Anda di halaman 1dari 44

KOMBINASI

BISNIS
PSAK 22
Khairun Nisa Nurmala M - 1171002030
Meti Wijayanti - 1171002048
Nissa Sawitri Wijoyoko - 1171002070
DEFINISI
KOMBINASI BISNIS
penyatuan dua atau lebih perusahaan yang terpisah menjadi satu entitas
ekonomi, karena:
1. Satu perusahaan menyatu dengan perusahaan lain.
2. Satu perusahaan memperoleh kendali atas aset dan operasi perusahaan
lain.
ALASAN-ALASAN KOMBINASI BISNIS
3. Penghematan Biaya
4. Risiko lebih rendah
5. Menghindari penundaan operasi
6. Mencegah pengambil-alihan
7. Akuisisi harta tak berwujud
TEORI KONSOLIDASI
Entity Theory Parent Theory
Perbedaan fair Diakui penuh, Hanya diakui
value dari aset dan mencerminkan hak sebesar hak induk
liabilitas untuk induk dan
terindentifikasi non pengendali.
pada saat
akuisisi
Penyajian pihak Sebagai bagian Tidak sebagai
non pengendali / dari ekuitas equity atau utang
NCI (sebelum ekuitas)
Goodwill Goodwill Goodwill hanya
merupakan aset milik induk
entitas yang diakui
penuh pada
tanggal akuisisi
SIFAT KOMBINASI BISNIS

(1) INTEGRASI HORISONTAL :


Produk sama/sejenis
(2) INTEGRASI VERTIKAL :
Produk tidak sama, tetapi
saling berhubungan
(3) KONGLOMERASI : Produk
tidak sama, bermacam-macam,
dan tidak saling berhubungan
BENTUK KOMBINASI BISNIS

MERGER KONSOLIDASI AKUISISI SAHAM

PT. A PT. A PT.E PT.E


PT.C
PT.A
PT. B PT. B
PT.F PT.F

Masing-masing
Suatu perusahaan Satu atau lebih
perusahaan
menyerahkan aset perusahaan menjadi
menyerahkan aset
bersih kepada perusahaan anak
bersih kepada
perusahaan lain
perusahaan baru
Tujuan Substansi
PSAK 22

Meningkatkan relevansi, keandalan, daya banding


informasi mengenai kombinasi bisnis dan dampaknya
Mengukur
asset Mangakui dan
teridentifikasi, mengukur
liabilitas yang goodwill atau
diambil alih keuntungan
dan dari pembelian
kepentingan diskon
non pengendali Menentukan
jenis informasi
yang
diungkapkan
Ruang Lingkup PSAK 22

Diterapkan untuk transaksi atau peristiwa


lain yang memenuhi definisi bisnis
kombinasi, tidak diterapkan untuk

Akuisisi aset Kombinasi entitas


Pembentukan atau atau bisnis
ventura kelompok sepengendali
bersama aset yang (B01-
bukan B04)
merupakan
suatu bisnis
Identifikasi Kombinasi
Bisnis
Bisnis
Suatu rangkaian terpadu
Kombinasi bisnis adalah
dari kegiatan dan aset yang
suatu transaksi atau
mampu diadakan dan
peristiwa lain dimana pihak
dikelola dengan tujuan
pengakuisisi memperoleh
memberikan hasil dalam
pengendalian atas satu
bentuk dividen, biaya yang
atau lebih bisnis.
lebih rendah, atau manfaat
ekonomi lainnya secara
“penggabungan
langsung kepada investor
sesungguhnya (true
atau pemilik, anggota, atau
merger)”
peserta lainnya.
atau
“penggabungan setara
(merger of equals)”
METODE AKUISISI
Entitas mencatat setiap kombinasi
bisnis dengan menerapkan metode
akuisisi.
C.
A. Pengakuan dan
pengukuran asset
Pengidentifkasi
teridentifikasi, liabilitas
an pihak yang diambil –alih dan
pengakuisisi kepentingan non
pengendali

