. Dapat melakukan pemberantasan jentik nyamuk


8. Melakukan aktivitas fisik setiap hari, seperti olahraga.

9. Makan makanan yang sehat dan bergizi


10. Tidak merokok diarea rumah sakit.

DAFTAR PUSTAKA

Dinkes Sulsel. (2006). Pedoman Pengembangan Kabupaten/Kota Percontohan Program


Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Retrieved October 09, 2016, from
http://www.dinkes-sulsel.go.id/pdf/Perilaku_hidup_bersih_&_sehat.pdf

Nurjannah, R. (2013, November 06). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Retrieved October 09, 2016, from RS Hasan
Sadikin: http://web.rshs.or.id/perilaku-hidup-bersih-dan-sehat-phbs-di-fasilitas-
pelayanan-kesehatan.

Tim Field Lab FKUNS. (2013). Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas


Maret. Retrieved October 09, 2016, from Modul Field Lab Semester V: Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS):
http://fk.uns.ac.id/static/filebagian/MODUL_PHBS.pdf
DAFTAR HADIR PESERTA PENYULUHAN
NO Nama Alamat Tanda tangan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

Anda mungkin juga menyukai