Anda di halaman 1dari 8

RANGKUMAN MATA KULIAH

AKUNTANSI MENENGAH II KELAS C

CHAPTER 12 (INTANGIBLE ASSETS)

1. Fanessa Mellinia Triyono (F0318051)


2. Gilar Ryandhi (F0318057)
3. Gracia Sekarjati Vimala Sukma Rahajeng (F0318058)
4. Lanang Galih Prasetyo (F0318071)
5. Meylina Elliyanti (F0318076)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2019

NO KETERANGAN IFRS PSAK


1. Definisi Aset tidak berwujud adalah Aset tidak berwujud adalah
sumber daya jangka panjang aset non moneter yang dapat
dari sebuah entitas. diidentifikasi tanpa wujud fisik.
Karakteristik aset tidak
(PSAK 19 Paragraf 8)
berwujud:
(a) Identifiability (harus
Suatu aset dikatakan dapat
dipisahkan dari
diidentifikasi jika:
perusahaan)
(a) Dapat dipisahkan, yaitu dapat
(b) Lack physical existence
dipisahkan atau dibedakan dari
(c) Not monetary assets
entitas dan dijual,
dipindahkan, dilisensikan,
Jenis aset tidak berwujud:
disewakan atau ditukarkan,
Hak paten, Hak Cipta,
baik secara tersendiri atau
Francise, lisensi, Merek
dagang, data customer, dan
bersama-sama dengan kontrak

goodwill. terkait, aset atau liabilitas


teridentifikasi, terlepas dari
apakah entitas bermaksud
untuk melakukan hal tersebut;
atau Timbul dari kontrak atau
hak legal lainnya, terlepas dari
apakah hak tersebut dapat
dialihkan atau dipisahkan dari
entitas atau dari hak-hak dan
kewajiban-kewajiban lainnya.
2 Pengakuan Dalam mengakui suatu item Aset tidak berwujud harus diakui
sebagai aset tidak berwujud, jika, dan hanya jika:
entitas perlu menunjukkan a. kemungkinan besar entitas
bahwa item tersebut: akan memperoleh manfaat
ekonomis masa depan dari aset
 Memenuhi definisi aset
tersebut; dan
tidak berwujud
b. biaya perolehan aset tersebut
 Memenuhi criteria
pengakuan. dapat diukur secara andal.
Dalam menilai kemungkinan
adanya manfaat ekonomis masa
depan, entitas harus menggunakan
asumsi masuk akal dan dapat
dipertanggungjawabkan yang
merupakan estimasi terbaik
manajemen atas kondisi ekonomi
yang berlaku sepanjang masa
manfaat aset tersebut.
Dalam menilai tingkat kepastian
akan adanya manfaat ekonomis
masa depan yang timbul dari
penggunaan aset tidak berwujud,
entitas mempertimbangkan bukti
yang tersedia pada saat
pengakuan awal aset tidak
berwujud dengan memberikan
penekanan pada bukti eksternal.

