Anda di halaman 1dari 56

ARITMATIKA

SOSIAL
KELOMPOK 5 PALEMBANG
KELOMPOK 5 PALEMBANG

N AZZATI LABIBAH (06131382025057) (01)


VIERA SINTIA MONICA (06131382025066) (10)
SRI REZEKI HASANAH (06131382025079) (23)
FHALENIA ARDANA (06131382025080) (24)
AZZAH SRI ATIQAH (06131282025080) (28)
NAMA DOSEN :
1. Dra. Toybah, M.Pd
2. Vina Amalia Suganda, M.Pd
Pengertian Uang
dan Jenis Uang
Fhelenia ardana06131382025080
Aritmatika sosial
● Aritmatika sosial ialah materi matematika yang menyangkut kehidupan
sosial,terutama dalam penggunaan mata uang.Kehidupan manusia sangat
dekat dengan penggunaan mata uang, hampir setiap aktivitas berkaitan
dengan penggunaan uang baik dalam rangka memenuhi kebutuhan rumah
tangga ,kegiatan usaha maupun dalam bidang pemerintah .uang juga
menjadi penentu nilai suatu barang.
Pengertian uang

Ada beberapa pengertian tentang uang antara lain:


a. Secara umum, uang adalah alat yang dapat diterima untuk melakukan tukar menukar atau
transaksi.
b. Berdasarkan hukum, uang adalah benda yang dirumuskan undang-undang sebagai alat
pembayaran yang sah
c. Berdasarkan fungsinya dalam kegiatan sehari-hari uang adalah suatu benda yang dapat
digunakan sebagai alat pembayaran.
d. Berdasarkan nilainya uang adalah satuan hitung untuk menyatakan nilai.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa uang adalah suatu benda
dengan satuan hitung tertentu yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran yang sah dalam
berbagai transaksi pada wilayah tertentu dan keberadaan serta penggunaannya sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Jenis jenis uang

a. Berdasarkan nilai yang terkadung dalam bendanya.


Berbicara mengenai nilai uang, maka kita mengenal dua macam nilai yaitu:
(1) Nilai Nominal, yaitu nilai tetap yang dibubuhkan atau yang dicapkan pada uang
kertas dan logam maupun uang plastic.
(2) Nilai intriksik, ialah nilai sebenarnya yang terkadung dalam benda yang
digunakan sebagai uang tersebut. Pada benda yang disebut uang, dimana
terkadung nilai nominal dan nilai intriksiknya, akan terdapat kemungkinan:
(a) nilai nominalnya sama dengan nilai intriksiknya, atau
(b) (b) nilai nominalnya lebih tinggi dari nilai intriksiknya.
● b. Berdasarkan bahan yang digunakan.

● Berdasarkan bahan yang digunakan untuk membuat uang dewasa ini kita kenal ada tiga jenis
uang, yaitu:

(1) Uang Kertas, ialah uang yang terbuat dari kertas dalam ukuran tertentu dengan nilai nominal
tertentu yang bentuknya persegi panjang.
Contoh: • Uang kertas Indonesia, bernilai nominal: Rp 100,00; Rp 500,00; Rp 1.000,00; Rp
2.000,00; Rp 5.000,00; Rp 10.000,00; Rp 20.000,00; Rp 50.000,00; Rp 100.000,00 • Uang
Kertas Amerika Serikat bernilai nominal: $,1 ; $,10 ; $,20 ; $,100
(2) Uang logam,ialah uang yang terbuat dari logam tertentu seperti emas, perak, tembaga,
nikel,dan sebagainya. Bentuk uang logam ini biasanya bulat pipih dengan pinggiran bergerigi
bergelombang atau rata. Contoh: • uang logam Indonesia, bernilai nominal Rp 50,00; Rp 100,00;
Rp 500,00 • uang logam Amerika Serikat $,10; $,0,25; $,0,50; $,1; $,2 194
(3) Uang plastik, ialah uang yang terbuat dari plastik dalam ukuran tertentu yang bentuknya
persegi panjang. Tahun 1993 Indonesia telah mempunyai uang plastik yang bernilai nominal Rp
100.000,00
● c. Berdasarkan produk lembaga yang mengeluarkannya.
Berdasarkan lembaga yang mengeluarkannya, jenis uang dapat dibedakan menjadi
tiga, yaitu:
1. Uang Kartal, yaitu uang kertas dan logam yang berlaku sebagai alat pembayaran
yang sah di wilayah negaranya.
2. Uang Giral, ialah alat pembayaran berupa giro bilyet dan cek yang dikeluarkan
bank pada seseorang atau badan karena mempunyai simpanan/ rekening di bank
yang bersangkutan.
3. Uang Kuasi, ialah uang yang tercipta karena adanya simpanan dari nasabah
dalam bentuk simpanan yang berjangka berupa depositi ayaupun tabungan.
● d. Berdasarkan Negaranya
Berdasarkan negaranya, maka uang yang dikeluarkan oleh negara sendiri disebut
sebagai mata uang dalam negeri yang secara hukum berlaku di negara yang
bersangkutan. Uang yang dikeluarkan oleh negara lain sebagai mata uang asing
(Valuta Asing). Jenis mata uang yang nilainya kuat biasanya sering digunakan alat
pembayaran luar negeri yang dterima secara internasional, misalnya dollar AS
Kejadian yang ada pada kehidupan sehari-hari sebagai berikut.

