Anda di halaman 1dari 50

KOMBINASI BISNIS

Minggu 2
enokr.unpak@gmail.com
DEFINISI

PSAK 22 mendefinisikan kombinasi bisnis sebagai sebagai


transaksi atau peristiwa ketika sebuah entitas memperoleh
pengendalian atas entitas lain.

Pada awalnya pengendalian itu sendiri didefinisikan dalam


PSAK 22 sebagai kekuasaan untuk mengatur keuangan dan
operasi entitas yang diakuisisi.

PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian: Definisi


Pengendalian.
2 5/17/2019
Pengendalian

Investor mengendalikan investee jika:


1. Investor memiliki kekuasaan (power) atas investee.
2. Investor terekspose atau memiliki hak atas imbal hasil variabel
dari keterlibatannya dengan investee.
3. Investor memiliki kemampuan untuk mempengaruhi imbal
hasil tersebut melalui kekuasaannya atas investee.
Contoh: pemegang saham mayoritas yang memiliki kemampuan
untuk mempengaruhi aktivitas relevan pada perusahaan
investee.
Aktivitas relevan: aktivitas utama & signifikan mempengaruhi
3 kinerja investee. 5/17/2019
Identifikasi Kombinasi Bisnis

Bisnis: rangkaian terpadu dari kegiatan dan aset yang mampu


dikelola dengan tujuan memberikan hasil dalam bentuk dividen,
efisiensi biaya atau manfaat ekonomi lainnya secara langsung
kepada pemilik entitas.

Oleh karena itu PSAK 22 juga memberikan panduan untuk


mengidentifikasi bisnis kombinasi dan membedakannya dengan
akuisisi aset tetap.

4 5/17/2019
Identifikasi Kombinasi Bisnis

Kombinasi bisnis harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:


1. Mengidentifikasi pihak pengakuisisi. Yaitu entitas yang
memperoleh pengendalian.
2. Menentukan tanggal akuisisi. Yaitu tanggal entitas
memperoleh pengendalian.
3. Mengakui dan mengukur aset yang diperoleh, liabilitas yang
diambil alih, dan kepentingan nonpengendali pihak yang
diakuisisi.
4. Mengakui dan mengukur goodwill atau keuntungan dari
pembelian dengan diskon.
5 5/17/2019
Identifikasi Kombinasi Bisnis

Jika pihak pengakuisisi sulit untuk diidentifikasi maka dapat dilakukan hal
berikut:
1. Pihak pengakuisisi biasanya dari sisi ukuran lebih besar.
2. Pihak pengakuisisi yang mengalihkan aset, saham, atau sumber daya untuk
memperoleh kepemilikan bisnis tersebut.

Seandainya pada tanggal akuisisi pihak yang mengeluarkan aset, saham, atau
sumber daya adalah pihak yang diakuisisi. Kondisi ini disebut reverse
acquisition (akuisisi terbalik).
6 5/17/2019
Latar Belakang Kombinasi Bisnis
Motivasi
Keuntungan kombinasi bisnis
Pengembangan bisnis
Aspek etika dalam kombinasi bisnis

7 5/17/2019
 Motivasi Kombinasi Bisnis

1. Menjadikan entitas lebih besar.


2. Menghindari pengambilalihan oleh entitas lain.
3. Mensinergikan sumber daya yang dimiliki.
4. Kompensasi manajemen yang diterima terkadang
terkait dengan ukuran perusahaan.
5. Meningkatkan kebanggaan entitas.

8 5/17/2019
Pertumbuhan dan Perkembangan Usaha

Organik Unorganik
 Pertumbuhan usaha natural  Pertumbuhan usaha
sebagai akibat dari diakibatkan akuisisi dan
peningkatan skala usaha pembelian perusahaan yang
dan pendirian usaha baru. sudah berjalan.
 Jangka waktu lama.  Jangka waktu untuk
 Melakukan ekspansi. menghasilkan return lebih
 Memulai produk baru. cepat.
 Memasarkan produk yang
telah ada.

