Anda di halaman 1dari 16

Plagiarism Checker X Originality Report

Similarity Found: 20%

Date: Jumat, Januari 24, 2020


Statistics: 835 words Plagiarized / 4164 Total words
Remarks: Medium Plagiarism Detected - Your Document needs Selective Improvement.
-------------------------------------------------------------------------------------------

ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN AKTIVITAS SEKSUAL, STIMULASI PUTING PAYUDARA,


JALAN KAKI DENGAN INDUKSI ALAMIAH PERSALINAN Disusun oleh : ENENG SITI
FATIMAH NPM: 0718040002 PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA
TERAPAN DEPARTEMEN KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA
MAJU JAKARTA 2019 Hubungan Aktivitas Seksual, Stimulasi Puting Payudara, Jalan Kaki
Dengan Induksi Alamiah Persalinan Eneng Siti Fatimah 1, Agus Santi Br Ginting 2 1,2
Program Studi Kebidanan Program Sarjana Terapan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Indonesia Maju Jln.Harapan No 50, Lenteng Agung-Jakarta Selatan 12610. Indonesia
Telp: (021) 78894045, Email:
<mailto:1reresayugi@gmail.com>enengsitifatimah@gmail.com
<mailto:enengsitifatimah@gmail.com>, 2santiginting84@gmail.com Abstrak Angka
kematian ibu sangat tinggi dan sekitar 830 wanita meninggal karena komplikasi
kehamilan atau persalinan di seluruh dunia setiap hari.

Dalam menyikapi tingginya AKI yang salah satunya bisa diakibatkan karena persalinan
dengan intervensi (induksi persalinan secara mekanik dan tindakan). Tujuan penelitian
intuk mengetahui hubungan aktivitas seksual, stimulasi puting payudara, jalan kaki
dengan induksi alamiah persalinan di BPM Wiwik Mulyono tahun 2019.

Desain penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang merupakan penelitian non
exsperimental dengan menggunakan pendekatan desktiptif analitik, Rancangan
penelitian yang digunakan adalah rancangan cross sectional. Sampel dalam penelitian
ini adalah 40 responden. Berdasarkan hasil penelitian Tidak ada hubungan keaktifan di
kelas ibu hamil dengan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan dengan nilai P value
= 1,000.

Ada hubungan penggunaan stiker P4K dengan cakupan persalinan oleh tenaga
kesehatan dengan P value = 0,001 dan Ada hubungan pemanfaatan buku KIA dengan
cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan dengan nilai P value = 0,031. Kesimpulannya
adalah Ada hubungan aktivitas seksual dengan induksi alamiah persalinan dengan nilai
P value = 0,003.

Ada hubungan stimulasi putting dengan induksi alamiah persalinan dengan nilai P value
= 0,024. Ada hubungan jalan kaki dengan induksi alamiah persalinan dengan nilai P
value = 0,016. Saran Bidan dalam memberikan informasi harus maksimal terutama
hubungan seksual, stimulasi puting dan jalan kaki dengan induksi alamiah dalam
mempercepat persalinan.

Kata Kunci: Seksual, Payudara, Jalan, Induksi. Abstract The maternal mortality rate is very
high and around 830 women die from complications of pregnancy or childbirth around
the world every day. In responding to the high MMR, one of which can be caused by
labor with intervention (mechanical induction of labor and action).

The purpose of this research is to find out the relationship between sexual activity,
breast nipple stimulation, walking with natural induction of labor at BPM Wiwik Mulyono
in 2019. The design of this research is quantitative research which is a non-experimental
research using analytical descriptive approach. The research design used is cross
sectional design. . The sample in this study was 40 respondents.

Based on the results of the study, there was no relationship between activeness in the
class of pregnant women with coverage of deliveries by health workers with a P value =
1,000. There is a relationship between the use of P4K stickers with coverage of deliveries
by health workers with P value = 0.001 and There is a relationship between the use of
the MCH handbook and coverage of deliveries by health workers with a P value = 0.031.

The conclusion is that there is a relationship between sexual activity and the natural
induction of labor with a P value = 0.003. There is a relationship between putting
stimulation and the natural induction of labor with a P value = 0.024. There is a
relationship between walking and natural induction of labor with a P value = 0.016.

Suggestions Midwives in providing information must be maximized especially sexual


relations, nipple stimulation and walking with natural induction in accelerating labor.
Keywords: Sexual, Breast, Road, Induction. Pendahuluan Persalinan merupakan kejadian
fisiologi yang normal, kelahiran seorang bayi juga merupakan peristiwa sosial yang ibu
dan keluarga menantikannya selama 9 bulan, sedangkan pengertian persalinan sendiri
ialah proses membuka kemudian menipisnya serviks dan janin turun dalam jalan lahir
dengan presentasi belakang kepala kemudian berakhir dengan pengeluaran bayi yang
cukup bulan, hampir cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan di susul dengan
pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu melalui jalan lahir dengan
bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri).

Persalinan dianggap normal, jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan cukup bulan
(setelah 37 minggu) tanpa disertai adanya penyulit.1 Bila persalinan dimulai, kondisi
yang paling berperan dalam persalinan normal yaitu Passage (jalan lahir), Passanger
(Janin), Power (kekuatan his), Psikolog (kejiwaan) dan Provider (penolong persalinan).

