1 Juli 2021
p-ISSN: 2303-2332; e-ISSN: 2597-8020 DOI : doi.org/10.21009/jgg.101.03
Abstract
Semakin meningkatnya kasus penyebaran dan panularan COVID-19 ke berbagai negara di belahan dunia,
menuntut adanya upaya pencegahan dan penanggulangan. Ketahanan pangan menjadi salah satu sektor prioritas
yang perlu penanganan sesegera mungkin, karena pangan merupakan kebutuhan paling dasar umat manusia
apalagi ditengah situasi pandemi, sebabnya ketahanan pangan ditutut terus bereskplorasi guna menemukan model
penguatan pangan yang sesuai dan dapat menghasilkan produktifitas tinggi. Berdasarkan hal tersebut, kajian ini
bertujuan untuk memberikan informasi mengenai model ketahanan pangan dalam menghadapi dampak pandemi
COVID-19 melalui model pertannian komunal dalam pertanian Indonesia, metode pengumpulan data yang
digunakan dalam kajian ini adalah studi kepustakaan. Kesimpulan yang di dapat dari kajian ini adalah model
pertanian komunal memiliki prospek yang cerah dalam mendukung sektor pertanian Indonesia dimasa pandemi
COVID-19 karena dengan model seperti ini memungkinkan terjadinya penguatan dari dalam sektor pertanian.
Abstract
The increasing number of cases of the spread and transmission of COVID-19 to various countries in the world
requires prevention and control efforts. Food security is one of the priority sectors that needs to be addressed as
soon as possible, because food is the most basic need of mankind, especially in the midst of a pandemic situation,
that's why food security is required to continue to explore in order to find models for strengthening food that are
suitable and can produce high productivity. Based on this, this study aims to provide information about the food
security model in dealing with the impact of the COVID-19 pandemic through the communal agriculture model in
Indonesian agriculture. The data collection method used in this study is a literature study. The conclusion that can
be drawn from this study is that the communal farming model has bright prospects in supporting the Indonesian
agricultural sector during the COVID-19 pandemic because this model allows for strengthening from within the
agricultural sector.
34
JGG-Jurnal Green Growth dan Manajemen Lingkungan Vol. 10 No. 1 Juli 2021
p-ISSN: 2303-2332; e-ISSN: 2597-8020 DOI : doi.org/10.21009/jgg.101.03
merupakan jenis penyakit menular yang sendiri melaporkan kasus pertama pada
pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, tanggal 2 Maret 2020, tak sampai disitu
Desember 2019. Penyakit menular ini meningkat dan menyebar cepat di hampir
Setidaknya dua varian coronavirus yang kasus COVID-19 ini tentu membawa
menimbulkan gejala berat seperti Middle bernegara baik itu aspek politik, ekonomi,
East Respiratory Syndrome (MERS) dan sosial, budaya, pertahanan dan keamanan,
(COVID-19) berlangsung cukup cepat dan pemerintah Indonesia untuk terbebas dari
menyebar ke berbagai negara dalam waktu kasus Corona Virus Disease 2019
singkat. Sampai pada tanggal 9 Juli 2020, (COVID-19) pun di galakan, melalui
35
JGG-Jurnal Green Growth dan Manajemen Lingkungan Vol. 10 No. 1 Juli 2021
p-ISSN: 2303-2332; e-ISSN: 2597-8020 DOI : doi.org/10.21009/jgg.101.03
36
JGG-Jurnal Green Growth dan Manajemen Lingkungan Vol. 10 No. 1 Juli 2021
p-ISSN: 2303-2332; e-ISSN: 2597-8020 DOI : doi.org/10.21009/jgg.101.03
sistem pertanian Indonesia, misalnya segi terobosan dari sektor pertanian dalam
model sistem pertanian. Oleh karena nya menciptakan sistem pertanian yang
penulis mencoba berhipotesis dalam tanggung.
