Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan di Indonesia dilakukan secara bertahap dan berjenjang dari tingkat pusat
sampai ke tingkat yang paling bawah. Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan pelaksana
pembangunan kesehatan yang jenjangnya berada di wilayah kecamatan sehingga kedudukannya sangat strategis
karena langsung berhadapan dengan masyarakat sebagai sasaran pembangunan dan pelayanan kesehatan.
Karena itu pula Puskesmas beserta jaringannya (Puskesmas Pembantu dan Polindes) disebut sebagai ujung
tombak pelaksana pembangunan dan pemberi pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Puskesmas Suela merupakan salah satu dari 29 Puskesmas yang berada di Kabupaten Lombok
Timur. Keberadaan Puskesmas Suela sebagai pemberi pelayanan kesehatan sangat dirasakan oleh masyarakat
hingga saat ini. Apalagi letak geografis yang cukup jauh dari ibukota Kabupaten Lombok Timur. Berbagai program
kegiatan yang dilaksanakan dari tahun ke tahun ada yang bersifat promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Pada tahun 2016 Puskesmas Suela telah melakukan berbagai program dan kegiatan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat. Untuk merangkum semua kegiatan tersebut dan sebagai bentuk pertanggung-
jawaban maka dipandang perlu untuk menyusun Laporan Kegiatan Puskesmas Suela. Dengan harapan semoga
Laporan ini dapat bermanfaat terutama sebagai bahan dalam menilai tingkat keberhasilan sekaligus sebagai acuan
untuk perencanaan pada tahun yang akan datang.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum :
Secara umum tujuan penyusunan laporan Kegiatan Puskesmas Suela ini untuk merangkum seluruh
kegiatan yang dilaksanakan selama tahun 2016 sekaligus sebagai bentuk pertanggung-jawaban selaku Unit
Pelaksana Teknis Dinas ( UPTD ) dalam bidang kesehatan.
2. Tujuan Khusus :
a) Mengevaluasi tingkat keberhasilan Puskesmas dalam tahun berjalan (tahun 2016).
b) Sebagai dokumentasi kegiatan Puskesmas Suela
c) Sebagai pertanggung-jawaban kepada atasan/Dinas Kesehatan.
d) Sebagai bahan perencanaan yang lebih baik di masa yang akan datang.
e) Dokumentasi bagi semua pihak yang berkepentingan.
f) Meningkatkan kuantitas dan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Laporan Profil PKM Suela 2016 (1 )


BAB II
DATA DASAR PUSKESMAS SUELA

A. Gambaran Umum
Puskesmas Suela merupakan Puskesmas yang ada di wilayah Kecamatan Suela, tepatnya di desa
Suela. Adapun batas – batas wilayahnya adalah sebagai berikut:

 Utara : Kecamatan Sambelia


 Selatan : Kecamatan Wanasaba
 Timur : Kecamatan Pringgabaya
 Barat : Kecamatan Sembalun
Berdasarkan data administratif Kecamatan Suela, wilayah kerja Puskesmas Suela pada tahun 2016
terbagi menjadi 8 (Delapan) desa yaitu Desa Sapit, Desa Suela, Desa Suntalangu, Desa Selaparang, Desa
Ketangga, Desa Mekarsari, Desa Perigi dan Desa Puncak Jeringo. Dengan demikian jumlah Desa definitif wilayah
kerja Puskesmas Suela sebanyak 8 desa dan 43 dusun. Karena itu dalam laporan ini cakupan beberapa program
diuraikan berdasarkan jumlah desa atau berdasarkan jumlah desa wilayah kerja sesuai ketersediaan data cakupan
hasil pelayanan Kesehatan.
Topografi wilayah kerja Puskesmas Suela rata-rata berupa daerah dataran dan ada juga daerah
perbukitan di beberapa wilayah desa. Dan wilayah semua desa pada umumnya terdiri dari : lahan pemukiman
penduduk, lahan pertanian dan perkebunan. Sedangkan menurut data proyeksi penduduk Kabupaten Lombok
Timur Tahun 2016 jumlah penduduk wilayah kerja Puskesmas Suela yaitu 39.264 jiwa.
Tabel 1 : Data jumlah Sebaran penduduk dan jenis kelamin per desa Puskesmas Suela Tahun 2016.

Proyeksi Penduduk Tahun 2016 Jumlah KK


No Desa
Laki Perempuan Jumlah Miskin

1 Sapit 1.776 2.161 3.937 3.970


2 Suela 2.904 3.443 6.347 6.400
3 Suntalangu 2.898 3.610 6.508 6.563
4 Ketangga 2.660 3.314 5.974 6.024
5 Selaparang 1.688 2.017 3.705 3.736
6 Mekar Sari 2.341 2.710 5.051 5.093
7 Perigi 3.064 3.451 6.515 6.570
8 Puncak Jeringo 612 615 1.227 1.237
Jumlah 17.943 21.321 39.264 39.593
(Sumber : Data Jumlah Penduduk BPS Lombok Timur 2016)

Dari data Demografi di atas kita bisa menghitung rasio jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin.
Pada umumnya salah satu cara untuk menghitung rasio jumlah berdasarkan jenis kelamin adalah menggunakan
perhitungan membagi jumlah penduduk laki – laki dengan jumlah penduduk perempua kemudian mengalikannya
dengan 100 (seratus).
Berdasarkan data diatas bisa dihitung bahwa rasio penduduk di kecamatan suela yaitu 84,2, artinya
bahwa rasio jumlah penduduk laki – laki lebih sedikit, dimana dalam setiap 100 penduduk perempuan terdapat 84
penduduk laki – laki.

Laporan Profil PKM Suela 2016 (2 )


Tabel 2 : Data jumlah Sasaran per desa Puskesmas Suela Tahun 2016.

JUMLAH SASARAN TAHUN 2016

N BAYI BALITA

REMAJA
DESA

BUFAS
BUMIL

BULIN

USILA
O

PUS
L P JML L P JML

1. SAPIT 40 48 88 199 243 442 97 88 93 787 669 315


2. SUELA 65 78 143 326 387 713 157 143 150 1.269 1.079 508
3. SUNTALANGU 65 81 146 326 405 731 161 146 154 1.302 1.106 520
4. KETANGGA 60 74 134 299 372 671 148 134 141 1.195 1.016 478
5. SELAPARANG 38 45 83 190 226 416 92 83 87 741 630 296
6. MEKAR SARI 52 61 113 263 304 567 125 113 119 1.010 859 404
7. PERIGI 69 77 146 344 388 732 161 146 154 1.303 1.108 521
8. P. JERINGO 14 14 28 69 69 138 30 28 29 245 209 98
JUMLAH 403 478 881 2.016 2.394 4.410 971 881 927 7.852 6.676 3.140
(Sumber : Data Sasaran Program Dinas Kesehatan Kab. Lombok Timur Tahun 2016).
Luas wilayah Puskesmas Suela yaitu 22.342 Km2 dengan jumlah penduduk sebanyak 39.264 jiwa,,
sehingga kepadatan penduduknya adalah 1.76 jiwa/Km2.

