Anda di halaman 1dari 13

Nama:Fahri Ardiansyah Putra

Kelas:XII IPS 1
Mapel:Prakarya dan
Kewirausahaan
Guru
Pembimbing:Hartika,S.Pd
Ide usaha kerajinan pasar lokal
A.Perencanaan Usaha kerajinan Untuk pasar lokal
Cara Sederhana Membuat Bingkai Foto Dari Stik Es Krim
B.Perancangan Dan produksi kerajinan Untuk
pasar lokal
ALAT DAN BAHAN
Untukmembuat Asbak Rokok dari stik es krim, langkah pertama yang harus anda jalankan adalah menyiapkan alat
dan bahan-bahannya. Alat yang disiapkan antara lain.

1. Stik Eskrim
2. Lem Fox
3. Cutter
Cara membuat
1. Langkah pertama, susun terlebih dahulu 11 Stik Eskrim rangkai Stik Es Krim Sehingga Membentuk
Papan

2. Membuat Sisi Asbak


Setelah dasar asbak selanjutnya membuat sisi atau bagian pinggir dari asbak .Pada pinggir papan dasar lem secara
memanjang, lalu ambil satu buah stik es krim dan tempelkan.
 Lakukan hal yang sama pada ketiga sisi lainnya hingga jadi seperti ini...

 Nah setelah jadi seperti pada gambar diatas sobat tinggal menambah tumpukan stik es
krim disetiap sisinya agar asbak lebih tinggi.
C.Perhitungan Harga jual produk kerajinan Untuk pasar lokal
Biaya tetap:
Biaya tenaga kerja=Rp50.000
Biaya penyusutan alat= Rp 10.000
Total Rp.60.000
Biaya overhead:
Nama barang Jumlah Rp Total
Biaya variabel:
Lem Fox 1 buah 15.000 15.000
Cutter 1 buah 5.000 5.000
Stik Eskrim 3 Pack 6.000 6.000

Gunting 1 buah 10.000 10.000

Total:Rp.36.000
Biaya produksi=biaya tetap+biaya variabel
=Rp.60.000+Rp.36.000
=Rp.96.000
Total pendapatan=Jumlah produksi × harga produksi
=20 buah × Rp.10.000
=Rp.200.000
Keuntungan=Total penerimaan-total biaya produksi
=Rp.200.000;-Rp.96.000
=Rp.104.000
BEP(RUPIAH)=total biaya produksi/jumlah produk
=Rp.96.000/20buah
=Rp 4.800
BEP(UNIT)=total biaya produksi/harga jual
=Rp.96.000 /Rp.15.000
=Rp.4.000/unit
Harga pokok=biaya bahan baku+biaya tenaga kerja+biaya overhead
=Rp36.000+Rp.50.000
=Rp.96.000
Margin keuntungan=100%+persentase keuntungan
=100%+50%
=150%
Harga jual produk=harga pokok produk×margin keuntungan
=Rp.5.000 ×150%
=Rp.7.500
D.Media promosi Produk kerajinan untuk
pasar lokal
Media promosi dapat menggunakan Promosi above the line:Yaitu Melalui seperti media iklan,media
cetak dan media sosial Seperti poster dll.tetapi yang lebih mudah dalam era sekarang yaitu melalui
media sosial yaitu seperti whatsapp,shopee,lazada,facebook,instagram,tokopedia,bukalapak,dll
bahkan yang lagi trend sekarang yaitu bisa melalui aplikasi tiktok banyak sekali kalangan yang
memanfaatkan aplikasi tiktok untuk mempromosikan produk-produk kita juga bisa memanfaatkannya
agar semua orang bisa mengetahui produk apa yang kita pasarkan dan tidak bersusah payah lagi dalam
mempromosikan hanya melalui online tidak harus datang kelokasi dan juga bisa menghemat biaya
hanya menggunakan kuota saja meskipun masih menggunakan biaya tetapi tidak terlalu banyak.
Media promosi yang selanjutnya bisa kita menggunakan bellow the line yaitu Promosi yang langsung datang
kelokasi atau mengadakan seperti bazzar,Pameran agar bisa mempromosikan dan memperagakan produk yang kita
pasarkan.

