Anda di halaman 1dari 43

PEDOMAN MANUAL MUTU

UPT PUSKESMAS PONCOWARNO

UPT PUSKESMAS PONCOWARNO

JALAN RAYA PONCOWARNO, KECAMATAN KALIREJO,

KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

HP-WA 085269001667, KODE POS 34174

EMAIL poncowarnopuskesmas@yahoo.com
KATA PENGANTAR

Berkat rahmat ALLAH Subhanawata’ala UPT Puskesmas Poncowarno bisa bekerja


berkarya dan berprestasi. Terus berusaha memperbaiki kesalahan, terus belajar dan terus
berusaha mempersatukan banyak perbedaan dan banyak kepentingan. Kepala UPT Puskesmas
Poncowarno berusaha menjawab setiap kendala demi menjalani satu proses yang bernama
AKREDITASI PUSKESMAS.

Kinerja UPT Puskesmas Poncowarno harus dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat di
wilayah kerja UPT Puskesmas Poncowarno dan sekitarnya. Dengan keterbatasan dan kelelahan
harus bisa menjadi CANTIK, yang menjadi tata nilai UPT Puskesmas Poncowarno; Cekatan
Akurat Niat baik Tanggungjawab Inovasi Kompak. Walau sangat sulit menjadi CANTIK, namun
proses menjadi CANTIK terus dilaksanakan.

Diantara yang mempersatukan ada juga memecahbelah, ada yang memperbaiki ada pula
yang merusak namun keyakinan terhadap perlindungan ALLAH dari niat baik para pejuang
akreditasi UPT Puskesmas Poncowarno untuk menampilkan Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama yang representative dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat sesuai
standar akreditasi. Yang hasil perjuangan ini masyarakat dapat menikmati pelayanan kesehatan
yang prima, sehingga amanah upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dapat
direalisasikan.

Akhirnya Pedoman yang menjadi dasar untuk melaksanakan kegiatan, disusun bersama
dan disepakati, berupa Pedoman Manual Mutu UPT Puskesmas Poncowarno. Inilah garis batas
dan tata cara bekerja di UPT Puskesmas Poncowarno. Semoga ini menjadi amal soleh bagi kami
petugas yang melaksanakan pedoman manual mutu di UPT Puskesmas Poncowarno. Ucapan
terimakasih kepada semua pihak yang membantu dan menyemangati kami untuk bekerja lebih
baik. Koreksi setiap menyelesaikan tahapan pekerjaan semoga jadi menjadi penjaga pelaksanaan
Manual Mutu di UPT Puskesmas Poncowarno. Segala Puji bagi ALLAH.

Poncowarno, Januari 2017


Kepala UPT Puskesmas Poncowarno

dr. Ferra Aryana


NIP.197202292008012006
DAFTAR ISI

I. Cover ………………………………………………………………………………..i
II. Kata Pengantar……………………………………………………………………...ii
III. Daftar Isi…………………………………………………………………………....iii

1. BAB I Pendahuluan………………………………………………………………….
I.1. Latar belakang……...………………………………………………………
I.1.1. Profil Organisasi………………………………………………………
I.1.2. Kebijakan Mutu……………………………………………………….
I.1.3. Proses Layanan………………………………………………………..
I. 2. Ruang Lingkup……………………………………………………………..
I..3 Tujuan……………………………………………………………………….
I. 4. Landasan Hukum dan Acuan……………………………………………….
I. 5. Istilah dan Definisi………………………………………………………….

2. BAB II Sistem Penyelenggaraan Puskesmas dan Sistem Menejemen Mutu….........


II.1. Persyaratan Umum……………………………………………………………..
II.2. Definisi Pengendalian Dokumen………………………………………………
II.3. Pengendalian Rekaman………………………………………………………..

3. BAB III Tanggung Jawab Menejemen………………………………………………


III.1. Komitmen Menejemen………………………………………………………..
III.2. Fokus Kepada Pelanggan……………………………………………………..
III.3. Kebijakan Mutu……………………………………………………………….
III.4. Perencanaan Sistem Menejemen Mutu dan Pencapaian Sasaran Kinerja Mutu
III.5. Tanggungjawab, Wewenang dan Komunikasi…………………………………
III.6. Wakil Menejemen Mutu (menejemen representative)…………………………
III.7. Komunikasi Internal……………………………………………………………

4. BAB IV Tinjauan Menejemen……………………………………………………….


IV.1. Umum………………………………………………………………………….
IV.2. Masukan Tinjauan Menejemen………………………………………………..
IV.3. Luaran Tinjauan Menejemen………………………………………………….

5. BAB V Menejemen Sumberdaya……………………………………………………


V.1. Penyedianaan Sumberdaya…………………………………………………….
V.2. Menejemen Sumberdaya Manusia…………………………………………….
V.3. Infrastruktur……………………………………………………………………

6. BAB VI Penyelenggara Pelayanan………………………………………………….


VI.1. Upaya Kesehatan Masyarakat………………………………………………...
VI.2. Upaya Kesehatan Perorangan…………………………………………………

7. BAB VII Penutup……………………………………………………………………


BAB I

PENDAHULUAN

I.1. LATAR BELAKANG

UPT Puskesmas Poncowarno merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan memiliki
Visi yang selaras dengan Visi Dinas Kesehatan yaitu “Lampung Tengah sebagai lumbung
pangan yang aman, maju, adil, sejahtera, dan berkelanjutan” UPT Puskesmas Poncowarno
bertanggung jawab menyelenggarakan Pembangunan Kesehatan di wilayah kecamatan Kalirejo.
Kedudukan Puskesmas dalam sistem Kesehatan Nasional adalah sebagai sarana Pelayanan
Kesehatan Tingkat Pertama yang bertanggung jawab menyelenggarakan upaya kesehatan
perorangan dan upaya kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.
Tiga Fungsi utama Puskesmas yaitu sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan
kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat, dan sebagai pusat pemberi pelayanan kesehatan
secara menyeluruh, terpadu, dan bermutu kepada masyarakat.
UPT Puskesmas Poncowarno dipimpin oleh seorang Kepala Puskesmas. Kepala UPT
Puskesmas Poncowarno merupakan tenaga kesehatan dari profesi Kedokteran Umum, yaitu
dr.Ferra Aryana. Kepala Puskesmas bertanggung jawab atas seluruh kegiatan di UPT Puskesmas
Poncowarno.
Kepala UPT Puskesmas Poncowarno merencanakan kegiatan-pelaksanaan program dan
mengusulkan kebutuhan sumber daya UPT Puskesmas Poncowarno kepada Dinas Kesehatan
Kabupaten Lampung Tengah.
Puskesmas juga berfungsi sebagai wahana pendidikan tenaga kesehatan dan tenaga lain baik
administrasi maupun fungsional terkait. Mutu puskesmas menjadi rujukan untuk mewujudkan
pelayanan puskesmas yang bermutu sesuai dengan harapan. Manual ini menjelaskan garis besar
sistem manajemen mutu UPT Puskesmas Poncowarno. Semua ketentuan atau persyaratan serta
kebijakan yang tertuang dalam manual ini merupakan acuan untuk menjalankan kegiatan
operasional puskesmas. Sistem manajemen mutu berlaku tanggal 2 januari 2017.
Penyusunan manual mutu ini digunakan sebagai panduan dalam proses pelaksanan akreditasi
di UPT Puskesmas Poncowarno. Manual ini juga sebagai basis mutu semua kegiatan dan
pelaksanaan program di puskesmas Sekampung.

I.1.1. PROFIL ORGANISASI


Nama Puskesmas : UPT Puskesmas Poncowarno

Alamat : Jl. Raya Poncowarno Kec. Kalirejo Kab. Lampung Tengah

Izin Operasional : NOMOR 408.A/KPTS/D.2/2016

Produk : Jenis Pelayanan Jasa dibidang Kesehatan dengan Kegiatan


Administrasi Manajemen, UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat) dan UKP
(Upaya Kesehatan Perorangan) meliputi : Promotif (Peningkatan
Pengetahuan Masyarakat), Preventif (Pencegahan Timbulnya sakit),
Kuratif (Pengobatan), Rehabilitatif (Pemulihan).
Tugas Pokok-Fungsi: Pusat Pembangunan Kesehatan, Pusat Pemberdayaan Kesehatan
. masyarakat dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.

I.1.1.1. .Analisis Situasi Umum


1). Geografi.
UPT Puskesmas Poncowarno merupakan puskesmas definitive kedua di
Kecamatan Kalirejo. Berada dilingkungan perkampungan yang cukup ramah yaitu
kampung Poncowarno. Dengan luas wilayah kerja 5656,86 ha. Yang terdiri dari 9
kampung yaitu;

No Nama Kampung Luas Kampung Jumlah Dusun


1 Poncowarno 750 ha 12
2 Sinarrejo 350 ha 6
3 Srimulyo 697 ha 14
4 Sri Purnomo 454,5 ha 10
5 Sridadi 713 ha 7
6 Sukosari 429 ha 10
7 Sinarsari 400 ha 7
8 Watuagung 913 ha 10
9 Agung Timur 950,36 ha 10
Berdasarkan keadaan topografi wilayah UPT Puskesmas Poncowarno berada di
daerah berombak sampai bergelombang dengan kemiringan daerah ini antara 8% - 15%
di ketinggian 300m – 500 m di atas permukaan air laut (dpl).Sedangkan vegetasi yang
menutupi daerah ini tanaman perkebunan dan pertanian ladang.

2) Data Demografi

Secara Demografi Jumlah Penduduk di wilayah kerja UPT Puskesmas


Poncowarno Tahun 2016 adalah sebanyak 41.546 jiwa dengan kepadatan penduduk
371/Km 2 yang tersebar di 9 kampung dengan jumlah KK sebanyak 12.024 KK.

No Kampung KK Penduduk Jumlah

L P
1 Poncowarno 2574 4921 4863 9784
2 Sridadi 2734 3223 3171 6394
3 Sinarsari 768 1846 1752 3598
4 Watu Agung 1273 2242 2206 4448
5 Sukosari 1135 2393 2299 4692
6 Srimulyo 991 1707 1659 3366
7 Sripurnomo 1161 2196 2136 4332
8 Sinar rejo 414 795 733 1528
9 Agung Timur 974 1743 1661 3404
Jumlah 12024 21066 20480 41546
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa kepadatan penduduk wilayah kerja UPT
Puskesmas Poncowarno tidak merata. Ada 2 desa yang memiliki kepadatan cukup tinggi
yaitu desa Poncowarno dan desa Sridadi. Kepadatan penduduk tidak merata di desa
Poncowarno disebabkan karena Fasilitas desa Poncowarno, variasi penduduk
Poncowarno dan letak desa di jalur lintas antar kecamatan sehingga aktifitas
perekonomian dan Kesehatan lebih terpusat di Poncowarno. Berbeda dengan di Sridadi
jumlah Penduduk yang cukup banyak dikarenakan lahan yang cukup luas untuk Pertanian
dan Perikanan dan letaknya di jalur lintas.

I.1.1.2. Analisis situasi Khusus

UPT Puskesmas Poncowarno yang merupakan Unit Pelaksana Tekhnis dari Dinas
Kesehatan Kabupaten Lampung Tengah terletak di Kelurahan Poncowarno , tepatnya
pada JL. Raya Poncowarno . Kecamatan Kalirejo Kabupaten Lampung Tengah. Dalam
upaya memperluas jangkauan pelayanan kepada masyarakat, UPT Puskesmas
Poncowarno. dibantu sub-sub pelayanan yang tersebar di 9 Kampung; 2 Pos Kesehatan
Desa (Poskesdes), 87 Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) dan 3 Puskesmas
Pembantu(Pustu).
Pentingnya peran serta masyarakat untuk menentukan keberhasilan, kemandirian
dan kesinambungan pembangunan kesehatan, mulai dari pembentukan karakter Prilaku
Hidup Bersih Sehat, memelihara Lingkungan Hidup Sehat, sampai pada Perintisan
Pelayanan Prima (Servis Excelent). Pelayanan Kesehatan diwilayah kerja dilaksanakan
oleh 56 Petugas. Peran serta masyarakat pada Pemberdayaan Kesehatan antara lain 1
Dusun ada 1 Posbindu, diwilayah kerja UPT Puskesmas Poncowarno mempunyai 87
posyandu balita dengan jumlah kader yang dilantik 435 orang. UPT Puskesmas
Poncowarno yang merupakan Unit Pelaksana Tekhnis dari Dinas Kesehatan Kabupaten
Lampung Tengah, yang melaksanakan tugas nya terdiri dari beberapa sumber daya :

A. Sumber Daya UPT Puskesmas Poncowarno

Kualifikasi Jumlah Tenaga


Dokter 1
Dokter gigi 0
Perawat 17
Perawat gigi 2
Bidan 19
Apoteker 0
Asisten Apoteker 0
Gizi 1
Sanitarian 1
Rekam Medis 0
Laborat 1
Penata rontgent 0
Tenaga Administrasi 6
Tenaga supir 1
Cleaning Service 1
Penjaga Malam 1
Satpam 1
Jumlah 51

Jumlah Ketenagaan UPT Puskesmas Poncowarno Kecamatan Kalirejo


B. Sumber Dana UPT Puskesmas Poncowarno

Sumber dana yang dikelola oleh UPTD Puskesmas Poncowarno untuk kegiatan operasional
(pelaksanaan Pelayanan Kesehatan ) dan kegiatan rutin ( manajemen dan biaya rutin) diperoleh dari Dana
BOK dan Dana JKN. Pembiayaan Sumber Dana Kesehatan Puskesmas Poncowarno Tahun 2016 dapat
dilihat dibawah ini

Sumber Dana UPT Puskesmas Poncowarno Tahun 2016

NO SUMBER DANA JUMLAH (Rp) JUMLAH KEBUTUHAN (Rp)


1 BOK Rp. 229.619.500,- Rutin 14.550.000,-x12 = 174.600.000,-
Rapat = 28.400.000,-
Transport = 3.600.000,-
Pajak = 11,5% = 26.406.242,5,-
Total = Rp 233.006.242,5,-
2 JKN Rp. 668.788.975,- Jaspel 60% = 401.273.385,-
Operasional 30% = 200.636.692,5,-
Transport = 6.000.000,-
Pajak = 38.400.000,-
ATK = 22.478.897,5,-
Total = 668.788.975,-
Total Rp.898.408.475,-

C. Sarana dan Prasana UPT Puskesmas Poncowarno

 PERSYARATAN ADMINISTRATIF
UPT Puskesmas Poncowarno menjadi Puskesmas Difinitif sejak tahun 1982. Dan
memiliki wilayah kerja berdasarkan Keputusan Bupati Lampung Tengah Nomor
226/KPTS/02/2012, yang terdiri dari 9 kampung wilayah kerja: Poncowarno, Sridadi,
Srimulyo, Sripurnomo, Sinarrejo, Sinarsari, Sukosari, Watuagung, Agung timur.
Dilengkapi 3 Puskesmas Pembantu Sinarsari, Watuagung dan Srimulyo. Serta 2
Poskesdes yaitu Sukosari dan Watuagung.

 PERSYARATAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


UPT Puskesmas Poncowarno telah dibina untuk melaksanakan Program K3, dan
aplikasinya UPT Puskesmas Poncowarno memiliki 5 Pos UKK di Home Industri
Genteng Bata.

 PERSYARATAN TEKNIS BANGUNAN


Bangunan UPT Puskesmas Poncowarno terdiri dari 4 kelompok Bangunan; Gedung
Pelayanan Kesehatan Utama, Gedung Pelayanan Program Unggulan, Gedung
Pertemuan/Aula dan Gedung Administrasi Menejemen. Masing-masing dilengkapi sarana
sanitasi MCK dan Kelola Sampah-Limbah.

 KELENGKAPAN SISTEM;
1) Sistem Penghawaan (Ventilasi)
Sirkulasi Udara diruang-ruang pelayanan dan ruang kantor cukup baik. Dengan
jendela, lubang ventilasi dan kipas angin.

2) Sistem Pencahayaan
Pencahayaan diruang-ruang pelayanan dan ruang kantor dari cahaya alami matahari
dijendela dan lampu emergensi-listrik serta disediakan Jenset.
3) Sistem Sanitasi
Kebersihan lingkungan UPT Puskesmas Poncowarno dirawat oleh seorang tenaga
kebersihan. Dengan perlengkapan kebersihan seperti kotak sampah, lubang sampah,
kamar sampah medis dan sarana pembunangan air limbah yang terpusat pada safty
tank serta dainase jalan.

4) Sistem Kelistrikan
Listrik UPT Puskesmas Poncowarno dengan 2 meteran listrik dari Perusahaan Listrik
Negara, dan dibantu Jenset jika mati lampu PLN.

5) Kontur Tanah
Wilayah kerja UPT Puskesmas Poncowarno ini merupakan dataran rendah, dimana
sebagian besar adalah tanah peladangan dan tanah sawah tadah hujan, disamping lahan
pemukiman. UPT Puskesmas Poncowarno berada ditengah kampung Poncowarno,
sebelah kanan SDN I dan SDN II Poncowarno, sebelah kiri rumah penduduk, sebelah
belakang SMP Muhamadiyah dan sebelah depan jalan raya Poncowarno dan rumah
penduduk. System drainase UPT Puskesmas Poncowarno ada internal masuk ke safety
tank dan eksternal melewati drainase kampung.

6) Fasilitas Parkir
Prasarana Parkir UPT Puskesmas Poncowarno cukup tersedia. Untuk parkir kendaraan
pegawai UPT Puskesmas Poncowarno dan parkir pengunjung Puskesmas.

7) Fasilitas Keamanan
UPT Puskesmas Poncowarno membayar tenaga keamanan UPT Puskesmas Poncowarno
berdasarkan pengajuan dari masyarakat dan pemerintah kampung Poncowarno.
Disamping itu UPT Puskesmas Poncowarno juga memiliki pagar sebagai prasarana
keamanan.

8) Ketersediaan Utilitas Publik


UPT Puskesmas Poncowarno memiliki sumber air bersih dari Sumur Bor, listrik dari
PLN dan genset, serta jalur Speedy dari Telkomsel. Unduk komunikasi menggunakan
Handpon, mulai dari;
- Kepala Puskesmas, dr.Ferra Aryana………081279283183
- Kepala Tata Usaha, Retno Setyaningsih…..085269001667 dan seluruh staf memilki Hp.

9) Pengelolaan Kesehatan Lingkungan


UPT Puskesmas Poncowarno melaksanakan pengelolaan limbah B3 dan penyediaan
kotak sampah serta gudang sampah medis yang dilengkapi drum pembakar sampah
medis.

10) Sistem Komunikasi


Sistem Komunikasi di UPT Puskesmas Poncowarno dengan Handphone, Telkom
Tower.

11) Sistem Gas Medik


Gas medic yang digunakan di UPT Puskesmas Poncowarno adalah oksigen. Yang
digunakan untuk bantuan udara pernafasan.

12) Sistem Proteksi Petir


Proteksi Petir UPT Puskesmas Poncowarno terpasang diatas Atap gedung Puskesmas
Poncowarno.
13) Sistem Proteksi Kebakaran
Proteksi Kebakaran UPT Puskesmas Poncowarno dengan system APAR (Alat
Pemadam Api Ringan) yang terlatih oleh Tim Dinas Kebakaran.

14) Sistem Pengendalian Kebisingan


Dengan penataan ruang-ruang di Gedung Pelayanan dan Perkantoran yang baik,
masalah kebisingan dapat dinetralisir.

15) Kendaraan Dinas Program


Terdiri dari motor dinas sejumlah 9 motor. Dan ada 2 motor yang tidak bisa
digunakan.

16) Kendaraan Puskesmas Keliling


Kendaraan Puskesmas Keliling baru diganti APV tahun 2016.

Sarana dan Prasarana di UPT Puskesmas Poncowarno antara lain Gedung, Pelayanan
Utama, Gedung Pelayanan Unggulan, Gedung Struktural, Gedung Aula, Mushola, rumah dinas,
Dapur, komputer, Laptop, meubeler, kendaraan roda empat dan Roda dua, kipas angin, kulkas,
AC.
 Gedung Pelayanan Utama:
- UGD, BP Umum, Loket Pendaftaran, Klinik Batuk, Poli Jiwa, Poli Gigi, Kamar
Bersalin, Ruang Konsultasi, Gudang Farmasi, Imunisasi, Apotek, Ruang PI.
 Gedung Pelayanan Unggulan
- Ruang Bendahara Barang, Ruang Pelayanan KIA, Ruang Pojok ASI/ Pojok Oralit,
Ruang Pelayanan Lansia.
 Aula UPT Puskesmas Poncowarno
- Ruang Pertemuan, Ruang Bendahara, Ruang Arsip dan Dapur
 Mushola UPT Puskesmas Poncowarno
 Gedung Administrasi Manajemen
- Ruang Kepala UPT Puskesmas Poncowarno
- Ruang Tata Usaha dan Administrasi

D. Bahan Operasional Administrasi, Obat dan Bahan Habis Pakai

Bahan Operasional Administrasi terdiri dari buku, bolpoint, spidol, tip-x, pensil,
kertas folio, kertas folio bergaris, map, map plastic, map kertas,map outner, bak berkas, tinta,
catridge, staples, isi staples dan fotocopy yang disediakan oleh dana operasional dari program
JKN-KIS.

Ketersediaan obat di UPT Puskesmas Poncowarno mulai dari Antibiotik, Analgesik –


Antipiretik, Anti Histamin, Anti Inflamasi steroid – non steroid, Anti Emetik, Anti Konfulsi, dan
Roboransia lainnya di sediakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Tengah dan
dilengkapi dengan dana JKN-KIS sesuai kebutuhan kesakitan masyarakat yang berkunjungan
pada pelayanan kesehatan dalam gedung dan pelayanan kesehatan luar gedung.
Adapun bahan habis pakai seperti kassa, kapas, alkohol, H2O2, Rivanol, Bethadine,
plaster, handscon, juga dikirimkan dari Dinas Kesehatan untuk dipergunakan sesuai kebutuhan.

Bahan Operasional diperoleh dengan cara pengajuan dana operasional ke Dinas


Kesehatan setiap bulan, dan pencairannya didapatkan di Bank Lampung.

Untuk obat dan bahan habis pakai dikirimkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten
Lampung Tengah ke UPT Puskesmas Poncowarno sesuai kebutuhan yang diajukan oleh Petugas
Gudang Farmasi UPT Puskesmas Poncowarno ke Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Tengah
dan ketersediaan obat yang ada di Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Tengah.

E. Sumber Sasaran Pelayanan Kesehatan dan Sasaran Program

Jumlah Penduduk di wilayah kerja UPT Puskesmas Poncowarno Tahun 2016 adalah
sebanyak 41.546 jiwa dengan kepadatan penduduk 371/Km 2 yang tersebar di 9 kampung
dengan jumlah KK sebanyak 12.024 KK, yang terdiri dari :

- Jumlah PUS : 5.783 Pasangan


- Jumlah WUS : 5.683 jiwa
- Jumlah Remaja : 7.146 jiwa
- Jumlah Lansia : 2.776 jiwa
- Jumlah Balita : 3.958 jiwa

Dengan sasaran kerja untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat membutuhkan peran
serta masyarakat dalam membentuk kemandirian masyarakat yang berperilaku hidup bersih
sehat, dengan keluarga sadar gizi, dan lingkungan bersih sehat sesuai dengan indikatornya
masing-masing.

Di 9 Kampung wilayah kerja UPT Puskesmas Poncowarno dilengkapi oleh Instansi


Pendidikan mulai dari :

- PAUD sejumlah :2
- TK sejumlah : 17
- SD sejumlah : 23
- SMP sejumlah :8
- SMA/ SMK sejumlah :4
- Pondok Pesantren :6

Yang melaksanakan program-program kesehatan di masing-masing sekolah secara


berkesinambungan.

Tempat – tempat Umum yang juga jadi sasaran kerja UPT Puskesmas Poncowarno adalah Balai
Kampung, Tempat Ibadah (Masjid, Gereja, Pura), dan Pasar.

Data kesehatan lingkungan wilayah kerja UPT Puskesmas Poncowarno terdiri dari :
- Rumah sehat : 9.404
- Desa ODF : 4 Kampung
- Tempat Industri Rumah Tangga :7
- TTU : 163
- TPM : 37
- SAB : 8.862
- Pelaksanaan Jum’at Bersih : 9 Kampung 86 Dusun
I.1.2. KEBIJAKAN MUTU
Sistem mutu Puskesmas merupakan penjabaran, penerapan Kebijakan Pemerintah
tentang Pelayanan Kesehatan pada Masyarakat yang di dasarkan atas Peraturan Pemerintah;
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2016. Puskesmas menetapkan,
mendokumentasikan, menerapkan, memelihara dan memperbaiki secara berkesinambungan
Sistem Manajemen Mutu Puskesmas :
1) Mengidentifikasi proses yang diperlukan untuk Sistem Manajemen Mutu dan
aplikasinya,
2) Menetapkan urutan dan interaksi antar proses tersebut didalam proses
pelayanan
3) Menetapkan kriteria dan metode yang diperlukan untuk memastikan
bahwa baik operasi maupun pengendalian proses - proses berjalan efektif.
4) Memastikan tersedianya Sumber Daya dan informasi yang diperlukan
untuk mendukung operasi dan pemantauan proses pelayanan dan hasilnya,.
5) Memantau, mengukur dan menganalisa proses – proses dan hasilnya.
6) Menerapkan tindakan yang diperlukan untuk mencapai hasil sesuai
dengan yang direncanakan serta perbaikan berkesinambungan.
7) Menerapkan seluruh persyaratan sistim Manajemen Mutu Puskesmas,

UPT Puskesmas Poncowarno menetapkan Kebijakan Mutu :


a. Menetapkan Tata Nilai CANTIK untuk mewujudkan Visi, Misi dan tujuan UPT
Puskesmas Poncowarno,
b. Melaksanakan komitmen untuk memenuhi persyaratan dan perbaikan terus
menerus untuk efektivitas Sistem Manajemen Mutu.
c. Menyediakan kerangka kerja untuk menetapkan Jadwal dan meninjau sasaran
mutu Kinerja.
d. Puskesmas memastikan Kebijakan Mutu berjalan sesuai dengan ketentuan,
e. Dikomunikasikan dan dipahami seluruh karyawan.
f. Ditinjau agar terus menerus sesuai kebutuhan.
Dokumen Terkait :
Kebijakan Mutu UPT Puskesmas Poncowarno.

VISI
Mewujudkan Masyarakat Sehat dengan kemandirian di wilayah kerja
UPT Puskesmas Poncowarno

MISI
1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan
2. Mendorong terwujudnya kemandirian masyarakat untuk hidup sehat
3. Meningkatkan derajad kesehatan masyarakat
4. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan masyarakat yang merata dan terjangkau
5. Meningkatkan upaya pengendalian penyakit
MOTTO
“Memberikan yang terbaik untuk hasil yang lebih baik“

TATA NILAI UPT PUSKESMAS PONCOWARNO

“CANTIK“

C=Cekatan=dilambangkan Sapu Lidi


Yaitu melaksanakan pelayanan kesehatan secara keseluruhan sesuai kebutuhan
kesehatan masyarakat, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Tenaga Kesehatan, serta
sesuai dengan standar yang ditetapkan.

