Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

ARITMATIKA SOSIAL 1 (PERDAGANGAN)


Disusun oleh kelompok 4:
Khalisah 2106104010105
Nina Triana 2106104010002
Siti rahmah 2106104010069

PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kehadiran Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah
ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah
untuk menyelesikan tugas dari ibu Suhartati,Spd.,M.pd pada mata kuliah Matematika yang
berjudul aritmatika social 1 (perdagangan). selain itu,makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan bagi penulis dan pembaca.
Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Suhartati,Spd.,M.pd yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan sesuai dengan
bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman atas kerjasama-Nya
yang telah bekerja sama dalam membuat makalah ini
Kami menyadari,makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu,kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnan
makalah ini.
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .....................................................................................................................i

Kata Pengantar ........................................................................................................................ii

DAFTAR ISI ..............................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................. 4

1.1. Latar Belakang ...................................................................................................................4

1.2. Rumusan Masalah ..............................................................................................................4

1.3. Tujuan.........................................................................................................................…….4

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................5

2.1. Harga Pembelian ................................................................................................................5

2.2. Harga Penjualan ................................................................................................................7

2.3. Untung dan Rugi .................................................................................................................7

2.3.1. Untung .............................................................................................................................7

2.3.2. Rugi .................................................................................................................................8

2.4. Menentukan Persentase Untung dan Rugi ..........................................................................9

2.4.1. Menentukan Harga Pembelian dan Harga Penjualan jika Persentase Untung atau Rugi
Diketahui ...................................................................................................................................9

2.5. Rabat (Diskon) ...................................................................................................................10

2.6. Pajak .................................................................................................................................11

2.7. Bruto, Neto, dan Tara ........................................................................................................12

2.8. Persentase Tara dan Harga Bersi.. .....................................................................................13

2.9. Bunga Tunggal dan Bunga Maj.emuk .................................................................................14

2.9.1. Bunga Tunggal ................................................................................................................14

2.9.2. Bunga Majemuk .............................................................................................................15

BAB III PENUTUP ......................................................................................................................17

3.1. Kesimpulan .......................................................................................................................17

3.2. Saran ................................................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................17
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pada zaman dahulu, kita mengenal istilah barter. Barter adalah pembelian dengan cara
tukar menukar. Apabila seseorang ingin membeli suatu barang, maka ia harus menyediakan
barang miliknya sebagai ganti atau penukar barang yang diinginkan tersebut. Contohnya
seorang petani ingin membeli pakaian, maka petani tersebut bisa menukarnya dengan tiga
ekor ayam atau membelinya dengan dua karung beras. Setelah mengalami proses, akhirnya
manusia menemukan benda yang disebut mata uang. Kegiatan jual beli dilakukan dengan
memberi nilai atau harga terhadap suatu barang dan jual beli dengan cara barter mulai
ditinggalkan.
Sejalan dengan perkembangan dengan dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar
istilah-istilah perdagangan seperti Harga Pembelian, Harga Penjualan, Untung dan Rugi.
Demikian pula, istilah Rabat (Diskon), Pajak, Bruto, Neto, Tara, Bunga Tunggal dan Bunga
Majemuk. Istilah-istilah ini merupakan bagian dari matematika yang disebut Aritmetika
Sosial. Aritmatika sosial merupakan suatu peneraapan dari dasar-dasar perhitungan
matematika yang ada di dalam kehidupan sosial sehari-hari.Sebagai contoh kegiatan
perdagangan, perbankan dan yang lainnya.
Untuk memahami aritmetika sosial kita juga harus memahami terlebih dahulu materi
mengenai aljabar, operasi hitung pecahan dan persen sehingga akan memudahkan kita
untuk memahani materi ini.Makalah ini akan membahas tentang definisi Aritmetika Sosial.
Selain itu akan menjelaskan istilah yang berhubungan dengan Aritmetika Sosial yang
dilengkapi dengan contoh.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa saja istilah yang berhubungan dengan aritmetika sosial?

