Anda di halaman 1dari 76

MANUAL MUTU

PUSKESMAS POLEANG BARAT

TAHUN 2017
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sesuai dengan Permenkes Nomor 75 Tahun 2014 disebutkan prinsip

penyelenggaraan, tugas dan fungsi puskesmas meliputi: paradigm sehat,

pertanggung jawaban wilayah, kemandirian program dengan tujuan tercapainya

kecamatan sehat di wilayah kerjanya.

Dalam melaksanakan fungsinya, Puskesmas meyelenggarakan pelayanan

kesehatan dasar secara komprehensif, berkesinambungan dan bermutu,

Puskesmas mengutamakan upaya promotif dan preventif, berorientasi pada

keamanan dan keselamatan baik untuk pasien, petugas dan pengunjung.

Menjalankan prinsip koordinasi dan kerjasama lintas program dan lintas sektoral,

melakukan pencatatan baik rekam medik dan kegiatan lainnya, melaksanakan

penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan sistem rujukan serta

senantiasa meningkatkan kompetensi petugas, Puskesmas juga berfungsi sebagai

wahana pendidikan tenaga kesehatan dan tenaga lain baik administrasi maupun

fungsional terkait.

Sehingga penerapan Sistem Manajemen Mutu Puskesmas yang tertuang dalam

manual mutu puskesmas menjadi rujukan untuk mewujudkan pelayanan

puskesmas yang bermutu sesuai dengan harapan.Manual ini menjelaskan garis

besar sistem manajemen mutu Puskesmas Poleang Barat.Semua ketentuan/

persyaratan serta kebijakan yang tertuang dalam manual mutu ini mulai berlaku
Januari 2018. Penyusunan Manual Mutu ini digunakan sebagai panduan dalam

proses pelaksanaan akreditasi di Puskesmas Poleang Barat.

1. PROFIL PUSKESMAS

Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan


kemampuan hidup sehat bagi setiap orang sehingga terwujud derajad kesehatan masyarakat
yang setinggi tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang
produktif secara sosial dan ekonomi ( Undang-Undang Kesehatan No. 36 Tahun 2009). Oleh
karena itu pembangunan kesehatan merupakan bagian terpadu dari pembangunan Nasional
yang antara lain untuk mencapai atau mewujudkan Bangsa yang maju, mandiri, sejahtera
lahir dan batin melalui strategi paradigm sehat yang mengutamakan upaya promotif dan
preventif tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif.
Pusat kesehatan masyarakat adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat
pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif guna tercapainya derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya diwilayah kerjanya.
Profil puskesmas Poleang Barat disusun guna memberikan gambaran pembaca,
masyarakat, atau relasi yang ingin mengetahui informasi secara lengkap mengenai
puskesmas Poleang Barat.Profil ini berisi tentang informasi mengenai sistem pelayanan, hasil
kegiatan, fasilitas serta sumber daya kesehatan yang ada di puskesmas Poleang Barat. Profil
kesehatan juga menyajikan data pendukung lain yang berhubungan dengan kesehatan seperti
data kependudukan, data sosial ekonomi, kesehatan lingkungan dan data lainnya.

A. Tujuan Penyusunan Profil


1. Tujuan Umum
Tujuan dari penyusunan profil puskesmas Poleang Barat ini adalah untuk memperoleh
dan memberikan informasi kesehatan serta factor – factor kesehatan lainnya yang dapat
dijadikan sebagai bahan penilaian terhadap tercapainya atau tidak tercapaianya suatu
program kesehatan di puskesmas
BAB II
GAMBARAN UMUM

A. Keadaan Geografis

Luas Wilayah Kerja Puskesmas Poleang Barat adalah 325,05 km 2. Puskesmas


Poleang Barat memiliki jarak tempuh± 90 km dari Ibukota Kabupaten. Jarak tempuh
masyarakat ke puskesmas yang terjauh ± 24 km. dan yang terdekat < 1 km. Secara
Astronomis kecamatan Poleang Barat terletak antara 4 0 32’9,5” – 40 44’12,6” Lintang
Selatang, serta antara 1210 27’ 46,7” – 1210 43’ 8,2” Bujur Timur. Puskesmas Poleang Barat
berada dalam wilayah Kecamatan Poleang Barat Kabupaten Bombana dengan batas-batas
wilayah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Berbatasan dengan desa Toari Kolaka Kabupaten
Kolaka
Sebelah Timur : Berbatasan dengan desa Pokorumba Kecamatan
Poleang ( Wilayak kerja puskesmas Poleang )
Sebelah Selatan : Berbatasan dengan kelurahan Barangga Kecamatan
Poleang (Wilayah kerja puskesmas Poleang ).
Sebelah Barat : Teluk Bone
Wilayah kerja puskesmas Poleang Barat meliputi 11 desa yaitu :
1. Desa Toari Bombana
2. Desa Matabundu
3. Desa Timbala
4. Desa Bulumanai
5. Desa Ranokomea
6. Desa Rakadua
7. Desa Lameo- Meong
8. Desa Pabbiring
9. Desa Balasari
10. Desa Babamolingku
11. Desa Analere
Luas wilayah kerja Puskesmas Poleang Barat masing-masing desa dilihat pada
tabel di bawah ini:

Tabel 1
Luas Wilayah dan Pembagian Daerah Administrasi
Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Poleang Barat

No Nama Desa Luas Wilayah Jml Dusun Jarak Ibu Kota


(Km2) Kec (Km)
1 Toari 9,09 2 15
2 Timbala 17,31 4 8
3 Ranokomea 45,73 4 4
4 Rakadua 49,92 7 <1
5 Lameo-Meong 7,20 3 3
6 Babamolingku 45,15 4 24
7 Balasari 39,58 4 15
8 Pabbiring 7,72 4 4
9 Bulumanai 12,10 4 10
10 Matabundu 10,07 4 13
11 Analere 81,18 3 27
Jumlah 325,05 43

Sumber :BPS Kecamatan Poleang Barat

Peta wilayah kerja puskesmas Poleang Barat :

B. Demografi
Jumlah penduduk di wilayah kerja puskesmas Poleang Barat dapat dilihat pada table sebagai
berikut :
Tabel 2
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin
Di Wilayah Kerja Puskesmas
UPTD Poleang BaratTahun 2017

N Desa Jumla Jenis Kelamin Total


O KK Laki- Perempua
laki n
1 Toari Bombana 221 390 373 763
2 Matabundu 178 840 806 1646
3 Timbala 269 791 760 1551
4 Bulumanai 193 381 365 746
5 Ranokomea 179 742 712 1454
6 Rakadua 275 1830 1755 3585
7 Lameo-Meong 337 405 388 793
8 Pabbiring 186 621 593 1216
9 Balasari 329 347 333 680
10 Babamolingku 169 434 416 850
11 Analere 174 450 432 882
JUMLAH 3010 7211 6936 14.166
Sumber:BPS

Grafik 1
Jumlah Penduduk Wilayah Kerja
UPTD Puskesmas Poleang Barat Toari Bombana
Tahun 2017 Matabundu
Timbala
Bulumanai
882 763 Ranokomea
850 Rakadua
1646
680 Lameo-Meong
Pabbiring
1216 Balasari
1551 Babamolingku
Analere
793
746

1454
3585

Berdasarkan tabel dan grafik diatas dapat dilihat bahwa jumlah penduduk di
wilayah kerja Puskesmas Poleang Barat pada tahun 2017 sebanyak 14.166 jiwa. Jumlah
penduduk terbanyak berada di desa Rakadua yaitu sebanyak 3.585 jiwa. Sedangkan desa
dengan jumlah penduduk paling sedikit yaitu Balasari dengan jumlah penduduk 680 jiwa.

Tabel 3
Distribusi Penduduk Berdasarkan Golongn Umur di Wilayah kerja
UPTD Poleang Barat Tahun 2017

PEREMPUA TOTA
NO GOl. UMUR LAKI N L

1 0-4 752 704 1456

2 5-9 554 541 1095


3 10 - 14 606 612 1218
4 15 - 19 582 545 1127
5 20 - 24 468 528 996
6 25 - 29 622 611 1283
7 30 - 34 552 531 1083
8 35 - 39 631 555 1186
9 40 - 44 414 390 804
10 45 - 49 453 401 853
11 50 - 54 451 401 852
12 55 - 59 278 256 534
13 60 - 64 268 254 522
14 65 - 69 157 152 309
15 70 - 74 101 97 198
16 75 + 106 101 208
JUMLAH 7211 6936 14.166
Sumber : Data Primer puskemas Poleang Barat 2017
Dari data diatas menunjukan bahwa penduduk kecamatan Poleang
Barat sebagian Besar penduduk dengan usia produktif 15-55 tahun
(57,7%), penduduk pada usia Balita 1.456 ( 9,5%), penduduk usia
lanjut umur > 60 tahun berjumlah 1.237 (8,9%).

NO GOl. UMUR LAKI PEREMPUAN TOTAL


1 0-4 826 795 1621
2 5-9 802 866 1560
3 10 - 14 685 690 1345
4 15 - 19 634 651 1212
5 20 - 24 581 556 1127
6 25 - 29 659 651 1221
7 30 - 34 570 584 1127
8 35 - 39 541 550 1064
9 40 - 44 449 461 881
10 45 - 49 378 381 728
11 50 - 54 277 267 544
12 55 - 59 201 214 415
13 60 - 64 167 163 330
14 65 - 69 114 115 229
15 70 - 74 77 91 168
16 75 + 69 101 170
JUMLAH 7030 7136 14.166
Sumber : BPS Kecamatan Poleang Barat 2017

Tabel 4
Jumlah Kepala Keluarga dan Rumah Tangga
Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas
Poleang Barat Tahun 2017
No Nama Desa Jumlah KK Jumlah Rumah Penduduk
1 Toari Bombana 221 179 763
2 Matabundu 178 329 1646
3 Timbala 269 310 1551
4 Bulumanai 193 219 746
5 Ranokomea 179 287 1454
6 Rakadua 716 709 3585
7 Lameo-Meong 337 178 793
8 Pabbiring 186 268 1216
9 Balasari 329 186 680
10 Babamolingku 169 189 850
11 Analere 174 167 882
Jumlah 3010 3021 14.166
Sumber :
Tabel diatas menunjukkan bahwa Jumlah KK terbanyak desa Rakadua (709 KK) dan
Terendah desa Analere ( 174 KK). Jumlah Rumah Tangga Terbanyak didesa Rakadua
( 716) dan rumah tangga paling sedikit di desa Analere (167 ).
C. Sosial Budaya dan Ekonomi
Penduduk di wialayah kerja puskesmas Poleang Barat yang terdiri dari 11 desa
dihuni oleh mayoritas suku Bugis dan suku Moronene yang mayoritas beragama
Islam.Perilaku masyarakat sangan dipengaruhi oleh adat istiadat setempat, seperti sifat
gotong royong yang masih tinggi, ini dapat dilihat pada acara – acara seperti selamatan, pesta
pernikahan serta acara-acara lain yang sangat mencerminkan budaya setempat.Mata
pencaharian pada umumnya adalah petani, nelayan, pedagang, Wiraswasta, PNS dan
TNI/POLRI. Sarana transportasi yang digunakan dalam beraktifitas berupa angkutan umum,
namun dalam transportasi sehari – hari lebih banyak memakai kendaraan roda dua.
Penduduk kecamatan Poleang Barat berada pada taraf ekonomi menengah kebawah
sesuai dengan Kehidupan masyarakat umumnya adalah petani dan nelayan.Pasar yang
merupakan faktor pendukung penggerak ekonomi diadakan hanya dua kali seminggu,
sehingga kebutuhan masyarakat lebih banyak diperoleh dari daerah diluar kecamatan Poleang
Barat.

