PENDAHULUAN
Sumber : www.viva.co.id
Pernahkan kalian berbelanja baju disebuah toko? Biasanya menjelang
peringatan hari besar toko baik yang berada di mall atau tidak sering
memasang promosi diskon yang cukup menarik.
Pengertian
Pada kegiatan jual beli dapat terjadi untung atau rugi. Jika harga
jual lebih besar daripada harga beli, pedagang mendapat
untung dan disebut keuntungan. Jika harga jual lebih kecil dari
harga beli, pedagang mendapat rugi dan disebut kerugian.
Menentukan Untung dan Rugi
untuk menentukan kegiatan jual beli mendapat untung/rugi
dapat dengan cara sebagai berikut:
Untung (U) = Harga Jual (J) – Harga Beli (B)
Rugi (R) = Harga Beli (B) – Harga Jual (J)
Untung atau rugi dapat ditulis juga dalam bentuk persen (%)
untung(U )
% untung = ×100 %
harga pembelian(B)
rugi(R)
% rugi = ×100 %
harga pembelian(B)
Pajak
pajak adalah besaran nilai suatu barang atau jasa yang
wajib dibayarkan oleh masyarakat kepada Pemerintah.
Besarnya pajak diatur oleh peraturan perundang-undangan
sesuai dengan jenis pajak. Dalam transaksi jual beli terdapat
jenis pajak yang harus dibayar oleh pembeli, yaitu Pajak
Pertambahan Nilai (PPN). Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah
pajak yang harus dibayarkan oleh pembeli kepada penjual atas
konsumsi/pembelian barang atau jasa. Penjual tersebut
mewakili pemerintah untuk menerima pembayaran pajak dari
pembeli untuk disetorkan ke kas negara. Biasanya besarnya PPN
adalah 10% dari harga jual.
p
Besar Pajak = × HE
100
% pajak =
besar pajak
× 100 %
HE
Keterangan :
HE = Harga eceran
p
% P atau = Persentase pajak
100
Bunga Tunggal
Bunga tunggal adalah sejumlah yang harus dibayarkan
seseorang atau diperoleh seseorang ketika menabung atau
meminjam ke bank, koperasi, pegadaian, dll. Ketika kita
menabung, maka akan memeperoleh bunga sejumlah
perjanjian awal, tetapi ketika kita meminjam uang maka kita
harus membayar bunga sejumlah perjanjian awal.
Untuk mencari bungan tunggal dapat menggunakan
cara sebagai berikut:
p
Bungan t tahun = t × ×M
100
b p
Bungan b bulan = × ×M
12 100
h p
Bungan h hari = × ×M
365 100
Keterangan :
M = modal
p
%P atau = Persentase bunga
100
Diskon
Dalam kegiatan jual beli selain terdapat pembahasan untung
dan rugi terdapat pula pembahasan mengenai diskon. Diskon
adalah potongan harga yang diberikan penjual, baik dalam
bentuk potongan langsung atau dalam bentuk persen.
Menentukan diskon dalam kegiatan jual beli dapat dilakukan
dengan cara berikut.
Harga yang harus dibayar = Harga awal - harga diskon
Besar diskon = % diskon x harga awal
besar diskon
% diskon = ×100 %
harga semula
PENDAHULUAN
Jika Nanda dari arah flyover Merdeka, maka titik petunjuk/bangunan apa
yang ada di sisi kiri jalan yang dapat Ananda lihat sebelum berbelok ke
arah lokasi?
Jika Nanda dari arah jalan Kemakmuran, apakah Ananda akan melalui
Rumah Sakit A untuk sampai di lokasi?
Dapatkah denah tersebut dibagi menjadi dua bagian, yaitu bidang barat
dan timur? Jelaskan cara membaginya?