● 1. Menukar beberapa keping mata uang sejenis ke satuan mata uang yang lebih kecil.
Contoh:
.Menukar beberapa uang kertas sejenis kesatuan mata uang yg lebih kecil
Misalnya uang nominal 100.000 dapat dikecilkan dalam arti
Ada beberapa lembar tetapi nilai mata uangnya tetap rp:100,000

Menjadi 50,000 berati setengah dari nminal 100,000 tinggal 50,000

Menjadi 20,000 + 10,000+10,000 + 5000 + 5000

Jadi total nya tetap Rp:100,000;


Dengan uraian sebagai 50,000 + 20,000+10,000+10,000+5000+5000 = rp :100,000;
● 2.menghitung nilai sekumpulan mata uang
Misalkan : berapa jumlah uang 50,000 jika hasilna 100,00=
Uang 50,000 + 50,000 = 100,000
= + =

● Untuk pecahan uang rendah seperti jumlahkan uang sehinggan nominalnya


menjadi 10,000
-penyelesaian nya sbb :

+ + +
● 3.menghitung besarnya uang kembalian dari uang yg dibelanjakan
● Misalnya :
Saya mempunyai uang sebesar 10,000 lalu say membeli ice cream dgn
harga 7000 jadi berapa sisa uang nya ?
● Penyelesainya :

● Menjadi
10,000 – 7,000 = 3000
PERHITUNGAN UNTUNG
, RUGI, RABBAT (DISKON), dan BUNGA

SRI REZEKI HASANAH


06131382025079
Perhitungan Untung, Rugi

Perhitungan Rabbat (Diskon)

Perhitungan Bunga
Perhitungan Untung, Rugi

Untung disebut juga keuntungan/laba, adalah keadaan yang


terjadi bila harga jual lebih tinggi dari harga beli atau jika
  harga penjualan harga pembelian.

UNTUNG = HARGA PENJUALAN – HARGA


PEMBELIAN)
Rugi, adalah keadaan yang terjadi apabila harga penjualan
lebih rendah dari harga pembelian atau jika penjualan harga
  pembelian

RUGI = HARGA PEMBELIAN – HARGA


PENJUALAN
PERSENTASI UNTUNG ATAU
RUGI

𝐁𝐄𝐒𝐀𝐑𝐔𝐍𝐓𝐔𝐍𝐆 𝐀𝐓𝐀𝐔 𝐑𝐔𝐆𝐈


×𝟏𝟎𝟎%
𝐇𝐀𝐑𝐆𝐀 𝐏𝐄𝐌𝐁𝐄𝐋𝐈𝐀𝐍
 
CONTOH SOAL

Ali membeli ayam seharga 2000 rupiah, Budi membeli ayam seharga 20000
rupiah, sampai dirumah ayam Ali dibeli tetangganya 25000 rupiah, bagaimana
perasaan Ali?, sementara itu ayam Budi setelah sampai dirumah ada gejala
sakit, kemudian ayam itu dijual Budi dan laku 14000 rupiah, bagaimana
perasaan Budi?
ALI BUDI
Dari cerita tersebut dapat kita simpulkan Dari cerita tersebut dapat kita simpulkan
   
bahwa Ali mengalami senang berarti ia bahwa Budi mengalami sedih berarti ia
untung rugi

Untung Ali = Harga jual – harga beli Rugi Budi = Harga beli – harga jual
= 25.000 – 20.000 = 20.000 – 14.000
= 5.000 = 6.000

Untung dalam persen Rugi dalam persen


= =
= =

Dengan demikian: Dengan demikian:

Untung dalam rupiah = Rp 5.000 Rugi dalam rupiah = Rp 6.000


Untung dalam persen= 25% Rugi dalam persen = 30%
Perhitungan Rabbat (Diskon)

Rabbat merupakan potongan harga atau pengurangan dari harga


yang seharusnya dibayar.