9 5/17/2019
 Keuntungan Kombinasi Bisnis

Perusahaan dapat menghasilkan imbal hasil yang lebih


besar dibandingkan dengan saat sebelum penggabungan
usaha.
Namun dalam proses kombinasi perlu juga
memperhatikan sinergi antara entitas.
Hal ini dikarenakan bertambah besarnya ukuran
perusahaan akibat penggabungan usaha akan
mengakibatkan pengelolaan entitas menjadi lebih
komplek dan birokratis.
10 5/17/2019
 Pengembangan Bisnis

Internal :
 Pembentukan entitas baru: melalui penyetoran modal.
 Spin-Off: pemisahan satu unit/divisi perusahaan menjadi
entitas anak tersendiri. Hal ini biasanya didorong oleh
kepentingan umum atau untuk tujuan perpajakan. Cth: PT
Pertamina Internasional Irak, PT Pertamina Hulu Energi.
 Restrukturisasi entitas sepengendali: cth perubahan entitas
anak menjadi entitas cicit.

Eksternal:
 Membeli atau mengakuisisi entitas lain di luar entitas.

11 5/17/2019
 Aspek Etika dalam Kombinasi Bisnis

Adanya kompleksitas struktur kepemilikan menjadikan perusahaan hasil


kombinasi bisnis menjadi rentan untuk terjadinya manajemen laba.

Contoh:
Enron => membentuk SPE
(Special Purpose Entity)
untuk memanipulasi laba, menyembunyikan utang.

12 5/17/2019
Jenis Kombinasi Bisnis
Strategi Bisnis

 Integrasi vertikal:  Integrasi horisontal:


 Mengakuisisi entitas yang
 kombinasi bisnis dilakukan menghasilkan produk sejenis
dengan mengakuisisi entitas yang atau produk saling terkait.
memiliki hubungan  Konglomerasi:
pemasok/distribusi.  Mengakuisisi entitas yang tidak
memiliki hubungan dengan
 Integrasi Hulu: entitas entitas. Hasilnya merupakan
mengakuisisi pemasok. perusahaan Konglomerat =>
merupakan grup usaha dengan
 Integrasi Hilir: entitas berbagai produk yang dihasilkan
mengakuisisi distribusi. dan bergerak dalam beberapa
industri yang berbeda.

13 5/17/2019
Jenis Kombinasi Bisnis
Bentuk Entitas
Akuisisi (Stock Acquisition):
Merger (statutory merger):
Kombinasi dilakukan dengan  Kombinasi bisnis dengan membeli
menggabungkan dua atau lebih kepemilikan entitas yang diakuisisi.
entitas. Entitas yang diakuisisi Entitas yang diakuisisi masih ada
dibubarkan. Entitas yang masih hanya dikendalikan oleh entitas
berdiri akan menggabungkan aset
dan liabilitasnya dengan aset dan pengakuisisi.
liabilitas yang diakuisisi.  Bentuk akuisisi dengan membentuk
perusahaan baru disebut entitas
Konsolidasi (Statutory holding akan menyusun laporan
Consolidation) keuangan konsolidasian yang
Kombinasi bisnis membentuk satu menggabungkan aset dan liabilitas
entitas yang baru dan mengambil
alih semua aset dan liabilitas entitas entitas dari semua anak yang berada
yang bergabung yang telah di bawah kendalinya.
dibubarkan.
14 5/17/2019
Metode Akuntansi
 Metode Pooling of Interest/penyatuan kepentingan
 Masing-masing pihak menyatukan kepentingannya hingga tidak ada
lagi penilaian kembali aset dan liabilitas yang bergabung sehingga
pencatatannya pun menggunakan nilai buku. Metode ini masih
diperkenankan untuk entitas sepengendali sesuai dengan PSAK 38
Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali.

 Metode Purchase
 Dasar pencatatan adalah nilai wajar pada tanggal akuisisi karena
kombinasi bisnis dianggap sebagai pembentukan entitas baru.
Aset bersih dinilai kembali. Muncul Goodwill.

15 5/17/2019
Standar Akuntansi Keuangan
PSAK 22: Kombinasi Bisnis
 PSAK 22: Akuntansi Penggabungan Usaha diterbitkan tanggal 7
September 1994.