1.3. Tujuan
Tujuan dari mempelajari aritmatika sosial perdagangan adalan untuk mengidentifikasi istilah
yang berhubungan dengan Aritmetika Sosial yang dilengkapi dengan contohnya.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Harga Pembelian


Harga pembelian adalah harga atau biaya dari barang yang dibeli, misalnya harga barang
dari pabrik, grosir, atau tempat lainnya.
1. Rumus Harga Beli Jika Untung diketahui :
Harga beli = Harga jual- untung
2. Rumus Harga Beli Jika Rugi diketahui :
Harga beli =Harga jual + Rugi
Contoh Soal :
1. Seorang pedagang sepatu menjual sepasang sepatu kepada konsumen dengan harga
Rp90.000,00.Jika pada penjualan sepasang sepatu itu pedagang mendapat untung
sebesar 25 %, berapakah harga pembelian sepatu itu dari pabriknya?
Penyelesaian:
Harga jual = Rp90.000,00
Untung = 25 %
Untung = 25% x Rp 90.000,00
= 25/100 x Rp 90.000,00
= Rp 22.500,00
Harga Beli = Harga Jual – Untung
= Rp90.000,00 – Rp22.500,00
= Rp67.500,00
Jadi, harga pembelian sepatu itu adalah Rp67.500,00

2. Seorang pedagang ayam memperoleh hasil penjualan Rp440.000,00. Dari penjualan


itu ternyata ia rugi 10%. Besar modal pedagang ayam adalah….

Penyelesaian :
Harga Jual = Rp440.000,00
Rugi = 10%
Rugi = 10% x Rp440.000,00
= 10/100 x Rp440.000,00
= Rp44.000,00
Harga Beli = Harga Jual + Rugi
=440.100000,00 + Rp44.000,00
= Rp484.000,00
Jadi, harga pembelian ayam atau modalnya adalah Rp484.000,00

2.2 . Harga Penjualan


Harga Penjualan adalah harga dari barang yang dijual atau harga barang yang ditetapkan
oleh pedagang kepada pembeli.
Misalnya: Harga Jual Buku Tulis : Rp5.000,00 Harga Jual Cat Air : Rp30.000,00.
1. Rumus Harga Jual Jika Untung diketahui :
Harga Jual = Harga Beli + Untung
2. Rumus Harga Jual Jika Rugi diketahui :
Harga Jual = Harga Beli – Rugi
Contoh Soal :
1. Harga sebuah TV bekas adalah Rp625.000,00 kemudian diperbaiki dengan biaya
Rp125.000,00. Jika pedagang TV mengharapkan untung 20%, maka TV Tersebut
harus dijual dengan harga….
Penyelesaian :
Harga Beli = Rp625.000,00 + Harga perbaikan TV
= Rp625.000,00 + Rp125.000,00
= Rp750.000,00
Untung = 20%
= 20% x Rp750.000,00
= 20/100 x Rp750.000,00
= Rp150.000,00
Harga Jual = Harga Beli + Untung
= Rp750.000,00 + Rp150.000,00
= Rp900.000,00
Jadi, harga penjualan TV bekas adalah Rp900.000,00
2. Seorang pedagang membeli setengah lusin tas seharga Rp210.000,00. Karena
ketinggalan mode, pedagang merugi 10%. Harga jual tas per buahnya adalah….
Penyelesaian:
1 Lusin = 12 buah
½ Lusin = 6 buah
Harga Beli 6 buah tas = Rp210.000,00
Rugi = 10%
= 10% x Rp210.000,00
= 10/100 x Rp210.000,00
= Rp21.000,00
Harga Jual / tas = Harga Beli – Rugi/ Banyak Tas
= Rp210.000,00 – Rp21.000,00/6
=Rp189.000,00/6
= Rp31.500,00
Jadi, harga tas/buah adalah Rp31.500,00

2.3. Untung dan Rugi

2.3.1. Untung
Untung atau Laba adalah selisih antara harga penjualan dengan harga pembelian jika harga
penjualan lebih dari harga pembelian.
Untung = Harga Penjualan – Harga Pembelian
Contoh Soal:
1. James membeli 30 batang pensil 2B sehargaRp60.000,00. James menjualnya dengan
harga Rp2.500,00 per batang. Apakah James mendapat untung atau rugi? Berapakah
untung atau rugi yang diterima James?