B. D.
Penentuan Pengakuan dan
tanggal pengukuran goodwill
atau keuntungan dari
akuisisi pembelian diskon
Pihak pengakuisisi
Untuk setiap kombinasi bisnis, salah satu dari entitas yang
bergabung
diidentifikasikan sebagai pihak pengakuisisi (06).
Entitas yang memperoleh pengendalian atas pihak yang
diakuisisi.
(tidak jelas B14-B18)
Entitas yang
mengalihkan Menerbitkan
kas ekuitas. Ukuran Berinisiatif
atau aset “Reverse relatifnya Telah ada
atau acqusition” signifikan sebelum
menimbulka penerbit = lebih besar kombinasi
n diakuisisi
liabilitas
Penentuan Tanggal Akuisisi

Pihak pengakuisisi mengidentifikasi tanggal akuisisi,


yaitu tanggal pihak pengakuisisi memperoleh
pengendalian atas pihak yang diakuisisi.

 Tanggal pengakuisisi secara hukum mengalihkan


imbalan, memperoleh aset, dan mengambil-alih liabilitas
pihak yang diakuisisi, yaitu tanggal penutupan.
 Dapat terjadi sebelum atau sesudah tanggal penutupan.
 Harus mempertimbangkan semua fakta dan keadaan
Pengakuan - ketentuan

Pada tanggal akuisisi, pihak pengakuisisi mengakui, secara


terpisah dari goodwill, aset teridentifikasi yang diperoleh,
liabilitas yang diambil-alih, dan kepentingan nonpengendali
pihak yang diakuisisi. (par 10-11)

 Harus memenuhi definisi aset dan kewajiban sesuai dengan KDPPLK


pada tanggal akuisisi.
 Merupakan bagian yang dipertukarkan antara pihak pengakuisisi dan
pihak yang diakuisisi dalam transaksi kombinasi bisnis (par 51-53),
bukan hasil transaksi terpisah (SAK terkait).
 Memungkinkan munculnya aset dan liabilitas yang sebelumnya tidak
diakui oleh pihak yang diakuisisi
 Pengecualian 22-28, Sewa operasi B28-B40
Goodwill
Tanggal akuisisi yang diukur sebagai selisih lebih (a) atas (b) :
a) nilai agregat dari:
i. Imbalan yang dialihkan nilai wajar tanggal akuisisi (37);
ii. Kepentingan nonpengendali pada pihak yang diakuisisi;
dan
iii.untuk kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap
(41 dan 42), nilai wajar pada tanggal akuisisi kepentingan
ekuitas yang sebelumnya dimiliki oleh pihak pengakuisisi
pada pihak yang diakuisisi.
b) selisih jumlah dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan
liabilitas yang diambil-alih pada tanggal akuisisi
Pengungkapan (1)

Pihak pengakuisisi mengungkapkan informasi yang memungkinkan


pengguna laporan keuangan dapat mengevaluasi sifat dan dampak
keuangan dari kombinasi bisnis yang terjadi:
– selama periode pelaporan berjalan; atau
– setelah akhir periode pelaporan tetapi sebelum
Tanggal penyelesaian laporan keuangan.
 Diatur lebih lanjut B64-B66
 Pihak pengakuisisi mengungkapkan informasi yang memungkinkan
pengguna laporan keuangan dapat mengevaluasi dampak keuangan
dari penyesuaian yang diakui pada periode pelaporan berjalan yang
berhubungan dengan kombinasi bisnis yang terjadi pada periode
tersebut atau periode pelaporan sebelumnya. (B67)
 Jika pengungkapan spesifik yang dipersyaratkan tidak mencapai tujuan
pengungkapan, maka pihak pengakuisisi mengungkapkan seluruh
informasi tambahan yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut
Ketentuan Transisi