memberikan solusi di masa pandemi Indonesia dilihat dari potensi
COVID-19 melalui sistem pertanian sumberdaya alamnya juga dapat
komunal. Sistem pertanian komunal dikembangkan potensinya sebagai negara
merupakan salah satu model yang dapat agraris dalam membangun ketahanan
digunakan untuk mengupayakan stabilnya pangan nasional. Letak Indonesia pada
pasokan pangan dalam menghadapi garis khatulistiwa memiliki tipe iklim
dampak COVID-19. tropis yang selama setahun memiliki dua
Sistem pertanian komunal adalah musim yakni musim penghujan dan
upaya produksi pertanian yang dijalankan kemarau. Penduduk Indonesia bercorak
oleh beberapa petani dengan bersama- kehidupan sebagai petani atau dapat
sama, sistem ini sering kali menjadi dikatakan merupakan penduduk yang
sebuah koperaasi pertanian. Pertanian bercorak agraris, hal ini didukung dengan
komunal ini telah di realisasikan keberhasilan swasembada beras di tahun
diberbagai negara, seperti Uni Soviet yang 1984 (Raminto et al., 2018). Selain itu,
pertanian komunal/kolektif nya dijalankan perlu dilakukan upaya pengembangan
oleh sistem koperasi dengan nama sumberdaya manusia pertanian yang
‘kolkhozy’ dan dijalankan oleh negara sangat berkaitan erat dalam membangun
dengan nama ‘sovkhozy’(Wikipedia). ketahanan pangan karena petanilah yang
Selain itu, pertanian komunal juga di mengatur proses dan pelaksanaan dalam
realisasikan oleh Pemerintah Penang, usaha taninya (Rasminto, 2016).
Malaysia. Ketua Menteri Chow Kon Dari uraian di atas, maka
Yeow mengatakan bahwa pertanian identifikasi masalah yang ada yakni;
komunal memiliki prospek yang cerah Pertama, kondisi ketahanan pangan
cerah, terutama dengan adanya Indonesia; Kedua, pengembangan model
teknologi baru yang terus berkembang, pertanian komunal dalam menghadapi
bahkan pihaknya menargetkan agar dampak Pandemi Covid-19. Ketahanan
mewujudkan 100 proyek pertanian pangan melalui pembaharuan model
komunal pada tahun 2025 guna membantu pertanian komunal sangat penting sebagai
dalam memastikan keamanan pangan upaya mewujudkan Indonesia sebagai
Malaysia. Pertanian komunal merupakan negara Agraris yang tangguh karena
37
JGG-Jurnal Green Growth dan Manajemen Lingkungan Vol. 10 No. 1 Juli 2021
p-ISSN: 2303-2332; e-ISSN: 2597-8020 DOI : doi.org/10.21009/jgg.101.03
adanya satu kesatuan, baik dari Berdasarkan pada konsep dasar ketahanan
pangan di atas, maka aspek strategis
perencanaan, pemodelan, pelaksanaan,
dalam ketahanan pangan dapat dibedakan
pendistibusian, pemanfaatan teknoogi dan menjadi empat, yakni aspek ketersediaan,
stabilitas, akses dan penggunaan pangan
lain sebagainya. Nilai guna dari penulisan
(Saliem and Ariani, 2016). Ketersediaan
ini adalah untuk memberikan manfaat pangan dan stabilitas merupakan aspek
ketahanan pangan yang berada di tingkat
khususnya aparat kementrian Pertanian
makro sedangkan akses pangan dan
Indonesia dalam mendukung penggunaan pangan adalah aspek
ketahanan pangan yang berada di tingkat
pengembangan pertanian di Indonesia
mikro, terpenuhinya kondisi masing-
melalui sistem pertanian komunal. masing aspek ini secara simultan adalah
syarat mutlak demi terwujudnya
METODOLOGI ketahanan pangan yang memadai .
