Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

(PKL)

KALURAHAN WATUSIGAR
Alamat : Jl. Jatiayu - Ngawen, Watusigar, Ngawen, Gunungkidul

Disusun oleh:

Nama : Dewi Nur Aisyah


NISN : 0041709592
NIS : 3231
Kelas : XII Akuntansi 1
Program Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga

SMK NEGERI 1 NGLIPAR TAHUN 2022/2023


Jln Nglipar-Ngawen Km 6, Pilangrejo, Nglipar, Gunungkidul

Kode Pos 55852 Telp. 0811 2655 711 E-mail: smkn_nglipar@yahoo.co.id


Website:www.smkn1nglipar.sch.id
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)


DIKALURAHAN WATUSIGAR
Laporan ini disahkan pada

Nglipar, September 2022

Mengetahui/Menyetujui

Pembimbing DU/DI Pembimbing Sekolah

Damiya Agus Hermata S. Pd


NIP.196508231990031001

Mengetahui,

Ketua Program Keahlian

Suprastawa S. Pd
NIP.196511072000031003

2
KATAPENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala hidayah dan rahmat-Nya, sehingga penulis
dapat melaksanakan Praktik Kerja Lapangan yang bertempat di Kalurahan Watusigar selama 6
bulan dengan baik, sekaligus penulis dapat menyusun laporan ini sebagai kewajiban pelaksanaan
Praktik Kerja Lapangan di Kalurahan Watusigar, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Gunungkidul.

Laporan ini dapat dibuat dan diselesaikan dengan adanya bantuan dari pihak pembimbing
dari pihak sekolah maupun pihak instansi. Laporan ini dapat disusun dan diselesaikan dengan baik
dan lancar berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih
kepada:
1. Bapak Wardaya, S.Pd., M.Pd. selaku kepala sekolah yang telah memberikan
kesempatan kepada siswa-siswi SMKN 1 Nglipar untuk melaksanakan Pratik Kerja
Lapangan.
2. Bapak Giman selaku Lurah Watusigar yang memberikan kesempatan kepada penulis
untuk melakukan Praktik Kerja Lapangan dikantor/instansi tersebut.
3. Bapak Damiya selaku Sekretaris Kalurahan Watusigar.
4. Bapak Agus Hermanta, S.Pd. selaku pembimbing penulis selama melakukan Praktik
Kerja Lapangan di Kalurahan Watusigar.
5. Bapak/Ibu perangkat Kalurahan Watusigar.
6. Bapak/Ibu guru yang telah memberi dorongan material maupun spiritual.
7. Keluarga dan Saudara-Saudara penulis, serta semua pihak yang telah membantu.

Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, tidak luput
dari kesalahan dan kekurangan. Akhir kata semoga laporan Praktik Kerja Lapangan ini dapat
bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.
Nglipar, September 2022

Dewi Nur Aisyah

3
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.........................................................................................................................................1
HALAMAN PENGESAHAN...........................................................................................................................2
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................3
DAFTAR ISI.....................................................................................................................................................4
LAMPIRAN......................................................................................................................................................5
BAB I. PENDAHULUAN................................................................................................................................6
A. Latar Belakang.......................................................................................................................................6

B. Latar Belakang Secara Khusus................................................................................................................7

C. Tujuan dan Manfaat..............................................................................................................................7

BAB II. PROSES DAN HASIL BELAJAR DI INDUSTRI............................................................................10


A. Identitas Industri.................................................................................................................................10

1. Sejarah Singkat Kalurahan Watusigar............................................................................................10

2. Visi dan Misi Pemerintahan Kalurahan Watusigar........................................................................10

3. Struktur Organisasi Pemerintahan Kalurahan Watusigar..............................................................12

4. Jam Pelayanan Kantor Kalurahan Watusigar................................................................................12

5. Jenis Pelayanan E-Government Kalurahan Watusigar...................................................................13

6. Tugas dan Fungsi Perangkat Desa.................................................................................................13

B. Pembahasan...........................................................................................................................................14

A) Arsip.............................................................................................................................................14

B) Kearsipan.....................................................................................................................................15

C) 5 Sistem Penyimpanan Arsip Sesuai Standar..............................................................................15

BAB III. PENUTUPAN..................................................................................................................................22

Kesimpulan..........................................................................................................................................22