3 Pengukuran Aset tidak berwujud pada a. Entitas harus memilih baik


model biaya atau model
awalnya diukur pada biaya
revaluasi sebagai kebijakan
atau cost. Cost meliputi harga akuntansinya.
Model biaya :
beli, legal fees dan biaya
Aset tidak berwujud (dikurangi)
insidentil. Amortisasi hanya Akumulasi amortisasi (dikurangi)
Akumulasi kerugian penurunan
terjadi pada Intagible asset
nilai.
yang memiliki waktu. Model revaluasi:
Setelah pengakuan awal, aset
Jenis-jenis amortisasi
tidak berwujud harus dilakukan
adalah straight line method, pada jumlah yang dinilai kembali,
menjadi, Nilai wajar pada tanggal
diminishing charge method,
revaluasi (dikurangi) Akumulasi
atau declining balance amortisasi (dikurangi) Akumulasi
kerugian penurunan nilai.
method
b. Jika suatu aset tidak berwujud
Suatu entitas harus memilih dicatat dengan menggunakan
model revaluasi, semua aset
antara model biaya atau
lainnya dalam kelas tersebut
model revaluasi sebagai harus dicatat dengan
menggunakan model yang
kebijakan akuntansi. Jika
sama, kecuali tidak ada pasar
tidak berwujud aset dicatat aktif untuk aset tersebut.
dengan menggunakan model
revaluasi, semua aset lain di
kelasnya juga harus
diperhitungkan menggunakan
model yang sama, kecuali
tidak ada pasar aktif untuk
aset tersebut.
Periode amortisasi dan
metode amortisasi untuk aset
tidak berwujud dengan masa
manfaat yang terbatas akan
di-review setidaknya pada
setiap akhir tahun buku. Jika
masa manfaat yang
diharapkan dari aset tersebut
berbeda dari sebelumnya
perkiraan, periode amortisasi
akan berubah dengan
sendirinya. Jika telah terjadi
perubahan yang diharapkan
pola konsumsi manfaat
ekonomi masa depan yang
aset, metode amortisasi harus
diubah untuk mencerminkan
pola berubah. Perubahan
tersebut akan dicatat sebagai
perubahan estimasi akuntansi
4 Penilaian  Aset tak berwujud yang Penilaian aktiva takberwujud
dibeli tergantung pada tujuan pelaporan:
Perusahaan mencatat  Jika tujuannya untuk
sebesar biaya perolehan mengukur dan melaporkan
atas aset takberwujud aktiva takberwujud secara
yang dibeli dari pihak keseluruhan dalam rangka
lain. Biaya perolehan penggabungan usaha, maka
sudah termasuk semua digunakan cara dengan
biaya akuisisi ditambah menilai perusahaan secara
pengeluaran. Biaya keseluruhan kemudian
perolehan umumnya mengurangi jumlah
termasuk harga tersebut dengan nilai aktiva
pembelian, biaya jasa lain yang dapat diukur
(fee) hukum, dan biaya secara langsung. Cara
insidental lainnya. seperti ini bersifat
Jika perusahaan subyektif, kecuali jika nilai
memperoleh aset perusahaan dapat
takberwujud melalui ditentukan secara obyektif
pertukaran dengan saham di bursa saham.
atau aset lainnya, maka  Jika tujuannya untuk
biaya perolehan aset tak melaporkan aktiva tertentu,
berwujud adalah nilai maka digunakan
wajar dari aset yang pengukuran secara
dipertukarkan atau nilai independen.
wajar dari aset
takberwujud yang
diterima, mana yang lebih
jelas. Pada dasarnya,
perlakuan akuntansi untuk
pembelian aset
takberwujud mirip dengan
aset berwujud yang dibeli.

 Aset takberwujud yang


dibuat sendiri
 Biaya untuk berbagai
sumber daya takberwujud,
seperti teknologi,
penelitian pasar dan
merek dagang disebut
biaya penelitian dan
pengembangan (research
and development). Semua
biaya yang timbul dalam
tahap penelitian
dibebankan pada saat
terjadinya. Setelah proyek
bergerak ke tahap
pengembangan, beberapa
biaya pengembangan
tertentu akan
dikapitalisasi. Biaya
pengembangan tertentu
dikapitalisasi bila kriteria
viabilitas ekonomi
terpeanuhi.
5 Penyajian Laporan Posisi Keuangan Dalam Laporan Posisi Keuangan,
- Aset tidak berwujud asset tidak berwujud termasuk
ditampilkan sebagai dalam asset tak lancar . Dalam
item terpisah. Laporan Laba Rugi Komprehensif,
- Pelaporan serupa penyajian beban amortisasi dan
dengan pelaporan kerugian dari penurunan nilai
properti, pabrik, dan tersebut berhubungan dengan
peralatan. operasi tidak berkelanjutan
- Contra accounts (discontinued operations).
mungkin tidak
ditampilkan untuk
hal-hal tak berwujud.
- Perusahaan harus
melaporkan sebagai
item terpisah semua
asset tidak berwujud
selain goodwill
Laporan laba rugi terdiri
dari :
- Biaya amortisasi.
- Kerugian penurunan
nilai dan pembalikan
selain goodwill
terpisah (biasanya di
bagian operasi).