Tabel 3 : Data Luas wilayah, Jumlah sebaran dan kepadatan penduduk per desa Puskesmas Suela Tahun 2016

Luas Wilayah Jumlah Penduduk Kepadatan


NO Nama Desa JML KK
(Km2) (Jiwa) Penduduk / (Km2)
1 Sapit 1.441 3.937 3.768 2.73
2 Suela 995 6.347 3.088 6.38
3 Suntalangu 6.095 6.508 1.479 1.07
4 Ketangga 800 5.974 3.292 7.47
5 Selaparang 824 3.705 1.874 4.5
6 Mekar Sari 8.786 5.051 1.940 0.57
7 Perigi 1.800 6.515 985 3.62
8 P. Jeringo 1.602 1.227 365 0.77
JUMLAH 22.342 39.264 16.791 1.76
(Sumber : Data Kecamatan Suela, Program Kesling Puskesmas Suela dan BPS Kab. Lombok Timur Tahun 2016).

Kepadatan penduduk di wilayah Puskesmas Suela tidak merata, desa terpadat adalah Desa
Ketangga dengan kepadatan 7,47 jiwa /Km2, sedangkan terendah adalah Desa Mekarsari dengan kepadatan
penduduk 0,57 jiwa/ Km2.

B. Sarana Dan Tenaga Kesehatan


1. Sarana dan Prasarana Kesehatan
Dalam menjalankan tugasnya sebagai pemberi pelayanan kesehatan kepada masyarakat, pada
tahun 2016 Puskesmas Suela mempunyai jaringan berupa: 6 (enam) buah Puskesmas pembantu (Pustu), yaitu
Pustu Sapit, Pustu Suntalangu, Pustu Selaparang, Pustu Ketangga, Pustu Perigi dan Pustu Puncak Jeringo, serta
10 (Sepuluh) buah Polindes (Pondok Bersalin Desa)/Poskesdes (Pos Kesehatan Desa) yaitu: Polindes/poskesdes
Sapit, Suela, Suntalangu, Selaparang, Ketangga, Mekarsari, Perigi dan Puncak Jeringo. Kemudian untuk

Laporan Profil PKM Suela 2016 (3 )


pelayanan kesehatan di tingkat dusun pada tahun 2016 dibantu dengan 71 buah Posyandu dan 4 POSBINDU
yang terintegrasi dengan dengan pelayanan posyandu lansia.
Tabel 4 : Sebaran Sarana kesehatan Per desa Puskesmas Suela Tahun 2016
Sarana Kesehatan
NO Nama Desa
Puskesmas Pustu Polindes Poskesdes Posyandu Karang Lansia
1. Sapit - 1 - 1 6 -
2. Suela 1 - 1 - 11 -
3. Suntalangu - 1 - 1 11 -
4. Ketangga - 1 1 - 9 -
5. Selaparang - 1 1 - 7 -
6. Mekar Sari - - - 1 9 -
7. Perigi - 1 3 - 14 -
8. Puncak Jeringo - 1 1 - 4 -
Jumlah 1 6 7 3 71 0

Sepanjang tahun 2016 dari 10 Polindes yang ada, ada 7 (Tujuh) polindes yang sudah memilikii
bangunan fisik berupa gedung tersendiri, sementara ada 3 (tiga) polindes yaitu Polindes Limbungan dan Iting
(Desa Perigi) dan polindes Puncak Jeringo yang belum memilki bangunan tersendiri yaitu masih disewakan dari
sumber pembiayaan ADD Desa setempat.

Tabel 5: Kondisi Fasilitas Sarana dan Prasarana Pada Puskesmas Suela Tahun 2016
KONDISI
NO SARANA/PRASARANA JUMLAH RUSAK RUSAK RUSAK
BAIK
RINGAN SEDANG BERAT
I Sarana Kesehatan

a. Puskesmas Pembantu 6 0 2 3 1

b.Polindes 10 10 0 0 0

c. Rumah Dinas Dokter 1 0 0 1 0

d.Rumah Dinas Perawat 1 0 1 0 0

e. Rumah Dinas Bidan 1 1 0 0 0

f. Puskel Roda 4 0 0 0 0 0

g.Ambulance 1 1 0 0 0

h.Sepeda Motor 13 0 1 1 1

i. Genset 2 1 0 1 0

j. Ruang Nifas 1 1 0 0 0

k.Ruang IGD 1 1 0 0 0

l. Ruang Rawat Inap 1 1 0 0 0

j. Tempat Tidur Pasien 20 20 0 0 0


II Sarana Penunjang
a. Komputer 12 10 0 0 2
b. Mesin Ketik 0 0 0 0 0
c. Laptop 3 3 0 0 0

2. Tenaga Kesehatan

Laporan Profil PKM Suela 2016 (4 )


Selain sarana/prasarana kesehatan, faktor pendukung yang sangat penting dalam memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat adalah sumber daya manusia (tenaga/petugas kesehatan). Tenaga
kesehatan di Puskesmas Suela secara umum sudah mencukupi, kecuali beberapa jenis tenaga yang belum ada
atau masih kurang, misalnya dokter Gigi dan tenaga administrasi/tata usaha yang masih kurang, sedangkan
tenaga bidan di semua desa sudah terisi. Berikut data jumlah tenaga berdasarkan jenis ketenagaan.

Tabel 6: Jenis, Jumlah Kebutuhan dan Kekurangan Tenaga PNS Puskesmas Suela Tahun 2016.

No Jenis Tenaga Jml Yg Ada Jml Kebutuhan Jml Kekurangan Ket

1 Dokter Umum 1 2 1
2 Dokter Gigi 0 1 1
3 Sarjana Kesmas 0 3 3
4 Petugas Gizi 2 5 3
5 Sanitarian 6 5 -
6 Perawat 7 35 28
7 Bidan 4 23 19
8 Tenaga Laboratorium 1 2 1
Apoteker/Asisten
9 0 2 2
Farmasi
10 Cleaning servis 0 3 3
11 Tenaga administrasi / TU 1 8 7
12 Perawat Gigi 0 2 2
13 Jaga malam 0 2 2
14 Sopir 1 2 1
Jumlah 23 95 73
(Sumber : Data Ketenagaan Puskesmas Suela Tahun 2016)

Tabel 7: Jenis dan Jumlah Tenaga Job/Sukarela/PTT Puskesmas Suela Tahun 2016.

NO JENIS TENAGA JML YG ADA KET


1 Dokter Umum 1
2 Dokter Gigi 0
3 Sarjana Kesmas 0
4 Petugas Gizi 1
5 Sanitarian 0
6 Perawat 28
7 Bidan 19
8 Tenaga Laboratorium 0
9 Apoteker/Asisten Farmasi 1
10 Tenaga administrasi / TU 5
11 Perawat Gigi/teknik gigi 1
12 Kebersihan + Jaga malam 2
JUMLAH
(Sumber : Data Persebaran Jumlah Tenaga Kesehatan Puskesmas Suela Tahun 2016).

