KUNTANSI
efinisiAset Tak Berwujud
Menurut SAK-ETAP yang diatur oleh IAI (2009: 76), aset tak berwujud adalah aset
nonmoneter yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik. Ciri utama aset
tak berwujud ialah berupa benda yang tidak dapat dilihat dan dipegang.
Entitas dapat mengakui aset tak berwujud, apabila:
a) kemungkinan entitas akan memperoleh
manfaat ekonomis masa depan dari aset
tersebut; dan
tersebut dapat diukur dengan andal.
b) biaya perolehan aset atau nilai aset
Akuntansi Perpajakan
HRPAJAKAN
Proses penyusutan aset tak berwujud dalam akuntansi dan
perpajakan disebut amortisasi.
Aset tak berwujud menurut perpajakan
(Penjelasan Pasal 11A ayat (1) UU PPh Nomor
36 Tahun 2008) harus diamortisasikan
apabila harta itu mempunyai masa manfaat
lebih dari 1 tahun yang
digunakanuntuk mendapatkan, menagih, dan memelihara
penghasilan. Namun untuk penghitungan amortisasi dalam perpajakan sesuai
ketentuan UU dengan
PPh Nomor 36 Tahun 2008 Pasal 11A, aset tak
berwujud dikelompokkan
menjadi kelompok 1,2, 3, dan 4 dengan masa manfaat 4,8, 16, dan 20 tahun.
Adapun tarif amortisasi yang diatur dalam UU PPh Nomor 36 Tahun 2008 Pasal
1A ayat (2)
sebagai berikut.
Kelompok Aset Masa Tarif Amortisasi Berdasarkan Metode
Tak Berwujud Manfaat Garis Lurus Saldo Menurun
Kelompok1 4 tahun 25% S0%
Kelompok 2 8 tahun 12,5% 25%
Kelompok 3 16 tahun 6,25 % 12,5%
Kelompok 4 20 tahun 5% 10%
Akuntansi Perpajakan
Jurnal untuk
mencatat uma adalahsebaga
berikut. pengakuan biaya tersebut pada tahun pertanma an
50.000.000
Kas/Bank s0.00000
Beban amortisasi
10.000.000 10.00000
Aset lainnya
dan
Rp12.500.000.
Bab 10 Aset Tak Berwujud
Selisih antara akuntansi dengan perpajakan yang ada, maka WP harus melakukan
areksi negatif sebesar Rp2.500.000 pada rekonsiliasi fiskal tanpa perlu membuat jurnal
nilai
koreksi. penyajiarn biaya praoperasi dalam neraca adalah disajikan dengan
Cara
setelah dikurangi dengan amortisasi.
bersih (neto)
Contoh:
Hercules pada tanggal 1 mengeluarkan uang sebesar Rp200.000.000
Januari 2012
PT McDoLPhin
PPN dan PPh 26) untuk memperoleh waralaba dari
(belum termasuk
amortisasi untuk setiap metode yang diperbolehkan
selama 4 tahun. Penghitungan
dalam rupiah)
sebagai berikut: (
dipilih
Metode Garis Lurus Metode Saldo Menurun
Amortisasi Nilai sisa buku
Tahun Amortisasi
Nilai sisa buku
200.000.000 =
S0% 150.000.000
25% x 200.000.000=
2012
150.000.000 50.000.000
50.000.000
S0% x 150.000.000 =
75.000.000
25%x200.000.000 100.000.000
2013 75.000.000
50.000.000
S0% x 75.000.000 =
37.500.000
25% * 200.000.000
2014
s0.000.000
S0.000.000 37.500.000
25% x 20.000.000 o 37.500.000
2015
50.000.000
PT Hercules menggunakan
metode garis
Jurnal untuk transaksi
tersebut (apabila
lurus) adalah. Kredit
Debit
Keterangan
Tanggal 200.000.000
1-Jan-12 Waralaba 20.000.000
Pajak masukan 40.000.000
50.000.000
31-Dec-13 Beban amortisasi
Waralaba 50.000.000
50.000.000
31-Dec-14 Beban amortisasi
Waralaba 50.000.000
50.000.000
31-Dec-15S Beban amortisasi
Waralaba
yang
atas BKP takberwujud
Pasal 4 huruf d
OU PPN Nomor 42 Tahun
2009
di dalam Daerah
oleh siapa pun
he ua luar Daerah Pabean yang
dimanfaatkan
2008 Pasal 26 ayat
(1),
36 Tahun
Pabe " UU PPh
Nomor
bean dikenakan PPN. Dan sesuai Indonesia, pajak dipotongsebesar
untuk t selain BUT di bruto oleh pihak
WP luar negeri
20ransaksi dengan berlaku dari jumlah
20% tarif lain berdasarkan P3B yang
n wajibdengan
yang membayarkan.
