Anda di halaman 1dari 19

PT Dani dan Perusahaan Anaknya (PT Prambini)

Neraca Konsolidasi, per 1 Januari 1976


Aktiva
− Macam – macam Aktiva …………………………………………………….. Rp 102.500.000,00

Jumlah Aktiva Rp 102.500.000,00

Hutang & Modal


− Macam – macam hutang Rp 20.000.000,00

Jumlah Hutang Rp 20.000.000,00


− Hak – hak Pemegang Saham Minoritas
Modal Saham (50 lembar
nominal @Rp 200.000,00) Rp 10.000.000,00
Defisit
(20% x 12.500.000,00) (Rp 2.500.000,00)

Rp 7.500.000,00
− Perusahaan Induk
Modal Saham (500 lembar
nominal @Rp 100,000,00) Rp 50.000.000,00
Laba Yang Ditahan Rp 25.000.000,00

Rp 75.000.000,00

Rp 82.500.000,00

Jumlah Hutang & Modal Rp 102.500.000,00

Pemilik terhadap Saham – saham Perusahaan Anak dengan Harga di atas Nilai
Bukunya

Harga Perolehan atau jumlah pengorbanan yang diperlukan untuk memperoleh


saham – saham dari perusahaan yang sudah berjalan tidak selalu dilakukan sama dengan
nilai buku saham yang bersangkutan. Akan tetapi dapat terjadi pemilikan saham tersebut
dilakukan dengan harga diatas/ lebih besar dari nilai bukunya atau sebaliknya di
bawah/kurang dari nilai buku saham yang bersangkutan.

Ada beberapa factor yang menyebabkan pemilikan terhadap saham – saham perusahaan
lain dilakukan/terjadi tidak sama dengan nilai bukunya, yang secara umum dapat
digolongkan ke dalam 3 faktor sebagai berikut :
1. Kesalaahn dalam melaporkan kekayaan bersih perusahaan anak pada saat
pemilikan saham terjadi.
Kekayaan bersih dilaporkan terlalu besar atau terlebih kecil dari jumlah yang
semestinya.
2. Adanya motivasi tertentu dalam rangka penggabungan perusahaan.
3. Kombinasi dari kedua factor yang tersebut diatas.

Jika terjadi pemilikan saham – saham perusahaan anak dilakukan dengan harga di atas
dan di bawah nilai bukunya, maka harus di adakan penelitian lebih lanjut mengenai
factor – factor yang menyebabkan timbulnya kejadian tersebut, sebelum laporan/neraca
konsolidasi dibuat. Sebab hal ini mempunyai pengaruh terhadap penyajian selisih antara
harga perolehan dengan nilai buku saham – saham tersebut di dalam neraca konsolidasi.

Apabila timbulnya selisih antara harga perolehan dengan nilai buku saham
disebabkan oleh karena kesalahan perusahaan anak di dalam melaporkan jumlah
kekayaan bersihnya (misalnya : aktiva dilaporkan terlalu rendah atau terlalu tinggi ;
adanya goodwill yang negatip atau sebelum laporan/neraca konsolidasi disusun harus
dilakukan koreksi terhadap Laporan Keuangan Perusahaaan Anak dengan cara
mengikut sertakan dan atau meniadakan hal – hal yang belum termasuk atau hal – hal
yang seharusnya tidak termasuk dalam laporan keuangan tersebut. Dengan
dimasukannya dan atau ditiadakan hal – hal yang menyebabkan timbulnya selisih antara
harga perolehan dengan nilai buku saham – saham tersebut, maka eliminasi terhadap
rekening Investasi Saham pada buku buku perusahaan induk dengan Hak – hak Para
Pemegang Saham perusahaan anak dapat dilakukan sebagaimana biasanya.