A. MENGENAL GARIS
Pengertian
1. Titik adalah sesuatu yang memiliki kedudukan tapi titik
tidak mempunyai ukuran. Biasanya titik diberi nama dengan
menggunakan huruf kapital misalkan A, B, dan C dan yang
lainnya.
Ruas garis AB
3. Pengertian Sinar
Sinar merupakan perpanjangan ujung suatu ruas garis. Cara
penulisan sinar menggunakan huruf kapital dengan panah
dibagian atasnya menyesuaikan arah perpanjangan.
Misalkan terdapat ruas garis AB.
Jika A tetap dan ruas garis AB diperpanjang dari A ke B
sampai tak terhingga, maka diperoleh sinar AB yang ditulis
⃑
AB .
´
sinar AB = AB
Jika A tetap dan ruas garis AC diperpanjang dari A ke C
sampai tak terhingga, maka diperoleh sinar AC yang ditulis
⃑
AC .
sinar AC = ⃑
AC
4. Pengertian Garis
Garis merupakan suatu himpunan titik-titik yang
anggotanya terdiri dari lebih satu buah titik dan titik-titik
tersebut berderet ke dua arah yang berlawanan hingga jauh
tidak terhingga.
Garis biasanya ditulis mengunakan sebuah huruf kecil
seperti g, h, k ataupun dua buah huruf kapital misalkan AB,
AC, BC dan juga seterusnya.
Garis g
5. Pengertian Bidang
Bidang merupakan himpunan dari garis-garis yang
anggotanya juga terdiri dari lebih satu buah garis.
Penamaan bidang dilakukan dengan menyebutkan titik-titk
pada bidang tersebut. Misal bidang ABC, ABCD, dst
Kedudukan Garis
a. Perhatikan gambar berikut.
Penyelesaian
a. AB dan CD, AD dan BC.
b. TB dan AB, TC dan BC, TD dan CD, TA dan DA
c. Tidak ada
d. Tidak ada
e. Perhatikan gambar di bawah ini
Banyak sinar garis dan ruas garis yang dapat dibuat dari gambar
di atas berturut-turut adalah ....
Penyelesaian
Sinar garis sebuah garis yang memiliki satu titik ujung dan ujung
yang lain membentang tak terbatas. Banyak sinar garis pada
gambar di atas adalah: BA, CA, DA, EA, AB, AC, AD, AE. Total
banyaknya sinar garis ada 8.
Ruas garis atau segmen adalah garis lurus yang dibatasi oleh
dua titik, yaitu titik awal dan titik ujung. Banyak ruas garis pada
gambar di atas adalah: AB. AC, AD, AE, BC, BD, BE, CD, CE, DE.
Total banyak ruas garis ada 10
Kerjakan Soal-soal berikut!
a. Bagaimana menurut pendapat kalian apakah boleh kita
mengatakan?
a. Garis adalah kumpulan titik-titik ?
b. Bidang adalah kumpulan titik-titik ?
c. Bidang adalah kumpulan garis-garis ?
b. Sebuah garis dan bidang tidak terletak pada bidang yang sama
dan tidak berpotongan, maka irisan keduanya
menghasilkan..........
c. Perhatikan gambar berikut!
Pengertian
Sudut dibentuk oleh dua sinar yang b erasal dari titik awal yang
sama. Simbol dari sebuah sudut yaitu “ ∠ “
Bagian-bagian sudut
Penamaan Sudut
Terdapat tiga acara dalam penamaan sudut, yaitu:
a. Denganmenggunakan tiga huruf kapital. Letakan huruf
pusatnya di tengah, kedua titik yang lain sebagai kedua
kakinya.