Uang yang dibayarkan = Harga pembelian – (Harga pembelian %


diskon)

 
APA PERBEDAAN RABBAT DAN DISKON?

Rabbat digunakan produsen kepada grosir, agen, atau


pengecer, sedangkan istilah diskon digunakan grosir, agen,
atau pengecer kepada konsumen.
CONTOH SOAL

Dalam suatu mall bertuliskan harga pada barang diskon 30% untuk
tas dengan harga awal Rp 180.000. Hitunglah berapa harga tas
tersebut sesudah memperoleh diskon?
Uang
  yang dibayarkan = Harga pembelian – (Harga pembelian % diskon)
= Rp 180.000 – ( Rp 180.000 30% )
= Rp 180.000 – Rp 54.000
= Rp 126.000
Perhitungan Bunga

Bunga dalam arti umum adalah keuntungan atau sejumlah uang


yang dibebankan kepada pihak pembeli atau peminjam baik uang
maupun produk. Bunga adalah nilai tambahan di luar biaya awal.
  B=

Keterangan:
 
B = Besar bunga ( dalam 1 tahun )
W = Waktu lamanya menabung (dalam tahun)
P = Persen bunga
U = Uang yang ditabung
CONTOH SOAL

Bu Afifah akan menabung di bank dengan bunga 15 % setahun.


Apabila yang ditabung Rp 1.250.000. hitunglah bunga yang
diterima sesudah kurun waktu 10 bulan.
Besar bunga 10 bulan

=  
= Rp 156.250
 
Jadi bunga yang didapat oleh Bu Afifah selama 10 bulan adalah sebesar
Rp 156.250
ARITMATIKA
BRUTO,TARRA,DAN NETTO
VIERA SINTIA MONICA
06131382025066
1.BRUTO
Bruto adalah berat kotor yaitu berat suatu barang beserta
dengan tempatnya. Misalnya sebuah karung berisi beras seberat
100 kg. Maka yang disebut bruto adalah keseluruhan berat
karung yang memuat berat bersih (isi karung) dan berat wadah
Rumus Bruto: berat bersih (netto)
ditambah berat wadah (tara)

Bruto = Netto + Tarra


Contoh Soal
Fitri membeli Minyak sebanyak 1 drum. Minyak itu memiliki berat 100 kilogram.
Sedangkan berat dari drum itu sendiri adalah 10 kilogram. Jadi berapa Berat
kotor dari barang tersebut?
Jawab :
Netto (berat minyak) = 100 kg
Tara (berat drum) = 10 kg
Bruto = Netto + Tara
= 100 kg + 10 kg
= 110 kg
2.TARRA
Tarra adalah potongan berat yaitu berat tempat suatu
barang. Selisih antara bruto dan netto merupakan berat
wadah yang digunakan untuk membungkus barang. Berat
wadah ini dalam aritmatika sosial dikenal sebagai tara.
Besarnya tara sering dinyatakan dalam persentase tara.
Rumus Tara: persentase tara yang diketahui dikali bruto (berat kotor).
Atau sama halnya dengan (bruto) berat kotor dikurang berat bersih
(netto).

Tarra = % Tarra × Bruto


Atau
Tarra = Bruto - Netto
Contoh soal:
Bu Rahma sedang membeli ubi di pasar. Awalnya Bu Rahma membeli ubi sebanyak 12 kg. Namun setelah sampai dirumah
Bu Rahma menemukan banyak dari ubi yang sudah membusuk. Ketika ditimbang kembali ternyata berat ubi yang masih
bagus sebanyak 9,5 kg. Jadi berapa Tara dari ubi tersebut dan hitunglah prosentasenya?