A=Akurat=dilambangkan Tali ikat merah


Yaitu memberikan pelayanan kesehatan dengan Aturan/ilmu yang benar, sesuai dengan
kompetensi tenaga kesehatan, dan dalam memberikan pelayanan kesehatan tepat
sasaran, tepat waktu, dan tepat metoda.

N=Niat Baik=dilambangkan Kunci


Yaitu hal yang menjadi kunci pelaksanaan tugas dengan profesional di UPT Puskesmas
Poncowarno.

T=Tanggung Jawab=dilambangkan warna dasar Biru


Yaitu bentuk sikap yang ditampilkan oleh tenaga kesehatan pada seluruh kegiatan yang
dilaksanakan nya di UPT Puskesmas Poncowarno.

I=Inovasi=dilambangkan Bulatan Kuning Smart


Yaitu cara berfikir yang selalu membuat trobosan/solusi/loncatan pada setiap hambatan
yang mengganggu kelancaran kerja di UPT Puskesmas Poncowarno.

K=Kompak=dilambangkan Rantai yang melingkar


Yaitu bentuk cita-cita yang ingin diwujudkan jika hal-hal yang ada didalam lingkaran
rantai dapat terlaksana dengan baik.

Demikianlah tata nilai yang ingin dicapai untuk meningkatkan mutu kinerja di UPT
Puskesmas Poncowarno. Mutu kinerja ini juga melibatkan peran serta masyarakat dalam
membantu, memotivasi dan ikut menjadi pelaksana perwujudan peningkatan derajat
kesehatan masyarakat. Begitu pula peran pemerintah pada pemberi kebijakan dan penegak
aturan dalam penyelenggaraan puskesmas.
Kebijakan Mutu
1. Untuk mencapai Visi dan Misi Puskesmas, kami seluruh karyawan berkomitmen
untuk:
2. Melaksanakan Akreditasi UPT Puskesmas Poncowarno.
3. Mengutamakan kepuasan pelanggan dengan melakukan peningkatan secara terus
menerus.
4. Memberikan pelayanan ramah, cepat, akurat, dan kemudahan mendapatkan
informasi.
5. Menerapkan sistem Manajemen Mutu Puskesmas secara efektif dan efesien.

I.1.3. PROSES PELAYANAN


a. Penyelenggaraan upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) adalah setiap kegiatan untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi
timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok, dan masyarakat.
Jenis pelayanan UKM dibedakan menjadi 2 (dua) kelompok yaitu UKM essensial dan
UKM Pengembangan. UKM essensial merupakan yang wajib dilaksanakan terdiri dari
pelayanan promosi kesehatan termasuk UKS, pelayanan kesehatan lingkungan
pelayanan kesehatan ibu dan anak dan keluarga berencana, (yang bersifat UKM)
pelayanan gizi (yang bersifat UKM) dan pelayanan pencegahan dan pengendalian
penyakit. UKM Pengembangan merupakan upaya kesehatan masyarakat yang
kegiatannya memerlukan upaya yang sifatnya inovatif, dan/atau bersifat ekstensifikasi
dan intensifikasi pelayanan disesuaikan dengan pelayanan prioritas masalah kesehatan.
Kekhususan wilayah kerja dan potensi sumber daya yang tersedia di masing masing
puskesmas. UKM pengembangan terdiri dari pelayanan kesehatan jiwa, pelayanan
kesehatan tradisional komplementer, pelayanan kesehatan olahraga, pelayanan
kesehatan indera, pelayanan kesehatan lansia, pelayanan kesehatan kerja, pelayanan
kesehatan lainnya.

b. Penyelenggaraan Upaya kesehatan perorangan (UKP) pelayanan klinis suatu kegiatan


dan atau serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk peningkatan
pencegahan penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit, dan
memulihkan kesehatan perorangan. UKP dilaksanakan dalam bentuk rawat jalan, rawat
inap, pelayanan gawat darurat, homecare. Kegiatan UKP terdiri dari pelayanan
kpemeriksaan umum, pelayanan kesehatan gigi dan mulut, pelayanan KIA-KB (yang
bersifat UKP), pelayanan gawat darurat, pelayanan gizi yang bersifat UKP, pelayanan
kefarmasian, dan pelayanan laboratorium.

I.2. RUANG LINGKUP


Ruang lingkup pedoman peningkatan mutu dan kinerja ini disusun berdasarkan standar
akreditasi puskesmas, yang meliputi persyaratan umum sistem manajemen mutu, tanggung jawab
manajemen, manajemen sumber daya, proses pelayanan yang terdiri dari penyelenggara upaya
kesehatan masyarakat (UKM) baik UKM essensial maupun UKM pengembangan dan upaya
kesehatan perorangan (UKP) pelayanan klinis. Dalam penyelenggaraan UKM dan UKP
memperhatikan keselamatan sasaran/pasien dengan menerapkan manajemen resiko.

I.3. TUJUAN

Pedoman mutu ini disusun sebagai acuan bagi puskesmas dalam membangun sistem
manajemen mutu baik untuk penyelenggaraan UKM maupun untuk penyelenggaraan pelayanan
klinis (UKP).

I.4. LANDASAN HUKUM DAN ACUAN


Landasan hukum yang digunakan adalah :
1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2012 tentang
penyelenggaraan Laboratorium Puskesmas.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Panduan
praktis klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer.
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 46 Tahun 2015 tentang Akreditasi
Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter, dan Tempat Praktik
Mandiri Dokter Gigi

I.5. ISTILAH DAN DEFINISI

1. Pelanggan
Pelanggan adalah pihak ketiga diluar sistem organisasi yang karena sebab tertentu
membeli barang atau jasa organisasi.
2. Kepuasan Pelanggan
Kepuasan pelanggan adalah istilah yang menggambarkan tingkat kepuasan yang dialami
pelanggan ketiika mengkonsumsi/menggunakan produk/jasa yang dikeluarkan oleh
produsen.
3. Pasien
Pasien adalah seseorang yang menerima perawatan medis
4. Koreksi
Koreksi adalah memperbaiki kesalahan
5. Tindakan Korektif
Tindakan Korektif adalah tindakan yang dilakukan untuk mencegah terulangnya
ketidaksesuaian.
6. Tindakan Preventif
Tindakan Preventif adalah tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan penyebab
ketidaksesuaian yang potensial atau situasi potensial yang tidak dikehendaki.
7. Pedoman Mutu
Pedoman Mutu adalah acuan seluruh pegawai dalam mengimplementasikan sistem
manajemen mutu dengan penekanan adanya perbaikan berkelanjutan yang berorientasi
pada kepuasan pelanggan.
8. Dokumen
Dokumen adalah sebuah tulisan yang memuat informasi
9. Rekaman
Rekaman adalah suatu dokumen yang menyatakan bahwa sesuatu hasil telah dicapai atau
suatu bukti kegiatan telah dilaksanakan.
10. Efektivitas
Efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas,
kualitas, dan waktu/telah dicapai) telah tercapai. Dimana makin besar presentase target
yang dicapai makin tinggi efektifitasnya.
11. Efesiensi
Efesiensi adalah suatu ukuran dalam membandinkan rencana penggunaan masukan
dengan penggunaan yang direalisasikan atau perkataan lain penggunaan yang sebenarnya.
12. Proses
Proses adalah serangkaian kegiatan yang saling terkait atau berinteraksi yang mengubah
input menjadi output.
13. Sasaran Mutu
Sasaran mutu adalah target dari masing-masing bagian yang ingin dicapai dalam jangka
waktu tertentu.
14. Perencanaan Mutu
Perencanaan Mutu adalah aktivitas pengembangan produk dan proses yang dibutuhkan
untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
15. Kebutuhan Pelanggan
Kebijakan resmi dan tertulis dari manajemen perusahaan tentang komitmen dalam
memperhatikan dan mempertimbangkan aspek – aspek mutu dalam aktifitas kesehatan
organisasi.
16. Sarana
Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat mencapai maksud dan
tujuan.
17. Prasarana
Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terseelenggaraannya
suatu proses.
BAB II
SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN SISTEM PENYELENGGARAAN PELAYANAN

II.1. PERSYARATAN UMUM


Upaya mutu dan kinerja yang dilakukan melalui membangun sistem manajemen mutu,
penyelenggaraa upaya kesehatan masyarakat dan sistem pelayanan klinis UPT Puskesmas
Poncowarno menetapkan :

Panduan atau Acuan Pelaksanaan Administrasi Manajemen Puskesmas, UKM


Puskesmas, UKP dalam mendokumentasikan, memelihara sistem manajemen mutu sesuai
dengan standar yang diimplementasikan. Pelaksanaan nya sesuai kebutuhan masyarakat wilayah
kerja dan kemampuan Sumber Daya Manusia di UPT Puskesmas Poncowarno.

Persyaratan Pengendalian terhadap proses – proses penyelenggaraan pelayanan kepada


masyarakat baik penyelenggaraan upaya puskesmas maupun pelayanan klinis, yang meliputi :
1. Kejelasan Proses pelayanan
2. Interaksi proses dalam penyelenggaraan pelayanan
3. Kejelasan penanggung jawab
4. Penyediaan sumber daya
5. Penyelenggaraan pelayanan itu sendiri mulai dari perencanaan yang berdasarkan
analis hasil survei kebutuhan masyarakat atau pelanggan baik internal maupun
eksternal, verifikasi terhadap rencana yang disusun, pelaksanaan pelayanan,
verifikasi terhadap proses pelayanan, hasil – hasil yang dicapai, monitoring dan
evaluasi serta upaya penyempurnaan yang berkesinambungan.

Demikian persyaratan umum yang menjadi pedoman mutu dalam rangka stabilitas
optimalisasi kinerja di UPT Puskesmas Poncowarno.

II.2. DEFINISI PENGENDALIAN DOKUMEN

Pengendalian dokumen diawasi oleh Kepala Tata Usaha UPT Puskesmas Poncowarno
dan dilaksanakan oleh petugas sistem informasi Puskesmas. Sistem manajemen mutu
mensyaratkan suatu pengendalian dokumen :
1) Dokumen Eksternal
Yang merupakan regulasi – regulasi atau kebijakan yang terkait maupun input
atau masukan dari masyarakat yang merupakan suatu harapan – harapan terhadap
suatu produk atau output penyelenggaraan Puskesmas.
2) Dokumen Internal
Berupa dokumen perencanaan, surat keputusan pimpinan, pedoman kerja,
kerangka acuan, SOP, Intruksi kerja dll.

Definisi
Pengendalian Dokumen adalah sistem penomoran dan sistem penyimpanan dokumen yang
dibutuhkan oleh sistem manajemen mutu akreditasi Puskesmas.
Pengendalian Dokumen :
1) Pengertian dokumen adalah semua dokumen yang harus disiapkan puskesmas
atau fasilitas pelayanan kesehatan primer, dan untuk memenuhi instrument
akreditasi. Jenis dan macam dokumen mengacu kepada standar dan kriteria,
definisi operasional, serta cara pembuktian dan telusur dokumen yang ada
dalam instrument akreditasi puskesmas atau fasilitas pelayanan kesehatan
primer.
2) Catatan atau rekaman adalah jenis khusus dari dokumen dan dikendalikam
dalam artian harus diberi nomor agar mudah untuk pengelolaannya.
3) Pengendalian dokumen untuk mendefinisikan pengendalian yang diperlukan.

II.3. PENGENDALIAN REKAMAN

II.3.1. Definisi

Pengendalian Rekaman adalah sistem penomoran dan sistem penyimpanan


dokumen yang dibutuhkan oleh sistem manajemen mutu akreditasi
puskesmas.catatan/rekaman adalah jenis khusus dari dokumen dan dikendalikan dalam
artian harus diberi nomor agar mudah untuk pengelolaanya. Catatan/rekaman yang
diterapkan untuk memberikan bukti kesesuaian terhadap pesyaratan dan bukti operasional
yang efektif dari sistem manajemen mutu harus dikendalikan.organisasi harus
menetapkan SOP terdokumntasi untuk menefinisikan pengendalian yang diperlukan
untuk identifikasi penyimpanan, perlindungan, pengambilan, lama simpan dan
pemusnahan. Catatan/rekaman harus dapat terbaca, segera dapat teridentifikasi dan dapat
di akses kembali.
Pengendalian rekam implementasi pelaksanaan kegiatan disimpan oleh pelaksana
kegiatan dan penaggungjawab program. Dokumen juga berupa rekaman,dokumen hasil
audit dan upaya perbaikan kesemua dokumen ini harus terkendali Pengendalian rekaman:
1) Pengertian dokumen adalah semua dokumen yang harus disiapkan puskesmas
atau fasilitas pelayanan kesehatan primer, dan untuk memenuhi instrumen
akreditasi. Jenis dan macam dokumen mengacu kepada standar dan kriteria,
definisi operasional, serta cara pembuktian dan telusur dokumen yang ada dalm
instrumen akreditasi puskesmas atau fasilitas pelayanan kesehatan primer.
2) Rekaman adalah dokumen yang memberi bukti obyektif dari kegiatan yang
dilakukan atau hasil yang dicapai dalam kegiatan puskesmas atau fasilitas
pelayanan kesehatan primer untuk peningkatan mutu.

