Anda di halaman 1dari 18

“OM

SWASTYASTU”
AKUNTANSI KEUANGAN

INVESTASI SEMENTAR
NAMA KELOMPOK
01 Adellia Diah Ayu Sakuntala (1833121005)

02 Ni Putu Resa Kristina (1833121167)

03 Kadek Ayu Widya Sukma (1833121217)

04 Made Egien Agiatama (1833121263)

05 Ni Putu Tia Puspita Dewi (1833121328)


PENGERTIAN
INVESTASI
$350 SEMENTARA
Investasi (investment) yaitu menanamkan
kelebihan uang dengan tujuan untuk
memperoleh penghasilan.

Investasi Sementara adalah investasi


jangka pendek yang dilakukan suatu
perusahaan dikarenakan adanya dana kas
yang mengganggur.
Investasi dalam saham dilakukan dengan cara membeli
INVESTASI JANGKA saham perusahaan lain. Saham yang dibeli untuk investasi
jangka pendek dicatat di debet dalam perkiraan surat
PENDEK DALAM berharga sebesar harga perolehnnya.

SAHAM Misalkan pada tanggal 10 Maret sebuah perusahaan membeli 200


lembar saham PT. ABC, nominal per lembar Rp. 10.000. haega
kurs 12% dan provisi serta materai Rp. 50.000. Dari transaksi di
atas, harga perolehan dihitung sebagai berikut:

Harga kurs 120% x Rp. 2.000.000 = Rp. 2.400.000


Provisi, materai Rp. 50.000
Harga perolehan Rp. 2.450.000
 
Jurnal yang dibuat pada tanggal 10 Maret untuk mencatat
pembelian saham sebagai berikut:

Surat berharga Rp. 2.450.000


Kas Rp. 2.450.000
Pendapatan yang diperoleh dari investasi dalam saham
berupa deviden. Deviden yang diterima dicatat di kredit
dalam perkiraan pendapatan deviden.
Misalkan sebuah perusahaan pada tanggal 10 Juli menerima
deviden kas dari PT. ABC sebesar Rp. 200.000 perusahaan
dipotong PPh deviden 10%.
Jurnal yang dibuat pada tanggal 10 Juli untuk mencatat
penerimaan deviden kas sebagai berikut:

Kas Rp. 180.000


Pajak penghasilan Rp. 20.000
Pendapatan Deviden Rp. 200.000
 
Surat berharga/ saham akan berkurang apabila surat
berharga tersebut dijual.surat berharga/saham yang dijual
dicatat di kredit dalam perkiraan surat berharga sebesar
harga perolehannya.
Selisih antara harga jual saham dengan harga perolehannya merupakan laba atau rugi atas
penjualan surat berharga. Apabila harga jual saham lebih besar dari harga perolehannya
maka selisihnya disebut lama penjualan surat berharga. Tetapi apabila harga jual saham lebih
kecil dari harga perolehannya maka selisihnya disebut rugi penjualan surat berharga.

Misalkan pada tanggal 20 Juli saham PT. ABC dijual 50 lemabar dengan kurs
125, provisi dan materai Rp. 8.000. Dari transaksi ini, harga jual, harga
perolehan dan laba atas penjualan saham dihitung sebagai berikut:
Harga kurs 125% x Rp 500.000 = Rp. 625.000
Provisi, materai Rp. 8.000 -
Harga jual Rp. 617.000
Harga perolehan Rp. 612.500 -
Laba Rp. 4.500
 
Jurnal yang dibuat pada tanggal 20 Juli untuk mencatat penjualan saham
sebagai berikut:
Kas Rp. 617.000
Surat berhaga Rp. 612.500
Laba penjualan surat berharga Rp. 4.500
 
Apabila saham PT. ABC dijual dengan kurs 110 maka rugi atas penjualan saham
dihitung sebagai berikut:
Harga kurs 110% x Rp 500.000 = Rp. 550.000
Provisi, materai Rp. 8.000 -
Harga jual Rp. 542.000
Harga perolehan Rp. 612.500 -
Rugi Rp. 70.500
 
 
Jurnal yang dibuat pada tanggal 20 Juli untuk mencatat penjualn saham sebagai
berikut:
Kas Rp. 542.000
Rugi penjualan surat berharga Rp. 70.500
Surat berharga Rp. 612.500
Misalkan sebuah perusahaan mempunyai 200 lembar saham PT.
ABC dengan harga perolehan Rp. 2.400.000. Kemudian perusahaan
tersebut menerima deviden saham 40 lembar. Harga perolehan
saham perlembar sebelum menerima deviden saham sebesar
Rp. 12.000 ( Rp. 2.400.000 : 200). Setelah menerima deviden saham
maka harga perolehan saham perlembar sebesar Rp. 10.000 (Rp.
2.400.000 : 240). Tentang penerimaa deviden saham sebanyak 40
lembar tidak perlu dibuat jurnalnya.
INVESTASI JANGKA PENDEK DALAM OBLIGASI
Pembelian obligasi dicatat di debet dalam perkiraan surat berharga sebesar harga
perolehan.
PowerPoint Presentation
Misalkan sebuah perusahaan pada tanggal 1 Juli membeli 2.000 lembar obligasi PT. ABC nominal
Rp.5.000 per lembar, kurs 120, bunga 125 per tahun dibayar tiap tanggal 1 Mei dan 1 November . Provisi
dan materai Rp.40.000. Dari transaksi tersebut dapat dibuat prehitungan sebagai berikut:

