Anda di halaman 1dari 17

IMPLEMENTASI

MANAJEMEN
STRATEGI DALAM
BIDANG
PENDIDIKAN

CHAIRANI MARWIAH
19.61201.372
GH MANAJEMEN
PENDAHULUAN
Manajemen Strategi merupakan usaha manajerial untuk menumbuh
kembangkan seluruh kekuatan lembaga guna mengoptimalkan setiap
peluang yang ada yang muncul guna mencapai tujuan lembaga yang telah
ditetapkan sesuai dengan visi dan misi yang telah ditentukan.
Komponen pokok manajemen strategis
adalah:
1. Analisis lingkungan lembaga yang
diperlukan untuk mendeteksi dan
memprediksi peluang dan ancaman
lembaga
2. Analisis profil lembaga untuk mendeteksi
kekuatan dan kelemaan lembaga
3. Strategi kelembagaan yang diperlukan
untuk mencapai tujuan perusahaan dengan
memperhatikan
4. Visi dan misi lembaga.
PERSAINGAN DALAM DUNIA PENDIDIKAN

Dalam dunia pendidikan, persaingan adalah hal yang wajar. Munculnya


persaingan itu adalah untuk mendapatkan objek pendidikan
(siswa/mahasiswa) sebanyak banyaknya. Oleh karena itu, hanya
pimpinan institusi pendidikan yang bermental gigih dan kuatlah yang
mampu menghadapi kerasnya persaingan ataupun krisis yang terjadi di
dalam perjalanan sekolah atau universitas.
menurut Purnomo dan Zulkieflimansyah (1999) hal-
hal yang harus diperhatikan dalam menghadapi
persaingan dalam dunia pendidikan adalah:
1. Analisis kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh
para pesaing, anda bisa belajar dari kehebatan
atau kelebihan yang mereka miliki.
2. Analisis juga kelemahan-kelemahan yang ada
pada usaha mereka. Hal ini berguna bagi anada
untuk memanfaatkan kelenahan pesaing sebagai
peluang baru yang dapat anda tawarkan kepada
pelanggan atau konsumen anda.
MANAJEMEN STRATEGIK DAN MANAJEMEN
OPERASI DALAM BIDANG PENDIDIKAN
Setiap strategi perlu memahami dan menguasai seluk beluk program yang sedang dilaksanakan
atau dikembangkan.
Aspek internal, mulai dari konsep, tenaga pendukung, sarana yang dimiliki, biaya yang tersedia,
struktur organisasi yang akan melaksanakan strategi, hasil yang telah dicapai dan hambatan -
hambatan yang dialami dengan strategi lama.
Aspek eksternal seperti dukungan masyarakat, perkembangan lingkungan, dan perubahan yang
disebabkan faktor keamanan, politik, hukum dan lain-lain. Informasi tentang kedua aspek ini sangat
diperlukan. Kesalahan menggunakan
informasi ini akan berakibat tidak baik terhadap hasil yang akan dicapai nantinya
(Sihombing,2000).
Dengan menggunakan SWOT, dapat menganalisis suatu kegiatan yang
akan dikembangkan dan diwujudkan menjadi strategi agar tujuan
dapat berjalan dengan baik dan mencapai tujuan. Menentukan strategi
pendidikan, harus memperhatikan strategi - strategi pemasaran di
lingkungan dunia bisnis dengan situasi persaingan karena untuk
menunjukan jati dirinya. Pendidikan Luar Sekolah (PLS) juga harus
siap bersaing dengan strategi yang digunakan jalur pendidikan lain.
Dalam menentukan strategi pada umumnya dilakukan dengan :
1. Mengenali posisi persaingan.
2. Menetapkan tujuan bisnis
3. Merumuskan strategi yang diperlukuan untuk
mencapai posisi baru.
Ada beberapa tingkatan manajemen strategi yang perlu
mendapat perhatian di lingkungan pendidikan.

