Anda di halaman 1dari 7

RANGKUMAN MATA KULIAH

AKUNTANSI MENENGAH II KELAS C

CHAPTER 12 (INTANGIBLE ASSETS)

KELOMPOK 2 :

Dhiki Satriawan F0318036


Dhimas Ilham Agus Santoso F0318037
Diki Setiyawan F0318039
Erlina Dwi Kurniawati F0318046
Fajar Yulianto Dwi Kusuma F0318050

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2019

No Keterangan IFRS (IAS 38) PSAK 19


1. Definisi Aset tidak berwujud memiliki tiga Aset tidak berwujud adalah aset
karakteristik utama: nonmoneter yang dapat
a. Asset tersebut dapat diidentifikasi diidentifikasi tanpa wujud fisik.
b. Asset tersebut tidak memiliki Suatu aset dikatakan dapat
eksistensi fisik diidentifikasi jika:
c. Asset tersebut bukan merupakan a. Dapat dipisahkan, yaitu
aset moneter yaitu dapat dipisahkan atau
dibedakan dari entitas dan
dijual, dipindahkan,
dilisensikan, disewakan atau
ditukarkan, baik secara
tersendiri atau bersama-sama
dengan kontrak terkait, aset atau
liabilitas teridentifikasi, terlepas
dari apakah entitas bermaksud
untuk melakukan hal tersebut;
atau
b. Timbul dari kontrak atau
hak legal lainnya, terlepas dari
apakah hak tersebut dapat
dialihkan atau dipisahkan dari
entitas atau dari hak-hak dan
kewajiban-kewajiban lainnya
2. Pengakuan Prinsip umum: Asset tidak berwujud harus
Dalam mengakui suatu tiem sebagai diakui jika, dan hanya jika:
asset tidak berwujud, entitas perlu a. Kemungkinan besar
menunjukkan bahwa item tersebut: entitas akan memeproleh
 Memenuhi definisi asset tidak manfaat ekonomis masa
berwujud depan dari aset tersebut
 Memenuhi kriteria pengakuan b. Biaya perolehan asset
Kriteria pengakuan: tersebut dapat diukur secara
Asset tidak berwujud harus diakui andal
jika, dan hanya jika: Pengeluaran asset tak berwujud
a. Kemungkinan besar entitas akan harus diakui sebagai beban pada
memeproleh manfaat ekonomis saat terjadinya, kecuali:
masa depan dari aset tersebut a. Pengeluaran itu
b. Biaya perolehan asset tersebut merupakan bagian dari
dapat diukur secara andal biaya perolehan asset
Pengeluaran yang tidak memenuhi tidak berwujud yang
kriteria pengakuan disebut sebagai memenuhi kriteria
beban pengakuan
Asset yang tidak berwujud pada b. Pos tersebut yang
awalnya harus diakui sebesar biaya diperoleh melalui suatu
perolehan kombinasi bisnis yang
berbentuk akuisisi dan
tidak dapat diakui
sebagai asset tidak
berwujud. Apabila
demikian halnya, maka
pengeluaran tersebut
merupakan bagian dari
goodwill pada tanggal
akuisisi (PSAK 22 revisi
2009)
3. Pengukuran Aset tidak berwujud pada awalnya a. Entitas harus memilih baik
diukur pada biaya atau cost. Cost model biaya atau model
meliputi harga beli, legal fees dan revaluasi sebagai kebijakan
biaya insidentil. Amortisasi hanya akuntansinya.
terjadi pada Intagible asset yang Model biaya :
memiliki waktu. Aset tidak berwujud
Jenis-jenis amortisasi adalah (dikurangi)
straight line method, diminishing Akumulasi amortisasi
charge method, atau declining (dikurangi)
balance method Akumulasi kerugian penurunan
Suatu entitas harus memilih antara nilai.
model biaya atau model revaluasi Model revaluasi: Setelah
sebagai kebijakan akuntansi. Jika pengakuan awal, aset tidak
tidak berwujud aset dicatat dengan berwujud harus dilakukan pada
menggunakan model revaluasi, jumlah yang dinilai kembali,
semua aset lain di kelasnya juga menjadi,
harus diperhitungkan menggunakan Nilai wajar pada tanggal
model yang sama, kecuali tidak ada revaluasi
pasar aktif untuk aset tersebut. (dikurangi)
Periode amortisasi dan metode Akumulasi amortisasi
amortisasi untuk aset tidak berwujud (dikurangi)
dengan masa manfaat yang terbatas Akumulasi kerugian penurunan
akan di-review setidaknya pada nilai.
setiap akhir tahun buku. Jika masa b. Jika suatu aset tidak
manfaat yang diharapkan dari aset berwujud dicatat dengan
tersebut berbeda dari sebelumnya menggunakan model
perkiraan, periode amortisasi akan revaluasi, semua aset lainnya
berubah dengan sendirinya. Jika dalam kelas tersebut harus
telah terjadi perubahan yang dicatat dengan menggunakan
diharapkan pola konsumsi manfaat model yang sama, kecuali
ekonomi masa depan yang aset, tidak ada pasar aktif untuk
metode amortisasi harus diubah aset tersebut.
untuk mencerminkan pola
berubah. Perubahan tersebut akan
dicatat sebagai perubahan estimasi
akuntansi
4. Penilaian Dalam menilai kemungkinan: Dalam menilai kemungkinan
a. Menggunakan asumsi masuk adanya manfaat ekonomis
akal dan dapat masa depan, entitas harus
dipertanggungjawabkan menggunakan asumsi masuk
b. Estimasi terbaik manajemen akal dan dapat
dipertanggungjawabkan yang
merupakan estimasi terbaik
manajemen atas kondisi
ekonomi yang berlaku
sepanjang masa manfaat asset
tersebut.
Dalam menilai tingkat
kepastian akan adanya
manfaat ekonomis masa
depan yang timbul dari
penggunaan asset tidak
berwujud, entitas
mempertimbangkan bukti yang
tersedia pada saat pengakuan
awal asset tidak berwujud
dengan memberikan penekanan
pada bukti eksternal
5. Penyajian a. Laporan Posisi Keuangan: a. Laporan Posisi Keuangan:
semua aset tidak berwujud asset tidak berwujud
selain goodwill dilaporkan termasuk dalam asset tak
secara terpisah, dan goodwill lancar.
harus diungkapkan sebagai pos b. Laporan Laba Rugi
terpisah. Hal ini karena Komprehensif: penyajian
goodwill dan aset tidak beban amortisasi dan
berwujud lainnya berbeda kerugian dari penurunan nilai
dengan jenis aset lain. tersebut berhubungan dengan
b. Laporan Laba Rugi: pelaporan operasi tidak berkelanjutan
atas beban amortisasi dan (discontinued operations).
kerugian penurunan nilai aset
tidak berwujud sebagai bagian
dari operasi berjalan. Kerugian
penurunan goodwill dilaporkan
terpisah, kecuali jika operasi
sudah tidak berjalan.
c. Catatan pada laporan
keuangan: harus meliputi
informasi mengenai aset tidak
berwujud yang diakuisisi, beban
amortisasi keseluruhan,
perubahan jumlah catatan
goodwill selama periode
berjalan.
6 Pengungkapan Pengungkapan umum: - Apakah masa manfaat tak
 Aset yang dihasilkan internal terbatas atau terbatas, jika
dengan yang lainnya masa manfaat terbatas
 Masa manfaat terbatas atau tak diungkapkan tingkat
terbatas amortisasi yang digunakan
 Metode amortisasi atau masa manfaatnya