D. Keadaan Fesilitas Pendidikan


Tingkat pendidikan /sumber daya manusia sangat berpengaruh terhadap kesehatan,
baik kesehatan secara personal maupun kesehatan lingkungan.Untuk menunjang sumber daya
manusia maka diperlukan sarana pendidikan sebagai saran pengebangan sumber daya
manusiasecara formal. Sarana pendidikan yang tersedi di wilayah kerja puskesmas Poleang
Barat yaitu; TK, SD, SMP dan SMA, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut
ini :
Tabel 5
Sarana Pendidikan di wilayah kerja
UPTD Puskesmas Poleang Barat Tahun 2017

No Desa Sarana Pendidikan Total


TK SD/MI SMP SMA
1 Toari Bombana 1 1 0 0 2
2 Timbala 1 1 0 0 2
3 Ranokomea 2 2 0 0 4
4 Rakadua 2 2 1 1 6
5 Lameo Meong 1 1 0 0 2
6 Babamolingkuu 1 2 1 0 4
7 Balasari 0 2 1 0 3
8 Pabbiring 1 2 0 0 3
9 Bulumanai 1 2 0 0 3
10 Matabundu 1 1 1 1 4
11 Analere 0 0 0 0 0
Jumlah 11 16 4 2 33
Sumber : Data Sekunder, Statistik Kecamatan Poleang Barat Tahun 2017
Tabel diatas menunjukkan bahwa sarana pendidikan yang ada di kecamatan
Poleang Barat yaitu Taman Kanak – Kanak (TK) sebanyak 11 Tk, untuk Tk terbanyak
berada di desa Rakadua sebayak 2 TK. Sekolah Dasar (SD) sederajat sebanyak 16 SD.
Sarana pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebanyak 4 SMP, dan SMA
sebanyak 2 SMA.
Tingkat pendidikan masyarakat di wilayah kerja puskesmas Poleang Barat pada
umumnya berpendidikan SD dan SMP, sehingga ini merupakan tantangan dalam memberikan
informasi atau inovasi dibidang kesehatan.

E. Keadaan Fasilitas Kesehatan


Untuk menunjang peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, sangat
dibutuhkan fasilitas kesehatan. Fasilitas kesehatan di wilayah kerja puskesmas Poleang Barat
terdiri dari :
1. Puskesmas Induk
Puskesmas Poleang Barat terletak di jalan poros Kolaka – Boepinang No 170 desa
Rakadua Kecamatan poleang Barat Kabupaten Bombana Provinsi Sulawesi Tenggara
kode pos 93772, terdiri atas Gedung rawat jalan dan Gedung rawat inap dengan luas lokasi
60 x 70 meter persegi.
a). Gedung Rawat Jalan Terdiri atas :
- Ruang kepala puskesmas
- Ruang TU
- Ruang poli umum
- Ruang Poli Gigi
- Ruang Farmasi
- Ruang UGD
- Ruang KIA / KB
- Ruang Gizi
- Gudang
- Ruang Rekam Medis
- Kamar Mandi / WC 1 buah
b). Gedung Rawat Inap terdiri dari
- Ruang Bersalin / Ruang Nifas + kamar mandi /WC
- Ruang Perawatan Umum + kamar mandi /WC
- Ruang Perawatan anak + Kamar mandi/WC
- Ruang Promkes / Kesling
- Ruang laboratorium
- Ruang jaga
- Ruang Rapat
Berikut distribusi sarana kesehatan yang ada di puskesmas Poleang Barat tahun2017 :
No Jenis Sarana Kesehatan Jumlah Keterangan
1. Sarana Kesehatan Pemerintah
- Puskesmas Induk 1 Aktif
- Puskesmas Pembantu 2 Rusak Berat
- Pos Kesehatan Desa 8 Aktif

2 Sarana kesehatan Bersumber Daya


Masyarakat :
- Posyandu Balita 17 Aktif
- Posyandu Lansia 4 Aktif
- PoliKlinik Desa 1 Aktif

Sumber : Data primer puskesmas Poleang Barat 2017

Tabel Diatas menunjukkan bahwa sarana kesehatan milik pemerintah yang masih
digunakan sebagai sarana pelayanan kesehatan yaitu puskesmas induk dan Pos Kesehatan Desa.
Sedangkan Puskesmas Pembantu (Pustu) tidak digunakan karena rusak berat. Sarana kesehatan
bersumber masyarakat terdiri atas posyandu balita 17 buah, posyandu Lansia 4 buah dan
Poliklinik Desa 1 buah (Desa Matabundu).

Untuk mendukung pelayanan kesehatan, puskesmas memiliki sarana prasarana


sebagai berikut :

Tabel 7.
Sarana Prasarana di UPTD Puskesmas Poleang Barat
Tahun 2017
No Jenis Sarana Spesifikasi Thn Pengadaan Jmh P.Jawab Kondisi
Pengadaan Fisik
1. Mobil Ambulance Hilux 2015 1 Rujukan Baik
2. Motor Yamaha Jupiter Z1 2016 1 Bikor Baik
3. Motor Honda Supra X 2006 1 Kapus Rusak
4. Motor Honda Supra X 2006 1 TPG Rusak
5. Motor Honda Supra X 2006 1 Prog.TB Rusak
6. Motor Honda Supra X 2006 1 Korim Rusak
Sumber : Data primer puskesmas
F. Tenaga Kesehatan
Tenaga kesehatan di puskesmas Poleang Barat dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 8.
Data Tenaga Kesehatan
UPTD Puskesmas Poleang Barat
Tahun 2017

Status Ketenagaan Jumlah


No Jenis Tenaga
PNS PTT Honorer Sukarela
1 Dokter Umum 0 1 0 0 1
2 Dokter Gigi 1 0 0 0 1
3 S1Keperawatan 1 0 2` 3 6
4 Sarjana Kesmas 1 0 0 3 4
5 Apoteker 1 0 0 0 1
6 D.III Keperawatan 1 0 10 2 13
7 D.IV Kebidanan 2 0 0 0 2
8 D.III Kebidanan 1 8 11 9 2
9 D.III / IV Gizi 2 0 0 1 3
10 D.III Kesling 1 0 0 2 3
11 Perawat Gigi 0 0 0 1 1
12 Tenaga Non Kes. 0 0 1 0 `1
13 Perawat Desa 0 0 8 0 8
14 Jumlah 10 9 24 21 62
Sumber : Data Primer puskesmas Poleang Barat 2017

G. Sumber Pembiayaan

1. APBD
Pembiayaan Operasional puskesmas Poleang Barat bersumber dari dana alokasi umum
pemberintah kabupaten Bombana dan dana Jamkesda.
2. APBN
Sumber dana APBN yaitu Bantuan Operasional Kesehatan (BOK), dana BPJS, dan Dana
Jaminan Persalinan (JAMPERSAL).

A. Visi Misi, Motto dan Tata Nilai

Visi : Terwujudnya Pelayanan Kesehatan yang Bermutu Menuju Kecamatan Poleang Barat
yang sehat dan Mandiri.

Misi :
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau
2. Mendorong kemandirian masyarakat untuk berprilaku hidup bersih dan sehat
3. Meningkatkan kualitas SDM guna mewujudkan tenaga kesehatan yang professional.

Motto :
C = Cepat
E = Empati
R = Ramah
I = Inovatif
A = Amanah
Tata Nilai :
1. Profesional dalam bekerja sesuai dengan ilmu dan kompetensinya.
2. Profesional dan peka terhadap permasalahan yang terjadi.
3. Indah dan nyaman dalam berpenampilan
4. Ramah bertutur kata dan bersikap baik terhadap semua orang.
5. Malu ( Malu datang terlambat, malu pulang cepat, dan malu tidak bekerja profesional).
B. Tujuan Pembangunan Kesehatan
Tujuan Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di puskesmas Poleang Barat sejalan
dengan tujuan pembangunan kesehatan Nasional.
Bentuk Kegiatan
1. Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Pelayanan Kesehatan dan di Puskesmas Induk
( Kuratif dan Rehabilitatif)
a). Mengoptimalkan bentuk pelayanan kesehatan sesuai dengan fasilitas dan kemampuan
yang tersedia:
1). Pelayanan Registrasi
2). Pelayanan kesehatan Umum
3). Pelayanan KB
4). Pelayanan kesehatan gigi
5). Pelayanan Imunisasi
6). Pelayanan Laboratorium
7). Pelayanan Farmasi
b). Mengoptimalkan pelayanan UGD 24 jam
c). Mengoptimalkan pelayanan kamar bersalin 24 jam
d). Mengoptimalkan peran SDM sesuai dengan tupoksi pelayanan yang ada
e). Melengkapi fasilitas pelayanan medis secara bertahap
f). Mengoptimalkan pelayanan tepat waktu dan efisien
g). Mengoptimalkan pelayanan Rujukan
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Poskesdes :
a). Mengoptimalkan peran bidan desa dalam pelayanan KIA di desanya.
b). Memberikan pelayanan tepat waktu dengan keramah tamahan.
3. Memperkuat jaringan komunikasi dan koordinasi dengan stake holder:
a). Mengoptimalkan koordinasi lintas sektoral tingkat kecamatan
b). Membangun komunisasi dengan aparat tingkat desa untuk memperoleh dukungan
implementasi program.
c). Membangun dan meningkatkan tingkat kepercayaan pelayanan puskesmas pada
masyarakat melalui tokoh masyarakat.

BAB IV
DERAJAT KESEHATAN

A. Angka Kesakitan
Dalam menigkatkan upaya pelayanan kesehatan di puskesmas Poleang Barat maka dalam
pelaksanaannya tidak terlepas dari penyakit-penyakit utama yang didapatkan dalam kurun
waktu 1 tahun pelaksanaan program. Adapun 10 penyakit terbanyak yang dilayani
dipuskesmas Poleang Barat adalah sebagai berikut :

Tabel 9.
Kunjungan 10 Penyakit Terbanyak
UPTD Puskesmas Poleang Barat Tahun 2017

No Nama Penyakit Jml Kasus


1 ISPA 816
2 Dispepsia 708
3 Penyakit Pada Sis. Otot dan Tulang 461
4 Penyakit Kulit Infeksi 328
5 Penyakit Kulit Alergi 289
6 Os Febris 247
7 Diare 217
8 Hipertensi 169
9 Kecelakaan dan Ruda Paksa 76
10 Infeksi saluran Pernapasan bawah 68
Sumber: Data Primer puskesmas Poleang Barat 2017

Grafik
Kunjungan 10 Penyakit Terbanyak
UPTD Puskesmas Poleang Barat Tahun 2017
900 816
800
708
700
600
500 461
400 328
289
300 247 217
200 169
100 76 68

ng

ah
a
0
la

w
ks
i

i
ks

rg
Tu

ba
Pa
i
ia

is
fe

le

ns
re
PA

br
an
ps

an
In

da
te
ia
Fe
pe
IS

lit
td

as
lit

er
D

Ru
Ku

ap
is

Ku

ip
to

O
D

n
H

rn
O

it

da
it

ak

Pe
ak
s.

an
Si

ny
ny

an
ka
a

Pe
Pe
ad

ur
la
P

ce

al
it

is
Ke
ak

ks
ny

fe
Pe

In
Tabel diatas menunjukakan bahwa dari 10 besar penyakit yang diderita diwilayah
kerja puskesmas Poleang Barat tahun2017, penyakit yang paling banyak adalah Infeksi
Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dengan jumlah penderita 816 orang. Sedangkan penyakit
yang paling sedikit adalah Infeksi saluran pernapasan bagian bawah 68 kasus.

