Anda di halaman 1dari 35

Kel a s

XII

tes potensi akademik


ARITMETIKA

Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut.
1. Dapat menentukan besar untung dan rugi.
2. Dapat menentukan besar diskon dari suatu harga.
3. Dapat menentukan bruto, neto, dan tara.
4. Dapat menentukan besar bunga bank.
5. Dapat menentukan nilai rata-rata dari suatu data.

A. Harga Penjualan, Harga Pembelian, Untung, dan Rugi


Dalam SBMPTN, seringkali terdapat soal-soal tentang aritmetika sosial. Pada soal-soal ini,
peserta diminta untuk menentukan harga jual, harga beli, untung, atau rugi yang diterima
oleh seseorang yang melakukan proses jual beli.

1. Menentukan Persentase Untung dan Rugi


Sebelum mempelajari tentang untung dan rugi, perlu dipahami dahulu tentang harga
penjualan dan harga pembelian. Harga penjualan adalah harga yang ditetapkan
berdasarkan jumlah uang yang diterima saat menjual suatu barang. Harga penjualan
biasanya ditetapkan oleh pedagang kepada pembeli. Sementara itu, harga pembelian
adalah harga yang ditetapkan berdasarkan jumlah uang yang diberikan saat membeli
suatu barang. Harga pembelian sering disebut modal. Dalam kondisi tertentu, modal
merupakan harga beli ditambah dengan ongkos atau biaya lainnya.
Jika harga penjualan lebih dari harga pembelian, akan diperoleh untung atau laba.
Sebaliknya, jika harga penjualan kurang dari harga pembelian, akan diperoleh rugi. Secara
matematis, untung dan rugi dapat dirumuskan sebagai berikut.
Untung = harga penjualan – harga pembelian
Rugi = harga pembelian – harga penjualan

Setelah mengetahui jumlah keuntungan atau kerugian dari hasil penjualan,


persentase dari keuntungan atau kerugian dapat dirumuskan sebagai berikut.

untung
Persentase untung = ×100%
harga pembelian

rugi
Persentase rugi = ×100%
harga pembelian

Contoh:
1. Seorang pedagang membeli barang dengan harga Rp50.000,00 dan menjualnya
dengan harga Rp60.000,00. Persentase keuntungan atau kerugiannya adalah ....
Pembahasan:
Dari soal, diperoleh informasi sebagai berikut.
Harga pembelian = Rp50.000,00
Harga penjualan = Rp60.000,00

Oleh karena harga penjualan lebih dari harga pembelian, maka diperoleh keuntungan
sebagai berikut.
Untung = harga penjualan – harga pembelian
= Rp60.000,00 – Rp50.000,00
= Rp10.000,00

Dengan demikian, persentase keuntungannya adalah sebagai berikut.


untung
Persentase untung = ×100%
harga pembelian
Rp10.000,00
= ×100%
Rp50.000,00
= 20%

Jadi, persentase keuntungan yang diperoleh adalah 20%.

2. Seorang pedagang sayur membeli sayur seharga Rp100.000,00. Jika saat menjual
sayur tersebut dia rugi Rp15.000,00, persentase kerugiannya adalah ....

2
Pembahasan:
Dari soal, diperoleh informasi sebagai berikut.
Harga pembelian = Rp100.000,00
Rugi = Rp15.000,00

Dengan demikian, persentase kerugiannya adalah sebagai berikut.


rugi
Persentase rugi = ×100%
harga pembelian

Rp15.000,00
= ×100%
Rp100.000,00
= 15%

Jadi, persentase kerugiannya adalah 15%.

2. Menentukan Harga Pembelian dan Harga Penjualan


Misalkan persentase keuntungan adalah p% dari harga pembelian. Jika harga pembelian
dianggap 100%, persentase harga penjualan adalah (100 + p)% dari harga pembelian.
Secara matematis, dapat dirumuskan sebagai berikut.

100
Harga pembelian = × harga penjualan
100 + p
100 + p
Harga penjualan = × harga pembelian
100

Sekarang, misalkan persentase kerugian adalah p% dari harga pembelian. Jika harga
pembelian dianggap 100%, maka persentase harga penjualan adalah (100 – p)% dari
harga pembelian. Secara matematis, dapat dirumuskan sebagai berikut.

100
Harga pembelian = × harga penjualan
100 − p
100 − p
Harga penjualan = × harga pembelian
100

Contoh:
1. Sebuah barang dijual dengan harga Rp230.000,00 dan memperoleh keuntungan
sebesar 15%. Harga pembeliannya adalah ....

3
Pembahasan:
Dari soal, diperoleh informasi sebagai berikut.
Harga penjualan = Rp230.000,00
Persentase keuntungan = p = 15%
Persentase harga pembelian = 100%

Ini berarti:
100
Harga pembelian = × harga penjualan
100 + p
100
= × Rp230.000,00
100 + 15
100
= × Rp230.000,00
115
= Rp200.000,00

Jadi, harga pembeliannya adalah Rp200.000,00.

2. Sebuah barang dibeli dengan harga Rp90.000,00 dan memperoleh kerugian sebesar
10%. Harga penjualannya adalah ....
Pembahasan:
Dari soal, diperoleh informasi sebagai berikut.
Harga pembelian = Rp90.000,00
Persentase kerugian = p = 10%
Persentase harga pembelian = 100%

Ini berarti:
100 − p
Harga penjualan = × harga pembelian
100
100 − 10
= × Rp90.000,00
100
90
= × Rp90.000,00
100
= Rp81.000,00

Jadi, harga penjualannya adalah Rp81.000,00.