BAB III
KEGIATAN ADMINISTRATIF

Laporan Profil PKM Suela 2016 (5 )


A. Tata Usaha
Suatu hal yang lazim bagi suatu organisasi atau instansi bahwa pekerjaan Ketatausahaan mesti
ada, baik ditinjau dari pengertian tata usaha secara sempit maupun secara lebih luas. Kegiatan Ketatausahaan ini
merupakan bagian dari sebuah manajemen dalam administrasi suatu organisasi. Secara langsung maupun tidak
langsung ikut berperan penting dalam upaya pencapaian tujuan organisasi yang efektif dan efisien. Kegiatan Tata
Usaha yang rutin dilakukan Puskesmas Suela adalah anatara lain:
1. Urusan Umum
Dalam hal ini menyangkut ketatausahaan secara sempit, meliputi: surat menyurat, dokumentasi
surat masuk dan keluar, inventaris barang, administrasi keluar – masuk barang dan pengarsipan dokumen yang
dianggap penting.
2. Kepegawaian (Personalia)
Kegiatan ini penting untuk meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan pegawai yang pada
akhirnya akan berdampak pada meningkatnya kualitas pelayanan kepada masyarakat. Melalui kegiatan ini
diharapkan urusan kepegawaian berupa kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, usulan CPNS menjadi PNS,
penilaian DP3, angka kredit, pendataan pegawai dan sebagainya akan terkelola secara baik. Sebagai bahan acuan
urusan kepegawaian disusun Daftar Urutan Kepangkatan Puskesmas Suela tahun 2016
3. Pengelolaan Keuangan
Bertujuan sebagai manajemen keuangan Puskesmas Suela secara baik, efektif dan efisien
sehingga pelaksanaan program benar-benar dapat dilaksanakan sesuai dengan yang direncanakan. Kegiatan
tersebut meliputi : inventaris sumber-sumber dana, penggunaan dana (pengeluaran dan pemasukan) dan
pertanggung jawaban (SPJ) keuangan baik secara administratif dan atau operasionalnya. Jadi semuanya harus
dibukukan secara lengkap dan diarsipkan. Adapun sumber dana yang dimiliki oleh puskesmas antara lain :
• Dana BOK Puskesmas Suela Tahun 2016 (APBN)
• Dana Kapitasi Tahun 2016 (APBN )
• Dana Operasional Puskesmas 2016 (APBD II)
• Kleman Dana Non Kapitasi Tahun 2016 (APBN).
• Kleman Dana Banpersal (Bantuan Persalinan) untuk ibu hamil yg tidak tercantum dalam Program Jamkesmas
(APBD II ).

Tabel 8: Sumber, Jumlah, Pemakaian dan Sisa Dana Puskesmas Suela Tahun 2016

NO SUMBER DANA JUMLAH DANA (Rp) PEMAKAIAN (Rp) SISA (Rp)


1. KAPITASI 2,423,965,716 1,983,190,976 440,774,740
NON KAPITASI (Klaim
2. 474,719,000 474,719,000
Jamkesmas dan Jampersal) -
Bantuan Oprasional Kesehatan
4. 345,080,000 345,080,000
(BOK ) -
5. Dana Operasional (DOP) 57,748,000 57,748,000
-
BANPERSAL (Bantuan
6 - -
Persalinan) -
7 Penegembalian Retribusi 24,100,000 24,100,000
-
JUMLAH 3,325,612,716 2,884,837,976
(Sumber : Data Keuangan Puskesmas Suela 2016).

Laporan Profil PKM Suela 2016 (6 )


B. Kegiatan Pencatatan dan Pelaporan
Kegitan administratif lain Puskesmas Suela yaitu pencatatan dan pelaporan. Kegiatan ini rutin
dilaksanakan, ada yang bersifat harian (register harian), seperti : kartu rawat jalan, kartu status rawat inap, laporan
W1 (laporan wabah) bila terjadi kasus Kejadian Luar Biasa (KLB) atau outbreak.
Laporan yang sifatnya mingguan yaitu W2 bertujuan untuk memantau trend suatu penyakit sehingga
dapat dilakukan pencegahan/kewaspadaan dini terjadinya outbreak. Ada juga laporan rutin tiap bulan, seperti:
Laporan data kesakitan (ISPA, Diare, Malaria dan SST), Laporan kunjungan (SP2TP), laporan hasil PWS
imunisasi, laporan PWS Gizi, laporan PWS KIA, laporan hasil pelayanan kesehatan gigi dan mulut/UKS (UKGS &
UKGMD), laporan kegiatan lansia & KRR, laporan PTM serta laporan permintaan dan penggunaan obat (LPLPO).
Kegiatan pencatatan dan pelaporan merupakan hal yang sangat penting sesuai dengan prinsip
Quality Assurance (QA) yang pernah diterapkan di semua puskesmas. Berdasarkan bentuknya laporan
Puskesmas dibedakan menjadi:
1. LB 1 = Data Kesakitan
2. LB2 = Laporan permintaan dan Pemakaian Obat (LPLPO)
3. LB 3 = Data hasil pelayanan Gizi, KIA, Imunisasi dan P2M
4. LB 4 = Data kegiatan puskesmas
5. LT 1 = Laporan Profil/ Profil
6. LT 2 = Laporan Ketenagaan Puskesmas
7. LT 3 = Laporan Peralatan Puskesmas
Kesemua bentuk pelaporan tersebut di Puskesmas Suela sudah dilaksanakan namun masih ada yang belum
lengkap dan optimal.

C. Perencanaan
Kegiatan perencanaan (planning) merupakan tahap awal manajemen dalam administrasi sebuah
organisasi. Kegiatan perencanaan ini harus ada dan disusun secara baik sesuai dengan kondisi permasalahan

Laporan Profil PKM Suela 2016 (7 )


yang ada. Adapun tahap perencanaan meliputi: pengumpulan data, analisa data, perumusan masalah, penentuan
prioritas masalah, penentuan alternatif pemecahan masalah dan menyusun pembiayaan serta POA (plan of
action). Dokumen perencanaan Puskesmas Suela tahun 2016 terlampir.