Penyelesaian:
Harga pembelian pensil 2B = Rp60.000,00
Harga penjualan pensil 2B = 30 x Rp2.500,00
= Rp75.000,00
Karena harga penjualan sangat besar, maka James mendapat untung.
Sehingga:
Untung = Rp75.000,00 – Rp60.000,00
= Rp15.000,00
Maka untung yang diterima James sebesar Rp15.000,00

2.3.2. Rugi
Rugi adalah selisih antara harga penjualan dengan harga pembelian jika harga penjualan
kurang dari harga pembelian.
Rugi= Harga pembelian- Harga penjualan
Contoh soal:
1. Seorang tukang sayur membeli tomat seharga Rp10.000,00 per kg. Selanjutnya tukang
sayur tersebut ya dengan harga Rp6.000,00 kg. Apakah tukang sayur itu mendapat untung
atau rugi?
Penyelesaian:
Harga pembelian per kg = Rp10.000,00
Harga penjualan per kg = Rp6.000,00
Karena harga penjualan lebih kecil dari harga pembelian, maka tukang sayur tersebut
mendapatkan rugi, bukan untung.
Rugi = Rp10.000,00 – Rp6.000,00 = Rp4.000,00
Maka tukang sayur tersebut mendapatkan kerugian sebesar Rp 4.000,00.

2.4. Menentukan Persentase Untung dan Rugi


Pada Persentase Untung berarti Untung dibanding dengan Harga Pembelian, dan Persentase
Rugi berarti Rugi dibanding Harga Pembelian.
% Untung = Jumlah Untung/ Harga Beli x 100%
% Rugi = Jumlah Rugi/ Harga beli x 100%
Contoh Soal:
1. Katie membeli komputer seharga Rp700.000,00. Komputer itu dijual dengan harga
Rp840.000,00. Berapa % keuntungannya?
Penyelesaian:
Keuntungan = Rp840.000,00 – Rp700.000,00 = Rp140.000,00
% Untung = Jumlah untung/ harga beli x 100%
= Rp140.000,00/Rp700.000,00 x100%
= 20%
2. Jill membeli televisi seharga Rp2.400.000,00. Karena rusak, Jill menjualnya dengan harga
Rp1.600.000,00. Berapa % kerugiannya?
Penyelesaian:
Rugi = Rp2.400.000,00 – Rp1.600.000,00 = Rp800.000,00
% Rugi = Jumlah Rugi/Harga beli x 100%
Harga Beli= Rp800.000,00/Rp2.400.000,00x 100%
= 33.3 %

