Anda di halaman 1dari 12

KEBIJAKAN DIVIDEN

Kontroversi Dividen
Dividen dibagi sebesar-besarnya
Dividen tidak relevan
Dividen dibagikan sekecil-kecilnya.
Misal suatu perusahaan mempunyai neraca (pada
harga pasar) sebagai berikut:

Kas 1.050 Modal Sendiri 8.050


Aktiva Lain 7.000
Total 8.050 Total 8.050

Misal terdapat1.000.000 lembar saham.


Maka harga per saham = Rp8.050 juta / 1 juta =
Rp8.050
 Jika pemegang saham menginginkan pembagian dividen sebesar
Rp1.000 juta, maka setiap saham memperoleh dividen Rp1.000.
 Neraca perusahaan menjadi:
Kas 50 Modal Sendiri 7.050
Aktiva Lain 7.000
Total 7.050 Total 7.050

 Aset perusahaan berkurang menjadi Rp7.050 juta. Modal


sendiripun tinggal Rp7.050 juta.
 Harga saham menjadi Rp7.050 juta / 1 juta = Rp7.050
 Kekayaan pemegang saham per saham terdiri dari saham
Rp7.050 dan dividen tunai Rp1.000
Misal pada tanggal neraca tersebut tersedia suatu
kesempatan investasi yang memerlukan dana Rp1.000
juta, dan memberikan NPV sebesar Rp200 juta.
Kas 50 Modal Sendiri 8.250
PV Investasi 1.200
Aktiva Lain 7.000
Total 8.250 Total 8.250

Maka harga per saham menjadi = Rp8.250 juta / 1 juta =


Rp8.250
Dengan diambilnya investasi, walaupun tidak memperoleh
dividen tunai, namun kekayaan pemegang saham per
saham meningkat dari Rp8.050 menjadi R8.250
Jika pemegang saham menginginkan dividen Rp1.000,
dan kebutuhan dana untuk investasi tersebut dipenuhi
dengan menerbitkan saham baru. Maka Neraca
perusahaan
Kas menjadi: 50 Modal Sendiri :
PV Investasi 1.200 Saham Lama 7.250
Aktiva Lain 7.000 Saham Baru 1.000
Total 8.250 Total 8.250

Maka harga per saham menjadi = Rp7.250 juta / 1 juta


= Rp7.250
Kekayaan pemegang saham per saham menjadi :
Saham Rp7.250 + dividen tunai Rp1.000
Pada penerbitan saham trersebut di atas seharusnya
memperhitungkan biaya-biaya penerbitan saham baru:
- fee underwriter
- fee notaris
- fee akuntan
- fee konsultan hukum
- biaya pendaftaran saham.
 Misal biaya emisi saham baru 3%
 Maka bila perusahaan menerbitkan saham barus senilai Rp1.000 juta,
maka dana yang diterima hanya Rp970 juta.
 Untuk memperoleh dana senilai Rp1.000 juta perusahaannharus
menerbitkan saham baru senilai 1000/970 x Rp1.000 juta = Rp1.031 juta
(dibulatkan)
 Maka
Kas neraca perusahaan menjadi50: Modal Sendiri :
PV Investasi 1.200 Saham Lama 7.219
Aktiva Lain 7.000 Saham Baru 1.031
Total 8.250 Total 8.250

 Maka harga per saham menjadi = Rp7.219 juta / 1 juta = Rp7.219


 Kekayaan pemegang saham per saham menjadi :
Saham Rp7.219 + dividen tunai Rp1.000 = Rp8.219 karena sebesar Rp31
digunakan untuk menanggung biaya emisi saham baru.
Kebijakan dividen
Stability of dividend
Residual decision of dividend
Residual decision of dividend
Contoh :
PT Nakula Sadewa memiliki dana yang bisa dibagikan
sebagai dividen sebesar Rp3.000 juta dan menghadapi
serangkaian kesempatan investasi sebagai berikut:
Proyek Dana diperlukan NPV
A Rp2,000 juta Rp400 juta
B Rp1.000 juta Rp200 juta
C Rp1.500 juta Rp350 juta

Hitunglah dividen per saham.


Proyek Kebutuhan Dana NPV PI
A Rp2.000 juta Rp400 juta 1,20
B Rp1.000 juta Rp200 juta 1,20
C Rp1.500 juta Rp350 juta 1,23
A+B Rp3.000 juta Rp600 juta 1,20
B +C Rp2.500 juta Rp550 juta 1,22
 Investasi yang dipilih adalah Investasi C karena memberikan PI
terbesar.

Dana Tersedia Rp3.000 juta


INVESTASI Rp1.500 juta
Dividen Rp1.500 juta

 Bila jumlah saham beredar 2 juta lembar


 Dividen per saham = Rp1.500 juta / 2 juta = Rp750

Anda mungkin juga menyukai