Nama sudut pada gambar dai samping yaitu ∠ABC atau
∠CBA
Penyelesaian
a. ∠ ABC dan∠ ABD adalah sudut yangberpelurus ,
sehingga
∠ ABC +∠ ABD=180 °
∠ ABC +120 °=180 °
∠ ABC=180 °−120 °
∠ ABC=60 °
b. Jumlah sudut dalam segitiga adalah 180 ° , maka
∠ ABC +∠ ACB +∠ BAC=180 °
60 ° +∠ ACB +55 °=180 °
115 ° +∠ ACB=180 °
∠ ACB=180 °−115 °
∠ ACB=65 °
c. ∠ ACG dan ∠ ACB adalah sudut yangberpelurus ,
sehingga
∠ ACG+65 °=180 °
∠ ABC=180 °−65 °
∠ ABC=115 °
d. ∠ FCG dan ∠ ACBadalah sudut yang
Bertolakbelakang, sehingga
∠ FCG=∠ ACB=65 °
Kerjakan soal-soal berikut!
1. Perhatikan gambar di bawah ini
Nilai y adalah ….
3. Perhatikan gambar di bawah ini
PENDAHULUAN
Sumber: https://matematohir.files.wordpress.com/2013/07/rumah-
kuno.jpg
Perhatikan dengan teliti pada gambar di atas! Jika kita amati pada
gambar tersebut, sebagian besar bahan dasarnya terdiri dari bangun segi
empat dan segitiga. Adakah bangun lain yang bahan dasarnya terdiri dari
bangun segi empat dan segitiga? Coba amatilah lingkungan sekitarmu.
Bentuk bangun manakah yang ada pada benda-benda di sekitarmu?
Apakah setiap bangun yang kalian temukan sebagian besar terdiri dari
bangun segitiga dan segi empat? Untuk memahami lebih jauh mengenai
segi empat dan segitiga pelajarilah uraian bab ini dengan saksama.
A. SEGIEMPAT
Pengertian Segi Empat
Segiempat adalah poligon yang bersisi empat. Poligon yang
membentuk segiempat dibedakan menjadi dua, yaitu
segiempat konveks dan dan segiempat konkav.
Macam-macam Segi Empat
1. Jajar genjang
a. Pengertian D C
Jajar genjang adalah
segiempat yang kedua
pasang sisi berhadapan
O
sama dan sejajar. Jajar
genjang dapat dibentuk A B
dari sebuah segitiga dan bayangannya yang diputar
setengah putaran dengan pusat titik tengah salah satu
sisinya.
b. Unsur-unsur
1) AB, BC, CD, dan AD adalah sisi-sisi jajar genjang
2) CB dan AC adalah diagonal jajar genjang
3) AB disebut alas jajar genjang
c. SIfat-sifat
1) Sisi sisi yang berhadapan sama panjang dan
sejajar (AB = DC, BC = AD, AB//DC dan BC//AD)
2) Sudut-sudut yang berhadapan sama besar (
∠ A=∠ C , ∠ B=∠ D )
3) Mempunyai dua buah diagonal yang
berpotongan di satu titik dan saling membagi
dua sama panjang (OA = OC, OB = OD)
4) Mempunyai simetri putar tingkat dua dan tidak
memiliki simetri lipat
5) Jumlah sudut yang berdekatan 180° (berpelurus)
yaitu:
∠ A+∠ B=180° , ∠ A +∠ D=180 ° , ∠ B+ ∠ C=180° , ∠
b. Persegi Panjang
a. Pengertian
Persegi panjang adalah
segiempat yang keempat
sudutnya siku-siku dan sisi-sisi
yang berhadapan sama
panjang dan sejajar. Setiap sisi
pada persegi panjang dapat menjadi alas, maka sisi
yang berdekatannya menjadi tinggi persegi panjang.
b. Unsur-unsur
i. AB, BC, CD, dan DA adalah sisi persegi panjang
ii. AC dan BD adalah diagonal persegi panjang
c. SIfat-sifat
1) Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang
dan sejajar (AB = CD, AD = BC, AB//CD, dan
AD//BC)
2) Keempat sudutnya siku-siku (
∠ A=∠ B , ∠ C ,∠ D=90 ° ¿
Kedua diagonalnya sama panjang dan saling
membagi dua sama panjang (AC= BD, OA = OC =
OB = OD)
3) Mempunyai dua sumbu simetri (EF dan GH)
4) Dapat menempati bingkainya dengan tepat
menurut empat cara.