Akan tetapi terdapat kemungkinan terjadinya selisih antara harga perolehan dan
nilai buku saham tidak di sebabkan oleh kesalahan perusahaan anak di dalam
melaporkan kekayaan bersihnya, melainkan disebabkan adanya motivasi tertentu
sehingga pemilikan saham dilakukan dengan harga di bawah atau di atas nilai bukunya.
Melalui penggabungan usaha diharapkan adanya beberapa faktor yang dapat
meningkatkan kemampuan untuk memperoleh keuntungan, atau memberi
peluang/kesempatan untuk dapat meraih keuntungan yang lebih besar, misalnya saja
karena berusaha dengan volune kegiatan yang lebih besar, sehingga beberapa macam
biaya dapat di hemat. Apabila hal ini terjadi maka “ selisih lebih atau kurang ” antara
harga perolehan (Investasi Saham) dengan nilai buku Hak Para Pemegang Saham,
dilaporkan dalam neraca konsolidasi sebagai Goodwill yang timbul dari penggabungan
usaha. Pada umumnya tidak mudah untuk dapat menentukan faktor yang menyebabkan
timbulnya selisih lebih atau kurang antara harga perolehan dengan nilai buku saham
tersebut. Hal ini disebabkan oleh pengendalian terhadap perusahaan lain terjadi tidak
secara langsung, sehingga tidak memungkinkan bagi pihak pembeli untuk melakukan
penilaian (Kembali) terhadap semua aktiva (kekayaan) dan hutang- hutang perusahaan
lain tersebut kecuali dari laporan keuangan yang di publikasikan.

Oleh sebab itu pada umumnya factor penyebab terjadinya “ selisih ” antara harga
perolehan dengan nilai buku saham merupakan kombinasi (gabungan) dari kedua factor
yang tersebut diatas. Oleh sebab itu “ selisih ” antara harga perolehan dengan nilai
buku saham dilaporkan di dalam neraca konsolidasi sebagai “ Selisih Lebih Harga
Perolehan di atas Nilai Buku Saham – saham Perusahaan Anak ” atau sebaliknya “
Selisih Lebih Nilai Buku di atas Harga Perolehan Saham – saham Perusahaan Anak ” ,
tergantung pada keadaan masing – masing.

Oleh karena pada prinsipnya, perlakuan akuntansi dan penyajian terhadap “


selisih lebih atau kurang antara harga perolehan dengan nilai buku saham – saham
perusahaan anak ” tergantung pada faktor – faktor penyebab terjadinya selisih tersebut.
Sedangkan dalam praktinya untuk menentukan factor – factor penyebab terjadinya
selisih antara harga perolehan dan nilai buku saham tersebut tidak mudah, maka pada
contoh – contoh selanjutnya akan dipakai cara penyajian terhadap selisih antara harga
perolehan dengan nilai buku saham tersebut sebagai “ Selisih lebih (kurang) Harga
Perolehan dari Nilai Buku Saham Perusahaan Anak”.

Agar lebih jelasnya berikut ini diberikan contoh penyusunan neraca konsolidasi
apabila pemilikan saham – saham perusahaan anak dilakukan masing – masing di atas
dan di bawah nilai buku sahamnya.

Contoh 7 : Penyusunan Neraca Konsoldasi, apabila saham – saham perusahaan anak


dibeli dengan harga du atas nilai bukunya (Perusahaan Anak dalam keadaan surplus)

Berikut ini adalah saldo rekening – rekening neraca dari PT PI dan PT PA yang disusun
pada tanggal 1 Januari 1976.
Rekeing – rekening Neraca PT PI PT PA
Aktiva
Kas Rp 800.000,00 Rp 50.000,00
Piutang Dagang Rp 200.000,00 Rp 150.000,00
Persediaan Barang Dagangan Rp 250.000,00 Rp 300.000,00
Aktiva Tetap (Nilai buku) Rp 1.250.000,00 Rp 500.000,00

Hutang & Modal Rp 2.500.000,00 Rp 1.000.000,00

Hutang Dagang
Modal saham : Rp 250.000,00 Rp 100.000,00

− 200 lembar nominal @ Rp 10.000,00


− 100 lembar nominal @ Rp 7.500,00 Rp 2.000.000,00 Rp 750.000,00

Laba Yang Ditahan − Rp 150.000,00


Rp 250.000,00 Rp 150.000,00
Jumlah Hutang & Modal Rp 2.500.000,00 Rp 1.000.000,00

Pada saat posisi keuangan seperti tersebut diatas PT PI membeli secara tunai 75 lembar
saham – saham PT PA, dari para pemegang sahamnya dengan harga @ Rp 10.000,00
per lembar.

