Anda di halaman 1dari 4

Nama : Dhimas Ilham Agus Santoso

NIM : F0318037

Kelas : Perencanaan Pajak Reguler A

Analisis Perencanaan Pajak PPh 21

Pertanyaan :

Kunci perencanaan PPh Pasal 21, Terdapat 3 metode :

1. Metode Gross
2. Metode Net
3. Metode Gross Up

Paparkan perbedaan ketiganya, beri contoh ilustrasi dengan angka. Mana yang lebih efektif dan
bagi siapa, beri tanda juga letak perbedaannya.

Jawab :

Sebagai acuan, Pak Agus bekerja di PT ABC sudah menikah dan mempunyai 1 anak. Gaji yang
diterima sebesar Rp. 10.000.000,00 perbulannya.

A. Metode Gross
Metode gross adalah suatu metode pemotongan pajak dimana karyawan
menanggung sendiri jumlah pajak penghasilannya, pada umumnya dipotong langsung
dari gaji karyawan. Perhitungan metode ini adalah hal yang hampir sebagian besar
dilakukan perusahaan karena mungkin tidak terlalu rumit bagi perusahaan atau mungkin
memang cocok dengan keadaan perusahaan (siklus hidup perusahaan).
Penghitungan Pajak:
Gaji Setahun (Rp 10.000.000,00 x 12) Rp 120.000.000,00
Pengurang:
Biaya Jabatan (5% x Rp 120.000.000,00) (Rp 6.000.000,00)
Penghasilan Neto Setahun Rp 114.000.000,00
PTKP Setahun:
Wajib Pajak Sendiri (Rp 63.000.000,00)
Rp 51.000.000,00
Penghasilan Kena Pajak Setahun Rp 51.000.000,00
PPh 21 5% x Rp 50.000.000,00 Rp 2.500.000,00
15% x Rp 1.000.000,00 Rp 150.000,00
Total PPh 21 Setahun Rp 2.650.000,00
Total PPh 21 Sebulan Rp 220.833,00
Jadi Pak Agus dengan gaji sebesar Rp 10.000.000,00/bulan dengan metode gross
dikurangi dengan PPh 21 sebesar Rp 220.833,00/bulan, maka akan mendapatkan gaji
bersih setelah pajak sebesar Rp 9.779.157,00/bulan.

B. Metode Net
Metode net merupakan metode pemotongan pajak dimana perusahaan menanggung pajak
karyawannya. Untuk penghitungan sama seperti metode gross.
Penghitungan Pajak:
Gaji Setahun (Rp 10.000.000,00 x 12) Rp 120.000.000,00
Pengurang:
Biaya Jabatan (5% x Rp 120.000.000,00) (Rp 6.000.000,00)
Penghasilan Neto Setahun Rp 114.000.000,00
PTKP Setahun:
Wajib Pajak Sendiri (Rp 63.000.000,00)
Rp 51.000.000,00
Penghasilan Kena Pajak Setahun Rp 51.000.000,00
PPh 21 5% x Rp 50.000.000,00 Rp 2.500.000,00
15% x Rp 1.000.000,00 Rp 150.000,00
Total PPh 21 Setahun Rp 2.650.000,00
Total PPh 21 Sebulan Rp 220.833,00
Jadi Pak Agus dengan gaji sebesar Rp 10.000.000,00/bulan dengan metode net
Pak Agus akan tetap mendapatkan gaji bersih pajak sebesar Rp 10.000.000,00/bulan
karena PPh 21 sebesar Rp 220.833,00 akan ditanggung oleh perusahaan.
C. Metode Gross Up
Suatu metode pemotongan pajak dimana perusahaan memberikan tunjangan pajak
yang jumlahnya sama besar dengan jumlah pajak yang akan dipotong dari karyawan.
Berikut ini rumusan gross up, dimana formula gross up PPh Pasal 21 terbagi dalam 4
(empat) lapisan rentang Penghasilan Kena Pajak (PKP) :

