Anda di halaman 1dari 5

Judul :ANALISIS OPTIMALISASI PRODUKSI DENGAN LINEAR

PROGRAMMING MELALUI METODE SIMPLEKS


ABSTRAK
PD Utama Jaya Plasindo merupakan salah satu perusahaan dagang yang
bergerak dalam pengolahan biji plastik. Dalam menjalankan usahnya, PD Utama
Jaya Plasindo memiliki beberapa masalah atau kendala dalam perencanaan
produksi. Fluktuasi permintaan barang yang tidak menentu dari satu periode
ke periode lain menyebabkan kekurangan atau kelebihan produksi. Masalah-
masalah lainnya adalah bahan baku, jam kerja mesin, jam kerja tenaga kerja,
dan permintaan-permintaan akan produk-produk yang dihasilkan. Analisis
menggunakan Metode Simplex yang merupakan salah satu Linear
Programming bertujuan untuk memaksimalkan laba berupa fungsi linear,
yaituLaba = 37 A + 46 B + 38 C + 46 D dan persamaan linear ketujuh
kendala yaitu: Bahan Baku = 7 A + 5,8 B + 8,6 C + 7,6 D ≤ 180.000 gram, Jam
Kerja Mesin = 2,5 A + 3 B + 2 C + 2,5 D ≤ 86.400 detik, Jam Tenaga Kerja = 5 A +
5 B + 5 C + 5 D ≤ 115.200 detik, Permintaan GRX 25 = A ≤ 2400 pcs,
Permintaan GTW 25 = B ≤ 7200 pcs, Permintaan GTX 25 = C ≤ 3000 pcs,
dan Permintaan GTX 25 M = D ≤ 6600 pcs. Total laba keseluruhan yang diperoleh
PD Utama Jaya Plasindo dari produk gesper plastik untuk per harinya yaitu Rp.
837.600 dan untuk per bulannya dengan 20 hari masa aktif Rp. 16.752.000
dengan asumsi perolehan laba sesuai dengan fungsi tujuan dan fungsi kendala tetap.
Kata kunci: linear programming, gesper plastik, metode simpleks
HASIL KAJIAN
1. Apa tujuan dari permasalahan program linear ini?
Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah apa saja yang menjadi
kendala dalam memproduksi variasi gesper plastik agar memperoleh laba
maksimal, bagaimana perusahaan menentukan jumlah produksi yang optimal
untuk variasi gesper plastik agar sesuai dengan kapasitas produksi yang
dimiliki oleh perusahaan, dan berapa hasil produksi variasi gesper plastik dan
laba maksimal yang dapat dicapai dari hasil produksi variasi gesper plastik.
Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengatasi permasalahan-
permasalahan tersebut.

2. Apa kendala-kendala yang menjadi batasan permasalahan program linear ini?


a. Kendala keterbatasan bahan baku biji plastik, yaitu bahan baku biji plastik
yang datang setiap harinya diperkirakan hanya berjumlah 2000 kg per hari
atau sekitar 2 ton namun untuk bahan baku yang digunakan untuk inject
gesper plastik diperkirakan 10% dari kapasitas bahan baku yang tersedia
setiap harinya.
b. Kendala penggunaan mesin, yaitu jam kerja mesin adalah 24 jam setiap
hari dan 1 kali cetak membutuhkan waktu 30 detik. Mesin berhenti
beroperasi setiap 2 minggu sekali. 736 BINUS BUSINESS REVIEW Vol.
4 No. 2 November 2013: 725-741 Akan tetapi, diasumsikan bahwa mesin
bisa berkerja setiap hari dan tidak ada kerusakan pada mesin produksinya.
c. Kendala keterbatasan jam kerja tenaga kerja sama dengan 12 jam (terbagi
atas 2 shift, yaitu siang pukul 07.00 s/d 19.00 dan malam pukul 19.00 s/d
07.00). Setiap tenaga kerja diperkirakan membutuhkan waktu 5 detik untuk
memotong 1 buah gesper dan jam aktif diasumsikan 8 jam dan setiap mesin
dipegang oleh 1 orang pekerja.
d. Kendala perkiraan permintaan GRX 25 yang dihitung berdasarkan rata-rata
permintaan setiap bulannya dan dibagi 20 hari (hari aktif).
e. Kendala perkiraan permintaan GTW 25 yang dihitung berdasarkan rata-rata
permintaan setiap bulannya dan dibagi 20 hari (hari aktif).
f. Kendala perkiraan permintaan GTX 25 yang dihitung berdasarkan rata-rata
permintaan setiap bulannya dan dibagi 20 hari (hari aktif).
g. Kendala perkiraan permintaan GTX 25 M yang dihitung berdasarkan rata-
rata permintaan setiap bulannya dan dibagi 20 hari (hari aktif).