B. Angka kematian
1. Angka kematian Kasar (CDR)
Data Kematian di wilayah kerja puskesmas Poleang Barat tahun 2017 dapat dilihat pada
tabel berikut :
Tabel 10.
Data Kematian UPTD puskesmas Poleang Barat
Tahun 2017
No Penyebab Jumlah Kematian
1 Hipertensi 3
2 Gastritis kronis 4
3 Kelainan Jantung 3
4 Strok 3
5 Penyakit (Ketuaan/Lansia) 9
6 DM 3
7 Asma Bronchiale 2
8 Kecelakaan lalu lintas 2
9 Penyakit saluran nafas bagian bawah 2
10 Os Febris 3
11 Ca. Mamae 1
12 BBLR 2
13 Asfiksia 1
Jumlah 38
Sumber: Data Primer
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa penyebab kematian terbanyak adalah penyakit
ketuaan (Usia lanjut) sebanyak 9 0rang

2. Angka kematian Bayi


Tabel 11.
Jumlah Kematian Neonatal dan Bayi di Wilayah Kerja
UPTD Puskesmas Poleang Barat
Tahun 2017
N0 Desa Jumlah Kematian
Neonatal Bayi
1 Toari 0 0
2 Matabundu 0 0
3 Timbala 0 0
4 Bulumanai 0 0
5 Ranokomea 0 0
6 Rakadua 0 0
7 Lameo-Meong 0 0
8 Pabbiring 0 0
9 Balasari 1 0
10 Babamolingku 1 0
11 Analere 1 0
Jumlah 3 0

3. Angka kematian Balita (AKB)

Tabel .
Jumlah Kematian Balitadi Wilayah Kerja
UPTD Puskesmas Poleang Barat
Tahun 2017

N0 Desa Jumlah Kematian Balita


2017
1 Toari 0
2 Matabundu 0
3 Timbala 0
4 Bulumanai 0
5 Ranokomea 0
6 Rakadua 0
7 Lameo-Meong 0
8 Pabbiring 0
9 Balasari 0
10 Babamolingku 0
11 Analere 0
Jumlah 0

4. Angka kematian Maternal


N0 Desa Jumlah Kematian Maternal

1 Toari 0
2 Matabundu 0
3 Timbala 0
4 Bulumanai 0
5 Ranokomea 0
6 Rakadua 0
7 Lameo-Meong 0
8 Pabbiring 0
9 Balasari 0
10 Babamolingku 0
11 Analere 0
Jumlah 0
Sumber : Data Primer Puskesmas Poleang Barat 2017
Pada tahun 2017 tidak terdapat kematian Maternal di wilayah kerja puskesmas
Poleang Barat.

C. Angka Kelahiran Hidup


Tabel 12.
Angka Kelahiran Hidup
Di wilayah kerja UPTD Puskesmas Poleang Barat 2017
Lahir Hidup 2017
No Desa Jumlah
Laki Perempuan
1 Toari 12 5 17
2 Matabundu 16 16 32
3 Timbala 17 17 34
4Bulumanai 14 11 25
5Ranokomea 17 18 35
6Rakadua 32 47 79
7Lameo-Meong 9 11 20
8Pabbiring 11 14 25
9Balasari 10 5 15
10
Babamolingku 10 10 20
11
Analere 9 7 16
Jumlah 157 161 318
Sumber : Data Primer Puskesmas Poleang Barat 2017

Grafik
Angka Kelahiran Hidup
Di wilayah kerja UPTD Puskesmas Poleang Barat
Tahun 2017
350
318
300

250

200

150

100 79

50 32 34 35
17 25 20 25 20 16
15
0
ng

u
ea
du

as
ai

g
a

re
gk
la

ri
i

in
du

eo
an
ar

m
sa
ba
un

le
in
ir
To

es
ko
m

-M

la
ka

na
m

ol
bb
ab

Ba

sk
lu

no

Ra

m
Ti

A
eo

Pa
at

Bu

Pu
ba
Ra

m
M

Ba
La
Dalam pelaksanaan program kesehatan puskesmas, ada dua upaya kesehatan yang
dilaksanakan yaitu :
1. Upaya Kesehatan Wajib Meliputi :
 Program Kesehatan Ibu dan Anak dan KB
 Program Gizi
 Program promosi kesehatan
 Program Pengendalian Penyakit
 Program kesehatan lingkungan
 Pengobatan
 Imunisasi
2. Upaya kesehatan Pengembangan :
 Pelayaan Kesehatan gigi dan mulut ( UKGS)
 Kesehatan Kerja
 Kesehatan Jiwa
 Pelayanan kesehatan Posbindu
A. Program Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak dan KB
KIA adalah upaya pelayanan kesehatan berupa pelayanan dan pemeriksaan
kesehatan pada Ibu hamil,ibu nifas,ibu menyusui, anak bayi dan balita.Tujuannya untuk
menurunkan angka kesakitan dan kematian bagi ibu hamil, ibu melahirkan, ibu nifas, ibu
menyusui, serta bayi dan balita.
Sasaran kegiatan pada pelayanan kesehatan ibu dan anak yaitu ibu hamil, ibu melahirkan,
ibu nifas/ menyusui bayi, balita, anak prasekolah, , serta pasangan usia subur dan ibu
berisiko tinggi.
Kegiatan yang dilakukamn di KIA antara lain :
1). Pemeriksaan ibu hamil
2). Pelayanan pasca bersalin
3). Pemeriksaan bayi dan balita
4). Penyuluhan kesehatan
5). Pengobatan sederhana
6). Pelayanan imunisasi
7). Melakukan kunjungan rumah
8). Deteksi tumbuh kembang bayi dan balita
9). Deteksi bumil resiko tinggi
10). Pelayanan KB
11).Posyandu
12). Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil Setiap Desa/Kelurahan
13). Kelas Ibu Balita.
Tabel
Kegiatan Program KIA KB
Puskesmas Poleang Barat Tahun 2017

Target Capaian Program


No Jenis Kegiatan Ket.
(%) Komulatif %
1 Cakupan Ibu Hamil K1 100 380 89,5
2 Cakupan Ibu Hamil K4 95 321 84,5
3 Persalinan oleh tenaga kes. 95 322 88,9
3 Cakupan Penanganan kegawat 100 11 14,5
daruratan Neonatal
4 Cakupan Penanganan kegawat 100 44 57,5
daruratan Obstetri
5 Cakupan Pelayanan Nifas 95 322 88,9
6 Cakupan Kunjungan Bayi (Kn3) 95 314 93,2
7 Cakupan peserta Aktif KB 75 1647 68,4
a). Cakupan K1 dan K4

Persentase Cakupan K1
UPTD Puskesmas Poleang Barat 2017

No Desa Sasaran Target Capaian Kegiatan


Absolut %
1 Toari 17 100 17 100
2 Matabundu 36 100 36 100
3 Timbala 41 100 41 100
4 Bulumanai 22 100 22 100
5 Ranokomea 38 100 38 100
6 Rakadua 75 100 75 100
7 Lameo-Meong 23 100 23 100
8 Pabbiring 31 100 31 100
9 Balasari 17 100 17 100
10 Babamolingku 21 100 19 90,5
11 Analere 19 100 17 89,5
Jumlah 340 100 336 98,8
Sumber : Data Primer Puskesmas Poleang Barat 2017

Persentase Cakupan K4
UPTD Puskesmas Poleang Barat 2017

No Desa Sasaran Target Capaian Kegiatan


Absolut %
1 Toari 17 95 16 100
2 Matabundu 36 95 33 100
3 Timbala 41 95 36 100
4 Bulumanai 22 95 22 100
5 Ranokomea 38 95 35 100
6 Rakadua 75 95 73 100
7 Lameo-Meong 23 95 20 100
8 Pabbiring 31 95 26 100
9 Balasari 17 95 15 100
10 Babamolingku 21 95 18 90,5
11 Analere 19 95 15 89,5
Jumlah 340 95 309 90,8
Sumber : Data Primer Puskesmas Poleang Barat 2017

Persentase Cakupan K4
UPTD Puskesmas Poleang Barat 2017
120
100 97.3
100 94.1 91.6 92.1 90.8
87.8 86.9 88.2 85.7
83.8
78.9
80

60

40

20

0
i

re
la

i
ng

s
ai

ea
u

ng

ku
ar

ar

ma
du
nd

ba

an

ale
m
To

iri

las

ng
eo
ka
Tim

es
lum
bu

ko

bb

An
Ba
M

oli
Ra

sk
ata

no

Pa
o-

m
Bu

Pu
me
Ra

ba
M

Ba
La

Sumber : Data Primer Puskesmas Poleang Barat 2017

b). Cakupan Persalinan Nakes

Grafik 2.
Persentase Cakupan Persalinan Nakes dan Yankes Ibu Nifas
UPTD Puskesmas Poleang Barat 2017

Target Cakupan
No Desa Sasaran
(%) Absolut Persen
1 Toari 17 95 17 100
2 Matabundu 36 95 33 91,7
3 Timbala 41 95 33 80,5
4 Bulumanai 22 95 25 93
5 Ranokomea 38 95 35 92,1
6 Rakadua 75 95 81 93
7 Lameo-Meong 23 95 20 87
8 Pabbiring 31 95 26 83
9 Balasari 17 95 16 94,1
10 Babamolingku 21 95 20 95,2
11 Analere 19 95 16 84,2
Jumlah 340 95 322 94,7
Sumber: Data Primer Puskesmas Poleang Barat 2017

120 113.6
108
100
100 92.1 94.1 95.2 94.7
91.7
87 83.9 84.2
80.5
80

60

40

20

0
i

re
la

i
a

ng

s
ai

a
ar

ng

ar

ma
du
me
ba
nd

gk

ale
an
To

las
iri
eo
ka
Tim

es
lin
lum
bu

ko

bb

An
Ba
M
Ra

sk
mo
ata

no

Pa
o-
Bu

Pu
Ra

me

ba
M

Ba
La

Sumber: Data Primer Puskesmas Poleang Barat 2017

c). Komplikasi Neonatal dan BBLR

Tabel 14.
Komplikasi Neonatal dan BBLR
UPTD Puskesmas Poleang Barat 2017

Neonatal
No Desa
Komplikasi BBLR
1 Toari 1 1
2 Matabundu 2 1
3 Timbala 1 2
4 Bulumanai 0 0
5 Ranokomea 0 0
6 Rakadua 2 1
7 Lameo-Meong 2 1
8 Pabbiring 1 1
9 Balasari 0 1
10 Babamolingku 0 0
11 Analere 0 0
Jumlah 9 8
Sumber :Data Primer Puskesmas Poleang Barat 2017

d). Cakupan Pelayan Tablet Fe Ibu Hamil

Hasil cakupan pelayanan tablet Fe pada ibu hamil diwilayah Kerja Puskesmas
Poleang Barat tahun 2017 dapat dilihat pada pada grafik berikut
Grafi 3.
Persentase Cakupan Pemberian Tablet Fe3 Ibu Hamil
UPTD Puskesmas Poleang Barat tahun 2017
120
105.9 104.8 105.3
100 97.3
100 94.1 92.1 94.4
91.7
87.8 87 83.9
80

60

40

20

0
ng

u
ea
du

as
ai

ng
a

e
la

ri
i

gk
ar

du

er
an

sa

m
ba

eo
un

iri

in
To

al
la

es
ka
ko
m
m

-M

bb

ol
ab

An
Ba

sk
lu

Ra
Ti

no

m
Pa
eo
at

Bu

Pu
ba
Ra
M

Ba
La

Sumber :Data Primer Puskesmas Poleang Barat 2017


Data diatas bahwa persentase tertinggi pemberian Vit yaitu desa Balasari (105,9%)
sedangkan terendah desa Pabbiring (83,9%).
e). Cakupan Pelayanan Neonatal (KN lengkap)
Hasil cakupan pelayanan Kesehatan Bayi diwilayah Kerja Puskesmas
Poleang Barat tahun2017 dapat dilihat pada pada tabel berikut :

Tabel Cakupan Kn 3
UPTD Puskesmas Poleang Barat 2017

KN 3
No Desa
Target Cakupan
1 Toari 95 93,0
2 Matabundu 95 97
3 Timbala 95 90,3
4 Bulumanai 95 92
5 Ranokomea 95 100
6 Rakadua 95 95,6
7 Lameo-Meong 95 90
8 Pabbiring 95 95,6
9 Balasari 95 86,7
10 Babamolingku 95 88,9
11 Analere 95 98,2
Jumlah 95 93.2
Sumber : Data Primer puskesmas Poleang Barat 2017

Grafik 4.
Persentase Cakupan Kunjungan Bayi (Kn3)
UPTD Puskesmas Poleang Barat Tahun 2017

100
100 98.2
97
98
95.6 95.6
96
93 93.2
94 92
92 90.3 90
90 88.9

88 86.7

86
84
82
80
g

u
ea
du

as
ai

g
a

re
n
la

ri

gk
i

in
du
ar

an

eo

m
m

sa
ba
un

le
in
ir
To

es
ko
m

la
ka

na
m

bb

ol
ab

Ba

sk
lu

no

Ra

m
Ti

A
e0

Pa
at

Bu

Pu
ba
Ra

m
M

Ba
La

Data diatas merupakan total cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi di


Puskesmas Poleang Barat sudah cukup baik dimana persentase cakupan mencapai 98
%.
Program Pelayanan KB
Pengertian KB adalah perencanaan kehamilan sehingga kehamilan hanya terjadi
pada waktu yang di inginkan ,jarak antara kehamilan diperpanjang dan kelahiran
selanjutnya dapat dicegah apabila jumlah anak telah mencapai jumlah yang dikehendaki,
untuk membina kesejahteraan seluruh keluarga dengan sebaik-baiknya menuju norma
keluarga kecil bahagia dan sejahtera.
Tujuan :
1). Meningkatkan penggunaan alat kontrasepsi yang efektif
2). Menurunkan angka kelahiran bayi
3). Menurunkan angka kematian ibu hamil
Sasaran :
1). Pasangan usia subur (PUS)
2). Ibu yang mempunyai resiko tinggi
Kegiatan KB :
1). Penyuluhan mengenai KB
2). Pelayanan kontrasepsi
3). Konsultasi keluarga berencana
4). Pencatatan dan pelaporan

Hasil kegiatan Puskesmas Poleang Barat akan pelayanan KB dapat dilihat pada tabel
berikut :

Tabel 15.