Apabila setelah terjadinya pemilikan saham tersebut oleh PT PI disusun secara


konsolidasi, maka harus iingat bahwa dalam transaksi tersebut terdapat perbedaan
antara harga perolehan saham – saham PT PA dengan nilai bukunya.

Dalam hal ini perbedaan tersebut dihitung sebagai berikut :

Nilai buku saham PT PA, per 1 Januari 1976, terdiri :

− Nominal Saham (100 lembar) Rp 750.000,00


− Laba Yang Ditahan Rp 150.000,00

Nilai buku 100 lembar Rp 900.000,00


− Nilai buku 75 lembar

= Rp 675.000,000

− Harga beli saham = 75 x Rp 10.000,00 = Rp 750.000,00


Selisih Lebih Harga Perolehan diatas Nilai
Buku Saham = Rp 75.000,00

Jumlah tersebut dapat pula dihitung dengan cara sebagai berikut :

− Nilai buku per lembar saham , pada tanggal


1 Januari 1976 = Rp 900.000,00 : 100 Rp 9.000,00/lbr
− Harga beli per lembar saham Rp 10.000,00/lbr

Selisih Lebih Harga perolehan per lembar Rp 1.000.000,00

Untuk 75 lembar saham yang dibeli, jumlah selisih lebih harga perolehan di atas
nilai bukunya adalah : 75 x Rp 1.000,00 = Rp 75.000,00
Dengan demikian daftar lajur untuk penyusunan neraca konsolidasi pada tanggal 1
Januari 1976 akan tampak sebagai berikut :

PT PI dan Perusahaan Anaknya (PT PA)


Daftar Lajur Penyusunan Neraca Konsolidasi
Per 1 Januari 1976

Rekening-rekening PT PI PT PA Eliminasi Neraca Konsolidasi


Neraca (Rp) (Rp) D K D K
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Aktiva
− Kas 50.000,00 50.000,00 − − 100.000,00 −
200.000,00 150.000,00 − − 350.000,00 −
− Piutang dagang
− Persediaan Barang
250.000,00 300.000,00 − − 550.000,00 −
Dagangan
− Aktiva tetap
1.250.000,00 500.000,00 − − 1.750.000,00 −
− Investasi Saham-
saham 750.000,00 − − − − −
PT PA
Elim 75% Modal − − − (1) 562.500,00 − −
Saham
Elim 75% Laba − − − (2) 112.500,00 − −
Yang Ditahan
− Selisih Lebih Harga − − − − −

Perolehan di atas
Nilai Buku Saham − − − 75.000,00 −

– saham PT PA
2.500.000,00 1.000.000,00


Hutang & Modal 250.000,00 100.000,00 − − 350.000,00

− Hutang Dagang 2.000.000,00 − − − 2.000.000,00

− Modal Saham, PT

250.000,00 − − − 250.000,00
PI
− Laba Yang Ditahan, −
− 750.000,00 − − −
PT PI
− Modal Saham, PT 562.500,00
− − (1) − − −
PA −
− − − −
Elim 75%
187.500,00
− Hak Pemegang −
Saham Minoritas −
− 150.000,00 − −
25%
− Laba Yang Ditahan, 112.500
− − (2) − − −
PT PA − − − − − 37.500,00
Elim 75%
− Hak Pemegang
2.500.000,00 1.000.000,00 2.825.000,00 2.825.000,00
− Saham Minoritas 675.000,00 675.000,00
25

