Anda di halaman 1dari 8

َ ‫)اإلِ ْس ُم َوأَ ْق‬

Isim dan Pembagiannya (ُ‫سا ُمه‬

Isim merupakan salah satu jenis kata (selain fi’il dan harf) yang ada di dalam bahasa Arab yang
perlu kita kenal sebelum belajar lebih jauh tentang bahasa Arab. Isim dalam bahasa Indonesia
biasa dikenal dengan istilah “kata benda”, akantetapi istilah tersebut belum sepenuhnya
mencakup seluruh konsep yang ada dalam isim. Berikut definisi-definisi yang disebutkan dalam
beberapa buku;

Di dalam kitab An-Nahwu Al-Wadih jilid 1, disebutkan mengenai definisi dari isim yang cukup


sederhana yaitu semua kata yang mencakup orang, hewan, tumbuhan, benda mati, atau jenis
benda yang lain.

َ َ‫ أَوْ أَيُّ َشي ٍْئ آ‬،‫ أَوْ َج َما ٌد‬،‫ات‬


.‫خَر‬ ٌ َ‫ أَوْ نَب‬،‫ان‬
ٌ ‫ان أَوْ َحيَ َو‬
ٌ ‫ ُكلُّ لَ ْف ٍظ يُ َس َّمى بِ ِه إِ ْن َس‬: ‫ا ِإل ْس ُم‬

“semua kata yang mencakup orang, hewan, tumbuhan, benda mati, atau jenis benda yang lain”
Definisi tersebut belum secara rinci menjelaskan kata benda abstrak yang terbuat dari kata kerja
atau yang disebut dalam bahasa Arab dengan isim masdar. Selain itu, definisi lain yang mirip
dengan kitab nahwu wadih adalah definisi yang ada dalam kitab mulakhos qowaid lughah
arabiyah yang menambahkan cakupan isim berupa kata yang merujuk tempat, waktu, sifat dan
tidak disertai dengan makna tambahan waktu.

.‫صفَّ ٍة أَوْ َم ْعنَى ُم َج َّر ٍد ِمنَ ال َّز َما ِن‬


ِ ْ‫ان أَو‬
ٍ ‫ان أَوْ زَ َم‬
ٍ ‫ت أَوْ َج َما ٍد أَوْ َم َك‬
ٍ ‫ان أَوْ نَبَا‬
ٍ ‫ان أَوْ َحيَ َو‬
ٍ ‫ُكلُّ َكلِ َم ٍة تَدُلُّ َعلَى إِ ْن َس‬

“Semua kata yang menunjukkan orang, hewan, tumbuhan, benda mati, tempat, waktu, sifat atau
kata yang tidak disertai dengan makna tambahan waktu”

Sedangkan dalam kitab lain yaitu kitab Al-Qawaid Al-Asasiyah li Al-Lughah Al-Arabiyah karya


sayyid ahmad al hasyimi menjelaskan definisi isim dengan jangkauan yang lebih luas yaitu kata
yang merujuk pada arti tertentu secara mandiri dan tidak disertai dengan makna tambahan berupa
keterangan waktu baik waktu lampau, sekarang maupun yang akan datang.

،‫تَ ْقبَل‬c‫ ال ُم ْس‬،‫ي‬c‫اض‬ ِ c‫ َز َم ٍن ِمنَ األَ ْز َم‬cِ‫ ب‬c‫ ًعا‬c‫ض‬


ِ ‫ (ال َم‬،‫ ِة‬cَ‫ان الثَّاَل ث‬c ِ cَ‫َما يَدُلُّ بِنَ ْف ِس ِه َعلَى َم ْعنَى ُم ْستَقِلٍّ بِالفَه ِْم َغي ِْر ُم ْقت‬
ْ ‫ر ٍن َو‬c
)‫َوال َحال‬

“semua kata yang secara mendiri merujuk makna tertentu dan tidak disertai dengan makna
tambahan waktu baik waktu lampau, sekarang maupun yang akan datang”.

Dari ketiga definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa isim merupakan kata yang dapat dipahami
secara mandiri tanpa butuh kata lain dan tidak disertai dengan makna tambahan waktu baik
waktu lampau, sekarang maupun yang akan datang yang meliputi orang, hewan, tumbuhan,
benda mati, tempat, waktu, kata sifat dan benda abstrak.
Isim dapat dibagi menjadi beberapa kategori sesuai dengan tinjauan dan perspektif. Berikut
penjelesan mengenai pembagian isim  dilihat dari berbagai sudut pandang.

Pertama, Pembagian Isim dilihat dari jenis huruf penyusunnya (c‫)بنية الحروف‬.


Isim dilihat dari jenis huruf penyusunnya dibagi menjadi dua macam yaitu

1.      Isim Ghoir Shohih Akhir (‫)االسم غير الصحيح اآلخر‬


Adalah isim yang tidak diakhiri dengan huruf konsonan (shohih) dan diakhiri dengan huruf vocal
(‘illah). Huruf vokal (harf illah) dalam bahasa Arab dibagi menjadi tiga
yaitu alif, wawu dan ya’ (‫ ياء‬،‫ واو‬،‫)ألف‬. Contoh : ‫الفَتَى‬ (pemuda), ‫اضى‬
ِ َ‫الق‬ (hakim), ‫ال َّس َما ُء‬ (langit).
Dari ketiga contoh tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa semua isim tersebut di akhiri
dengan harf illat  kecuali huruf wawu.
Isim Ghoir Shohih Akhir  dibagi menjadi tiga macam yaitu Isim Maqsur, Isim Manqus, dan Isim
Mamdud.

-          Isim Maqsur (‫)االسم المقصور‬


Isim Maqsur adalah isim mu’rab (isim yang berubah cara bacanya sesuai dengan
kedudukannya dalam kalimat) yang diakhiri dengan huruf alif lazimah asliyah (alif yang ditulis
dengan huruf ya’ ‫ )ى‬yang ditandai dengan harakat fathah pada huruf sebelumnya.
Contoh: ‫الفَتَى‬ (pemuda), ‫صا‬
َ ‫ال َع‬ (tongkat), ‫الهُدَى‬ (petunjuk). Pada beberapa contoh di atas huruf
sebelum alif lazimah berharokat fathah.

-          Isim Manqus (‫)االسم المنقوص‬


Isim Manqus adalah isim mu’rab yang diakhiri dengan huruf alif lazimah asliyah yang
ditandai dengan harokat kasroh pada huruf sebelumnya.
Contoh: ‫الوا ِدى‬
َ  (lembah), ‫اضى‬ َ َّ
ِ ‫الق‬ (hakim), ‫الدا ِعى‬ (orang yang berdakwah). Ketiga conoth tersebut
huruf sebelum ya’ diberi harakat kasroh.

-          Isim Mamdud (‫)االسم الممدود‬


Isim Mamdud adalah semua isim mu’rab yang diakhiri dengan hamzah dan disisipkan
َ  (langit), ‫خَضْ َرا ُء‬ (hijau), ‫اِ ْبتِدَا ٌء‬ (permulaan). Dari
huruf alif  tambahan sebelumnya. Contoh: ‫س َما ٌء‬
tiga contoh tersebut, dapat diketahui bahwa ketiganya diakhiri dengan huruf hamzah dan
sebelumnya didahului dengan huruf alif.

2.      Isim Shohih Akhir (‫)االسم الصحيح اآلخر‬


Isim Shohih Akhir adalah isim mu’rob yang tidak diakhiri dengan salah satu dari tiga macam
jenis isim ghoiru shohihul akhir pada penjelasan di atas yaitu yang tidak diakhiri dengan
ُ ‫ َر‬ (lelaki),  ‫ َح َج ٌر‬ (batu), ‫د َْل ٌو‬ (ember).
huruf  alif lazimah, ya’ lazimah  dan  hamzah. Contoh: ‫ج ٌل‬

Kedua, Pembagian isim dilihat dari umum dan khusus


Isim dilihat dari umum khususnya dibagi menjadi dua macam yaitu

1.      Isim Nakiroh  "‫نكرة‬ ‫"إسم‬


Adalah isim yang merujuk pada sesuatu yang masih umum (kata benda umum) belum jelas
rujukannya pada satu hal. "‫ر ُم َعي ٍَّن‬c ْ ُّ‫ل‬cc‫" ُك‬. Contoh : ‫ان‬
ِ c‫دُلُّ َعلَى َغ ْي‬cَ‫ ٍم ي‬c‫اس‬ ٌ c ‫إِ ْن َس‬ (manusia), ‫ ٌد‬c ‫أً َس‬ (singa),
dan ٌ‫ َز ْه َرة‬ (bunga). Tiga contoh tersebut masih mempunyai makna yang umum, kata singa masih
umum dan belum jelas merujuk pada singa tertentu. Apabila kata tersebut ditambah dengan kata
“itu” menjadi “singa itu/singa yang itu” maka kata tersebut menjadi khusus.

2.      Isim Ma’rifat   “‫معرفة‬ ‫”إسم‬


Adalah isim yang merujuk pada sesuatu yang khusus (kata benda khusus) yang sudah jelas
rujukannya pada sesuatu. "‫علَى ُم َعي ٍَّن‬ ْ ُّ‫" ُكل‬ . contoh : ‫ ُم َح َّم ٌد‬ (Muhammad),  ُ‫ان‬c‫ا ِإل ْن َس‬ (orang
َ ُّ‫دُل‬cَ‫ ٍم ي‬c‫اس‬
َ َ‫ َذا األ‬ccَ‫ه‬ (singa ini), ‫ج‬
itu), ‫ ُد‬c ‫س‬ ِ cc‫رةُ البَنَ ْف َس‬cc
َ ‫ َز ْه‬ (bunga ungu). Contoh-contoh di atas termasuk ke
dalam isim ma’rifat karena semua kata sudah merujuk pada satu kata tertentu yang sudah jelas
maknanya. Berikut macam-macam isim ma’rifat :

-          Dhomir (c‫ض ِم ْير‬
َّ ‫)ال‬
Isim dhomir  adalah kata ganti baik untuk orang pertama, kedua maupun ketiga. Berikut yang
termasuk kata ganti dalam bahasa Arab: ‫ َو‬ccُ‫ه‬ (dia lk), ‫هُ َما‬ (berdua lk), ‫هُ ْم‬ (mereka lk), ‫ ِه َي‬ (dia
pr), ‫هُ َما‬ (berdua pr), ‫ه َُّن‬ (mereka pr),  َ‫أَ ْنت‬ (kamu lk), ‫أَ ْنتُ َما‬ (kamu berdua lk), ‫أَ ْنتُ ْم‬ (kalian
ِ ‫أَ ْن‬ (kamu pr), ‫أَ ْنتُ َما‬ (kamu berdua pr), ‫أَ ْنتُ َّن‬ (kalian pr), ‫أَنَا‬ (saya),  ُ‫نَحْ ن‬ (kami).
lk), ‫ت‬

-          ‘Alam (‫)ال َعلَم‬
Isim ‘Alam adalah kata yang menjelaskan nama orang, tempat, daerah, negara, atau nama
lainnya. Contoh: ‫ ُم َح َّم ٌد‬ (muhammad), ‫عَائِ َشة‬ (Aisyah),  ‫لُ ْبنَان‬ (lebanon), ‫ َم َّكة‬ (mekah).

َ ‫)اسْم ا ِإل َش‬


-          Isim Isyaroh (‫ارة‬
Isim Isyaroh adalah kata yang menunjukkan makna isyarat (kata isarat). Berikut kata-kata yang
َ ‫تِ ْل‬ (itu pr).
termasuk dalam isim isyaroh : ‫هَ َذا‬  (ini lk), ‫هَ ِذ ِه‬ (ini pr), ‫ َذلِك‬ (itu lk), ‫ك‬

-          Isim Mausul (‫)اسْم ال َموْ صُوْ ل‬


Isim Mausul adalah kata yang dijadikan penghubung sebagai frasa dalam kalimat tertentu dan
biasanya diartikan dengan “yang”. Berikut yang termasuk dalam isim mausul : ‫الَّذِي‬ (tunggal
lk), ‫التِّى‬ (tunggal pr), ‫الَّ َذا ِن‬ (dua lk), ‫الَّتَا ِن‬ (dua pr),  َ‫الَّ ِذ ْين‬ (jamak lk), ‫ااّل ت‬ (jamak pr).

-          Isim yang dijadikan ma’rifat dengan dua huruf “)"‫ب "ال‬ِ ‫ال” (ال ُم َعرَّف‬


Isim ma’rifat karena ada unsur luar yang ditambahkan. Yaitu berupa  isim nakiroh yang
ditambahkan dengan huruf ‫ال‬ sebelumnya, kata tersebut akan menjadi ma’rifat dan
maknanyapun juga akan berubah. Contoh kata  ٌ‫اب‬ccَ‫ ِكت‬ (buku) berubah menjadi  ُ‫اب‬cَ‫ال ِكت‬ (buku itu).
Kata pertama sebelum di dahului dengan ‫ال‬ hanya berarti “buku”, kemudian ketika ditambahkan
dengan ‫ال‬ berubah menjadi “buku itu/ buku tersebut”.

ِ ‫ضاف إِلَى َمع‬


-          Isim Nakiroh  yang di sandarkan pada Isim Makrifat (‫ْرفَة‬ َ ‫)ال ُم‬
Jenis kata ini tidak secara mandiri menjadi isim ma’rifat, akantetapi karena ada hubungan
dengan kata lain yaitu karena menjadi mudhof pada kata tertentu. Misal kata  ٌ‫اب‬cccَ‫ب‬ (pintu)
bermakna nakiroh akantetapi setelah digabung dengan kata tertentu menjadi ‫ت‬ ِ ‫ابُ البَ ْي‬ccَ‫ب‬ (pintu
rumah) maka kata tersebut  ٌ‫بَاب‬ menjadi isim ma’rifat.

-          Isim yang diletakkan setelah instrument panggilan (‫)ال ُمنَادَى ال َم ْقصُوْ د‬


Jenis isim ma’rifat ini juga tidak berdiri secara mandiri karena memerlukan kata lain sebagai
penyebab yang menjadikan kata nakiroh menjadi ma’rifat. Contoh: kata  ٌ‫ ْخس‬ccc‫ش‬ (seseorang)
َ
merupakan kata yang masih umum, kemudian ketika berubah menjadi ‫يَا َش ْخصًا‬ (hai seseorang)
maka berubah menjadi ma’rifat karena terdapat kata pnggilan ‫يا‬  “hai”.

Ketiga, Pembagian isim dilihat dari jenisnya


Isim dilihat dari jenisnya dibagi menjadi dua macam yaitu

1.      Isim Mudzakkar  “‫مذكر‬ ‫”إسم‬


Isim mudzakkar adalah isim yang menunjukkan makna dengan identitas maskulin (laki-laki)
pada manusia, hewan maupun benda.  "‫ات‬ ِ ِ ‫" َم ا َد َّل َعلَى ال ُّذ ُك ْو َر ِم َن الن‬ .
َ‫َّاس َواحلََي َوان‬
contoh:  ٌ‫أَب‬ (ayah), ‫تِ ْل ِم ْي ٌذ‬ (siswa), ‫ ٌد‬c‫س‬
َ َ‫أ‬  (singa), ‫ان‬
ٌ c‫ص‬
َ ‫ ِح‬  (kuda), ‫ْف‬ ٌ ‫ي‬c‫ َس‬  (pedang),  ٌ‫اب‬ccَ‫ ِكت‬  (buku). Dari
beberapa contoh di atas kita bisa tahu bahwa contoh tersebut termasuk dalam kategori isim
mudzakar.

2.      Isim Mu’annas   “‫مؤنث‬ ‫”إسم‬


Isim mu’annas adalah isim yang menunjukkan makna dengan identitas feminim (perempuan)
pada manusia, hewan maupun benda.  "‫اس‬ ِ َّ‫اث ِمنَ الن‬ccccccccccَ
َ ِ ‫ا َد َّل َعلَى‬cccccccccc‫َم‬
‫اإلن‬
‫ت‬ َ ‫" َو‬ . contoh: ‫أُ ٌم‬  (ibu), ٌ‫رأَة‬c
ِ ‫الحيَ َوانَا‬ َ c‫ا ْم‬  (perempuan), ٌ‫ة‬cَ‫ َحي‬ (ular), ٌ‫وْ َرة‬c‫ص‬
ُ   (gambar), ٌ‫ َّرة‬c‫ ُك‬  (bola). Dari
beberapa contoh di atas kita bisa mengetahui bahwa kata-kata tersebut merupakan isim
mu’annas adalah dari makna dan ciri-ciri lain. Berikut ciri-ciri isim mu’annas;

-          Ta’ ta’nis “‫اء التَّأْنِيْث‬ccَ‫ ”ت‬adalah ta’ bulat “ ‫ة‬ ” yang terletak di akhir kata atau yang dikenal
dengan ta’ marbuthah. Contoh: ٌ‫ح ِد ْيقَة‬ َ   (kebun), ٌ‫تِ ْل ِم ْي َذة‬  (siswi), ٌ‫فَائِ َدة‬  (manfaat).

-          Alif Ta’nis Maqsurah “‫ورة‬cc‫أنيث المقص‬cc‫ف الت‬cc‫ ”أل‬adalah alif yang berbentuk seperti huruf ya’ "


‫"ى‬ yang terletak di akhir kata. Berikut ciri-ciri kata yang yang di akhiri dengan alif ta’nis
maqsurah yaitu mu’annas sifat dengan wazan "‫"فَ ْعلَى‬ contoh “‫ وْ عَى‬ccccc‫ َج‬،‫ى‬ccccc‫ش‬ ْ ‫”ع‬, mu’annas
َ ‫َط‬
tafdhil dengan wazan "‫"فُ ْعلَى‬ contoh “ ‫ ْغ َرى‬cccc‫ص‬ َ ‫” ُكب‬, masdar yang diakhiri dengan alif
ُ  ،‫رى‬ccccْ
maqsurah contoh “‫ نَجْ َوى‬،‫ع َوى‬ ْ ‫” َد‬, isim yang di akhiri dengan alif maqsurah contoh “‫ َح ْبلَى‬،‫”أُ ْنثَى‬.

-          Alif Ta’nis Mamdudah “‫دودة‬ccccc‫أنيث المم‬ccccc‫ف الت‬ccccc‫ ”أل‬adalah alif yang terletak sebelum


huruf hamzah “ ‫اء‬ ”yang berada di akhir kata. Alif ta’nis mamdudah ini biasanya berada pada
kata dengan ketentuan berikut; pertama, muannas pada kata sifat dengan bentuk “‫”فَ ْعاَل ء‬
contoh : ‫ ُر‬ccccc‫أَحْ َم‬  (merah lk) = ‫ َرا ُء‬ccccc‫ح ْم‬ َ  (merah pr),  ‫أَ ْع َمى‬  (buta lk) = ‫اء‬cccccَ‫ َع ْمي‬  (buta
pr). Kedua, isim maupun kata sifat yang di akhiri dengan alif ta’nis
mamdudah contoh ; ‫صحْ َراء‬ َ  (gurun), ‫ َع ْق ِربَاء‬ (kalajengking).

Keempat, Pembagian isim dilihat dari jumlahnya


Isim dilihat dari jumlah dibagi menjadi tiga macam yaitu

1.      Isim Mufrod  “‫”اسم مفرد‬


Isim mufrad adalah isim yang merujuk pada suatu makna dengan jumlah tunggal (satu). "‫َما َد َّل‬
‫اح َد ٍة‬ ِ ‫" َعلَى َو‬. Semua isim yang belum mengalami perubahan dengan penambahan di akhir
ِ ‫اح ٍد أو َو‬
kata maupun perubahan bentuk, secara otomotis mengandung makna jumlah tunggal.
Contoh ;  ٌ‫ ِكتَاب‬ (satu buku), ‫قَلَ ٌم‬ (satu bolpoin), ‫ان‬
ٌ ‫ص‬َ ‫ ِح‬ (satu kuda).

2.      Isim Mutsanna “‫”اسم مثنى‬


Isim mutsanna adalah isim yang merujuk pada suatu makna dengan jumlah ganda (dua) dengan
menambahkan alif dan nun (‫)ان‬ pada kondisi rafa’ atau ya’ dan nun (‫)ين‬ pada
kondisi nashab dan jar. Contoh : ‫الطَّالِبَا ِن‬ ‫ض َر‬ ُ ‫ َرأَي‬ (saya
َ ‫ َح‬  (dua siswa itu telah datang), ‫الطَالِبَ ْي ِن‬ ‫ْت‬
ِ ‫بِطَالِبَي‬ ‫ت‬
melihat dua siswa), ‫ْن‬ ُ ْ‫ َم َرر‬ (saya melewati dua siswa).