Akuntansi Perpajakan
Waralaba 50.000.000
50.00.0
es
paling lambat tanggal
Bab 10.Aset Tak Berwujud
SUMBER ALAM
KUNTANSIUNTUK akuntansi untuk menyatakan alokasi
istilah yang digunakan dalam
Deplesi adalah sumber alam. Perpajakan menggunakan
istilah lain
sistematis dan rasional perolehan
untuk deplesi, yaitu amortisasi.
adalah:
Rumus untuk menghitung deplesi
=
Deplesi per unit
Nilai residu}/Total unit yang diestimasi
Total perolehan
lahan
Contoh: sebesar Rp5.000.000 pada
melakukan investasi dan tidak
uatu perusahaan pertambangan bahan tambang
10.000.000 ton
diestimasikan
memiliki bahan dan menjual
Pertambangan yang menghasilkan
tahun pertama,
perusahaan
nilai residu. Pada
nmiliki
tambang sebanyak 800.000 ton. 10.000.000 Rp0,5 per
ton
unit Rp5.000.000:
Deplesi per Rp400.000
=
ton =
x 800.000
Beban deplesi tahun ini adalah Rp0,5
perusahaan beroperasi,
untuk tahun pertama
membukukan beban deplesi
rusahaan
adalah sebagai berikut. Kredit
Debit
Keterangan 400.000
Tanggal 400.000
14 Feb 2012 Bebandeplesi
Akumulasi deplesi
-
Akuntansi Perpajakan
Contoh:
Perusahaan pertambangan batu bara telah mengeluarkan biaya seber
Rp1.000.000.000 untuk mendapatkan hak pengelolaan penambangan tersebu
selama 5 tahun. Pada tahun pertama produksinya adalah sebesar Rp2.000.000.000
Besarnyaamortisasi atas biayauntukmendapatkan hak penambangan tersebutdalam
tahun bersangkutan adalah sebesar 20% x Rp1.000.000.000 = Rp200.000.0.
2. Biaya untuk memperoleh hak dan/atau biaya lain-lain yang mempunyai maa
manfaat lebih dari satu tahun dalam bidang penambangan minyak dan gas bumi
dilakukan dengan menggunakan metode satuan produksi.
Ketentuan ini dapat dinyatakan dengan rumus:
produki
hasil
100.000 ton,
Suatu konsesi pertambangan ditaksir jumlah depositnya 100.00
satu tahun 10.000 ton. Persentase hasil produksi satu tahun adalah (10.00
diamortisasikan
100%= 10%. haan
setahun
rsebut dalam
Dengan demikian, hak penambangan ersebut
sebesar 10%. Apabila biaya untuk memperoleh hak penambangan dan maka
sisa biaya
terse
Si
ngkutan.
hutan pada akhir masa produksi belum habis diamortsisasikan, bersa jumbh
yang
tidak boleh dibebankan sekaligus sebagai biaya dalam tahun pajak
tadi harus diamortisasikan setinggi-tingginya 20%. Sebaliknya, apa
Bab 10 Aset Tak Berwujud
duksi sebenarnya lebih kecil daripada jumlah cadangan yang diperkirakan sehingga
masih terdapat sisa biaya untuk memperoleh hak yang belum habis diamortisasikan,
aka sisa biaya tersebut boleh dibebankan sekaligus sebagai biaya dalam tahun pajak
maka
yang bersangkutan.
Perbedaan utama antara deplesi dan amortisasi adalah nilai residu tidak
dipertimbangkan dalam menghitung persentase amortisasi hak penambangan dan
pengusahaan hutan.
TIHAN
1. Apakah yang dimaksud dengan aset tak berwujud?
2. Sebutkan ciri-ciri utama aset tak berwujud.
3. Sebutkan contoh-contoh dari aset takberwujud.
4. Bagaimana penyajian aset tak berwujud dalam laporan keuangan?
5. Apabila terdapat sewakantor untuk 5 tahun. Bagaimana pencatatan dan penyajiannya