PERTAMA KE - DUA KE - TIGA KE - EMPAT


Strategi pendidikan Strategi tingkat Strategi tingkat Strategi tingkat
tingkat desa. Di sini kabupaten, di propinsi yang pusat yang
diperlukan strategi menggambarkan merupakan
sini diperlukan
untuk menentukan operassional kebijakan. Di sini
strategi yang program. Di sini
kebutuhan belajar, diperlukan
merupakan kiat. Di diperlukan cara yang
menentukan pengembangan
sini diperlukan cara tepat untuk
tempat dan waktu sumber daya
yang tepat untuk merencanakan
belajar, merekrut pencapaian target manusia,
sumber belajar, membina para perencanaan
program, pembinaan
menggali sumber petugas lapangan dan penilaian realitas penganggaran,
dana, pemasaran tingkat kecamatan. program penilaian dan
hasil belajar. untuk wilayah satu pengembangan
propinsi. program.
Untuk mengembangkan strategi ini, harus menggunakan metode yang
sama yaitu mempelajari kekuatan dan kelemahan peluang dan
tantangan yang ada dalam mengoperasionalisasikan kebijakan yang
datang dari hirarki yang lebih tinggi. Kembangkan
dulu berbagai strategi baru pilih dan putuskan mana yang paling
sesuai. Berbagai strategi yang mungkin digunakan antara lain:

Konsentrasi pelaksanaan program Mendorong tumbuhnya kesadaran


belajar. Hal ini berarti menghindari masyarakat untuk mewujudkan pusat-pusat
pemerataan dan penjatahan yang kegiatan belajar masyarakat.
membuat program tidak berhasil Memanfaatkan saranasarana yang ada di
dan berdaya guna, pemerataan masyarakat yang memungkinkan digunakan
cenderung asal ada. untuk kegiatan pembelajaran. Memberikan
pengertian kepada masyarakat, sehingga
mereka menjadikan pendidikan merupakan
suatu kebutuhan.
Membuat peta situasi dimana program akan dilakukan, hal seperti ini dapat
dilakukan dengan analisis lingkungan. Apa potensi yang belum disentuh dan mungkin
untuk dimanfaatkan.

Mendorong tumbuhnya Melatih pengelola pusat Membentuk jaringan


lembaga belajar atau kegiatan belajar informasi dan
organisasi masyarakat, pemasaran, hal ini erat
kemasyarakatan yamg keberhasilan pendidikan kaitannya dengan
bergerak pada jalur masyarakat akan penyalur hasil-hasil dari
pendidikan, dan banyak ditentukan oleh program belajar di
mendorong mereka kemampuan mengelola masyarakat.
menjadi pengelola pusat program yang
kegiatan belajar dilaksanakan oleh
masyarakat tersebut. masyarakat.
FAKTOR - FAKTOR STRATEGIK DALAM
PENGEMBANGAN SEKOLAH
Strategi adalah suatu pertimbangan dan pemikiran yang logis,
analitis serta konseptualisasi hal-hal penting atau prioritas, yang dijadikan
acuan untuk menetapkan langkah-langkah, tindakan, dan cara-cara (taktik)
ataupun kiat (jurus-jurus) yang harus dilakukan secara terpadu demi
terlaksananya kegiatan operasional yang harus ditangani dengan sebaik-
baiknya sesuai dengan tujuan ataupun sasaran-sasaran dan hasil (output)
yang harus dicapai serta kebijaksanaan yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Seorang manajer dalam kaitan ini seorang kepala sekolah dalam
merencanakan, merumuskan serta menjalankan proses manajemen strategi
mengacu pada teori Wheelen dan Hunger (1995), meliputi empat tahapan
yaitu:

Environmental Srategi implemention


scanning (analisa (implementasi strategi)
lingkungan)