c. Persegi
a. Pengertian
Persegi adalah belah ketupat
dengan sudut 90 ° atau persegipajang dengan sisi-
sisinya sama panjang
b. Unsur-unsur
1) AB, BC, CD, dan DA adalah sisi persegi panjang
2) AC dan BD adalah diagonal persegi panjang
c. Sifat
1) Semua sisinya sama panjang.
2) Sisi-sisi yang berhadapan sejajar.
3) Keempat sudutnya siku-siku.
4) Diagonal-diagonalnya sama panjang, tegak lurus
dan saling membagi dua sama besar.
5) Mempunyai empat sumbu simetri.
6) Dapat menempati bingkainya dengan tepat
menurut delapan cara.
d. Layang-layang
a. Pengertian
Layang-layang merupakan segi empat yang
dibentuk oleh dua segitiga sama kaki yang alasanya
sama panjang dan berimpit. Layang-layang adalah
segi empat dengan dua pasang sisi-sisi yang
berdekatan sama panjang.
b. Unsur-unsur
1) AB, BC, CD, dan DA adalah sisi laying-layang
2) AC dan BD adalah diagonal laying-layang
c. Sifat
1)Sisinya sepasang-sepasang sama panjang
e. Belah Ketupat
a. Pengertian
Belah ketupat adalah jajargenjang
yang dua buah sisinya berturut-turut
sama panjang.
b. Unsur-unsur
1) AB, BC, CD, dan DA adalah sisi
belah ketupat
2) AC dan BD adalah diagonal belah ketupat
c. Sifat
1) Keempat sisinya samapanjang (AB = BC = CD =
AD), dan sepasang-sepasang sejajar ( AB// CD,
dan BC // AD)
2) Diagonal-diagonalnya merupakan sumbu
simetri.
3) Sudut-sudut yang berhadapan sama besar
dan terbagi dua sama besar oleh diagonal
(∠ A=∠ C , ∠ B=∠ D ¿)
4) Kedua diagonal saling membagi dua sama
panjang dan saling tegak lurus.
5) Dapat menempati bingkainya dengan tepat
menurut empat cara.
f. Trapesium
a. Pengertian
Trapesium adalah segi empat yang mempunyai
sepasang sisi sejajar.
b. Sifat
1) Mempunyai sepasang sisi yang sejajar
2) Jumlah sudut-sudut antara sisi-sisi yang sejajar
adalah 180º
c. Jenis-jenis Trapesium
1) Trapesium siku-siku yaitu
terbentuk dari satu buah persegi
panjang dan sebuah segitiga
siku-siku atau Satu buah persegi dan sebuah
segitiga siku-siku. Sifat-sifat trapesium siku-siku
yaitu:
Memiliki tepat dua sudut siku-siku
∠ BAD dan ∠ ADC .