Faktor Power ialah salah satu yang paling utama yang berperan penting terhadap
persalinan, kekuatan terdiri dari kemampuan ibu melakukan kontraksi involunter dan
volunteer secara bersamaan untuk mengeluarkan janin dan plasenta dari uterus. Dan
pada sebagian wanita hamil postterm, kondisi kontraksi tidak bekerja maksimal di
karenakan faktor herediter, kelainan letak janin/ CPD, hidramnion serta gangguan dalam
pembentukan pada masa embrional, Hal tersebut bisa menyebabkan terjadinya
persalinan lewat bulan/ postterm yang bisa membahayakan janin.2

Selama kehamilan berlangsung, dapat terjadi kontraksi ringan pada seluruh rahim, tanpa
rasa sakit dan koordinasi yang di sebut mules palsu atau Braxton Hicks. Kontraksi ini
lebih lanjut akan menjadi kekuatan untuk persalinan. Pada sebagian kasus ibu hamil, ada
kondisi dimana kontraksi tidak muncul di akhir kehamilan, oleh sebab itu untuk
merangsang kontraksi diperlukan sebuah usaha/ intervensi.

Pada dasarnya persalinan merupakan proses alami yang akan berlangsung dengan
sendirinya, tetapi persalinan pada manusia setiap saat terancam penyulit yang akan
membahayakan ibu maupun janinnya sehingga memerlukan pengawasan, pertolongan
dan pelayanan dengan fasilitas yang memadai.3 Intervensi untuk merangsang kontraksi
rahim agar terjadi persalinan di sebut dengan Induksi Persalinan.

Secara umum induksi persalinan ialah berbagai macam tindakan terhadap ibu hamil
yang belum inpartu, baik secara operatif maupun medisinal, serta intervensi sederhana
non bedah & non farmakologi untuk merangsang timbulnya kontraksi atau
mempertahankan kontraksi rahim sehingga terjadi persalinan. Atau dapat juga diartikan
sebagai inisiasi persalinan secara buatan setelah janin viable.

Adapun resiko dilakukannya induksi persalinan sacara buatan antara lain terjadinya
perdarahan postpartum dan meningkatkan resiko bedah sesar apabila induksi tidak
berhasil.4 Angka kematian ibu sangat tinggi. Dan sekitar 830 wanita meninggal karena
komplikasi kehamilan atau persalinan di seluruh dunia setiap hari. Serta di perkirakan
pada tahun 2015, sekitar 303.000 wanita meninggal selama hamil, setelah kehamilan
dan persalinan.

Rasio kematian ibu di negara berkembang pada 2015 ialah 239 per 100.000 kelahiran
hidup di negara maju. Data WHO Pada tahun 2017, 47% dari semua kematian anak di
bawah 5 tahun ialah di antara bayi baru lahir, naik dari 40% pada tahun 1990.5
Berdasarkan hasil SUPAS tahun 2015, data AKI di Indonesia 305/100.000 kelahiran
hidup, salah satu penyebabnya 30% Perdarahan, 40% Hipertensi, 10% Infeksi, 10%
Gangguan sistem, dan 10% penyebab lain.

Di Indonesia angka kejadian kehamilan lewat waktu kira-kira 10%, bervariasi antara 10,4-
12% apabila diambil batas waktu 42 minggu dan 3,4-4% dan 3,4-4% apabila diambil
batas waktu 43 minggu. Dan AKN di Indonesia 15/1000 kelahiran hidup. Dan penyebab
sebagian besar terjadinya kematian neonatal ialah kelahiran prematur, komplikasi terkait
intrapartum (asfiksia atau kesulitan bernafas saat lahir), infeksi, serta cacat lahir.
Persalinan postterm merupakan salah satu penyebab dari angka kematian bayi di
Indonesia pada usia 0-6 tahun sebesar 2,80%.6

Persalinan postterm dikaitkan dengan peningkatan resiko mortalitas dan morbiditas


perinatal termasuk ketuban yang mengandung mekonium, sindrom aspirasi mekonium,
oligohdramnion, makrosemia, cedera lahir janin atau gangguan janin intrapartum dan
persalinan dengan postterm cukup beresiko karena dapat menimbulkan komplikasi baik
pada ibu maupun bayi, beberapa penelitian menunjukan bahwa persalinan postterm,
meningkatkan resiko kejadian endometriosis, perdarahan postpartum, dan
thromboembolic disease pada ibu bersalin.7 Dari hasil penelitian DD Salmarini et al, di
RSUD dr.

Murjani Sampit yang terletak di daerah Kabupaten Kotawaringin Timur tahun 2016
menunjukkan bahwa tindakan induksi persalinan dengan farmakologi mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun, yakni sebanyak 86 kasus (4,43%) dari 1937 persalinan
pada tahun 2013, sebanyak 154 kasus (7,12%) dari 2160 kasus persalinan pada tahun
2014, dan pada tahun 2015 sebanyak 181 kasus (9,15%) dari 1978 kasus persalinan.8

Dalam menyikapi tingginya AKI yang salah satunya bisa diakibatkan karena persalinan
dengan intervensi (induksi persalinan secara mekanik dan tindakan), maka pemerintah
membentuk suatu program yaitu Safe Motherhood Initiatif yang terdiri dari 4 pilar yang
diantaranya ialah Keluarga Berencana, Asuhan Antenatal, Persalinan yang Aman atau
Bersih serta Pelayanan Obstetrik Neonatal Esensial atau Emergensi.