4
Contoh Soal 1
Buah kelapa beratnya menyusut 60% setelah diolah menjadi kopra. Jika Pak Hasan menjual
250 kg kopra, berat kelapa semula adalah ... kuintal.
Sumber: SBMPTN, 2013
A. 3,125
B. 5,00
C. 6,25
D. 9,375
E. 12,50
Jawaban: C
Pembahasan:
Soal ini seperti mencari harga pembelian, dengan diketahui persentase kerugian dan
harga penjualan. Misalkan persentase penyusutan sama dengan persentase kerugian,
harga pembelian sama dengan berat kelapa semula, dan harga penjualan sama dengan
berat kopra yang dijual. Ini berarti:
Persentase kerugian = p = 60%
Persentase harga pembelian = 100%
Harga penjualan = 250 kg

Dengan demikian, diperoleh:


100
Harga pembelian = × harga penjualan
100 − p
100
= × 250 kg
100 − 60
100
= × 250 kg
40
= 625 kg

Oleh karena 1 kuintal = 100 kg, maka berat kelapa semula adalah 6,25 kuintal.

Jadi, berat kelapa semula adalah 6,25 kuintal.

5
Contoh Soal 2
Data hasil penjualan rata-rata setiap bulan sebuah toko mebel adalah sebagai berikut.

Jenis Barang Omzet (Juta) Keuntungan


Meja makan 20 25%
Kursi tamu 10 40%
Tempat tidur 5 20%
Lemari pakaian 10 50%
Meja kantor 20 20%

Jika promosi berhasil meningkatkan omzet penjualan dua kali lipat untuk kursi tamu dan
tempat tidur, total keuntungan yang diperoleh toko mebel tersebut adalah ....
Sumber: SBMPTN, 2016
A. 22 juta
B. 24 juta
C. 25 juta
D. 26 juta
E. 28 juta
Jawaban: B
Pembahasan:
Dari soal diketahui bahwa akibat promosi, omzet penjualan kursi tamu dan tempat tidur
menjadi dua kali lipat. Ini berarti:
Omzet kursi tamu = 2 × 10 juta = 20 juta
Omzet tempat tidur = 2 × 5 juta = 10 juta

Untuk mencari besar keuntungannya, dapat digunakan rumus berikut.


Untung = persentase keuntungan × harga pembelian (omzet)

Dengan demikian, besar keuntungan dari masing-masing barang adalah sebagai berikut.
• Meja makan = 25% × 20 juta = 5 juta
• Kursi tamu = 40% × 20 juta = 8 juta
• Tempat tidur = 20% × 10 juta = 2 juta
• Lemari pakaian = 50% × 10 juta = 5 juta
• Meja kantor = 20% × 20 juta = 4 juta

6
Ini berarti, total keuntungannya adalah 5 juta + 8 juta + 2 juta + 5 juta + 4 juta = 24 juta.

Jadi, total keuntungan yang diperoleh toko mebel tersebut adalah 24 juta.

Contoh Soal 3
Andri membeli 1 lusin buku seharga Rp30.000,00. Jika Andri menghendaki keuntungan
sebesar 20%, harga jual per buku adalah ....
A. Rp4.000,00
B. Rp3.000,00
C. Rp2.500,00
D. Rp3.500,00
E. Rp4.500,00
Jawaban: B
Pembahasan:
Dari soal, diperoleh informasi sebagai berikut.
Harga pembelian = Rp30.000,00
Persentase keuntungan = 20%
Mula-mula, tentukan besar keuntungannya.
Untung = persentase keuntungan × harga pembelian
= 20% × Rp30.000,00
= Rp6.000,00

Ini berarti, harga penjulannya adalah sebagai berikut.


Harga penjualan = harga pembelian + untung
= Rp30.000,00 + Rp6.000,00
= Rp36.000,00

Oleh karena yang ditanyakan pada soal adalah harga per buah, maka kita bagi harga
penjualan dengan 12 (1 lusin = 12 buah). Dengan demikian, diperoleh:
Harga jual per buku = Rp36.000,00 : 12 = Rp3.000,00

Jadi, harga jual per buku adalah Rp3.000,00.

7
Contoh Soal 4
Pak Simon membeli sepeda bekas dengan harga Rp600.000,00 dan memperbaikinya ke
bengkel dengan biaya Rp200.000,00. Jika Pak Simon menjual kembali sepeda tersebut
seharga Rp1.000.000,00, persentase keuntungan yang diperoleh Pak Simon adalah ....
A. 66,67%
B. 20%
C. 30%
D. 33,33%
E. 25%
Jawaban: E
Pembahasan:
Dari soal, diperoleh informasi sebagai berikut.
Harga pembelian = modal = Rp600.000,00 + Rp200.000,00
= Rp800.000,00
Harga penjualan = Rp1.000.000,00

Oleh karena harga penjualan lebih dari harga pembelian, maka diperoleh keuntungan.
Untung = harga penjualan – harga pembelian
= Rp1.000.000,00 – Rp800.000,00
= Rp200.000,00

Dengan demikian, persentase keuntungannya adalah sebagai berikut.


untung
Persentase keuntungan = ×100%
harga pembelian
Rp200.000,00
= ×100%
Rp800.000,00
= 25%

Jadi, persentase keuntungan yang diperoleh Pak Simon adalah 25%.

Contoh Soal 5
Ibu Jamilah membeli nanas seharga Rp8.000,00, jambu seharga Rp6.000,00, dan
bengkuang seharga Rp6.000,00. Jika bahan-bahan tersebut dapat dijadikan lima porsi
rujak dan Ibu Jamilah menghendaki keuntungan 25% dari modal awal, harga penjualan
rujak tiap porsinya adalah ....

8
A. Rp4.000,00
B. Rp6.000,00
C. Rp4.500,00
D. Rp3.500,00
E. Rp5.000,00
Jawaban: E
Pembahasan:
Dari soal, diperoleh informasi sebagai berikut.
Harga pembelian = modal = Rp8.000,00 + Rp6.000,00 + Rp6.000,00
= Rp20.000,00
Persentase keuntungan = 25%

Ini berarti, besar keuntungan yang ingin diperoleh adalah sebagai berikut.
Untung = persentase keuntungan × harga pembelian
= 25% × Rp20.000,00
= Rp5.000,00

Dengan demikian, harga penjualannya adalah sebagai berikut.


Harga penjualan 5 porsi = Rp20.000,00 + Rp5.000,00
= Rp25.000,00

Harga penjualan per porsi = Rp25.000,00 : 5 = Rp5.000,00

Jadi, harga penjualan rujak tiap porsinya adalah Rp5.000,00.