Saran....................................................................................................................................................22
Daftar Gambar ................................................................................................................................................23

4
DAFTAR LAMPIRAN

Gambar 1.1 Mengelola Perpustakaan Kalurahan Watusigar


Gambar 1.2 Membuat Surat Pengantar KTP Baru
Gambar 1.3 Pelatihan Pemulasaraan Jenazah
Gambar 1.4 Kantor Kalurahan Watusigar

5
BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring berkembangnya dunia usaha yang semakin besar dan bertumbuh mengakibatkan
meluasnya jaringan perusahaan yang berdiri di berbagai sektor baik yang bersekala nasional maupun
internasional. Hal ini diiringi pula dengan perkembangan semakin tingginya kebutuhan akan
sumberdaya manusia yang berkualitas, profesional dan memiliki keterampilan khusus dalam suatu
bidang tertentu yang diperlukan oleh perusahaan.

Praktik Kerja Lapangan adalah kegiatan pendidikan, pelatihan dan pembelajaran yang
dilaksanakan di Dunia Usaha Atau Dunia Industri dalam upaya pendekatan ataupun untuk
meningkatkan mutu siswa – siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan kompetensi
(kemampuan) siswa sesuai bidangnya dan juga menambah bekal untuk masa yang akan datang guna
memasuki dunia kerja yang semakin banyak serta ketat dalam persaingannya seperti di masa
sekarang ini.

Praktek Kerja Lapangan merupakan salah satu kegiatan yang bertujuan memberikan pelatihan
kerja yang dilaksanakan oleh siswa. Dengan pelatihan kerja tersebut, siswa diharapkan dapat melatih
diri untuk menghadapi situasi kerja yang nantinya mereka diharapkan dan dituntut untuk bersikap
terampil, disiplin, kreatif, tekun, jujur serta mempunyai etos kerja yang tinggi terhadap pekerjaan
yang dihadapi.

Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi siswa ketika berada dalam situasi kerja yang nyata,
karena teori di sekolah tidak selamanya sama dengan kegiatan yang terjadi di lapangan. Selain itu
dapat dijadikan tolak ukur bagi siswa sebagai sumber tenagakerjaperusahaan maupuninstansi lain.

6
B. Latar Belakang Secara Khusus

Pemerintah Desa atau disebut juga Pemdes adalah lembaga pemerintah yang bertugas
mengelola wilayah tingkat desa. Lembaga ini diatur melalui Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun
2005 tentang pemerintahan desa yang diterbitkan untuk melaksanakan ketentuan pasal 216 ayat (1)
Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah. Pemimpin pemerintah desa,
seperti tertuang dalam paragraf 2 pasal 14 ayat (1), adalah kepala desa yang bertugas
menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan.

Undang-undang Desa merupakan cikal bakal dari bangkitnya desa dari ketertinggalan.
Dengan adanya UU Desa, Desa menjadi bisa mandiri dalam melakukan pembangunan desa. Hal
inilah yang menjadi dasar atas bangkitnya desa. Kemandirian desa juga hadir berkat dibentuknya
Pemerintahan Desa. Pemerintahan Desa inilah yang membawa desa kedalam kemandiriannya.

Dalam pasal 200 UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah disebutkan bahwa
“Dalam pemerintahan daerah Kab/Kota dibentuk pemerintahan desa yang terdiri dari pemerintah
desa dan badan permusyawaratan desa”, sedangkan dalam pasal 202 disebutkan bahwa:
Pemerintahan desa terdiri atas Kepala Desa dan perangkat desa; Perangkat desa terdiri dari
sekretaris desa dan perangkat desa lainnya; Sekretaris desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
diisi dari pegawai negeri sipil yang memenuhi syarat. Dari ketentuan tersebut dapat disimpulkan
bahwa pemerintahan desa terdiri dari dua unsur yaitu pemerintah desa (yang terdiri dari Kepala
Desa dan perangkat desa) dan badan permusyawaratan desa (BPD).

C. Tujuan dan Manfaat

 Tujuan

Praktik Kerja Lapangan memiliki tujuan, antara lain;

a) Tujuan Umum

1) Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional dengan tingkat


pengetahuan, keterampilan, dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan
lapangan kerja.
7
2) Memperkokoh kesesuaian dan kesepadanan antara sekolah dengan dunia kerja.

3) Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian


dari proses pendidikan.
4) Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang
berkualitas profesional.
5) Untuk mencapai Visi dan Misi SMKN 1 Nglipar.

b) Tujuan Khusus

1) Membantu siswa memahami pengertian PKL, beradaptasi, serta berkompetisi


dengan bekerja secara maksimal, serta membantu siswa dalam memahami etika, tata
tertib, dan variasi lokasi PKL.
2) Memberikan latihan kepada siswa untuk sikap siap mental dalam menghadapi
tantangan dunia nyata pada lingkungan kerja.
3) Memberikan motivasi agar siswa serius dan bersemangat dalam mencapai cita-cita.

4) Menyiapkan siswa agar mampu memilih karir dalam era globalisasi.

 Manfaat

a) Manfaat Prakerin Bagi Siswa

Dilihat dari tujuan dari prakerin, maka prakerin ini memiliki banyak manfaat bagi siswa
siswinya, adalah sebagai berikut :
1) Menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki keahlian profesional,
dengan keterampilan, pengetahuan, serta etos kerja yang sesuai dengan tuntutan
zaman.
2) Mengasah keterampilan yang diberikan sekolah menengah kejuruan (SMK).

3)

4) Menambah keterampilan, pengetahuan, gagasan - gagasan seputar dunia usaha serta


industri yang professional dan handal.
5) Membentuk pola pikir siswa-siswi agar terkonstruktif baik serta memberikan
pengalaman dalam dunia Industri maupun dunia kerja.
b) Manfaat Prakerin Bagi Sekolah

8
Selain manfaat untuk siswa, prakerin ini juga bermanfaat bagi sekolah yang
mengadakannya, antara lain;
1) Menjalankan kewajiban undang undang.

2) Meningkatkan citra sekolah.

3) Meningkatkan hubungan sekolah dengan masyarakat.

c) Manfaat Prakerin Bagi Perusahaan

Perusahaan sendiri mendapat beberapa manfaat, yaitu:

1) Mendapatkan tenaga kerja sementara.


2) Mendukung program pendidikan pemerintah.

3) Meningkatkan citra perusahaan

9
BAB II. KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

A. Identitas Industri
1. Sejarah Singkat Kalurahan Watusigar
Menetap di lereng selatan Gunung Gambar, tanah bumi Yogyakarta Hadiningrat disisi
utara, dulunya milik bumi sengketa di wilayah wilayah Pura Mangkunegaran Surakarta,
Pangeran Tilaran Sambernyowo ada di uni. Maka
ada perbatasan di selatan Desa Watusigar Mangkunegaran dan pemerintah Ngayogjokarto
dikenal sebagai Tugu Lase.
Sejak saat itu, desa Watusigar berbeda dari desa-desa lain di daerah itu daerah
Gunungkidul. Karena Desa Watusigar milik bumi perselisihan antara negarawan Surakarta dan
Kesultanan Ngayogjokarta Menurut sejarah Kawuri ketika wilayah Surakarta Mangkunegaran
dijajah oleh Bongo Walondo, bagian darinya tentara dan ratu di Surakarta sedang belajar ke
selatan tanah di antara mereka; Ponco Sedewo, Ponco Benawi, Ponco Dirjo, Jiwo Yudo.
Pangeran Sambernyawa pergi ke redi Arso bermeditasi dan meminta bimbingan demi ywang
widhi (satu-satunya dewa), juga menyusun kekuatan untuk berat walondo termuda yang ada di
dunia. Pada malam yang tenang, Pangeran Sambernyawa tidur kelas okultisme untuk membuat
bagian dari batas tanah Surakarta dan Yogyakarta, lalu duduk di pelataran melihat batas bumi
Yogyakarta dan Surakarta. Kemudian tempat tersebut, yang dikenal sebagai tempat penting,
kemudian kyai Sambernyawa menandai Gunung Gambar.