2.4.1. Menentukan Harga Pembelian dan Harga Penjualan jika Persentase Untung
atau Rugi
Diketahui:
a. Jika UNTUNG diketahui, maka berlaku sebagai berikut:
HARGA PENJUALAN = HARGA PEMBELIAN + UNTUNG
HARGA PEMBELIAN = HARGA PENJUALAN – UNTUNG
Contoh Soal:
1. Tio membeli sebuah sepeda motor dengan harga Rp6.500.000,00. Supaya
untung10%berapakah sepeda motor itu harus dijualnya?
Penyelesaian:
Untuk menjawab permasalahan tersebut maka harus dihitung dulu besarnya keuntungan
dalam rupiah sebagai berikut :
Ingat, untung 10% artinya 10% dari harga pembelian.
Jadi:
Untung = 10% x Rp6.500.000,00
= 10/100 x Rp6.500.000,00
= Rp650.000,00
Harga penjualan = Harga pembelian + Untung
= Rp6.500.000,00 + Rp650.000,00
= Rp7.150.000,00
Cara Lain:
Dalam bentuk persen, harga pembelian = 100%
Jadi, Harga penjualan = Harga pembelian + Untung
= 100% + 10%
= 110% Harga pembelian
= 110/100 x Rp6.500.000,00
= Rp7.150.000,00
b. Jika RUGI diketahui, maka berlaku sebagai berikut:
HARGA PENJUALAN = HARGA PEMBELIAN – RUGI
HARGA PEMBELIAN = HARGA PENJUALAN + RUGI
Contoh Soal:
1. Pak Ali adalah seorang pedagang pakaian, ia menjual1 kodi baju dengan harga
Rp600.000,00. Ternyata ia mengalami kerugian sebesar 25%.
a. Berapa harga pembelian 1 kodi baju?
b. harga pembelian 1 buah baju?
Penyelesaian:
a. Harga penjualan (1 kodi) = Harga pembelian (1 kodi) – Rugi
= 100% - 25%
= 75% Harga pembelian (1 kodi)
= 75/100 x Harga pembelian (1 kodi)
Harga pembelian (1 kodi) = 100/75 x Harga penjualan (1 kodi)
= 100/75 x Rp600.000,00
= Rp800.000,00
b. Harga pembelian 1 baju = Harga pembelian 1 kodi : 20
= Rp800.000,00 : 20
= Rp40.000,00
2.5. Rabat (Diskon)
Rabat artinya potongan harga atau lebih dikenal dengan istilah diskon. Dalam pemakaiannya
terdapat perbedaan istilah antara rabat dan diskon. Istilah rabat digunakan oleh produsen
kepada grosir, agen atau pengecer. Sedangkan diskon digunakan oleh grosir, agen atau
pengecer kepada konsumen.
Contoh soal :
1. Sebuah toko buku membeli beberapa jenis buku pelajaran dari suatu penerbit. Buku
matematika dibeli sebanyak 50 buah dengan harga Rp5.000.000,00 dan memperoleh rabat
sebesar 20%. Berapa rupiah yang harus dibayar pemilik toko buku itu ?
Penyelesaian:
Harga beli (B) = Rp5.000.000,00
Rabat = 20%
Rabat pembelian buku = harga beli – rabat pembelian buku
= Rp5.000.000,00 – Rp1.000.000,00
= Rp4.000.000,00
Jadi, pemilik toko buku harus membayar kepada penerbit sebesar Rp4.000.000,00

2.6. Pajak
Pajak adalah suatu kewajiban dari masyarakat untuk menyerahkan sebagian kekayaannya
pada negara menurut peraturan yang di tetapkan oleh negara. Pegawai tetap maupun
swasta negeri dikenakan pajak dari penghasilan kena pajak yang disebut pajak penghasilan
(PPh). Sedangkan barang atau belanjaan dari pabrik, deler, grosir, atau toko maka harga
barangnya dikenakan pajak yang disebut pajak pertambahan nilai (PPN).
Contoh Soal :
1.Seorang ibu mendapat gaji sebulan sebesar Rp1.000.000,00 dengan penghasilan tidak
kena pajak Rp400.000,00. Jika besar pajak penghasilan (PPh) adalah 10 %berapakah gaji
yang diterima ibu tersebut?
Penyelesaian :
Diketahui :
Besar penghasilan = Rp1.000.000,00
Penghasilan tidak kena pajak = Rp400.000,00
Penghasilan kena pajak = Rp1.000.000,00 – Rp400.000,00
= Rp600.000,00
Pajak penghasilan = 10 %
Ditanya : Gaji yang Diterima Ibu?
Jawab :
Besar pajak penghasilan = 10 %
= 10% x Rp600.000,00
= 10/100 x Rp600.000,00
= Rp60.000,00
Gaji yang diterima = Rp1000.000,00 – Rp60.000,00
= Rp940.000,00
Jadi, besar gaji yang diterima Ibu adalah Rp940.000,00
2.7. Bruto, Neto, dan Tara
Istilah bruto, neto dan tara sering digunakan pada permasalahan berat barang.Dalam
perdagangan, Bruto Berarti Berat kotor, Neto Berarti berat bersih, dan Tara Sebagai
potongan berat.
BRUTO = NETO + TARA
NETO = BRUTO – TARA
TARA = BRUTO – NETO
Contoh Soal:
1. Ibu membeli 100 kg beras dengan Tara 10% dari Netonya. Berapakah Brutonya?
Penyelesaian:
Diketahui:
Neto = 100 kg
Tara = 100 x 10% = 10 kg
Ditanya : Bruto?
Jawab :
Bruto = Neto + Tara
= 100 kg + 10 kg
= 110 kg
Jadi, Brutonya adalah 110 kg.
2. Sebuah karung Pupuk bertuliskan Bruto 47 kg, Tara 0,5 kg. Berapakah Netonya?
Penyelesaian:
Diketahui:
Bruto 47 kg
Tara 0,5 kg
Ditanya : Neto?
Jawab :
Neto = Bruto – Tara
= 47 kg – 0,5 kg
= 46,5 kg
Jadi, Netonya adalah 46,5 kg.
3. Sebuah karung gabah bertuliskan Bruto 73 kg dan Neto 71,5 kg. Berapakah Taranya?
Penyelesaian:
Diketahui:
Bruto 73 kg
Neto 71,5 kg
Ditanya : Tara?
Jawab :
Tara = Bruto – Neto
= 73 kg – 71,5 kg
= 1,5 kg
Jadi, Taranya adalah 1,5 kg.