E.Penjualan Sistem konsiyansi Produk kerajinan untuk pasar lokal


Penjualan dengan sistem ini yaitu menitipkan barang kepada pihak lain untuk dijualkan dengan harga jual dan
persyaratan sesuai dengan antara pemilik produk dan penjual. Pihak yang menyerahkan barang (pemilik) disebut
consignor (konsinyor) sedang pihak yang menerima titipan barang disebut consignee (konsinyi) atau
komisioner.Penjualan dengan sistem ini menguntungkan satu sama lain seperti contoh:Misalkan Dimas, seorang
seniman, ingin menjual produknya di toko favoritnya di pusat kota. Toko tersebut menjual karya kurasi dari seniman
lokal, serta beberapa barang bermerek mereka sendiri.
Dimas ingin memulai dengan menguji produk: 50pcs bingkai dari stik eskrim Pemilik toko menyukai pekerjaannya
dan sangat senang menambahkan produk untuk mengisi pilihan barang yang lebih banyak di tokonya.
Bingkai dimas tidak terjual habis dalam waktu! Sudah 60 hari (yang merupakan batas jangka waktu yang ditetapkan
dalam perjanjian mereka), hanya terjual 30 dari 50 pcs. Pemilik toko mengembalikan 20 sisanya yang tidak terjual.
Secara keseluruhan, kesepakatan konsinyasi sukses. Baik Dimas dan pemilik toko menghasilkan uang.
Kekurangan dan Kelebihan Penjualan dengan sistem Konsinyasi
 tidak perlu membeli atau menyewa toko ritel sendiri dan mempekerjakan karyawan
untuk menjalankan toko.
 bisa meningkatkan kesadaran merek dan produk Kita di hadapan pelanggan baru.
 Pelanggan dapat melihat dan mencoba produk fisik kita sebelum membeli.
 memiliki peluang lebih besar untuk masuk ke pasar yang lebih besar dan lebih
kompetitif sebagai bisnis kecil atau yang baru didirikan.
 dapat membangun reputasi kita.
 tidak perlu membayar banyak untuk penyimpanan inventaris.
 Mudah untuk menguji produk baru untuk mengetahui mana yang laku dan tidak.
 Produk kita akan menonjol dengan menjadi berbeda dari apa yang sudah ditawarkan
pengecer.
 berpotensi dapat menjalin hubungan jangka panjang dengan pengecer.
Kerugian bagi pemilik produk
 kita tidak akan menerima pembayaran sampai pengecer menjual produk kita ke pelanggan mereka.
 Jika produk tidak laku di toko, Kita harus menariknya kembali dan mencari cara untuk menjualnya
di tempat lain (atau tidak sama sekali).
 Tidak setiap jenis produk cocok dengan penjualan konsinyasi.
 Kita bergantung pada (dan mempercayai) orang lain untuk menjual inventaris Kita.
 Jika produk rusak atau tidak laku, yang keduanya di luar kendali Kita, Kita bisa kehilangan uang.
 Karena Kita menanggung sebagian besar risiko dalam hubungan, pengecer Kita mungkin tidak
secara aktif mencoba menjual atau mempromosikan produk Kita.
Keuntungan bagi penerima barang (pedagang / pengecer)
 kita tidak perlu membayar barang sampai kita menjualnya.
 Jika kita tidak dapat menjual barang, Kita dapat mengembalikannya ke pemilik produk.
 Ini adalah investasi berisiko rendah dan berbiaya rendah karena kita tidak perlu membeli inventaris
di muka.
 Kita dapat dengan cepat memperluas pilihan produk kita.
 Kita dapat menghindari kehabisan stok.
 Produk baru dapat menarik pelanggan baru.
Kerugian bagi penerima barang
 Kita mungkin harus menanggung biaya penyimpanan persediaan (penyimpanan,
keamanan, dll.).
 Kita harus memberi ruang untuk inventaris baru.
 Kita dapat dimintai pertanggungjawaban jika produk di toko kita rusak atau dicuri.
 Kita harus mengelola inventaris konsinyasi secara terpisah dari inventaris reguler kita.

Anda mungkin juga menyukai