3. Bagaimana perbandingan hasil sebelum dan setelah dilakukan analisis


program linear?
PD Utama Jaya Plasindo memiliki masalah Fluktuasi permintaan barang yang
tidak menentu dari satu periode ke periode lain menyebabkan kekurangan atau
kelebihan produksi. Dari hasil analisis dengan Linear Programming ini
memaksimalkan laba hingga laba keseluruhan yang diperoleh PD Utama Jaya
Plasindo dari produk gesper plastik
untuk per harinya yaitu Rp. 837.600 dan untuk per bulannya dengan 20 hari
masa aktif adalah Rp.
16.752.000 dengan asumsi perolehan laba sesuai dengan fungsi tujuan dan
fungsi kendala tetap. Ini telah memberikan keputusan optimum berdasarkan
sumber daya yang dimiliki perusahaan untuk memenuhi permintaan akan
produk yang dihasilkan.

Situs : https://media.neliti.com/media/publications/167701-ID-analisis-optimalisasi-
produksi-dengan-li.pdf
Judul :Minimalisasi Biaya Produksi Sendal Menggunakan Linear
Programming:Studi Kasus Diona Shoes
ABSTRAK
Metode simpleks adalah suatu metode yang digunakan untuk memecahkan masalah
pemrograman linear dengan perhitungan berulang-ulang (iterasi) yang dilakukan
berkali-kali sampai mencapai solusi optimal. Dalam memecahkan permasalahan
pemrograman linear perlu ditentukan kendala-kendala dan pertidaksamaan yang
terdapat dalam program linear. Metode simpleks dapat menyelesaikan masalah
pemrograman linear yang meliputi banyak pertidaksamaan dan banyak variabel.
Maka dari itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengoptimalkanbiayaproduksi sendal diIndustri Rumahan Diona Shoes. Langkah-
langkah yang diambil untuk mengoptimalkan biayaproduksi sendal antara lain:
melakukanobservasiserta pengumpulan data, lalu membuat model
matematika, kemudian melakukan pengoptimalkan hasil produksi dengan
metode simpleks(iterasi), dan yang terakhir mengoptimalkan hasil produksi
dengan alat bantu software Lindo 16.0.
Kata kunci : Diona Shoes, Linear Programming,Metode Simpleks, Lindo 16.0
HASIL KAJIAN
1. Apa tujuan dari permasalahan program linear ini?
Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan biaya produksi sendal di
Industri Rumahan Diona Shoes.

2. Apa kendala-kendala yang menjadi batasan permasalahan program linear ini?


Industri Rumahan Diona Shoes dalam memproduksi sendal selalu
dibatasi oleh berbagai kendala. Kendala tersebut adalah bahan baku, tenaga
kerja dan biaya operasional. kendala-kendala yang menentukan permasalahan
program linear tersebut ialah bahan baku kain plastik, tapak dan sol, tenaga
kerja, biaya operasional, dan batasan produksi.

3. Bagaimana perbandingan hasil sebelum dan setelah dilakukan analisis


program linear?
Jumlah produksi faktual sendal pada industri rumahan tersebut sebanyak 120
kodi dengan 70 kodi merk X1, 35 kodi merk X2 dan 15 kodi merk X3 lalu
berdasarkan hasil pengolahan optimal dengan menggunakan tabel
simpleks tingkat produksi sendal harus sebanyak 130 kodi dengan 70
kodi merk X1, 35 kodi merk X2 dan 25 kodi merk X3. Sehingga dari
produksi faktual sendal sebanyak 120 kodi masih harus memproduksi 10
kodi sendal agar mencapai produksi optimal yaitu sebanyak 130 kodi.
Industri Rumahan Diona Shoes dalam memproduksi sendal
masih menggunakan perkiraan sehingga ketersediaan bahan baku yang
digunakan masih tersisa. Bahan baku yang tersisa dapat digunakan untuk
memproduksi 10 kodi sendal dengan 10 kodi merk x3 sehingga produksi
optimal dapat tercapai.
Situs : https://journal.laaroiba.ac.id/index.php/visa/article/view/1542/1185

Anda mungkin juga menyukai