Distribusi Aseptor dan Metode Kontrasepsi


UPTD Puskesmas Poleang Barat Tahun 2017

Jml Jenis Kontrasepsi Cak


No Desa
WUS IUD MOP MOW IMP KDM STK PIL Jml (%)
1 Toari 167 1 0 4 9 2 60 3 102 61,6
2 Matabundu 360 1 0 0 11 0 102 11 195 54,2
3 Timbala 340 3 0 0 13 3 115 68 223 65,6
4 Bulumanai 163 0 0 0 10 0 99 22 121 74,2
5 Ranokomea 318 2 0 0 1 0 187 5 192 60,4
6 Rakadua 785 7 1 1 94 0 250 63 432 55
7 Lameo-Meong 174 2 0 0 12 0 63 21 105 60,3
8 Pabbiring 267 6 0 0 5 0 95 9 130 48,7
9 Balasari 149 0 0 0 8 0 57 11 76 51,0
10 Babamolingku 186 0 0 0 5 0 82 13 115 61,8
11 Analere 193 2 0 0 7 0 73 18 107 55,4
Jumlah 3.102 24 1 5 185 5 1183 244 1798 58
Sumber: Data KIA PKM Poleang Barat 2017
Grafik
Persentase Akseptor
UPTD Puskesmas Poleang Barat 2017
80.0 74.2
70.0 65.6
61.0 60.4 60.3 61.8
60.0 55.0 55.4 58.0
54.2
48.7 51.0
50.0
40.0
30.0
20.0
10.0
0.0
i

e
la

i
ng

as
ea
ai
du

ng

u
ar

ar
du

r
gk
ba

an

ale

m
m

iri
To

las
eo
un

ka

in

es
Tim

ko

bb

An
-M

Ba
ab

ol
Ra

sk
lu

no

Pa

m
at

eo
Bu

Pu
Ra

ba
M

Ba
La

B. Upaya Kesehatan Gizi Masyarakat


Upaya Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK) adalah Usaha keluarga untuk memperbaiki gizi
keluarga dilaksanakan oleh keluarga bersama masyarakat dengan bimbingan petugas
Gizi.UPGK bagian dari pembangunan untuk mencapai keluarga yang bahagia sejahtera.
Kegiatan Upaya Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK) adalah :
 Penyuluhan tentang gizi kepada masyarakat lewat ibu- ibu yangdatang ke Puskesmas
maupun yang datang ke posyandu.
 Penimbangan berat badan bayi dan balita, peningkatan gizi dengan pemberian zat
besi (Fe) pada ibu hamil dan menyusui, pemberian makanan tambahan khususnya
pada bumil KEK, serta pemberian vitamin A pada balyi dan Balita.

Target Capaian Program


No Kegiatan Sasaran
(%) Absolut Persen
1 Kunjungan Balita (D/S
Balita Naik Berat Badannya (N/D) 80 80
2 Pemberian Vit. A (6-11 Bln) 85 83
3 Pemberian Vit. A (12-59 Bln) 85 88,9
4 Pemberian Vit. A Ibu Nifas 85
5 ASI Esklusif 40 35
6 Pemberian Tablet Fe Bumil 85 89
7 Pemberian TTD Remaja Putri
8 Pemberian Garam Beryodium 90
9 Kasus Gizi buruk Balita 0 15

1. Pemantauan Pertumbuhan Balita

Grafik
Cakupan D/S Umur 0-23 Bulan
UPTD Puskesmas Poleang Barat Tahun 2017

Grafik 5.
Persentase Cakupan D/S
UPTD Puskesmas Poleang Barat 2017
120
97.2 94.1 94.1
100 90
80.2 79.6 80.5 80.3 82.1 80 83.4
80 76.9

60
40
20
0
i

re
la

i
a
ar

ng

s
ai

a
u

ar

gu
ng
du

ma
me
ba
nd

ale
an
To

las
iri

ilin
eo
ka
Tim

es
lum
bu

ko

bb

An
Ba
M
Ra

mo

sk
ata

no

Pa
o-
Bu

Pu
ba
Ra

me
M

Ba
La

Sumber :Data Primer Puskesmas Poleang Barat 2017

2. Pemantauan Status Gizi Buruk


Tabel Prevalensi Gizi buruk di wilayah UPTD
Puskesmas Poleang Barat 2017

NO Nama Desa Jml Kasus ditangani

2
Matabundu 0 0
3
Timbala 1 1
4
Bulumanai 4 4
5
Ranokomea 0 0
6
Rakadua 2 2
7
Lameo-Meong 1 1
8
Pabbiring 1 1
9
Balasari 2 2
10
Babamoilingku 0 0
11
Analere 2 2
Puskesmas 15 15
Sumber :Data Primer Puskesmas Poleang Barat 2017

Grafik. 6. Penderita Gizi buruk UPTD Poleang Barat 2017


16 15
14

12

10

6
4
4
2 2 2 2
2 1 1 1
0 0 0
0
ng
ea

as
e
du

ng
a
ai
la

i
i

ar
ar

du

gk

r
ba

an

m
ale
m

eo

iri
un

las
To

in
ka

es
m
Tim

ko

bb
M

An
ab

Ba

ol

sk
Ra
lu

no

Pa

m
eo
at

Bu

Pu
ba
Ra
M

Ba
La

Sumber :Data Primer Puskesmas Poleang Barat 2017


Tabel dan Grafik diatas diatas menunjukkan bahwa penderita gizi buruk di wilayah
kerja puskesmas Poleang masih cukup tinggi. Penderita gizi buruk terbanyak terdapat
di desa Bulumanai sebanyak 4 kasus, sedangkan tiga desa yang tidak terdapat kasus
gizi buruk yaitu Matabundu, Ranokomea dan Babamolingku.

3. Berat Badan Bawah Garis Merah ( BGM )


Tabel 17.
Jumlah Balita dengan BGM (Baduta)
UPTD Puskesmas Poleang Barat
Tahun 206 dan 2017

No Desa Jumlah bayi BGM


1 Toari Baduta
40 0
2 Matabundu 77 0
3 Timbala 74 1
4 Bulumanai 36 2
5 Ranokomea 69 0
6 Rakadua 157 1
7 Lameo-Meong 39 1
8 Pabbiring 59 1
9 Balasari 34 1
10 Babamolingku 40 0
11 Analere 40 1
Jumlah 664 8
Sumber :Data Primer Puskesmas Poleang Barat 2017

4. Distribusi Vit. A

Tabel 18. Capaian Pemberian Vit.A


UPTD Puskesmas Poleang Barat 2017

No Desa Cak. Vit. A (6-59 Bln)


Sasaran Capaian %
1 Toari 91 91 100
2 Matabundu 190 152 80
3 Timbala 180 161 89,4
4 Bulumanai 91 86 94,5
5 Ranokomea 170 147 86,4
6 Rakadua 410 363 88,5
7 Lameo-Meong 92 92 100
8 Pabbiring 153 127 83
9 Balasari 79 74 93,6
10 Babamolingku 101 93 90,2
11 Analere 103 91 88,3
Jumlah 1.660 1.477 88,9
Sumber :Data Primer Puskesmas Poleang Barat 2017
Grafik 7.
Persentase Capaian Pemberian Vit.A (6-59 bln) Balita
UPTD Puskesmas Poleang Barat Tahun 2017
Persentase Capaian Pemberian Vit.A
PKM Poleang Barat Tahun 2017
120
100 100
100 94.5 93.6 90.2
89.4 86.4 88.5 88.3 88.9
80 83
80

60

40

20

ng

u
ea

as
ai
u

g
a

re
la

ri

gk
i

in
nd

du
ar

an

eo

m
m

sa
ba

le
in
ir
To

es
ko
ab

la
ka

-M

na
m

bb

ol
Ba

sk
lu

Ra
at

no
Ti

A
eo

Pa
Bu

Pu
M

ba
Ra

Ba
La
Sumber :Data Primer Puskesmas Poleang Barat 2017

Tabel dan Grafik diatas menunjukkan bahwa masih ada beberapa desa cakupan
pemberian Vit. ABalita belum mencapai target.

5. Cakupan Pemberian ASI Eksklusif


Hasil Pemantauan pada ibu melahirkan terhadap pemberian ASI Eksklusif pada
bayi diwilayah Kerja Puskesmas Poleang Barat tahun 2016 dan 2017 dapat dilihat pada
tabel berikut :
Tabel 19.
Cakupan Pemberian Asi Eksklusif
Pada Bulan Februari & Agustus Tahun 2017

No Desa / Kel. 2016 2017


Sasaran % cakupan Sasaran %
1 Toari 18 27,8 17
2 Matabundu 33 0 33
3 Timbala 17 21,2 33
4 Bulumanai 11 4,8 25
5 Ranokomea 31 32,3 35
6 Rakadua 57 8,8 79
7 Lameo-Meong 15 40 20
8 Pabbiring 24 16,7 25
9 Balasari 11 33,6 15
10 Babamolingku 13 0 20
11 Analere 9 0 16
Jumlah 265 17 318

C. Program Pengedalian Penyakit


1. Angka Kesakitan Penyakit Menular.
a) Program P2 ISPA
Data puskesmas Poleang Barat tahun 2017 jumlahangka kesakitan Inpeksi
Saluran Napas Akut (ISPA) umur kurang dari 5 tahun sebanyak 258 orang, penderita
ISPA umur ≥ 5 tahun sebanyak 558 orang, Penderita Pneumonia sebanyak 30 orang
dari 1416 populasi Balita yang ada. Untuk meningkatkan cakupan perlu adanya kerja
sama lintas program dalam mengidentifikasi kasus pneumonia, baik pelayanan dalam
gedung maupun kegiatan luar gedung seperti pada saat posyandu atau puskesmas
keliling. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table berikut ini :

Tabel 20.
Jumlah Penderita ISPA dan Pneumonia
Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Poleang Barat
Tahun 2017
No Nama Desa Populasi ISPA < 5 Pneumonia
Balita Thn
1 Toari Bombana 76 36 3
2 Matabundu 165 14 2
3 Timbala 155 17 3
4 Bulumanai 75 23 1
5 Ranokomea 145 12 2
6 Rakadua 359 72 7
7 Lameo-Meong 79 14 0
8 Pabbiring 122 26 8
9 Balasari 68 13 1
10 Babamolingku 85 14 1
11 Analere 88 17 1
Jumlah 1417 258 29
Sumber: Data Primer Puskesmas Poleang Barat 2017

Grafik Penderita Ispa dan Pneumonia Tahun 2017


300
258
250

200

150

100
72

50 36
23 26 29
14 17 12 14 13 14 17
3 2 3 1 2 7 0 8 1 1 1
0
na

ng

u
ea
du

as
ai

ng
a

e
la

ri

gk
du

er
sa
an
ba

m
m
ba

eo

iri
un

al
in
la
ka

es
m

ko
m
m

bb
-M

An
ab

ol
Ba

sk
lu

Ra
Ti

no
Bo

m
Pa
eo
at

Bu

Pu
ba
Ra
M
i

m
ar

Ba
La
To

b). Program P2 Diare


Kasus Diare yang terjadi dipuskesmas Poleang Barat tahun 2017 sebanyak
217 kasus dengan jumlah penderita terbanyak di desa Rakadua yaitu sebanyak 66
penderita. Namun jumlah kasus ini tidaklah menunjukkan suatu kejadian Luar Bias
(KLB).