Sedangkan neraca konsolidasi yang disusun dari daftar lajur tersebut adalah sebagai berikut :

PT PI dan Perusahaan Anaknya (PT PA)


Neraca Konsolidasi, per 1 Januari 1976

Aktiva
− Kas Rp 100.000,00
− Piutang Dagang Rp 350.000,00
− Persediaan Barang Dagangan Rp 550.000,00
− Aktiva Tetap Rp 1.750.000,00
− Selisih Lebih Harga Perolehan di atas Nilai Buku, saham – saham PT PA Rp 75.000,00
Jumlah Aktiva Rp 2.825.000,00

Hutang & Modal


− Hutang Dagang Rp 350.000,00
− Hak – hak Pemegang Saham Minoritas
− Modal Saham (25 lb) Rp 187.500,00
− Laba Yang Ditahan Rp 37.500,00
Rp 225.000,00
− Perusahaan Induk :
− Modal Saham (200 lb) Rp 2.000.000,00
− Laba Yang Ditahan Rp 250.000,00
Rp 2.250.000,00
Rp 2.475.000,00
Jumlah Hutang & Modal Rp 2.825.000,00

Penjelasan daftar lajur :


1. Di dalam neraca konsolidasi tidak tampak lagi rekening “ Investasi Saham
– saham PT PA” yang pada saat pemiliknya oleh PT PI dicatat dengan
jurnal sebagai berikut :
Investasi saham – saham PT PA Rp 750.000,00
Kas Rp 750.000,00

Hal ini disebabkan karena saldo rekening tersebut yang merupakan perwujudan
daripada rekening timbal balik telah di eliminasi sebagai Nampak dalam kolom
eliminasi pada daftar lajur penyusunan neraca konsolidasi.

Adapun jurnal eliminasi tersebut adalah sebagai berikut :

− Modal Saham, PT PA Rp 562.500,00


− Laba Yang Ditahan, PT PA Rp 112.500,00
− Selisih lebih Harga Perolehan di atas
Nilai Buku Saham- saham PT PA Rp 75.000,00
Investasi Saham – saham, PT PA Rp 750.000,00
2. Eliminasi terhadap saldo rekening Investasi Saham – saham, PT PA, tidak
seluruhnya ditutup oleh nilai bukunya (bagian pemilikan atas nominal
saham dan laba yang ditahan), sehingga masih terdapat sisa yang
tercantum dalam neraca konsolidasi sebagai Selisih Lebih Harga
Perolehan di atas Nilai Buku Saham – saham,PT PA sebesar Rp
75.000,00.
3. Di dalam neraca konsolidasi saldo atau jumlah Investasi PT PI pada PT
PA sebesar Rp 750.000,00 tidak lagi dinyatakan secara eksplisil dalam
rekening investasi. Akan tetapi oleh karena Neraca Konsolidasi
dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa PT PI dan PT PA merupakan
suatu kesatuan ekonomis, maka jumlah penyertaan tersebut akan Nampak
sebagai aktiva dikurangi dengan hutang – hutang dan bagian penyertaan
dari para pemegang saham minoritas. Dengan demikian manifestasi
daripada jumlah penyertaan PT PI sebesar Rp 750.000,00 tersebut pada
tanggal 1 Januari 1976 adalah terdiri dari

Saldo debit
− Macam – macam Aktiva, PT PA Rp
1.000.000,00
− Ditambah :
Selisih Lebih Harga Perolehan di atas
Nilai Buku Saham – saham, PT PA Rp 75.000,00

Jumlah Saldo Debit Rp 1.075.000,00

Dikurangi : Saldo Kredit :

− Macam – macam hutang, PT PA Rp 100.000,00


− Hak – hak pemegang saham minoritasRp 225.000,00
Jumlah Saldo Kredit Rp 325.000,00

Selisih Debit ( = Jumlah penyertaan PT PI pada PT PA) Rp 750.000,00

Contoh 8 : Penyusunan Neraca Konsolidasi, apabila Saham – saham Perusahaan Anak


dibeli dengan harga Di atas Nilai Bukunya. (Perusahaan Anak dalam Keadaan defisit).

