I. PERTANYAAN (20%):
1. Coca-Cola dan McDonald’s disebut produk global. Apakah ini berarti Coca-Cola dan
McDonald’s diformulasikan dengan cara yang sama di seluruh dunia? Jelaskan.
Strategi operasi global apa yang paling tepat untuk menjelaskan tentang Gudeg Yu Djum
dan Ayam Suharti jika melakukan ‘go international’?
2. Menurut Anda proyek apakah yang diperlukan untuk mematuhi peraturan, seperti
undang-undang anti-pencucian uang internasional (AML) yang mengharuskan
perusahaan untuk mengetahui pelanggan Anda (KYC), harus menjalani persyaratan
persetujuan yang sama dengan proyek diskresioner, seperti dalam manufaktur atau
pemasaran? Jelaskan alasan Anda.
3. Berikan tiga contoh proses bisnis atau operasi yang akan mendapat manfaat signifikan
dari memiliki data real time atau near real time yang terperinci dan identifikasi
manfaatnya.
4. Teknologi QoS dapat diterapkan untuk menciptakan dua tingkat lalu lintas. Apa saja
tingkatan itu? Berikan contoh masing-masing jenis lalu lintas.
Jawab:
1. Coca-cola dan McDonald’s merupakan produk global, namun formulasi mereka berbeda
antar negara di dunia, karena mereka akan menyesuaikan dengan pasar di setiap negara,
misalnya coca-cola akan membuat image produk mereka sesuai dengan wajah lokal di
setiap negara. Sedangkan untuk McDonald’s mereka memberikan beberapa menu yang
hanya ada di negara tertentu disesuaikan dengan ciri khas dari negara tersebut.
Untuk Gudeg Yu Djum dan Ayam Suharti, strategi operasi global yang tepat ketika akan
melakukan go internasional yaitu dengan strategi diferensiasi, karena produknya unik
dan dengan memberikan menjaga kualitas yang baik.
2. Proyek manajemen resiko. Industri keuangan adalah sasaran empuk bagi para pelaku
money laundry (pencuci uang illegal). Berbagai macam cara akan dicoba akan dicoba
oleh pelaku money laundry dengan menggunakan kelemahan sistem keuangan di industri
keuangan (multi finance, sekuritas, perbankan, asuransi, modal ventura, dll). Institusi-
institusi terkait seperti BI, OJK memerintahkan lembaga keuangan baik bank maupun non
bank untuk mengimplementasikan prinsip-prinsip panduan sebagai upaya untuk
memantau kegiatan transaksi yang mencurigakan dan melaporkannya kepada institusi
terkait (PPATK). Prinsip Mengenal Nasabah (KYC) adalah program pelatihan yang
dibuat untuk para karyawan di semua lini baik front liners (sales, marketing), back office,
maupun support. Dengan mengetahui, memahami dan menerapkan prinsip mengenal
nasabah sesuai dengan peraturan yang berlaku yang dikeluarkan oleh institusi terkait di
dalam pekerjaannya, para karyawan dapat membantu dalam menjaga reputasi perusahaan.
3. Contoh proses bisnis atau operasi yang akan mendapat manfaat signifikan dari memiliki
data real time atau near real time:
Mengartikulasikan strategi bisnis dengan jelas.
Dekonstruksi strategi bisnis ke dalam seperangkat tujuan dan sasaran spesifik target.
Identifikasi indikator kinerja utama (KPI) yang akan digunakan untuk mengukur
kemajuan menuju setiap target.
a) Low-tech: Sebuah teknologi rendah, proses berbiaya rendah yang terdiri dari mempekerjakan
beberapa insinyur junior baru. Opsi ini memiliki biaya tetap sebesar $ 45.000 dan probabilitas
biaya variabel sebesar 0.3 untuk $ .55, 0.4 untuk $ .50, dan 0.3 untuk $ .45.
b) Subcontract: Pendekatan biaya menengah menggunakan staf desain luar yang bagus.