∠ BAD+∠ ADC=180 °
∠ ABC +∠ BCD=180 °
2) Trapesium sama kaki yaitu
trapesium yang terbentuk dari
satu buah persegi panjang dan
dua segitiga siku-siku atau Satu
buah persegi dan dua segitiga siku-siku. Sifat
dari trapesium sama kaki yaitu:
∠ BAD=∠ ABC
∠ ACD=∠ BCD
∠ BAD+∠ ADC=180 °
∠ ABC +∠ BCD=180 °
3) Trapesium Sembarang yaitu
trapesium yang terbentuk dari
dari beberapa bangun datar. Sifat dari
trapesium sebarang yaitu:
∠ BAD+∠ ADC=180 °
∠ ABC +∠ BCD=180 °
Penyelesaian
a. AD=√ AE 2 + DE 2
¿ √ 6 +8
2 2
¿ √ 36+64
AD=10
Sehingga,
AD = AB = BC = DC = 10 cm
b. ∠B =∠D = 70°
∠A + ∠B = 180°
∠A = 180° − 70°
∠A = 110°
c. AC = 2 × AE = 2 × 6 = 12
BD = 2 × DE = 2 × 8 = 16
Penyelesaian
a. AB = AD
AB = 10 cm, maka,
AD = 10 cm
BC = DC
BC = 17 cm, maka,
BC = 17 cm
d. BE=√ AB 2+ AE 2
¿ √ 10 −6
2 2
¿ √ 100−36
¿ √ 64=8 cm
sehingga BD = 2 x BE = 2 x 8 = 16 cm
e. EC =√ BC 2−BE 2
¿ √ 17 −8
2 2
¿ √ 289−64
¿ √ 225
EC = 15 cm
AC = AE + EC
= 6 + 15
= 21 cm
DC : AB = 3 : 5
Tentukan:
(a) Besar ∠D, dan
(b) Panjang DC
Penyelesaian
a. m∠A + m∠D = 180° (sudut dalam sepihak)
90° + m∠D = 180°
m∠D = 180° – 90°
m∠D = 90°
Jadi, m∠D = 90°
3
b. DC= × AB
5
3
DC= ×25
5
Jadi, panjang DC = 15 cm
3. Perhatikan gambar
trapesium di bawah
a. Tentukan besar
sudut P.
b. Tentukan jumlah sudut P, Q, R, dan S.
c. Berapakah ukuran jumlah dua sisi yang sejajar?
4. Perhatikan gambar belah ketupat
berikut.
Jika AD = (2x + 5), BC = (x + 7), ∠BCD =
60°, maka tentukan.
a. nilai x
b. panjang sisi AD
c. besar ∠BAD dan ∠ABC
A. Ringkasan Materi
Keliling sebuah bangun datar adalah jumlah panjang sisi
yang membatasi bangun tersebut. Ukuran keliling adalah mm,
cm, m, km, atau satuan panjang lainnya.
Luas sebuah bangun datar adalah besar ukuran daerah
tertutup suatu permukaan bangun datar. Ukuran untuk luas
adalah cm², m²,km², atau satuan luas lainnya.
Rumus
No Segi empat
Luas Keliling
1 Jajaran genjang L=a× t K = Jumlah seluruh
a = Alas = AB atau sisinya
CD atau
t = Tinggi = DE atau K= AB+ BC +CD + DA
BF
2 Persegi L= p ×l K = Jumlah seluruh
panjang dengan sisinya
p= panjang= AB atauCD atau
l=lebar= AD atau BC K=2(p +l)
L Persegi panjang= p ×l
2
L Persegi panjang=4 ×3=12m
2
L Trapesium−L Persegi panjang =18−12=6 m
Jadi luas daerah segitiga sebelum dijadikan kerangka kapal
adalah 6 m 2
C. SEGITIGA
Segitiga adalah bangun datar yang dibatasi oleh tiga buah sisi dan
mempunyai tiga buah titik sudut. Segitiga biasanya dilambangkan
dengan “Δ”.
Sub Bab Penjelasan
Sifat- 1. Jumlah panjang dua sisi selalu lebih besar dari
sifat panjang sisi yang ketiga
a+ b>c atau b< c−a dan
c−a<b
a+ c> b atau a< b−c dan
b−c <a
b+ c> a atau c <a−b dan
a−b< c
2. Sudut dan panjang sisi segitiga berbanding lurus.
Sudut terbesar menghadap sisi terpanjang dan sudut
terkecil menghadap sisi terpendek.