II.3.2. Penataan dokumen


Untuk memudahkan didalam pencarian dokumen akreditasi puskesmas
dikelompokkan masing masing bab kelompok pelayanan dan upaya dengan
diurutkan setiap urutan kriteria dengan dipilah pilah dalam bentuk tata
dokumen.Apabila dokumen tersebut direkam dalam buku maka urutan dokumen
tersebut diberi lembar penjelasan bahwa dokumen tersebut didalam buku.
Dokumen sistem manajemen mutu UPT Puskesmas Poncowarno berlaku bagi
semua personil yang mempengaruhi mutu kinerja proses yang berkaitan dengan
kesehatan. Semua personil bertanggungjawab untuk melaksanakan dan meninjau
dokumen yang terkait dengan tugasnya masing masing.
Dokumen terkait

II.3.3. Prosedur pengendalian dokumen


II.3.3.1. Dokumen Eksternal
Merupakan dokumen yang didapat dari kegiatan luar gedung Puskesmas
dilaksanakan bersama-sama masyarakat sesuai RKA dan RPK, untuk kemudian
diberikan penomeran agar memudahkan proses penyimpanan. Dengan Prosedur
atau tahapan sebagai berikut;
Sumber : 1. Kebutuhan Masyarakat
2. Program Pemerintah
Proses awal : SMD-MMD-Musrenbangdes-Musrenbangkec-Musrenbangkab
Analisis : RKA-RPK
Hasil Kegiatan :Laporan beruapa DUN (Dokumentasi foto - Daftarhadir,
Undangan, dan Notulen kegiatan)
Seluruh dokumen ini dibuat oleh Petugas Program dan diserahkan-diberikan Nomor-disimpan
oleh Kepala Tata Usaha. Untuk dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Tengah.
II.3.3.2. Dokumen Internal
Merupakan dokumen yang mengatur kinerja didalam penyelenggaraan
Puskesmas. Dokumen ini berupa SK, SOP, Kebijakan Kepala Puskesmas dan
Kerangka Acuan Kegiatan Puskesmas.
Yang dibuat oleh Pokja Admen untuk kelancaran Penyelenggaraan Puskesmas. Dokumen ini
juga diserahkan-diberikan Nomor- disimpan oleh Kepala Tata Usaha

II.3.4. Prosedur pengendalian rekaman


Merupakan catatan pelayanan kesehatan yang berlangsung setiap hari terhadap pasien/
pelanggan yang merekam/mencatat hasil pemeriksaan sampai terapi pasien juga pemeliharaan
kesehatan yang dianjurkan. Dengan Prosedur sebagaiberikut;
Sumber : Blanko Famili Folder
Proses : mulai dari pemberian Nomor FF dan identitas Pasien, Pencatatan Hasil
Pemeriksaan-Diagnosa, sampai Resep yang diberikan sebagai terapi pasien
tersebut, serta rujukan jika dibutuhkan.
Analisis : Laporan Bulanan Rutin E-Puskesmas/P-Care
Hasil Kegiatan : Berupa Rekam Medis, yang disimpan di kamar Arsip Rekam Medis di Loket.
Dan menjadi tanggung jawab Petugas Loket kepada Kepala UPT Puskesmas
Poncowarno.
BAB III
TANGGUNG JAWAB MANAJEMAN

III.1. KOMITMEN MANAJEMEN


III.1.1. Ruang Lingkup
Pedoman ini menjelaskan komitmen manajemen untuk pengembangan dan
penyelenggaraan Sistem Manajerial Puskesmas terhadap Mutu Kinerja di UPT Puskesmas
Poncowarno, yang berkaitan dengan 3 Proses Menejerial;
III.1.1.1. Manajemen Mutu yang ditetapkan oleh Kepala Puskesmas di aplikasikan oleh
Ketua Tim Mutu dan seluruh staf UPT Puskesmas Poncowarno.
III.1.1.2. Audit Internal yang dilaksanakan untuk menjaga stabilitas kualitas mutu
pelayanan sesuai Permenkes Nomor 44 tahun 2016.
III.1.1.3. Menejemen Resiko adalah garis batas agar tidak keluar dari petunjuk tehnis
kegiatan, dan memaparkan akibat/resiko yang terjadi akibat kesalahan/kelalaian.
Proses Menejerial Penyelenggaraan UPT Puskesmas Poncowarno melaksanakan 3 mesin
menejerial itu untuk menjaga mutu kinerja sesuai dengan apa yang diharapkan.

III.1.2. Tanggung jawab


Komitmen manajemen mulai dari Top Down (Aturan yang disepakati mulai dari Pimpinan
sampai seluruh staf) dan Pelaksanaan nya mulai dari Button Up (Pelaksaan Komitmen
Manajemen dilaksanakan mulai dari staf sampai kepada Pimpinan) yang diterapkan secara
berkelanjutan.
Adapun tanggung jawab aplikasi manajemen penyelenggaraan di UPT Puskesmas
Poncowarno adalah sebagai berikut :
 Kepala Puskesmas
- Menetapkan pernyataan Kebijakan Mutu dan Sasaran Mutu kinerja,
- Mengadakan Tinjauan Manajemen secara berkala
- Menyediakan sumber daya yang dibutuhkan dalam penerapan Sistem
Manajemen Mutu.
- Memastikan seluruh persyaratan pelanggan dan peraturan yang terkait dengan
pelayanan telah dipahami oleh pihak terkait.
- Memastikan adanya pengembangan dan perbaikan berkesinambungan di
dalam Sistem Manajemen Mutu Puskesmas.

 Ketua Tim Mutu


- Memastikan Kebijakan dan Sasaran Mutu Kinerja Puskesmas dipahami dan di
laksanakan oleh seluruh staf UPT Puskesmas Poncowarno.
- Bertanggung jawab kepada Kepala Puskesmas untuk melaporkan setiap bulan
pelaksanaan manajemen mutu di UPT Puskesmas Poncowarno.
- Berkoordinasi dengan Tim Audit Internal dan Tim Menejemen Resiko untuk
memberikan Rekomendasi/usulan kepada Kepala UPT Puskesmas Poncowarno.
 Seluruh Staf UPT Puskesmas Poncowarno
- Melaksanakan mutu pelayanan klinis dan keselamatan pasien
- Melaksanakan pelayanan prima (service excellent) di UPT Puskesmas Poncowarno
- Meningkatkan Pelayanan Pemberdayaan masyarakat
- Melaksanakan kerja sama Lintas Sektoral
- Melaksanakan tugas dan fungsi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

III.1.3. Kebijakan
Merupakan penerapan aturan Pemerintah yang diterapkan dengan kemampuan dan kondisi di
UPT Puskesmas Poncowarno;
1) Mengkomunikasikan kepada seluruh kepala unit kerja terkait dan seluruh
karyawan tentang pentingnya memenuhi persyaratan pelanggan dan
persyaratan lain.
2) Menetapkan kebijakan mutu Puskesmas dan memastikan sasaran mutu kinerja
dipenuhi.
3) Memimpin tinjauan manajemen yang dilaksanakan dengan Rapat Tinjauan
Manajemen dan minimal dilaksanakan 1 (satu) kali dalam 6 (enam) bulan.
4) Memastikan tersedianya sumber daya yang dibutuhkan meliputi sumber daya
manusia, peralatan kesehatan dan pengobatan.

III.1.4. Dokumen Terkait


a. Kebijakan Mutu dan Sasaran Mutu Kinerja Puskesmas,
b. SPO Rapat Tinjauan Manajemen.

III.2. FOKUS KEPADA PELANGGAN


Pelayanan yang disediakan oleh UPT Puskesmas Poncowarno dilakukan dengan berfokus
pada kebutuhan kesehatan masyarakat. Masyarakat terlibat langsung mulai dari identifikasi
kebutuhan dan harapan pelanggan dalam menyusun perencanaan penyelenggaraan upaya
puskesmas dan pelayanan klinis, pelaksanaan pelayanan, monitoring dan evaluasi serta tindak
lanjut pelayanan sehingga didapatkan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat.

Dokumen terkait :
Prosedur kepuasan pelanggan
Prosedur penanganan pengaduan

III.3. KEBIJAKAN MUTU


1. Ruang Lingkup
Pedoman ini menjelaskan kebijakan mutu UPT Puskesmas Poncowarno dalam
penerapan Sistem Manajemen Mutu Puskesmas.
2. Tanggung Jawab
 Kepala Puskesmas
- Menetapkan Tim Mutu UPT Puskesmas Poncowarno
- Menetapkan kebijakan mutu UPT Puskesmas Poncowarno yang sesuai dengan tujuan
Puskesmas, yang mencakup Visi – Misi Puskesmas.
- Membuat komitmen untuk melaksanakan mutu puskesmas secara bersama-sama dan
berkelanjutan.
 Ketua Tim Mutu.
- Menyiapkan dan mensosialisasikan kebijakan mutu Puskesmas,
- Memastikan pelaksanaan aktivitas yang berada di bawah tanggung jawabnya
sesuai dengan kebijakan mutu Puskesmas yang meliputi; koordinator administrasi,
koordinator upaya, koordinator pelayanan klinis dengan melaksanakan pemeriksaan ,
meninjau dan memberi masukan mengenai kebijakan mutu Puskesmas kepada Kepala
Puskesmas.

3. Kebijakan
Puskesmas menetapkan Kebijakan Mutu :
- Sesuai dengan Visi, Misi dan tujuan Puskesmas,
- Mencakup komitmen untuk memenuhi persyaratan dan perbaikan terus menerus
untuk efektivitas Sistem Manajemen Mutu.
- Menyediakan kerangka kerja untuk menetapkan dan meninjau sasaran mutu Kinerja.
- Puskesmas memastikan Kebijakan Mutu berjalan sesuai dengan ketentuan,
- Dikomunikasikan dan dipahami seluruh karyawan.
- Ditinjau agar terus menerus sesuai kebutuhan.
4. Dokumen Terkait
Kebijakan Mutu UPT Puskesmas Poncowarno.

III.4. PERENCANAAN SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN PENCAPAIAN SASARAN


KINERJA/ MUTU

Sasaran mutu ditetapkan berdasarkan standar kinerja/standar pelayanan minimal yang


meliputi indikator – indikator pelayanan klinis, indikator penyelengaraan upaya puskesmas.
Perencanaan disusun dengan memperhatikan kebutuhan dan harapan pelanggan, hak dan
kewajiban pelanggan serta upaya untuk mencapai sasaran kinerja yang ditetapkan.
1. Ruang lingkup
Pedoman ini menjelaskan perencanaan program manajemen untuk penerapan Sistem
Manajemen Mutu yang berdasarkan standar pelayanan minimal.
2. Tanggung Jawab
 Kepala Puskesmas
- Mengesahkan sasaran mutu disetiap program/ upaya atau unit kerja.
- Memeriksa dan meninjau rencana manajemen mutu disetiap bagian untuk
mencapai sasaran mutu Kinerja yang telah ditetapkan.
 Ketua Tim Mutu
Menyusun rencana manajemen mutu yang akan dilaksanakan oleh masing-masing unit
kerja sesuai dengan tujuan dan sasaran Puskesmas.
 Seluruh staf UPT Puskesmas Poncowarno
Memberikan masukan kepada tim mutu terkait hambatan pelaksanaan sistem manajemen
mutu yang telah dilaksanakan dan usulan perbaikan yang dianggap perlu untuk
meningkatkan kualitas manajemen mutu.
3. Kebijakan
Kepala Puskesmas mengadakan tinjauan rencana manajemen jika ada perubahan
pada aktivitas pelayanan atau terjadi ketidaksesuaian,atau ada jenis pelayanan baru, atau
adanya aktivitas Pengembangan Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya Kesehatan
Masyarakat di UPT Puskesmas Poncowarno.
Selanjutnya Tim Manajemen Mutu menyusun perencanaan manajemen mutu disetiap unit
kerja untuk mencapai tujuan dan sasaran pada setiap fungsi yang berhubungan dalam manajemen
Puskesmas.
4. Dokumen Terkait
- RENSTRA
- RUK
- RPK

III.5. TANGGUNG JAWAB, WEWENANG DAN KOMUNIKASI


1) Ruang Lingkup dan Tanggung Jawab
Penyelarasan pada pelaksanaan Manajemen Mutu harus dengan tanggung jawab, wewenang
dan komunikasi mulai dari Ketua Tim Manajemen Mutu ,Wakil Manajemen Mutu, Penanggung
Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat, Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Perorangan, dan
seluruh staf dalam meningkatkan Mutu/ Kinerja di UPT Puskesmas Poncowarno. Tugas,
tanggung jawab dan wewenang pimpinan/ staf diatur dengan jelas dan terdokumentasi, seluruh
staf yang melaksanakan pekerjaan yang terkait dengan mutu dan kepuasan pelanggan.
Pemaparan tugas terkait dengan mutu dan kepuasan pelanggan sebagai berikut :
- setiap pejabat struktural dan karyawan dipastikan memahami tugas tanggung jawab dan
wewenangnya
- uraian tugas tanggung jawab dan wewenang dibuat oleh pejabat struktural secara hirarki
- dokumen uraian tugas dipegang oleh karyawan yang bersangkutan dan salinan disimpan
oleh sub bagian kepegawaian
- dokumen uraian tugas harus dikendalikan isinya diperbaharui jika terjadi perubahan
pekerjaan.
- Uraian tugas dibuat berdasarkan nama posisi yang ada didalam struktur organisasi pada
masing masing pekerjaan.
- Penggunaan nama posisi/job title dikoordinasikan oleh pejabat puskesmas dan bagian
kepegawaian.
- Seluruh Kegiatan/Pelaksanaan Tugas harus dibuat Laporan Kegiatan dan masuk dalam
agenda harian petugas.
2) Dokumen terkait :
Tugas pokok dan fungsi sesuai Struktur organisasi.