Pendekatan ini akan memiliki biaya tetap sebesar $ 65.000 dan probabilitas biaya variabel
sebesar 0.7 untuk $ .45, 0.2 untuk $ .40, dan 0.1 untuk $ .35.
c) High-tech: Pendekatan teknologi tinggi menggunakan yang terbaik dari staf dalam dan
teknologi desain berbantuan komputer terbaru. Pendekatan ini memiliki biaya tetap $ 75.000 dan
probabilitas biaya variabel 0.9 untuk $ .40 dan 0.1 untuk $ .35.
Apa keputusan terbaik berdasarkan kriteria nilai moneter yang diharapkan (EMV)?
(Catatan: Diinginkan EMV terendah, karena berurusan dengan biaya)
Jawab:
Total biaya = Biaya tetap + (biaya variabel x kuantitas)
a) Low tech
$ 45.000 + (0,55 x 200.000) = 155.000
$ 45.000 + (0,50 x 200.000) = 145.000
$ 45.000 + (0,45 x 200.000) = 135.000
b) Subcontract
$ 65.000 + (0,45 x 200.000) = 155.000
$ 65.000 + (0,40 x 200.000) = 145.000
$ 65.000 + (0,35 x 200.000) = 135.000
c) High-tech
$ 75.000 + (0,40 x 200.000) = 155.000
$ 75.000 + (0,35 x 200.000) =145.000
EMV
Low-tech : 0,3 (155.000) + 0,4 (145.000) + 0,3 (135.000) = 145.000
Subcontract : 0,7 (155.000) + 0,2 (145.000) + 0,1 (135.000) = 151.000
High-tech : 0,9 (155.000) + 0,1 (145.000) = 154.000
Dari perhitungan di atas, strategi Low-tech dipilih karena menggunakan EMW paling rendah.
STUDI KASUS 2:
Borges Machine Shop, Inc., memiliki kontrak 1 tahun untuk produksi 200.000 gear housings
untuk kendaraan off-road baru. Pemiliknya, Luis Borges, berharap kontraknya akan diperpanjang
dan volumenya meningkat tahun depan. Borges telah mengembangkan biaya untuk tiga
alternative, yaitu: general-purpose equipment (GPE), flexible manufacturing system (FMS), dan
dedicated machine (DM) yang mahal tapi efisien. Data biaya-biaya tersebut adalah sebagai
berikut:
I Item General Purpose Flexible Dedicated Machine
Equipment (GPE) Manufacturing (DM)
System (FMS)
Untuk menentukan proses mana yang terbaik untuk kontrak ini, perlu mengetahui total biaya
untuk masing-masing dari 3 opsi untuk volume kuantitas 200
Total biaya untuk setiap opsi = Biaya tetap tahunan + Biaya unit variabel × Jumlah unit
Jadi:
1. Total biaya untuk peralatan serbaguna
= $100.000 + $15 × 200.000
= $100.000 + $3000,000
= $3100,000
Proses yang terbaik untuk kontrak ini adalah dengan proses Flexible Manufacturing System
(FMS) karena memiliki total biaya paling minimum.
STUDI KASUS 3:
Sebuah kedai kopi ‘Gourmet’ di pusat kota San Francisco buka 200 hari setahun dan menjual
rata-rata 75 pon biji kopi Kona sehari. (Permintaan dapat diasumsikan akan didistribusikan
secara normal, dengan standar deviasi 15 pound per hari.) Setelah pemesanan dilakukan (biaya
tetap $ 16 per pesanan), biji kopi selalu dikirim dari Hawaii dalam waktu tepat 4 hari. Biaya
penyimpanan tahunan per pon untuk biji kopi adalah $ 3.
