Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS KOTA BARU
Jalan. Pemda Desa Kota Baru Kec.Rakit Kulim Kab. Indragiri Hulu - Riau
Email :uptd.puskesmaskobar@gmail.com
Kode Pos 29352

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PEMICUAN STBM (SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT)
TAHUN 2021

I. PENDAHULUAN
Tantangan yang dihadapi Indonesia terkait pembangunan Kesehatan, khususnya
bidang hygiene dan sanitasi masih sangat besar. Untuk itu perlu dilakukan intervensi
terpadu melalui pendektan sanitasi total. Pemerintah merubah pendekatan pembangunan
sanitasi nasional dari pendekatan sectoral dengan penyediaan subsidi perangkat keras
yang selama ini tidak memberi daya ungkit terjadinta perubahan hygiene dan peningkatan
akses sanitasi, menjadi pendekatan sanitasi total berbasis masyakat yang menekankan
pada 5 (lima) perubahan perilaku hygiene.
Sanitasi total berbasis masyarakat dilaksanakan dengan cara melakukan pemicuan.
Pemicuan adalah cara untuk mendorong perubahan perilaku hygiene dan sanitasi oleh
individua tau masyarakat atas kesadaran sendiri dengan menyentuh perasaan, pola piker,
perilaku dan kebiasaan individua tau masyarakat (Permenkes No.3/2014 Pasal 1 ayat 3).
Pemicuan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) merupakan satu gerakan
yang dilakukan oleh pihak puskesmas untuk melakukan pendekatan partisipastifd dalam
mengajak masyarakat untuk menganalisa kondisi sanitasi mereka melalui proses
pemicuan, sehingga masyarakat dapat berfikir dan mengambil Tindakan untuk
meninggalkan kebiasaan buruk mereka mengenai Buang Air Bersaar di sembarangan
tempat.

II. LATAR BELAKANG


Sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) merupakansuatu pendekatan yang dianut
dalam program Pamsimas,dalam rangka meningkatkan PHBS, khususnya
untukmeningkatkan cakupan jamban keluarga, sehinggaterwujud target yang
ingin dicapai dalam Pamsimas, yaitupersentase penduduk yang akses terhadap
jambankeluarga, serta kondisi cuci tangan pakai sabun (CTPS)dimasyarakat
secara keseluruhan.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), merupakan suatuhal yang sangat penting dan
menjadi tantangan tersendiridalam mewujudkan kesehatan masyarakat , khususnya
2/8
masyarakat di pedesan. Hal tersebut disebabkan karenasarana untuk PHBS
dimasyarakat masih sangat terbatas,disamping kesadaran mereka akan hidup sehat
yang masihkurang dan perlu ditingkatkan.untuk mencapai sasarantersebut perlu
dirumuskan STATEGY yang tepat,yang dapatmerupakan ujung tombak terdepan
dalam pelaksanaanSTBM

III. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Tidak berperilaku membuang air besar sembarang,serta perilaku lain sesuai
dengan kaidah kesehatanlingkungan
b. Tujuan Khusus
1.Untuk mengetahui perilaku hidup bersih dan sehat
2.Untuk mengetahui jumlah KK yang memilikijamban
3.Untuk mengetahu jumlah rumah yang memilikiSPAL sesuai standar
kesehatan.
4.Untuk mengetahui jumlah rumah yang memilikijamban dan tidak memiliki
jamban.
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
1. Bina Suasana
Perkenalkan diri dari seorang fasilitator adalahmerupakan upaya
pembukan pintu masuk untukberkomunikasi dengan masyarakat . fase
perkenalanmerupakan fase sensitif ,karena pada fase inimasyarakat sudah
tertarik, sudah percaya akankedatangan seorang fasilitator, maka mereka
akanterhipnotis untuk selalu berperan aktif dalam setiaptahap proses
pemicuan .untuk menghidupkan suasanaawal,maaka perlu dikembangkan
adanya proses ‘’icebreaking’’ lebih dalam,yaitu melalui permainan (geme)atau
bentuk –bentuk roll playing lainya
2. Pemetaan perilaku PHBS
Pemicuan melaui analisis partisipasi dimulaidengan menggambarkan peta
wilayah RT/RWdidukung masyarakat sendiri.kemudian peserta diminta
menggambar sungai,mesjid, sekolah,dllyang merupakan sarana umum
tersebut.Selanjutnya peseta diminta menggambarkan petalokasi rumah masing-
masing, sekaligus tanyakankepada mereka kemana saat ini mereka buang
airbesar.beri kode simbol atau gambar rumahdengan warna kuning yang
BAB sembarang ,danwarna hijau untuuk rumah yang BAB di jamban.
3. Transek walk
Pemicuan nyata lapangan dilakukan dengan caramenelusuri wilayah
dalam suatu RT/RW untukmengetahui lokasi-lokasi dimana warga
setempatbuang air besar sembarang. semua peserta yang hadirdalam proses
pemicuan diajak untuk jalan bersamamelihat kondisi tersebut.bila peserta
transek melewatisuatu lokasi BABS kepada mereka dilarang
untukmenutup hidung,sehingga peserta merasakan betapabau yang timbul
akibat tinja berada diruangan terbukasembarangan. ingat,dilarang menutup hidung
saattransek walk dan tetap berhenti ditempat sekejapuntuk diskusi. ajak peserta
mendiskusikan keadantersebut, baik dari aspek keindahan dan
kebersihanliingkungan,dari aspek penyebaran penyakit, dari
aspekkeselamatan,dll.tanyakan pada warga yang BABS,bagaimana perasaan
sekarang setelah orang lainmenderita akibat bau menyengat. Pemicuan
denganmelalui transect walk ini menyentuh ego seseorang,dengan
timbulnya rasa jijik seseorang apalagi melihattinja yang berserakan ditanah
terbuka
4. Pemicuan melalui analisa kuantitatif tinjaUntuk lebih memberi gambaran
tentang tingkat‘besaran’ tinja yang tersebar luas
secarasembarang ,masyarakat diminta untukmenghitung sendiri
berapa kg/kwt/ton jumlah tinja yang berhamburan. Tanyakan kepadamereka
berapa jumlah anggota keluarga,kemudian kalikan dengan jumlah tinja
yangdibuang manuasia per orang per hari (yaitusekitar
400/gram/orang/hari) maka dapatdihitung berapa besar tinja yang
bertaburansuatu wilayah, dalam kurun waktu sehari,seminggu, sebulan,
setahun dan seterusnya.Teruskan pertanyaan, kemana selama ini tinjatersebut
pergi???Tinja dikebun dimakan ayam, dan dimakan ayam.Tinja dilahan
kosong, mengering, menjadi debu,dihirup manuasia.Tinja
diselokan/empang, dimakan ikan danakhirnya dimakan masuk ke
manusia.Tinja masuk ke sungai mencemari air danakhirnya masuk ke
manuasia juga
5. Pemicuan melalui sentuhan aspek
Penyakit diare merupakan salah satu penyakit yang eratkaitanya dengan air dan
sanitasi.untuk itu masyarakatdiajak melihat bagai mana tinja kotoran manusia
dapatdimakan masuk ke mulut manusia itu sendiri danbahkan masyarakat
untuk membuat alur kontaminasiORAL FECAL ,kemudian kembangkan
pertanyaan yangbersifat memicu perasaan takut atau
rasalainnya,seperti;a.Apakah ada anggota keluarga yang pernah sakitdiare
atau sakit lainya yang berkaitan kesehatanlingkungan.b.Apakah yang sakit
punya jamban atau tidak.c.Penderita dari warga miskin atau kayad.Bagai mana
perasaan ibu/bapak ketika melihatanaknya sakit di RS.e.Adakah anak atau
anggota keluarga yang mati akibatpenyakit.f.Bagaimana perasaan mereka saat
tahu anak atauanggota keluarga mati.
V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
VI. SASARAN KEGIATAN\
VII. JADWAL KEGIATAN
VIII. Evaluasi Pelaksanaan kegiatan dan pelaporan
Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap bulan dan triwulan

IX. Pencatatan ,Pelaporan dan Evaluasi kegiatan


Hasil pencatatan pelaporan dan evalusi dilakukan oleh penanggung jawab program dan
dilaporkan kepada kepala puskesmas .Penyuluhan dilaksanakan satu bulan sekali ke setiap
desa.

Anda mungkin juga menyukai