Anda di halaman 1dari 12

MARKETABLE SECURITIES

(SURAT BERHARGA)

Politeknik Negeri Bandung


Pengertian Surat Berharga
Surat berharga adalah surat yang oleh penerbitnya
sengaja diterbitkan sebagai pelaksanaan pemenuhan suatu
prestasi yang berupa pembayaran sejumlah uang. Tetapi
pembayaran ini tidak dilakukan dengan menggunakan mata
uang, melainkan dengan menggunakan alat bayar lain. Alat
bayar itu berupa surat yang didalamnya mengandung suatu
perintah kepada pihak ke tiga, atau pernyataan sanggup untuk
membayar sejumlah uang untuk pemegang surat itu.
Fungsi Surat Berharga
 Sebagai alat pembayaran, yang kedudukannya menggantikan
uang.selain itu surat berharga juga mempunyai fungsi:
 Sebagai bukti surat hak tagih
 Alat memindahkan hak tagih
 Alat pembayaran
 Pembawa hak
 Sebagai alat memindahkan hak tagih (diperjualbelikan dengan
mudah dan sederhana)
Bentuk Surat Berharga

 a. Surat wesel. Surat yang memuat kata wesel di dalamnya, ditanggali dan ditandatangani di suatu tempat, penerbit member

perintah tanpa syarat kepada tersangkut untuk membayar pada hari bayar.

 b. Surat sanggup. Memuat kata aksep atau promes, penerbit membayar kepada orang yang tersebut dalam surat tersebut.

 c. Surat cek. Surat yang memuat pakai cek, penerbitnya memerintakan kepada bank tertentu untuk membayar pada orang yang tertera
pada surat, penggantinya, atau pembawanya pada saat ditunjukkan.

 d. Carter partai. Membuat kata charter party yang membuktikan adanya perjanjian pencarteran kapal, dlaam nama si penandatangan
mengikatkan diri untuk menyerahkan sebagian atau seluruh ruangan kapal untuk dioperasikan sesuai dengan perjanjian.

 e. Konosemen. Memuat kata konosemen di dalamnya dan merupakan surat pemegang dari pemegang konosemen kepada pengangkut
agar kepada pemegang untuk diserahkan kepada para pemegangnya.

 f. Delivery order. Mencantumkan kata delivery order di dalamnya dan merupakan surat perintah dari pemegang delivery order
diserahkan barang-barang sebagai yang disebut, yang diambil dari konosemennya.

 g. Surat saham. Surat berharga yang mencantumkan kata saham di dalamnya, sebagai tanda bukti kepemilikan sahamnya sebagai
bagian dari saham dari modalnya

 h. Promes atas unjuk. Surat berharga yang ditanggali dimana penandatangannya sendiri berjanji akan membayar sejumlah uang yang
ditentukan di dalamnya kepada penunjuk, pada waktu diperlihatkan pada suatu waktu tertentu.
Cara Pemilikan Surat Berharga
Cara kepemilikan atas saham dapat diketahui melalui bursa efek, atau melalui mass media seperti
koran ataupun langsung dari perusahaan yang bersangkutan. Informasi lengkap mengenai perusahaan
yang diinginkan para peminat dapat mengetahuinya dari Prospetus, yang diterbitkan oleh perusahaan
tersebut. Dalam prospektus tersebut, tertulis tata cara pembelian saham dan obligasi seperti berikut :
1. Para peminat harus mengisi Application Form (AF), dilampiri identitas diri untuk perorangan atau
identitas diri dan surat kuasa dari perusahaan bilamana peminatnya adalah suatu perusahaan.
2. Sesudah pengisian Aplication Form & Identitas Diri dilampirkan, maka harus disetorkan ke Counter yang
usdah disediakan, disertai uang pembayaran sebesar nilai saham / obligasi yang diinginkan (fully paid)
3. Diperusahaan, selanjutnya AF tadi diproses untuk penjatahan (allotment), yaitu siapa-siapa saja yang
diperbolehkan untuk memiliki surat berharga tadi, dan uang yang diterima akan dicatat dalam Cash Trust,
karena pasti ada peminat yang tidak lolos dan uangnya akan dikembalikan (refund)
4. Bilamana sudah selesai dilakukan penjatahan, maka para peminat akan diberitahu apakah mereka dapat
memiliki surat berharga tadi atau tidak, untuk yang tidak dapat atau surat berharga yang diterima tidak
sebesar dalam AF, akan dilakukan pengembalian dana (refund)
5. Untuk yang diterima pada surat pemberitahuan akan tercantum nomor surat berharga yang mereka miliki,
selanjutnya mereka dapat mengambil surat berharga ditempat dan waktu yang sudah ditentukan. Surat
berharga tersebut dilampiri juga dengan Talon (tanda bukti untuk mengambil dividen atau bunga
obligasi).
Perhitungan saat Pembelian dan Penjualan Saham

Investasi dalam saham dimulai saat pembelian dan diakhiri saat penjualan. Dalam pembelian saham untuk menghitung
harga perolehan tersebut adalah :
Lembar Saham x Nilai Nominal x % kurs + Biaya Pembelian = Harga Perolehan. Atau,
Lembar Saham x Harga Kurs + Biaya Pembelian = Harga Perolehan

Biaya Pembelian biasanya dapat berupa biaya komisi, biaya provisi atau biaya materai. Pada saat saham tadi dijual
kembali, yang harus diperhatikan adalah harga perolehannya / harga belinya, apalagi bilamana pembelian terjadi lebih
dari satu kali, maka pada saat penjualan dapat digunakan metode berikut :
A. Metode Indentifikasi Fisik
B. Metode FIFO
C. Metode LIFO
D. Metode Average