2. Visi dan Misi Pemerintahan Kalurahan Watusigar

o VISI

Visi Kalurahan Watusigar berdasarkan kondisi internal yang dipadukan dengan kondisi
eksternal, maka Visi Kalurahan Watusigar adalah :
“MENJADIKAN KALURAHAN WATUSIGAR YANG MAJU BERBASIS WISATA DAN
BUDAYA”

10
o MISI

Untuk mencapai Visi tersebut maka dibuat Misi agar dapat diimplementasikan secara
kongkrit dan menjadi acuan arah kebijakan pembangunan desa sebagai mana diatas maka Misi
Kalurahan Watusigar adalah:

1) Meningkatkan infrastruktur sebagai sarana prasarana kegiatan ekonomi desa.


2) Mendorong partisipasi masyarakat dalam pembangunan infrastruktur desa.

3) Mengembangkan potensi wisata dan budaya Kalurahan Watusigar.

4) Mengembangkan kegiatan olahraga bagi masyarakat Kalurahan Watusigar.

5) Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia melalui pendidikan dan pelatihan.

6) Memupuk rasa toleransi antar umat beragama serta meningkatkan keamanan


masyarakat.
7) Meningkatkan pelayanan masyarakat dengan keterbukaan public.

8) Meningkatkan tata kelola administrasi keuangan desa.

11
3. Struktur Organisasi Pemerintahan Kalurahan Watusigar

LURAH
BPD
GIMAN

CARIK

KARSIMIN

KEPALA URUSAN TATA KEPALA URUSAN KEPALA URUSAN


LAKSANA DANARTA PANGRIPTA

SUSANA DEWI WAHONO FITRI PURWANTI

JAGABAYA ULU-ULU KAMITUWA

WIJI RUSTANTO WAHYUDI DAMIYA

DUKUH DUKUH DUKUH DUKUH DUKUH DUKUH MUNGGUR DUKUH


BUYUTAN
TAPANSARI SAMBIREJO RANDUSARI CIKAL DUNGMAS
ROHMAT ETIK WINARSIH LUJINO WASIDO SUPARJONO ERWIN DESTY ANIK
SANTOSO PURWANINGRUM WIDYANINGSIH

4. Jam Pelayanan Kantor Kalurahan Watusigar

Hari Jam Mulai Istirahat Tutup


Senin 08:00WIB 12:00-13:00WIB 14:00WIB
Selasa 08:00WIB 12:00-13:00WIB 14:00WIB
Rabu 08:00WIB 12:00-13:00WIB 14:00WIB
Kamis 08:00WIB 12:00-13:00WIB 14:00WIB
Jum’at 08:00WIB 11:30-13:00WIB 14:00WIB

12
5. Jenis Pelayanan E-Government Kalurahan Watusigar

a. SIKEUDES

Untuk pelaporan pembuatan APBDES.

b. PRODESKEL DAN EPSDESKEL


Untuk evaluasi perkembangan desa.
c. SID

Aplikasi yang berfungsi untuk pelayanan masyarakat dan informasi desa.

d. SIAK

Pelayanan masyarakat terkait pembuatan Kartu Keluarga, akta kelahiran dan


kematian (proses 5 hari dari kejadian dilayani desa).

6. Tugas dan Fungsi Perangkat Desa

1) Lurah

 Tugas: Menyelenggarakan pemerintahan desa, melaksanakan pembangunan


desa, pembinaan kemasyarakatan desa, dan pemberdayaan masyarakat desa.
2) Carik

 Tugas: Membantu Lurah dalam bidang administrasi pemerintahan.

3) Kepala Urusan Danarta

 Tugas: Membantu Sekretaris Desa dalam urusan pelayanan


administrasi pendukung pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan.
4) Kepala Urusan Pangripta

 Tugas: Membantu Sekretaris Desa dalam urusan pelayanan administrasi


pendukung pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan.
5) Kepala Urusan Tata Laksana

 Tugas: Membantu Sekretaris Desa dalam urusan pelayanan administrasi


pendukung pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan.
6) Jagabaya

 Tugas: Membantu Lurah sebagai pelaksana tugas operasional.


13
7) Kamituwa

 Tugas: Membantu Lurah sebagai pelaksana tugas operasional.

8) Ulu-Ulu

 Tugas: Membantu Lurah sebagai pelaksana tugas operasional.