B. Diskon
Selain soal-soal tentang harga jual, harga beli, untung, atau rugi, terdapat juga soal-soal
tentang potongan harga atau yang biasa disebut dengan diskon. Diskon adalah potongan
harga yang diberikan penjual terhadap pembeli yang biasanya digunakan sebagai
promosi. Secara matematis, besar diskon dapat ditentukan dengan rumus berikut.

Diskon = harga awal × persentase diskon

Sementara itu, untuk menentukan persentase diskon dan harga awalnya, dapat
digunakan rumus berikut.

9
diskon
Persentase diskon = ×100%
harga awal

Harga awal = harga akhir + diskon

Contoh:
Toko Murah memberikan diskon 15% kepada setiap pembeli. Jika sebuah barang dipajang
dengan harga Rp75.000,00, besar uang yang harus dibayar oleh pembeli untuk barang
tersebut adalah ....
Pembahasan:
Dari soal, diperoleh informasi sebagai berikut.
Persentase diskon = 15%
Harga awal = Rp75.000,00
Mula-mula, tentukan besar diskonnya.
Diskon = harga awal × persentase diskon
= Rp75.000,00 × 15%
15
= Rp75.000,00 ×
100
= Rp11.250,00

Dengan demikian, harga akhirnya adalah sebagai berikut.


Harga akhir = harga awal – diskon
= Rp75.000,00 – Rp11.250,00
= Rp63.750,00

Jadi, besar uang yang harus dibayar oleh pembeli tersebut adalah Rp63.750,00.

Contoh Soal 6
Abas membeli baju seharga Rp250.000,00 dan mendapatkan diskon sebesar 20% untuk
setiap baju yang dia beli. Harga yang harus Abas bayar jika dia membeli 3 baju adalah ....
A. Rp500.000,00
B. Rp550.000,00
C. Rp400.000,00
D. Rp600.000,00
E. Rp450.000,00
Jawaban: D

10
Pembahasan:
Dari soal, diperoleh informasi sebagai berikut.
Harga awal = Rp250.000,00
Persentase diskon = 20%
Mula-mula, tentukan besar diskon tiap baju.
Diskon = harga awal × persentase diskon
= Rp250.000,00 × 20%
= Rp50.000,00

Kemudian, tentukan harga akhir tiap baju.


Harga akhir = harga awal – diskon
= Rp250.000,00 – Rp50.000,00
= Rp200.000,00

Oleh karena Abas membeli 3 baju, maka harga yang harus dibayar adalah sebagai
berikut.
Harga yang harus dibayar = 3 × Rp200.000,00 = Rp600.000,00

Jadi, harga yang harus Abas bayar jika dia membeli 3 baju adalah Rp600.000,00.

Contoh Soal 7
Rendy menjual 100 kaos dengan harga Rp50.000,00 per kaos. Jika dari pabrik Rendy
mendapat diskon 20% dari harga jual yang ditetapkannya, biaya yang dikeluarkan Rendy
sebagai modal usahanya adalah ....
A. Rp4.000.000,00
B. Rp5.000.000,00
C. Rp3.500.000,00
D. Rp4.500.000,00
E. Rp6.000.000,00
Jawaban: A
Pembahasan:
Dari soal, diperoleh informasi sebagai berikut.
Jumlah kaos = 100 buah
Harga jual = Rp50.000,00 per kaos
Persentase diskon = 20%

11
Mula-mula, tentukan harga jual seluruh kaos.
Total harga jual = 100 × Rp50.000,00 = Rp5.000.000,00

Kemudian, tentukan besar diskon yang diterima Rendy.


Diskon = Rp5.000.000,00 × 20%
= Rp1.000.000,00

Ini berarti, biaya yang dikeluarkan Rendy adalah sebagai berikut.


Harga akhir = Rp5.000.000,00 – Rp1.000.000,00
= Rp4.000.000,00

Jadi, biaya yang dikeluarkan Rendy sebagai modal usahanya adalah Rp4.000.000,00.

Contoh Soal 8
Sebuah toko roti memberikan diskon sebesar 25% untuk setiap pembelian roti cokelat.
Jika besarnya diskon adalah Rp1.750,00, harga jual roti tersebut adalah ....
A. Rp7.000,00
B. Rp5.250,00
C. Rp6.750,00
D. Rp8.500,00
E. Rp7.250,00
Jawaban: B
Pembahasan:
Dari soal, diperoleh informasi sebagai berikut.
Persentase diskon = 25%
Diskon = Rp1.750,00

Mula-mula, tentukan harga awal roti tersebut.


Diskon = harga awal × persentase diskon
⇔ Rp1.750,00 = harga awal × 25%
Rp1.750,00
⇔ Harga awal =
25%
⇔ Harga awal = Rp7.000,00

12
Kemudian, tentukan harga jual atau harga akhir roti tersebut.
Harga jual roti = harga awal – diskon
= Rp7.000,00 – Rp1.750,00
= Rp5.250,00

Jadi, harga jual roti tersebut adalah Rp5.250,00.

Contoh Soal 9
Bertha membeli jaket seharga Rp400.000,00. Jika harga jaket tersebut sudah dipotong
diskon sebesar 20%, harga jaket sebelum didiskon adalah ....
A. Rp500.000,00
B. Rp600.000,00
C. Rp480.000,00
D. Rp640.000,00
E. Rp540.000,00
Jawaban: A
Pembahasan:
Dari soal, diperoleh informasi sebagai berikut.
Harga akhir = Rp400.000,00
Persentase diskon = p = 20%

Diskon pada soal dapat kita asumsikan sebagai rugi, sehingga dapat digunakan rumus
berikut.
100
Harga awal = × harga akhir
100 − p
100
= × Rp400.000,00
100 − 20
100
= × Rp400.000,00
80
= Rp500.000,00

Jadi, harga jaket sebelum didiskon adalah Rp500.000,00.

