25.000.000,- dengan bunga 8% dan mendapat laba operasi bersih sebesar Rp. 100.000.000,- per tahun.
Keuntungan yg disyaratkan pemilik sebesar 10% pertahun. Jumlah saham yang beredar 12.500 lembar.
Dari data diatas :
KETERANGAN NILAI
Laba operasi bersih (O) Rp 100.000.000
b. Bagaimana nilai perusahaan jika perusahaan mengganti seluruh modal hutang obligasi dengan
saham (bunga tetap, tidak berubah)
KETERANGAN NILAI
Laba operasi bersih (O) Rp 100.000.000
Sehingga harga saham turun dari Rp 78.400 menjadi Rp 78.009 akibat perubahan struktur modal
c. Bagaimana nilai perusahaan jika perusahaan mengganti sebagian (50%) modal saham dengan
hutang obligasi dan Keuntungan yg disyaratkan pemilik naik menjadi 14%
Dengan demikian jumlah sahamnya akan berkurang sejumlah 12.500 - 319 = 12.181 lembar
KETERANGAN NILAI
Berarti mengalami kenaikan dibandingkan dengan struktur modal semula sebesar 9,95%.
Sedangkan harga pasar sahamnya menjadi Rp 685.714.286/ Rp 12.181 = Rp 56.294 per lembar,
yang berarti lebih rendah dari harga saham semula sebesar Rp 78.400.
a. Jika PT Jaya Abadi ingin membagikan dividen saham 10% dari saham beredar, dengan nilai pasar
Rp.2000/lbr saham. Buatlah struktur modal setelah pembagian dividen tsb! Berapakah nilai EPS
sebelum dan sesudah pembagian dividen jika diketahui EAT Rp.225jt?
Saham Biasa :
Jumlah saham beredar meningkat 10% , maka laba per lembar (EAT) sebesar Rp 225.000.000, maka
b. Jika PT Jaya Abadi ingin memecahkan nilai saham dari 1 lembar menjadi 2 lembar saham, dengan.
Buatlah struktur modal setelah pemecahan sahamnya! Jika dividen sebelum pemecahan sebesar
Rp.300/lbr saham dan setelah pemecahan menjadi Rp.200/lbr saham, berapakan keuntungan Tn.
Reza jika memiliki 1000 lembar saham PT Jaya Abadi?
Sebelum pemecahan.
Setelah pemecahan.
a. Perusahaan Y memproduksi 400.000 unit barang dengan harga per unit sebesar Rp.2.500.
b. Perusahaan Z memproduksi 250.000 unit barang dengan harga per unit sebesar Rp.4.000.
Ditanya:
DOLY sebesar 1,5 artinya tingkat elastisitas operasi pada output penjualan terhadap EBIT 150%. Ini
berarti bahwa apabila penjualan Y naik 25%, maka laba operasi akan naik sebesar 1,5 x 25% =
37,5%.
DOLZ sebesar 1,3 artinya tingkat elastisitas operasi pada output penjualan terhadap EBIT 130%. Ini
berarti bahwa apabila penjualan Y naik 25%, maka laba operasi akan naik sebesar 1,3 x 25% =
32,5%.
- DFL dan efeknya thd EAT, jika EBIT naik 25%
4. Perusahaan “Kaleng Kerupuk” memproduksi barang sebanyak 25.000 unit, dengan harga per unit
Rp.150, biaya variable Rp. 80/unit dan biaya tetap Rp.1000.000. Hitung dan analisislah:
P/ u - VC/ u 150 - 80
b. Jika nilai P naik menjadi Rp.200, berapa BEP dalam unit dan BEP dalam rupiah?
P/ u - VC/ u 200 - 80
c. Jika FC naik 25%, berapa BEP dalam unit dan BEP dalam rupiah?
d. Jika perushaan hanya memproduksi 13.000 unit barang, apakah mengalami untung/rugi?