B. Pembahasan

A) Arsip

a. Pengertian Arsip

Menurut Lembaga Administrasi Negara (LAN) arsip adalah segala kertas, berkas, naskah,
foto, film, mikrofilm, rekaman suara, gambar peta, bagan atau dokumen lain dalam segala macam
bentuk yang sifatnya salinan.

b. Jenis-Jenis Arsip

Jenis-jenis arsip diantaranya adalah sebagai berikut:

1). Arsip Dinamis

Arsip yang dipergunakan secara langsung, dalam perencanaan pelaksanaan,


penyelenggaraan kehidupan kebangsaan padaumumnya.
2). Arsip Aktif

Arsip dinamis yang secara langsung dan terus menerus diperlukan dan dipergunakan,
dalam penyelenggaraan administrasi.
3). ArsipInaktif

Arsip dinamis yang frekuensi penggunaannya, untuk penyelenggaraan administrasi


sudah menurun.
4). Arsip Statis

Arsip yang tidak dipergunakan secara langsung, untuk perencanaan penyelenggaraan


kehidupan, kebangsaan pada umumnya, maupun untuk penyelenggaraan sehari-hari
administrasi negara.
5). Arsip Duplikasi
Arsip yang bentuk maupun isinya sama dengan arsip aslinya.

14
B) Kearsipan

a. Pengertian Kearsipan

Kearsipan (bahasa Inggris Filling) adalah suatu proses kegiatan pengaturan arsip
(file) mulai dari penciptaan, penerimaan, pencatatan, penyimpanan.

Proses kearsipan menggunakan sistem tertentu dalam penyusunan, pemeliharaan


arsip agar dapat ditemukan kembali dengan cepat dan tepat serta untuk pemusnahan arsip
berdasarkan kriteria tertentu.
Ruang lingkup kegiatan kearsipan meliputi

1. Penciptaan, penerimaan, pengumpulan arsip.

2. Pengendalian, pemeliharaan dan perawatan arsip.

3. Penyimpanan dan pemusnahan arsip.

C) 5 Sistem Penyimpanan Arsip Sesuai Standar

1. Sistem Abjad/Alphabetical Filling System

Pada sistem penyimpanan arsip ini merupakan salah satu sistem penataan berkas
yang menggunakan metode penyusunan berdasarkan abjad secara berurutan dari A sampai
dengan Z dengan berpedoman pada peraturan mengindeks.

 Penataan File Dengan Sistem Abjad

a. Guide

Berfungsi membantu petugas dalam menyimpan dan menemukan kembali suatu arsip
diantara arsip-arsip yang lain. Macam-macam guide antara lain : Guide utama/guide primer,
guide pembantu, guide keluar/lembar keluar.
b. Folder

Ada 3 jenis folder yang digunakan dalam sistem abjad: Folder campuran, Folder
individu, dan Folder khusus.
 Persiapan penataan arsip berdasarkan abjad

a. Paham peraturan mengindeks.


15
b. Menyiapkan lembar tunjuk silang (bila perlu).
c. Menyiapkan peralatan arsip.

 Keuntungan Sistem Filling Abjad

a. Dapat langsung menempatkan berkas pada tempat penyimpanannya.

b. Petunjuk penataan berkas sederhana dan mudah dipahami.

c. Tunjuk silang sangat mudah diterapkan.

d. Kesalahan berkas mudah dicek ditempat berkas dengan abjad yang sama.

e. Biaya pelaksanaannya lebih murah.

 Kerugian Sistem Filling Abjad

a. Ada kemungkinan salah penempatan berkas jika tidak mengikuti


aturan secara konsisten.
b. Mudah mengubah beberapa alfabet dalam surat.

c. Tunjuk silang yang berlebihan akan membuat penyimpanan cepat


penuh/sesak.
d. Pemberian label pada folder memakan banyak tenaga.

 Langkah Langkah Penyimpanan Arsip

a. Penampungan

b. Penelitian

c. Pengindeksan

d. Pengkodean

e. Penyortiran

f. Penyimpanan

2. Sistem Nomor/Numerical Filling System

Sistem penyimpanan arsip ini merupakan sistem penyimpanan warkat yang


berdasarkan kode nomor sebagai pengganti dari nama orang atau badan, yang disebut juga
16
inderect filing system (karena penentuan nomor yang akan digunakan memerlukan
pengelompokan masalahnya terlebih dahulu).
Persiapan penataan arsip berdasarkan nomor

a. Menyusun pola klasifikasi arsip.

b. Menyiapkan peralatan arsip.