Contoh Soal 10
Pak Zainal membeli sepasang kambing seharga Rp4.500.000,00 per ekor. Setelah dirawat
selama 2 tahun, kambing-kambing tersebut menghasilkan 3 ekor anak. Oleh karena

13
Pak Zainal ingin membuka usaha lain, maka dia menjual semua kambingnya. Jika setiap
kambing dewasa dijual dengan diskon sepertiga dari harga awal dan anak-anaknya dijual
dengan diskon dua per tiga dari harga seekor kambing dewasa awalnya, uang yang
diperoleh Pak Zainal adalah ....
A. Rp11.500.000,00
B. Rp12.000.000,00
C. Rp13.000.000,00
D. Rp11.000.000,00
E. Rp10.500.000,00
Jawaban: E
Pembahasan:
Dari soal, diperoleh informasi sebagai berikut.
Harga awal kambing dewasa per ekor = Rp4.500.000,00
Jumlah anak kambing = 3 ekor

Mula-mula, tentukan diskon dan harga jual kambing dewasa.


1
Diskon kambing dewasa = × harga awal kambing dewasa
3
1
= × Rp4.500.000,00
3
= Rp1.500.000,00

Harga jual kambing dewasa = harga awal kambing dewasa – diskon


= Rp4.500.000,00 – Rp1.500.000,00
= Rp3.000.000,00

Harga jual 2 kambing dewasa = 2 × Rp3.000.000,00 = Rp6.000.000,00

Kemudian, tentukan diskon dan harga jual anak kambing.


2
Diskon anak kambing = × harga awal kambing dewasa
3
2
= × Rp4.500.000,00
3
= Rp3.000.000,00

Harga jual anak kambing = Rp4.500.000,00 – Rp3.000.000,00


= Rp1.500.000,00

14
Harga jual 3 anak kambing = 3 × Rp1.500.000,00 = Rp4.500.000,00

Ini berarti, total uang yang diperoleh Pak Zainal adalah sebagai berikut.
Total uang yang diterima = harga jual 2 kambing dewasa + harga jual 3 anak kambing
= Rp6.000.000,00 + Rp4.500.000,00
= Rp10.500.000,00

Jadi, uang yang diperoleh Pak Zainal adalah Rp10.500.000,00.

C. Bruto, Neto, dan Tara


Dalam soal-soal aritmetika sosial, terdapat juga soal-soal mengenai bruto, neto, dan tara.
Neto adalah berat bersih, tara adalah berat kemasan, dan bruto adalah berat kotor. Secara
matematis, bruto, neto, dan tara dapat dirumuskan sebagai berikut.

Bruto = neto + tara


Neto = bruto – tara
Tara = bruto – neto

Sementara itu, rumus lain tentang bruto, neto, dan tara adalah sebagai berikut.

100% − % tara
Neto = bruto ×
100%

100%
Bruto = neto ×
100% − % tara
bruto − netto
% tara = ×100%
bruto

Tara = % tara × bruto


Neto = bruto – (% tara × bruto)

Contoh:
1. Sebuah drum berisi minyak bertuliskan bruto 80 kg dan tara 7,5%. Neto dari drum
berisi minyak tersebut adalah ....

15
Pembahasan:
Dari soal, diperoleh informasi sebagai berikut.
Bruto = 80 kg
% tara = 7,5%

Mula-mula, tentukan berat wadahnya (tara).


Tara = %tara × bruto
= 7,5% × 80 kg
7, 5
= × 80 kg
100
= 6 kg
Kemudian, tentukan berat bersihnya (neto).
Neto = bruto – tara
= 80 kg – 6 kg
= 74 kg

Jadi, neto dari drum berisi minyak tersebut adalah 74 kg.

2. Sekarung beras yang bermassa 5,1 kg memiliki berat bersih 5 kg. Persen tara dari
sekarung beras tersebut adalah ....
Pembahasan:
Dari soal, diperoleh informasi sebagai berikut.
Bruto = 5,1 kg
Neto = 5 kg

Dengan demikian, persen taranya dapat ditentukan dengan rumus berikut.


bruto − neto
% tara = ×100%
bruto
5,1− 5
= × 100% '
5,1
0 ,1
= × 100%
5,1
= 1,96%

Jadi, persen tara dari sekarung beras tersebut adalah 1,96%.

16
Contoh Soal 11
Dalam suatu kemasan detergen, tertulis berat kemasan adalah 2% dari berat keseluruhan.
Jika berat kemasannya sebesar 20 gram, berat bersih kemasan detergen tersebut adalah
....
A. 960 gram
B. 950 gram
C. 980 gram
D. 890 gram
E. 910 gram
Jawaban: C
Pembahasan:
Dari soal, diperoleh informasi sebagai berikut.
% tara = 2%
Tara = 20 gram

Mula-mula, tentukan berat kotornya (bruto).


Tara = % tara × bruto
⇔ 20 gram = 2% × bruto
20 gram
⇔ Bruto =
2%
⇔ Bruto = 1000 gram

Kemudian, tentukan berat bersihnya (neto).


Neto = bruto – tara
= 1000 gram – 20 gram
= 980 gram

Jadi, berat bersih kemasan detergen tersebut adalah 980 gram.

Contoh Soal 12
Seorang pemilik toko minyak akan menjual drum-drum minyaknya kepada pengepul.
Diketahui berat kotor 1 drum minyak adalah 102 kg dan berat bersihnya adalah 100 kg.
Jika pengepul memberikan harga Rp2.000,00 per kg, uang yang akan diterima pemilik
toko minyak jika dia menjual 100 drum minyak adalah ....

17
A. Rp600.000,00
B. Rp550.000,00
C. Rp400.000,00
D. Rp500.000,00
E. Rp450.000,00
Jawaban: C
Pembahasan:
Dari soal, diperoleh informasi sebagai berikut.
Bruto = 102 kg
Neto = 100 kg
Harga per kg = Rp2.000,00
Banyak drum = 100

Mula-mula, tentukan berat wadahnya (tara).