 Jumlah tercatat bruto dan - Metode amortisasi yang

akumulasi amortisasi dengan digunakan untuk aset tidak

akumulasi penurunan nilai pada berwujud dengan masa

awal dan akhir periode manfaat terbatas

 Unsur – unsur dalam laporan - Jumlah tercatat bruto dan

pendapatan komprehensif akumulasi penyusutan (secara

 Penambahan, Penurunan, agregat dengan akumulasi

kerugian penurunan nilai, kerugian akibat penurunan

amortisasi yang diakui, nilai) pada awal dan akhir

perubahan lainnya pada jumlah periode

tercatat selama periode. - Unsur-unsur dalam laporan


pendapatan komprehensif

Untuk aset tak berwujud tak terbatas yang mana amortisasi aset
tidak berwujud termasuk
 Jumlah tercatat
(didalamnya)
 Alasan yang mendukung masa
- Pengakuan atas jumlah
manfaat tak terbatas
tercatat pada awal dan akhir
periode menunjukan :
a. Penambahan, secara
Untuk yang menggunakan model
terpisah mengindikasikan
revaluasi
aset tidak berwujud dari
 Tanggal efektif revaluasi
pengembangan internal,
 Jumlah tercatat yang direvaluasi
yang diperoleh secara
 Jumlah tercatat yang diakui
terpisah, dan yang
apabila diukur dengan metode
diperoleh melalui
biaya
kombinasi bisnis
 Jumlah surplus revaluasi awal
b. Aset digolongkan sebagai
dan akhir periode aset yang dimiliki untuk
 Metode dan asumsi dalam dijual atau termasuk dalam
mengestimasi nilai wajar aset kelompok aset lepasan dan
dikelompokan sebagai
Nilai keseluruhan biaya riset dan dimiliki untuk dijual
pengembangan yang diakui sebagai c. Peningkatan atau
biaya selama periode penurunan selama periode
tersebut yang berasal dari
revaluasi
d. Kerugian penurunan nilai
yang diakui serta dibalik
dalam laporan rugi laba
selama periode
e. Setiap amortisasi yang
diakui selama periode
f. Selisih kurs neto yang
timbul dari nilai translasi
laporan keuangan ke mata
uang penyajian , dan
translasi operasi luar negeri
dengan mata uang asing ke
mata uang penyajian yang
digunakan entitas

Perubahaan lainnya pada jumlah


tercatat aset selama periode

Anda mungkin juga menyukai