Jawab:
Diketahui
Jumlah hari kerja : 200 hari
d : 75 pon sehari
σdLT : 15 pound per hari
S : $ 16
L : 4 hari
H : $ 3 per tahun
D : d x jumlah hari kerja: 75 x 200 = 15.000 pon per tahun
Q=
√ 2×D×S
H
=
√
2× 15.000 ×16
3
=¿ 400 pon
STUDI KASUS 4:
Tim S&OP di Kansas Furniture, telah menerima perkiraan kebutuhan permintaan berikut:
Catatan: Baik biaya perekrutan dan pemutusan hubungan kerja terjadi pada bulan perubahan,
(yaitu beralih dari produksi 1.300 di bulan Juli ke 1.000 di bulan Agustus memerlukan
pemberhentian (dan biaya terkait) 300 unit di bulan Agustus, sama seperti produksi 1.000 unit
pada bulan Agustus hingga 1.200 pada bulan September membutuhkan perekrutan (dan biaya
terkait) sebanyak 200 unit pada bulan September).
Tim S&OP (lihat soal diatas) sedang mempertimbangkan dua strategi yang lebih beragam.
Dengan menggunakan data pada soal no. 1, bandingkan rencana C dan D dengan rencana A dan
B dan buatlah rekomendasi.
Rencana C: Jaga agar tenaga kerja saat ini stabil pada tingkat yang menghasilkan 1.300
unit per bulan. Subkontrakkan sisanya untuk memenuhi permintaan. Asumsikan 300 unit
tersisa dari bulan Juni tersedia di bulan Juli.
Rencana D: Pertahankan tenaga kerja saat ini pada tingkat yang mampu memproduksi
1.300 unit per bulan. Izinkan maksimal 20% lembur dengan premi $ 40 per unit.
Asumsikan bahwa batasan gudang mengizinkan tidak lebih dari 180 unit pengalihan dari
bulan ke bulan. Rencana ini berarti bahwa setiap kali persediaan mencapai 180, pabrik
dibiarkan menganggur. Waktu menganggur per unit adalah $ 60. Setiap kebutuhan
tambahan disubkontrakkan dengan biaya $ 60 per unit tambahan.
Jawab:
Rencana A
Rencana B
PERIODE PERMINTAAN BIAYA TENAGA KERJA BIAYA
PENAMBAHAN = 600/100 UNIT PREMI/UNIT =
TK = 300/100 UNIT $60
JULI 1.000 0 18.000 18.000
AGUSTUS 1.200 6000 6.000
SEPTEMBER 1.400 6000 6.000
OKTOBER 1.800 12000 12.000
NOVEMBER 1.800
DESEMBER 1.800
TOTAL BIAYA 42.000
Dari rencana A yakni Menghasilkan dengan harga tetap (sama dengan persyaratan
minimum) dan B yakni Variasikan tenaga kerja, untuk menghasilkan permintaan bulan
sebelumnya. dapat kita lihat jumlah biaya premi perunit rencana B lenih kecil dari rencana A
dengan selisih 138 dan dengan mempertimbangkan jumlah permintaan yang sama namun biaya
premi yang bi bayarkan ber beda tentu saja rencana B lebih baik dari rencana A karna lebih
murah dan lebih efisien.