Tabel 21.
Jumlah kasus Diare
Di Wilayah kerja UPTD Puskesmas Poleang Barat
Tahun 2017

No Nama Desa Jml Kasus Diare


Sasaran Capaian %
1 Toari Bombana 22
2 Matabundu 18
3 Timbala 18
4 Bulumanai 20
5 Ranokomea 28
6 Rakadua 66
7 Lameo-Meong 8
8 Pabbiring 17
9 Balasari 4
10 Babamolingku 6
11 Analere 10
Jumlah 217
Sumber: Data Primer Puskesmas Poleang Barat 2017

c). Program P2 TB Paru


Penderita Tuberkulosis Paru (TB Paru) di Poleang Barat selalu menunjukkan
prevalensi yang cukup tinggi. Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil BTA positif.
Penemuan kasus TB diperlukan kerjasama lintas program yang ada di puskesmas.
Untuk mengetahui distribusi penderita TB dapat dilihat pada table berikut ini.

Tabel 22.
Penderita TB Paru di Wilayah Kerja
UPTD Puskesmas Poleang Barat Tahun 2017

Kasus TB
No Desa Target Cak %
1 Toari Bombana 3 1 33,3
2 Matabundu 7 3 42,9
3 Timbala 6 2 33,3
4 Bulumanai 3 2 66,7
5 Ranokomea 6 2 33,3
6 Rakadua 14 10 71,4
7 Lameo-Meong 3 2 66,7
8 Pabbiring 5 4 80
9 Balasari 3 2 66,7
10 Babamolingku 3 1 33,3
11 Analere 4 1 25
Jumlah 57 30 52,6
Sumber: Data Primer Puskesmas Poleang Barat 2017
Grafik
Persentase Capaian TB Paru
UPTD Puskesmas Poleang Barat 2017
90
80
80 71.4
70 66.7 66.7 66.7
60 52.6
50 42.9
40 33.3 33.3 33.3 33.3
30 25
20
10
0

re
la

i
a

ng

as
ai

ar
u

u
a

du
ba

me

ale
nd

an

on
an

gk

sm
las
iri
ka
Tim

lum
bu

lin
Me
ko
b

bb

An
Ba

ske
om

Ra

mo
ata

no

Pa
o-
Bu

Pu
iB

Ra

me
M

ba
ar

Ba
La
To

Data diatas menunjukan bahwa distribusi penderita TB paru diwilayah kerja


puskesmas Poleang Barat cenderung merata disetiap desa. Tahun 2017persentase
penderita tertinggi adalah desa Pabbiring (80%), yang paling rendah desa Analere
(25%).

d). Program Malaria


Tahun 2017 di puskesmas Poleang Barat tidak ditemukan adanya kasus penderita malaria.

e). Program P2Demam Berdarah


Kecamatan Poleang Barat merupakan daerah endemis penyakit Demam
Berdarah.Tahun 2017jumlah kunjungan dengan suspek demam berdarah sebanyak 70
orang. Distribusi penderita demam berdarah dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 23.
Distribusi PenderitaDBD di Wilayah kerja
UPTD Puskesmas Poleang Barat Tahun 2017
No Nama Desa Jumlah Kasus CFR
1 Toari Bombana 5 0
2 Matabundu 5 0
3 Timbala 5 0
4 Bulumanai 3 0
5 Ranokomea 10 0
6 Rakadua 23 0
7 Lameo-Meong 7 0
8 Pabbiring 7 0
9 Balasari 3 0
10 Babamolingku 0 0
11 Analere 2 0
Jumlah 70 0
Sumber: Data Primer Puskesmas Poleang Barat 2017

Grafik 8.
Distribusi Penderita DBD di Wilayah kerja
UPTD Puskesmas Poleang Barat Tahun 2017

80
70
70

60

50

40

30
23
20
10
10 5 5 5 7 7
3 3 2
0
0
ari

re
la

ari
a

g
ai

as
a
du

ng

u
du

irin
ba

me

ale
To

an

gk

sm
las
un

eo
ka
Tim

lum

lin
bb
ko

An
Ba

ske
tab

-M
Ra

mo
no

Pa
Bu

Pu
eo
Ma

Ra

ba
Lam

Ba

Sumber: Data Primer Puskesmas Poleang Barat 2017


Dari tabeldan grafik diatas dilihat bahwa kasus demam berdarah terbanyak di desa
Rakadua dengan 23 kasus.Didesa Babamolingku tidak ditemukan adanya penderita
demam berdarah pada tahun 2017.Tidak ditemukan adanya kematian akibat penyakit
demam berdarah (CFR 0).

f). Program P2 Kusta


Penderita Kusta di puskesmas Poleang Barat tahun 2017sebanyak 5 orang
yang ditangani dan diobati di puskesmas Poleang Barat.

Tabel 24.
Prevalensi Penyakit Kusta di wilayah kerja
UPTD Puskesmas Poleang Barat Tahun 2017

No Nama Desa Jml Penderita Kusta


Anak Dewasa
No Nama Desa
1 Toari 0 0
2 Matabundu 0 0
3 Timbala 0 1
4 Bulumanai 0 2
5 Ranokomea 0 1
6 Rakadua 0 0
7 Lameo-Meong 0 0
8 Pabbiring 0 1
9 Balasari 0 0
10 Babamolingku 0 0
11 Analere 0 0
Jumlah 0 5
Sumber: Data Primer Puskesmas Poleang Barat 2017
Dari data ditas menunjukan jumlah angka kesakitan penderita Kusta tahun
2017sebanyak 5 orang terbanyak di desa Rakadua dengan jumlah penderita 2 orang.

g). Program P2 Rabies


Grafik
Kasus Rabies UPTD Puskesmas Poleang Barat Tahun 2017
6

5
5

2
2

1 1 1
1

0 0 0 0 0 0 0
0
i

re
la

i
ng

s
ai

a
u
ar

ng

u
ar

ma
du
me
ba
nd

gk
an

ale
To

ir i

las
eo
ka
Tim

lin

es
lum
bu

ko

bb

An
Ba
M
Ra

sk
mo
ata

no

Pa
o-
Bu

Pu
me
Ra

ba
M

Ba
La

Berdasarkan grafik diatas menunjukkan bahwa kasus Rabies di puskesmas


Poleang Barat Tahun 2017 sebanyak 5 kasus., terbanyak di desa Rakadua 2
kasus.

2. Angka Kesakitan Penyakit Tidak Menular


a). Hipertensi
Data Puskesmas Poleang Barat Tahun 2017jumlah penderita Hipertensi
yang berkunjung ke Puskesmas sebanyak 1012 orang. Prevalensi penderita hipertensi
di puskesmas Poleang Barat tahun 2017 dapat dilihat pada grafik berikut ini
Tabel.
Prevalensi Hipertensi di wilayah kerja
UPTD Puskesmas Poleang Barat
Tahun 2017
NO Pddk > 18 Thn Pddk diperiksa Hipertensi
L P Jmh L P Jmh L P Jmh
1 Kec. Poleang 214
Barat 4643 4512 9155 123 889 1012 41 172

Sumber: Data Primer Puskesmas Poleang Barat 2017

Grafik
Persentase Penderita Hipertensi
Menurut Jenis Kelamin 2017
90
80.8
80
70
60
50
40
30
19.2
20
10
0
Laki - Laki Perempuan

Data diatas menujukkan bahwa Penyakit hipertensi lebih banyak diderita oleh
perempuan (80,8%).

Grafik 9.

b). Diabetes Melitus (DM)


…………………..
c). Gastritis/Tukak Lambung
Jumlah kasus Gastritis/Tukak Lambung yang berkunjung ke Puskesmas
Poleang Barat tahun 2017 sebanyak 708 kasus. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada grafik berikut :

Grafik 10.
Jumlah Penderita Gastritis / Tukak Lambung
Di wilayah kerja UPTD Puskesmas Poleang Barat
Tahun 2017

800
700
708
600
500
400
300
200 201
99
100 76
67
63
55
0 37 43
36 31
ari

la
To

ba

a
me
Tim

du

g
ko

g
ka

on

irin

ari
no

Ra

Me

ai
las
bb
Ra

an

re
Ba
eo

Pa

gk
lum

ale

as
Lam

lin

sm
An
Bu

mo

ske
ba

Pu
Ba

Sumber :Data Primer Puskesmas Poleang Barat 2017

d). Penyakit Sistem Otot


Data Puskesmas Poleang Barat jumlah kasus Gangguan Sistem Otot tahun
2017 sebanyak 461 kasus atau ( ) dari jumlah kunjungan kasus yang berkunjung ke
Puskesmas. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik berikut :

Grafik 11.
Jumlah Penderita Penyakit Sistem Otot
Di UPTD Puskesmas Poleang Barat
Tahun 2017

500
450
400 461
350
300
250
200
150
121
100 56
47
50 38
34 42
0 23 33 36
31
ari

la
To

ba

a
me
Tim

du

g
ko

g
ka

on

irin

ari
no

Ra

Me

ai
las
bb
Ra

an

re
u
Ba
eo

Pa

gk
lum

ale

as
Lam

lin

sm
An
Bu

mo

ske
ba

Pu
Ba
Sumber: Data Primer Puskesmas Poleang Barat 2017
e). Penyakit Kulit Alergi
Data perbandingan jumlah kasus Penyakit Kulit Alergi Puskesmas
Poleang Barat tahun 2017 sebanyak 289 kasus atau ( %) dari jumlah kunjungan kasus
yang berkunjung ke Puskesmas. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik
berikut :

Grafik 12
Jumlah Penderita Penyakit Kulit Alergi
Di UPTD Puskesmas Poleang Barat
Tahun 2017
300
289
250

200

150

100 87

50 31
23 21 28
22
0 18 16 22 21
i
ar

la
To

ba

a
me

a
Tim

du

ng
ko

ng
ka

i
eo

ar
no

iri
Ra

ai
oM

las
bb

an

u
Ra

re
gk
Ba
Pa

lum

s
ale
me

ma
lin

An
La

mo
Bu

es
sk
ba

Pu
Ba
Sumber: Data Primer Puskesmas Poleang Barat 2017

f). Penyakit Kulit Infeksi


Jumlah Penderita yang berkunjung ke puskesmas Poleang Barat dengan
kasus penyakit kulit infeksitahun 2017 sebanyak 328 kasus.Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada grafik dibawah ini :

Grafik13.
Jumlah Penderita Penyakit Kulit Infeksi
DiUPTD Puskesmas Poleang Barat
Tahun 2017
350

300
318
250

200

150

100 95
37
50 32
24
28
0 22
18 16 22 24
i
ar

la

ea
ba
To

ua

ng
m
m

g
d
ko

eo

ri
ka
Ti

ai
iri
no

sa

u
M
Ra

an

gk
bb

e
la
Ra

as
eo

er
m

in
Ba
Pa

m
al
m

lu

ol

es
An
La

Bu

sk
ba

Pu
Ba
Sumber: Data Primer Puskesmas Poleang Barat 2017

D. Program Imunisasi
Imunisasi merupakan upaya yang dilakukan dalam rangka pencegahan penyakit yang dapat
dicegah dengan imunisasi (PD3I) Adapun kegiatan ini dapat dilihat pada
1. Cakupan Imunisasi Dasar
Tabel 25.
Cakupan Kegiatan Program Imunisasi Dasar
Bayi 0-11 Bulan Di UPTD Puskesmas Poleang Barat2017
Cakupan Imunisasi
No Jenis Imunisasi
Target (%) Capaian (%)
1 HB 0 90 91
2 BCG 95 72
3 DPT-HB-HIB 1 90 88,4
4 DPT-HB-HIB 2 90 93,3
5 DPT-HB-HIB 3 90 81,4
6 POLIO 1 90 85
7 POLIO 2 90 88
8 POLIO 3 90 81,1
9 POLIO 4 90 81,1
10 CAMPAK 95 94,4
Sumber: Data Primer Puskesmas Poleang Barat 2017
Grafik
Cakupan Imunisasi Dasar Tahun 2017
Target (%) Capaian (%)
95 95 94.4
90 91 90 88.4 90 93.3 90 90 90 88 90 90
81.4 85
81.1 81.1
72
G
0