Jawab :

Bruto (berat kotor/ keseluruhan) = 20 kg


Netto (Berat bersih/ berat setelah disortir) = 17,5
Tara = Bruto – Netto

Tara = 20 kg – 17,5 kg = 2,5 kg

% Tara = (Tara / Bruto) x 100%

= (2,5 kg / 20 kg) x 100%

= 12,5 %
3.NETTO
Netto adalah berat bersih yaitu berat suatu barang setelah
dikurangi dengan tempatnya. Lain halnya dengan contoh
kasus yang diberikan pada pembahasan bruto. Netto
merupakan berat bersih dari suatu produk. Dalam
pengertian netto, berat wadah tidak ikut masuk dalam
hitungan.
Rumus Netto: berat kotor
(bruto) dikurang berat
wadah (tara).
Netto = Bruto -Tarra
Contoh soal:
Kemarin sore Ayah membeli kulkas yang masih dibungkus kardus mempunyai berat 16,5 kg . Setelah
sampai rumah, ayah ingin menjual kardus bekasnya. Setelah ditimbang ternyata berat dari kardus itu
sendiri adalah 1,5 kg. Hitunglah berat bersih dari kulkas tersebut?

Jawab :

Bruto (berat kulkas dengan kardusnya) = 16,5 kg

Tara (berat kardus) = 1,5 kg

Netto = Bruto – Tara

= 16,5 kg – 1,5 kg

= 15 kg
Perhitungan keuangan perbankan
( Bagian I )
N AZZATI LABIBAH (06131382025057)
Apa itu Bunga ?🌹

● Bunga (suku bunga) atau bank


interest adalah pertambahan jumlah modal yang diberikan
oleh bank untuk para nasabahnya dengan dihitung dari
presentase modal uang nasabah dan lamanya menabung.
Bunga juga bisa diberikan oleh pemberi pinjaman kepada
pinjaman. Bunga ada dua jenis yaitu bunga tunggal dan
bunga majemuk.
● Bunga tunggal adalah bunga yang diberikan
berdasarkan perhitungan modal awal, sehingga
bunga hanya memiliki satu variasi saja (tetap) dari
awal periode sampai akhir periode. Contohnya saat
menabung di bank, kita akan mendapatkan bunga
yang tetap tiap-tiap periode.
● Modal adalah jumlah dari yang dibungakan, modal
awal merupakan modal yang dikeluarkan pada
awal waktu usaha dan sebelum dibungakan.
Modal akhir adalah hasil dari modal yang
dibungakan.Sedangkan suku bunga dinyatakan
dalam persentase tiap satuan waktu.
● Suku Bunga ialah perbandingan (rasio) antara bunga
dengan modal untuk satuan waktu tertentu. Satuan
waktu tertentu itu boleh satu bulan, satu tahun. Suku
bunga dinyatakan dengan % (dibaca persen) dan
dalam pecahan decimal, biasa disimbolkan dengan p.
● Periode pinjaman (masa pinjaman), adalah
lamanya waktu suatu modal dipinjam atau
dipinjamkan.
Bagaimana Perhitungan Bunga Tunggal ?

Sebelum mempelajari perhitungan bunga tunggal, ada


beberapa simbol yang sering digunakan. Dalam perhitungan
bunga tunggal biasa dipakai simbul-simbul seperti berikut :
● M =Modal / Pokok pinjaman
● B = Besar bunga
● p = Suku bunga, dalam % untuk 1 tahun
● w =periode pinjaman
●  

1. Menghitung Besar Modal pada Bulan ke-n


Jika modal awal sebesar   mendapat bunga tunggal
sebesar b (dalam persentase) per bulan, maka
setelah n bulan besar modalnya   menjadi:

Notes :
M = Modal / Pokok
  pinjaman
= (1 + n x b) B = Besar bunga
p = Suku bunga, dalam %
untuk 1 tahun
w =periode pinjaman
•Menghitung Bunga Tunggal Setoran Tunggal
Artinya, penabung menabung hanya sekali di awal periode,
setelah itu terus dibungakan selama beberapa periode.