III.5. WAKIL MANAJEMEN MUTU (manajement representative)


1) Ruang Lingkup
Kepala UPT Puskesmas Poncowarno menunjuk seorang wakil manajemen mutu yang
bertanggungjawab untuk mengkoordinir seluruh kegiatan mutu di UPT Puskesmas Poncowarno.
Pada pelaksanaannya membantu tugas Ketua Tim Manajemen Mutu UPT Puskesmas
Poncowarno yang telah ditetapkan. Wakil Manajemen Mutu dengan uraian tugas sebagai berikut:
- Memastikan sistem manajemen mutu ditetapkan, diimplementasikan, dan dipelihara.
- Melaporkan kepada manajemen kinerja dari sistem manajemen mutu dan kinerja
pelayanan.
- Memastikan kesadaran seluruh karyawan terhadap kebutuhan dan harapan pelanggan.
2) Dokumen terkait :
Uraian tugas dan tanggung jawab wakil manajemen.

III.6. KOMUNIKASI INTERNAL


1) Ruang Lingkup
Komunikasi internal antar pemimpin dengan karyawan merupakan kegiatan yang sangat
penting untuk menunjang mekanisme kerja.
Karenanya sistem komunikasi dipastikan diatur dengan baik dan menekankan hal-hal sbb ;

- Kepala UPT Puskesmas Poncowarno mengupayakan agar komunikasi dengan


bawahannya dipastikan berjalan lancar
- Komunikasi diarahkan untuk peningkatan pemahaman bawahannya mengenai sistem
manajemen mutu.
- Komunikasi diarahkan agar karyawan memahami target target pekerjaan yang ingin
dicapai.
- Komunikasi diarahkan untuk memastikan persyaratan yang telah ditetapkan dipenuhi.
- Komunikasi internal diatur secara sistematis dan terdokumentasi.
- Komunikasi internal membangun kesadaran mutu demi kepuasan pelanggan.

2) Dokumen terkait :
Prosedur komunikasi internal
BAB IV
TINJAUAN MANAJEMEN

IV.1. UMUM
Dalam upaya peningkatan mutu perlu dilakukan pembahasan bersama antara manajemen
dan pelaksanaan tentang permasalahan permasalahan yang terkait dengan implementasi sistem
manajemen mutu, penerapan sasaran/indikator mutu dan kinerja serta umpan balik
masyarakat/pelanggan tentang mutu/kinerja puskesmas.Pembahasan masalah mutu dan kinerja
dapat dilakukan dalam unit kerja antar unit kerja untuk masalah masalah yang bersifat teknis dan
operasional yang dilakukan baik terjadwal (minimal dua kali dalam setahun) maupun incidental
sesuai dengan kebutuhan. Permasalahan mutu, kinerja, dan permasalahan yang terjadi dalam
penerapan sistem manajemen mutu secara periodic juga perlu dibahas bersama yang melibatkan
seluruh jajaran yang ada dalam organisasi. Pembahasan tersebut dilakukan dalam pertemuan
tinjauan manajamen atau pertemuan telaah manajemen mutu dan kinerja. Pertemuan tinjauan
manajemen adalah proses evaluasi terhadap kesesuaian dan efektifitas penerapan sistem
manajemen mutu yang dilakukan secara berkala dan melibatkan berbagai pihak yang terkait
dengan operasional kegiatan organisasi. Tinjauan manajemen dipastikan terdokumentasi atau
dinotulenkan.

IV.2. MASUKAN TINJAUAN MANAJEMEN


 Agenda tinjauan manajemen mencakup antara lain ;
- Hasil audit internal
- Umpan balik/keluhan pelanggan
- Kinerja proses/hasil pelayanan
- Pencapaian sasaran-sasaran mutu/indikator indikator kinerja
- Tindakan koreksi dan tindakan pencegahan yang telah/sedang dilakukan
- Tindaklanjut terhadap hasil tinjauan manajemen yang lalu/sebelumnya
- Kebijakan mutu dan kebijakan pelayanan/upaya puskesmas
- Perubahan terhadap kebijakan mutu (jika ada)
- Perubahan yang perlu dilakukan perubahan terhadap sistem manajemen mutu/sistem
pelayanan/penyelenggara upaya puskesmas.
 Agenda Pertemuan Tinjauan manajemen
- Pembukaan oleh Wakil manajemen Mutu
- Arahan dari Kepala Puskesmas
- Tinjauan terhadap pertemuan tinjauan manajemen yang lalu
- Perubahan hasil audit internal
- Umpan balik/keluhan pelanggan
- Hasil penilaian kepuasan pelanggan
- Hasil penilaian kinerja
- Masalah masalah operasional yang terkait dengan penerapan sistem manajemen mutu,
penyelenggaraan pelayanan (UKP dan UKM)
- Rencana perbaikan /perubahan yang perlu dilakukan baik pada sistem manajemen mutu
maupun sistem pelayanan (UKP dan UKM)
a. Rekomendasi perbaikan
b. Penutup.
 Langkah – langkah Pertemuan Tinjauan Manajemen
- Penanggungjawab manajemen mutu bersama kepala puskesmas mempersiapkan
pertemuan/tinjauan manajemen yang meliputi ; rencana waktu, tempat, agenda, dan siapa
saja yang akan diundang.
- Penanggungjawab manajemen mutu mengundang peserta pertemuan
- Penanggungjawab manajemen mutu memimpin pertemuan, tinjauan manajemen ;
melaksanakan sesuai agenda, memimpin proses paparan/diskusi selama pertemuan
berlangsung
- Penanggung jawab manajemen mutu melakukan pemantauan perbaikan sesudah
pertemuan tinjauan manajemen.
Dokumen terkait
Prosedur tinjauan manajemen

IV.3. LUARAN TINJAUAN MANAJEMEN


Hasil yang diharap dari tinjauan manajemen adalah keputusan dan tindakan yang
berhubungan dengan ;

- Peningkatan efektifitas sistem manajemen mutu dan sistem pelayanan


- Peningkatan pelayanan terkait dengan persyaratan pelanggan
- Identifikasi perubahan perubahan yang diperlukan baik pada sistem manajemen mutu
maupun sistem pelayanan.
- Penyediaan sumber daya yang perlu dilakukan agar sistem manajemen mutu dan sistem
pelayanan efektif.
BAB V
MANAJEMEN SUMBER DAYA

V.1. Penyediaan Sumber Daya


Kepala Puskesmas berkewajiban menyediakan sumber daya yang dibutuhkan untuk
penyelenggaraannya pelayanan di Puskesmas. Penyediaan sumber daya meliputi: Sumber Daya
Manuasia, Sumber Anggaran, Sarana Prasarana, Infrastruktur Penunjang dan Media Rujukan.

Analisa kebutuhan manajemen sumber daya dilaksanakan setiap tahun sekali dituangkan
pada PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS (PTP). Yang pelaksanaan nya dimonitoring
oleh Tim Audit Internal dan Tim Manajemen Resiko. Upaya penyediaan sumber daya di UPT
Puskesmas Poncowarno meliputi :

1. Sumber Daya Manusia


Sumber Daya Manusia di UPT Puskesmas Poncowarno terdiri dari PNS, PTT, Pegawai
Honorer Swadaya dan Pegawai Tenaga Kerja Sukarela (TKS). PNS ditetapkan oleh
BKD (Badan Kepegawaian Daerah) Kabupaten Lampung Tengah untuk bertugas di
UPT Puskesmas Poncowarno, PTT ditetapkan oleh Pemerintah Pusat untuk bertugas di
UPT Puskesmas Poncowarno, Pegawai Honorer Swadaya diangkat oleh Kepala UPT
Puskesmas Poncowarno berdasarkan kebutuhan beban kerja untuk memberikan
pelayanan Kesehatan kepada masyarakat yang berkwalitas, Pegawai Tenaga Kerja
Sukarela (TKS) merupakan tenaga kesehatan yang mengajukan lamaran untuk
membantu pelayanan kesehatan di UPT Puskesmas Poncowarno secara sukarela.
2. Sumber Anggaran
Sumber anggaran di UPT Puskesmas Poncowarno berasal dari 2 sumber yaitu Dana
Program BOK (Bantuan Operasional Kesehatan) dan Dana Program Jaminan
Kesehatan. Yang dibelanjakan sesuai petunjuk tehnis program bukan sesuai kebutuhan
Puskesmas.
3. Sarana Prasarana
Sarana Prasarana di UPT Puskesmas Poncowarno disediakan oleh Pemerintah Daerah
Kabupaten Lampung Tengah untuk melaksanakan Pelayanan Kesehatan pada
masyarakat di wilayah kerja nya. Sarana meliputi; Gedung Pelayanan Utama, Gedung
Pelayanan Unggulan, Aula UPT Puskesmas Poncowarno, Mushola UPT Puskesmas
Poncowarno, Gedung Administrasi Manajemen, Lahan Parkir, dan taman – taman
penunjang Pelayanan Kesehatan. Adapun Prasarana yang disediakan oleh Pemerintah
Kabupaten Lampung Tengah meliputi; kendaraan dinas, alat kesehatan, obat dan bahan
habis pakai, vaksin, alat kontrasepsi, serta alat – alat mobeler lain penunjang pelayanan
kesehatan.
4. Infrastruktur Penunjang
Terdapat jalur lintas menuju UPT Puskesmas Poncowarno atau menuju tempat rujukan
yang cukup terkondisi, dalam membantu proses pelayanan kesehatan yang berlangsung
di UPT Puskesmas Poncowarno.
5. Media Rujukan
Media Rujukan yang membantu Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan di UPT Puskesmas
Poncowarno adalah :
- Puskesmas Rawat Inap Kalirejo
- Rumah Sakit Kartini Kalirejo
- Rumah Sakit Az-zahra Kalirejo

Dokumen terkait :
- SK PNS
- SK PTT
- SPT Pegawai Honorer Swadaya
- SPT Pegawai Tenaga Kerja Sukarela
- Izin Operasional Puskesmas
- Surat Hibah Lahan Puskesmas
- Inventarisasi Barang
- MOU Media Rujukan

V.2. Manajemen Sumber Daya Manusia

1. Perencanaan

Perencanaan kebutuhan dilakukan dengan melakukan analisis kebutuhan berdasarkan


analisis jabatan dan beban kerja setiap tahun sekali yang tertuang pada PTP Tahunan, sehingga
muncul pola ketenagaan yang ada dan kebutuhan tenaga baik secara kuantitatif maupun kualitatif
(jenis pendidikan dan kompetensi). Kekurangan tenaga PNS kesehatan Profesioanl diusulkan
kepada Kepegawaian Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Tengah sebagai Upaya pemenuhan
kebutuhan tenaga kesehatan professional. Upaya Pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan lain
dari tenaga kerja sukarela.

2. Proses Pemenuhan Kebutuhan


Proses rekrutmen PNS – PTT tidak bisa dilakukan sendiri oleh Puskesmas, sehingga
kebutuhan tenaga tersebut hanya diusulkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Tengah
untuk pemenuhannya, termasuk proses kredensialnya menjadi kewenangan Dinas Keeshatan
Kabupaten Lampung Tengah. Proses pemenuhan yang menjadi kewenangan Dinas Kesehatan
Kabupaten Lampung Tengah meliputi rekrutmen, kredensial, dan pelatihan atau peningkatan
kompetensi yang seharusnya. Untuk pegawai honorer swadaya dan tenaga kerja sukarela,
melalui program JKN-KIS dapat diberdayakan di Puskesmas untuk meningkatkan kwalitas
pelayanan kesehatan masyarakat.

3. Pengorganisasian.
Pengorganisasian dilakukan dengan menetapkan tugas pokok dan fungsi masing masing
pegawai dengan Surat Keputusan Kepala Puskesmas baik tugas secara fungsional maupun tugas
secara structural/pemegang program seperti yang tertuang dalam struktur organisasi puskesmas
yang telah ditetapkan oleh Bupati Lampung Tengah.
4. Pengarahan dan pengendalian
Pengarahan dan pengendalian petugas dilakukan melalui kegiatan monitoring dan
evaluasi secara secara berkala terhadap pelaksanaan tugas masing masing pegawai dalam
kegiatan laporan Agenda Harian, lokakarya mini dan lain - lain. Hal ini dilakukan juga dalam
rangka meningkatkan koordinasi dan pengintegrasian kegiatan antar petugas maupun antar unit
kerja/pelayanan.

5. Dokumen terkait
- PTP tahunan
- Laporan Kepegawaian (Absensi)
- ABK, SKP
- SK, SPT

V.3. Infrastruktur

Penyediaan dan pemeliharaan infrastruktur penunjang pelayanan kesehatan di UPT


Puskesmas Poncowarno berupa jalan/jalur lintas diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah,
Pemerintah Provinsi dan sekarang ada peranserta Pemerintah Pusat dalam bentuk Anggaran
Dana Desa, sehingga jalan raya dan jalan kampung terwujud cukup terkondisi.

 Lingkungan Kerja
Lingkungan Kerja di UPT Puskesmas Poncowarno secara umum meliputi:
- Lingkungan Administrasi Manajemen, yang bertugas di Gedung Administrasi
Manajemen. Yang terdiri dari Kepala Puskesmas, Kepala Tata Usaha, Kepegawaian,
Keuangan, Perencanaan dan Sistem Informasi Puskesmas.
- Lingkungan Upaya Kesehatan Masyarakat, yang bertugas di Luar Gedung Puskesmas
yaitu di Pos Kesehatan Desa, Polindes dan UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis
Masyarakat).
- Lingkungan Upaya Kesehatan Perorangan, yang bertugas di Gedung Pelayanan Utama,
Gedung Pelayanan Unggulan, dan Puskesmas Pembantu.
- Lingkungan Penunjang Pelayanan Kesehatan, terdiri dari tenaga administrasi pada
gedung administrasi manajemen dan loket pendaftaran, tenaga keamanan pada pos
keamanan, tenaga kebersihan pada pos kebersihan/ dapur.

