SURABAYA
Disusun oleh:
2020
2
LEMBAR PENGESAHAN
PROGRAM PENDIDIKAN KESEHATAN MASYARAKAT
(PPKM)
PENCEGAHAN COVID-19
Laporan PPKM ini telah dikoreksi dan disahkan oleh dosen pembimbing lapangan
Hari. : Senin
Tanggal : 6 April 2020
Mengetahui
Dosen Pembimning lapangan
( )
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
5
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
7
terkontrol, terjadi badai sitokin yang mengakibatkan ARDS, sepsis dan
komplikasi lainnya (Aditya susi;o,2020)
2.2.5. Penegakkan Diagnosis
Pada anamnesis gejala yang dapat ditemukan yaitu, tiga gejala utama: demam,
batuk kering (sebagian kecil berdahak) dan sulit bernapas atau sesak.
a. Pasien dalam pengawasan atau kasus suspek / possible
b. Orang dalam pemantauan
c. Kasus probable
d. Kasus terkonfirmasi
Pemeriksaan Penunjang (PDPI, 2020)
a. Pemeriksaan radiologi: foto toraks, CT-scan toraks, USG toraks. Pada pencitraan
dapat menunjukkan: opasitas bilateral, konsolidasi subsegmental, lobar atau
kolaps paru atau nodul, tampilan ground glass.
b. Pemeriksaan spesimen saluran napas atas dan bawah Saluran napas atas dengan
swab tenggorok(nasofaring dan orofaring) Saluran napas bawah (sputum, bilasan
bronkus, BAL, bila menggunakan endotrakeal tube dapat berupa aspirat
endotrakeal
c. Bronkoskopi
d. Fungsi pleura sesuai kondisi
e. Pemeriksaan kimia darah
f. Biakan mikroorganisme dan uji kepekaan dari bahan saluran napas (sputum,
bilasan bronkus, cairan pleura) dan darah26,27 Kultur darah untuk bakteri
dilakukan, idealnya sebelum terapi antibiotik. Namun, jangan menunda terapi
antibiotik dengan menunggu hasil kultur darah)
g. Pemeriksaan feses dan urin (untuk investasigasi kemungkinan penularan).
2.2.6. Proses Penyebaran COVID-19.
Saat ini, penyebaran SARS-CoV-2 0
dari manusia ke manusia menjadi
sumber transmisi utama sehingga penyebaran menjadi lebih agresif. Transmisi
SARS-CoV-2 dari pasien simptomatik terjadi melalui droplet yang keluar saat
batuk atau bersin.22 Selain itu, telah diteliti bahwa SARS-CoV-2 dapat viabel
pada aerosol (dihasilkan melalui nebulizer) selama setidaknya 3 jam.23 WHO
memperkirakan reproductive number (R0) COVID-19 sebesar 1,4 hingga
2,5. Namun, studi lain memperkirakan R sebesar 3,28.
Beberapa laporan kasus menunjukkan dugaan penularan dari karier
asimtomatis, namun mekanisme pastinya belum diketahui.Kasus-kasus terkait
transmisi dari karier asimtomatis umumnya memiliki riwayat kontak erat
dengan pasien COVID-19.22, 25 Beberapa peneliti melaporan infeksi SARS-
CoV-2 pada neonatus.Namun, transmisi secara vertikal dari ibu hamil kepada
janin belum terbukti pasti dapat terjadi. Bila memang dapat terjadi, data
menunjukkan peluang transmisi vertikal tergolong kecil.22, 26 Pemeriksaan
virologi cairan amnion, darah tali pusat, dan air susu ibu pada ibu yang positif
COVID-19 ditemukan negatif.26
SARS-CoV-2 telah terbukti menginfeksi saluran cerna berdasarkan hasil
biopsi pada sel epitel gaster, duodenum, dan rektum.Virus dapat terdeteksi di
feses, bahkan ada 23% pasien yang dilaporkan virusnya tetap terdeteksi dalam
feses walaupun sudah tak terdeteksi pada sampel saluran napas. Kedua fakta
ini menguatkan dugaan kemungkinan transmisi secara fekal-oral.27
Stabilitas SARS-CoV-2 pada benda mati tidak berbeda jauh dibandingkan
SARS-CoV. Eksperimen yang dilakukan van Doremalen, dkk.23 menunjukkan