2.8. Persentase Tara dan Harga Bersih

TARA = % TARA x BRUTO

Harga Bersih = harga kotor – Rabat (diskon)


Harga kotor = harga sebelum didiskon
Harga bersih = harga setelah didiskon

Contoh Soal :
1. Pada sekarung besar tertulis Bruto 50 kg dan Neto 44,5 kg. Maka Tara dalam persen
adalah….
Penyelesaian:
Diketahui
Bruto = 50 kg
Neto = 44,5 kg
Ditanya : Tara dalam persen?
Jawab :
Tara dalam kg = Bruto – Neto
= 50 kg – 44,5 kg
= 5,5 kg
Jadi, Tara dalam % = Tara/bruto x 100%
= 5,5/50 X 100%
= 11%
2. Adi membeli pakaian di Ramayana seharga Rp300.000,00. Di Ramayana itu memberikan
diskon 25% untuk setiap pembelian. Berapakah uang yang harus ia bayar?
Penyelesaian:
Harga sebelum diskon = Rp300.000,00
Diskon 25% = 25% x Rp300.000,00 = Rp75.000,00
Harga setelah didiskon = Rp300.000,00 – Rp75.000,00 = Rp225.000,00
Jadi, Adi harus membayar = Rp225.000,00

2.9. Bunga Tunggal dan Bunga Majemuk

2.9.1. Bunga Tunggal


Bunga Tunggal adalah BUNGA yang dihitung berdasarkan MODAL atau Bunga Tunggal
adalah bunga uang yang diperoleh pada setiap akhir jangka waktu tertentu yang tidak
mempengaruhi besarnya modal.
Rumus untuk menghitung modal akhir pada bunga tunggal:
M=Mo+b
M=Mo+s/100 . Mo atau M=Mo (1+s/100)
Dengan M = Besarnya uang yang dikembalikan setelah satu periode
Mo = Besarnya modal yang di pinjamkan
s% = Suku bunga persatuan waktu
Jika modal Mo di bungakan selama n periode ( bulan atau tahun) dan suku bunga s% (per
bulan atau per tahun) dengan cara bunga tunggal, maka menentukan besar modal itu
beserta bunganya adalah
Mn = Mo (1+n.s)
Keterangan:
Mn = Modal untuk periode ke-n
Mo = Besarnya modal yang dipinjamkan / modal awal
s = Suku bunga persatuan waktu
Contoh Soal:
1. Modal sebesar Rp2.000.000,00 dipinjamkan dengan perjanjian bunga tunggal. Hitunglah
besarnya bunga dan modal akhir, jika suku bunga per tahun lamanya peminjaman adalah
15% dalam jangka waktu 8 bulan!
Penyelesaian:
Mo = Rp. 2.000.000,00
B ( dlm 1 thn ) = s x Mo = 15% x Rp2.000.000,00 = Rp300.000,00
B ( dlm 8 bln ) = s x Mo = 8/12 x Rp300.000,00 = Rp200.000,00
Jadi, modal seluruhnya atau modal akhir :
M = Mo + B
= Rp2.000.000,00 + Rp200.000,00
= Rp2.200.000,00
Atau:
M = Mo (1+n.s)
= Rp2.000.000 (1+ 8/12.15%)
= Rp2.000.000 (1,1)
= Rp2.200.000,00