Rencana C
PERIODE PERKIRAAN PRODUKS PERSEDIAA PERSE BIAYA KONTRAK KONTR TOTAL
PERMINTAAN I N AWAL DIAAN PENYIM TAMBAHA AK
AKHIR PANAN N PER TAMBA
UNIT HAN
BIAYA/
UNIT
JULI 1.000 13000 3000 600 25 0 60 15.000
AGUSTUS 1.200 13000 600 700 25 0 60 17.500
SEPTEMBER 1.400 13000 700 600 25 0 60 15.000
OKTOBER 1.800 13000 600 100 25 0 60 2.500
NOVEMBER 1.800 13000 100 -400 25 400 60 24.000
DESEMBER 1.800 13000 0 0 25 500 60 30.000
TOTAL BIAYA 104.000
Rencana D
PERIODE PERMIN PRODU KEBUTU LEM KEBUTUH DAYA BIAYA BIAYA BIAYA
TAAN KSI HAN BUR AN TAMPUNG GUDAN LEMBUR SUB
NORM TAMBAH NORMAL – GUDANG G= 40 KONTRA
AL AN LEMBUR 60$/UNI K 60
T
JULI 1.000 13000 -3000 -300 180 10800
AGUSTUS 1.200 13000 -100 -100 180 10800 4000
SEPTEMBER 1.400 13000 100 100 40 10400 14400
OKTOBER 1.800 13000 500 260 240 10400 14400
NOVEMBER 1.800 13000 500 260 240 10400 14400
DESEMBER 1.800 13000 500 260 240 21600 35200 14400
TOTAL BIAYA 43200
Jadi dapat kita simpulkan bahwa dengan mengunakan data nomer 1, yang kita
bandingkan dengan data rencana C dan D dengan A dan B, saya merekomendasikan pengunaan
rencana B karna menurut saya di bandingkan peren canaan B lebih sedikit memakan pembiayaan
namun hasil yang di berikan juga tetap bisa mencukupi kebutuhan produksi oleh sebab itu
rencana B menjadi pilihan terbaik dari pada rencana A, C, dan D.
STUDI KASUS 5:
Elektro Fans baru saja menerima pesanan untuk seribu kipas berukuran 20 inci yang jatuh tempo
pada minggu ke-7. Setiap kipas terdiri dari unit housing, dua grills, satu unit kipas, dan satu unit
listrik. Rakitan rumah terdiri dari bingkai, dua penyangga, dan pegangan. Rakitan kipas terdiri
dari hub dan lima bilah. Unit listrik terdiri dari motor, sakelar, dan kenop. Tabel berikut
memberikan informasi waktu tunggu, on-hand inventory, dan tanda terima terjadwal.
a. Membangun struktur produk.
b. Bangun struktur produk bertahap waktu.
c. Menyiapkan rencana Net Material Requirements Plan (MRP)
Tabel Data:
Week
Item Keterangan
1 2 3 4 5 6 7
Gross Requirements 1000
Project on Hand
(Inventory) 100 100 100 100 100 100 100
20" Fan
Net Requirements 900
Planned Order Receipts 900
Planned Order Release 900
Gross Requirements 900
Project on Hand
(Inventory) 100 100 100 100 100 100
Housing
Net Requirements 800
Planned Order Receipts 800
Planned Order Release 800
Gross Requirements 1800
Project on Hand
(Inventory) 200 200 200 200 200 200
Grills
Net Requirements 1600
Planned Order Receipts 2000
Planned Order Release 2000
Gross Requirements 900
Project on Hand
(Inventory) 150 150 150 150 150 150
Unit Kipas
Net Requirements 750
Planned Order Receipts 750
Planned Order Release 750
Gross Requirements 900
Project on Hand
(Inventory) 0
Unit Listrik
Net Requirements 900
Planned Order Receipts 900
Planned Order Release 900
Bingkai Gross Requirements 800
Project on Hand
(Inventory) 0
Net Requirements 800
Planned Order Receipts 800
Planned Order Release 800
Gross Requirements 1600
Project on Hand
(Inventory) 50 50 50 50 50
Penyangga
Net Requirements 1550
Planned Order Receipts 1600
Planned Order Release 1600
Gross Requirements 800
Project on Hand
(Inventory) 400 400 400 400 400
Pegangan
Net Requirements 400
Planned Order Receipts 500
Planned Order Release 500
Gross Requirements 750
Project on Hand
(Inventory) 0
Hub
Net Requirements 750
Planned Order Receipts 750
Planned Order Release 750
Gross Requirements 3750
Project on Hand
(Inventory) 0
Bilah
Net Requirements 3750
Planned Order Receipts 3800
Planned Order Release 3800
Gross Requirements 900
Project on Hand
(Inventory) 0
Motor
Net Requirements 900
Planned Order Receipts 900
Planned Order Release 900
Gross Requirements 900
Project on Hand
(Inventory) 20 20 20 20 20
Sakelar
Net Requirements 880
Planned Order Receipts 888
Planned Order Release 888
Gross Requirements 900
Schedule Receipt 200 200 200 200
Project on Hand
Kenop (Inventory) 0
Net Requirements 700
Planned Order Receipts 700
Planned Order Release 700
STUDI KASUS 6:
Pekerjaan berikut menunggu untuk diproses di pusat mesin Rick Solano. Pusat mesin Solano
memiliki backlog yang relatif lama dan menetapkan jadwal baru setiap 2 minggu, yang tidak
mengganggu jadwal sebelumnya. Di bawah ini adalah pekerjaan yang diterima selama 2 minggu
sebelumnya. Mereka siap untuk dijadwalkan hari ini, yaitu hari ke 241 (hari 241 adalah hari
kerja). Nama pekerjaan mengacu pada nama klien dan nomor kontrak.