SARS- CoV-2 lebih stabil pada bahan plastik dan stainless steel (>72 jam)
dibandingkan tembaga (4 jam) dan kardus (24 jam). Studi lain di Singapura
menemukan pencemaran lingkungan yang ekstensif pada kamar dan toilet
pasien COVID-19 dengan gejala ringan. Virus dapat dideteksi di gagang
8
pintu, dudukan toilet, tombol lampu, jendela, lemari, hingga kipas ventilasi,
namun tidak pada sampel udara. (Aditya susilo,2020)
Penyebarandisertai rawayat sebagai berikut menurut (Fakhrur rozi,2020)
1. Lewat droplet/percikan saat batuk, bersin atau berbicara
2. Kontak fisik dengan orang terinfeksi (menyentuh atau jabat tangan)
3. Menyentuh mulut, hidung dan mata dengan tangan yang terpapar virus
Gejala tersebut disertai riwayat sebagai berikut :
1. Melakukan perjalanan ke negara/daerah yang terkonfirmasi adanya
transmisi local Covid-19 pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala
2. Kontak dengan orang yang memiliki riwayat perjalanan pada 14 hari
terakhir ke Negara Negara atau daerah yang terkonfirmasi adanya
transmisi lokal Covid-19
3. Kontak erat dengan orang-orang berasal dari negara/daerah yang
terkonfirmasi adanya transmisi lokal Covid-19
4. Bekerja atau mengunjungi fasilitas kesehatan yang berhubungan dengan
pasien yang terkonfirmasi Covid-19.
5. Riwayat kontak erat (minimal 15 menit dengan jarak kurang dari 2
meter) dengan pasien terrkonfirmasi Covid-19
2.2.7. Pencegahan COVID-19
COVID-19 merupakan penyakit yang baru ditemukan oleh karena itu
pengetahuan terkait pencegahannya masih terbatas.Kunci pencegahan meliputi
pemutusan rantai penularan dengan isolasi, deteksi dini, dan melakukan
proteksi dasar.
1. Higiene, Cuci Tangan, dan Disinfeksi.
Rekomendasi WHO dalam menghadapi wabah COVID-19 adalah
melakukan proteksi dasar, yang terdiri dari cuci tangan secara rutin dengan
alkohol atau sabun dan air, Cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir
minimal 20 detik.Jangan menyentuh hidung, mulut dan mata sebelum mencuci
tangan.
Air sering disebut sebagai pelarut universal, namun mencuci tangan
dengan air saja tidak cukup untuk menghilangkan coronavirus karena virus
tersebut merupakan virus RNA dengan selubung lipid bilayer.Sabun mampu
mengangkat dan mengurai senyawa hidrofobik seperti lemak atau minyak.
Selain menggunakan air dan sabun, etanol 62-71% dapat mengurangi
infektivitas virus. Oleh karena itu, membersihkan tangan dapat dilakukan
dengan hand rub berbasis alkohol atau sabun dan air.
Berbasis alkohol lebih dipilih ketika secara kasat mata tangan tidak kotor
sedangkan sabun dipilih ketika tangan tampak kotor. Hindari menyentuh
wajah terutama bagian wajah, hidung atau mulut dengan permukaan tangan.
Ketika tangan terkontaminasi dengan virus, menyentuh wajah dapat menjadi
portal masuk.Terakhir, pastikanmenggunakan tisu satu kali pakai ketika bersin
atau batukuntuk menghindari penyebaran droplet. (KEMENKES,2020).
2. Terapkan etika batuk ketika batuk
a. Ketika batuk gunakan masker
b. Tutup hidung dan mulut dengan lengan
c. Dapat juga memakai sapu tangan atau tisu
d. Segera buang tisu yang sudah dipakai ke tempat sampah
e. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir
3. Melakukan physical distancing
Menjaga jarak antar manusia dan menghindari titik keramaian. (Yetty yulianty
dkk,2020)
4. Menngunakan masker
a. Pastikan masker menutup mulut, hidungdan dagu dan bagian yang berwarna
berada disebelah depan.