Monitoring dapat dilakukan langsung oleh penanggungjawab masing – masing unit


kerja dengan melakukan pemeriksaan kondisi kebersihan, ketertiban pelayanan kesehatan dan
terpeliharanya lingkungan sekitar Puskesmas.

 Dokumen terkait :
1) Alur Pelayanan
2) Tempat tugas sesuai Surat Perintah Tugas
BAB VI

PENYELENGGARAAN PELAYANAN

VI.1. Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas


VI.1.1. Perencanaan UKM, akses dan pengukuran kinerja/ Penilaian Kinerja Puskesmas
(PKP)
 Perencanaan UKM :
Dimulai dari kegiatan survei mawas diri (SMD) di wilayah kerja UPT Puskesmas
Poncowarno, yang seterusnya dilaksanakan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) di 9
kampung. Hasil dari MMD menjadi salah satu dasar kebutuhan kesehatan masyarakat di
wilayah kerja UPT Puskesmas Poncowarno. Untuk selanjutnya dibuatlah Rencana Kerja
Anggaran (RKA) dan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) untuk aplikasi kebutuhan
kesehatan masyarakat di wilayah kerja UPT Puskesmas Poncowarno.
 Akses UKM
- Rencana kegiatan yang telah tertuang dalam RKA dan RPK
disosialisasikan/komunikasikan ke masyarakat sasaran melalui pertemuan lokakaryamini,
lintas sector, pertemuan lintas sector tingkat kecamatan, atau melalui media
brosur/leaflet/papan pengumuman.
- Kepastian pelaksanaan kegiatan sesuai jadwal yang ditetapkan, dan menginformasikan
bila terjadi perubahan jadwal kegiatan.
 Pengukuran kinerja UKM :
- Pengukuran kinerja UKM dilakukan berdasarkan indikator-indikator kinerja yang
ditetapkan oleh Kepala Puskesmas untuk masing masing UKM di Puskesmas, mengacu
kepada SPM Kota dan Kebijakan Dinkes Kabupaten Lampung Tengah
- Penanggungjawab UKM bersama dengan pelaksana menyusun rencana perbaikan kinerja
berdasarkan hasil monitoring dan penilaian kinerja. Perbaikan kinerja UKM dilaksanakan
secara berkesinambungan.
- Pelaksanaan monitoring pencapaian kinerja UKM dilakukan setiap bulan oleh PJ UKM
kepada pelaksana melalui pertemuan yang dilaksanakan maksimal 1 minggu sebelum
pelaksanaan lokakarya mini bulanan.
Dokumen terkait :
SMD, MMD, RKA dan RPK.

VI.1.2. Proses yang berhubungan dengan sasaran


VI.1.2.1. Penetapan persyaratan sasaran
Penetapan sasaran kegiatan UKM berdasarkan indikator masing – masing program
kesehatan yang tercantum pada SPM (Standar Pelayanan Minimum), Jumlah Penduduk dan Jenis
UKBM yang ada di wilayah kerja UPT Puskesmas Poncowarno;
.) Posyandu Ibu, Bayi dan Balita, sasarannya :
- Ibu Hamil 1.005
- Ibu KB 4.710
- Bayi 914
- Balita 2.417
.) Posyandu Lansia, sasarannya :
- Lansia Ibu 1.369
- Lansia Bapak 1.423

.) PKPR, sasarannya :
- Remaja Putra 3.625
- Remaja Putri 3.521

.) Pos LBS, sasarannya :


- 9 kampung 86 Dusun

.) Pos PHBS, sasarannya :


- Kelompok yasinan 86
- Kelompok gereja 12
- Kelompok Muslimat 9
- Kelompok Aisiyah 9
- Kelompok Cahaya Nurani 9
- Kelompok Pura 2

.) Pos IVA, sasarannya :


- Perempuan usia 30-50 tahun : 6.795

.) Pos UKK, sasarannya :


- Industri Genteng 21, tenaga kerja 309
- Industri Bata 17, tenaga kerja 276

VI.1.2.2. Tinjauan terhadap persyaratan sasaran


Pelaksana kegiatan melakukan tinjauan persyaratan sasaran kegiatan sebelum dan setelah
kegiatan, untuk mengevaluasi, ketepatan sasaran kegiatan. Apabila terjadi ketidaktepatan
sasaran, maka pelaksana segera melakukan tindakan preventif jika kegiatan belum dilaksanakan
dengan mengubah sasaran atau tindakan korektif pada kegiatan berikutnya.

VI.1.2.3. Komunikasi dengan sasaran


Komunikasi kepastian jadwal pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh pelaksana UKM terhadap
masyarakat/sasaran melalui surat resmi atau kunjungan koordinasi. Apabila terjadi perubahan
jadwal dikomunikasikan melalui sms atau telpon.

VI.1.3. Penyelenggaraan UKM


1) Pengendalian proses penyelenggaraan upaya
- Pengendalian proses pelaksanaan UKM dilakukan dengan menetapkan pedoman/panduan
program, kerangka acuan program/kegiatan dan SOP pelaksanaan kegiatan.
- Penanggungjawab dan pelaksana UKM melaksanakan kegiatan sesuai dengan
pedoman/panduan/kerangka acuan/SOP/rencana kegiatan yang telah disusun dan
berdasarkan kebutuhan dan harapan masyarakat/sasaran.
- Penanggungjawab UKM memastikan jadwal kegiatan dan petugas pelaksana yang
kompeten.
- Pengendalian proses penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat melalui monitoring
terpadu lintas sektoral yang tertuang pada lokakarya lintas sektoral.
2) Validasi proses penyelenggaraan upaya
- Pelaksanaan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan UKM kepada penanggungjawab
UKM maksimal satu minggu setelah kegiatan.
- Penanggungjawab UKM memeriksa laporan apakah selaras dengan kebijakan,
pedoman/panduan, kerangka acuan, dan SOP kegiatan.
- Secara sampling dan berkala penanggungjawab melakukan observasi pelaksanaan
kegiatan dengan menggunakan checklist/daftar tilik.

3) Identifikasi dan mampu telusur.


Penanggung jawab dan pelaksana upaya bertanggung jawab atas proses perencanaan,
pelaksanaan, evaluasi dan tindaklanjut seluruh kegiatan termasuk pendokumentasian rekaman.
Sehingga penanggungjawab dan pelaksana setiap upaya mampu mengidentifikasi dan mampu
telusur atas seluruh kegiatan masing masing upaya, baik telusur system maupu telusur dokumen.

VI.1.4. Hak dan Kewajiban sasaran.


Puskesmas dalam menyelenggarakan upaya akan menetapkan hak dan kewajiban sasaran
setiap upaya yang diselenggarakan. Penetapan hak dan kewajiban sasaran disusun bersama dan
ditetapkan dengan SK Kepala Puskesmas dan masing – masing Kepala Kampung.

VI.1.5. Manajemen resiko dan keselamatan.


Manajemen resiko adalah proses mengenal, mengevaluasi, mengendalikan, meminimalkan
resiko yang dilakukan dalam suatu organisasi secara menyeluruh. Manajemen resiko dilakukan
untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya resiko yang bisa terjadi dalam setiap kegiatan.

Proses manajemen resiko dalam pelayanan UKM meliputi menetapkan lingkup


manajemen dengan criteria 3H1P (high risk, high volume, high cost, potensial problem). Hasil
evaluasi resiko untuk menentukan perlu atau tidak tindakan perbaikan/tindaklanjut. Tindakan
perbaikan bias berupa perbaikan input, proses atau perbaikan output.

Analisis resiko dilakukan terhadap prosedur pelayanan diarea prioritas, dengan menggunakan
metode FMEA (value Mode and effect analysis/atau analisis modus kegagalan dan dampaknya
(AMKD). Resiko yang telah diidentifikasi kemudian ditetapkan preventif atau pencegahan agar
kegagalan yang dimungkinkan tidak terjadi.

VI.1.6. Pengukuran, analisis dan penyempurnaan sasaran kinerja UKM


 Umum
Dalam rangka monitoring dan evaluasi mutu dan kinerja UKM, maka perlu ditetapkan
sebuah indikator yang bias diukur dan menggambarkan suatu kondisi sebenarnya dari hasil
proses kegiatannya.
 Pemantauan dan Pengukuran
1) Kepuasan Pelanggan
Kepuasan pelanggan dinilai menggunakan kuisioner terhadap sasaran setiap UKM secara
berkala minimal satu tahun sekali. Kepuasan pelanggan dilakukan untuk mengetahui mutu
layanan UKM dari aspek kepuasan pelanggan.
Kuisioner dibagikan kepada pelanggan UKM melalui pertemuan atau langsung setelah
kegiatan usai. Data diolah dan dianalisis menjadi informasi tingkat kepuasan pelanggan UKM.
Hasil analisis tersebut diinformasikan kepada pelanggan UKM melalui desinformasi pada saat
pertemuan/kegiatan UKM atau melalui pemasangan di papan informasi.

2) Audit Internal
Audit internal akan dilakukan secara berkala sepanjang tahun terhadap prosedur, sarana
prasarana, SDM, dan hasil pada unit unit pelayanan yang diprioritaskan dan ditetapkan setiap
tahunnya.Audit internal dilakukan minimal satu bulan setelah setelah implementasi dari SOP
yang ditetapkan dan diulang kembali untuk jangka waktu minimal 2 tahun.

Tahapan pelaksanaan audit internal adalah, penjadwalan penyusunan instrument,


penetapan petugas, sosialisasi jadwal, pelaksanaan audit, analisis data dan pembahasan
penyusunan tindak lanjut. Hasil/tindaklanjut audit internal menjadi bahan masukan rapat tinjauan
manajemen.

3) Penilaian Kinerja Puskesmas pada UKM


 Pemantauan dan pengukuran proses
Pemantauan dan pengukuran proses dilakukan sepanjang kegiatan/proses untuk
mengetahui apakah pelaksanaan kegiatan sesuai dengan kebijakan, pedoman/panduan, kerangka
acuan dan Sop upaya yang telah ditetapkan, termasuk ketaatan terhadap jadwal. Jika saat
monitoring proses diidentifikasi penyimpangan atau kecendrungan tidak tercapainya tujuan,
maka bias segera dilakukan perbaikan. Perbaikan yang bias dilakukan meliputi perbaikan jadwal,
perbaikan metode, sasaran, SOP dll. Perbaikan ditujukan untuk melakukan tindakan korektif
sehingga tujuan atau kinerja yang ditargetkan akan tetap tercapai.

Pemantauan dilakukan secara berkala dan terintegrasi lintas program melalui pertemuan
lokakarya mini internal/bulanan dan lokakarya lintas sector/3 bulan sekali dengan menggunakan
indikator kinerja proses yang telah ditetapkan oleh Kepala Puskesmas pada awal tahun.

 Pemantauan dan Pengukuran hasil layanan


Pemantauan dan pengukuran hasil layanan dengan menggunakan indikator kinerja/SPM
dilakukan di akhir tahun untuk mengetahui apakah target tercapai dan bandingkan kecendrungan
dengan pencapaian tahun sebelumnya (menurun, meningkat, tetap).

 Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai


Apabila terdapat indikator / hasil UKM yang tidak sesuai, maka perlu dilakukan penetapan
ulang target untuk tahun sebelumnya dengan memperhatikan rencana lima tahunan.

 Analisis Data
Hasil yang tidak sesuai atau tidak tercapai dilakukan analisis penyebab masalah, dengan
tahapan identifikasi masalah, tetapkan masalah prioritas.tentukan penyebab masalah, tentukan
alternative pemecahan masalah buat keputusan pemecahan masalah, yang akan direncanakan
untuk tahun depan, melalui mekanisme penyusunan perencanaan tingkat puskesmas setiap tahun
sekali.
 Peningkatan berkelanjutan
Mekanisme yang harus dilakukan untuk mengendalikan peningkatan berkelanjutan dengan
manajemen mutu dengan/siklus ; perencanaan, pelaksanaan, analisis, dan tindak lanjut untuk
semua penyelenggaran secara terus menerus.

 Tindakan korektif
Hasil audit internal hasil monitoring indikator kinerja dan indikator mutu dapat dilakukan
tindakan korektif untuk perbaikan pelaksanaan kegiatan selanjutnya.

 Tindakan Preventif
Dari hasil analisis masalah tersebut diidentifikasi penyebab kegagalan tahun sebelumnya,
sehingga saat perencanaan perlu ditentukan kegiatan antisipatif agar kegagalan tidak terulang
kembali.

VI.2. Upaya Kesehatan Perorangan (UKP/pelayanan klinis)

VI.2.1. Perencanaan Pelayanan Klinis


Perencanaan Pelayanan Klinis di UPT Puskesmas Poncowarno berawal dari standar
pelayanan klinis yang dilaksanakan di Puskesmas pada umumnya yaitu Poli Umum, Poli Gigi
dan Poli KIA. Untuk selanjutnya mengalami pengembangan sesuai kebutuhan kesehatan
masyarakat, yang disampaikan oleh para Kepala Kampung pada saat Minilokakarya Lintas
Sektoral. Mulai dari tahun 2008 sampai sekarang sudah banyak ruang pelayanan kesehatan yang
disediakan di UPT Puskesmas Poncowarno, diantaranya; UGD 24 Jam, Poli Umum, Poli Gigi,
Klinik Batuk, Kamar Bersalin 24 Jam, Poli Jiwa, Poli KIA-KB-MTBS, Poli IVA-IMS-VCT, Poli
Laktasi-Oralit dan Poli Santun Usila.