Upaya yang dapat dilakukan oleh bidan yaitu mengacu pada program Safe Motherhood
Initiatif dalam memberikan asuhan kebidanan yang berkesinambungan mulai dari hamil,
bersalin dan nifas.9 Berdasarkan data di BPM Wiwik Mulyono pada tahun 2018 terdapat
209 orang kunjungan ibu hamil. Untuk K4 sebanyak 150 ibu hamil (71,7%). 20 ibu hamil
(13,3%) tidak melakukan kunjungan K4 dikarenakan pindah BPM dan untuk 14 ibu hamil
(9,3%) telah pindah tempat tinggal.

Dari 209 orang ibu hamil tersebut 66 (31,5%) ibu yang bersalin normal di BPM,
sementara 17 (8,1%) bersalin harus dilakukan rujukan, karena 5 (29,4%) ibu bersalin
mengalami ketuban pecah dini dan 2 (11,7%) ibu bersalin mengalami pre eklamsi
ringan, 2 (11,7%) ibu postterm, 8 (47,0%) ibu kala 1 memanjang. Dari fenomena yang
peneliti temukan, masih banyak yang belum mengetahui manfaat teknik induksi alami
yang bisa di lakukan untuk mempercepat kemajuan persalinan.

Selama ini lebih cenderung berfokus pada fisik ibu dan menggunakan terapi
farmakologi, khususnya dengan kasus postterm, kala I memanjang dan besarnya resiko
induksi dengan metode mekanisme dan farmakologi, maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul Hubungan Aktivitas Seksual, Stimulasi Puting
Payudara, Jalan Kaki Dengan Induksi Alamiah Persalinan Di Bpm Wiwik Mulyono.

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan aktivitas seksual,
stimulasi puting payudara, jalan kaki dengan induksi alamiah persalinan di BPM Wiwik
Mulyono tahun 2019. Metode Desain penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang
merupakan penelitian non exsperimental dengan menggunakan pendekatan desktiptif
analitik, tujuannya adalah untuk mengetahui atau mendeskripsikan gambaran hubungan
antara aktivitas seksual, stimulasi puting dan jalan kaki dengan induksi alamiah
persalinan dengan menggunakan kuesioner sebagai alat ukur pengumpulan data.10
Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan cross sectional, karena dalam
penelitian ini faktor penyebab atau variabel independen dan faktor akibat atau variabel
dependen diukur sekaligus pada waktu yang sama atau dengan kata lain yaitu suatu
penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor risiko dengan efek,
dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat
(point time approach).

Artinya, tiap subjek penelitian hanya diobservasi hanya sekali saja dan pengukuran
dilakukan terhadap satus karakter atau variabel subjek pada saat pemeriksaan. Hal ini
tidak berarti bahwa semua subjek penelitian diamati pada waktu yang sama. Desain ini
dapat mengetahui dengan jelas mana yang jadi pemajan dan outcome, serta jelas kaitan
hubungan sebab akibatnya.11 Instrumen penelitian adalah merupakan alat yang
digunakan untuk mengukur variabel dalam rangka mengumpulkan data.

Dalam penelitian ini instrumen penelitian atau alat yang digunakan untuk mengambil
data yaitu dengan menggunakan kuesioner atau angket. Kuesiner adalah suatu cara
pengumpulan data atau suatu penelitian mengenai suatu masalah menyangkut
kepentingan umum dan atau banyak orang. Populasi adalah keseluruhan subjek
penelitian.12 Populasi adalah keseluruhan subjek yang akan diteliti dan memenuhi
karakteristik yang ditentukan.13 Populasi dalam penelitian ini adalah ibu bersalin yang
melahirkan di BPM Wiwik Mulyono Kota Tarakan.

Sampel penelitian ini adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi.
Sampel dalam penelitian ini adalah 40 ibu bersalin di BPM Wiwik Kota Tarakan Tahun
2019. Sampel yang di dapatkan adalah setiap ibu yang bersalin di BPM Wiwik Mulyono
Kota Tarakan yang bersamaan dengan waktu penelitian diberikan kuesioner.

Teknik pengambilan sampel tersebut dilakukan dengan teknik insidental sampling yaitu
pengambilan sampel secara kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental
bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang
kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. Kriteria inklusi adalah karakteristik
umum sebjek penelitian dari suatu populasi target yang terjangkau yang akan diteliti.

Ibu bersalin di BPM Wiwik Mulyono Kota Tarakan. Ibu bersalin di BPM Wiwik Mulyono
Kota Tarakan yang bersedia menjadi koresponden. Kriteria non inklusi adalah
karakteristik yang tidak termasuk dalam penelitian, yaitu ibu bersalin yang bukan
bersalin di BPM Wiwik Mulyono Kota Tarakan. Kriteria non inklusi adalah karakteristik
yang tidak termasuk dalam penelitian, yaitu ibu bersalin yang bukan bersalin di BPM
Wiwik Mulyono Kota Tarakan.