Laporan Profil PKM Suela 2016 (8 )


BAB IV
KEGIATAN PROGRAM

A. Pelayanan Medis Dan Non Medis.


Pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) Suela mempunyai tugas melaksanakan Tugas Teknis
Operasional Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur dalam pemberian pelayanan kesehatan kepada
masyarakat di wilayah kerjanya. Seperti halnya Puskesmas lain di Lombok Timur, Puskesmas Suela melakukan
tindakan pelayanan Medis dan pelayanan Non medis. Pelayanan medis biasanya dilakukan pada unit – unit sarana
kesehatan yang ada di mana tersedia peralatan dan obat seperti Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Polindes.
Namun ada pula yang dilaksanakan dengan melakukan kunjungan kepada sasaran langsung, misalnya: kegiatan
UKS di Sekolah, Posyandu di masyarakat atau melalui Puskesmas Keliling. Sedangkan pelayanan Non medis
biasanya dilakukan didalam maupun diluar gedung tanpa harus ada obat dan peralatan medis.
Beberapa jenis pelayanan medis yang tersedia dan dilakukan oleh Puskesmas Suela antara lain :
1) Pelayanan poli umum yang menyangkut semua jenis penyakit atas keluhan memerlukan penanganan secara
khusus, baik melalui Rawat Jalan atau Rawat Inap.
2) Pelayanan poli gigi yaitu menyangkut penyakit/ kelainan – kelainan yang berhubungan dengan kesehatan gigi
dan mulut.
3) Pelayanan medis khusus untuk penyakit – penyakit tertentu yang tersedia alat dan obat – obatan secara
sederhana, seperti penyakit mata, kecelakaan, TB Paru dan lain – lain.
4) Pemeriksaan dan pengobatan anak sekolah atau masyarakat pada saat UKGS atau UKGMD.
5) Pemeriksaan & pengobatan pasien pada kegiatan Puskesmas Keliling atau Posyandu.
6) Pemeriksaan dan pengobatan massal bila diperlukan.
Adapun kegiatan pelayanan non medis meliputi, antara lain :
a. Memberikan konseling kepada pasien atau masyarakat yang menyangkut masalah kesehatan secara umum,
konseling pasca perawatan, konseling kesehatan remaja dan KDRT, konseling sanitasi, konseling gizi termasuk
konseling ASI/MP-ASI (PMBA), serta konseling pada calon jamaah haji tentang sanitasi.
b. Pelayanan pembuatan Surat Keterangan Sehat atau Sakit.
c. Pemeriksaan Laboratorium: golongan darah, HB, Widal, Malaria, Protein & Glukosa darah, asam urat, TBC,
serta pengukuran TB dan BB, biasanya dilakukan untuk konfirmasi penunjang diagnosa suatu penyakit dan
pada waktu pemerikasaan haji.
d. Pembuatan surat hasil visume terhadap kasus – kasus kecelakaan atau tindakan – tindakan kekerasan yang
menyebabkan luka, cacat atau kematian. Tentunya atas permintaan pihak Kepolisisan yang mendapat laporan
dari masyarakat.

B. Upaya Kegiatan Program


Di samping sebagai pemberi pelayanan kesehatan kepada masyarakat, Puskesmas Suela juga
mempunyai tugas melakukan upaya pembinaan dan pengembangan kesehatan. Upaya pembinaan dan
pengembangan kepada upaya kesehatan merupakan program – program yang rutin dilaksanakan di Puskesmas.
Program yang dilaksanakan di Puskesmas Suela pada umumnya bersifat promotif dan preventif. Hal ini penting
mengingat fungsi Puskesmas lebih diarahkan kepada tindakan – tindakan promosi dan pencegahan tanpa harus
mengabaikan tindakan kuratif dan rehabilitatif. Berikut ini beberapa kegiatan program kesehatan Puskesmas
Suela, antara lain :

Laporan Profil PKM Suela 2016 (9 )


1) Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) serta Keluarga Berencana (KB).
Program ini dilaksanakan mulai dari tingkat Puskesmas, Pustu, Polindes sampai di Posyandu.
Kegiatan program KIA serta KB merupakan program wajib/prioritas karena dampaknya langsung berkaitan dengan
indikator derajat kesehatan masyarakat yaitu masalah angka kematian bayi dan ibu melahirkan (AKB dan AKI).
Jadi melalui program ini diharapkan AKB dan AKI akan semakin menurun secara lokal di wilayah Kabupaten,
Propinsi dan Nasional. Pada tabel berikut ini beberapa kegiatan indikator program KIA dan KB.

Tabel 9 : Jenis Kegiatan dan Indikator Program KIA - KB Puskesmas Suela Tahun 2016.

No Jenis Kegiatan Indikator Program Volume

1 Pelayanan ANC Cakupan K-1 dan K-4 12 bulan


2 Pertolongan persalinan Cakupan Linakes dan dukun terlatih 12 bulan
3 Penjaringan Bumil resiko tinggi Cakupan DDRT Nakes dan masyarakat 12 bulan
4 Pelayanan PNC Cakupan KF, KN 1 & KN 3 12 bulan
5 Pelayanan KB Cakupan peserta KB aktif 12 bulan
6 Pelayanan Kunjungan Bayi Cakupan KB4 12 Bulan
7 Stimulasi Deteksi Intervensi Tumbuh Cakupan DTKA 12 bulan
kembang anak Pertemuan
8 PWS dan AMP Hasil AMP 3 kali

2) Usaha Perbaikan Gizi Masyarakat


Program usaha perbaikan gizi keluarga atau masyarakat merupakan Mindstream dalam
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, artinya seseorang yang status gizinya baik akan mempunyai tingkat
kekebalan terhadap suatu jenis penyakit sehingga tidak mudah jatuh sakit. Sebaliknya seseorang dalam keluarga
atau masyarakat yang status gizinya rendah atau buruk maka akan mudah terserang berbagai penyakit. Mengingat
arti pentingya program ini, Puskesmas Suela telah melakukan upaya – upaya perbaikan gizi masyarakat, antara
lain :
Tabel 10 : Jenis Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat Puskesmas Suela Tahun 2016

No Jenis Kegiatan Indikator Program Volume

1 Pekan/bulan penimbangan anak balita Cakupan hasil penimbangan & status gizi 2 kali
2 Penimbangan anak balita di Posyandu Cakupan D/S, N/D, BGM & gizi buruk 12 kali
3 Distribusi kapsul Vit. A Cakupan Vit. A 2 kali
4 Penyuluhan kadarzi Cakupan kelompok keluaga sadar gizi 6 kali
5 Distribusi tablet Fe Cakupan Fe 12 kali
6 Pembentukan KP-ASI Cakupan AE 6 2 kali
7 Kampanye ASI eksklusif Cakupan AE 4/6 12 kali
8 Survey Garam Beryodium Cakupan konsumsi garam beryodium 2 kali
9 Pelatihan PMBA Jumlah Kader yang terlatih 8 kali
10 Pemberian PMT pemulihan dlm Cakupan PMT dan status gizi
penanganan kss GB 12 kali

Selain kegiatan – kegiatan pokok di atas, beberapa kegiatan penunjang usaha perbaikan gizi
masyarakat seperti : Pertemuan lintas program dan sektoral, pembinaan Posyandu, pelacakan dan penanganan
gizi buruk, pelatihan PMBA bagi kader, distribusi alat – alat dan media penyuluhan gizi.

