SWASTYASTU”
AKUNTANSI KEUANGAN
INVESTASI SEMENTAR
NAMA KELOMPOK
01 Adellia Diah Ayu Sakuntala (1833121005)
Misalkan pada tanggal 20 Juli saham PT. ABC dijual 50 lemabar dengan kurs
125, provisi dan materai Rp. 8.000. Dari transaksi ini, harga jual, harga
perolehan dan laba atas penjualan saham dihitung sebagai berikut:
Harga kurs 125% x Rp 500.000 = Rp. 625.000
Provisi, materai Rp. 8.000 -
Harga jual Rp. 617.000
Harga perolehan Rp. 612.500 -
Laba Rp. 4.500
Jurnal yang dibuat pada tanggal 20 Juli untuk mencatat penjualan saham
sebagai berikut:
Kas Rp. 617.000
Surat berhaga Rp. 612.500
Laba penjualan surat berharga Rp. 4.500
Apabila saham PT. ABC dijual dengan kurs 110 maka rugi atas penjualan saham
dihitung sebagai berikut:
Harga kurs 110% x Rp 500.000 = Rp. 550.000
Provisi, materai Rp. 8.000 -
Harga jual Rp. 542.000
Harga perolehan Rp. 612.500 -
Rugi Rp. 70.500
Jurnal yang dibuat pada tanggal 20 Juli untuk mencatat penjualn saham sebagai
berikut:
Kas Rp. 542.000
Rugi penjualan surat berharga Rp. 70.500
Surat berharga Rp. 612.500
Misalkan sebuah perusahaan mempunyai 200 lembar saham PT.
ABC dengan harga perolehan Rp. 2.400.000. Kemudian perusahaan
tersebut menerima deviden saham 40 lembar. Harga perolehan
saham perlembar sebelum menerima deviden saham sebesar
Rp. 12.000 ( Rp. 2.400.000 : 200). Setelah menerima deviden saham
maka harga perolehan saham perlembar sebesar Rp. 10.000 (Rp.
2.400.000 : 240). Tentang penerimaa deviden saham sebanyak 40
lembar tidak perlu dibuat jurnalnya.
INVESTASI JANGKA PENDEK DALAM OBLIGASI
Pembelian obligasi dicatat di debet dalam perkiraan surat berharga sebesar harga
perolehan.
PowerPoint Presentation
Misalkan sebuah perusahaan pada tanggal 1 Juli membeli 2.000 lembar obligasi PT. ABC nominal
Rp.5.000 per lembar, kurs 120, bunga 125 per tahun dibayar tiap tanggal 1 Mei dan 1 November . Provisi
dan materai Rp.40.000. Dari transaksi tersebut dapat dibuat prehitungan sebagai berikut:
Jurnal yang dibuat pada tanggal 19 November untuk mencatat penjualan obligasi sebagai berikut:
Kas Rp. 3.090.000
Surat berharga Rp. 3.010.000
Laba penjualan surat berharga Rp. 65.000
Pendapatan bunga Rp. 15.000
Pada tanggal 31 Desember (akhir periodeI perusahaan masih memiliki 1.500
lembar obligasi PT.ABC, nominal perlembar Rp.5.000, bunga 12% setahun
dibayar tiap tanggal 1 Mei dan 1 November. Pada 31 Desember perusahaan
mempunyai piutang bunga 2 bulan (dari 1 November s/d 31 Desember ) yang
besarnya Rp. 150.000. Jurnal penyesuaian yang ibuat pada 31 November untuk
mencatat piutang bunga sebagai berikut:
1 START
Misalkan sebuah perusahaan pada akhir periode memiliki surat berhargadengan rincian sebagai berikut:
Harga perolehan Harga pasar
150 lembar saham PT. ABC Rp. 1.837.500. Rp. 1.737.500
1.500 lembar obligasi PT. ABC Rp. 9.030.000 Rp. 8.930.000
Rp. 10.867.500 Rp. 10.667.500
Berdasarkan data diatas, jumlah harga perolehan lebih besar dari jumlah harga pasar. Dengan demikian
surat berharga dilaporkan dalam neraca sebesar Rp. 10.667.500, oleh karena surat berharga pada waktu
dilaporkan dalam neraca sebesar harga maka terjadi kerugian sebesar Rp. 200.000 (Rp. 10.867.500 - Rp.
10.667.500).
Jurnal yang dibuat untuk mencatat kerugian ini sebagai berikut:
Kerugian penurunan surat berharaga Rp. 200.000
Penyisihan penurunan nilai surat berharga Rp. 200.000
Penyisihan penurunan nilai surat berharga dilaporkan dalam neraca sebagi berikut:
Surat berharga Rp. 10.867.500
Penyisihan penurunan nilai surat berharga Rp. 200.000
Rp. 10.667.500
ANY QUESTION?
“OM SANTIH SANTIH SANTIH OM”