Jika pada contoh nomor 7, Hak – hak para Pemegang Saham PT PA sebesar Rp
900.000,00 tersebut terdiri dari :

− Modal Saham 100 lembar nominal @ Rp 10.000,00 Rp 1.000.000,00


− Defisit (Rp
100.000,00)
Jumlah hak – hak pemegang saham ……………………. Rp 900.000,00

Pembelian 75 lembar saham oleh PT PI dengan harga @Rp 10.000,00 per lembar,
mengakibatkan terjadinya Selisih Lebih Harga Perolehan di atas Nilai Buku sebesar Rp
75.000,00 (= Rp 750.000,00 – 75 % x Rp 900.000,00).

Neraca konsolidasi yang disusun sesaat terjadinya pemilikan saham – saham PT PA


pada dasarnya akan menunjukkan keadaan keuangan sama dengan pada contoh 7.
Perbedaan yang ada terletak hanya pada perincian dari Hak – hak para Pemegang
Saham Minoritas saja. Dilihat dari segi penyusunannya sendiri perbedaan itu terdapat
pada cara mengeliminasi saldo rekening Investasi Saham sebesar Rp 750.000,00
tersebut.
Dalam hal ini jurnal eliminasi yang diperlukan seperti Nampak di dalam daftar lajur
sebagai berikut :

− Modal Saham, PT PA
(75% x Rp 1.000.000,00) = Rp 750.000,00
− Selisih Lebih Harga Perolehan Di atas
Nilai Buku Saham – saham, PT PA Rp 75.000,00
− Defisit, PT PA (75% x Rp 100.000,00) Rp 75.000,00
− Investasi Saham – saham PT PA Rp 750.000,00

Sedangkan daftar lajur untuk penyusunan neraca konsolidasi beserta neraca konsolidasi
pada tanggal 1 Januari 1976 masing – masing akan nampak sebagai berikut :

PT PI dan Perusahaan Anaknya PT PA


Daftar Lajur Penyusunan Neraca Konsolidasi
Per 1 Januari 1976
Rekening-rekening Neraca Neraca 1 – 1 – 1976 Eliminasi Neraca Konsolidasi
PT PI PT PA Debit Kredit Debit Kredit
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Aktiva :
Kas 50.000,00 50.000,00 − − 100.000,00 −
Piutang Dagang 200.000,00 150.000,00 − − 350.000,00 −
Persediaan Barang Dagangan 250.000,00 300.000,00 − − 550.000,00 −
Aktiva tetap 1.250.000,00 500.000,00 − − 1.750.000,00 −
Investasi Saham-saham, PT 750.000,00 − − 1) 75.000,00
PA − − − − − −
Elim 75%, Modal Saham − −
Elim 75%, Defisit − − 1) 75.000,00 − − −
Selisih Lebih Harga
Perolehan di atas − − − − 75.000,00 −
Nilai Buku Saham –
saham,PT PA − − − − − −
2.500.000,00 1.000.000,00

Hutang & Modal :


250.000,00 100.000,00 − − − 350.000
Hutang Dagang
2.000.000,00 − − − 2.000.000
Modal Saham, PT PI
250.000,00 − − − − 250.000
Laba yg ditahan, PT PI
− 1.000.000,00 − − − −
Modal Saham, PT PA
− 1) 750.000,00 − − −
Elim 75%
Hak-hak pem.saham
− − − − − 250.000
minoritas 25%
− (100.000) − − − −
Defisit, PT PA
− − − 1) 750.000,00 − −
Elim 75%
Hak-hak pem.saham
− − − − 25.000,00 −
minoritas 25%