Ibu bersalin di BPM Wiwik Kota Tarakan yang tidak bersedia menjadi responden. Ibu
bersalin di BPM Wiwik Kota Tarakan namun tidak ditemui pada saat pengumpulan data.
Ibu bersalin di BPM Wiwik Kota Tarakan yang di rujuk. Validitas adalah ukuran yang
menunjukan sejauh mana instrumen pengukuran mampu mengukur apa yang diukur.
Apabila suatu kuesioner untuk mengukur aktivitas seksual, Stimulasi puting dan Jalan
kaki maka akan menghasilkan sesuai dengan keyakinan yang dimiliki oleh responden
yang diukur.

Untuk mengetahui validitas kuesioner dilakukan dengan membandingkan nilai t tabel


dengan r hitung, bila r hitung > r tabel maka pertanyaan di katakan valid. Reliabilitas
adalah indek yang menunjukan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat
diandalkan. Hal ini berarti menunjukan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap
konsisten bila dilakukan pengukuran dua lebih terhadap gejala yang sama dengan
menggunakan alat ukur yang sama.

Interpretasi data digunakan untuk melihat hubungan antara aktivitas seksual, stimulasi
puting, jalan kaki dengan induksi alamiah persalinan di BPM Wiwik Kota Tarakan Tahun
2019. Hasil Tabel 1. Distribusi Frekuensi Induksi Alamiah Persalinan, Aktivitas seksual,
Stimulasi putting, Jalan kaki Di BPM Wiwik Mulyono Tahun 2019 Variabel Frekuensi ( f )
Presentase (%) Induksi Alamiah Persalinan Kurang Baik 16 40,0 Baik 24 60,0 Aktivitas
seksual Kurang Baik 15 37,5 Baik 25 62,5 Stimulasi putting Kurang Baik 20 50,0 Baik 20
50,0 Jalan kaki Kurang Baik 17 42,5 Baik 23 57,5 Sumber : Data Primer 2019 Berdasarkan
tabel 1 diketahui induksi alamiah persalinan di BPM Wiwik Mulyono tahun 2019
sebanyak 16 orang (40%) induksi alamiah persalinan kurang baik dan 24 orang (60%)
induksi alamiah persalinan baik.

Distribusi frekuensi aktivitas seksual sebanyak 15 orang (37,5%) aktivitas seksual kurang
baik dan 25 orang (62,5%) aktivitas seksual baik. Distribusi frekuensi stimulasi putting
sebanyak 20 orang (50%) stimulasi putting kurang baik dan 20 orang (50%) stimulasi
putting baik. Distribusi frekuensi jalan kaki sebanyak 17 orang (42,5%) jalan kaki kurang
baik dan 23 orang (57,5%) jalan kaki baik.

Penelitian menggunakan analisis univariat untuk mendeskripsikan masing-masing


variabel yang diteliti. Dimana secara menyeluruh data yang sejenis atau mendekati
digabungkan yang kemudian dibuat tabel distribusi frekuensi menggunakan
komputerisasi. Penelitian ini menggunakan pengujian kolerasi untuk mengetahui
hubungan antar variabel dependen dengan variabel independen.

Pembuktiannya dengan menggunakan metode Chi square, metode ini dipilih karena
dua variabel merupakan variabel kategori. Peneliti menggunakan uji chi square dengan
tingkat kepercayaan 95% atau tingkat kemaknaan sebesar 5%. Bila nilai p-value ? 0,05
berarti hasil perhitungan statistik bermakna dan apabila p-value ? 0,05 berarti hasil
perhitungan statistik tidak bermakna. Tabel 2.

Hubungan Aktivitas Seksual, Stimulasi Puting Payudara, Jalan Kaki Dengan Induksi
Alamiah Persalinan Di Bpm Wiwik Mulyono Tahun 2019 Variabel Induksi Alami Total P -
value OR Kurang baik Baik f % f % f % Pola asuh Orang Tua Kurang baik 11 73,3 4 26,7
15 100 0,003 11,000 Baik 5 20 20 80 25 100 Jumlah 16 40 24 60 100 100 Stimulasi
putting Kurang baik 12 60 8 40 20 100 0,024 6,000 Baik 4 20 16 80 29 100 Jumlah 16 40
24 60 100 100 Jalan kaki Kurang baik 11 64,7 6 35,3 17 100 0,016 6,600 Baik 5 21,7 18
78,3 23 100 Jumlah 16 40 24 60 100 100 Sumber: Data Primer 2019 Berdasarkan tabel 2
didapatkan hasil hubungan aktivitas seksual dengan induksi alamiah persalinan di BPM
Wiwik Mulyono tahun 2019 diperoleh bahwa ada sebanyak 11 responden (73,3%)
aktivitas seksual kurang baik dengan induksi alamiah persalinan kurang baik dan
sebanyak 20 responden (80%) aktivitas seksual baik dengan induksi alamiah persalinan
baik.

Hasil uji statistik didapatkan nilai P value = 0,003 berarti p value < ? (0,05) sehingga
dapat disimpulkan ada hubungan aktivitas seksual dengan induksi alamiah persalinan di
BPM Wiwik Mulyono tahun 2019. Dari hasil analisis nilai OR 11,000 artinya responden
yang aktivitas seksual kurang baik berpeluang 11 kali mengalami induksi alamiah
persalinan kurang baik dibandingkan aktivitas seksual baik.

Didapatkan hasil hubungan stimulasi putting dengan induksi alamiah persalinan di BPM
Wiwik Mulyono tahun 2019 diperoleh bahwa ada sebanyak 12 responden (60%)
stimulasi putting kurang baik dengan induksi alamiah persalinan kurang baik dan
sebanyak 16 responden (80%) stimulasi putting baik dengan induksi alamiah persalinan
baik. Hasil uji statistik didapatkan nilai P value = 0,024 berarti p value < ? (0,05)
sehingga dapat disimpulkan ada hubungan stimulasi putting dengan induksi alamiah
persalinan di BPM Wiwik Mulyono tahun 2019.

Dari hasil analisis nilai OR 6,000 artinya responden yang stimulasi putting kurang baik
berpeluang 6 kali mengalami induksi alamiah persalinan kurang baik dibandingkan
stimulasi putting baik. Didapatkan hasil hubungan stimulasi putting dengan induksi
alamiah persalinan di BPM Wiwik Mulyono tahun 2019 diperoleh bahwa ada sebanyak
12 responden (60%) stimulasi putting kurang baik dengan induksi alamiah persalinan
kurang baik dan sebanyak 16 responden (80%) stimulasi putting baik dengan induksi
alamiah persalinan baik.

Hasil uji statistik didapatkan nilai P value = 0,024 berarti p value < ? (0,05) sehingga
dapat disimpulkan ada hubungan stimulasi putting dengan induksi alamiah persalinan
di BPM Wiwik Mulyono tahun 2019. Dari hasil analisis nilai OR 6,000 artinya responden
yang stimulasi putting kurang baik berpeluang 6 kali mengalami induksi alamiah
persalinan kurang baik dibandingkan stimulasi putting baik.

Pembahasan Hubungan Aktivitas Seksual Dengan Induksi Alamiah Persalinan Di BPM


Wiwik Mulyono Tahun 2019 Hasil hubungan aktivitas seksual dengan induksi alamiah
persalinan di BPM Wiwik Mulyono tahun 2019 diperoleh bahwa ada sebanyak 11
responden (73,3%) aktivitas seksual kurang baik dengan induksi alamiah persalinan
kurang baik dan sebanyak 20 responden (80%) aktivitas seksual baik dengan induksi
alamiah persalinan baik.

Hasil uji statistik didapatkan nilai P value = 0,003 berarti p value < ? (0,05) sehingga
dapat disimpulkan ada hubungan aktivitas seksual dengan induksi alamiah persalinan di
BPM Wiwik Mulyono tahun 2019. Dari hasil analisis nilai OR 11,000 artinya responden
yang aktivitas seksual kurang baik berpeluang 11 kali mengalami induksi alamiah
persalinan kurang baik dibandingkan aktivitas seksual baik.

Sejalan dengan penelitian Novitas bawha berdasarkan Uji Statistik menunjukkan hasil p
value = 0,034 < ? 0,05 yang artinya ada hubungan antara durasi senggama dengan ibu
hamil yang beresiko kontraksi. Berdasarkan Uji Statistik menunjukkan hasil p value =
0,034 < ? 0,05 yang artinya ada hubungan antara posisi hubungan seksual dengan ibu
hamil yang beresiko kontraksi.14 Hubungan seks atau orgasme selama kehamilan tidak
berbahaya untuk bayi karena lendir servik dari ibu dapat membantu melawan terhadap
kuman atau infeksi yang akan masuk ke dalam pintu rahim, dan secara alamiah Tuhan
menciptakan suatu perlindungan yang aman pada bayi dalam kandungan, sehingga
bayi terlindungi.

Bayi dalam kandungan berada dalam kantong rahim dan cairan ketuban serta otot
rahim dan perut yang kuat untuk melindungi bayi selama proses kehamilan. Aktivitas
seksual ialah hubungan fisik yang melibatkan aktivitas seksual alat genital laki-laki serta
perempuan. Perilaku seksual ialah manisfestasi aktivitas seksual yang mencakup baik
hubungan seksual (intercourse; coitus) maupun masturbasi.15 Menurut peneliti bahwa
berhubungan sexsual di akhir kehamilan, bisa jadi obat mujarab yang akan
mempercepat tibanya proses persalinan karena dengan berhubungan sexual maka akan
merangsang hipotalamus dan mengirimkan sinyal ke hipofisis anterior untuk
mengeluarkan hormon oksitosin sehingga merangsang otot miometrium bekerja dan
akhirnya timbul kontraksi yang bisa mempercepat kemajuan persalinan, Tetapi justru
banyak pasangan suami istri takut, atau ragu-ragu untuk melakukan hubungan seksual.

saat hamil sebagian besar calon ibu merasa tidak percaya diri dan tidak nyaman dengan
perubahan yang terjadi pada tubuhnya sehingga kebutuhan untuk behubungan intim
jadi terabaikan. Pasien hamil perlu diberikan pendidikan kesehatan terkait dengan
aktivitas seksual selama kehamilan. Pendidikan kesehatan ini diharapkan dapat
membuka wawasan ibu hamil terkait aktivitas seksual, kapan boleh melakukan, apa saja
hal-hal yang harus diperhatikan oleh kedua pasangan pasa saat melakukan aktivitas
seksual dan untuk menepis segala mitos yang ada dimasyarakat.

Hubungan Stimulasi putting Dengan Induksi Alamiah Persalinan Di BPM Wiwik Mulyono
Tahun 2019 Hasil hubungan stimulasi putting dengan induksi alamiah persalinan di BPM
Wiwik Mulyono tahun 2019 diperoleh bahwa ada sebanyak 12 responden (60%)
stimulasi putting kurang baik dengan induksi alamiah persalinan kurang baik dan
sebanyak 16 responden (80%) stimulasi putting baik dengan induksi alamiah persalinan
baik.

Hasil uji statistik didapatkan nilai P value = 0,024 berarti p value < ? (0,05) sehingga
dapat disimpulkan ada hubungan stimulasi putting dengan induksi alamiah persalinan
di BPM Wiwik Mulyono tahun 2019. Dari hasil analisis nilai OR 6,000 artinya responden
yang stimulasi putting kurang baik berpeluang 6 kali mengalami induksi alamiah
persalinan kurang baik dibandingkan stimulasi putting baik.

Penelitian tentang induksi alamiah dengan cara stimulasi puting telah di lakukan oleh
Wilda Widyaningrum, Machmudah dan Sayono di RSUD Ungaran Semarang Jawa
Tengah dalam jangka waktu selama 1 bulan, yaitu pada 27 Maret 2015 sampai dengan
27 April 2015 di dapatkan kesimpulan ada perbedaan lama persalinan kala I fase aktif
pada ibu multipara yang di beri dan yang tidak di beri nipple stimulation di RSUD
Ungaran.

Pada kelompok yang diberi nipple stimulation sebagian responden mengalami lama
persalinan kala I fase aktif kurang dari 150 menit dengan rata-rata lama fase aktif 130
menit. Sedangkan yang tidak di beri nipple stimulation mempunyai rata-rat 179
menit.16 Salah satu cara efektif untuk merangsang kontraksi uterus ialah dengan
stimulasi putting payudara dengan cara mengusap salah satu atau kedua puting dengan
lembut, berhenti selama ada kontraksi dan mengusapnya lagi sesudah kontraksi
berhenti.

Dalam bukunya menyebutkan bahwa merangsang puting menyebabkan keluarnya


oksitosin yang menimbulkan kontraksi rahim. Rangsangan yang diberikan pada puting
bisa membantu proses kelahiran. Ibu dapat menggosok putting karena akan
meningkatkan kontraksi uterus dengan rangsangan alamiah. Berdasarkan teori putting
oleh urat-urat otot yang lembut dan merupakan sebuah jaringan yang tebal berupa urat
saraf berada di ujungnya, rangsangan yang diberikan pada putting bisa membantu
proses kelahiran.17 Menurut asumsi peneliti bahwa Stimulasi puting payudara
merupakan teknik memanipulasi tubuh di bagian payudara dengan cara melakukan
gerakan melingkar, menggosok atau pijatan yang lembut pada daerah sekitar puting
untuk merangsang payudara mengeluarkan hormon oksitosin pada ibu hamil sehingga
menyebabkan terjadinya kontraksi untuk mempercepat proses persalinan.

Prinsip kerja hormon oksitosin ialah dengan cara menstimulasi kontraksi sel otot polos
pada rahim wanita hamil selama melahirkan dan menstimulasi kontraksi sel-sel
kontraktil dari kelenjar susu agar mengeluarkan air susu. Perangsangan puting susu
menghasilkan reflek neurohumoral. Oksitosin meyebabkan kontraksi sel, sejumlah
stimulus juga merangsang pelepasan ADH seperti peningkatan osmolalitas plasma dan
hipovolemia menyebabkan sekresi oksitosin sehingga bisa merangsang kontraksi.

Hubungan Jalan kaki Dengan Induksi Alamiah Persalinan Di BPM Wiwik Mulyono Tahun
2019 Hasil hubungan jalan kaki dengan induksi alamiah persalinan di BPM Wiwik
Mulyono tahun 2019 diperoleh bahwa ada sebanyak 11 responden (64,7%) jalan kaki
kurang baik dengan induksi alamiah persalinan kurang baik dan sebanyak 18 responden
(78,3%) jalan kaki baik dengan induksi alamiah persalinan baik.

Hasil uji statistik didapatkan nilai P value = 0,016 berarti p value < ? (0,05) sehingga
dapat disimpulkan ada hubungan jalan kaki dengan induksi alamiah persalinan di BPM
Wiwik Mulyono tahun 2019. Dari hasil analisis nilai OR 6,600 artinya responden yang
jalan kaki kurang baik berpeluang 6,6 kali mengalami induksi alamiah persalinan kurang
baik dibandingkan jalan kaki baik.

Jalan kaki pada ibu hamil ialah suatu kegiatan fisik yang menggunakan otot-otot
terutama otot kaki untuk berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain yang bisa
menyebabkan terjadinya penurunan kepala sehingga akan menimbulkan kontraksi
uterus. Jalan kaki ialah suatu kegiatan fisik yang menggunakan otot-otot terutama otot
kaki untuk berpindah dari suatu tempat atau ketempat lain.

Keseimbangan antara kekuatan, elastisitas otot, daya dorong (his), dan kondisi ibu yang
berenergi untuk mengejan menjadikan proses persalinan semakin singkat.18 Menurut
asumsi peneliti bahwa Jalan kaki rutin khususnya yang dilakukan pada pagi hari oleh ibu
hamil, merangsang otak posterior mengaktifkan pituitary untuk menghasilkan hormon
endorphine yang berfungsi untuk mengatur stress ibu hamil, memberikan perasaan
senang dan nyaman sehingga menjadikan ibu hamil lebih bertenaga untuk mengejan,
serta jalan kaki akan membuat penurunan kepala lebih cepat yang menyebabkan
penekanan secara intensif di bagian bawah SBR (segmen bawah rahim), tekanan pada
ganglion servikale dari fleksus frankenhauser yang terletak di belakang servik. Bila
ganglion ini tertekan, maka kontraksi uterus dapat di bangkitkan.

Dan jalan kaki dapat membuat otot diafragma juga semakin kuat sehingga dapat
mengatur pernafasan pada saat proses persalinannya, energi tidak habis pada saat
mengejan dan persalinan lebih singkat. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang
penulis lakukan tentang hubungan aktivitas seksual, stimulasi puting payudara, jalan
kaki dengan induksi alamiah persalinan di BPM Wiwik Mulyono tahun 2019, sesuai
dengan pelaksanaan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.

Ada hubungan aktivitas seksual dengan induksi alamiah persalinan di BPM Wiwik
Mulyono tahun 2019. Ada hubungan stimulasi putting dengan induksi alamiah
persalinan di BPM Wiwik Mulyono tahun 2019. Ada hubungan jalan kaki dengan induksi
alamiah persalinan di BPM Wiwik Mulyono tahun 2019.

Saran Bagi BPM bidan dalam memberikan informasi harus maksimal terutama
hubungan seksual, stimulasi puting dan jalan kaki dengan induksi alamiah dalam
mempercepat persalinan. Bagi Institusi pendidikan dapat menambah wacana
keperpustakaan mengenai pendidikan kesehatan terutama tentang tentang aktivitas
seksual, stimulasi puting payudara, jalan kaki dengan induksi alamiah persalinan. Daftar
Pustaka 1. Marmi et al. Konsep Kebidanan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar; 2014. 2. Anik et
al.

Asuhan kebidanan Maternal & Neonatal. Jakarta: Transinfo Media; 2013. 3. Mauaba.
Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan & KB. Jakarta: EGC; 2014. 4. Helen Baston &
Jennifer Hall; Midwifery Essentials Persalinan Vol.3. Jakarta: EGC; 2010. 5. WHO.
Retrieved from <https://www.who.int/news-room/fact-sheet/detail/maternal-mortality>.
Diakses tanggal 23 Juni 2019 jam 22.00 WIB; 2018. 6. Kemenkes RI. Laporan riset
kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2013. Jakarta: Kemenkes RI; 2013. 7.

Vitale et al. Diagnosis, antenatal surveilance and management of prolonged pregnancy.


Minerva Ginecol, 67(4), 365-373; 2015. 8. Salmarini et al. Dinamika
Kesehatan.Unism.ac.id; 2016. 9. Prawirohardjo S. Ilmu Kebidanan. Jakarta: 2010. 10.
Hidayat AA. Metode Penelitian Kebidanan & Teknik Analisis Data Jakarta: Salemba
Medika; 2011. 11. Notoadmodjo S. Metodelogi Penelitian Kesehatan Jakarta : PT.Rinek
Cipta; 2010. 12. Arikunto S. Prosedur Penelitian. Jakarta: Bina Aksara; 2010. 13. Riyanto A.

Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan Jakarta: PT.Arkans; 2011. 14. Nofita. Korelasi
Aktivitas Seksual Pada Ibu Hamil Dengan Resiko Kontraksi Di 3 Wilayah Puskesmas
Tangerang Selatan. Indonesian Journal of Midwivery (IJM). Volume 1 Nomor 2,
September 2018. 15. Cedli GL. Fungsi seksual suami selama masa kehamilan pasangan,
Skripsi, Uviversitas Indonesia; 2012. 16. Widyaningrum W.

Karya Ilmiah 2017-ejournal.stikestelogorejo.ac.id.\2017. 17. Mayasara. Hormon Oksitosin.


Retrieved from http//www.academia.edu/1832788/
<http://www.academia.edu/1832788/> hormon_oksitosin_oxytocin_horm one, diakses
tanggal 5 Februari 2014 jam 08.00 WIB. 2011. 18. Sumber: <http://segiempat.com/tips-
dan-cara/kesehatan/cara-berjalan-kaki-yang-benar/>

INTERNET SOURCES:
-------------------------------------------------------------------------------------------
<1% - https://ml.scribd.com/doc/244518002/Jurnal-edisi-V-pdf
<1% - http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/medula/article/download/2098/pdf
<1% - http://repository.upi.edu/14614/6/S_IKOR_0905648_Chapter3.pdf
<1% -
http://openjurnal.unmuhpnk.ac.id/index.php/JJUM/gateway/plugin/WebFeedGatewayPl
ugin/rss
<1% - https://zombiedoc.com/kata-
pengantar21865bdbc4690a4b97577180bfeb324249536.html
<1% - http://eprints.ums.ac.id/44528/15/BAB%20V.pdf
<1% - https://adysetiadi.files.wordpress.com/2012/03/jurnal-jadi-word-mei-2013-
wordpress.doc
<1% - https://ijammeru.blogspot.com/2011/05/
<1% - http://www.ijeast.com/papers/515-518,Tesma403,IJEAST.pdf
<1% - http://www.ijstr.org/research-paper-publishing.php?month=nov2019
<1% - https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6157254/
<1% - https://jurnal.unitri.ac.id/index.php/care/article/download/399/397
<1% - https://suryadun.blogspot.com/2015/03/askeb-persalinan-belum-lengkap.html
<1% - https://www.slideshare.net/robin2dompas/laporan-tugas-akhir-nengah-nilawati
<1% - https://bangeud.blogspot.com/2011/11/asuhan-keperawatan-pada-
periode_19.html
<1% - https://anosetiabudi.blogspot.com/2009/08/kebidanan-komprehensif.html
<1% - https://pinujisetianingsihsafitri.blogspot.com/
<1% - http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/121/jtptunimus-gdl-nurulhiday-6011-2-
babii.pdf
<1% - https://dr-suparyanto.blogspot.com/2012/11/sekilas-tentang-persalinan.html
<1% - http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/35700/Chapter
%20II.pdf;sequence=4
<1% - https://gayahidup.republika.co.id/berita/gaya-hidup/info-
sehat/18/12/14/pjpg7n335-apa-yang-terjadi-ketika-persalinan-diinduksi
<1% - https://pt.scribd.com/document/262711979/Laporan-Kasus-Kehamilan-Posterm
<1% - https://id.scribd.com/doc/263527319/INDUKSI-1
<1% - https://pt.scribd.com/document/324586318/Makalah-Studi-Kasus-Kebidanan
<1% - http://lppm.stikesnu.com/wp-content/uploads/2014/02/5-Jurnal-B.-Erna-ailiyati-
Q-klik.pdf
<1% - https://amelisaanzeli.wordpress.com/
<1% - http://repository.poltekkes-kdi.ac.id/35/1/pdff.pdf
<1% - https://www.scribd.com/document/402127206/BAB-I-pdf
1% - http://eprints.umpo.ac.id/4028/2/BAB%20I.pdf
<1% - https://issuu.com/haluan/docs/hln260717
<1% - https://penelitianteknik.blogspot.com/
<1% - https://aneka-wacana.blogspot.com/2012/03/mengenal-paradigma-dan-
rancangan.html
1% - https://kingsasaqi65.blogspot.com/2013/06/jenis-epidemiologi.html
<1% - https://info--budidaya.blogspot.com/2012/03/makalah-cross-sectional-atau-
potong.html
<1% - https://www.scribd.com/document/368918989/Tria-Syananda-Putri
<1% - http://ciputrauceo.net/blog/2016/2/18/metode-pengumpulan-data-dalam-
penelitian
<1% - https://ikor-unimed.blogspot.com/2010/11/contoh-pkm.html
<1% - http://eprints.ums.ac.id/49237/18/4.%20BAB%20III.pdf
<1% - https://dymand-informatika.blogspot.com/2013/12/teknik-pengambilan-
sampel.html
<1% - https://aiklasik.blogspot.com/2017/05/pengertian-dan-jenis-sampel-
penelitian.html
<1% - https://permaiqua.blogspot.com/2016/01/air-minum-dalam-kemasan-amdk.html
<1% - http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-parjo-5276-4-bab3.pdf
<1% - https://kti-skripsi-bidan.blogspot.com/
<1% - https://pt.scribd.com/document/235730245/SKRIPSI-REVISI
<1% - http://eprints.undip.ac.id/43154/3/BAB_III.pdf
<1% - http://www.lib.ui.ac.id/naskahringkas/2015-09/S46563-agnes%20febriyanti
<1% - http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/68950/Chapter%20III-
VI.pdf?sequence=3&isAllowed=y
<1% - https://es.scribd.com/doc/165693619/2-Prosiding-Artikel-1st
<1% - http://digilib.unisayogya.ac.id/1619/1/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf
<1% - https://girlpower-beauty.blogspot.com/
<1% - https://meyyiaristha.blogspot.com/2014/06/gangguan-seksual.html
<1% - https://pt.scribd.com/document/267750161/Posisi-Seks-Suami-Istri-Yang-Aman-
Saat-Masa-Kehamilan
<1% - https://docobook.com/perbedaan-lama-persalinan-kala-i-fase-aktif-pada-ibu-
multipa.html
3% - http://jurnal.poltekkes-solo.ac.id/index.php/Int/article/download/232/207
<1% - https://www.alodokter.com/cara-mempercepat-proses-persalinan-yang-
disarankan-dokter
<1% - https://www.mikirbae.com/2017/11/
<1% - https://www.scribd.com/document/332401750/bahan-maternitkjjlkahsksd
<1% - https://kalimantantengahnew.blogspot.com/2015/04/kawal-kalteng-2015.html
<1% - http://www.akbidmuhammadiyahmadiun.ac.id/backsite/file_download/Penelitian
%20Rury_Luka%20Perineum.pdf
<1% - http://jurnal.unw.ac.id/index.php/ijm/article/view/102

Anda mungkin juga menyukai