Strategy formulation Evaluation and control


(formulasi strategi) (evaluasi dan
pengawasan)
Proses manajemen strategis meliputi rentang mulai dari
analisa lingkungan hingga performansi evaluasi, analisa
manajemen baik faktor di dalam maupun para
stakeholder yang berada di luar dengan intensitas yang
dekat, sedang maupun jauh, dalam proses selanjutnya
menganalisa peluang dan ancaman yang datang dari
lingkungan
eksternal serta kemudian diikuti dengan analisa
lingkungan internal untuk masalah kekuatan dan
kelemahan,
Untuk mengatasi faktor lingkungan eksternal dengan
pemberdayaan sumber daya manusia dan sumber daya alam
dengan menggunakan strategi yang tepat demi mencapai
tujuan organisasi. Namun memilih strategi yang tepat
bukanlah hal yang mudah perlu pengkajian yang mendalam
dan cermat, baik faktor internal organisasi juga faktor
eksternal.
Dan akhirnya seorang manajer strategis harus mengkaji konsekuensi dari sebuah strategi.
Focus, Forces, fit ketiga faktor ini membantu pimpinan dalam hal ini kepala sekolah untuk
memilih strategi alternatif yang konsisiten dengan tujuan dan kapabilitas lembaga. Kekuatan
dari luar pesaing, pelanggan, desakan teknologi, aturan pemerintah, semua ini mempengaruhi
kebutuhan dan untuk menjawab apa kebutuhan pasar alternatif strategis perlu dilakukan
untuk menjawab semuanya, namun tentu saja harus tetap merefleksikan fokus, tujuan dan
esensi dari organisasi. Di samping itu mengukur kemampuan, kecocokan dan kekuatan
organisasi dalam menerapkan strategi dengan kondisi lingkungan eksternal yang ada dalam
upaya memenuhi harapan stakeholder merupakan kemungkinan yang terbaik dalam
menggapai sukses.
Mengacu pada konsep pengembangan organisasi sekolah
yang dirumuskan oleh seorang pakar pendidikan Indonesia
yaitu Ahmad Sanusi yang mengadopsi konsep Kaplan dan
Norton yaitu Balanced Scored Card yang kemudian
direkontruksi oleh beliau dengan model Kartu Kendali Kegiatan
Berimbang (KKKB) dan lebih
dispesifikasikan dengan Sub-Konsep yaitu untuk menyertai
pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah dan Kurikulum
Berbasis Kompetensi. Dalam konsep tersebut Sanusi (2004),
menyarankan bagi setiap organisasi sekolah yang sudah maju
dan terkemuka, yang masih sederhana dan terbelakang yang
menghendaki kemajuan secara berkelanjutan mesti melihat
dirinya dari lima perspektif besar, yaitu:
01 Perspektif visi, posisi dan strategi

02 Perspektif output-produk benda atau jasa


03 Perspektif organisasi dan personal sekolah
04 Perspektif manajemen siswa
05 Perspektif keuangan
PENUTUP
Manajemen strategi dalam dunia pendidikan bisa kita ibaratkan sebagai sebuah upaya
membangun input untuk menghasilkan output. Input dalam dunia pendidikan adalah
berupa tenaga pengajar/dosen yang berkualitas, ketersediaan sarana dan prasarana
pendidikan, administrasi yang baik, sedangkan outputnya adalah berupa lulusan suatu
instansi pendidikan yang berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan zaman. Untuk
mencapai output ini, dibutuhkan suatu proses, dalam tulisan ini kita sebutkan sebagai
proses manajemen operasi. Pembangunan dunia pendidikan saat ini membutuhkan
manajer strategi dan operasi yang mampu mengidentifikasi apa yang harus dilakukan
sekarang untuk meraih masa depan yang diharapkan, untuk itu manajer strategi dan
operasi tersebut harus mengetahui kekuatan, kelemahan, ancaman dan tantangan yang
ada saat ini,dan masa depan.
Thank you for
Attention!

Anda mungkin juga menyukai