Tara = bruto – neto
= 102 kg – 100 kg
= 2 kg

Oleh karena harga drum tersebut Rp2.000,00 per kg, maka harga satu drum adalah
2 × Rp2.000,00 = Rp4.000,00.
Ini berarti, jumlah uang yang diterima = 100 × Rp4.000,00 = Rp400.000,00

Jadi, uang yang akan diterima pemilik toko minyak jika dia menjual 100 drum minyak
adalah Rp400.000,00.

Contoh Soal 13
Sebuah peti yang berisi telur jenis A memiliki keterangan neto 95 kg dan tara 5%. Bruto
peti berisi telur tersebut adalah ....
A. 100 kg
B. 105 kg
C. 110 kg
D. 95 kg
E. 85 kg
Jawaban: A

18
Pembahasan:
Dari soal, diperoleh informasi sebagai berikut.
Neto = 95 kg
% tara = 5%

Dengan demikian, diperoleh:


100%
Bruto = neto ×
100% − % tara
100%
= 95 kg ×
100% − 5%
100%
= 95 kg ×
95%
= 100 kg

Jadi, bruto peti berisi telur jenis A tersebut adalah 100 kg.

Contoh Soal 14
Ibu Delima membeli beras jenis A yang bertuliskan bruto 50 kg dan tara 2% dengan harga
Rp294.000,00. Jika Ibu Delima menjual kembali beras tersebut seharga Rp6.500,00 per kg,
keuntungan yang diperoleh Ibu Delima adalah ....
A. Rp12.500,00
B. Rp28.500,00
C. Rp38.000,00
D. Rp24.500,00
E. Rp20.000,00
Jawaban: D
Pembahasan:
Dari soal, diperoleh informasi sebagai berikut.
Bruto = 50 kg
% tara = 2%
Harga pembelian = Rp294.000,00
Harga penjualan = Rp6.500,00 per kg

Mula-mula, tentukan berat bersihnya (neto).


100% − % tara
Neto = bruto ×
100%

19
100% − 2%
= 50 kg ×
100%
98%
= 50 kg ×
100%
= 49 kg
Ini berarti, harga jualnya adalah 49 kg × Rp6.500,00 = Rp318.500,00.

Oleh karena harga penjualan lebih dari harga pembelian, maka diperoleh keuntungan
sebagai berikut.
Keuntungan = harga penjualan – harga pembelian
= Rp318.500,00 – Rp294.000,00
= Rp24.500,00

Jadi, keuntungan yang diperoleh Ibu Delima adalah Rp24.500,00.

Contoh Soal 15
Satu botol kapsul vitamin memiliki tara 40%, yaitu sebesar 20 gram. Neto satu botol kapsul
vitamin tersebut adalah ....
A. 30 gram
B. 40 gram
C. 50 gram
D. 35 gram
E. 45 gram
Jawaban: A
Pembahasan:
Dari soal, diperoleh informasi sebagai berikut.
% tara = 40%
Tara = 20 gram

Mula-mula, tentukan berat kotornya (bruto).


Tara = % tara × bruto
⇔ 20 gram = 40% × bruto
20 gram
⇔ bruto =
40%
⇔ bruto = 50 gram

20
Kemudian, tentukan berat bersihnya (neto).
Neto = bruto – tara
= 50 gram – 20 gram
= 30 gram

Jadi, neto satu botol kapsul vitamin tersebut adalah 30 gram.

D. Bunga Bank
Dalam SBMPTN, soal mengenai bunga bank yang sering muncul adalah soal-soal tentang
bunga tunggal. Bunga tunggal adalah bunga yang diperoleh pada setiap akhir jangka
waktu tertentu yang tidak memengaruhi besarnya modal (besarnya modal tetap). Besarnya
bunga sebanding dengan persentase dan lama waktu menabung serta umumnya
sebanding pula dengan besarnya modal.
Misalkan uang yang ditabung adalah M, besar bunga yang diberikan bank adalah
p% per tahun, maka besar bunga yang diperoleh (I) setelah waktu tertentu (t) dapat
dirumuskan sebagai berikut.
1. Setelah t tahun

p
I = M× ×t
100

2. Setelah t bulan

p t
I = M× ×
100 12

3. Setelah t hari
a. Jika 1 tahun = 360 hari:

p t
I = M× ×
100 360

b. Jika 1 tahun = 365 hari

p t
I = M× ×
100 365

21
c. Jika 1 tahun = 366 hari (tahun kabisat)

p t
I = M× ×
100 366

Contoh:
1. Seseorang menyimpan uangnya sebesar Rp2.000.000,00 di suatu bank. Jika dalam
jangka waktu satu tahun tabungannya menjadi Rp2.360.000,00, besar suku bunga
setiap bulan yang diberikan bank tersebut adalah ....
Pembahasan:
Dari soal, diperoleh informasi sebagai berikut.
Uang yang ditabung = M = Rp2.000.000,00
Besar tabungan selama 1 tahun = Rp2.360.000,00

Mula-mula, tentukan besar bunga yang diperoleh selama 1 tahun.


Bunga selama 1 tahun = besar tabungan selama 1 tahun – uang yang ditabung
= Rp2.360.000,00 – Rp2.000.000,00
= Rp360.000,00

Kemudian, tentukan besar suku bunga dalam 1 tahun dengan rumus berikut.
bunga
Suku bunga dalam 1 tahun = ×100%
modal
Rp360.000 , 00
= × 100%
Rp2.000.000 , 00
= 18%

Dengan demikian, besar suku bunga dalam 1 bulan adalah sebagai berikut.
suku bunga dalam1tahun
Suku bunga dalam 1 bulan =
12
18%
=
12
= 1,5
5%

Jadi, besar suku bunga setiap bulan yang diberikan bank tersebut adalah 1,5%.

2. Pak Andi menyimpan uangnya pada sebuah bank dengan bunga 15% per tahun yang
dibayarkan tiap bulan. Selama 6 bulan, ia memperoleh bunga sebesar Rp150.000,00.
Jumlah tabungan awal Pak Andi adalah ....

