PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS DTP JAYAGIRI
Jl. Jayagiri No. 35 Desa Jayagiri Kec. Lembang Telp. 022-2787513
email: dtpjayagiri@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PEMICUAN STBM
( SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT )

I. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kondisi sanitasi yang buruk dan ketersediaan air minum yang tidak
memenuhi syarat kesehatan akan berkontribusi terhadap berbagai kasus penyakit
berbasis lingkungan seperti kulit, ISPA, diare, kecacingan, TB paru, DBD dll.
Hal ini dilihat dari angka kejadian penyakit diare pada tahun 2006 sebesar 423
per 1000 penduduk pada semua umur, pada tahun yang sama terjadi wabah KLB
diare di 16 Propinsi dengan case fatality rate sebesar 2,52. Salah satu cara untuk
meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan ngansanitasi serta upaya
mengendalikan penyakit diare, penyakit kecacingan dan penyakit berbasis
lingkungan lainnya adalah kegiatan terpadu melalui pendekatan Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat dan hal perlu dilakukan meningkatkan berbagai proyek dan
pendekatan top down yang selama ini kurang dilakukan tidak memberikan hasil
yang memuaskan.
STBM merupakan suatu pendekatan secara persuasive untuk merubah perilaku
hygiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode
pemicuan.

Sanitasi total adalah kondisi ketika suatu komunitas:

 Tidak Buang Air Besar Sembarangan (BABS)
 Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)
 Mengelola air minum dan makanan yang aman
 Mengelola sampah dengan benar
 Mengelola limbah cair dengan aman
Dalam melaksanakan kegiatan kesling dilakukan tepat sasaran sesuai tata
 nilai Puskesmas DTP Jayagiri yaitu MELATI; Melayani dengan rasa, Empati:
memahami setiap permasalahan masyarakat dan menanganinya secara efektif;
Luwes: puskesmas mampu menyesuaikan dan mencari jalan pemecahan terhadap
masalah; Amanah: memberikan pelayanan sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan; Tanggap: Respon cepat dan tepat petugas untuk penanganan
permasalahan kesehatan; Inovatif: Selalu berusaha menemukan hal baru yang
bisa mengedepankan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan

II. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatnya jumlah desa/kelurahan yang bebas dari BABS (Buang Air Besar
Sembarangan).
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui masyarakat yang berperilaku hidup bersih dan sehat
b. Untuk mengetahui jumlah KK yang memiliki jamban
c. Untuk mengetahui jumlah rumah yang memiliki jamban dan tidak yang
memiliki jamban.

III. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

1. Bina Suasana
Perkenalkan diri seorang fasilitator adalah merupakan upaya pembuka pintu
masuk untuk berkomunikasi dengan masyarakat. Lalu terangkan kepada
masyarakat bahwa kedatangan tim fasilitator ingin belajar, bersilaturahmi
dan tanpa membawa bantuan baik materi maupun barang, lalu tanyakan lagi
apakah kedatangan tim diterima oleh masyarakat atau tidak.
Selain itu perlu dikembangkan adanya pencairan suasana yaitu melalui
permainan /game atau bentuk-bentuk roll playing lainnya.
2. Pemetaan Sosial
a. Pemicuan melalui analisis partisipasi dimulai dengan menggambarkan peta
wilayah RT/RW didukung masyarakat sendiri, Kemudian peserta diminta
menggambarkan sungai, mesjid, sekolah dll yang merupakan sarana
umum.
b.Selanjutnya peserta diminta menggambarkan peta lokasi rumah masing-
masing, sekaligus tanyakan kepada mereka kemana saat ini buang air
 besar, beri kertas untuk mencatat nama KK dan jumlah jiwa.
3. Transect Walk
Pemicuan dilakukan dengan cara menelusuri wilayah dalam satu RT/RW
untuk mengetahui lokasi-lokasi dimana warga setempat buang air besar
sembarangan. Semua peserta yang hadir dalam proses pemicuan diajak untuk
jalan bersama melihat kondisi wilayah tersebut. Lalu ingatkan masyarakat
dilarang menutup hidung saat transect walk dan tetap berhenti ditempat
BABS, ajak peserta berdiskusi keadaan tersebut baik dilihat dari segi
keindahan, kebersihan dan aspek penyakit.
Pemicuan dengan melalui transect walk ini dapat menyentuh perasaan
seseorang dengan timbulnya. rasa jijik, takut sakit, takut berdosa apalagi
melihat tinja berserakan ditempat terbuka.
4. Menghitung Jumlah Timbulan Tinja
Untuk lebih memberi gambaran tentang tingkat besaran tinja yang tersebar ,
per hari.
5. Alur Kontaminasi
Masyarakat disuruh memberikan pendapat melalui gambar alur kontaminasi
untuk mengetahui bagaimana tinja bisa menimbulkan penyakit.
6. Membuat Komitmen dan Rencana Tindak Lanjut
7. Kerjasama tim dengan lintas sektor sangat dibutuhkan setelah ada
masyarakat yang terpicu, mereka diminta untuk membuat komitmen kapan
akan mulai membangun dan kapan rencana selesai.
Semua direncanakan dan ditentukan oleh masyarakat itu sendiri, monitoring
rutin selanjutnya juga dilaksanakan oleh sanitarian dan kader.
Kegiatan Pokok
No. Kegiatan di Luar Gedung Rincian Kegiatan
Puskesmas
1. STBM Pilar kedua: Cuci Tangan Penyuluhan
Pakai Sabun/CTPS 15 SD dan pilar Praktek CTPS
keempat pengolahan sampah di 4 Praktek pemilahan sampah
desa binaan

IV. PERAN LINTAS SEKTOR DAN LINTAS PROGRAM

Lintas sektor yang dilibatkan antara lain: pihak kecamatan, pihak desa, tokoh
 masyarakat dan pemberdayaan masyarakat. Dan untuk lintas program, antara
lain: Bidan Desa, Promkes dan Gizi.

JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOP DES
Pemicuan √ √
STBM
V. JADWAL KEGIATAN

VI. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

a. Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan tiap bulan sesuai dengan
pelaporan hasil-hasil yang dicapai pada bulan tersebut
b. Pelaporan pelaksanaan kegiatan dibuat oleh penanggung jawab program
setiap bulan ,laporan ditujukan kepada kepala Puskesmas. Kepala Puskesmas
melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan jadwal.

VII. PENCATATAN PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Setelah dilaksukan pemicuan STBM akan dilakukan monev STBM dengan
menggunakan lembar monitoring STBM yang diberikan kepada kader dan
disurvey minimal 1 bulan sekali selam untuk melihat apakah perilaku BABS
sudah berubah atau belum.

Jayagiri, 4 Januari 2019

Mengetahui,
Kepala Puskesmas DTP Jayagiri Petugas Sanitasi,

Yaniar Ratnadewi, dr. Yulistiya Nurhidayati, AMKL

NIP. 19690118 200501 2 003 NIP. 19851212 201001 2 015