● Kelebihan Sistem Filling Nomor

a. Penyimpanan dapat lebih teliti, cermat, dan teratur.

b. Penyimpanan dapat lebih cepat dan tepat.

c. Sederhana dan mudah dilaksanakan.

d. Dapat dipakai untuk segala macam surat/warkat/dokumen.

e. Nomor dokumen dapat dipergunakan sebagai referensi dalam korespondensi.

f. Nomor map atau dokumen dapat diperluas tanpa batas.

● Kelemahan Sistem Filling Nomor

a. Lebih banyak waktu dipergunakan untuk mengindeks.

b. Banyaknya map untuk surat-surat beraneka ragam, dapat menimbulkan kesulitan.

c. Perlu ruangan yang luas dan memadai untuk menyimpan arsip yang banyak.

3. Sistem Tanggal/Chronological Filling System

Sistem penyimpanan arsip ini merupakan salah satu sistem penataan berkas
berdasarkan urutan tanggal, bulan dan tahun yang mana pada umumnya tanggal dijadikan
pedoman termasuk diperhatikan dari datangnya surat.

Kemudian arsip atau file disusun berdasarkan waktu dengan frekuensi tertentu,
misalnya harian, mingguan, atau bulanan bahkan pertahun berdasarkan keperluan.
Persiapan penataan arsip berdasarkan tanggal

a. Menentukan pembagian tanggal, bulan dan tahun.

b. Menyiapkan peralatan arsip.


17
 Kelebihan Sistem Tanggal

a. Cocok untuk pengolah yang kegiatannya berkaitan dengan tanggal jatuh tempo.

b. Sederhana dan mudah diterapkan karena tanpa klasifikasi.

 Kekurangan Sistem Kronologis Atau Tanggal

a. Akan terjadi kesulitan dalam penemuan kembali arsip apabila peminjam


menyebutkan perihal arsip.
b. Orang sering lupa dengan tanggal surat terutama tanggal penyimpanan.

c. Tidak semua unit pengolahan dalam organisasi itu cocok menetapkan sistem ini.

d. Agar mudah mengatur letak arsip dalam folder maka pembuatan kode tidak dapat
murni 100% tetapi harus ditambahkan dengan kode abjad.

 Jenis-Jenis Peralatan Dan Perlengkapan Dalam Sistem Tanggal

Peralatan dan perlengkapan yang digunakan untuk penyimpanan arsip sistem tanggal
antara lain sebagai berikut;

a. Filing Cabinet

Filing cabinet disesuaikan dengan daftar klasifikasi yang sudah dibuat. Pada
umumnya satu lacifiling cabinet dapat menyimpan arsip untuk satu tahun. Tetapi bisa saja 1
laci untuk menyimpan arsip 2-3 bulan, jika arsip yang disimpan dalam jumlah yang banyak.

18
b. Guide

Jika satu laci memuat arsip satu tahun, maka satu laci memerlukan guide sebanyak 12
(dalam satu tahun ada 12 bulan). Tetapi jika satu laci memuat 2-3 bulan maka diperlukan
guide sebanyak bulan tersebut.
c. Hanging Folder

Jumlah hanging folder yang dibutuhkan adalah sebanyak jumlah hari dalam
satutahun. Tetapi jika laci hanya untuk 2-3 bulan, maka diperlukan hanging folder
sebanyak jumlah hari dari 2-3 bulan tersebut.
d) Kartu Indeks

Kartu indeks diperlukan sebanyak jumlah dari jenis arsip yang disimpan untuk lebih
jelas peralatan yang dibutuhkan pada penyimpanan sistem tanggal.

4. Sistem Wilayah/Geographical Filling System

Sistem penyimpanan arsip wilayah atau geografis adalah suatu sistem penyimpanan
arsip berdasarkan pembagian wilayah atau daerah yang menjadi alamat suatu surat.
Surat disimpan dan ditemukan kembali menurut kelompok atau tempat penyimpanan
berdasarkan geografi/wilayah/kota dari surat berasal dan tujuan surat dikirim.
Dalam penyimpanannya menurut sistem ini harus dibantu dengan sistem abjad atau
sistem tanggal. Sama halnya dengan subjek atau nomor, susunan guide dan foldernya diatur
menurut tingkatan tempat.