Laporan Profil PKM Suela 2016 (10 )


3) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P)
Program P2P pada tingkat Puskesmas bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian
yang disebabkan oleh penyakit menular dan tidak menular yang ditemukan di wilayah Puskesmas. Meskipun
sudah terjadi transisi epidemiologi penyakit tidak menular, namun hingga saat ini masih banyak ditemukan kasus –
kasus penyakit menular (Comunicable Diseases) bahkan sampai menimbulkan Out Break ( Kejadian Luar Biasa /
KLB ) dengan menelan korban kematian. Beberapa jenis penyakit menular potensial wabah yang masih sering
ditemukan di wilayah Puskesmas Suela seperti : Diare dan DBD.
Untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit menular Puskesmas Suela telah
melakukan kegiatan–kegiatan promotif dan preventif antara lain : Surveilans Epidemiologi, Sistem kewaspadaan
Dini KLB, Pelacakan kasus dan penyelidikan epidemiologi, penyuluhan tentang penyakit menular. Secara rinci
kegiatan indikator program P2P terlihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 11: Jenis Kegiatan & Indikator Program P2P Puskesmas Suela Tahun 2016

No Jenis Kegiatan Indikator Program Volume

1 Surveilan epidemiologi Kelengkapan & ketepatan pelaporan 1 paket


2 P2 Diare % Diare ditangani 1 Paket
3 P2 ISPA % ISPA ditangani 1 paket
4 P2 Malaria % Malaria diobati 1 paket
5 P2 TBC % Kesembuhan TBC 1 paket
6 P2 DBD % DBD ditangani 1 paket
7 P2 Kusta Cakupan penemuan kasus 1 paket
8 P2 Tidak Menular Cakupan penemuan kasus 1 paket
9 Imunisasi rutin % Desa UCI 12 bulan
10 Bulan Imunisasi Anak Cakupan Puskesmas 2 paket
Sekolah (Bias) &
Crass Program
Campak

Program imunisasi rutin bertujuan untuk mencegah penyakit – penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi (PD3I), yaitu: penyakit hepatitis, TBC, campak, difteri, pertusis, tetanus dan polio. Puskesmas Suela
secara rutin dan berkala telah melakukan kegiatan imunisasi di setiap desa melalui kegiatan posyandu dan di
semua SD/MI melalui Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS).

4) Upaya Pengobatan
Upaya pengobatan ini merupakan tindakan sebagai rangkaian dari pelayanan medis. Dilakukan
pada unit – unit sarana kesehatan yaitu Puskesmas dan jaringannya (Pustu dan Polindes ), kadang juga dilakukan
di lapangan secara perorangan, kelompok atau massal melalui kegiatan Posyandu, Puskesmas Keliling dan
pengobatan massal. Program upaya pengobatan di Puskesmas Suela didasarkan atas jumlah kunjungan Rawat
Jalan maupun Rawat Inap serta jenis penyakit (10 jenis penyakit terbanyak). Kebutuhan dan pemakaian obat
dilaporkan secara rutin (bulanan atau setiap 2 bulan ) dengan menggunakan format LPLPO Puskesmas Suela.

Laporan Profil PKM Suela 2016 (11 )


5) Upaya Promosi Kesehatan
Promosi kesehatan memegang peranan yang sangat penting dalam meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat. Melalui kegiatan promosi kesehatan ini diharapkan pesan – pesan moral mengenai
kebiasaan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) bisa sampai kepada masyarakat sehingga dapat berperan aktif
sebagai subyek dan obyek pembangunan kesehatan.
Program promosi kesehatan meliputi: penyebarluasan informasi kesehatan, pengembangan metode
dan saran, usaha kesehatan institusi dan pengembangan peran serta masyarakat (UKS, UKBM, Poskestren dan
Posyandu). Dari ke empat kegiatan di atas Puskesmas Suela baru hanya 3 saja yang dilaksanakan yaitu
penyebaran informasi kesehatan melalui penyuluh kesehatan baik di dalam maupun di luar gedung, secara
perorangan maupun kelompok. Usaha kesehatan institusi seperti Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) namun sifatnya
masih secara lintas program, sementara keterlibatan lintas sektoral masih dirasakan kurang.
Sedangkan pembinaan Peran Serta Masyarakat (PSM) dilakukan di Posyandu juga belum
maksimal, terlihat dari jumlah Posyandu yang ada sebagian besar masih berstatus pratama. Demikian pula hasil
survei tatanan PHBS tahun-tahun sebelumnya baik di tingkat Rumah Tangga maupun di tempat – tempat umum
(TTU), tempat ibadah, institusi pendidikan dan perkantoran masih rendah atau dibawah standar.
Beberapa faktor penyebab yang dimungkinkan yaitu penyebaran informasi kesehatan masih belum
maksimal, petugas promkes Puskesmas memegang tugas rangkap, kondisi alam yang mempengaruhi kebiasaan
penduduk atau masyarakat setempat. Kegiatan dan indikator program promosi kesehatan di Puskesmas Suela
tertera pada tabel berikut ini :
Tabel 12 : Jenis kegiatan dan indikator program promosi kesehatan Puskesmas Suela Tahun 2016

No Jenis Kegiatan Indikator Program Volume Ket.

1 Penyuluhan kesehatan di dalam % Cakp. Tatanan PHBS 2 Pkt


dan di luar gedung

2 Punyuluhan Kes. & NAPZA di % Sekolah Sehat 1 pkt


Sekolah

3 Usaha kesehatan institusi & % Posyandu aktif 1 pkt


Pembinaan PSM

6) Program Kesehatan Lingkungan.


Faktor lingkungan merupakan salah satu aspek yang memberikan kontribusi cukup besar terhadap
derajat kesehatan masyarakat, terbukti dengan masih banyaknya ditemukan kasus–kasus penyakit menular
berbasis lingkungan di masyarakat, seperti: diare, malaria, ISPA, DBD dan sebagainya. Program kesehatan
lingkungan mencakup penyediaan sarana air bersih, penyehatan TTU dan TPM, penyehatan makanan dan
minuman serta kebersihan lingkungan.
Di Puskesmas Suela cakupan program kesehatan lingkungan, seperti SAB, jamban keluarga,
Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) masih rendah. Bahkan ada beberapa desa yang cakupannya jauh
dibawah standar. Hal ini disebabkan karena faktor kondisi geografis, sosial dan ekonomi terkait dengan akses
masyarakat terhadap sumber air yang masih sangat minim.
Jenis kegiatan serta indikator prgram kesehatan lingkungan Puskesmas Suela tahun 2016 terlihat
pada tabel berikut ini.
Tabel 13 : Jenis kegiatan dan indikator program kesehatan lingkungan Puskesmas Suela tahun 2016.

Laporan Profil PKM Suela 2016 (12 )


No Jenis Kegiatan Indikator Program Volume Ket.