Jawab:
a.
b. Aturan Prioritas LPT (Waktu Pemrosesan Terbesar) memiliki skor waktu aliran terbaik.
Aturan Prioritas LPT (Largest Processing Time) memiliki flow time sebesar 495 yang
merupakan tertinggi di antara semua aturan.
c. Aturan Prioritas SPT (Waktu Pemrosesan Terpendek) memiliki skor terbaik untuk metrik
pemanfaatan.
Aturan Prioritas SPT (Waktu Pemrosesan Terpendek) memiliki utilisasi tertinggi sebesar
38,67% di antara semua aturan.
d. Aturan Prioritas LPT (Waktu Pemrosesan Terbesar) memiliki skor keterlambatan terbaik.
Aturan Prioritas LPT (Largest Processing Time) memiliki latency 44 yang merupakan
nilai tertinggi di antara semua aturan.
e. Aturan Prioritas SPT (Waktu Pemrosesan Terpendek) harus direkomendasikan karena
memiliki pemanfaatan tertinggi 38,67% di antara semua aturan juga menyediakan waktu
aliran rata-rata terendah dan keterlambatan rata-rata rendah. Oleh karena itu saya memilih
Aturan Prioritas SPT (Waktu Pemrosesan Terpendek)
III. REVIEW ARTICLES (20%): Wajib dikerjakan
Bagaimana implementasi operation management topic pada masalah penelitian?
Jelaskan berdasarkan temuan Anda pada review articles. Articles wajib di submit bersamaan
dengan jawaban ujian
Jawab:
Implementasi operation management topic pada penelitian Global Operations Strategy Design
& Deployment oleh Fernando Kevin Vince yang didukung dengan 2 artikel lainnya yang
berjudul Operations Strategy Practices of SMEs oleh Fazal Haleem dan Muhammad Jehangir
serta Competitiveness In Global Transformation: A Systematic Review oleh Nurhadi Wibowo,
Rahmat Nurcahyo adalah saat ini operasi bisnis secara global dilakukan untuk mendukung upaya
sebuah organisasi bisnis untuk bersaing demi pertumbuhan yang menguntungkan. Pada artikel
yang direview menggambar pada isu-isu inti literatur yang ada seperti mendefinisikan strategi
operasi global, mengidentifikasi tantangan utama dan mengidentifikasi karakteristik yang luas
untuk meraih kesuksesan ketika mengoperasikan lingkungan global yang dinamis dapat
diuraikan, mengarah ke kerangka proses untuk desain dan pengembangan strategi operasi global.
Rincian proses dibahas bersama dengan daftar enam kriteria yang dapat digunakan untuk
mengevaluasi kematangan strategi operasi global organisasi dari waktu ke waktu. Dari studi
kasus yang ada pada artikel tersebut membahas masalah kepemimpinan yang berkaitan dengan
desain dan penyebaran strategi operasi global.
Alhamdulillah