6 Pengungkapan Pengungkapan umum: Suatu  entitas  harus


- Aset yang dihasilkan mengungkapkan  hal–hal berikut
internal dengan yang untuk setiap kelas aset tidak
lainnya
berwujud, dipisahkan antara aset
- Masa manfaat terbatas atau
tak terbatas tidak berwujud yang dihasilkan
- Metode amortisasi secara internal dan aset tidak
- Jumlah tercatat bruto dan berwujud lainnya: [P.119-129]
akumulasi amortisasi a) apakah masa manfaat tak
dengan akumulasi terbatas atau terbatas, jika masa
penurunan nilai pada awal manfaat terbatas diungkapkan
dan akhir periode
tingkat amortisasi yang
- Unsur – unsur dalam
laporan pendapatan digunakan atau masa
komprehensif manfaatnya
- Penambahan, Penurunan, b) metode amortisasi yang
kerugian penurunan nilai, digunakan untuk aset tidak
amortisasi yang diakui, berwujud dengan masa manfaat
perubahan lainnya pada terbatas;
jumlah tercatat selama
c) jumlah tercatat bruto dan
periode
akumulasi penyusutan (secara   
Untuk aset tak berwujud tak agregat dengan akumulasi
terbatas kerugian akibat penurunan
- Jumlah tercatat nilai) pada awal dan akhir
- lasan yang mendukung periode
masa manfaat tak terbatas
d) unsur-unsur dalam laporan
Untuk yang menggunakan pendapatan komprehensif yang
model revaluasi mana amortisasi aset tidak
- Tanggal efektif revaluasi berwujud termasuk
- Jumlah tercatat yang (didalamnya)
direvaluasi e) pengakuan atas jumlah tercatat
- Jumlah tercatat yang diakui pada awal dan akhir periode
apabila diukur dengan
menunjukkan:
metode biaya
- Jumlah surplus revaluasi i. penambahan, secara terpisah
awal dan akhir periode mengindikasikan aset tidak
- Metode dan asumsi dalam berwujud dari pengembangan
mengestimasi nilai wajar internal, yang diperoleh
aset secara terpisah, dan yang
Nilai keseluruhan biaya riset diperoleh melalui kombinasi
dan pengembangan yang
bisnis
diakui sebagai biaya selama
periode ii. Aset digolongkan sebagai aset
yang dimiliki untuk dijual
atau termasuk dalam
kelompok aset lepasan dan
dikelompokan sebagai
dimiliki untuk dijual sesuai
dengan PSAK 58 (revisi
2009): aset tidak Lancar yang
dimiliki untuk dijual dan
operasi yang dihentikan  dan
penghapusan lainnya
iii. peningkatan atau penurunan
selama periode tersebut yang
berasal dari revaluasi sesuai
dengan paragraf 75, 85 dan 86
dan dari pengakuan kerugian
penurunan nilai atau
pembalikan dalam penapatan
komprehensif  lainnya yang
sesuai dengan PSAK 48
(revisi 2009): penurunan Nilai
aset (jika ada)
iv. kerugian penurunan nilai yang
diakui dalam        laporan rugi
laba selama periode sesuai
dengan PSAK 48 (revisi
2009): penurunan Nilai aset
(jika ada)
v. kerugian penurunan nilai yang
dibalik dalam laporan rugi
laba selama periode sesuai
dengan PSAK 48 (revisi
2009): penurunan Nilai aset
(jika ada)
vi. setiap amortisasi yang diakui
selama periode
vii. selisih kurs neto yang timbul
dari nilai translasi laporan
keuangan ke mata uang
penyajian , dan translasi
operasi luar negeri dengan
mata uang asing ke mata uang
penyajian yang digunakan
entitas; dan
viii. perubahaan lainnya pada
jumlah tercatat asset selama
periode.

Anda mungkin juga menyukai