2.500.000,00 1.000.000,00 825.000,00 825.000,00 2.850.000,00 2.850.000,00

Dari daftar lajur itu kemudian dapat disusun neraca konsolidasinya sebagai berikut :

PT PI dan Perusahaan Anaknya (PT PA)


Neraca Konsolidasi, Per 1 Januari 1976
Aktiva
− Kas Rp 100.000,00
− Piutang Dagang Rp 350.000,00
− Persediaan Barang Dagangan Rp 550.000,00
− Aktiva Tetap Rp 1.750.000,00
− Selisih Lebih Harga Perolehan di atas Nilai Buku, saham – saham PT PA Rp 75.000,00
Jumlah Aktiva Rp 2.825.000,00
Hutang & Modal
− Hutang Dagang Rp 350.000,00
− Hak – hak Pemegang Saham Minoritas
− Modal Saham (25 lb) Rp 250.000,00
− Laba Yang Ditahan Rp 25.000,00

Rp 225.000,00
− Perusahaan Induk :
− Modal Saham (200 lb) Rp 2.000.000,00
− Laba Yang Ditahan Rp 250.000,00

Rp 2.250.000,00
Rp 2.475.000,00
Jumlah Hutang & Modal Rp 2.825.000,00

Contoh 9 : penyusunan Neraca Konsolidasi, apabila saham – saham Perusahaan Anak dibeli
dengan Harga Di bawah Nilai Bukunya (Perusahaan Anak Dalam Keadaan Surplus).

Jika pada contoh nomor 7, pemilikan saham – saham PT PA sebanyak 75 lembar yang
dilakukan pada tanggal 1 Januari 1976 tersebut dengan harga @ Rp 8.000,00 perlembar, maka
oleh PT PI transaksi ini akan dicatat sebagai berikut :

Investasi Saham – saham, PT PA Rp 600.000,00

Kas Rp 600.000,00

Sedang terhadap transaksi ini oleh PT PA tidak dilakukan pencatatan apapun, karena transaksi
tersebut tidak melibatkan PT PA dengan PT PI kecuali terjadinya perpindahan pemilikan
saham – sahamnya.

Jika pada tanggal yang sama setelah terjadinya transaksi tersebut, disusun Neraca Konsolidasi
hal ini mengakibatkan terjadinya Selisih Lebih Nilai Buku di atas Harga Perolehan Saham –
saham, PT PA sebesar Rp 75.000,00 = (75% x Rp 900.000,00 – Rp 600.000,00).
Dengan demikian eliminasi terhadap saldo rekening Investasi Saham – saham PT PA; tidak
cukup ditutup dengan eliminasi terhadap bagian pemilikan atas nominal saham dan laba yang
ditahan PT PA pada tanggal 1 Januari 1976.

Adapun jurnal eliminasi yang dibuat oleh PT PI adalah sebagai berikut :

Modal Saham, PT PA Rp 562.500,00


Laba Yang Ditaha, PT PA Rp 112.500,00
Investasi Saham – saham, PT PA Rp 600.000,00
Selisih Lebih Nilai Buku diatas Harga Perolehan
Saham – saham, PT PA Rp 75.000,00

Dengan di eliminasinya saldo rekening Investasi Saham – saham PT PA tersebut, maka di dalam
neraca konsolidasi jumlah hak penyertaan PT PI pada PT PA sebesar Rp 600.000,00 pada
tanggal 1 Januari 1976 tidak lagi dilaporkan secara eksplisit dalam suatu rekening Investasi
Saham.
Akan tetapi sesuai dengan tujuan penyusunan neraca konsolidasi jumlah penyertaan tersebut
Nampak sebagai bagian atas total aktiva setelah dikurangi dengan jumlah hutang, hak – hak
pemegang saham minoritas dan saldo selisih lebih nilai buku di atas harga perolehan saham –
saham, PT PA.
Dengan demikian didalam neraca konsolidasi, perwujudan daripada jumlah penyertaan PT PI
sebesar Rp 600.000,00 pada tanggal 1 Januari 1976 adalah terdiri dari :
− Saldo debit, macam- macam aktiva , PT PA ………..…………… Rp
1.000.000,00
Dikurangi dengam ; saldo kredit :
− Hutang Dagang Rp 100.000,00
− Hak – hak Pemegang Saham Minoritas
(25% x Rp 900.000,00) Rp 225.000,00
− Selisih Lebih Nilai Buku Di atas Harga
Perolehan Sahm – saham,PT PA Rp 75.000,00
Rp 400.000,00
Rp 600.000,00
Adapun Daftar Lajur untuk Penyusunan Neraca Konsolidasi dan Neraca Konsolidasi yang dibuat
pada tanggal 1 Januari 1976 masing – masing nampak sebagai berikut :