3. Besar sudut luar segitiga sama dengan jumlah sudut
dalam yang bukan pelurusnya
maka
b. Tentukan nilai p
Luas dan
Rumus
keliling
Luas Segitiga sama kaki Segitiga Sembarang
Segitiga dan siku-siku L= √ S ( S−a ) ( S−b )( S−c )
1 dengan
L= a × t
2 a+ b+c
Keterangan:
S=
2
a = alas Keterangan:
t = tinggi L = luas
L = luas a , b , c = sisi segitiga
S = sisi
keliling
K = Jumlah seluruh sisinya
Segitiga
Nilai =
Poin bag I + Poin Bag II Nilai
Total Skor
STATISTIKA (PENYAJIAN DATA)
PENDAHULUAN
Penyelesaian
Jumlah Peminat
No Nama Ekskul Turus
(Frekuensi)
1 Paskibra IIII IIII III 13
2 Tilawah IIII IIII IIII IIII 20
3 Angklung IIII IIII 10
4 Dauroh IIII IIII 10
5 Kaligrafi IIII III 8
Jumlah 61
2. Diketahui data nilai matematika kelas VII SMP ABS Bandung
yang berjumlah 80 siswa adalah sebagai berikut:
79 49 48 74 81 98 87 80 63 60 83 81 70 74 99 95 80 59
71 77 82 60 67 89 63 76 63 88 70 66 88 79 75 80 84 90
70 91 93 82 78 70 71 92 38 56 81 74 73 68 72 85 51 65
93 83 86 90 31 83 73 74 43 86 88 92 93 76 71 90 72 67
75 80 91 61 72 97 91 88
Buatlah table distribusi frekuensi dari data tersebut!
Penyelesaian
Karena data berjumlah 80, maka gunakan tabel distribusi
frekuensi
Langkah 1: Tentukan jangkauan
Diketahui data terbesar adalah 99 dan data
terkecil 31, maka
Jangkauan = 99 – 31 = 68
Langkah 2: Menentukan banyaknya baris
Banyaknya baris yang diinginkan 7 baris
Langkah 3: Menentukan lebar kelas
lebar kelas
jangkauan 68
¿ = =9 , 71 10
banyaknya kelas 7
(dibulatkan menjadi 10)
Langkah 4: Menyusun kelas
Kelas ke-1 = 31 – 40 Kelas ke-5 = 71 – 80
Kelas ke-2 = 41 – 50 Kelas ke-6 = 81 – 90
Kelas ke-3 = 51 – 60 Kelas ke-7 = 91 – 100
Kelas ke-4 = 61 - 70
Langkah 5: Membuat tabel distribusi frekuensi
Nilai Turus Frekuensi
31 – 40 II 2
41 – 50 III 3
51 – 60 IIII 5
61 - 70 IIII IIII III 13
71 – 80 IIII IIII IIII IIII IIII 24
81 – 90 IIII IIII IIII IIII I 21
91 – 100 IIII IIII II 12
Jumlah 80
Diagram Batang
Langkah-langkah membuat diagram batang
a. Buat suatu titik pangkal.
b. Buat dua garis yang bermula di titik pangkal masing-masing
ke kanan dan ke atas. (Garis ke kanan disebut sumbu
mendatar dan digunakan untuk menunjukkan jenis data,
sedangkan garis ke atas disebut sumbu tegak dan digunakan
untuk menunjukkan banyak data.)
c. Bagi sumbu mendatar menjadi beberapa bagian sesuai data.
d. Bagi sumbu tegak menjadi beberapa bagian dengan interval
tertentu untuk menunjukkan banyak masing-masing data.
(Jarak interval antara sumbu tegak dan sumbu mendatar
tidak harus sama.)
e. Buatlah batang (persegi panjang) untuk tiap-tiap
ekstrakurikuler sesuai dengan banyak siswa.
f. Beri judul dan keterangan pada masing-masing sumbu.