19
Sebagai contoh adalah :
Indonesia (Negara)
Daerah Istimewa
Yogyakarta (Provinsi)
Gunungkidul
(Kabupaten)
Wonosari (Ibu kota Kabupaten)
 Kelebihan Sistem Wilayah

a. Mudah mencari keterangan bila letak wilayah telah diketahui.

b. Apa bila terjadi penyimpanan-penyimpanan arsip, dapat segera diketahui.

 Kelemahan Sistem Wilayah

a. Kemungkinan besar terjadi salah penyimpanan, apa bila petugas tidak


memiliki wawasan/pengetahuan tentang geografi.
b. Harus mengetahui letak geografi/wilayah meskipun dalam surat tidak
dicantumkan secara lengkap.
c. Perlu adanya guidance/semacam buku petunjuk yang menggambarkan batas-
batas wilayah yang menjadi wewenang dan tanggung jawab masing-masing
cabang.
5. Sistem Subjek/Subjectical Filling System

Sistem subjek merupakan suatu sistem penyimpanan arsip berdasarkan masalah


dimana surat-surat dikelompokkan kedalam daftar indeks untuk ditentukan masalah-masalah
yang pada umumnya terjadi.
Ada 2 macam sistem subjek, yaitu sistem subjek murni (berdasarkan urutan abjad) dan
sistem subjek bernotasi (berdasarkan notasi atau kode tertentu).
 Prosedur Penyimpanan Sistem Subyek

1) Memeriksa

2) Mengindeks

3) Mengkode

4) Menyortir

20
 Langkah Langkahn Pembuatan Klasifikasi Masalah

a. Pahami tugas pokok dan fungsi utama yang ada dalam organisasi yang
bersangkutan.
b. Identifikasilah masalah pokok yang sesuai dengan tugas dan fungsi lembaga.

c. Bagilah setiap pokok masalah menjadi sub pokok masalah utama.

d. Berikan kode pada pokok masalah utama, sub dari pokok masalah utama dan sub
dari sub pokok masalah utama.

● Kelebihan Sistem Subyek

a. Mudah mencari keterangan bila perihalnya saja yang ingin diketahui.

b. Dapat dikembangkan dengan tidak terbatasnya judul dan susunannya.

 Kekurangan Sistem Subyek

a. Sulit mengklasifikasi apabila terdapat aneka ragam perihal yang hampir


sama padahal berbeda satu sama lain.
b. Kurang cocok untuk bermacam jenis surat.

21
BAB III. PENUTUPAN

Kesimpulan
Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan selama 6 (enam) bulan memberikan banyak
pengalaman baru bagi siswa. Terutama dalam menghadapi dunia kerja yang
sesungguhnya. Teori-teori yang diajarkan di sekolah dapat diterapkan langsung di dunia
kerja, sehingga siswa tidak hanya paham mengenai teori tetapi juga dapat
mempraktikkan teori tersebut. Waktu 6 (enam) bulan saya rasa cukup bagi siswa untuk
dapat beradaptasi dan mempelajari berbagai hal baru di dunia kerja. Dengan bekal
pengalaman tersebut dapat dijadikan gambaran mengenai dunia kerja yang akan
dihadapi oleh para siswa kedepannya.

Saran

1) Untuk Sekolah

- Pemantauan (monitoring) hendaknya dilakukan lebih sering, sehingga


pembimbing dapat mengetahui apabila ada keluhan dari siswa
bimbingannya.
- Pembimbing hendaknya lebih aktif menanyakan keadaansiswanya agar
keadaan siswa lebih terpantau.
2) Untuk DUDI

- Pembimbing DUDI hendaknya lebih aktif dalam membimbing siswa PKL


agar siswa dapat memperoleh pengalaman yanglebih maksimal.
- Siswa hendaknya diberikan kesempatan lebih untuk mengerjakan suatu
hal baru agar ilmu yang diperolah tidak hanya terfokus pada satu hal.

22
LAMPIRAN

GAMBAR KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Gambar 1.1 Mengelola Perpustakaan Kalurahan Gambar 1.2 Membuat Surat Pengantar KTP

Watusigar Baru

Gambar 1.3 Pelatihan Pemulasaraan Jenazah

23
Gambar 1.4 Kantor Kalurahan Watusigar

24
25

Anda mungkin juga menyukai