 PSAK ini direvisi DSAK menjadi PSAK 22 tentang Kombinasi Bisnis


tanggal 12 Januari 2010.

 PSAK ini mengalami penyesuaian tanggal 27 Agustus 2014.

 Dokumen asli IFRS 3: Business Combinations.

16 5/17/2019
PSAK 22 (1994) vs PSAK 22 (2014)
1994 Penyesuaian 2014

 Metode pembelian  Penggabungan usaha hanya


 Penggabungan dengan akuisisi. menggunakan metode pembelian
 Metode penyatuan (metode akuisisi).
kepentingan:  Pooling of interest method tidak
 Penggabungan dengan usaha
diperkenankan lagi kecuali untuk
yang sulit mengidentifikasi
siapa pengakuisisi, pemegang entitas bisnis sepengendali.
saham yang bersama-sama  Goodwill tidak diamortisasi
mengendalikan operasi, dan tetapi diturunkan nilainya.
manajemen yang bergabung
menjadi bagian perusahaan
gabungan.
 Aset dan liabilitas dicatat
sebesar nilai buku (tercatat).
17 5/17/2019
PSAK 38
 Restrukturisasi Entitas Sepengendali (RES):
 PSAK 38: Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali diterbitkan tanggal 11
September 2012.
 PSAK ini membatalkan PSAK 38: Akuntansi Restrukturisasi Entitas
Sepengendali (2004).
 RES adalah kombinasi bisnis yang semua bisnis dan entitas bergabung
pada akhirnya dikendalikan oleh pihak yang sama (baik sebelum atau
sesudah kombinasi bisnis) dan pengendaliannya tidak bersifat sementara.
 RES bukan merupakan perubahan kepemilikan dalam arti substansi
ekonomi sehingga tidak boleh menimbulkan laba rugi.
 Metode pooling of interest dianggap paling tepat digunakan.
 Penggunaan metode ini dalam RES belum diatur spesifik dalam IFRS.

18 5/17/2019
PSAK 38
 Contoh transaksi RES:
 Entitas induk memindahkan sebagian aset neto entitas anak menjadi aset
entitas induk.
 Entitas induk mengalihkan sebagian hak kepemilikan entitas anak ke
entitas anak yang lainnya.
 Entitas induk menukar kepemilikan aset neto dalam entitas anak dengan
saham tambahan yang diterbitkan oleh entitas anak yang lain.

Perubahan-perubahan tersebut mungkin menyebabkan perubahan


bentuk kepemilikan secara hukum, namun secara subtansi ekonomi tidak
ada yang berubah karena masih dikendalikan oleh pihak yang sama dan
semuanya akan masuk ke dalam laporan keuangan konsolidasian.

19 5/17/2019
Aspek Perpajakan dalam Kombinasi Bisnis
 Pajak penghasilan dikenakan atas selisih antara nilai buku aset
dan liabilitas dengan nilai wajar aset dan liabilitas yang
dialihkan dalam proses merger dan akuisisi.
 Pajak harus dibayar oleh pihak yang melakukan pengalihan.
 Jika yang dialihkan tanah dan bangunan maka berlaku pajak
final 5% atas nilai jual.
 Jika bukan maka dikenakan sebesar keuntungan dari selisih
nilai wajar dengan nilai buku.
 Pengalihan tanah dan bangunan juga yang mengakuisisi
dikenakan bea perolehan hak tanah dan bangunan sebesar 5%.

20 5/17/2019
Aspek Perpajakan dalam Kombinasi Bisnis
 Jika perusahaan ingin menggunakan nilai buku maka harus
mengajukan permohonan kepada Dirjen Pajak.
 Melampirkan tujuan merger.
 Melunasi pajak.
 Memuhi syarat tujuan bisnis (Business Purpose Test).
 Penggunaan nilai buku dilarang jika perusahaan yang
menerima pengalihan mengalami kerugian atau kerugiannya
lebih besar dari perusahaan yang mengalihkan hartanya.

21 5/17/2019
Pengakuan dan Pengukuran

Untuk memenuhih kualifikasi pengakuan dalam metode akuisisi aset


teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih harus
memiliki persyaratan sbb:
1. Memiliki definisi aset dan liabilitas sesuai dengan KDPPLK.
2. Merupakan bagian yang dipertukarkan dalam transaksi
kombinasi bisnis, bukan hasil transaksi terpisah di luar
kombinasi bisnis.

22 5/17/2019
Pengakuan dan Pengukuran

Pihak pengakuisisi mengakui secara terpisah antara aset yang


diperoleh, liabilitas yang diambil alih, kepentingan nonpengendali,
dan goodwill.
Kemudian aset dan liabilitas diukur dengan menggunakan nilai
wajar.
Sedangkan biaya-biaya yang terjadi terkait dengan akuisisi diakui
sebagai beban pada periode terjadinya. Contoh biaya administrasi,
biaya profesional dan konsultasi lainnya, advis, hukum, dll.
Imbalan yang dialihkan dari pihak pengakuisisi kepada pihak yang
diakuisisi adalah kas atau nonkas.
23 5/17/2019
Goodwill

Goodwill terjadi jika harga perolehan lebih tinggi daripada nilai wajar entitas
yang diakuisisi.
Pihak pengakuisisi telah mengidentifikasi nilai wajar aset yang diperoleh sehingga
kelebihan harga tersebut tidak dapat diidentifikasikan ke aset yang ada dan
dibentuklah bentuk aset yang baru yaitu goodwill.
Goodwill dapat disebabkan oleh jaringan pemasaran, teknologi, keandalah SDM
dll.

Goodwill= (imbalan yang dialihkan + kepentingan ekuitas yang


sebelumnya dimiliki oleh pihak pengakuisisi + kepentingan
nonpengendali pada pihak yang diakuisisi) - aset teridentifikasi yang
diperoleh dan liabilitas yang diambil alih.
24 5/17/2019
 Pencatatan Transaksi Kombinasi Bisnis
 Entitas yang diakuisisi menjual aset bersih dan kemudian
entitas tersebut dibubarkan.
 Entitas yang mengakuisisi menerima aset dari entitas yang
dibubarkan.
 Entitas yang diakuisisi menjual aset bersih tetapi tidak
dibubarkan.
 Entitas yang mengakuisisi menerima aset dari entitas yang
tidak dibubarkan.
 Entitas mengakuisisi kepemilikan entitas lain dan entitas
tersebut tidak dibubarkan.

25 5/17/2019
Merger

Akuisisi Aset Bersih – Imbalan berupa kas.

Pada 31 Desember 2015, PT Permata mengakuisisi seluruh aset bersih PT


Samara dalam sebuah merger. PT Permata mengalihkan imbalan senilai
Rp352.000.000 untuk mengakuisisi aset neto PT Samara. PT Permata juga
mengeluarkan Rp20.000.000 untuk biaya legal.

26 5/17/2019
Laporan Keuangan PT Samara
Laporan Posisi Keuangan
31 Desember 2015
(dalam 000 Rupiah, kecuali per saham)

PT Samara
Nilai Tercatat Nilai Wajar
Kas 40.000 40.000
Piutang Usaha 70.000 70.000
Persediaan 60.000 100.000
Tanah 80.000 120.000
Bangunan dan Mesin 620.000 300.000
Akumulasi Penyusutan (400.000)
Total Aset 470.000 630.000
Utang Usaha 110.000 110.000
Utang Wesel 240.000 240.000
Saham Biasa
Nominal Rp12.000 36.000
Tambahan Modal Disetor 20.000
Saldo Laba 64.000
Total Liabilitas & Ekuitas 470.000

27 5/17/2019
Pencatatan

 Goodwill:

Imbalan yang dialihkan Rp352.000.000


Kepentingan yang dimiliki sblmnya Rp 0
Kepentingan nonpengendali Rp 0
Aset bersih teridentifikasi Rp280.000.000 +
Goodwill Rp 72.000.000

28 5/17/2019
Jurnal
 Mengakui biaya legal.
Beban Rp20.000.000
Kas Rp20.000.000
 PT Permata mengakui seluruh transaksi akuisisi dan PT Samara sebagai
entitas yang dibubarkan menghapusbukukan semua aset dan liabilitas yang
dimiliki dan menghentikan operasinya.

Kas Rp 40.000.000
Piutang usaha Rp 70.000.000
Persediaan Rp100.000.000
Tanah Rp120.000.000
Bangunan dan mesin Rp300.000.000
Goodwill Rp 72.000.000
Utang usaha Rp110.000.000
Utang wesel Rp240.000.000
Kas (imbalan yang dialihkan) Rp352.000.000
29 5/17/2019
Merger

Akuisisi aset bersih – imbalan berupa non kas.

Seandainya PT Permata menerbitkan 11.000 lembar saham biasa sebagai


imbalan yang dialihkan. Nilai wajar saham PT Permata adalah
Rp32.000/lembar. Atas penerbitan tersebut PT Permata juga membayar
biaya penerbitan saham senilai Rp30.000.000.

30 5/17/2019
Laporan Keuangan PT Permata
Laporan Posisi Keuangan
31 Desember 2015
(dalam 000 Rupiah, kecuali per saham)

PT Permata
Nilai Tercatat
Kas 480.000
Piutang Usaha 280.000
Persediaan 340.000
Tanah 160.000
Bangunan dan Mesin 760.000
Akumulasi Penyusutan (380.000)
Total Aset 1.640.000
Utang Usaha 170.000
Utang Wesel 300.000
Saham Biasa 400.000
Nominal Rp12.000
Tambahan Modal Disetor 320.000
Saldo Laba 450.000
Total Liabilitas & Ekuitas 1.640.000
31 5/17/2019
Jurnal
 Mengakui biaya legal dan biaya tangguhan.
Beban Rp 20.000.000
Beban tangguhan Rp 30.000.000
Kas Rp 50.000.000
 PT Permata mengakui imbalan nonkas yang dibayarkan.
Kas Rp 40.000.000
Piutang usaha Rp 70.000.000
Persediaan Rp100.000.000
Tanah Rp120.000.000
Bangunan dan mesin Rp300.000.000
Goodwill Rp 72.000.000
Utang usaha Rp110.000.000
Utang wesel Rp240.000.000
Saham biasa (Rp20.000X11.000) Rp220.000.000
Tambahan modal disetor Rp102.000.000
Beban tangguhan Rp 30.000.000
32 5/17/2019
Perhitungan

 Tambahan modal disetor:

Nilai wajar saham (Rp32.000X11.000) Rp352.000.000


Nilai nominal saham (Rp20.000X11.000) Rp220.000.000 -
Nilai tambahan modal disetor Rp132.000.000
Beban tangguhan Rp 30.000.000 -
Nilai tambahan modal disetor bersih Rp102.000.000

33 5/17/2019
Akuisisi Saham

Imbalan berupa kas.

PT Permata mengakuisisi seluruh saham biasa PT Samara dengan membayar


tunai RP 352.000.000. Atas akuisisi tersebut, PT Samara tetap beroperasi
dan tidak dibubarkan.

34 5/17/2019
Jurnal PT Permata
 Mengakui biaya legal

 PT Permata mencatat akuisisi saham


Investasi
Kas

35 5/17/2019
Konsolidasi

Akuisisi Aset Bersih – Imbalan berupa kas

PT Mandiri mengakuisisi seluruh aset bersih PT Permata dan PT Samara


dalam sebuah statutory consolidation. Dan akuisisi ini menyebabkan
dibubarkannya kedua PT tersebut.

PT Mandiri juga mengalihkan imbalan senilai Rp1.800.000.000 untuk


mengakuisis aset neto PT Permata dan PT Samara. PT Mandiri juga
mengeluarkan Rp40.000.000 untuk biaya legal.
36 5/17/2019
Laporan Keuangan

37 5/17/2019
Pencatatan

 Goodwill:

Imbalan yang dialihkan Rp1.800.000.000


Kepentingan yang dimiliki sblmnya Rp 0
Kepentingan nonpengendali Rp 0
Aset bersih teridentifikasi Rp1.660.000.000 +
Goodwill Rp 140.000.000