Diagram garis
Langkah penyajian data dalam bentuk diagram garis:
a. Buat suatu titik pangkal.
b. Buat dua garis yang bermula di titik pangkal masing-masing
ke kanan dan ke atas. (Garis ke kanan disebut sumbu
mendatar dan digunakan untuk menunjukkan jenis data,
sedangkan garis ke atas disebut sumbu tegak dan
digunakan untuk menunjukkan frekuensi.)
c. Bagi sumbu mendatar menjadi beberapa bagian yang sama
sesuai banyaknya data.
d. Bagi sumbu tegak menjadi beberapa bagian dengan interval
tertentu untuk menunjukkan frekuensi.
e. Buat titik koordinat yang merupakan pertemuan antara
setiap periode dengan masing-masing frekuensi yang
dimiliki.
f. Hubungkan titik-titik tersebut dengan ruas garis
berdasarkan urutan periode.
g. Beri judul dan keterangan pada masing-masing sumbu
Diagram Lingkaran
Langkah penyajian data dalam bentuk diagram lingkaran:
a. Buat sebuah lingkaran.
b. Nyatakan masing-masing frekuensi dari setiap kategori
band ke dalam ukuran sudut derajat atau dalam persen.
Jumlah data yang dicari
ukuran sudut = ×360 °
Jumlah seluruh data
Jumlah data yang dicari
ukuran persen = ×100 %
Jumlah seluruh data
c. Bagi lingkaran tersebut dengan menggunakan busur derajat
sesuai ukuran sudut yang kamu peroleh pada langkah 2.
d. Beri judul dan keterangan pada masing-masing bagian.
IPM bersama dengan kesiswaan SMP 'Aisyiyah Boarding School
Bandung sedang melakukan Fortasi. Pada hari terakhir pelaksanaan
Fortasi diadakan demo ekstrakulikuler sebagai gambaran untuk
santri baru dalam memilih ekskul nanti. Sebelum demo ekskul
dimulai panitia sudah membagikan form isian ekskul yang akan
diikuti oleh santri baru untuk kemudian di laporkan kepada waka
kesiswaan, dengan hasil sebagai berikut:
Ekskul Paskibra : 13 orang Ekskul Dauroh : 10 orang
Ekskul Tilawah : 20 orang Ekskul kaligrafi : 8 orang
Ekskul Angklung : 10 orang
Sajikan data tersebut kedalam bentuk diagram batang, diagram
garis, dan diagram lingkaran dalam bentuk sudut dan persen, dan!
Penyelesaian
a. Diagram batang
Peminat Ekskul
20
20
15
13
10
10 10
0
Paskibra Tilawah Angklung Dauroh
b. Diagram garis
Peminat Ekskul
20
15
10
0
Paskibra Tilawah Angklung Dauroh Kaligrafi
Frekuensi
c. Diagram Lingkaran
Tentukan frekuensi dalam bentuk sudut dan derajat terlebih
dahulu
Nama
Jumlah Derajat Persen
Ekskul
Paskibra 13 13 13
×100 %=¿ 21,3% ×360 °=76 ,8 °
61 61
Tilawah 20 20 20
×100 %=32 , 8 ×360 ° =118 °
61 61
%
Angklung 10 10 10
×100 %=16 , 4 % ×360 °=59 °
61 61
Dauroh 10 10 10
×100 %=16 , 4 % ×360 °=59 °
61 61
Kaligrafi 8 8 8
×100 %=13 , 1 % ×360 °=47 , 2°
61 61
Jumlah 61 100% 360 °
Diagram lingkaran dalam bentuk derajat
Kaligrafi 47,2°
Paskibra
76,8°
Dauroh
59°
Angklung Tilawah
59° 118°
Kaligrafi
13% Paskibra
21%
Dauroh
16%
Angklung Tilawah
16% 33%
7. Tinggi badan (dalam cm) siswa kelas VII di ABS adalah sebagai
berikut
Tinggi badan (cm) 144 150 155 157 164
Banyaknya siswa 7 8 17 13 5
A. 13 B. 17 C. 30 D. 38