38
JGG-Jurnal Green Growth dan Manajemen Lingkungan Vol. 10 No. 1 Juli 2021
p-ISSN: 2303-2332; e-ISSN: 2597-8020 DOI : doi.org/10.21009/jgg.101.03
Rata-Rata
Indikator Nillai Ranking Nilai Ranking Nilai Seluruh
Dunia
Indonesia Malaysia
OVERALL FOOD SECURITY
ENVIRONMENT
59,5 65 67,9 43 60,4
1) Keterjangkauan 73,5 55 85,5 25 65,9
2) Ketersediaan 64,7 34 58,8 56 57,3
3) Kualitas dan Keamanan 49,6 89 72,5 50 67,6
4) SDA dan Ketahanan 34,1 109 47,5 52 49,1
Rata-Rata
Indikator Nillai Ranking Nilai Ranking Nilai Seluruh
Dunia
Myanmar Singapura
OVERALL FOOD SECURITY
ENVIRONMENT
56,6 70 75,7 19 60,4
1) Keterjangkauan 58,1 73 87,3 19 65,9
2) Ketersediaan 53,9 69 75,8 2 57,3
3) Kualitas dan Keamanan 59,3 72 82,3 36 67,6
4) SDA dan Ketahanan 56,3 20 47,4 53 49,1
Rata-Rata
Indikator Nillai Ranking Nilai Ranking Nilai Seluruh
Dunia
Filiphina Thailand
OVERALL FOOD SECURITY
ENVIRONMENT 55,7 73 64,0 51 60,4
1) Keterjangkauan 66,5 64 82,8 32 65,9
2) Ketersediaan 57,6 61 55,3 67 57,3
3) Kualitas dan Keamanan 52,0 85 59,5 71 67,6
4) SDA dan Ketahanan 35,8 107 50,0 43 49,1
Sumber: Global Food Security Index (GFSI), 2021
Peran produsen yang dalam hal ini COVID-19 yang merupakan ujian dan
adalah petani dalam rangka manjaga rantai menuntut adanya penyesuaian yang
pasokan pangan dalam negeri sangat cenderung bersifat masif. Hampir seluruh
penting, apalagi di tengah situasi pandemi negara-negara di dunia sedang berusaha
39
JGG-Jurnal Green Growth dan Manajemen Lingkungan Vol. 10 No. 1 Juli 2021
p-ISSN: 2303-2332; e-ISSN: 2597-8020 DOI : doi.org/10.21009/jgg.101.03
untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam 19 yang tidak dapat diprediski kapan
negerinya sendiri, hal ini karena jalur berakhir.
perdagangan internasional yang terganggu
Tantangan dan ancaman yang
semenjak wabah COVID-19. Alhasil
sifatnya tidak dapat di prediksi namun
produksi dalam negeri menjadi tumpuan
tetap bisa dipersiapkan dalam rangka
satu-satunya utama yang di pegang
menghadapi tantangan dan ancaman
negara-negara pada saat ini, sama hal nya
tersebut, seperti pandemi Covid-19 yang
dengan Indonesia.
saat ini sedang melanda. Sebabnya,
Pada tanggal 28 April 2020, sebagai bangsa yang berkembnag
permasalahan krisis pangan dan malnutrisi seharusnya dapat belajar dari Pandemi
mencuat kembali di permukaan dalam Covid-19 dan mempersiapkan diri dalam
poros kesadaran publik, ketika Presiden menciptakan penguatan sektor pangan,
Republik Indonesia mengumumkan bahwa pasalnya pangan menjadi sektor paling
akan mengalami krisis pangan menyusul pokok dan prioritas sehingga di tuntut
defisit pada sebelas jenis komoditas bahan untuk tangguh kapan pun dan dalam
pangan pokok akibat imbas rantai pasokan kondisi apapun. Dalam upaya perbaikan
pangan yang terganggu karena pandemi menuju penguatan tersebut tentu di
COVID-19 (Simanjuntak & Erwinsyah, butuhkan penyiapan strategi baru, seperti
2020). Selain itu (Anwar, 2021) Pusat hal nya pembaharuan dalam sistem model
Statistik (BPS) mencatat adanya pertanian.