 Aset dan liabilitas yang berasal dari kombinasi bisnis yang


tanggal akuisisinya sebelum 1 Januari 2011 tidak disesuaikan
dengan berlakunya Pernyataan ini.
 Goodwill yang diakui sebelumnya prospektif unntuk kombinasi
bisnis sebelum 1/1/2011.
 Menghentikan amortisasi goodwill
 Mengeliminasi jumlah tercatat yang terkait dengan
akumulasi amortisasi sehubungan penurunan goodwill
 Melakukan uji penurunan nilai atas goodwill
 Goodwill negatif yang diakui sebelumnya
 Jumlah tercatat goodwill negatif dihentikan pengakuannya
dengan melakukan penyesuaian terhadap saldo laba awal
periode tahun buku 1/1/2011
Penerapan PSAK 22

PT Modernland Realty Tbk Tahun 2014


atas Akuisisi PT Mitra Sindo Sukses
(MSS) dan PT Mitra Sindo Makmur (MSM)

Berdasarkan perjanjian jual beli saham tanggal 24 Juli 2013,


Perusahaan membeli 3.610.290 saham MSS dari Le-Vision Pte.
Ltd., pihak ketiga, dan 1.224.000 saham MSM dari Castlehigh
PT Modernland Pte. Ltd., pihak ketiga, atau mewakili 51,00% atas jumlah
Realty Tbk saham MSS dan MSM yang beredar. MSS dan MSM adalah
perusahaan yang didirikan di Indonesia dan terlibat dalam
bisnis real estat. Saat ini, MSS dan MSM sedang
mengembangkan sebuah proyek township "Jakarta Garden City"
di daerah Cakung, Jakarta Timur. Atas transaksi pembelian
saham beredar MSS dan MSM dari pemegang saham lama,
seperti yang disebutkan sebelumnya, Perusahaan memperoleh
pengendalian atas MSS dan MSM sehingga kepemilikan
Perusahan menjadi 100%
PT
Modernland
Realty Tbk

Par. 05. Penerapan metode akuisisi mensyaratkan:


1. Pengidentifikasian pihak pengakuisisi
2. Penentuan tanggal akuisisi
3. Pengakuan dan pengukuran asset teridentifikasi, liabilitas yang
diambil alih dan kepentingan non pengendali pihak yang diakuisisi.
4. Pengakuan dan pengukuran goodwill atau keuntungan dari
pembelian dengan diskon

Par. 06. Untuk setiap kombinasi bisnis, salah satu dari entitas yang
bergabung diidentifikasikan sebagai pihak pengakuisisi

Par. 08. Pihak pengakuisisi mengidentifikasi tanggal akuisisi, yaitu tanggal


pihak pengakuisisi memperoleh pengendalian
atas pihak yang diakuisisi
kepentingan nonpengendali pada pihak yang diakuisisi.

Par. 18. Pihak pengakuisisi mengukur aset teridentifikasi yang diperoleh dan
liabilitas yang diambil-alih dengan nilai wajar pada tanggal akuisisi

Par. 24.Pihak pengakuisisi mengakui dan mengukur aset atau liabilitas pajak
tangguhan yang timbul dari aset yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-
alih dalam kombinasi bisnis sesuai PSAK 46

Par. 26.Pihak pengakuisisi mengakui dan mengukur liabilitas (atau aset, jika
ada) terkait dengan kesepakatan imbalan kerja dari pihak yang diakusisi
sesuai dengan PSAK 24

Par. 32. Pihak pengakuisisi mengakui goodwill pada tanggal akuisisi yang
diukur sebagai selisih lebih nilai aggregat atas selisih jumlah dari aset
teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih pada tanggal
akuisisi

Par. 37. Imbalan yang dialihkan dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada
nilai wajar, yang dihitung sebagai hasil penjumlahan dari nilai wajar tanggal-
akuisisi atas seluruh aset yang dialihkan oleh pihak pengakuisisi, liabilitas
yang diakui oleh pihak pengakuisisi kepada pemilik sebelumnya dari pihak
Par. 51. Pihak pengakuisisi dan pihak yang diakuisisi mungkin telah
memiliki hubungan yang telah ada sebelumnya atau perjanjian
lain sebelum negoisasi kombinasi bisnis dimulai, atau mereka
mungkin melakukan suatu perjanjian selama negoisasi yang terpisah
dari kombinasi bisnis. Dalam situasi tersebut pihak pengakuisisi
mengidentifikasi setiap jumlah yang bukan merupakan bagian
yang dipertukarkan oleh pihak pengakuisisi dan pihak yang
diakuisisi dalam kombinasi bisnis