Besarnya bunga (B) dinyatakan dalam % (persen) dan


disebut sebagai suku bunga. Suku bunga adalah
perbandingan antara bunga dengan modal (M) dalam satuan
waktu tertentu (bulan atau tahun). Sehingga, suku bunga (p)
Notes :
per tahunnya dinyatakan dengan: M = Modal / Pokok
pinjaman
B = Besar bunga
  p = Suku bunga, dalam
p = x 100% % untuk 1 tahun
w =periode pinjaman
● Menghitung Besar Bunga
Jika modal sebesar M dibungakan dengan p % setahun, maka:
1. Sesudah w tahun besar bunga adalah :
 
=
Notes :
2. Sesudah w bulan besarnya bunga adalah: M = Modal / Pokok
  pinjaman
= B = Besar bunga
p = Suku bunga,
dalam % untuk
1 tahun
3. Sesudah w hari besarnya bunga adalah: w = periode pinjaman
 
=
Menghitung Besar Modal, Suku Bunga, dan Periode pinjaman dari Rumus
perhitungan bunga.
● 1. Sesudah w tahun besar Modal, suku bunga, dan Periode pinjaman
adalah
  :     Notes :
= p= w=
M = Modal /
Pokok pinjaman
● 2. Sesudah w bulan besar Modal, suku bunga, dan Periode pinjaman B = Besar bunga
p = Suku bunga,
adalah : dalam % untuk 1
     
tahun
= p= w= w =periode
pinjaman

● 3. Sesudah w hari besar Modal, suku bunga, dan Periode pinjaman adalah :
     
= p= w=

*H = disesuaikan jumlah hari pada soal ( 36000;36500;36600 )


Perhitungan keuangan perbankan
( Bagian II)
AZZAH SRI ATIQAH 06131282025033)
PERHITUNGAN
BUNGA MAJEMUK
PENGERTIAN BUNGA MAJEMUK

Pengertian Bunga Majemuk


Bila bunga tunggal adalah bunga yang selalu tetap
nilainya, maka bagaimana dengan bunga majemuk?
Bunga majemuk adalah bunga yang akan diberikan
berdasarkan modal awal dan akumulasi bunga pada
periode-periode sebelumnya.
BAGAIMANA CARA
MENGHITUNG
BUNGA MAJEMUK
RUMUS
1.
1.  = modal awal tahun 1
2. modal akhir tahun 1= (modal awal tahun 1 + bunga akhir tahun 1)
3. modal akhir tahun 2 = (modal akhir tahun 1 + bunga akhir tahun 2)
4. modal akhir tahun 3 = (modal akhir tahun 2 + bunga akhir tahun 2)

5. Jika M + modal awal : p + suku bunga majemuk : n = perioda pinjaman,maka


(model setelah n perioda) dirumuskan :
RUMUS
Jika modal awal sebesar M0 mendapat bunga majemuk sebesar b
(dalam persentase) per bulan, maka setelah n bulan besar modalnya Mn
menjadi:
Mn = M0 (1 + b)n
Untuk mencari besar bunga kumulatif (In), maka
In = Mn – M0In = M0 (1 + b)n – M0 = M0 ((1 + b)n – 1)
Dan jika modal awal sebesar M0 disimpan di bank mendapatkan bunga
sebesar b pertahun dan perhitungan bunga dihitung sebanyak m kali
dalam setahun, maka besar modal pada akhir tahun ke-n adalah :
Mn = M0 ( 1 + b/m )mn
CONTOH
1. Bila diketahui modal pinjaman yang berjumlah Rp1.000.000 memilki bunga majemuk
sebesar 2% per bulan, maka setelah 5 bulan, berapakah modal akhir nya?

Solusi:
Untuk bisa menyelesaikan persoalan ini, kita akan menggunakan rumus yang sudah kita
ketahui sebelumnya yaitu:
M0 = Rp1.000.000 , b = 2% = 0,02, n = 5 bulan
Mn = M0 (1 + b)n
Mn = 1.000.000 (1 + 0,02)5Mn = Rp1.104.080, 80
CONTOH
1. 2. Bila diketahui modal pinjaman yang berjumlah Rp1.000.000 memiliki bunga
majemuk sebesar 6% per bulan dan wajib dibayar setiap bulannya, maka dalam waktu
2 tahun berapakah modal pinjaman akhirnya?
Solusi:

M0 = Rp1.000.000 , lalu wajib dibayar setiap bulannya sehingga


m = 12 kali, dan n = 2 tahun, b = 6% = 0,06
selesaikan dengan menggunakan rumus berikut
Mn = Mn ( 1 + b/m )mn
Mn = 1.000.000 ( 1 + 0,0612)12 x 2
Mn = Rp1.127.159, 78

Anda mungkin juga menyukai