PT PI dan Perusahaan Anaknya PT PA


Daftar Lajur Penyusunan Neraca Konsolidasi
Per 1 Januari 1976
Rekening-rekening Neraca Neraca 1 – 1 – 1976 Eliminasi Neraca Konsolidasi
PT PI PT PA Debit Kredit Debit Kredit
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Aktiva :
Kas 200.000,00 50.000,00 − − 250.000,00 −
Piutang Dagang 200.000,00 150.000,00 − − 350.000,00 −
Persediaan Barang Dagangan 250.000,00 300.000,00 − − 550.000,00
Aktiva tetap 1.250.000,00 500.000,00 − − 1.750.000,00
Investasi Saham-saham, PT 600.000,00 − − − − −
PA
Elim 75%, Modal Saham − − − 1) 562.500,00 − −
Elim 75%, Laba Yg Dithn − − − 2) 112.500,00 − −
Selisih Lebih Harga
Perolehan di atas
Nilai Buku Saham –
saham,PT PA − − − − − 75.000,00
2.500.000,00 1.000.000,00

Hutang & Modal :


250.000,00 100.000,00 − − − 350.000
Hutang Dagang
2.000.000,00 − − − − 2.000.000
Modal Saham, PT PI
250.000,00 − − − − 250.000
Laba yg ditahan, PT PI
− 750.000,00 − − − −
Modal Saham, PT PA
− − 1) 562.500,00 − − −
Elim 75%
Hak-hak pem.saham
− − − − − 187.500
minoritas 25%
− 150.000 − − − −
Defisit, PT PA
− − 1) 112.500,00 − − −
Elim 75%
Hak-hak pem.saham
− − − − − 37.500
minoritas 25%

2.500.000,00 1.000.000,00 675.000,00 675.000,00 2.900.000,00 2.900.000,00

PT PI dan Perusahaan Anaknya (PT PA)


Neraca Konsolidasi, Per 1 Januari 1976
Aktiva
− Kas Rp 250.000,00
− Piutang Dagang Rp 350.000,00
− Persediaan Barang Dagangan Rp 550.000,00
− Aktiva Tetap Rp 1.750.000,00
Jumlah Aktiva Rp 2.900.000,00

Hutang
Hutang Dagang Rp 350.000,00
Selisih Lebih Harga Perolehan di atas Nilai Buku, saham – saham PT PA Rp 75.000,00
Jumlah Hutang Rp 425.000,00

Modal
− Hak – hak Pemegang Saham Minoritas
− Modal Saham (25 lembar

@ Rp 7.500,00) Rp 187.000,00

− Laba Yang Ditahan Rp 37.000,00

Rp 225.000,00
− Perusahaan Induk :
− Modal Saham Rp 2.000.000,00
− Laba Yang Ditahan Rp 250.000,00

