a. Letak Geografis
Kota Prabumulih merupakan kota yang terbentuk berdasarkan
Undang- Undang Nomor 6 tahun 2001. Merupakan pecahan dari
Kabupaten Muara Enim. Kota Prabumulih terletak antara 3 o- 4o LS dan
104o - 105 o BT dengan ketinggian rata-rata 51 - 54 meter dari permukaan
laut. Luas wilayah Kota Prabumulih, adalah berupa daratan seluas
434,46 km2.
Akhir tahun 2015, wilayah administrasi Kota Prabumulih terdiri dari
wilayah Kecamatan, berda sarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun
2007 luas daratan masing-masing Kecamatan, yaitu: Rambang Kapak
Tengah (73,34 km2), Prabumulih Timur (134,00 km2), Prabumulih
Selatan (96,78 km2), Prabumulih Barat (61,34 km2), Prabumulih Utara
(11,04 km2), dan Cambai (58,96 km2).
11
mengurus rumah tangganya sendiri dalam ikatan Negara Kesatuan
Republik Indonesia, sesuai UU No. 5 Tahun 1974.
Berdasarkan PP No. 7 Tahun 2007, Kota Prabumulih dibag i menjadi
6 Kecamatan, yaitu :
1) Kecamatan Rambang Kapak Tengah terdiri dari 9 desa/kelurahan.
2) Kecamatan Prabumulih Timur terdiri dari 8 kelurahan.
3) Kecamatan Prabumulih Selatan terdiri dari 4 kelurahan.
4) Kecamatan Prabumulih Barat terdiri dari 6 desa/kelurahan.
5) Kecamatan Prabumulih Utara terdiri dari 5 kelurahan.
6) Kecamatan Cambai terdiri dari 5 desa/kelurahan.
2.3. Kependudukan
13
jenis kelamin tahun 2015 penduduk laki-laki terhadap penduduk
perempuan sebesar 101,44.
Kepadatan penduduk di Kota Prabumulih tahun 2015 mencapai 408
jiwa/km2. Kepadatan Penduduk di 6 kecamatan cukup beragam
dengan kepadatan penduduk tertin ggi terletak di kecamatan Prabumulih
Utara dengan kepadatan sebesar 2 915 jiwa/km2 dan terendah di
Kecamatan Rambang Kapak Tengah sebesar 168 jiwa/Km2.
14
2.4. Isu Strategis dan Sosial Ekonomi dan Lingkungan berdasarkan
RPJMD dan RTRW Kota Prabumulih
15
Tabel 2.4. Pengeluaran Rata-rata Sebulan Menurut Kelompok Makanan di
Kota Prabumulih (rupiah)
No Golongan pengeluaran Makanan Bukan Total
Makanan
1 <100.000 - - -
2 100.000 - 149.999 97 964 27 142 125 106
3 150.000 - 199.999 - - -
4 200.000 - 299.999 173 808 90 926 264 734
5 300.000 - 499.999 245 941 143 982 389 924
6 500.000 - 749.999 366 639 257 785 624 424
7 750.000 - 999.999 452 113 410 011 862 124
8 1.000.000 + 711 396 1 017 627 1 729 023
Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Prabumulih, Prabumulih Dalam
Angka 2016
16
Tabel 2.6. Pengeluaran Rata-Rata Perkapita Menurut Kelompok Bukan
Makanan di Kota Prabumulih
No Kelompok Makanan Pengeluaran Rata-rata per Kapita
1 Perumahan, bahan bakar, 239.681
penerangan, air
2 Aneka barang dan jasa 52.429
3 Biaya pendidikan 30.413
4 Biaya kesehatan 22.683
5 Pakaian, alas kaki dan tutup 19.617
kepala
6 Barang yang tahan lama 41.319
7 Pajak pemakaian dan premi -
asuransi
8 Keperluan pesta dan upacara 9.593
Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Prabumulih, Prabumulih Dalam
Angka 2016
a. Iklim
Kota Prabumulih memiliki iklim tropika basah, seperti iklim di
kebanyakan Wilayah Indonesia. Secara umum ada dua musim, yaitu
musim kemarau dan musim hujan. Pola musimm ini berganti setiap
setengah tahun setelah melewati masa transisi yang dipengaruhi oleh iklim
global, orografi dan perputaran arus udara, yaitu pada periode April – Mei
dan Oktober – Nopember.
17
c. Curah Hujan & Kelembaban Udara
Curah hujan di suatu tempat antara lain dipengaruhi oleh keadaan
iklim, keadaan topografi dan perputaran/ pertemuan arus udara. Oleh
karena itu jumlah curah hujan beragam menurut bulan dan letak stasiun
pengamatan. Rata-rata curah hujan selama tahun 2015 berkisar antara
0,2 mm3 (Oktober) sampai 390,5 mm3 (Maret).
Prabumulih mempunyai kelembaban udara relatif tinggi dimana
pada tahun 2015 rata-rata berkisar antara 71 persen (September dan
Oktober) sampai 85 persen (Maret).
d. Fisik Wilayah
Kota Prabumulih memiliki jenis tanah berlapis allu vial, liat dan
berpasir, terletak pada lapisan yang masih muda, banyak mengandung
minyak bumi, yang juga dikenal dengan lembah Prabumulih - Jambi.
Tanah relatif datar dan rendah, tempat - tempat yang agak tinggi terletak
di bagian utara kota. Sebagian Kot a Prabumulih digenangi air terlebih lagi
bila terjadi hujan terus menerus.
18
19
20
21