9
b. Tekan bagian atas masker supaya mengikutibentuk hidung dan tarik ke
belakang di bagianbawah dagu.
c. Lepaskan masker yang telah digunakandengan hanya memegang tali dan
langsung buangke tempat sampah tertutup. Cuci tangan pakaisabun dan air
mengalir setelah membuang maskeryang telah digunakan.
d. Hindari menyentuh masker saatmenggunakannya.
e. Jangan gunakan kembali masker sekali pakai.Ganti secara rutin apabila kotor
atau basah.
f. Mempersiapkan Daya Tahan Tubuh
Konsumsi makanan bergizi yang baik akan membentuk sistem kekebalan
tubuh. Meskipun makanan bukan sepenuhnya sebagai penangkal virus, namun
gizi yang baik akan lebih menguatkan sistem kekebalan tubuh sehingga akan
memberikan perlindungan ekstra bagi tubuh. Fokuslah mengkonsumsi
makanan bergizi seimbang dan perilaku hidup sehat supaya terlindungi dari
penyakit.Virus Corona erat kaitannya dengan sistem kekebalan tubuh kita.Jika
imun kita baik, kemungkinan terserang virusnya lebih sedikit. Oleh karena itu,
menjadi penting memperhatikan apa yang kita makan. (Fakhrur rozi,2020)
g. Melakukan Observasi penyuluhan pada masyarakat.
Setiapakan melakukan observasi maka harus mengkomunikasikan
danmensosialisasikan tindakan yang akan dilakukan dengan benar, untuk
mengurangikepanikan dan meningkatkan kepatuhan:
a) Masyarakat harus diberikan pedoman yang jelas, transparan, konsisten, dan
terkiniserta diberikan informasi yang dapat dipercaya tentang tindakan
observasi.
b) Keterlibatan masyarakat sangat penting jika tindakan observasi harus
dilakukan.
c) Orang yang di observasi perlu diberi perawatan kesehatan, dukungan sosial
danpsikososial, serta kebutuhan dasar termasuk makanan, air dan kebutuhan
pokoklainnya. Kebutuhan populasi rentan harus diprioritaskan.
d) Faktor budaya, geografis dan ekonomi mempengaruhi efektivitas observasi.
Penilaiancepat terhadap faktor lokal harus dianalisis, baik berupa faktor
pendorong keberhasilanmaupun penghambat proses observasi.
2.3. Metode Pendidikan Kesehatan
Pendidikan kesehtana mempunyai beberapa unsur, yaitu : input adalah sasara
pendidikan (individu, kelompok, masyarakat) dan pendidik (pelaku pendidikan),
proses (upaya yang dilakukan) dan output. Metode pendidikan merupakan salah
satu unsure input yang berpengaruh pada pelaksanaan pendidikan kesehatan
(Soekidjo, 2003).
1. Metode Pendidikan Individu (perseorangan)
Bentuk pendekatan ini antara lain :
a. Bimbingan dan penyuluhan (guidance and counseling)
Cara ini memungkinkan kontak antara petugas dan klien lebih intensif,
sehingga petugas dapat membantu penyelesaian masalah klien.
b. Interview (wawancara)
Metode ini bertujuan untuk menggali informasi dari klien mengenai perilaku
klien
2. Metode pendidikan kelompok
a. Ceramah
Metode ini diperuntukkan untuk kelompok besar dan baik untuk sasaran
yang berpendidikan tinggi maupun rendah.
b. Diskusi Kelompok
Diskusi kelompok ini dimungkinkan apabila peserta kegiatan kurang dari 15
orang dan termasuk kedalam metode kelompok.
c. Curah Pendapat
10
Metode ini modifikasi dari diskusi kelompok dan mempunyai prinsip yang
sama dengan diskusi kelompok. Perbedaannya terletak pada permulaannya,
dimana peserta diberikan suatu masalah dan peserta kemudian memberikan
tanggapanya.
d. Bola Salju
Kelompok dibagi dalam pasangan pasangan (1 pasang dan dua orang)
kemudian dilontarkan suatu pertanyaan atau masalah. Kemudian tiap dua
orang bergabung, mendiskusikan masalah yang sama dan menarik
kesimpulan. Begitupun seterusnya sampai terjadi suatu diskusi seluruh
peserta.
e. Kelompok – kelompok kecil (buzz group)
f. Memainkan peran (role playing)
Beberapa anggota kelompok memainkan satu peran,kemudian mereka
memperagakan, misalnya bagaimana interaksi atau komunikasi sehari – hari
dalam menjalankan tugas.
g. Permainan Stimulasi
Metode ini merupakan gabungan dari metode diskusi kelompok dan role
play.