Lapisan Penghasilan Kena Tunjangan PPh 21


Pajak (PKP)
1 Rp0 – Rp47.500.000 (PKP setahun – 0) x 5/95 + 0
2 Rp47.500.000 – (PKP setahun – Rp47.500.000) x
Rp217.500.000 15/85 + Rp2.500.000
3 Rp217.500.000 – (PKP setahun – Rp217.500.000) x
Rp405.000.000 25/75 + Rp32.500.000
4 Lebih dari (PKP setahun – Rp405.000.000) x
Rp405.000.000 30/70 + Rp95.000.000

Penghitungan Pajak I:
Gaji Setahun (Rp 10.000.000,00 x 12) Rp 120.000.000,00
Pengurang:
Biaya Jabatan (5% x Rp 120.000.000,00) (Rp 6.000.000,00)
Penghasilan Neto Setahun Rp 114.000.000,00
PTKP Setahun:
Wajib Pajak Sendiri (Rp 63.000.000,00)
Rp 51.000.000,00
Penghasilan Kena Pajak Setahun Rp 51.000.000,00
Tunjangan Pajak Karyawan Lapisan Kedua:
Tunjangan PPh 21 = (Rp 51.000.000,00 – Rp 47.500.000,00) x 15/85 + Rp 2.500.000,00
= Rp 3.500.000,00 x 15/85 + Rp 2.500.000,00
= Rp 617.647,00 + Rp 2.500.000,00
= Rp 3.117.647,00/tahun
Tunjangan PPh 21 sebulan = Rp 3.117.647,00 / 12 bulan
= Rp 259.804
Penghitungan Pajak II:
Gaji Setahun (Rp 10.000.000,00 x 12) Rp 120.000.000,00
Pengurang:
Biaya Jabatan (5% x Rp 120.000.000,00) (Rp 6.000.000,00)
Pajak Tangguhan Rp 3.117.647,00
Penghasilan Neto Setahun Rp 117.117.647,00
PTKP Setahun:
Wajib Pajak Sendiri (Rp 63.000.000,00)
Rp 54.117.647,00
Penghasilan Kena Pajak Setahun Rp 54.117.647,00
PPh 21 5% x Rp 50.000.000,00 Rp 2.500.000,00
15% x Rp 4.117.647,00 Rp 617.647,00
Total PPh 21 Setahun Rp 3.117.647,00
Total PPh 21 Sebulan Rp 259.804,00
Jadi Pak Agus dengan gaji Rp 10.000.000,00/bulan diberikan tunjangan pajak
sebesar Rp 259.804,00/bulan sehingga gaji Pak Agus menjadi Rp 10.259.804,00/bulan.
Pak Agus tetap menerima gaji bersih pajak sebesar Rp 10.000.000,00/bulan karena Rp
259.804,00 akan digunakan untuk membayar pajak.

Kesimpulan :
Dari perhitungan sederhana perencanaan pajak PPh pasal 21 diatas dapat ditarik
beberapa kesimpulan diantaranya :
1. Tidak terlalu banyak perbedaan yang didapatkan pada gross method dan net
method. Hanya saja pada gross method perusahaan lebih diuntungkan dan
keryawan lebih dirugikan, begitu sebaliknya pada net method.
2. Gross up method dinilai lebih adil bagi keduanya dan dapat memberikan
penghematan pajak yang lebih besar dibandingkan dengan kedua metode lain. Hal
ini dikarenakan pajak yang dipotong oleh perusahaan lebih besar dan tunjangan
tersebut dapat dibebankan sebagai pengurang pajak (deductible expense, dimana
penambahan beban gaji pada perusahaan tidak menjadi beban bagi perusahaan
karena kenaikan ini akan menurunkan laba sebelum pajak, sehingga Pajak
Penghasilan Badan perusahaan akan turun.

Anda mungkin juga menyukai