Anda di halaman 1dari 6

Nama : Ali Rizkia

Kelas : 11 TKJ 10
Tugas Mapel : PKK

Contoh Perencanaan Produksi Usaha Konveksi dan Baju

Jenis Usaha
Pasar yang mudah dijangkau dan tidak banyak makan biaya angkut. Bisnis konveksi sangat menjajikan
untuk menjadi pengusaha sukses. Saat ini banyak pedagang grosir yang menjual berbagai jenis
pakaian jadi di pasaran, motifnya biasa-biasa saja hal ini menjadi peluang potensial untuk membuka
bisnis konveksi yang bernuansa tradisional sampai yang mewah. Karena setiap orang memiiki selera
yang berbeda. Kebanyakan pedagang hanya mengandalkan harga murah saja, namun kualitas bahan
yang digunakan tidak diperhatikan. Bisnis yang kami rencanakan ini akan membuat konsumen tidak
hanya puas dengan harga yang relatif murah, namun konsumen juga akan puas dengan motif yang
ditawarkan. Sehingga konsumen akan menjadi loyal. Hal ini akan dipantau dengan selalu mencari
motif yang lebih baru dan memperhatikan motif yang bagus dan menarik.

Rencana Produksi
1. Kain soft jeans dengan timbul bunga-bunga diproses dalam pemotongan.
2. Kain yang telah dipotong sesuai desain dibordir di dalam mesin bordir.
3. Kain yang telah selesai dibordir dijahit sesuai desain dan diberi resleting.
4. Setelah selesai penjahitan dan pemasangan resleting kemudian diobras agar mendapatkan
kualitas yang rapi dan halus.
5. Setelah itu penyetrikaan.
6. Setelah selesai diseterika lalu dimasukan dalam plastik.
7. Dan yang terakhir diikat dengan tali, 1 ikat berisi 10 potong.

Rencana Pemasaran
Berikut ini adalah penjabaran rencana pemasarannya.

Analisis target pelanggan atau konsumen


Target pelanggan kami adalah para pedagang di pasar grosir, dengan modal yang cukup besar
perusahaan kami masuk ke dalam pasar grosir, kami tidak membutuhkan pedagang (pelanggan) yang
banyak bagi kami cukup 10 pedagang, dengan daya beli 100 potong per hari di setiap pedagang.
Strategi Penentuan Harga
1. Penentuan harga berdasarkan biaya produksi

Harga kami tentukan dengan menghitung semua biaya produksi per potong ditambah Rp.
5000, misal semua bahan dan biaya produksi adalah Rp. 50.000 harga jualnya menjadi Rp.
55.000 per potong.

2. Penentuan Harga Berdasarkan Permintaan

Namun pada 2 bulan sebelum hari raya idul fitri keuntungan per potong kami tingkatkan
menjadi Rp. 7.000, karena semakin banyak permintaan.

Strategi Promosi
1. Penjualan Personal (Personal Selling)

Dengan secara personal kami melakukan penjualan dengan tidak banyaknya konsumen yang
kami rencanakan, dengan membawa beberapa contoh produk kami menawarkan langsung
pada calon pelanggan atau konsumen kami.

2. Hubungan Masyarakat (Publik Relation)

Promosi kami juga dengan mengenalkan, membangun citra produk dan memberi kesan yang
baik pada masyarakat lewat jejaring sosial facebook, untuk masalah membeli bisa datang ke
pelanggan kami yang ada di pasar grosir. Dengan seperti itu kami bisa lebih bisa menghemat
biaya promosi, karena di facebook promosinya gratis.

Rencana Keuangan
Berikut ini adalah penjabaran dari rencana keuangan yang dimaksud.

Biaya Pembelian Mesin


1. Mesin pemotong kain 4 unit, per unit Rp. 400.000 = Rp. 1,6 juta
2. Membeli mesin jahit sebanyak 60 mesin, per unit Rp. 1.500.000 = Rp. 90 juta
3. Mesin obras sebanyak 4 unit, per unitnya Rp. 2.000.000 = Rp. 8 juta
4. Mesin pasang kancing 2 unit Rp. 600.000 = Rp. 1,2 juta
5. Mesin bordir 1 unit = Rp. 190 juta
6. 1 unit komputer untuk gambar bordir = Rp. 4 juta
7. Jumlah keseluruhan = Rp. 294.800.000
Biaya Operasional per Bulan
1. Biaya tagihan listrik perbulan = Rp 1.500.000
2. Biaya penyusutan mesin 10% = Rp 29.480.000
3. Biaya transportasi (solar) untuk pengiriman barang per hari = Rp 50.000
4. Biaya makan siang perhari untuk 70 karyawan Rp5000 x 70 = Rp 350.000
5. Gaji satpam dan cleaning service = Rp 6.400.000
6. Gaji karyawan jahit Rp30.000 x 50 = Rp 1.500.000
7. Gaji karyawan obras Rp20.000 x 4 = Rp 80.000
8. Gaji karyawan penyetrika dan pengemasan Rp 20.000 x 4 = Rp 80.000
9. Gaji tim kreatif dan desain gambar bordir Rp 40.000 x 4 = Rp160.000
10. Gaji karyawan potong kain Rp 30.000 x 4 = Rp120.000
11. Gaji sopir = Rp 40.000
12. Gaji marketing Rp50.000 x 2 = Rp 100.000
13. Gaji karyawan administrasi = Rp 50.000
14. Jumlah keseluruhan = Rp 39.910.000
15. Jumlah keseluruhan dikali 20 hari kerja = Rp 798.200.000

