1. Definisi Aset tidak berwujud adalah Aset tidak berwujud adalah sumber daya jangka panjang aset non moneter yang dapat dari sebuah entitas. diidentifikasi tanpa wujud fisik. Karakteristik aset tidak (PSAK 19 Paragraf 8) berwujud: (a) Identifiability (harus Suatu aset dikatakan dapat dipisahkan dari diidentifikasi jika: perusahaan) (a) Dapat dipisahkan, yaitu dapat (b) Lack physical existence dipisahkan atau dibedakan dari (c) Not monetary assets entitas dan dijual, dipindahkan, dilisensikan, Jenis aset tidak berwujud: disewakan atau ditukarkan, Hak paten, Hak Cipta, baik secara tersendiri atau Francise, lisensi, Merek dagang, data customer, dan bersama-sama dengan kontrak
goodwill. terkait, aset atau liabilitas
teridentifikasi, terlepas dari apakah entitas bermaksud untuk melakukan hal tersebut; atau Timbul dari kontrak atau hak legal lainnya, terlepas dari apakah hak tersebut dapat dialihkan atau dipisahkan dari entitas atau dari hak-hak dan kewajiban-kewajiban lainnya. 2 Pengakuan Dalam mengakui suatu item Aset tidak berwujud harus diakui sebagai aset tidak berwujud, jika, dan hanya jika: entitas perlu menunjukkan a. kemungkinan besar entitas bahwa item tersebut: akan memperoleh manfaat ekonomis masa depan dari aset Memenuhi definisi aset tersebut; dan tidak berwujud b. biaya perolehan aset tersebut Memenuhi criteria pengakuan. dapat diukur secara andal. Dalam menilai kemungkinan adanya manfaat ekonomis masa depan, entitas harus menggunakan asumsi masuk akal dan dapat dipertanggungjawabkan yang merupakan estimasi terbaik manajemen atas kondisi ekonomi yang berlaku sepanjang masa manfaat aset tersebut. Dalam menilai tingkat kepastian akan adanya manfaat ekonomis masa depan yang timbul dari penggunaan aset tidak berwujud, entitas mempertimbangkan bukti yang tersedia pada saat pengakuan awal aset tidak berwujud dengan memberikan penekanan pada bukti eksternal.
3 Pengukuran Aset tidak berwujud pada a. Entitas harus memilih baik
model biaya atau model awalnya diukur pada biaya revaluasi sebagai kebijakan atau cost. Cost meliputi harga akuntansinya. Model biaya : beli, legal fees dan biaya Aset tidak berwujud (dikurangi) insidentil. Amortisasi hanya Akumulasi amortisasi (dikurangi) Akumulasi kerugian penurunan terjadi pada Intagible asset nilai. yang memiliki waktu. Model revaluasi: Setelah pengakuan awal, aset Jenis-jenis amortisasi tidak berwujud harus dilakukan adalah straight line method, pada jumlah yang dinilai kembali, menjadi, Nilai wajar pada tanggal diminishing charge method, revaluasi (dikurangi) Akumulasi atau declining balance amortisasi (dikurangi) Akumulasi kerugian penurunan nilai. method b. Jika suatu aset tidak berwujud Suatu entitas harus memilih dicatat dengan menggunakan model revaluasi, semua aset antara model biaya atau lainnya dalam kelas tersebut model revaluasi sebagai harus dicatat dengan menggunakan model yang kebijakan akuntansi. Jika sama, kecuali tidak ada pasar tidak berwujud aset dicatat aktif untuk aset tersebut. dengan menggunakan model revaluasi, semua aset lain di kelasnya juga harus diperhitungkan menggunakan model yang sama, kecuali tidak ada pasar aktif untuk aset tersebut. Periode amortisasi dan metode amortisasi untuk aset tidak berwujud dengan masa manfaat yang terbatas akan di-review setidaknya pada setiap akhir tahun buku. Jika masa manfaat yang diharapkan dari aset tersebut berbeda dari sebelumnya perkiraan, periode amortisasi akan berubah dengan sendirinya. Jika telah terjadi perubahan yang diharapkan pola konsumsi manfaat ekonomi masa depan yang aset, metode amortisasi harus diubah untuk mencerminkan pola berubah. Perubahan tersebut akan dicatat sebagai perubahan estimasi akuntansi 4 Penilaian Aset tak berwujud yang Penilaian aktiva takberwujud dibeli tergantung pada tujuan pelaporan: Perusahaan mencatat Jika tujuannya untuk sebesar biaya perolehan mengukur dan melaporkan atas aset takberwujud aktiva takberwujud secara yang dibeli dari pihak keseluruhan dalam rangka lain. Biaya perolehan penggabungan usaha, maka sudah termasuk semua digunakan cara dengan biaya akuisisi ditambah menilai perusahaan secara pengeluaran. Biaya keseluruhan kemudian perolehan umumnya mengurangi jumlah termasuk harga tersebut dengan nilai aktiva pembelian, biaya jasa lain yang dapat diukur (fee) hukum, dan biaya secara langsung. Cara insidental lainnya. seperti ini bersifat Jika perusahaan subyektif, kecuali jika nilai memperoleh aset perusahaan dapat takberwujud melalui ditentukan secara obyektif pertukaran dengan saham di bursa saham. atau aset lainnya, maka Jika tujuannya untuk biaya perolehan aset tak melaporkan aktiva tertentu, berwujud adalah nilai maka digunakan wajar dari aset yang pengukuran secara dipertukarkan atau nilai independen. wajar dari aset takberwujud yang diterima, mana yang lebih jelas. Pada dasarnya, perlakuan akuntansi untuk pembelian aset takberwujud mirip dengan aset berwujud yang dibeli.