kegiatan impor beras terhadap Indonesia
Tompkins dan Adger dalam
sebanyak 356.286 ton secara kumulatif
(Saliem & Ariani, 2016) berpendapat
sepanjang tahun 2020. Hal ini menandai
pengelolaan lahan berbasiskan komunitas
Indonesia mengemban beban
(community-based and management), baik
ketergantungan yang relatif besar pada
secara komunal maupun secara individual,
impor beras untuk memenuhi permintaan
memiliki kecenderungan kuat dalam
dalam negeri, padahal Indonesai adalah
membangun ketangguhan sosial dan
negara agraris yang memiliki kemampuan
ekosistem, serta merupakan salah satu cara
kemandirian untuk mencukupi kebutuhan
yang efektif dalam menangani perubahan
pangan dalam negeri, sebabnya hal ini
lingkungan yang dicirikan okeh resiko
menimbulkan rasa kekhawatiran besar
yang tak terduga. Ketangguhan sosial dan
pada masa krisis akibat pandemi COVID-
ekologi adalah suatu karakteristik sistem
40
JGG-Jurnal Green Growth dan Manajemen Lingkungan Vol. 10 No. 1 Juli 2021
p-ISSN: 2303-2332; e-ISSN: 2597-8020 DOI : doi.org/10.21009/jgg.101.03
41
JGG-Jurnal Green Growth dan Manajemen Lingkungan Vol. 10 No. 1 Juli 2021
p-ISSN: 2303-2332; e-ISSN: 2597-8020 DOI : doi.org/10.21009/jgg.101.03
pertanian komunal ini petani di integrasi sistem pertanian Indonesia menuju kearah
dan mewujudkan pertanian komunal, penguatan dalam internal produsen serta
Tentu guna merealisasikan ini butuh menciptakan model pertanian yang tepat
adanya dorongan dari pemeritah pusat dan guna dan mewujudkan pertanian indonesia
daerah, sehingga dengan adanya kerja yang tangguh dan meimiliki produktifitas
sama yang baik maka pasokan pangan dan tinggi sehingga bukan hanya
ketahanan pangan Indonesia dalam mengembalikan eksistensi sebagai negara
menghadapi pandemi COVID-19 Jilid 2 agraris tetapi untuk menciptakan
menjadi tangguh. Pengelolaan lahan ketahanan pangan yang survive dalam
pertanian pengelolaan pertanian di lahan keadaan apapun. Sistem pertanian
komunal pada umumnya memiliki komunal merupakan jawaban yang
kemerataan tinggi karena semua anggota mencoba penulis sumbangkan mengingat
komunitas dapat melaksanakannya dengan sebagai kesatuan bangsa Indonesia
sumber daya yang tersedia. Keberlanjutan selayaknya bahu membahu memberikan
atau sustainability pengelolaan komunitas solusi atas permasalahan yang sedang
juga tinggi karena tidak tergantung pada Indonesia alami. Sistem pertanian
input dari luar ekosistem tempat mereka komunal memiliki prospek yang cerah
berusaha. Manajemen kegiatan pertanian dalam menciptakan ketangguhan karena di
di lahan komunal pada dasarnya dorong dengan adanya satu kesatuan yang
merupakan suatu respon sosial-ekologi bergerak bersama, dan sistem pertanian
terhadap perubahan iklim dalan jangka komunal juga terbukti telah mengantarkan
panjang. negara-negara yang menerapkan sistem
tersebut pada penguatan ketahanan pangan
dalam negerinya.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Pembahasan yang telah dipaparkan
menunjukan bahwa di tengah gejolak Anwar, M. (2021). BPS Ungkap Indonesia
situasi pandemi COVID-19 saat ini yang Masih Impor Beras 356.286 Ton di
2020. Www.Compas.Com.
kemudian ditandai dengan defisit bahan https://money.kompas.com/read/2021
makanan serta kegiatan impor untuk /03/29/140638626/bps-ungkap-
indonesia-masih-impor-beras-
memenuhi kebutuhan pangan dalam 356286-ton-di-2020?page=all
negeri, pemerintah perlu mengambil Dian, M. (2020). Pastikan Keamanan
Pangan, Penang Kembangkan
langkah mengevalusi serta mengupgrade Pertanian Komunal.
Www.SARIAGRI.Com.
42
JGG-Jurnal Green Growth dan Manajemen Lingkungan Vol. 10 No. 1 Juli 2021
p-ISSN: 2303-2332; e-ISSN: 2597-8020 DOI : doi.org/10.21009/jgg.101.03
43