22
Pembahasan:
Dari soal, diperoleh informasi sebagai berikut.
Suku bunga per tahun = 15%
Besar bunga selama 6 bulan = Rp150.000,00

Mula-mula, tentukan besar suku bunga selama 6 bulan (t = 6).


p t
Suku bunga selama 6 bulan = ×
100 12
15 6
= ×
100 12
= 7,5%

Kemudian, tentukan jumlah tabungan awalnya dengan rumus berikut.


Besar bunga selama 6 bulan = suku bunga selama 6 bulan × tabungan awal
⇔ Rp150.000,00 = 7,5% × tabungan awal
Rp150.000,00
⇔ Tabungan awal =
7 , 5%
⇔ Tabungan awal = Rp2.000.000,00

Jadi, jumlah tabungan awal Pak Andi adalah Rp2.000.000,00.

Contoh Soal 16
Pada awal Januari 2013, Nia menabung di bank sebesar Rp700.000,00 dengan bunga 12%
per tahun yang dibayarkan tiap bulan. Jumlah tabungan Nia pada akhir bulan Maret 2014
adalah ....
Sumber: SBMPTN, 2014
A. Rp800.000,00
B. Rp805.000,00
C. Rp815.000,00
D. Rp825.000,00
E. Rp835.000,00
Jawaban: B
Pembahasan:
Dari soal, diperoleh informasi sebagai berikut.
Tabungan awal = M = Rp700.000,00

23
Suku bunga per tahun = p% = 12%
Lama menabung = t = 15 bulan (awal Januari 2013 – akhir Maret 2014)

Mula-mula, tentukan besar bunga yang diperoleh.


p t
I = M× ×
100 12
12 15
= Rp700.000 , 00 × ×
100 12
= Rp105.000 , 00

Dengan demikian, diperoleh:


Tabungan akhir = tabungan awal + besar bunga
= Rp700.000,00 + Rp105.000,00
= Rp805.000,00

Jadi, jumlah tabungan Nia pada akhir bulan Maret 2014 adalah Rp805.000,00.

Contoh Soal 17
Setelah 9 bulan menabung, uang tabungan Sandra di Bank J berjumlah Rp3.815.000,00.
Jika diketahui bank tersebut memberikan bunga 12% per tahun yang dibayarkan tiap
bulan, tabungan awal Sandra di Bank J adalah ....
A. Rp3.600.000,00
B. Rp3.200.000,00
C. Rp3.400.000,00
D. Rp3.500.000,00
E. Rp3.300.000,00
Jawaban: D
Pembahasan:
Dari soal, diperoleh informasi sebagai berikut.
Lama menabung = t = 9 bulan
Tabungan akhir = Rp3.815.000,00
Besar suku bunga = p% = 12% per tahun

Mula-mula, tentukan besar suku bunga selama 9 bulan (t = 9).


p t
Suku bunga selama 9 bulan = ×
100 12

24
12 9
= ×
100 12
= 9%
Kemudian, tentukan jumlah tabungan awalnya dengan cara berikut.
Misalkan tabungan awal = 100%M
Ini berarti, tabungan akhir = 100%M + 9%M = 109%M

Oleh karena tabungan akhirnya adalah Rp3.815.000,00, maka:


Tabungan akhir = Rp3.815.000,00
⇔ 109%M = Rp3.815.000,00
100
⇔M= ×Rp3.815.000 , 00
109
⇔ M = Rp3.500.000,00

Jadi, tabungan awal Sandra di Bank J adalah Rp3.500.000.

Contoh Soal 18
Agus menabung di bank sebesar Rp2.000.000,00 dengan suku bunga tunggal 6% per
tahun yang dibayarkan tiap bulan. Pada saat diambil, uang Agus menjadi Rp2.080.000,00.
Lama Agus menabung adalah ….
A. 6 bulan
B. 7 bulan
C. 8 bulan
D. 9 bulan
E. 11 bulan
Jawaban: C
Pembahasan:
Dari soal, diperoleh informasi sebagai berikut.
Tabungan awal = M = Rp2.000.000,00
Besar suku bunga = p% = 6% per tahun
Tabungan akhir = Rp2.080.000,00

Mula-mula, tentukan besar bungannya.


Besar bunga = tabungan akhir – tabungan awal
= Rp2.080.000,00 – Rp2.000.000,00
= Rp80.000,00

25
Kemudian, tentukan lama waktu menabung dengan rumus berikut.
p
I = M× ×t
100
6
⇔ Rp80.000,00 = Rp2.000.000,00 × ×t
100
⇔ 8 = 12t
8
⇔t= tahun
12

Oleh karena 1 tahun = 12 bulan, maka:


8
t = × 12 bulan
12
= 8 bulan

Jadi, lama Agus menabung adalah 8 bulan.

Contoh Soal 19
Pak Andre menabung di bank A sebesar Rp2.000.000,00 dengan bunga 15% per tahun
yang dibayarkan tiap bulan. Pada akhir bulan ke-5, Pak Andre menarik semua uangnya
dan menabungnya kembali dengan menambahkan uang sebesar Rp875.000,00. Jumlah
tabungan Pak Andre setelah satu tahun dari awal menabung adalah ....
A. Rp3.262.500,00
B. Rp3.150.000,00
C. Rp3.250.500,00
D. Rp3.225.000,00
E. Rp3.350.000,00
Jawaban: A
Pembahasan:
Dari soal, diperoleh informasi sebagai berikut.
Tabungan awal pertama = M1 = Rp2.000.000,00
Besar suku bunga = p% = 15% per tahun

Mula-mula, tentukan besar bunga yang diperoleh selama 5 bulan.


p t
I = M× ×
100 12
15 5
= Rp2.000.000, 00 × ×
100 12
= Rp125.000 , 00

26
Ini berarti:
Tabungan Pak Andre selama 5 bulan = Rp2.000.000,00 + Rp125.000,00
= Rp2.125.000,00

Setelah ditambahkan uang Rp875.000,00 tabungan awal pada bulan ke-6 menjadi
berikut.
Tabungan awal kedua = M2 = Rp2.125.000,00 + Rp875.000,00
= Rp3.000.000,00

Dengan demikian, bunga yang diterima Pak Andre 7 bulan kemudian dari tabungannya
yang sekarang adalah sebagai berikut.
p t
I = M2 × ×
100 12
15 7
= Rp3.000.000, 00 × ×
100 12
= Rp262.500 , 00

Ini berarti:
Jumlah tabungan Pak Andre = Rp3.000.000,00 + Rp262.500,00
= Rp3.262.500,00

Jadi, jumlah tabungan Pak Andre setelah satu tahun dari awal menabung adalah
Rp3.262.500,00.

