DAN
KEMISIKINAN
Anggota Kelompok
1. Meningkatkan ketersediaan dan akses pangan yang bergizi bagi masyarakat. Pemerintah
dapat meningkatkan produksi pangan lokal yang bergizi, menstabilkan harga pangan pokok,
dan memastikan distribusi pangan sampai ke daerah terpencil (Kementerian Pertanian, 2021).
2. Melakukan fortifikasi bahan pangan. Pemerintah dapat mewajibkan fortifikasi zat gizi
mikro tertentu (seperti zat besi, seng, vitamin A) ke dalam bahan makanan pokok seperti
beras, tepung terigu, dan minyak goreng (Peraturan Menteri Kesehatan No. 28 Tahun 2019).
3. Memberikan makanan tambahan dan suplementasi gizi bagi kelompok rentan gizi seperti
ibu hamil, bayi, balita, dan lansia. Bantuan gizi ini dapat berupa PMT (pemberian makanan
tambahan), tablet tambah darah bagi ibu hamil, kapsul vitamin A bagi bayi dan balita, dan
lain-lain (Kemenkes RI, 2021).
Hubungan Antara Gizi,
Pangan, Dan Kemiskinan
Kemiskinan berkaitan erat dengan masalah pangan dan gizi. Kemiskinan
menyebabkan masyarakat tidak mampu memenuhi kebutuhan pangan dan gizi
secara memadai. Menurut data Badan Pangan Dunia FAO, sekitar 821 juta orang di
dunia menderita kelaparan kronis (FAO, 2018).
Kemiskinan mengakibatkan rendahnya ketersediaan pangan dan akses pangan.
Masyarakat miskin hanya sanggup mengonsumsi makanan dengan gizi rendah
seperti karbohidrat dan sedikit protein, sayuran, serta buah-buahan. Akibatnya,
mereka mengalami berbagai masalah gizi seperti stunting atau pendek, wasting atau
kurus, anemia atau kekurangan darah, hingga obesitas (UNICEF, 2019).
Peran Masyarakat dalam meningkatkan Akses
terhadap Gizi Dan Pangan