Harga kurs 120% x Rp.10.000.000 = Rp. 12.000.000


Provisi dan materai Rp. 40.000 +
Harga perolehan Rp. 12.040.000
Bunga berjalan 2 bulan Rp. 200.000 +
Dibayar per kas Rp. 12.240.000
 
Jurnal yang dibuat untuk mencatat pembelian obligasi pada tanggal 1 Juli sebagai berikut:

Surat berharga Rp. 12.040.000


Pendapatan bunga Rp. 200.000
Kas Rp. 12.240.000
Pada tanggal 1 November perusahaan menerima bunga obligasi dari PT. ABC
sebanyak 6 bulan yang besarnya Rp. 600.000. Jurnal yang dibuat pada tanggal 1
November untuk mencatat penerimaan bunga obligasi sebagai berikut:
PowerPoint Presentation

Kas Rp. 600.000


Pendapatan bunga Rp. 600.000
 
Setelah jurnal di atas diposting ke dalam buku besar, perkiraan pendapatan bunga
akan nampak seperti dibawah ini:

1-7 Rp.200.000 1-11 Rp.600.000


 
 
Saldo pendapatan bunga sebesar Rp. 400.000 bunga ini merupakan bunga
yang 4 bulan yaitu dari 1 Juli s/d 1 November
Misalkan sebuah perusahaan pada tanggal 19 November menjual 500 lebar obligasi PT.ABC nominal perlembar Rp.
5.000, kurs 125, bunga 12% per tahun dibayar tiap tanggal 1 Mei dan 1 Novembar. Provisi dan materai Rp. 50.000.
Dari transaksi tersebut dapat dibuat perhitungan sebagai berikut:
 
Harga kurs 125% x Rp.2.500.000 = Rp. 3.125.000
Provisi dan materai Rp. 50.000 +
Harga jual Rp. 3.075.000
Bunga berjalan (1 Nov s/d 19 Nov) Rp. 15.000 +
Dibayar per kas Rp. 3.090.000
 
Harga perolehan Rp. 3.010.000
Harga jual Rp. 3.075.000 -
Laba Rp. 65.000

Jurnal yang dibuat pada tanggal 19 November untuk mencatat penjualan obligasi sebagai berikut:
Kas Rp. 3.090.000
Surat berharga Rp. 3.010.000
Laba penjualan surat berharga Rp. 65.000
Pendapatan bunga Rp. 15.000
Pada tanggal 31 Desember (akhir periodeI perusahaan masih memiliki 1.500
lembar obligasi PT.ABC, nominal perlembar Rp.5.000, bunga 12% setahun
dibayar tiap tanggal 1 Mei dan 1 November. Pada 31 Desember perusahaan
mempunyai piutang bunga 2 bulan (dari 1 November s/d 31 Desember ) yang
besarnya Rp. 150.000. Jurnal penyesuaian yang ibuat pada 31 November untuk
mencatat piutang bunga sebagai berikut:

Piutang bunga Rp. 150.000


Pendapan bunga Rp. 150.000
 
PENILAIAN SURAT BERHARGA

Ada dua cara untuk menilai surat berharga yaitu:


1. Harga perolehan (cost)
2. Harga perolehan atau harga pasar mana yang terendah (lower of cost
or market)
Setelah diadakan penilaian, surat berharga dilaporkan dalam neraca.
 
Surat berharga dilaporkan dalam neraca sebesar harga perolehan.
Misalkan pada akhir periode, sebuah perusahaan memiliki surat berharga
dengan rincian sebagai berikut:
Harga perolehan
150 lembar saham PT.ABC Rp. 1.837.500 3
1.500 lembar obligasi PT. ABC Rp. 9.030.000
Jumlah harga perolehan Rp. 10.867.500
 
Berdasarkan data diatas, surat berharga dilaporkan dalam neraca
sebesar Rp.10.867.500
 

1 START
Misalkan sebuah perusahaan pada akhir periode memiliki surat berhargadengan rincian sebagai berikut:
Harga perolehan Harga pasar
150 lembar saham PT. ABC Rp. 1.837.500. Rp. 1.737.500
1.500 lembar obligasi PT. ABC Rp. 9.030.000 Rp. 8.930.000
Rp. 10.867.500 Rp. 10.667.500
 
Berdasarkan data diatas, jumlah harga perolehan lebih besar dari jumlah harga pasar. Dengan demikian
surat berharga dilaporkan dalam neraca sebesar Rp. 10.667.500, oleh karena surat berharga pada waktu
dilaporkan dalam neraca sebesar harga maka terjadi kerugian sebesar Rp. 200.000 (Rp. 10.867.500 - Rp.
10.667.500).
Jurnal yang dibuat untuk mencatat kerugian ini sebagai berikut:
Kerugian penurunan surat berharaga Rp. 200.000
Penyisihan penurunan nilai surat berharga Rp. 200.000
 
Penyisihan penurunan nilai surat berharga dilaporkan dalam neraca sebagi berikut:
Surat berharga Rp. 10.867.500
Penyisihan penurunan nilai surat berharga Rp. 200.000
Rp. 10.667.500
ANY QUESTION?
“OM SANTIH SANTIH SANTIH OM”

Anda mungkin juga menyukai