Contoh Soal 20
Gusti menabung di bank A sebesar Rp1.500.000,00 pada awal bulan Maret 2017. Jika pada
awal bulan Agustus uang Gusti menjadi Rp1.625.000,00, suku bunga bank yang diterima
Gusti per tahun jika bunga dibayarkan per bulan adalah ....
A. 20%
B. 25%
C. 15%
D. 30%
E. 35%
Jawaban: A
Pembahasan:
Dari soal, diperoleh informasi sebagai berikut.

27
Tabungan awal = M = Rp1.500.000,00
Tabungan akhir = Rp1.625.000,00
Lama menabung = t = 5 bulan (awal Maret sampai awal Agustus)

Mula-mula, tentukan besar bunga selama 5 bulan.


Bunga selama 5 bulan = tabungan akhir – tabungan awal
= Rp1.625.000,00 – Rp1.500.000,00
= Rp125.000,00

Ini berarti:
Bunga per bulan = Rp125.000,00 : 5 = Rp25.000,00.
Bunga per tahun = Rp25.000,00 × 12 bulan = Rp300.000,00

Dengan demikian, diperoleh:


bunga
Besar suku bunga per tahun = ×100%
modal
Rp300.000,00
= ×100%
Rp1.500.000,00
= 20%

Jadi, suku bunga bank yang diterima Gusti per tahun adalah 20%.

E. Rata-Rata
Dalam SBMPTN, terdapat juga soal-soal mengenai nilai rata-rata dari suatu kelompok data.
Rata-rata adalah nilai yang diperoleh dari jumlah seluruh data dibagi dengan banyaknya
data. Secara matematis, rata-rata dirumuskan sebagai berikut.

jumlah seluruh data


Rata-rata =
banyaknya data

Contoh:
Rata-rata dari 3, 5, 7, 8, dan 9 adalah ….
Pembahasan:
Nilai rata-rata suatu data dirumuskan sebagai berikut.
jumlah seluruh data
Rata-rata =
banyaknya data
3+5+7+8+9
=
5

28
32
==
5
= 6,4

Jadi, rata-rata dari 3, 5, 7, 8, dan 9 adalah 6,4.

Nilai rata-rata akan berubah jika terjadi penambahan data, pengurangan data, atau
penggabungan beberapa kelompok data.
1. Nilai rata-rata dengan penambahan data
Jika ada penambahan data, jumlah seluruh data dan banyaknya data akan berubah.
Misalkan jumlah data yang ditambahkan adalah a dan banyaknya data yang
ditambahkan adalah n, maka:

jumlah seluruh data awal + a


Rata-rata sekarang =
banyaknya data awal + n

Contoh:
Diketahui nilai rata-rata 10 orang siswa adalah 8,5. Jika seorang siswa menyusul
ulangan dan mendapatkan nilai 8, nilai rata-rata ulangan sekarang adalah ....
Pembahasan:
Untuk menyelesaikan persoalan tersebut, tentukan dahulu jumlah seluruh data
awalnya, yaitu rata-rata dikali dengan banyaknya data.
Jumlah seluruh data awal = rata-rata × banyak data
= 8,5 × 10
= 85

Dengan demikian, diperoleh:


jumlah seluruh data awal + a
Rata-rata sekarang =
banyaknya data awal + n
85 + 8
=
10 + 1
= 8,45

Jadi, nilai rata-rata ulangan sekarang adalah 8,45.

29
2. Nilai rata-rata dengan pengurangan data
Jika ada pengurangan data, jumlah seluruh data dan banyaknya data juga akan
berubah. Misalkan jumlah data yang dikurangi adalah a dan banyaknya data yang
dikurangi adalah n, maka:

jumlah seluruh data awal − a


Rata-rata sekarang =
banyaknya data awal − n

Contoh:
Diketahui nilai rata-rata 10 orang siswa adalah 8,5. Jika nilai seorang siswa tidak
dimasukkan yaitu 9, nilai rata-rata ulangan sekarang adalah ....
Pembahasan:
Untuk menyelesaikan persoalan tersebut, tentukan dahulu jumlah seluruh data
awalnya, yaitu rata-rata dikali dengan banyaknya data.

Jumlah seluruh data awal = rata-rata × banyak data


= 8,5 × 10
= 85

Dengan demikian, diperoleh:


jumlah seluruh data awal − a
Rata-rata sekarang =
banyaknya data awal − n
85 − 9
=
10 − 1
76
=
9
= 8,44

Jadi, nilai rata-rata ulangan sekarang adalah 8,44.

3. Nilai rata-rata gabungan dari dua atau lebih kelompok data


Misalkan terdapat beberapa kelompok data dengan jumlah a1, a2, a3, a4, ... dan banyak
data b1, b2, b3, b4, .... Rata-rata gabungan dari beberapa kelompok data tersebut adalah
sebagai berikut.

a1 + a2 + .a3 + a4 + ...
Rata-rata gabungan =
b1 + b2 + b3 + b4 + ...