K
1

3
BC

PA
HB

LIO

LIO

LIO

LIO
IB

IB

IB
-H

-H

-H

M
PO

PO

PO

PO
HB

HB

HB

CA
T-

T-

T-
DP

DP

DP

2. Cakupan Imunisasi Lanjutan (Boster)

Tabel 26.
Cakupan Program Imunisasi Lanjutan (Boster)
Balita (18-36 Bulan) Di UPTD Puskesmas Poleang Barat
Tahun 2017

Cakupan Imunisasi
No Jenis Imunisasi
Target Cak %
1 Boster DPT-HB HIB 85 % 138 78
2 Boster Campak 85 % 159 90
Sumber: Data Primer Puskesmas Poleang Barat 2017

3. Cakupan Imunisasi Anak sekolah (BIAS)


Tabel 27.
Cakupan Imunisasi Anak Sekolah Dasar (BIAS)
Di wilayah kerja UPTD Puskesmas Poleang Barat
Tahun 2017

No Jenis Imunisasi Cakupan Imunisasi


Target Cak %
1 Kelas 1 :
a. Campak 95 % 287 100
b. DT 95% 287 100
2 Kelas 2 dan Kelas 3 :
Imunisasi TD 252 100
Sumber: Data Primer Puskesmas Poleang Barat 2017

4. Cakupan Desa UCI


Tabel 28.
Cakupan Desa UCI di wilayah kerja
UPTD Puskesmas Poleang Barat
Tahun 2017

NO DESA / KEL JUMLAH DESA % DESA


1 Toari DESA
1 UCI
1 UCI
100
2 Matabundu 1 1 100
3 Timbala 1 1 100
4 Bulumanai 1 1 100
5 Ranokomea 1 1 100
6 Rakadua 1 0 0
7 Lameo-Meong 1 1 100
8 Pabbiring 1 1 100
9 Balasari 1 1 100
10 Babamolingku 1 1 100
11 Analere 1 1 100
TOTAL PUSKESMAS 11 10 91 %
Sumber: Data Primer Puskesmas Poleang Barat 2017
.
c. Upaya Promosi Kesehatan
Promosi Kesehatan Puskesmas adalah Upaya Puskesmas melaksanakan
pemberdayaan kepada masyarakat untuk mencegah penyakit dan meningkatkan kesehatan
setiap individu, keluarga serta lingkungannya secara mandiri agar berprilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS).
Strategi utama promosi kesehatan adalah :
1. Pemberdayaan
2. Bina suasana
3. Advokasi
Adapun kegiatan yang telah dilakukan adalah :
1. Penyuluhan kesehatan individu, kelompok khusus dan masyarakat yang mencangkup :
a. Penyuluhan PHBS
b. Penyuluhan KIA-KB
c. Penyuluhan Penyakit Menular dan Imunisasi
d. Penyuluhan Gizi
2. Memasang poster-poster di Puskesmas Induk, Pustu, Polindes dan Posyandu
3. Melakukan Aksi Cekal Demam Berdarah pada saat wabah dengan menyebarkan leafet
tentang penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)
4. Membuat jadwal penyuluhan selama setahun, pencatatan dan pelaporan setiap bulan
kepada Dinas Kesehatan Kabupaten.
Tabel 29.
Data Rumah ber PHBS
UPTD Puskesmas Poleang Barat Tahun 2017

No Sasaran Cakupan PHBS


Desa
Absolut %
1 Toari 179 58 32,4
2 Matabundu 329 78 23,7
3 Timbala 310 94 30,3
4 Bulumanai 219 52 23,7
5 Ranokomea 287 80 27,8
6 Rakadua 709 176 24,8
7 Lameo-Meong 178 54 30,3
8 Pabbiring 268 66 24,6
9 Balasari 186 47 25,2
10 Babamolingku 189 30 15,8
11 Analere 167 21 12,5
Jumlah 3.021 808 26,7
Sumber: Data PrimerPuskesmasPoleang Barat 2017
Grafik
Persentase Rumah Tangga Ber PHBS Tahun 2017
35 32.4
30.3 30.3
30 27.8 26.7
24.8 24.6 25.2
25 23.7 23.7

20
15.8
15 12.5
10
5

0
i

re
la

i
ng

s
ai

a
u
ar

ng

u
ar

ma
du
me
ba
nd

gk
an

ale
To

iri

las
eo
ka
Tim

lin

es
lum
bu

ko

bb

An
Ba
M
Ra

sk
mo
ata

no

Pa
o-
Bu

Pu
me
Ra

ba
M

Ba
La

Tabel 30.
Strata Posyandu di wilayah kerja
UPTD Puskesmas Poleang Barat 2017

Strata Posyandu
No Desa Jumlah
Pratama Madya Purnama Mandiri
1 Toari 0 0 1 0 1
2 Matabundu 0 0 1 0 1
3 Timbala 0 0 2 0 2
4 Bulumanai 0 0 1 0 1
5 Ranokomea 0 0 2 0 2
6 Rakadua 0 0 2 0 2
7 Lameo-Meong 0 0 1 0 1
8 Pabbiring 0 0 2 0 2
9 Balasari 0 1 1 0 2
10 Babamolingku 0 1 1 0 2
11 Analere 0 0 1 0 1
Jumlah 0 2 15 0 17
Sumber :Data PrimerPuskesmasPoleang Barat 2017
Tabel 31.
Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat
UPTD Puskesmas Poleang Barat Tahun 2017

No Desa Upaya Kes. Bersumber Masyarakat (UKBM)


Pustu Poskesdes Polindes Posbindu
1 Toari 0 1 0 1
2 Matabundu 0 0 1 1
3 Timbala 1 1 0 1
4 Bulumanai 0 1 0 1
5 Ranokomea 0 1 0 1
6 Rakadua 0 0 0 1
7 Lameo-Meong 1 1 0 1
8 Pabbiring 0 1 0 1
9 Balasari 0 1 0 1
10 Babamolingku 0 1 0 1
11 Analere 0 1 0 1
Jumlah 2 9 1 11
Sumber :Data PrimerPuskesmasPoleang Barat 2017

d. Program Kesehatan Lingkungan


Tujuan dari pelaksanaan program ini untuk menanggulangi dan menghilangkan unsure
fisik dari lingkungan sehinggatidak menjadi faktor risiko timbulnya masalah kesehatan.
Ruang lingkup kegiatannya adalah:
1. Insfeksi Saraa Air Bersih.
2. Inspeksi Sanitasi Perumahan.
3. Pengawasan dan pemeriksaan WC keluarga
4. Pemeriksaan dan pengawasan sarana pembuangan sampah
5. Pemeriksaan dan pengawasan sarana pembuangan air limbah.
6. Pengawasan tempat-tempat umum (TTU)
7. Pemberantasan jentik dan pengendalian vector.

Data program kesehatan lingkungan Puskesmas Poleang Barat tahun 2017 dari
dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel .
Penduduk Dengan Akses Sanitasi Layak (Jamban)
UPTD Puskesmas Poleang Barat Tahun 2017

No Desa Tahun 2016 Tahun 2017


Pddk Pddk Jamban Pddk Pddk Jamban
dgn Sehat dgn Sehat
Akses (%) Akses (%)
Jamban Jamban
1 Toari 738 548 79,1 763 500 76,5
2 Matabundu 1594 828 51,9 1646 897 51.0
3 Timbala 1503 1147 76,3 1551 994 75,4
4 Bulumanai 724 326 45 746 414 37,4
5 Ranokomea 1408 1049 74,5 1454 907 76,6
6 Rakadua 3479 1248 35,9 3585 1365 37,2
7 Lameo-Meong 770 479 62,2 793 541 54,4
8 Pabbiring 1180 776 65,8 1216 754 61,5
9 Balasari 654 19 2,9 680 65 1,6
10 Babamolingku 823 15 1,8 850 60 1,5
11 Analere 854 20 2,3 882 63 1,7
Jumlah 13.727 6491 47,3 14.166 6560 44,4

Tabel
Penduduk Dengan Akses Air Minum Layak
UPTD Puskesmas Poleang Barat Tahun 2016 dan 2017

Tahun 2016 Tahun 2017


Pddk dgn Air Pddk dgn Air
No Desa Akses Minum Pddk Akses Minum
Pddk
Air Minum Layak Air Minum layak
(%) (%)
1 Toari 738 659 89,3 763 763 100
2 Matabundu 1594 992 62,2 1646 1646 100
3 Timbala 1503 1189 79,1 1551 1551 100
4 Bulumanai 724 670 92,5 746 746 100
5 Ranokomea 1408 1239 88 1454 1454 100
6 Rakadua 3479 1129 32,5 3585 3585 100
7 Lameo-Meong 770 730 94,8 793 793 100
8 Pabbiring 1180 1067 90,2 1216 1216 100
9 Balasari 654 547 83,2 680 680 100
10 Babamolingku 823 754 91,6 850 850 100
11 Analere 854 623 72,9 882 882 100
Jumlah 13.725 9.599 69,9 14.166 14166 100
Sumber :Data Primer PuskesmasPoleang Barat 2017
Tabel 32.
Cakupan Kegiatan Program Kesling
UPTD Puskesmas Poleang Barat 2017

Yang diperiksa
No Jenis Kegiatan Sasaran Target
Abs. %
1 Insfeksi SAB 194 194 100
2 Inspeksi Sanitasi Perumahan 3097 3097 100
3 Kepemilikan Jamban keluarga 3097 3097 100
4 Kepemilikan SPAL 3097 3097 100
5 Kepemilikan TPS 3097 3097 100
6 Pemeriksaan TTU 174 174 100
7 Sarana air bersih dgn SGL/PDAM/BOR 194 194 100
8 Akses Air Minum Berkualitas 14166 14166 100
Sumber :Data Primer PuskesmasPoleang Barat 2017

Tabel 33.
Desa Yang Melaksanakan STBM
Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Poleang Barat
Tahun 2017

No Desa Sanitasi Total Berbasis Masyarakat


Desa Melak. Desa Stop BABS Desa STBM
1 Toari 1 0 1
2 Matabundu 1 0 1
3 Timbala 1 0 1
4 Bulumanai 1 0 1
5 Ranokomea 1 0 1
6 Rakadua 1 0 1
7 Lameo- 1 0 1
8 Pabbiring 1 0 1
Meong
9 Balasari 1 0 1
10 Babamolingku 1 0 1
11 Analere 1 0 1
Jumlah 11 0 11
Sumber :Data PrimerPuskesmasPoleang Barat 2017
e. Upaya Pengobatan

Grafik 14
Persentase Penggunaan Obat Generik & Paten
Puskesmas Poleang Barat Tahun 2017

97
100
90
80
70
3
60
50
40
30
20
10
0
OBAT GENERIK OBAT PATEN

Sumber :Data PrimerPuskesmasPoleang Barat 2017

Tabel 34.
Daftar 20 Pemakaian ObatTerbesar
UPTD Puskesmas Poleang Barat Tahun 2017

