(SURAT BERHARGA)
a. Surat wesel. Surat yang memuat kata wesel di dalamnya, ditanggali dan ditandatangani di suatu tempat, penerbit member
perintah tanpa syarat kepada tersangkut untuk membayar pada hari bayar.
b. Surat sanggup. Memuat kata aksep atau promes, penerbit membayar kepada orang yang tersebut dalam surat tersebut.
c. Surat cek. Surat yang memuat pakai cek, penerbitnya memerintakan kepada bank tertentu untuk membayar pada orang yang tertera
pada surat, penggantinya, atau pembawanya pada saat ditunjukkan.
d. Carter partai. Membuat kata charter party yang membuktikan adanya perjanjian pencarteran kapal, dlaam nama si penandatangan
mengikatkan diri untuk menyerahkan sebagian atau seluruh ruangan kapal untuk dioperasikan sesuai dengan perjanjian.
e. Konosemen. Memuat kata konosemen di dalamnya dan merupakan surat pemegang dari pemegang konosemen kepada pengangkut
agar kepada pemegang untuk diserahkan kepada para pemegangnya.
f. Delivery order. Mencantumkan kata delivery order di dalamnya dan merupakan surat perintah dari pemegang delivery order
diserahkan barang-barang sebagai yang disebut, yang diambil dari konosemennya.
g. Surat saham. Surat berharga yang mencantumkan kata saham di dalamnya, sebagai tanda bukti kepemilikan sahamnya sebagai
bagian dari saham dari modalnya
h. Promes atas unjuk. Surat berharga yang ditanggali dimana penandatangannya sendiri berjanji akan membayar sejumlah uang yang
ditentukan di dalamnya kepada penunjuk, pada waktu diperlihatkan pada suatu waktu tertentu.
Cara Pemilikan Surat Berharga
Cara kepemilikan atas saham dapat diketahui melalui bursa efek, atau melalui mass media seperti
koran ataupun langsung dari perusahaan yang bersangkutan. Informasi lengkap mengenai perusahaan
yang diinginkan para peminat dapat mengetahuinya dari Prospetus, yang diterbitkan oleh perusahaan
tersebut. Dalam prospektus tersebut, tertulis tata cara pembelian saham dan obligasi seperti berikut :
1. Para peminat harus mengisi Application Form (AF), dilampiri identitas diri untuk perorangan atau
identitas diri dan surat kuasa dari perusahaan bilamana peminatnya adalah suatu perusahaan.
2. Sesudah pengisian Aplication Form & Identitas Diri dilampirkan, maka harus disetorkan ke Counter yang
usdah disediakan, disertai uang pembayaran sebesar nilai saham / obligasi yang diinginkan (fully paid)
3. Diperusahaan, selanjutnya AF tadi diproses untuk penjatahan (allotment), yaitu siapa-siapa saja yang
diperbolehkan untuk memiliki surat berharga tadi, dan uang yang diterima akan dicatat dalam Cash Trust,
karena pasti ada peminat yang tidak lolos dan uangnya akan dikembalikan (refund)
4. Bilamana sudah selesai dilakukan penjatahan, maka para peminat akan diberitahu apakah mereka dapat
memiliki surat berharga tadi atau tidak, untuk yang tidak dapat atau surat berharga yang diterima tidak
sebesar dalam AF, akan dilakukan pengembalian dana (refund)
5. Untuk yang diterima pada surat pemberitahuan akan tercantum nomor surat berharga yang mereka miliki,
selanjutnya mereka dapat mengambil surat berharga ditempat dan waktu yang sudah ditentukan. Surat
berharga tersebut dilampiri juga dengan Talon (tanda bukti untuk mengambil dividen atau bunga
obligasi).
Perhitungan saat Pembelian dan Penjualan Saham
Investasi dalam saham dimulai saat pembelian dan diakhiri saat penjualan. Dalam pembelian saham untuk menghitung
harga perolehan tersebut adalah :
Lembar Saham x Nilai Nominal x % kurs + Biaya Pembelian = Harga Perolehan. Atau,
Lembar Saham x Harga Kurs + Biaya Pembelian = Harga Perolehan
Biaya Pembelian biasanya dapat berupa biaya komisi, biaya provisi atau biaya materai. Pada saat saham tadi dijual
kembali, yang harus diperhatikan adalah harga perolehannya / harga belinya, apalagi bilamana pembelian terjadi lebih
dari satu kali, maka pada saat penjualan dapat digunakan metode berikut :
A. Metode Indentifikasi Fisik
B. Metode FIFO
C. Metode LIFO
D. Metode Average
Selain itu pada saat penjualan harus dihitung harga jual dan dibandingkan dengan harga perolehan sehingga akan
dapat diketahui berapa besarnya laba atau rugi. Harga jual dihuting :
Lembar Saham X Harga Kurs Jual – Biaya Penjualan = Harga Jual atau
Lembar Saham X Harga Kurs Jual – Biaya Penjualan = Harga Jual, selanjutnya baru dibandingkan antara harga jual :
harga perolehan = laba / rugi penjualan.
Contoh Soal
Pada tanggal 1 Agustus 2013 PD Sarana Sejahtera, membeli 100 lembar saham PT Semen Cibinong, nominal @Rp 10.000 per lembar, kurs 125,
komisis sebesar 2% yaitu sebesar Rp 25.000. Pada akhir tahun 2013 PT Semen Cibinong memutuskan memberikan deviden sebesar Rp 700 untuk
setiap lembar saham.
Tanggal 1 Februari 2014 dibeli sebanyak 100 lembar saham PT Bayer Indonesia, nominal @Rp 8.000 per lembar, kurs 100, komisi 1% yaitu Rp 8.000
Pada tanggal 31 Mei 2014 dijual 10 lembar saham PT Semen Cibinong dengan harga @Rp 14.000 dan 20 lembar saham PT Bayer Indonesia dengan
harga @Rp 10.000 . Diminta :
a. Menghitung pembelian dan penjualan Surat Berharga (saham) b. Membuat jurnal yang diperlukan