30
Contoh:
Rata-rata tinggi badan 15 siswa di kelas A adalah 170 cm, rata-rata tinggi badan 15
siswa di kelas B adalah 172 cm, dan rata-rata tinggi badan 10 siswa di kelas C adalah
168 cm. Rata-rata gabungan tinggi badan 40 siswa di ketiga kelas tersebut adalah
....
Pembahasan:
Dari soal, diperoleh informasi sebagai berikut.
Rata-rata tinggi badan kelas A = 170 cm
Rata-rata tinggi badan kelas B = 172 cm
Rata-rata tinggi badan kelas C = 168 cm
Mula-mula, tentukan jumlah tinggi badan dari masing-masing kelas.
Jumlah tinggi badan kelas A = 170 cm × 15 siswa = 2.550
Jumlah tinggi badan kelas B = 172 cm × 15 siswa = 2.580
Jumlah tinggi badan kelas C = 168 cm × 10 siswa = 1.680

Dengan demikian, diperoleh:


jumlah tinggi badan kelas A + jumlah tinggi badan kelas B + .....
Rata-rata gabungan =
banyaknya data kelas A + banyaknya data kelas B + ....
2550 + 2580 + 1680
=
15 + 15 + 10
6810
=
40
= 170,25

Jadi, rata-rata gabungan ketiga kelas tersebut adalah 170,25.

Contoh Soal 21
Nilai rata-rata dari 117, 124, 131, 138, 145, 152, 157, 166, 175 adalah ….
Sumber: SBMPTN, 2013
A. 139,0
B. 141,5
C. 143,0
D. 145,5
E. 145,0
Jawaban: E

31
Pembahasan:
Nilai rata-rata suatu data dirumuskan sebagai berikut.
jumlah seluruh data
Rata-rata =
banyaknya data
117 + 124 + 131+ 138 + 145 + 152 + 157 + 166 + 175
=
9
1305
=
9
= 145

Jadi, nilai rata-rata dari data tersebut adalah 145,0.

Contoh Soal 22
Nilai rata-rata dari 1125, 1135, 1145, 1155, 1165, 1175, 1185 adalah ....
Sumber: SBMPTN, 2013
A. 1145,50
B. 1155,00
C. 1155,50
D. 1155,25
E. 1155,55
Jawaban: B
Pembahasan:
Nilai rata-rata suatu data dirumuskan sebagai berikut.
jumlah seluruh data
Rata-rata =
banyaknya data
1125 + 1135 + 1145 + 1155 + 1165 + 1175 + 1185
=
7
8085
=
7
= 1155

Jadi, nilai rata-rata dari data tersebut adalah 1155.

32
Contoh Soal 23
Dalam suatu ujian yang diikuti oleh 42 siswa, diperoleh nilai rata-rata ujian 30. Oleh karena
nilai rata-ratanya terlalu rendah, jumlah semua nilai ujian siswa dikalikan 2 dan dikurangi
42. Nilai rata-rata yang baru adalah ....
A. 60
B. 58
C. 62
D. 61
E. 59
Jawaban: E
Pembahasan:
Mula-mula, tentukan jumlah semua nilai ujian siswa.
Jumlah semua nilai ujian siswa = rata-rata × banyaknya data
= 30 × 42
= 1.260

Oleh karena jumlah semua nilai ujian siswa dikalikan 2 dan dikurangi 42, maka:
Jumlah nilai yang baru = (2 × 1.260) – 42
= 2.520 – 42
= 2.478

Dengan demikian, diperoleh:


jumlah nilai yang baru
Rata-rata baru =
banyaknya data
2478
=
42
= 59

Jadi, nilai rata-rata yang baru adalah 59.

Contoh Soal 24
Nilai rata-rata ulangan matematika 10 siswa adalah 55. Jika ada penambahan 5 siswa lain,
nilai rata-ratanya menjadi 53. Nilai rata-rata dari 5 siswa tersebut adalah ....

33
A. 51
B. 49
C. 53
D. 57
E. 47
Jawaban: B
Pembahasan:
Mula-mula, tentukan jumlah nilai ulangan 10 siswa.
Jumlah nilai ulangan 10 siswa = 55 × 10 = 550

Kemudian, tentukan jumlah nilai dari 5 siswa yang ditambahkan (a).


jumlah nilai awal + a
Nilai rata-rata sekarang =
banyaknya data awal + n
550 + a
⇔ 53 =
10 + 5
⇔ 53 × 15 = 550 + a
⇔ 795 = 550 + a
⇔ a = 245

Dengan demikian, nilai rata-rata 5 siswa tersebut adalah sebagai berikut.


245
Nilai rata-rata 5 siswa = = 49
5
Jadi, nilai rata-rata dari 5 siswa tersebut adalah 49.

Contoh Soal 25
Rata-rata nilai tiga kali ulangan matematika seorang anak adalah 50. Pak Feri selaku guru
matematika menaikkan nilai ulangan ke-2 dari anak tersebut sebesar 5 poin. Anak tersebut
juga diberikan satu kali ulangan perbaikan untuk menggantikan nilai terendah agar nilai
rata-ratanya menjadi 65. Jika diketahui perbandingan nilai ulangan pertama, kedua, dan
ketiga adalah 1 : 2 : 3, nilai yang harus didapatkan anak tersebut adalah ....
A. 65
B. 85
C. 75
D. 95
E. 100
Jawaban: A

34
Pembahasan:
Misalkan perbandingan nilai ulangan pertama, kedua, dan ketiga adalah 1x : 2x : 3x.
Ini berarti, jumlah nilai ketiga ulangan tersebut adalah 1x + 2x + 3x = 6x. Tentukan dahulu
nilai x berdasarkan nilai rata-ratanya.
6x
⇔ 50 =
3
⇔ 6x = 150
⇔ x = 25

Ini berarti:
Nilai ulangan pertama = 1x = 25
Nilai ulangan kedua = 2x = 2(25) = 50
Nilai ulangan ketiga = 3x = 3(25) = 75

Oleh karena nilai ulangan ke-2 dari anak tersebut ditambah 5 poin, maka nilai ulangan
kedua menjadi 50 + 5 = 55. Sementara itu, nilai ulangan terendah, yaitu 25 digantikan
dengan nilai ulangan perbaikan (y) agar nilai rata-ratanya menjadi 65. Dengan demikian,
diperoleh:
jumlah seluruh data
Rata-rata =
banyaknya data
y + 55 + 75
⇔ 65 =
3
⇔ 195 = y + 130
⇔ y = 65

Jadi, nilai yang harus didapatkan anak tersebut adalah 65.

35

Anda mungkin juga menyukai