VI.2.2. Proses yang berhubungan dengan pelanggan


Masyarakat adalah pelanggan penerima jasa pelayanan kesehatan. Untuk memenuhi
kebutuhan kesehatan masyarakat, UPT Puskesmas Poncowarno berproses menyusun tahapan-
tahapan pemenuhan kebutuhan masyarakat. Dengan mekanisme sebagai berikut;
Tahap I ; Mengumpulkan data usulan dari 9 Kepala Kampung Wilayah Kerja, dari Kotak Info,
Dan dari data jenis kesakitan yang dilayanani di UPT Puskesmas Poncowarno.
Tahap II; Rapat Internal memusyawarahkan, merumuskan dan menata jenis pelayanan apa saja
yang mampu disediakan dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat sesuai
dengan kondisi gedung Puskesmas yang ada pada upaya peningkatan program UKP.
Tahap III; Koordinasi dan konsultasi kepada Bidang YANKES di Dinas Kesehatan Kabupaten
Lampung Tengah. Kemudian disosialisasikan dan disepakati pada Lokakarya Lintas
sektoral. Dan melahirkan komitmen bersama untuk sama-sama berupaya
meningkatkan kunjungan Puskesmas. Yang pada akhirnya seluruh steakholder
menggiring masyarakat untuk mau berkunjung ke Puskesmas. Tahun 2016
disempurnakan Poli-poli pelayanan kesehatan di UPT Puskesmas Poncowarno.

Setelah Poli-poli pelayanan kesehatan dipersiapkan, ditetapkanlah target kunjungan pada setiap
Poli. Sampai saat ini seluruh UKBM berupaya aktif dari 87 Posbindu yang merujuk masyarakat
ke UPT Puskesmas Poncowarno. Seluruh kader kesehatan memiliki tanggung jawab moril untuk
meningkatkan kunjungan Puskesmas. Pada Program Kesga ; K1 dan K4 diwajibkan ke UPT
Puskesmas Poncowarno, dan Para Lansia sakit dirujuk ke Poli Santun Usila. Begitu juga
pasien jiwa dari 9 kampung wilayah kerja dirujuk ke Poli Jiwa di UPT Puskesmas Poncowarno.

VI.2.3. Penyelenggaraan pelayanan klinis


Dengan banyaknya Poli Pelayanan Kesehatan dibutuhkan banyak pula tenaga kesehatan
berkompetensi dan berintegritas, sehingga mutu pelayanan kesehatan bisa sesuai dengan Standar
Servis Excelent/Pelayanan Prima. Di UGD disediakan dokter dan perawat terlatih yang CANTIK
sehingga menjadi Tim kerja yang CANTIK pula, sesuai dengan tata nilai UPT Puskesmas
Poncowarno. Di Kamar Bersalin disediakan bidan yang CANTIK sehingga betul-betul berupaya
menurunkan AKI-AKB.
Penyelenggaraaan pelayanan klinis terdiri dari Pedoman Pelayanan, Standar Opersional
Prosedur, Audit Internal sampai pada menejemen Resiko. Untuk melaksanakan Pelayanan
Kesehatan sesuai Standar Servis Excelent dibutuhkan kelengkapan Penyelenggaraan Pelayanan
sebagai berikut:

VI.2.4. Pengendalian proses pelayanan klinis


Pengendalian proses pelayanan klinis di UPT Puskesmas Poncowarno dengan membuat
Pedoman Pelayanan Klinis di masing-masing Poli. Pedoman yang dimaksud berisi Latar
Belakang, Ruang Lingkup, Batasan operasional, Landasan Hukum, Standar Ketenagakerjaan,
Standar Fasilitas, Tata Laksana Pelayanan, Keselamatan Pasien, Keselamatan Kerja, dan
Pengendalian Mutu.

VI.2.5. Validasi proses pelayanan


Validasi proses pelayanan di UPT Puskesmas Poncowarno berdasarkan standar
pelayanan prima dengan menempatkan tenaga kesehatan berkompetensi sebagai pemberi
pelayanan klinis dengan ketersediaan alat kesehatan yang menunjang pelayanan kesehatan di
UPT Puskesmas Poncowarno.
Tujuan Validasi proses pelayanan adalah memberikan dokumen tertulis sesuai standar
setiap hari pelayanan, mengurangi hambatan pada pelaksanaan pelayanan kesehatan dan
memperkecil resiko kesalahan pemberi pelayanan kesehatan. Oleh sebab itu validasi proses
pelayanan di UPT Puskesmas Poncowarno terdokumentasi pada laporan register pasien, register
alat kesehatan, register bahan habis pakai dan absen tenaga kesehatan.

VI.2.6. Identifikasi dan ketelusuran


Proses identifikasi dan ketelusuran di UPT Puskesmas Poncowarno dengan cara mengumpulkan
data kegiatan setiap hari kerja yang terdiridari Registrasi Pasien Berkunjung dibuat setiap hari,
Registrasi Alat Kesehatan yang tersedia setiap hari dibuat, Registrasi Obat yang mendukung
Pelayanan Klinis setiap hari dibuat dan Absen-agenda harian Tenaga Kesehatan Trampil sebagai
pemberi Pelayanan klinis. Dan didukung juga dengan Dokumen Checklist Audit Internal.
VI.2.7. Hak dan kewajiban pasien

1. HAK PASIEN

1. Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di Puskesmas
Ngadirojo.
2. Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien.
3. Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa diskriminasi.
4. Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu , efektif dan efisien.
5. Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari kerugian
fisik dan materi.
6. Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter lain yang
mempunyai Surat Izin Praktek (SIP) baik di dalam maupun luar Rumah Sakit.
7. Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data
medisnya.
8. Mendapatkan informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis, tujuan
tindakan medis, alternatife tindakan, risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi, dan
prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan.
9. Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh tenaga
kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya.
10. Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis.
11. Menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang dianutnya selama hal itu tidak
mengganggu pasien lainnya.
12. Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di Puskesmas
Ngadirojo
13. Mengajukan usul, saran perbaikan atas perlakuan Puskesmas Ngadirojo terhadap dirinya.
14. Menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama dan kepercayaan
yang dianutnya.

2 . KEWAJIBAN PASIEN

1. Mentaati segala peraturan dan tata tertib yang berlaku di Puskesmas Ngadirojo.
2. Mematuhi segala instruksi dokter dan perawat dalam pengobatannya.
3. Memberikan informasi dengan jujur dan selengkapnya tentang penyakit yang diderita
kepada dokter yang merawat.
4. Melunasi/memberikan imbalan jasa atas pelayanan Puskesmas /dokter.
5. Memenuhi hal-hal yang telah disepakati/perjanjian yang telah dibuatnya.

VI.2.8. Pemeliharaan barang milik pelanggan (specimen, rekam medis)


Pemeliharaan barang milik pelanggan (specimen, rekam medis) di UPT Puskesmas
Poncowarno tidak disimpan di puskesmas, melainkan dapat dibawa pulang ke rumah masing-
masing oleh setiap pasien/pelanggan.

VI.2.9. Manajemen resiko dan keselamatan pasien.


Menejemen resiko dan keselamatan pasien (patien safety) di UPT Puskesmas
Poncowarno yaitu : keselamatan pasien (patient safety), keselamatan pekerja atau petugas
kesehatan, keselamatan bangunan dan peralatan Puskesmas yang bisa berdampak terhadap
keselamatan pasien dan petugas, keselamatan lingkungan (green productivity) yang berdampak
terhadap pencemaran lingkungan dan keselamatan “bisnis” Puskesmas yang terkait dengan
kelangsungan hidup Puskesmas .
Kelima aspek keselamatan pasien di Puskesmas tersebut sangat penting yang harus dikelola
secara professional, komprehensif dan terintegrasi.
Di Puskesmas terdapat ratusan macam obat, berbagai bahan-bahan berbahaya, beragam
alat kesehatan dengan berbagai teknologi yang semakin canggih dan berkembang dengan pesat,
bermacam jenis tenaga profesi dan non profesi yang memberikan pelayanan.
Keberagaman dan kerutinan pelayanan tersebut apabila tidak dikelola dengan baik, berisiko dan
menimbulkan insiden.

SASARAN:
1.Tersedianya pedoman manajemen risiko
2.Tersedianya bukti sosialisasi pedoman manajemen risiko kepada pimpinan unit pelayanan
fungsional dan manajerial serta pegawai Puskesmas

RUANG LINGKUP:
a. Risiko terhadap pasien terkait pelayanan
b. Risiko terhadap staf medis
c. Risiko terhadap staf/ pegawai
d. Risiko terhadap sarana prasarana fasilitas/ asset Puskesmas
e. Risiko terhadap keuangan
f. Risiko-risiko lain

Manajemen risiko adalah proses untuk menciptakan dan mengimplementasikan strategi,


untuk meminimalkan kerugian akibat kecelakaan pada manusia, sarana prasarana fasilitas dan
keuangan Puskesmas melalui identifikasi dan penilaian potensi kehilangan asset Puskesmas , dan
melakukan seleksi sesuai asumsi kerugian, transfer, mekanisme pengendalian dan pencegahan.
Manajemen risiko adalah proses strategis untuk mengkreasikan dan menerapkan secara
langsung untuk meminimalisasi kejadian tidak diharapkan.
Manajemen risiko adalah pendekatan proaktif untuk mengidentifikasi, menilai dan
menyusun prioritas risiko, dengan tujuan untuk menghilangkan atau meminimalkan dampaknya.
Pendekatan manajemen risiko difokuskan pada kejadian yang telah terjadi (reaktif) dan
potensial terjadi (proaktif) dengan menerapkan manajemen risiko terintegrasi yang
memprioritaskan keselamatan pasien, melalui revisi pengembangan proses, fungsi dan layanan.
Tujuan disain program manajemen risiko adalah: ·
∙Untuk mengurangi mortality dan morbidity, dengan memperbaiki pelayanan kepada
pasien,melalui identifikasi dan analisa, untuk mengurangi risiko yang dapat mencegah
pasien dari cedera atau kecacatan terkait keselamatan pasien. ·
∙Untuk meningkatkan pelayanan pasien dengan mencegah penyimpangan hasil, melalui
pendekatan sistematis, terkoordinasi dan berkesinambungan untuk meningkatkan
keselamatan pasien. ·
∙Untuk melindungi orang dan asset serta keuangan Puskesmas akibat kehilangan karena
terjadinya insiden, akibat manajemen yang tidak efektif, dengan meningkatkan perbaikan
berkesinambungan pada proses pelayanan pasien melalui lingkungan yang diciptakan
dengan aman.

VI.2.10. Peningkatan mutu pelayanan klinis dan keselamatan pasien ;


Peningkatan mutu pelayanan klinis dan keselamatan pasien di UPT Puskesmas
Poncowarno dilaksanakan mulai tahun 2017, dan tahun 2016 dipersiapkan dengan cara evaluasi
internal, kaji banding dan mendapatkan pelatihan menejemen puskesmas-patiensavety-audit
internal. Untuk meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien menjadi tugas pokok
pokja UKP, yang bertanggung jawab langsung kepada Kepala Puskesmas.
Peningkatan mutu pelayanan klinis melalui tahap veripikasi-evaluasi mulai dari kondisi
sarana prasarana, kompetensi sumberdaya manusia, kondisi alat kesehatan-obat-bahan habis
pakai, dan anggaran yang mendukung peningkatan mutu tersebut. Hasil nya dijalanilah proses
penetapan jenis pelayanan dengan program layanan unggulan sesuai program Ibu Bupati
Lampung Tengah yaitu Penurunan AKI-AKB dan Pemeriksaan IVA.

NO JENIS PELAYANAN LAMA JENIS PELAYANAN BARU KETERANGAN


1 BP-UGD UGD Berkembang
2 Poli Umum
3 Klinik Batuk Klinik Batuk
4 Poli Jiwa Poli Jiwa
5 Poli Gigi Poli Gigi
6 KIA-KB-MTBS KIA-KB-MTBS Berkembang
7 IVA-IMS-VCT
8 Laktasi-Pojok Oralit
9 Mini Lab
10 Kamar Bersalin
11 Poli Santun Usila Poli Santun Usila
12 Konsultasi Gizi-Kesling Konsultasi Gizi-Kesling
13 Laboratorium Perintisan
14 Apotek Apotek
15 Loket Loket (3 Layanan) Berkembang
-Pendaftaran
-Kasir
-Rujukan/Surat-Menyurat
16 Keamanan 2 Baru

Inilah jenis-jenis pelayanan yang tersedia di UPT Puskesmas Poncowarno.