Selain itu pada saat penjualan harus dihitung harga jual dan dibandingkan dengan harga perolehan sehingga akan
dapat diketahui berapa besarnya laba atau rugi. Harga jual dihuting :

Lembar Saham X Harga Kurs Jual – Biaya Penjualan = Harga Jual atau

Lembar Saham X Harga Kurs Jual – Biaya Penjualan = Harga Jual, selanjutnya baru dibandingkan antara harga jual :
harga perolehan = laba / rugi penjualan.
Contoh Soal

Pada tanggal 1 Agustus 2013 PD Sarana Sejahtera, membeli 100 lembar saham PT Semen Cibinong, nominal @Rp 10.000 per lembar, kurs 125,
komisis sebesar 2% yaitu sebesar Rp 25.000. Pada akhir tahun 2013 PT Semen Cibinong memutuskan memberikan deviden sebesar Rp 700 untuk
setiap lembar saham.

Tanggal 1 Februari 2014 dibeli sebanyak 100 lembar saham PT Bayer Indonesia, nominal @Rp 8.000 per lembar, kurs 100, komisi 1% yaitu Rp 8.000

Pada tanggal 31 Mei 2014 dijual 10 lembar saham PT Semen Cibinong dengan harga @Rp 14.000 dan 20 lembar saham PT Bayer Indonesia dengan
harga @Rp 10.000 . Diminta :

a. Menghitung pembelian dan penjualan Surat Berharga (saham) b. Membuat jurnal yang diperlukan

1 Agustus 2013 (Perhitungan pembelian dan Jurnal)


100 lbr x Rp 10.000 x 125% = Rp 1.250.000 +
Biaya Komisi 2% x Rp. 1.250.000 = Rp 25.000
Harga Perolehan = Rp 1.275.000
Harga Perolehan per lembar :
Rp 1.275.000 : 100 lbr = Rp 12.750 / lembar
Jurnal :
Surat Berharga Rp 1.275.000
Kas Rp 1.275.000
31 Desember 2013 (Perhitungan dan Jurnal Penerimaan Deviden)
100 lbr X Rp 700 = Rp 70.000
Jurnal :
Kas Rp 70.000
Pendapatan Bunga Rp 70.000

1 Februari 2013 (perhitungan & Jurnal pembelian saham PT Bayer Indonesia) :


100 lbr x Rp 8.000 x Rp 100 % = Rp 800.000
Biaya Komisi 1% x Rp 800.000 = Rp 8.000 +
Harga Perolehan = Rp 808.000
Harga prolehan per lembar :
Rp 808.000 : Rp 100 = Rp 8.080 / lembar
Jurnal :
Surat berharga Rp 808.000
Kas Rp 808.000
31 Mei 2014 (Penjualan Saham)
a. Metode Identifikasi Fisik
PT Semen Cibinong PT Bayer Indonesia
Harga Jual : 10 lbr x Rp 14.000 = Rp 140.000 Harga Jual : 20 lbr x Rp 10.000 = Rp 200.000
Harga Beli : 10 lbr x Rp 12.750 = ( Rp 127.500 ) Harga Beli : 20 lbr x Rp 8.080 = ( Rp 161.600 )
Laba Penjualan Rp 12.500 Laba Penjualan Rp 38.400
Jurnal : Jurnal :
Kas Rp 140.000 Kas Rp 200.000
Surat Berharga Rp 127.500 Surat Berharga Rp 161.600
Laba Penjualan Rp 12.500 Laba Penjualan Rp 38.400
b. Metode FIFO
PT Semen Cibinong PT Bayer Indonesia
Harga Jual : 10 lbr x Rp 14.000 = Rp 140.000 Harga Jual : 20 lbr x Rp 10.000 = Rp 200.000
Harga Beli : 10 lbr x Rp 12.750 = ( Rp 127.500 ) Harga Beli : 20 lbr x Rp 12.750 = Rp 255.000
Laba Penjualan Rp 12.500 Laba Penjualan Rp 55.000
Jurnal : Jurnal :
Kas Rp 140.000 Kas Rp 200.000
Surat Berharga Rp 127.500 Rugi Penjualan Rp 255.000
Laba Penjualan Rp 12.500 Surat Berharga Rp 55.000
c. Metode LIFO
PT Semen Cibinong PT Bayer Indonesia
Harga Jual : 10 lbr x Rp 14.000 = Rp 140.000 Harga Jual : 20 lbr x Rp 10.000 = Rp 200.000
Harga Beli : 10 lbr x Rp 8.080 = ( Rp 80.800 ) Harga Beli : 20 lbr x Rp 8.080 = Rp 161.600
Laba Penjualan Rp 59.200 Laba Penjualan Rp 38.400
Jurnal : Jurnal :
Kas Rp 140.000 Kas Rp 200.000
Surat Berharga Rp 80.800 Surat Berharga Rp 161.600
Laba Penjualan Rp 59.200 Laba Penjualan Rp 38.400
d. Metode Average
Nilai Average : 1.275.000 + 808.000 / 200 = Rp 10.415
PT Semen Cibinong PT Bayer Indonesia
Harga Jual : 10 lbr x Rp 14.000 = Rp 140.000 Harga Jual : 20 lbr x Rp 10.000 = Rp 200.000
Harga Beli : 10 lbr x Rp 10.415 = ( Rp 104.150 ) Harga Beli : 20 lbr x Rp 10.415 = Rp 208.300
Laba Penjualan Rp 59.200 Rugi Penjualan Rp 8.300
Jurnal : Jurnal :
Kas Rp 140.000 Kas Rp 200.000
Surat Berharga Rp 104.150 Rugi Penjualan Rp 8.300
Laba Penjualan Rp 35.850 Surat Berharga Rp 208.300

Anda mungkin juga menyukai