1 Inspeksi sanitasi RT (SAB, JAGA % Cakp. SAB, JAGA & SPAL 1 pkt
& SPAL)

2 Pembinaan kesehatan TTU % TTU sehat 1 pkt

3 Survei jentik DBD & Malaria ABJ Aedes Aegypti & 1 pkt
kepadatan jentik malaria

4 Sosialisasi Program STBM Cakupan 5 Pilar STBM 1 kali

5 Demo CTPS & pemicuan STBM % Penambahan Jaga & SAB 1 pkt
& SPAL

Khusus kegiatan survei jentik di Puskesmas Suela masih sering ditemukan Rumah Tangga atau
bangunan kontainer yang positif jentik DBD, hal ini disebabkan karena masih kurangnya kegiatan pemberantasan
sarang nyamuk (PSN) oleh perorangan atau kelompok masyarakat sehingga memungkinkan untuk berkembang
biaknya nyamuk Aedes Aegypti sebagai vektor DBD. mobilisasi penduduk di wilayah kerja Puskesmas Suela cukup
tinggi akan memudahkan terjadinya penularan penyakit DBD atau malaria di masyarakat.

7) Upaya Kesehatan Pengembangan.


Upaya kesehatan pengembangan pada akhir – akhir ini dianggap sangat perlu mengingat seringya
ditemukan kasus penyakit Degeneratif, penyakit kejiwaan, penyakit – penyakit akibat kecelakaan jalan raya, akibat
kerja, penyakit mata dan sebagainya. Pada Puskesmas Suela program upaya kesehatan pengembangan yang
sudah mulai dilaksanakan yaitu Kesehatan Lansia, Kesehatan Remaja, kesehatan jiwa, Kesehatan kerja,
kesehatan Gigi dan Mulut, Kesehatan Indera (Mata & Telinga), kesehatan haji, serta program UKS.
Tabel 14 : Jenis kegiatan dan indikator program kesehatan Pengembangan Puskesmas Suela tahun 2016.

No Jenis Kegiatan Indikator Program Volume


1 Program Pelayanan Kesehatan Lansia Cakupan Pelayanan Lansia dalam dan luar 1 pkt
gedung
2 Program Pelayanan Kesehatan Peduli Cakupan Pelayanan PKPR dalam dan luar 1 pkt
Remaja (PKPR) gedung
3 Program Pelayanan Kesehatan Haji Cakupan Pelayanan dan Pemantauan 1 pkt
Kesehatan Haji
4 Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Cakupan Pelayanan Kesehatan Gigi dan 1 pkt
Mulut dalam dan Luar Gedung
5 Program Pelayanan Kesehatan Indra Cakupan Pelayanan Kesehatan Indra 1 pkt
(Mata, telinga) (Mata&Telinga)
6 Program Pelayanan K3 Cakupan Program Kesehatan K3 1 pkt
7 Program Pelayanan Kesehatan Jiwa Cakupan Pelayanan Kesehatan Jiwa 1 pkt
8 Program Pelayanan UKS Cakupan Pelayanan UKS 1 pkt

Laporan Profil PKM Suela 2016 (13 )


BAB V
HASIL KEGIATAN PROGRAM DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini dipaparkan mengenai hasil-hasil kegiatan program Puskesmas Suela sepanjang tahun
2016 disertai dengan pembahasan berdasarkan urutan pada bab sebelumnya. Dalam pembahasan diuraikan
mengenai analisa indikator kinerja yang belum mencapai target yang meliputi faktor penyebab, kendala (masalah)
dan alternatif kegiatan sebagai upaya pemecahan masalah di tahun yang akan datang. Hasil kegiatan disajikan
dalam bentuk tabel dan grafik.
A. Kesehatan Ibu & Anak ( KIA ) dan KB
Tabel 15 : Hasil Cakupan Program KIA-KB Puskesmas Suela tahun 2016

N Indikator Targt/ Sunta Ketang Sela Mekar


Sapit Suela Perigi Jeringo PKM
o program tahun langu ga parang Sari

1 K1 100% 99,0 104,5 98,8 99,3 97,8 136,0 104,3 96,7 105,4
2 K4 100% 95,9 93,0 91,9 103,4 94,6 116,8 87,6 100,0 97,2
3 MKD 85% 154,6 146,5 139,8 118,2 81,5 168,0 139,8 50,0 134,4
4 Linakes 95% 96,8 88,0 87,0 92,2 77,0 105,9 84,4 86,2 90,0
5 KF3 95% 89,2 83,3 79,9 87,2 81,6 102,5 69,5 86,2 84,0
6 Anemia 38,1 26,1 21,1 31,8 12,0 19,2 15,5 13,3 23,0
7 KEK 16,5 11,5 15,5 19,6 20,7 26,4 5,0 26,7 16,1
8 Kn1 98% 100,0 94,3 93,8 97,0 85,4 112,5 89,0 96,3 95,9
9 Kn3 98% 94,3 92,9 91,0 96,2 82,9 109,8 92,4 92,6 94,4
10 Neo Komp 84% 98,5 61,5 101,1 95,2 32,5 131,0 59,8 148,1 85,5
11 K.bayi 4 94% 85,2 91,5 86,2 104,5 82,9 102,7 73,8 88,9 89,6

Grafik 1. Cakupan program Kesehatan ibu dan anak Tahun 2016

Berdasarkan Grafik di atas ada 3 (tiga) cakupan indikator program yang sudah mencapai target
atau lebih tinggi dari target. Misalnya K1 telah mencapai 105,4% > 5,4% dari target 100%, dan Maternal komplikasi
ditangani mencapai 134,4% lebih tinggi dari target 85 % yaitui sebesar 49,4%, sedangkan untuk Neonatus
komplikasi ditangani mencapai target sebesar 85,5% dari target yang ada yaitu 84% atau lebih tinggi 1,5%.
Sedangkan cakupan indikator yang masih belum mencapai target yaitu ada 6 (enam) indikator, yaitu
K4, Linakes, KF3, KN1, KN3 dan Kunjungan Bayi 4, hal ini disebabkan karena ada ibu hamil yang pada saat
penjaringan awal mereka pindah ke tempat lain atau ibu yang sudah melahirkan juga pindah ke tempat lain
sehingga tidak terdeteksi oleh bidan atau bidan desa.

Laporan Profil PKM Suela 2016 (14 )


Grafik 2. Data Jumlah Kematian Bayi dan balita berdasarkan desa.

Berdasarkan data di atas diketahui bahwa jumlah kematian bayi dan balita secara keseluruhan
sebanyak 15 kasus yang terdistribusi di beberapa desa di wilayah PKM suela yaitu desa Sapit, Desa suntalangu,
Desa perigi, Desa mekarsari dan Desa suela. Sedangkan untuk desa Selaparang dan Jeringo tidak ada angka
kematian bayi dan balita. Sedangkan jika dilihat dari penyebab kematiannya prematur merupakan penyumbang
tertinggi angka kematian bayi dan balita yaitu sebesar 4 kasus, diikuti penyebab kematian tertinggi kedua yaitu
untuk kasus pneomonia, asfiksia dan IUFD yaitu sebanyak 2 kasus. Data lebih rincinya bisa dilihat di grafik 3
dibawah ini.