Untuk menerapkan mutu pelayanan kesehatan di UPT Puskesmas Poncowarno, untuk itu perlu
dilaksanakan hal-hal dibawah ini;
1) Penilaian indikator / kinerja klinis
Penilaian indikator/kinerja klinis di UPT Puskesmas Poncowarno sebagai berikut;
NO INDIKATOR PENILAIAN RUANG PELAYANAN PROSES KELENGKAPAN
PELAYANAN KLINIS
1 Sumber Daya Manusia -UGD -Pelatihan UGD
-Dokter/Dokter Gigi 1 -Poli Umum -Melengkapi Alkes
-Perawat 12 -Klinik Batuk -Melengkapi Obat
-Bidan 10 -Poli Jiwa -Menambah tenaga medis
-Pekarya 2
-Sopir Pusling 2
2 Obat-Alkes-Bahan Habis Pakai
3 Alat Pelindung Diri
4 Mobeler-Alat Tulis Kantor
1 Sumber Daya Manusia Poli Gigi
-Dokter Gigi - -Melengkapi Alkes
-Perawat Gigi 2 -Melengkapi Obat
-Pekarya 2 -Menambah tenaga medis
2 Obat-Alkes-Bahan Habis Pakai
3 Alat Pelindung Diri
4 Mobeler-Alat Tulis Kantor
1 Sumber Daya Manusia -KIA-KB-MTBS -Pelatihan MOU-PONED
-Dokter/Dokter Gigi 1 -IVA-IMS-VCT -Melengkapi Alkes
-Bidan 4 -LAKTASI-ORALIT -Melengkapi Obat
-Pekarya 2 -MINILAB -Menambah tenaga medis
-Supir Pusling 2 -SANTUN USILA
2 Obat-Alkes-Bahan Habis Pakai -KAMAR BERSALIN
3 Alat Pelindung Diri
4 Mobeler-Alat Tulis Kantor
1 Sumber Daya Manusia -Konsultasi Gizi Kesling -peningkatan kompetensi
-Petugas Gizi-Kesling 2
-Pekarya 2
2 Obat-Alkes-Bahan Habis Pakai
3 Alat Pelindung Diri
4 Mobeler-Alat Tulis Kantor
1 Sumber Daya Manusia Laboratorium -peningkatan kompetensi
-Petugas Laboratorium 1
-Pekarya 2
2 Obat-Alkes-Bahan Habis Pakai
3 Alat Pelindung Diri
4 Mobeler
1 Sumber Daya Manusia Apotek -peningkatan kompetensi
-Petugas Apotek 2
-Pekarya 2
2 Obat-Alkes-Bahan Habis Pakai
3 Alat Pelindung Diri
4 Mobeler
1 Sumber Daya Manusia Loket
-Administrasi 3
-Pekarya 2
2 Obat-Alkes-Bahan Habis Pakai
3 Alat Pelindung Diri
4 Mobeler
1 Sumber Daya Manusia Pos Keamanan
-Petugas Keamanan
-Pekarya
2 Obat-Alkes-Bahan Habis Pakai
3 Alat Pelindung Diri
4 Mobeler

Penilaian indikator pelayanan kesehatan di UPT Puskesmas Poncowarno membutuhkan campur


tangan Dinas Kesehatan untuk menempatkan tenaga medis professional dan meningkatkan
kompetensi tenaga kesehatan.
2) Pengukuran pencapaian sasaran keselamatan pasien
Pengukuran pencapaian sasaran keselamatan pasien di UPT Puskesmas Poncowarno yaitu
dengan yaitu dengan memberikan alur pelayanan kesehatan, memberikan kemudahan-
kenyamanan pendaftaran pasien, menetapkan waktu pelayanan, menetapkan-menginformasikan
jadwal praktek tenaga kesehatan, memberikan situasi yang nyaman dan aman bagi pasien selama
berada di lingkungan UPT Puskesmas Poncowarno sehingga tidak terjadi cidera atau infeksi
nosokomial.
3) Pelaporan insiden keselamatan pasien
Sistem Pelaporan insiden keselamatan Pasien selama berada di Lingkungan UPT
Puskesmas Poncowarno, dapat langsung kepada Ketua/Wakil Tim Mutu UPT Puskesmas
Poncowarno atas nama Rohelawati, SST. Hp online 24 jam dengan nomor 082372391965 yang
berkantor diruang UKP. Laporan tertulis pun dapat disampaikan 24 jam dengan mengambil
formulir di Pos Keamanan UPT Puskesmas Poncowarno.
4) Analisis dan tindak lanjut
Analisis dan tindak lanjut dari Proses Menejemen Mutu UPT Puskesmas Poncowarno
berlangsung satu bulan sekali, setelah Tim Mutu dan Tim Audit Internal menyimpulkan dalam
bentuk Laporan kepada Kepala Puskesmas. Dan segera ditetapkan rapat Mutu-Audit Internal
diakhir bulan atau minggu ke 4 setiap bulannya. Untuk masukan Rakor Bulanan Puskesmas.

VI.2.11. Penerapan manajemen resiko


Penerapan Menejemen Resiko di UPT Puskesmas Poncowarno dengan memberikan
informasi pada Televisi di ruang tunggu dan Papan informasi resiko apa saja yang akan dihadapi
pasien jika tidak sesuai aturan Alur Pelayanan dan Aturan selama berada diruang Pelayanan.
Diharapkan pasien dapat mematuhi aturan itu sehingga Resiko terjadinya cidera, infeksi
nosokomial, kehilangan-kelupaan dan hal lain yang mengganggu kenyamanan selama berada
dilingkungan Puskesmas.

VI.2.12. Pengukuran, Analisis, dan Penyempurnaan


Pengukuran, Analisis dan Penyempurnaan penerapan Menejemen Mutu di UPT Puskesmas
Poncowarno berlangsung tiap 6 bulan sekali. Dengan menerapkan metode Siklus PDCA (Plan-
Do-Chek-Action)yaitu;
1) PLAN;
- Identifikasi penerapan Menejemen Mutu
- Mendiskripsikan proses penyelenggaraan
- Mengumpulkan data, menganalisa dan menetapkan kesenjangan
- Identifikasi masalah mulai dari akar masalah-latarbelakang masalah
- Identifikasi peluang untuk peningkatan mutu
- Mencari dan memilih penyelesaian.
2) DO;
Segera melaksanakan rencana yang telah disusun dan memantau prosesnya.
3) CHEK;
Periksa seluruh upaya perbaikan menuju peningkatan mutu layanan.
4) ACTION;
Setiap perubahan/perbaikan dari kebijakan mutu yang ada dan dapat dilaksanakan dengan
baik maka di tetapkan sebagai standar kebijakan mutu yang baru dan paten untuk
dilaksanakan di UPT Puskesmas Poncowarno.

Tahapan pengukuran kebijakan Mutu sampai menuju penyempurnaan adalah sebagai berikut:
1) Umum
Pengukuran Menejemen Mutu UPT Puskesmas Poncowarno berdasarkan standar,
indikator dan target yang ditetapkan dari Kebijakan Mutu yang dibuat-ditetapkan oleh Kepala
UPT Puskesmas Poncowarno.
2) Pemantauan dan pengukuran
Pelaksanaan Menejemen Mutu di UPT Puskesmas Poncowarno terpantau dan terukur melalui
standar, indikator dan target yang ditetapkan oleh Kepala UPT Puskesmas Poncowarno;
POKJA STANDAR INDIKATOR TARGET
Admen Terjadwal 80% 100%
Terlaksana
Tercatat
Terdokumentasi
Tersimpan/arsip
UKM Terencana 80% 100%
Terprogram
Terukur
Terjadwal
Terlaksana
Tercatat
Terdokumentasi
Tersimpan/arsip
UKP Terencana 80% 100%
Terjadwal
Terlaksana
Teratur
Tercatat
Terdokumentasi
Tersimpan/arsip
Pelaksanaan Menejemen Mutu di UPT Puskesmas Poncowarno diaplikasikan melalui hal-hal
sebagai berikut;
1) Kepuasan pasien
Kepuasan Pasien adalah salah satu bentuk keberhasilan pelaksanaan Menejemen Mutu. Sehingga
untuk melihat tingkat kepuasan pasien dapat dilihat dari Kotak Survey Kepuasan Pasien yang
berada di depan ruang pelayanan kesehatan di UPT Puskesmas Poncowarno.
2) Audit internal
Audit internal pada Upaya Kesehatan Perorangan di UPT Puskesmas Poncowarno adalah
instrument yang membantu mencapai visi, misi dan tujuan puskesmas dalam melayani kesehatan
masyarakat sehingga didapatkan data-data hasil analisa, hasil penilaian dan rekomendasi dalam
rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.
Tujuan audit internal;
Membantu menyelesaikan permasalahan yang ada dipelayanan kesehatan di UPT Puskesmas
Poncowarno, dalam rangka meningkatkan mutu dan kinerja puskesmas.

Dasar penetapan tujuan audit internal:


1. Prioritas permasalahan yang dihadapi puskesmas
2. Rencana pengembangan pelayanan
3. Persyaratan suatu sistem manajemen yang digunakan sebagai acuan
4. Persyaratan regulasi atau persyaratan kontrak
5. Evaluasi terhadap rekanan
6. Adanya potensi risiko kegiatan puskesmas

Aktivitas Audit
1. Memastikan (konfirmasi dan verifikasi)
2. Menilai (mengevaluasi dan mengukur)
3. Merekomendasi (memberikan saran/masukan)

Prosedur yang biasa dilakukan auditor


1. Telaah dokumen
2. Observasi
3. Meminta penjelasan dari auditee
4. Meminta peragaan dilakukan oleh auditee
5. Membandingkan kenyataan dengan standar/kriteria
6. Meminta bukti atas suatu kegiatan/transaksi
7. Pemeriksaan secara fisik terhadap fasilitas
8. Pemeriksaan silang (cross-check)
9. Mengakses catatan yang disimpan auditee
10. Mewawancarai auditee
11. Menyampaikan angket survey
12. Menganalisis data

3) Pemantauan dan pengukuran proses kinerja


Pemantauan dan pengukuran proses kinerja mutu layanan dilaksanakan di UPT
Puskesmas Poncowarno pada waktu antara minggu ke 3-4 setiap bulan nya. Proses kinerja
merupakan aplikasi dari disiplin kehadiran tenaga kesehatan, disiplin menerapkan ilmu
pengetahuan, dan disiplin mencatat seluruh kegiatan.
4) Pemantauan dan pengukuran hasil layanan
Pemantauan dan pengukuran hasil layanan sesuai kebijakan mutu yang ditetapkan dapat
dilihat dari Laporan Bulan Rutin yang bersumber dari Sistem Informasi Puskesmas. Laporan ini
juga ikut mempengaruhi keberhasilan menejemen mutu pelayanan klinis di Puskesmas.

VI.2.13. Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai


Pelayanan kesehatan di UPT Puskesmas Poncowarno yang dilaksanakan oleh Pokja UKP
dan diterapkan sesuai kebijakan mutu yang ditetapkan oleh Kepala UPT Puskesmas Poncowarno,
serta pastikan pelaksanaan nya oleh Tim Mutu, dan kendalinya adalah Audit Internal yang sesuai
aturan/kebijakan yang telah ditetapkan.
Analisis data
Data yang didapat dari proses kendali mutu berupa absen petugas, agenda harian petugas,
registrasi, dan laporan audit internal akan dianalisa oleh kedua Tim, yaitu Tim Mutu dan Tim
Audit Internal.

VI.2.14. Peningkatan berkelanjutan


Peningkatan berkelanjutan dari mutu layanan di UPT Puskesmas Poncowarno bercermin
pada 8 DIMENSI MUTU menurut WHO, yaitu; Kompetensi Tehnis, Akses pada Layanan,
Efektivitas, Hubungan antar Manusia, Efisiensi, Kesinambungan/Keberlangsungan,
Keselamatan, dan Kenyamanan. Dengan menerapkan 8 Dimensi Mutu tersebut diharapkan UPT
Puskesmas Poncowarno dapat meningkatkan layanan yang diberikan mencapai keseimbangan
yang paling tepat antara manfaat dan resiko.
1) Tindakan korektif
Tindakan korektif yang harus dilakukan yaitu dengan cara;
- mempelajari efek perubahan yang terjadi terhadap kondisi yang ada.
- mengumpulkan data baru dan bandingkan dengan data sebelumnya.
- melihat efek perubahan dan perbaikan yang diperoleh direplikasikan.
Dengan demikian tindakan korektif jadi lebih efisien dan sesuai sasaran.
2) Tindakan preventif
Tindakan preventif juga harus dipersiapkan untuk melaksanakan menejemen mutu di
UPT Puskesmas Poncowarno, mulai dari penempatan Sumberdaya Manusia yang berkompetensi
dan berintegritas, Sarana prasarana yang mencukupi, Obat dan Bahan Habis Pakai serta Hal lain

VI.2.15. Penunjang Pelayanan Kesehatan Prima.

Pelayanan Kesehatan Prima merupakan hasil akhir yang akan diwujudkan oleh Menejerial
Penyelenggara Puskesmas, dengan mengaktifkan 3 mesin menejerial yaitu Manual Mutu, Audit
Internal dan Menejemen Resiko, proses penyelenggaraan puskesmas bisa terus berada di
REL/jalur yang semestinya. Inilah Penunjang Pelayanan Kesehatan Prima yang dibutuhkan.
Hal ini harus diterapkan di UPT Puskesmas Poncowarno dengan dasar kesadaran-tanggungjawab
yang tinggi yang dikompensasikan kesejahteraan yang memadai memungkinkan terwujudnya
peningkatan kepuasan dan peningkatan kepercayaan masyarakat juga tinggi kepada Pemerintah.
BAB VII
PENUTUP

Menejemen Mutu di UPT Puskesmas Poncowarno ditetapkan oleh Kepala UPT Puskesmas
Poncowarno, untuk dijadikan acuan pembuatan Pedoman Pelaksanaan Administrasi Menejemen,
Pedoman Pelaksanaan UKP, Pedoman Pelaksanaan UKM dan Pedoman Loket/Pendaftaran.

Menejemen Mutu adalah proses kegiatan mutu dilaksanakan dengan cara berkesinambungan
dan saling berintegrasi, sehingga didadapatkan hasil kinerja penunjang peningkatan mutu
menuju standar pelayanan prima.

Manual Mutu merupakan data/dokumen otentik yang membutuhkan perbaharuan setiap


tahun anggaran kerja untuk disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah dan kebutuhan kesehatan
masyarakat.

Berkualitasnya Manual Mutu di UPT Puskesmas Poncowarno tidak lepas dari Pembinaan
Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Tengah dalam mengarahkan dan mengevaluasi segala
kejanggalan/hambatan menuju terwujudnya Pelayanan Prima.

Anda mungkin juga menyukai