Rp 2.250.000,00
Rp 2.475.000,00
Jumlah Hutang & Modal Rp 2.900.000,00

Contoh 10 : Penyusunan Neraca Konsolidasi apabila saham – saham Perusahaan Anak dibeli
dengan harga dibawah nilai bukunya (Perusahaan anak dalam keadaan Defisit).
Apabila pada contoh 9 tersebut di muka, transaksi pembelian saham – saham PT PA oleh PT PI
terjadi pada saat di mana posisi Hak – hak Para Pemegang Saham PT PA sebesar Rp 900.000,00
terdiri dari Modal Saham (100 lembar nominal @ Rp 10.000,00) = Rp 1.000.000,00 dan saldo
Defisit sebesar Rp 100.000,00 dan kemudian disusun Neraca Konsolidasi pada tanggal yang
sama, maka jurnal eliminasi yang diperlukan adalah sebagai berikut :
Modal Saham, PT PA Rp 750.000,00
− Investasi Saham – saham, PT PA Rp 600.000,00
− Selisih Lebih Nilai Buku di atas Harga Perolehan
Saham-saham, PT PA Rp 75.000,00
− Defisit, PT PA Rp 75.000,00
Sedangkan daftar lajur untuk penyusunan neraca konsolidasi dan neraca konsolidasinya masing –
masing Nampak sebagai berikut :
PT PI dan Perusahaan Anaknya PT PA
Daftar Lajur Penyusunan Neraca Konsolidasi
Per 1 Januari 1976
Rekening-rekening Neraca Neraca 1 – 1 – 1976 Eliminasi Neraca Konsolidasi
PT PI PT PA Debit Kredit Debit Kredit
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Aktiva :
Kas 200.000,00 50.000,00 − − 250.000,00 −
Piutang Dagang 200.000,00 150.000,00 − − 350.000,00 −
Persediaan Barang Dagangan 250.000,00 300.000,00 − − 550.000,00
Aktiva tetap 1.250.000,00 500.000,00 − − 1.750.000,00 −
Investasi Saham-saham, PT 600.000,00 − − − − −
PA − − − 1) 75.000,00 − −
Elim 75%, Modal Saham
Elim 75%, Defisit − − 1) 75.000,00 − − −
Selisih Lebih Harga
Perolehan di atas
Nilai Buku Saham –
saham,PT PA − − − − − 75.000,00
2.500.000,00 1.000.000,00

Hutang & Modal :


250.000,00 100.000,00 − − − 350.000
Hutang Dagang
2.000.000,00 − − − − 2.000.000
Modal Saham, PT PI
250.000,00 − − − − 250.000
Laba yg ditahan, PT PI
− 1.000.000,00 − − − −
Modal Saham, PT PA
− − 1) 750.000,00 − − −
Elim 75%
Hak-hak pem.saham
− − − − − 250.000
minoritas 25%
− (100.000) − − − −
Defisit, PT PA
− − − 1) 750.000,00 − −
Elim 75%
Hak-hak pem.saham
− − − − 25.000,00 −
minoritas 25%

2.500.000,00 1.000.000,00 825.000,00 825.000,00 2.925.000,00 2.925.000,00

PT PI dan Perusahaan Anaknya (PT PA)


Neraca Konsolidasi, Per 1 Januari 1976
Aktiva
− Kas Rp 250.000,00
− Piutang Dagang Rp 350.000,00
− Persediaan Barang Dagangan Rp 550.000,00
− Aktiva Tetap Rp 1.750.000,00
Jumlah Aktiva Rp 2.900.000,00

Hutang
Hutang Dagang Rp 350.000,00
Selisih Lebih Harga Perolehan di atas Nilai Buku, saham – saham PT PA Rp 75.000,00
Jumlah Hutang Rp 425.000,00

Modal
− Hak – hak Pemegang Saham Minoritas
− Modal Saham (25 lembar

@ Rp 10.000,00) Rp 250.000,00

− Laba Yang Ditahan (Rp 25.000,00)

Rp 225.000,00
− Perusahaan Induk :
− Modal Saham Rp 2.000.000,00
− Laba Yang Ditahan Rp 250.000,00

Rp 2.250.000,00
Rp 2.475.000,00
Jumlah Hutang & Modal Rp 2.900.000,00

Anda mungkin juga menyukai