3. Metode Pendidikan Massa
a. Ceramah Umum
Penyajian materi di depan khalayak public yang berjumlah besar dan
terutama disampaikan secara lisan.
b. Siaran radio
Metodenya sama dengan ceramah, tetapi anak didik tidak berada di dalam
ruangan yang sama.
c. Siaran TV
Sama dengan radio, tetapi ditambah dengan gerakan.
d. Media Cetak
Penyajian materi disampaikan secara tulisan.
Pembelajaran daring (Online) merupakan bagian dari pendidikan jarak jauh
yang secara khusus menggabungkan teknologi elektronika dan teknologi berbasis
internet, ditengah situasi seperti ini, metode daring dirasa solusi yang paling tepat
untuk dilakukan. Meski sekolah diliburkan, tetapi tuntutan dalam proses
pembelajaran masih dapat terlaksana dan tercapai.
2.1. METODE PENDIDIKAN KESEHATAN DALAM PPKM
Dalam Program Pendidikan Kesehatan Masyarakat yang kami lakukan di
Puskesmas Kalijudan (RW.03 dukuh setro) Surabaya, Metode yg kita gunakan
yaitu daring (online) tidak berinteraksi secara langsung dengan masyarakat.
Melakukan penyuluhan secara online dengan membagikan beberapa materi
dengan bentuk leaflet dan video serta membagikan angket mengenai penyuluhan
kesehatan. Hal-hal tersebut merupakan beberapa sarana publikasi singkat yang
dapat memabantu dalam kondisi social distancing saat ini.
11
BAB 3
DI KELURAHANMULYOREJOKECAMATANMULYOREJO
KOTA SURABAYA
3.1. Perencanaan
Dari hasil analisis data, maka telah didapatkan masalah kesehatan komunitas seusai prioritas. Dari masalah tersebut, kemudian akan dilakukan perencanan bersama
dengan kelompok kerja kesehatan warga yang dilaksanakan pada tanggal 7-22 April 2020. Yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :
Hari /
No Masalah Kesehatan Rencana Kegiatan Sasaran Tempat Petugas
Tanggal
1. Resiko terjadinya penularan 1. Penyuluhan tentang Masyarakat RW 03 18 April 2020 Puskesmas Mahasiswa PPKM Fakultas Ilmu
dan pencegahan Covid 19 pencegahan dan Kecamatan kalijudan kalijudan dan area Kesehatan Universitas
berhubungan dengan kurangnya penularan Covid 19 pasar tumpurejo Muhammadiyah Surabaya
pengetahuan tentang Covid 19 melalui poster dan
menggunakan toa
2. Penyuluhan tentang cuci
tangan melalui poster Masyarakat RW 03
dan menggunakan toa Kecamatan kalijudan Puskesmas Mahasiswa PPKM Fakultas Ilmu
kalijudan dan area Kesehatan Universitas
sekitar pasar Muhammadiyah Surabaya
tumperejo
13
BAB 4
3. Pembagian Senin, 20 April Rumah ketua RW 03 Kader dan Mahasiswa Karena adanya penyebaran
bantuan alat 2020 Kelurahan kalijudan Ketua Rw 03 PPKMUniversitasMu Virus Covid-19 mahasiswa
cuci tangan 08.00-Selesai hammadiyah tidak diperkenankan
WIB Surabaya berinteraksi langsung dengan
masyarakat
15
BAB 5
A. Kesimpulan
PPKM (Program Pendidikan Kesehatan Masyarakat) Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhamadiyah Surabaya bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang
dapat bertindak sebagai inovator, motivator dan fasilitator dalam proses
pembangunan kesehatan. Dengan kegiatan PPKM ini mahasiswa diberi kesempatan
untuk mendapatkan pengalaman (selain teori dan keterampilan) dalam menghadapi
dan memecahkan masalah-masalah kesehatan keluarga dan masyarakat. Setelah
diberikan penyuluhan diharapkan warga RW.03 Kecamatan kalijudan Surabaya
dapat mengerti tentang Covid-19.