Par. 61. Pihak pengakuisisi mengungkapkan informasi yang


memungkinkan pengguna laporan keuangan dapat mengevaluasi
sifat dan dampak keuangan dari penyesuaian yang diakui pada
periode pelaporan berjalan yang berhubungan dengan kombinasi
bisnis yang terjadi pada periode tersebut atau periode pelaporan
sebelumnya
Par. 05, 06, & Par 08
Par. 05, 10, 18 & Par. 24
Par. 05, 10, 32, & Par 37
Par. 05 & Par 51
Par. 05 & Par 10
Par. 24
Par. 05 & Par 10
Par. 51
Par. 05 & Par 18
Par. 04 & Par 61
Par. 05 No. 3
Par. 5
Par. 05 atas Aset tetap
Par. 5
Par. 05 & Par. 26
Akuisisi PT XL Axiata atas Saham
AXIS
XL memulai usaha sebagai perusahaan dagang dan jasa
umum pada tanggal 16 Oktober 1989 dengan nama PT
Grahametropolitan Lestari. Pada tahun 1996, XL memasuki
sector telekomunikasi setelah mendapatkan izin operasi
GSM 900 dan secara resmi meluncurkan layanan GSM.
Dengan demikian, XL menjadi perusahaan swasta pertama
di Indonesia yang menyediakan layanan telephone seluler.
Pada tanggan 19 Maret 2014, Perseroan telah
mengakuisisi 95% saham AXIS, sebuah perusahaan yang
melakukan kegiatan dalam usaha penyelenggaraan jasa
telekomunikasi setelah semua dalam perjajian jual dan beli
telah terpenuhi.
Pembahasan
Pembahasan
Pembahasan

Paragraf 8
Pihak pengakuisisi mengidentifikasi tanggal akuisisi, yaitu tanggal pihak
pengakuisisi
memperoleh pengendalian atas pihak diakuisisi. Dalam laporan keuangan
informasi akuisisi PT XL Axiata di catat tersendiri dalam Catatan Atas Laporan
Keuangan (CALK). Proses penggabungan usaha dilakukan dalam beberapa
tahapan yaitu
1. Pada Tanggal 26 September 2015 Perseroan menandatangani perjanjian Jual
Beli bersyarat PT AXIS Telekom Indonesia (AXIS).
2. Pada tanggal 19 Maret 2014 PT XL Axiata telah mengakuisisi 95% saham
AXIS.
3. Pada tanggal 8 April 2014 PT XL Axiata melakukan penggabungan usaha
yang disetujui oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Mentri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, sehingga dengan demikian seluruh
asset dan liabilitas AXIS beralih kepada PT XL Axiata dan entitas hokum Axis
berakhir karena hukum.
Pembahasan

Paragraf 10
Pada tanggal akuisisi
pihak pengakuisisi
mengakui, terpisah
dari goodwill, asset
teridentifikasi yang
diperoleh, liabilitas
yang diambil alih,
dan kepentingan
nonpengendali pihak
diakuisisi.
Paragraf 15
Pembahasan Pada tanggal akuisisi, pihak pengakuisisi
mengklasifikasikan atau menentukan asset
teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang
diambil alih sebagaimana diperlakukan untuk
menerapkan SAK lain selanjutnya.
Pembahasan

Paragraf 15
Pada tanggal
akuisisi, pihak
pengakuisisi
mengklasifikasikan
atau menentukan
asset
teridentifikasi yang
diperoleh dan
liabilitas yang
diambil alih
sebagaimana
diperlakukan
untuk menerapkan
SAK lain selanjutnya.
Pembahasan

Paragraf 18
Pihak pengakuisisi
mengukur asset
teridentifikasi yang
diperoleh dan
liabilitas yang
diambil alih dengan
nilai wajar pada
tanggal akuisisi.
Paragraf 32
Pembahasan
Pengakuan dan pengukuran goodwill

Anda mungkin juga menyukai