2.9.2.. Bunga Majemuk


Bunga Majemuk adalah BUNGA yang dihitung berdasarkan MODAL dan BUNGA.
Mn= mo (1+bo)
Keterangan:
Mn = Jumlah total majemuk dalam periode ke n / nilai akhir modal
mo = Modal awal sebelum di tambah dengan bunga
bo = Bunga majemuk

Contoh Soal:
1. Pedagang beras antar pulau menyimpan uangnya sebesar Rp.60.000.000,00 di Bank
dengan bunga majemuk sebesar 12% per tahun. Tentukan nilai akhir modal tersebut selama
6 bulan!
Penyelesaian:
mo = Rp60.000.000b
bo (1 thn) = 12%
bo (1 bln) = 12% / 12 = 1%
M6 = mo(1+ bo)
= Rp60.000.000 (1+1%)
= Rp60.000.000 (1+0,01)
= Rp60.000.000 (1,01)
= Rp63.691.209,04
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Makalah ini berisi tentang istilah yang berhubungan dengan Aritmetika Sosial yang
dilengkapi dengan contohnya. Adapun istilah yang dibahas di dalam makalah ini adalah
Harga Pembelian, Harga Penjualan, Untung dan Rugi. Demikian pula, istilah Rabat (Diskon),
Bruto, Neto, Tara, Bunga Tunggal dan Bunga Majemuk. Istilah-istilah ini merupakan bagian
dari Matematika yang disebut Aritmetika Sosial, yaitu yang membahas perhitungan
keuangan dalam perdagangan dan kehidupan sehari-hari beserta aspek-aspeknya.
3.2. Saran
Kita harus mengerjakan banyak latihan soal yang berhubungan dengan Aritmetika Sosial
agar lebih mengerti dan memahami semua hal yang berkaitan dengan Aritmetika Sosial.

DAFTAR PUSTAKA

Amalia. (2008). Aritmetika Sosial. [Online]. Tersedia:


http://amalia07.files.wordpress.com/2008/07/aritmetika-sosial. Pdf.[Akses,03 September
2021; 12:45]]
Anonim. Perhitungan Untung, Rugi, Bunga, Rabat, Bruto, Tara, dan Neto. [Online]. Tersedia:
http://p4tkmatematika.org/downloads/sd/aritmatikasosial. pdf [Akses,03 september 2021;
12:32]
Anonim. (2014). Subjek : Matematika / Materi : Aritmetika Sosial . [Online]. Tersedia:
http://id.wikibooks.org/wiki/Subjek:Matematika/Materi:Aritmatika_Sosial . [Akses,03
September 2021;12:38]
Anonim. (2014).Rangkuman Materi Aritmetika Sosial (Bimbingan Belajar FunMath).
[Online].Tersedia: http://made82math.files.wordpress.com/2014/01/modul-smp-kelas-7-
aritmetika-sosial.pdf [Akses,30 September 2021; 12.29]
Lisa. 2014. https://id.scribd.com/doc/226342514/Isi-Aritmatika-Sosial ,postingan tanggal 27
may 2014, [akses, 3 September 2021; 06:55]

Anda mungkin juga menyukai