Biaya Bahan Baku


1. 1 pis kain Rp 1.700.000 x 28 = Rp 47.600.000
2. Harga 1 benang Rp1500, x 375 = Rp 562.500
3. Biaya bordir per potong Rp 4000 , x 1500 = Rp 6.000.000
4. Resleting 1 = Rp500, x 1500 = Rp 750.000
5. Kemasan 1 potong Rp200, x 1500 = Rp 300.000
6. Jumlah keseluruhan dikali 20 hari kerja = Rp1.104.250.000

Jumlah Biaya per Bulan Secara Keseluruhan


1. Jumlah biaya bahan baku = Rp1.104.250.000
2. biaya operasional = Rp 798.200.000
3. Jumlah keseluruhan = Rp 1.902.450.000

Arus Kas Penerimaan per Hari


1. Rata-rata harga jual barang kami adalah = Rp 75.000
2. 1000 potong x Rp75.000 = Rp75 juta x 30 hari = Rp2.250.000.000
3. Dikurangi semua biaya pengeluaran = Rp 1.902.450.000
4. Keuntungan perbulan kami = Rp 347.550.000
Rencana Personalia
Berikut ini adalah penjabaran perihal rencana personalia yang akan diterapkan!

Tugas Marketing (2 Marketing)


1. Menawarkan produk pada konsumen.
2. Bertanggung jawab atas semua pembayaran barang.
3. Menentukan harga yang lebih spesifik.
4. Menentukan nilai lebih pada setiap produk.
5. Menampung semua keluhan dan masukan dari pelanggan.
6. Melaporkan pada tim kreatif tentang kekurang produk.
7. Melaporkan semua penerimaan uang, pada bagian keuangan.

Tugas Tim kreatif (3 Orang)


1. Membuat gambar-gambar bordil.
2. Membuat desain baru.
3. Mencari produk yang lebih unik dan menarik.
4. Memperbaiki desain, yang dilaporkan marketing ada kekurangan.

Tugas Bagian Keuangan (2 Orang)


1. Mencatat semua keluar masuk nya uang.
2. Memberikan upah pada semua karyawan.
3. Mengabsen untuk semua karyawan.
4. Menyiapkan dana untuk pengeluaran per hari maupun per bulan.

Tugas Pemotong Kain (4 Orang)


1. Memotong kain sesuai pola yang telah dibuat tim kreatif.

Tugas Operator Mesin Bordir (3 Orang, Pergantian Setiap Jam)


1. Menjalankan mesin.
2. Menyesuaikan potongan kain yang telah dipotong sesuai pola.

Tugas Penjahit (50)


1. Menjahit kain yang telah dipotong sesuai desain.
2. Memasang resleting.
Tugas Pengobras (5 Orang)
1. Mengobras semua jahitan yang telah selesai dijahit dan dipasang resleting.
2. Membersihkan sisa-sisa benang jahitan dan bordir.

Tugas Penyetrika (4 Orang)


1. Menyetrika baju yang telah di obras.
2. Melipat baju dengan rapi.
3. Memasukkan kedalam plastik.
4. Mengikat dengan tali baju-baju yang telah dimasukkan kedalam plastik.

Tugas Sopir (1 Orang)


1. Mengantar barang ke pasar grosir.
2. Merawat mobil pengiriman barang.
3. Membantu mengangkat barang ke tempat pedagang.

Tugas Satpam (3 Orang)


1. Menjaga keamanan lingkungan pabrik pada siang dan malam hari.

Tugas Cleaning Service (5 Orang)


1. Membersihkan ruang kerja setelah dan sebelum para karyawan mulai kerja.

Rencana Strategi
Berikut ini merupakan penjabaran dari rencana strategi yang direncankan untuk diterapkan!

Strategi Persaingan
1. Fokus dengan kualitas yang lebih baik
Suatu cara untuk memenangkan persaingan khususnya pada konveksi adalah dengan
membandingkan produk yang dihasilkan dengan produk pesaing. Dalam hal ini keunggulan produk
lah yang akan membedakannya dari produk pesaing. Kami menggunakan strategi kualitas barang
yang bagus, desain sesuai trend, unik, menarik, cantik, dan jahitan yang rapi untuk bersaing dengan
konveksi lain.
2. Penentuan Harga Prestise
Menggunakan harga diatas pesaing karena mempunyai keunggulan tersendiri dan untuk meraih
kesan terbaik dari pesaing-pesaing lain.

Strategi Pengembangan Wilayah Pemasaran


Wilayah pemasaran akan direncanakan di perluas ke luar kota, seperti di surabaya disana ada pasar
grosir besar yaitu di pasar kapasan. Dengan model titip barang dan bayarnya menggunakan bilyet
giro para pedagang akan lebih tertarik untuk mencoba produk kami, tapi setelah produk kami laku di
pasaran Surabaya kami akan memberlakukan model cash, tidak menggunakan bilyet giro lagi, ada
uang ada barang.

Strategi Pengembangan Produk


Produk baru dikembangkan berdasarkan pada kebutuhan dan keinginan pasar dan dengan selalu
mengikuti trend yang ada, dengan melihat dan mengikuti pameran- pameran busana. Tim kreatif
yang bertanggung jawab atas pengembangan produk, tetapi kami tidak hanya mengandalkan tim
kreatif saja untuk mengembangkan produk kami, tapi kami juga menerima masukan dari para
pelanggan tentang produk-produk yang lebih bagus, unik, menarik, dan cantik. Selain itu kami selalu
menjaga kualitas jahitan dan kemasan untuk menjaga nama merek kami.

Anda mungkin juga menyukai