No Nama Obat Satuan Jml Pemakaian


1 Vit. B. Kompleks Tablet 13.884
2 Klorfeniramin Maleat (CTM) Tablet 12.439
3 Parasetamol 500 mg Tablet 11.691
4 Dexametason 0,5 mg Tablet 11.340
5 Ibuprofen 400 mg Tablet 10.000
6 Asam Mefenamat 500 mg Tablet 9.960
7 Prednison Tablet 8.751
8 Amoksisilin 500 mg Tablet 6.781
9 Kaptopril 12,5 mg Tablet 6.170
10 Besi II (Tablet tambah darah) Tablet 5.990
11 Natrium Diklofenat 25 mg Tablet 5.770
12 Sefadroksil 500 mg Tablet 4.860
13 Asam Ascorbat Tablet 4.913
14 Antalgin Tablet 4.747
15 Bromeksin Tablet 4.500
16 Ranitidin Tablet 3.700
17 Thiamin Tablet 3.415
18 Ciprofloksasin Tablet 3.000
19 Kotrimoksasol 480 mg Tablet 2.950
20 Antasida Tablet 2.920
Sumber : Data Primer Puskesmas Poleang Barat 2017
Upaya Kesehatan Pengembangan
1. Upaya Kesehatan Sekolah ( UKS )
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang dilaksanakan Puskesmas Poleang Barat
meliputi :
a) Penjaringan anak sekolah ( SD dan SMP
b) Pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak sekolah (BIAS)
c) Penyuluhan HIV / AIDS (SMP dan SMA)
d) Kesehatan Olah Raga
e) Pemeriksaan dan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut
2. Upaya Kesehatan Olah Raga
Program kesehatan olahraga bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan
khususnya kesehatan jasmani,melalui latihan- latihan fisik yang berpengaruh langsung
dan penting terhadap produktivitas kerja. Program kesehatan olahraga baru sebatas
kegiatan disekolah dasar, sedangkan kegiatan olah raga di masyarakat belum terlaksana
sebagaimana mestinya.
3. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat
Upaya kesehatan masyarakat merupakan perpaduan antara keperawatan dan
kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta masyarakat secara aktif dan
mengutamakan pelayanan, peningkatan dan pencegahan secara berkesinambungan tanpa
melalaikan pelayanan pengobatan dan pemulihan, secara menyeluruh dan terpadu,
ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok serta masyarakat sebagai satu kesatuan
utuh, melalui proses keperawatan untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara
mandiri dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan.
Tujuannya: Meningkatkan derajat kesehatan dan kemampuan masyarakat secara
menyeluruh dalam memelihara kesehatan untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal
menuju Desa/Kelurahan Sehat serta Kecamatan Sehat

4. Upaya Kesehatan Kerja


Kesehatan kerja merupakan kegiatan tambahan Puskesmas yang ditujukan
terutama pada masyarakat pekerja informal diwilayah kerja Puskesmas dalam rangka
upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit serta kecelakaan yang berkaitan dengan
pekerjaan di lingkungan kerja.

5. Upaya Kesehatan Jiwa


Upaya kesehatan jiwa adalah upaya kesehatan pengembangan yang dilaksanakan
petugas Puskesmas.Bentuk kegiatannya berupa pendataan jumlah penderita yang
mengalami gannguan jiwa di wilayah kerja puskesmas Poleang Barat, dan penyuluhan
mengenai gangguan jiwa kepada keluarga penderita.

Tabel 35.
Distribusi Penderita Gangguan Jiwa di wilayah Kerja
UPTD Puskesmas Poleang Barat Tahun 2016 - 2017

No Jumlah Penderita
Desa Jumlah keterangan
Laki-laki Perempuan
1 Toari Bombana 0 0 0 Skizopren
2 Matabundu 0 0 0 Skizopren
3 Timbala 2 1 3 Skizopren
4 Bulumanai 1 1 2 Skizopren
5 Ranokomea 2 1 3 Skizopren
6 Rakadua 3 1 4 Skizopren
7 Lameo-Meong 0 0 0 Skizopren
8 Pabbiring 1 2 3 Skizopren
9 Balasari 0 0 0 Skizopren
10 Babamolingku 3 0 3 Skizopren
11 Analere 0 0 0 Skizopren
Jumlah 12 6 18
Sumber : Data Primer Puskesmas Poleang Barat 2017

6. Upaya Kesehatan Usia Lanjut


Upaya Kesehatan Usia Lanjut merupakan Program yang dilaksanakan untuk
memberikan pelayanan kesehatan pada Usia Lanjut agar masalah kesehatan yang
dihadapi dapat tertangani sedini mungkin. Dalam melaksanakan program kesehatan usia
lanjut Puskesmas Poleang Barat dilakuan dengan program Posbindu. Program ini
dilaksanaan dengan cara melakukan screening terhadap penyakit Tidak Menular(PTM)
khususnya hipertensi dan DM dimasyarakat.

Tabel 36.
Hasil Pelaksanaan Posbindu di wilayah kerja
UPTD Puskesmas Poleang Barat Tahun 2017

Jenis Kegiatan
No Desa Jumlah
Screening HT Screening DM
1 Toari Bombana
2 Matabundu
3 Timbala
4 Bulumanai
5 Ranokomea
6 Rakadua
7 Lameo-Meong
8 Pabbiring
9 Balasari
10 Babamolingku
11 Analere
Jumlah
Sumber : Data Primer Puskesmas Poleang Barat 2017

7. Program Pembinaan Pengobatan Tradisional.


Program pembinaan pengobatan tradisional merupakan salah satu program
Puskesmas untuk mendayagunakan peran serta masyarakat khususnya dalam pengobatan
masyarakat secara tradisional.
Tabel 37.
Daftar Jenis Pengobatan Tradisional di wilayah kerja
UPTD Puskesmas Poleang Barat Tahun 2017

Jenis Pengobatan Tradisional Jumlah


No Desa

1 Toari Bombana
2 Matabundu
3 Timbala
4 Bulumanai
5 Ranokomea
6 Rakadua
7 Lameo-Meong
8 Pabbiring
9 Balasari
10 Babamolingku
11 Analere
Jumlah
Sumber : Data Primer Puskesmas Poleang Barat 2017

Hasil Pelaksanaan Progran Pelayanan Kesehatan


Gambaran hasil cakupan pelaksanaan program pelayanan kesehatan di puskemas
Poleang Barat bulan Januari sampai dengan Desember 2017 adalah sebagai berikut :
1. Pelayanan Kesehatan Rawat Jalan Dalam Gedung
a). Poli Umum
Jumlah kunjungan di poli umum pada tahun 2017 dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut

Tabel 38.
Jumlah kunjugan di Poli Umum
UPTD Puskesmas Poleang Barat Tahun 2017

No Nama Penyakit Jml Kasus


1 ISPA 816
2 Dispepsia 708
3 Penyakit Pada Sis. Otot dan Tulang 461
4 Penyakit Kulit Infeksi 328
5 Penyakit Kulit Alergi 289
6 Os Febris 247
7 Diare 217
8 Hipertensi 169
9 Kecelakaan dan Ruda Paksa 105
10 Infeksi saluran Pernapasan bawah 97
11 Infeksi saluran kemih 43
12 Infeksi telinga tengah 42
13 Penyakit Mata lain-lain 39
14 Penyakit susunan syaraf 23
15
16
17
18
19
20
Total
Sumber : Data Primer Puskesmas Poleang Barat 2017
Grafik
Jumlah kunjugan di Poli Umum
UPTD Puskesmas Poleang Barat Tahun 2017

900 816
800
708
700
600
500 461
400 328
289
300 247 217
200 169
105 97
100 43 42 39 23
0
e
A

sia

is

i
gi
i

ih

af
ns

a
g

alu wah
ks

ar
ISP

br

ga
ks

lai
lan

er

ar
ep

rte
fe

Di
Fe

Pa

en

n-
ke
Al

sy
n

ba
Tu
sp

lai
I

at
Os
lit

da
p

n
it
Di

an
an

Hi

ra

na
Ku
l

ng

a
Ku

Ru

at
as
td

su
eli
it

M
it

ap

su
to

ak

is

it
da
ak

rn

it
.O

ny

ks

ks

it
ny

ak
n

Pe

ak
fe

fe
Pe
Sis

aa
Pe

ny
In

In

ny
n
lak

Pe
a

ra

Pe
ad

ce

alu
P

Ke
it

is
ak

ks
ny

fe
Pe

In

Sumber : Data Primer Puskesmas Poleang Barat 2017

Pada tabel diatas menunjukkan bahwa kunjungan kasus tertinggi pada tahun 2017 adalah
ISPA sebanyak 816 kasus, selanjutnya dyspepsia 708 kasus dan kunjungan terendah
adalah penyakit pada susunan syaraf 23 kasus

Tabel 39.
Jumlah Kunjungan Rawat Jalan Menurut Jenis Kunjungan
UPTD Puskesmas Poleang Barat Tahun 2017

Jumlah Kunjungan Dengan


No Total
Jenis Kunjungan KIS BPJS ASKES JKD UMUM
1 Rawat Jalan 1.619 3.435 448 2.409 106 8.185
Sumber : Data Primer Puskesmas Poleang Barat 2017
Grafik 15.
Peresentase Kunjungan Rawat jalan
UPTD Puskesmas Poleang Barat 2017

1%
20%
30%

KIS
BPJS
ASKES
JAMKESDA
UMUM
6%
43%

Data diatas menunjukkan bahwa kunjungan terbanyak adalah pasien dengan kartu BPJS
yaitu sebanyak 3.435 orang (43,4%). Sedang kunjungan terendah adalah pasien umum
yaitu 106 orang (1,29%).

2. Pelayanan Kesehatan Rawat Inap


Tabel 39.
Jumlah Penderita Rawat Inap
UPTD Puskesmas Poleang Barat 2017

No Jenis Penyakit Jumlah Penderita Ket


1 Gastritis 14 orang sembuh
2 Susp. Hepatitis 2 orang sembuh
3 Susp. Demam Berdarah 7 orang sembuh
4 Hipertensi 3 orang sembuh
5 Diare 17 orang Sembuh
6 Kecelakaan Lalu Lintas 3 orang Sembuh
7 Otitis Media Mandibulla 1 orang Sembuh
8 TB Paru 1 orang Sembuh
9 Vertigo 2 orang sembuh
10 Kejang Demam 3 orang sembuh
11 Bronchitis kronis 2 orang sembuh
12 Susp. Thipoid 1 orang sembuh
13 Multiple VL 1 orang sembuh
14 Shock Haemorragik 1 orang sembuh
15 Os Febris 3 orang sembuh
Jumlah 61 orang

Persentase Penderita Rawat Inap


Menurut Penyebab Penyakit
UPTD Poleang Barat Tahun 2017

44.3
Penyakit Infeksi
Penyakit Non Infeksi

55.7

3. Poli Gigi
Jenis kunjungan poli gigi pada tahun 2017 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut
:
Ruang lingkup kegiatan pelayanan kesehatan gigi adalah sebagai berikut :
1). Melakukan pemeriksaan kesehatan gigi untuk anak sekolah
2). Penyuluhan kesehatan gigi di sekolah
3). Pelayanan Medik gigi dasar, meliputi
- Pelayanan pengobatan gigi
- Merujuk kasus yang tidak dapat ditanggulangi
- Memelihara peralatan atau obat-obatan
4). Pencatatan dan pelaporan
Tabel 40.
Jenis Kunjungan Penyakit di poli Gigi
UPTD Puskesmas Poleang Barat 2017

No Jenis Penyakit Jumlah


1 Karies gigi
2 Penyakit pulpa dan jaringan pengikat
3 Gingivitis dan penyakit Peridontal
4 Gangguan Gigi dan jaringan penyangga
5 Penyakit pada Rongga mulut
Total
Sumber : Data Primer Puskesmas Poleang Barat 2017

d). Unit Gawat Darurat


Tabel 41.
Jumlah Pelayanan di UGD
UPTD Puskesmas Poleang Barat 2017
No Jenis Penyakit Jumlah Kasus Ket
1 Kecelakaan Lalu Lintas 43 Kasus
2 Gastritis 7 Kasus
3 Kecelakaan dan Ruda Paksa 38 Kasus
4 Susp. DbD 4 Kasus
5 Hipertensi 2 Kasus
6 Diare 17 Kasus
7 Kecelakaan Lalu Lintas 3 Kasus
8 Vertigo 2 Kasus
9 Kejang Demam 3 Kasus
10 Multiple VL 1 Kasus
11 Shock Haemorragik 1 Kasus
12 Os Febris 3 Kasus
13 Vomitus 1 Kasus
14 Jumlah 124 kasus
Sumber : Data Primer Puskesmas Poleang Barat 2017
BAB V