3.      Isim Jama’ “‫”اسم جمع‬


Isim jama’  adalah isim yang merujuk pada suatu makna dengan jumlah lebih dari dua. Isim
jama’ sendiri dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu jama’ mudzakar salaim (jama’ yang
menunjukkan makna maskulin), jama’ mu’anas salim (jama’ yang menunjukkan makna
feminism), jama’ taksir (jama’ yang cara pembentukkannya berbeda-beda). Berikut contoh dari
tiga jenis jama’ tersebut;

ِ ‫إِلَى ال َمس‬  َ‫ال ُم ْسلِ ُموْ ن‬ ‫َب‬


‫ْج ِد‬ َ ‫َذه‬
Orang-orang Islam (lk) pergi ke masjid
ِ ‫إِلَى ال َمس‬ ‫ات‬
‫ْج ِد‬ ْ َ‫َذهَب‬
ُ ‫ال ُم ْسلِ َم‬ ‫ت‬
Orang-orang Islam (pr) pergi ke masjid
ُّ  ‫س‬
َ‫الل َغةَ ال َع َربِيَّة‬  ُ‫الطاَّل ب‬ َ ‫َد َر‬
Para siswa belajar bahasa Arab

Kelima, Pembagian isim dilihat dari struktur penyusunannya


Isim dilihat dari struktur penyusunnya dibagi menjadi dua macam yaitu

1.      Isim Jamid  “‫”اسم جامد‬


Isim Jamid adalah isim yang bukan berasal dari proses pembentukan suatu kata (proses derivasi
atau yang dikenal dalam bahasa Arab dengan tashrif). "‫ْر ِه‬ cْ ‫" َما لَ ْم ي ُْؤ‬ . contoh; ‫ َر ُج ٌل‬ (laki-
ِ ‫خَذ ِم ْن َغي‬
laki), ‫ ٌر‬cccْ‫نَه‬ (sungai), ٌ‫ج َرة‬
َ ccc‫ َش‬ (pohon). Beberapa contoh tersebut merupkan kata yang tidak
mengalami perubahan bentuk dari kata tertentu.

2.      Isim Musytaq  “‫”اسم مشتق‬


Isim musytaq adalah isim yang berasal dari proses pembentukan suatu kata menjadi kata yang
ٍ ‫" َما أُ ِخ َذ ِم ْن َغي ِْر ِه َو َد َّل َعلَى َشي‬ . contoh;  ٌ‫ َكاتِب‬ (penulis) kata ini berasal dari kata ‫ض ِع ْي‬
baru. "‫ْئ‬ َ ‫َكت‬
َ  ,‫َب‬
‫ف‬ٌ  (orang yang lemah) kata tersebut berasal dari kata  َ‫ضعُف‬ َ . Adapun yang termasuk dalam isim
musytaq adalah isim fa’il (‫)اسم الفاعل‬, isim maf’ul (‫)اسم المفعول‬, isim syifat musyabihah (‫اسم صفة‬
‫)مشبهة‬, isim tafdhil (‫)اسم تفضيل‬, isim zaman (‫)اسم زمن‬, isim makan (‫)اسم مكان‬, isim alat (‫)اسم ألة‬

Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

10 comments:

1.

UnknownSeptember 6, 2019 at 8:12 AM

rujukannya , boleh
Reply

2.
UnknownFebruary 9, 2020 at 5:57 AM

Tak bisa rujuk


Dah talak tiga soalnya
Reply
Replies

1.

UnknownAugust 6, 2020 at 4:01 AM

Ingat lucu kaa?

2.

trianaliriOctober 8, 2020 at 2:08 AM

What
Reply

3.

makdikaJune 4, 2020 at 7:45 AM

ijin copy
Reply

4.

Famsadr02October 9, 2020 at 1:21 PM

;)
Reply

5.

UnknownOctober 25, 2020 at 1:28 AM

‫شكرا على مالحظات واضحة‬


Reply

6.

UnknownNovember 11, 2020 at 1:33 AM

Rujukan dari kitab mana ka


Reply

Anda mungkin juga menyukai