Grafik 3. Data kematian bayi dan anak berdasarkan penyebabnya.

B. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat

Laporan Profil PKM Suela 2016 (15 )


Tabel 16 : Hasil Cakupan Program Gizi Puskesmas Suela Tahun 2016

Garfik 4. Data Cakupan program Gizi tahun 2016

Dari 7 indikator yang ada hanya 2 indikator yang masih belum memenuhi target yaitu N/D yaitu
Kelangsungan penimbangan di posyandu dimana capaiannya adalah 60.2% dan cakupan ASI Ekslusif masih di
angka 48,4% masih kurang dari target yang ditetapkan.
Semua kejadian kasus gizi buruk di wilayah Puskesmas Suela semuanya sudah bisa ditangani atau
memenuhi target 100%. Untuk menekan angka gizi buruk tetap digalakkan kegiatan pemantauan kasus secara
rutin (survelan gizi buruk), penguatan tim penanggulangan gizi buruk tingkat kecamatan, koordinasi LP-LS,
pengadaan PMT penyuluhan/pemulihan, pendampingan kasus oleh kader, perawatan dan rujukan kasus.
Grafik 5. Data jumlah penemuan kasus gizi burukTahun 2016

Laporan Profil PKM Suela 2016 (16 )


Capaian ASI ekslusif baru mencapai 48.4% bila dibandingkan dengan tahun 2015 yang mencapai 46.3%
dapat dikatakan mencapai peningkatan sebesar 2.1% tetapi belum memenuhi dari target yang ditetapkan sebesar
80 %. Hal ini disebabkan karena pengetahuan ibu tentang ASI ekslusif masih kurang disamping dukungan keluarga
terutama orang yang dijadikan panutan juga tidak optimal seperti nenek,orang tua,dukun beranak,toga dan toma.
Sebagai langkah untuk meningkatkan capaian ASI Ekslusif ada beberapa upaya yang dilaksanakan yaitu kelas
gizi, pembentukan KP-ASI ( Kelompok Pendukung ASI ) ditingkat Desa serta pelatihan konseling PMBA.

C. Pengendalian Penyakit Menular


Tabel 17: Hasil Cakupan Program Imunisasi Puskesmas Suela Tahun 2016

Berdasarkan tabel di atas cakupan indikator Desa UCI berdasarkan kumulatif, Puskesmas Suela selama
tahun 2016 sudah semua desa mencapai target atau 100 %. Hal ini merupakan kontribusi dari semua pihak yang
terlibat langsung dalam pelaksanaan kegiatan imunisasi baik lintas program maupun lintas sektoral.
Sedangkan kegiatan lainnya seperti penemuan BTA + capaiannya baru …….% dari target 90 % hal ini
disebabkan karena masih adanya anggapan masyarakat bahwa penyakit TB adalah penyakit yang memalukan,
sehingga mereka tidak mau memeriksakan dirinya walaupun mereka mempunyai tanda tanda terkena penyakit
tersebut.Adapun upaya yang sudah dilakukan adalah dengan sosialisasi penyakit TB baik tingkat kecamatan
maupun tingkat desa juga melalui penyebaran informasi melalui media baik spanduk maupun leaflet. Hal ini
didukung oleh pendanaan dari Bantuan Oprasional Kesehatan (BOK).

D. Upaya Pengobatan
Tabel 18 : Hasil Cakupan Rawat Jalan & Rawat Inap Puskesmas Suela Tahun 2016

Laporan Profil PKM Suela 2016 (17 )


Jumlah cakupan Rawat Jalan mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, tahun 2015 berjumlah
4.873 kunjungan sedangkan tahun 2016 mencapai kunjungan sebanyak 5.060. Hal ini disebabkan karena
pelayanan di Puskesmas Suela mengalami peningkatan sehingga banyak masyarakat yang dari luar wilayah
puskesmas yang datang ke Puskesmas Suela. Sedangkan cakupan rawat inap mengalami peningkatan dari 126
pada tahun 2015 menjadi 149 pada tahun 2016. Peningkatan ini berarti mengindikasikan bahwa pelayanan yang
diberikan kepada masyarakat di wilayah Puskesmas Suela mengalami peningkatan atau lebih baik.

E. Upaya Promosi Kesehatan


Tabel 19 : Hasil Cakupan Program Promkes Puskesmas Suela Tahun 2016

Grafik.6 Cakupan program promkes 2016

Cakupan tatanan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) rumah tangga masih rendah dari sejumlah 210
RT yang disurvei hanya 114 yang ber-PHBS atau sekitar 54.28%. Rendahnya angka PHBS disebabkan banyaknya
kebiasaan merokok di dalam rumah, karena anak-anak yang memasuki usia remaja sudah mulai ikut merokok. Ini
disebabkan kesadaran anggota dalam rumah tangga yang masih kurang, sehingga perlu dilakukan pembinaan
yang intensif melalui kegiatan penyuluhan kesehatan perorangan melalui kunjungan rumah atau penyuluhan
kelompok di posyandu/dasa wisma dan lain-lain.

Laporan Profil PKM Suela 2016 (18 )


Di wilayah kerja Puskesmas Suela jumlah Posyandu aktif masih rendah, dari 71 posyandu ada 10
posyandu yang dikategorikan sebagai posyandu aktif posyandu purnama dan mandiri, hal ini disebabkan karena
sebagian besar posyandu tidak memliki kegiatan dana sehat yang berkesinambungan. Sedangkan untuk desa
siaga aktif berjumlah 8 desa.

F. Kesehatan Lingkungan ( Kesling )


Tabel 20(a) : Hasil Cakupan Program Kesling Puskesmas Suela Tahun 2016
Cakupan Desa
N Indikator Target SUEL SUNTA SELA MEKA PERIG JERING
A
SAPIT
LANGU
KETANGGA
PARANG R SARI I O
PKM
o Program (%)
Abs Abs Abs Abs Abs Abs Abs Abs Abs
1 30.36
Cakp. Jamban 100 5.808 3.543 6.408 5.115 2.439 3.453 3.002 596
4
2 29.07
Cakp. SAB 100 5.153 3.151 4.911 4.801 2.159 3.707 4.455 736
3
3 Cakp. SPAL 80 1.211 854 1.481 1.351 951 1.233 958 295 8.334
4 Cakp. ABJ 95 74 71 101 95 63 117 148 73 742
5 TTU Terdaftar 80 13 6 9 10 6 6 13 4 67
6 TTU MS 100 10 5 8 6 2 6 6 2 45

Grafik Cakupan program kesling tahun 2016.

Dari 6 (enam) indikator tersebut yang sudah mencapai target hanya satu indikator yaitu hanya indikator
TTU yang terdaftar. Pada Grafik diatas terlihat bahwa cakupan JAGA masih kurang dari target yang ditetapkan
yaitu 76,7% dari target 100 %. Dari 8 Desa yang menjadi wilayah kerja Puskesmas Suela baru ada 3 desa yang
sudah ODF (Open Defication Free) atau tidak buang air besar disembarang tempat, Desa yang sudah ODF yaitu
desa Sapit, Desa Suela dan Desa Suntalangu.
Dengan tidak tercapainya beberapa indikator diatas diharapkan untuk tahun berikutnya bisa dilakukan
upaya-upaya program yang bersifat inovatif dan insentif guna meningkatkan cakupan program. Karena dengan
harapan terjadinya peningkatan cakupan program bisa mengurangi angka penyakit menular seperti diare yang
selama ini menjadi permasalahan yang terus terjadi. Untuk menunjng keberhasilan diatas diperlukan dukungan
dan kerjasama lintas sektor terkait dan adanya pembiayaan dari dana BOK maupun dengan dana dana yang
lainnya.
Sedangkan cakupan Angka Bebas Jentik (ABJ) belum memenuhi target yang ditetapkan yaitu
cakupannya 85,7% dari target 95%. Dengan demikian perlu dilakukan penyebarluasan informasi (penyuluhan) dan
penggalangan partisipasi masyarakat tentang perlunya PSN melalui gerakan 3M. Kurangnya partisipasi
masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk mengakibatkan munculnya kasus demam berdarah dangue
(DBD) di wilayah Puskesmas Suela yang cukup signifikan. Untuk kasus DBD di tingkat Puskesmas tidak ada
Kegiatan unggulan yang sudah dan atau akan dilakukan yaitu penggalangan partisipasi masyarakat dan
Lintas sektoral melalui kegiatan orientasi/sosialisasi program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) lima pilar
di setiap desa dan kegiatan pemicuan di setiap dusun. Pada tahun 2016 seluruh desa sudah dilakukan pertemuan

Laporan Profil PKM Suela 2016 (19 )


sosialisasi STBM lima pilar yang didanai dari BOK ,disamping itu dilakuakan penyebaran informasi melalui
spanduk dan pertemuan lintas sektoral

G. Upaya Kesehatan Pengembangan


1. Kesehatan Lansia dan Reproduksi Remaja
Tabel 21.a : Hasil Cakupan Upaya Kes.Lansia Puskesmas Suela Tahun 2016

Untuk pelayanan lansia di samping dilakukan di dalam gedung puskesmas dan jaringannya juga di
lakukan pelayanan di luar gedung melalui kegiatan posyandu lansia di posyandu lansia. Pada tahun 2016
Puskesmas Suela memiliki 10 posyandu / karang lansia tersebar di 8 desa wilayah kerja.
Dari tabel diatas tergambar bahwa cakupan pelayanan lansia untuk 2 buah sudah memenuhi target , tapi
cakupan program secara keseluruhan wilayah belum memenuhi target yangseperti yang ditetapkan yaitu 100%
dari target 40% dari jumlah Populasi penduduk lansia di suatu wilayah, hal ini ditunjang oleh kerjasama lintas
program maupun lintas sekoral.disamping itu karena adanya dukungan sarana yang memadai.

2. Poli Kesehatan Gigi


Tabel 23 : Hasil Cakupan Upaya Kes.Gigi/Poli Gigi Puskesmas Suela Tahun 2016

3. Kesehatan Mata
Tabel 24: Hasil Cakupan Upaya Kesehatan Mata Puskesmas Suela Tahun 2016
Kunjung Bulan
No an Agt Sep Total
Indera Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Okt Nop Des
s t

Laporan Profil PKM Suela 2016 (20 )


1 Mata 54 24 35 45 39 41 32 50 38 41 25 17 441
2 Telinga 8 10 11 7 5 5 8 10 11 16 13 15 119

Berdasarkan dari data tabel diatas dapat dirincikan lagi untuk kasus mata yang berkunjung ke puskesmas
Suela yaitu : kasus Katarak sebanyak 267 kasus atau 60.54%, Hardiolom sebanyak 84 kasus atau 19.05%,
Konjungtivitis 86 kasus atau 19.50%, dan kasus Refraksi serta Pterigium masing-masing ada 2 kasus atau sekitar
0.45%. Sedangkan untuk kasus penyakit telinga yang berkunjung ke Puskesmas suela adalah untuk penyakit Otitis
Media Akut dan Serumen.

4. Kesehatan Jiwa
Tabel 25: Hasil Cakupan Upaya Kesehatan Jiwa Puskesmas Suela Tahun 2016

5. Kesehatan Haji
Tabel 26: Hasil Cakupan Upaya Kesehatan Haji Puskesmas Suela Tahun 2016

6. Kesehatan Keselamatan dan Kerja (K3)


Tabel 27: Hasil Cakupan Upaya Kesehatan Kerja Puskesmas Suela Tahun 2016

Laporan Profil PKM Suela 2016 (21 )


Laporan Profil PKM Suela 2016 (22 )
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Berdasarkan pada uraian-uraian sebelumnya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan:
1. Kegiatan pelayanan dan program Puskesmas Suela beserta hasil dan pembahasannya telah
dipaparkan secara singkat. Cakupan program yang sudah baik agar dipertahankan dan bisa lebih
ditingkatkan lagi.
2. Beberapa jenis program cakupannya masih di bawah standar disebabkan karena keaktifan
programer yang kurang serta kondisi geografis dan faktor sosial masyarakat serta dukungan lintas
sektoral yang perlu terus ditingkatkan.
3. Faktor kompetensi tenaga pelaksana program sangat dibutuhkan untuk menunjang pelaksanaan
pelayanan, kegiatan program serta administrasi dalam pencatatan dan pelaporan hasil
kegiatan/pelayanan.

B. SARAN - SARAN
1. Penyusunan Laporan Profil Puskesmas Suela ini masih sederhana dan belum sempurna, karena itu
segala saran, kritik dan sumbangan pemikiran untuk penyempurnaan sangat kami harapkan.
2. Mengingat gedung Puskesmas Suela khususnya ruang program, rumah dinas dokter serta paramedis
dan beberapa Pustu dan Poskesdes kondisi bangunan fisiknya sudah cukup tua/belum ada
perbaikan, maka kiranya perlu ditingkatkan fasilitas sarana dan prasarana termasuk sumber daya
manusia atau ketenagaannya.
3. Perlu dilakukan pelatihan tambahan terutama bagi petugas (setiap programer) agar memahami
tanggung jawabnya perlu dilakukan pelatihan
4. Pendanaan baik yang bersumber dari Kapitasi, BOK dan JKN serta APBD I maupun APBD II untuk
tetap ditingkatkan sehingga bisa menunjang keberhasilan program yang ada.

Suela. Januari 2017


Kepala Puskesmas Suela

(MUHAMMAD AZWARDI, S.Kep)


NIP. 19720501 199603 1 002

Laporan Profil PKM Suela 2016 (23 )

Anda mungkin juga menyukai