SUMBER DAYA KESEHATAN

A. Sumber Daya dan Sarana


1. Sumber Daya Manusia
Upaya kesehatan membutuhkan sumber daya manusia yang memadai,
kemampuan untuk memberikan pelayanan kesehatan akan memberikan dampak kepada
peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Berdasarkan data yang ada dipuskesmas
Poleang Barat ,jumlah tenaga yang ada sebanyak 62 orang yang terdiri dari: PNS, tenaga
PTT,PHTT, Perawat Desa dan tenaga Sukarela. Untuk melihat jenis tenaga di Puskesmas
Poleang Barat tahun 2017 dapat di lihat pada Tabel berikut :

Tabel 42.
Data Jumlah Tenaga Kesehatan
UPTD Puskesmas Poleang Barat Tahun 2017

JUMLAH
NO URAIAN PNS/ PTT PHTT SUKA TOTAL
CPNS RELA
1 Dokter Umum 0 1 0 0 1
2 Dokter Gigi 1 0 0 0 1
4 S1 Keperawatan 0 0 2` 3 5
5 S1 kesmas 1 0 0 3 4
6 Apoteker 1 0 0 0 1
8 D.III Keperawatan 1 0 10 2 13
D.IV Kebidanan 2 0 0 0 2
10 D.III Kebidanan 1 8 11 9 2
12 D.III / IV Gizi 2 0 0 1 3
13 D.III Kesling 1 0 0 2 3
14 Perawat Gigi 0 0 0 1 1
15 Tenaga Non Kes. 0 0 1 0 1
16 Perawat Desa 0 0 8 0 8
Jumlah Tenaga 10 9 24 21 62
Sumber :Data Primer Puskesmas Poleang Barat 2017

2. Sarana
Sarana kesehatan sebagai salah satu sumber daya kesehatan dewasa ini terus
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan, hal ini bertujuan untuk meningkatkan playanan
kesehatan pada masyarakat. Adapun sarana kesehatan di Puskesmas Poleang Barat tahun
2017adalah :
a. Puskesmas : 1 Buah
b. Pustu : 2 (Rusak Berat)
c. Motor : 4 Unit motor ( Rusak Berat)
d. Ambulance : 1 unit
e. Posyandu : 17 Buah
f. Poskesdes : 8 unit
3. Peralatan
Peralatan yang ada di Puskesmas Poleang Barat tahun 2016, untuk mengetahui
jumlah dan kebutuhan lihat alat yang ada dapat di lihat pada tabel 32 berikut :
Tabel 43.
Jenis Peralatan di Ruang Rawat Jalan Dan Rawat Inap
UPTD Puskesmas Poleang Barat Tahun 2017

No Nama Alkes Jumlah Kondisi Ket


Baik Rusak
Tensi meter 2 2 0
Termometer 3 3 0
Stetoskop biokuler 2 2 0
StetoskopMonookuler 2 2 0
Timbangan dewasa 4 3 1
Timbangan Bayi 1 1 0
Tabung Oksigen besar 1 1 0
Tabung Oksigen Kecil 1 1 0
Lampu Tindakan 2 1 1
Tempat tidur Poli 1 1 0
Ginekologi Bad 1 1 0
Rostur 1 1 0
Miskroskop Binokoler 1 1 0
Tempat tidur Perawatan 6 6 0
Bed Dental Unit 1 1 0
Sterilisator 1 1 0

.
Kondisi alat kesehatan pada pelayanan rawat jalan dan rawat inap di Puskesmas
Poleang Barat 80 % dalam keadaan baik untuk melaksanakan pelayanan kesehatan yang
optimal serta masih diperlukan perbaikan dan penambahan alat seperti perbaikan alat
EKG, Nekoler, Spalak serta alat untuk persediaan apabila terjadi kerusakan
1. Dana
Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran pembangunan kesehatan diperlukan
dana baik yang bersumber dari pemerintah maupun masyarakat (Dana APBN) yakni dana
BOK, Jampersal, BPJS dan Dana APBD yakni dana jamkesda.. Dana diarahkan kepada
program atau kegiatan yang bertitik berat pada Upaya Kesehatan dengan mengutamakan
enam program wajib ditambah beberapa program penunjang kesehatan dengan harapan
dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakt diwilayah kerja Puskesmas Poleang
Barat demi terwujudnya Kecamatan Sehat 2017.

ROFIL
PUSKESMAS POLEANG BARAT
TAHUN 2015

5. Kepuasan Tingkat peranan emosional yang menjadi perbandingan kinerja atau

pelanggan hasil yang dirasakan selama memakai produk atau jasa dibandingkan

dengan segi harapannya

6. Koreksi Pembentukan atau perbaikan

7. Pasien Orang atau individu yang mencari atau menerima perawatan medis

8. Pedoman Mutu Dokumen yang merincikan sistem manajemen mutu sesuai standar

9. Pelanggan Orang yang menggunakan atau memanfaatkan layanan puskesmas

10. Perencanaan Mutu Perencanaan program manajemen mutu penerapan system

manajemen mutu

11. Prasarana Barang/benda tidak bergerak yang dapat menunjang atau mendukung
pelaksanaan tugas dan fungsi unit kerja

12. Proses Serangkaian langkah sistematis atau tahapan yang jelas yang dapat

ditempuh berulangkali untuk mencapai hasil yang diharapkan

13. Rekaman Bagian dari dokumen yang merupakan bukti bahwa suatu kegiatan

sudah dilakukan

14. Sarana Barang/ benda bergerak yang dapat dipakai sebagai alat dalam

pelaksanaan tugas atau fungsi unit kerja

15. Sasaran Mutu Tujuan yang akan dicapai dalam melakukan proses

16. Tindakan Korektif Tindakan yang dilakukan setelah terjadi suatu kegiatan

17. Tindakan preventif Tindakan yang dilakukan sebelum munculnya suatu kegiatan
BAB II

SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN SISTEM PENYELENGGARAAN

PELAYANAN

A. PERSYARATAN UMUM

Puskesmas Poleang Barat kabupaten Bombana menetapkan, mendokumentasikan,

mengimplementasikan dan memelihara sistem manajemen mutu dan terus menerus

memperbaiki keefektifannya sebagai alat untuk menjamin bahwa proses yang berkaitan

dengan kesehatan dapat memenuhi persyaratan akreditasi sesuai Permenkes Nomor 75

tahun 2014 dan harapan masyarakat.

Seluruh penyelenggaraan kegiatan Puskesmas Poleang Barat dilakukan secara

sistematis dan efektif melalui prosedur yang menetapkan proses dan urutan proses yang

diperlukan untuk system manajemen mutu, dikendalikan, dimonitor, dianalisa dan

dilakukan tindakan yang diperlukan.

Puskesmas Poleang Barat memastikan tersedianya sumberdaya dan informasi

yang diperlukan untuk menjalankan system manajemen mutu, termasuk sumberdaya

untuk mendukung pencapaian sasaran-sasaran mutu yang ingin dicapai dan juga

senantiasa memantau, mengukur, menganalisa kinerja proses dan mengimplementasikan

tindakan yang diperlukan untuk dikembangkan dalam mencapai peningkatan mutu

pelayanan yang berkesinambungan .


Puskesmas menetapkan, mendokumentasikan, menerapkan, memelihara dan

memperbaiki secara berkesinambungan Sistem Manajemen Mutu Puskesmas.

1) Mengidentifikasi proses yang diperlukan untuk Sistem Manajemen Mutu dan

aplikasinya

2) Menetapkan urutan dan interaksi antar proses tersebut didalam proses pelayanan

3) Menetapkan kriteria dan metode yang diperlukan untuk memastikan bahwa baik

operasi maupun pengendalian proses-proses berjalan efektif.

4) Memastikan tersedianya sumber daya dan informasi yang diperlukan untuk

mendukung operasi dan pemantauan proses pelayanan dan hasilnya.

5) Memantau, mengukur dan menganalisa proses-proses dan hasilnya.

6) Menerapkan tindakan yang diperlukan untuk mencapai hasil sesuai dengan yang

direncanakan serta perbaikan berkesinambungan.

7) Menerapkan seluruh persyaratan sistem Manajemen Mutu Puskesmas

Dokumen Terkait

Seluruh dokumen yang berlaku sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi Akreditasi Puskesmas.

B. PENGENDALIAN DOKUMEN

1. Secara umum dokumen-dokumen dalam sistem manajemen mutu yang disusun

meliputi:

a. Dokumen level 1: Kebijakan

b. Dokumen level 2: Pedoman

c. Dokumen level 3: Standar Operasional


d. Dokumen level 4: Rekaman-rekaman sebagai catatan akibat pelaksanaan

kebijakan, pedoman dan prosedur.

2. Dokumen meliputi:

a. Dokumen eksternal yang merupakan regulasi-regulasi atau kebijakan-kebijakan

yang terkait, maupun input atau masukan dari masyarakat yang berupa harapan-

harapan terhadap produk atau output penyelenggaraan Puskesmas

b. Dokumen Internal berupa dokumen perencanaan, surat keputusan pimpinan,

pedoman kerja, kerangka acuan, SOP, instruksi kerja, rekaman, dokumen audit

dan upaya perbaikan.

c. Semua dokumen ini harus terkendali

3. Cara pengendalian:

C. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN

Tabel 2. Rencana Peningkatan Sasaran Mutu Pelayanan Upaya Kesehatan

Masyarakat UKM Esensial Tahun 2018

Standar pelayanan Mutu Puskesmas Target Pencapaian Target


Poleang Barat SPM 2017 2018
2017
A. Kesehatan Ibu
1. Pelayanan kesehatan bagi Bumil 100% 89,47%
sesuai standar untuk kunjungan
(K1)
2. Pelayanan Kesehatan bagi Bumil 95% 84,47%
sesuai standar, untuk kunjungan
lengkap (K4)
3. Drop Out K1-K4 <5%
4. Pelayanan persalinan oleh tenaga 95% 88,95
kesehatan yang berkompeten
5. Pelayanan nifas lengkap sesuai 95% 94,36%
standar
6. Penanganan komplikasi 80% 57, 89%
kebidanan
B. Kesehatan Bayi
1. Pelayanan Neonatal 80% 13,72%
Risti/Komplikasi yang ditangani
2. Pelayanan Neonatal sesuai 95% 93,17%
standar (KN lengkap)
3. Pelayanan bayi paripurna 90% 86,35%
C. Upaya Kesehatan Balita dan
Anak Pra Sekolah
1. Pelayanan kesehatan anak Balita 87% 80,27%
2. Pelayanan Balita Sakit di MTBS 60%
3. Pelayanan kesehatan anak Pra 87%
Sekolah
D. Upaya Kesehatan Anak Usia
Sekolah dan Remaja
1. Jumlah murid yang dilakukan
penjaringan kesehatannya
A. Murid kelas I SD/MI 100% 94,07%
B. Murid kelas VII 95% 98,11%
SMP/MTs
C. Murid kelas X SMA/MA 95% 0
2. Jumlah kader yang dilatih tentang
kesehatan
A. Murid SD/MI 10% -
B. Murid SMP/MTs 10% -
C. Murid SMA/MA 10% -
E. Pelayanan Keluarga Berencana
1. Cakupan KB aktif (contraceptive 75% 68,36%
prevalence rate/CPR)
2. Cakupan peserta KB baru >14,46% 9,83%
3. Cakupan KB Drop Out <10% 0,99%
4. Cakupan peserta KB mengalami 3,5% 1,0%
komplikasi
5. Cakupan peserta KB yang 0,19% 0,20%
mengalami kegagalan kontrasepsi
6. Cakupan peserta KB mengalami 12,5% 2%
efek samping
Perbaikan Gizi A. Pelayanan Gizi Masyarakat
1. Pemberian kapsul Vitamin A 85% 83% 85%
dosis tinggi pada Bayi per tahun
2. Pemberian kapsul Vitamin A 85% 91% 85%
dosis tinggi pada anak Balita per
tahun
3. Pemberian tablet besi (90 tablet) 85% 89% 85%
pada Bumil
4. Pemberian ASI Ekslusif pada 40% 35%
bayi kurang 6 bulan
B. Penanganan Gangguan Gizi
1. Balita Gizi buruk mendapat 100% 100% 100%
perawatan
2. MP-ASI Pada anak usia 6-24 100% 100
bulan
D. PENGENDALIAN DOKUMEN
E. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN
F. PENYELENGGARAAN UPAYA KESEHATAN MAKASSAR DAN PELAYANAN

KLINIS
BAB III

PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai