Anda di halaman 1dari 2

Perhitungan PPh 21 berdasarkan UU PPh Tahun 2022

Penghasilan Bruto Setahun Rp.11.000.000 x 12 Bulan Rp.132.000.000,-

Dikurangi :
(Rp.6.000.000,-)
Biaya Jabatan Rp.132.000.000 x 5%
Note : Biaya jabatan
dalam setahun maks. 6jt
Penghasilan Neto Setahun Rp.126.000.000,-
Penghasilan Tidak Kena Pajak
(Rp.54.000.000,-)
(TK/0)
Penghasilan Kena Pajak Rp.72.000.000,-
PPh 21 :

Tarif Lapis Pertama 5% x Rp.50.000.000,- Rp. 2.500.000,-

Tarif Lapis Kedua 15% x Rp.22.000.000,- Rp. 3.300.000,-


PPh 21 terutang Setahun Rp.2.500.000 + Rp.3.300.000 Rp. 5.800.000,-
PPh 21 dipotong sebulan Rp.5.800.000 / 12 Rp. 483.333,-

Perhitungan PPh 21 UU HPP :

Penghasilan Bruto Setahun Rp.11.000.000 x 12 Bulan Rp.132.000.000,-

Dikurangi :
(Rp.6.000.000,-)
Biaya Jabatan Rp.132.000.000 x 5%
Note : Biaya jabatan
dalam setahun maks. 6jt
Penghasilan Neto Setahun Rp.126.000.000,-
Penghasilan Tidak Kena Pajak
(Rp.54.000.000,-)
(TK/0)
Penghasilan Kena Pajak Rp.72.000.000,-
PPh 21 :

Tarif Lapis Pertama 5% x Rp.60.000.000,- Rp. 3.000.000,-

Tarif Lapis Kedua 15% x Rp.12.000.000,- Rp. 1.800.000,-


PPh 21 terutang Setahun Rp.3.000.000 + Rp.1.800.000 Rp. 4.800.000,-
PPh 21 dipotong sebulan Rp.4.800.000 / 12 Rp. 400.000,-
 

Pada dua perhitungan pajak di atas dapat disimpulkan bahwa pajak terutang setahun Pak Arsan
lebih kecil apabila menggunakan tarif pajak PPh 21 UU HPP dibandingkan dengan tarif pajak
UU PPh.

Anda mungkin juga menyukai