Aset takberwujud yang
dibuat sendiri Biaya untuk berbagai sumber daya takberwujud, seperti teknologi, penelitian pasar dan merek dagang disebut biaya penelitian dan pengembangan (research and development). Semua biaya yang timbul dalam tahap penelitian dibebankan pada saat terjadinya. Setelah proyek bergerak ke tahap pengembangan, beberapa biaya pengembangan tertentu akan dikapitalisasi. Biaya pengembangan tertentu dikapitalisasi bila kriteria viabilitas ekonomi terpeanuhi. 5 Penyajian Laporan Posisi Keuangan Dalam Laporan Posisi Keuangan, - Aset tidak berwujud asset tidak berwujud termasuk ditampilkan sebagai dalam asset tak lancar . Dalam item terpisah. Laporan Laba Rugi Komprehensif, - Pelaporan serupa penyajian beban amortisasi dan dengan pelaporan kerugian dari penurunan nilai properti, pabrik, dan tersebut berhubungan dengan peralatan. operasi tidak berkelanjutan - Contra accounts (discontinued operations). mungkin tidak ditampilkan untuk hal-hal tak berwujud. - Perusahaan harus melaporkan sebagai item terpisah semua asset tidak berwujud selain goodwill Laporan laba rugi terdiri dari : - Biaya amortisasi. - Kerugian penurunan nilai dan pembalikan selain goodwill terpisah (biasanya di bagian operasi).
6 Pengungkapan Pengungkapan umum: Suatu entitas harus
- Aset yang dihasilkan mengungkapkan hal–hal berikut internal dengan yang untuk setiap kelas aset tidak lainnya berwujud, dipisahkan antara aset - Masa manfaat terbatas atau tak terbatas tidak berwujud yang dihasilkan - Metode amortisasi secara internal dan aset tidak - Jumlah tercatat bruto dan berwujud lainnya: [P.119-129] akumulasi amortisasi a) apakah masa manfaat tak dengan akumulasi terbatas atau terbatas, jika masa penurunan nilai pada awal manfaat terbatas diungkapkan dan akhir periode tingkat amortisasi yang - Unsur – unsur dalam laporan pendapatan digunakan atau masa komprehensif manfaatnya - Penambahan, Penurunan, b) metode amortisasi yang kerugian penurunan nilai, digunakan untuk aset tidak amortisasi yang diakui, berwujud dengan masa manfaat perubahan lainnya pada terbatas; jumlah tercatat selama c) jumlah tercatat bruto dan periode akumulasi penyusutan (secara Untuk aset tak berwujud tak agregat dengan akumulasi terbatas kerugian akibat penurunan - Jumlah tercatat nilai) pada awal dan akhir - lasan yang mendukung periode masa manfaat tak terbatas d) unsur-unsur dalam laporan Untuk yang menggunakan pendapatan komprehensif yang model revaluasi mana amortisasi aset tidak - Tanggal efektif revaluasi berwujud termasuk - Jumlah tercatat yang (didalamnya) direvaluasi e) pengakuan atas jumlah tercatat - Jumlah tercatat yang diakui pada awal dan akhir periode apabila diukur dengan menunjukkan: metode biaya - Jumlah surplus revaluasi i. penambahan, secara terpisah awal dan akhir periode mengindikasikan aset tidak - Metode dan asumsi dalam berwujud dari pengembangan mengestimasi nilai wajar internal, yang diperoleh aset secara terpisah, dan yang Nilai keseluruhan biaya riset diperoleh melalui kombinasi dan pengembangan yang bisnis diakui sebagai biaya selama periode ii. Aset digolongkan sebagai aset yang dimiliki untuk dijual atau termasuk dalam kelompok aset lepasan dan dikelompokan sebagai dimiliki untuk dijual sesuai dengan PSAK 58 (revisi 2009): aset tidak Lancar yang dimiliki untuk dijual dan operasi yang dihentikan dan penghapusan lainnya iii. peningkatan atau penurunan selama periode tersebut yang berasal dari revaluasi sesuai dengan paragraf 75, 85 dan 86 dan dari pengakuan kerugian penurunan nilai atau pembalikan dalam penapatan komprehensif lainnya yang sesuai dengan PSAK 48 (revisi 2009): penurunan Nilai aset (jika ada) iv. kerugian penurunan nilai yang diakui dalam laporan rugi laba selama periode sesuai dengan PSAK 48 (revisi 2009): penurunan Nilai aset (jika ada) v. kerugian penurunan nilai yang dibalik dalam laporan rugi laba selama periode sesuai dengan PSAK 48 (revisi 2009): penurunan Nilai aset (jika ada) vi. setiap amortisasi yang diakui selama periode vii. selisih kurs neto yang timbul dari nilai translasi laporan keuangan ke mata uang penyajian , dan translasi operasi luar negeri dengan mata uang asing ke mata uang penyajian yang digunakan entitas; dan viii. perubahaan lainnya pada jumlah tercatat asset selama periode.