B. Saran
1. Masyarakat
Masyarakat sebaiknya mengikuti anjuran pemerintah untuk memutus rantai
penularan Covid-19 dengan caraisolasi, deteksi dini, dan melakukan proteksi
dasar.
a. Higiene, Cuci Tangan, dan Disinfeksi
Melakukan proteksi dasar yang terdiri dari cuci tangan secara rutin dengan
alkohol atau sabun dan air, Cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir
minimal 20 detik. Jangan menyentuh area wajah seperti: hidung, mulut dan
mata sebelum mencuci tangan. Selain menggunakan air dan sabun, etanol
62-71% dapat mengurangi infektivitas virus. Oleh karena itu,
membersihkan tangan dapat dilakukan dengan hand rub berbasis alcohol.
b. Terapkan etika batuk ketika batuk
a) Ketika batuk gunakan masker
b) Tutup hidung dan mulut dengan lengan bagian dalam
c) Bisa juga memakai sapu tangan atau tisu
d) Jika memakai tisu, segera buang tisu yang sudah dipakai ke tempat sampah
e) Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir
c. Melakukan Physical Distancing
Menjaga jarak antar manusia minimal 1 meter dan hindari titik keramaian.
d. Gunakan Masker ketika berpergian keluar rumah
e. Makan makanan bergizi dan sehat, juga minum Vitamin C
2. Pemerintah
a. Pemerintah diharapkan dapat mengikuti pedoman WHO.
b. Pemerintah Indonesia harus terus bergerak cepat dalam menangani kasus
coronavirus/covid-19 ini.
c. Pemerintah harus selalu update untuk memberikan kepastian kepada
masyarakat mengenai situasi pandemi ini, karena informasi yang pasti
sangat penting supaya masyarakat tidk bingung.
d. Pemeritah turut memberikan arahan atau edukasi mengenai covid 19 secara
langsung dan jelas . Hal ini supaya masyarakat tidak berspesikulasi dan
membuat lengah, malah hal ini dapat membahyakan kedepannya.
e. Pemerintah harus menyediakan kebutuhan antisipasi COVID-19 seperti
masker, sanitizer, dan bahan pokok dengan yang terjangkau, serta Bersama
dunia usaha mendorong kelancaran distribusi dan mendorong transaksi
daring untuk sembako, dengan tetap melibatkan pedanga kecil sebagai rantai
distribusi bukan hanya ritel modern agar ekonomi rakyat juga tetap berjalan.
f. Pemerintah memberikan bantuan berupa dana secara tunai kepada buruh,
pengemudi transportasi online, dan masyarakat kecil yang lainnya.
g. Pemerintah juga menyediakan rumah singgah untuk para tenaga medis yang
kini telah bekerja keras memberikan pelayanan yang baik dan maksimal
kepada masyarakat yang diduga terinfeksi covid-19.
h. Pemerintah diharapkan lebih ketat dalam melakukan skrining kesehatan di
bandara dan pelabuhan.
i. Pemerintah memberi perlindungan pada tenaga medis sebagai garda
terdepan saat ini dalam pelayanan pasien beresiko dengan memberikan
sarana alat perlindungan diri yang layak dan efektif serta sarana perawatan
yng memadai.
j. Pemerintah diharapkan memberi dukungan moral dan social kepada orang
yang terpapar Covid-19 untuk public dan pekerja medis baik yang yang
merupakan orang/pasien dalam pemantauan ataupun penderita itu sendiri.
k. Pemerintah memudahkan penyediaan hand sanitizer di tempat umum seperti
stasiun, bandara, busway, MRT, dan lainnya.
l. Pemerintah memaksimalkan peran aktif masyarakat untuk melakukan self
isolation atau isolasi dirumah selama periode tertentu minimal 14 hari pada
setiap individu terutama diwilayah yang tinggi penularannya.
17
BAB 5
LAMPIRAN
1. LEAFLET
18
2. PENYULUHAN KELILING DI PASAR TUMPUREJO
19
3. PEMBERIAN BANTUAN DI SARANA MASYARAKAT
20
4. PEMBAGIAN MATERI KEPADA MASYARAKAT DAN PAK RT
21
22
DAFTAR PUSTAKA
Huang C, Wang Y, Li X, Ren L, Zhao J, Zang Li, Fan G, etc.Clinical features of patients
infected with 2019 novel coronavirusin Wuhan, China. The Lancet. 24 jan 2020.
https://tirto.id/update-corona-indonesia-dunia-19-april-2020-data-korban-terkini-ePvt
https://www.elsevier.com/connect/coronavirus-information-center
23
24