38 5/17/2019
Jurnal
 Mengakui biaya legal
Beban Rp 40.000.000
Kas Rp 40.000.000
 PT Mandiri mengakui seluruh aset bersih PT Permata dan PT Samara
Kas Rp520.000.000
Piutang usaha Rp350.000.000
Persediaan Rp400.000.000
Tanah Rp320.000.000
Bangunan dan mesin Rp900.000.000
Goodwill Rp140.000.000
Utang usaha Rp 280.000.000
Utang wesel Rp 550.000.000
Kas (imbalan yang dialihkan) Rp1.800.000.000 5/17/2019
39
Pembelian Diskon
Merger: Akuisisi Aset Bersih – Pembelian Diskon.

PT Permata mengalihkan imbalan senilai RP250.000.000 untuk


mengakuisisi aset neto PT Samara.

40 5/17/2019
Pencatatan

 Goodwill:

Imbalan yang dialihkan Rp250.000.000


Kepentingan yang dimiliki sblmnya Rp
Kepentingan nonpengendali Rp
Aset bersih teridentifikasi Rp280.000.000 +
Goodwill/Pembelian diskon (Rp 30.000.000)

41 5/17/2019
Jurnal
 Mengakui biaya legal
Beban Rp 20.000.000
Kas Rp 20.000.000
 PT Permata mengakui akuisisi net aset PT Samara

Kas Rp 40.000.000
Piutang usaha Rp 70.000.000
Persediaan Rp100.000.000
Tanah Rp120.000.000
Bangunan dan mesin Rp300.000.000
Utang usaha Rp110.000.000
Utang wesel Rp240.000.000
Kas (imbalan yang dialihkan) Rp250.000.000
Keuntungan Pembelian Diskon Rp 30.000.000
42 5/17/2019
Akuisisi Bertahap

Terjadi ketika proses akuisisi tidak dilakukan sekaligus tetapi sebelumnya


entitas pengakuisisi telah memiliki kepemilikan pada entitas yang diakuisisi.

Contoh: Entitas A memiliki kepemilikan 30% entitas B saat ini.


Kemudian entitas A menambah kepemilikannya sebesar 25% di
entitas B. Sehingga entitas A memiliki kepemilikan 55%.
Jika dengan 55% entitas A dapat mengendalikan entitas B maka
pembelian 25% tadi adalah proses akuisisi/merupakan pembelian
akuisisi bertahap dan perlakuan transaksi kombinasi bisnis akan
diterapkan saat pembelian tambahan 25% entitas B.
43 5/17/2019
Kombinasi Bisnis Tanpa Pengalihan Imbalan

Investor memiliki investasi saham pada entitas lain yang pada awalnya tidak
memiliki pengendalian kemudian memperoleh pengendalian tanpa
memberikan pengalihan imbalan.
1. Pihak yang diakuisisi membeli kembali sahamnya dari pihak lain sehingga
pihak pengakuisisi memperoleh pengendalian.
2. Hilangnya hak veto yang sebelumnya menghalangi pihak pengakuisisi
untuk mengendalikan.
3. Pengakuisisi dan yang diakuisisi sepakat untuk mengkombinasikan
bisnisnya dengan kontrak semata.
44 5/17/2019
Penyajian Kombinasi Bisnis

Aset teridentifikasi, utang yang diambil alih, dan goodwill langsung


digabungkan dengan aset dan liabilitas pada pihak pengakuisisi dan disajikan
dalam laporan keuangan entitas pengakuisisi.

Jika tidak terjadi penggabungan sekaligus sejak awal maka prosedur


konsolidasi laporan keuangan diperlukan secara reguler.

45 5/17/2019
Pengungkapan Kombinasi Bisnis

Pengakuisisi mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna


laporan keuangan dapat mengevaluasi:

1. sifat dan dampak keuangan dari kombinasi bisnis selama periode pelaporan
berjalan.

2. sifat dan dampak keuangan setelah periode pelaporan berjalan berakhir


tetapi sebelum tanggal pelaporan keuangan diotorisasi untuk terbit.

46 5/17/2019
47 5/17/2019
48 5/17/2019
49 5/17/2019
Q&A

50 5/17/2019

Anda mungkin juga menyukai