1
Tahun 2016
BAB I
PENDAHULUAN
Kesehatan adalah Hak Asasi manusia dan merupakan karunia Tuhan yang perlu
disyukuri, karena itu Pemerintah wajib melakukan pembangunan Kesehatan. Tujuan
pembangunan kesehatan adalah untuk meningkatan kesadaran, kemauan dan kemampuan
bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang optimal baik dalam bidang
promotif,preventif, kuratif dan rehabilitatif. Untuk mencapai tujuan tersebut Winslow
menetapkan suatu syarat yang sangat penting yaitu harus ada pengertian, bantuan dan
partisipasi secara teratur dan terus menerus.
Peningkatan upaya kesehatan dimaksudkan agar dapat menyelenggarakan upaya
kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau oleh masyarakatterutama yang
berpenghasilan rendahdengan peran serta aktif dari masyarakat. Undang-undang Republik
Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Pasal 17 ayat 1 menyebutkan bahwa
pemerintah bertanggung jawab atas ketersediaan akses terhadap informasi, edukasi dan
fasilitas pelayanan kesehatan untuk meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya. Selain itu pada pasal 168 menyebutkan bahwa untuk menyeleggarakan
upaya kesehatan yang efektif dan efisien diperlukan informasi kesehatan yang dilakukan
melalui sistem informasi dan melalui kerjasama lintas sektor, dengan ketentuan lebih lanjut
akan diatur dengan peraturan pemerintah, sedangkan pada pasal 169 disebutkan pemerintah
memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk memperoleh akses terhadap informasi
kesehatan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Penyelenggaraan kesehatan yang dimaksud adalah Puskesmas yang mempunyai
fungsi sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat diwilayah kerjanya, membina peran
serta aktif masyarakat dalam rangka meningkatkan kemampuan hidup sehat secara mandiri
serta memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh, terpadu, bermutu serta mudah
dijangkau oleh masyarakat diwilayah kerjanya.
Puskesmas Uekuli yang terletak di desa Uekuli kecamatan Tojo diresmikan pada
Tahun 2010 Wilayah kerjanya mencakup 16 Desa yaitu : Desa Podi, Desa Tongku, Desa
Pancuma, Desa Tojo, Desa Sandada, Desa Betaua, Desa Banano, Desa Betaua, Desa Uekuli,
Desa Bahari, Desa Tayawa, Desa Lemoro, Desa Korondoda, Desa Dataran Bugi, Desa
Kalemba I dan Desa Kalemba II.
Buku Profil Puskesmas Uekuli ini disusun untuk menggambarkan keadaan
penduduk dan situasi umum sosial ekonomi di Wilayah Kerja Puskesmas Uekuli Kecamatan
Tojo, derajat kesehatan masyarakat, upaya upaya kesehatan yang dilaksanakan serta
hasilnya dan sumber daya dibidang kesehatan.
Profil Puskesmas Uekuli
2
Tahun 2016
BAB II
KEADAAN UMUM
Puskesmas Uekuli berdiri pada Tahun 1971 yang mempunyai wilayah kerja
sebanyak 29 Desa mulai dari Desa Podi sampai Malei Tojo, setelah berdirinya
Puskesmas Matako pada Tahun 1992 maka wilayah kerja Puskesmas Uekuli tinggal 16
Desa mulai dari Desa Podi sampai Kalemba. Puskesmas Uekuli merupakan salah satu
puskesmas rawat Inap yang terletak di kecamatan Tojo Kabupaten Tojo Una Una,
Secara Geografis Wilayah kerja PKM Uekuli berbatasan sebagai berikut
Sebelah Utara berbatasan dengan Teluk Tomini
Sebelah Timur berbatasan dengan Kec. Ulubongka
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kec. Petasia
Sebelah Barat berbatasan dengan Wilayah PKM Tombiano
B. RELIEF WILAYAH
II. KEPENDUDUKAN
TABEL.II.2 Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin Wilayah Kec.Tojo Tahun 2016
No Nama Desa Laki-Laki Perempuan Jml Penduduk
1 Podi 482 730 1212
2 Tongku 178 305 483
3 Pancuma 389 311 700
4 Tojo 613 581 1194
5 Sandada 468 562 1030
6 Uedele 843 689 1532
7 Banano 132 111 253
8 Betaua 641 439 1034
9 Uekuli 908 715 1623
10 Bahari 399 335 734
11 Tayawa 650 553 1203
12 Lemoro 582 359 941
13 Korondoda 210 101 311
14 Buyuntaripa 142 117 259
15 Dataran Bugi 215 160 375
16 Kalemba 182 95 277
Jumlah 6956 6163 13119
B A B III
PEMBANGUNAN KESEHATAN
* VISI :
* MISI :
B. STRATEGI
Dengan strategi diatas dan dalam rangka menunjang pencapaian visi, maka program-
program yang akan dilaksanakan antara lain :
1. Peningkatan sarana dan prasarana kesehatan
2. Peningkatan pelayanan kesehatan dasar dan puskesmas
3. Peningkatan manajemen sistim informasi dan tenaga kesehatan
4. Peningkatan pembinaan kesehatan lingkungan dengan penyediaan dan
pengawasan air bersih, peningkatan kesehatan lingkungan pemukiman dan
peningkatan kesehatan TTU
5. Peningkatan promosi kesehatan
6. Peningkatan usaha kesehatan sekolah
7. Peningkatan upaya kesehatan lansia
8. Peningkatan upaya perbaikan gizi masyarakat
9. Peningkatan usaha kesehatan Ibu dan Anak, KB
10. Peningkatan pemberantasan penyakit menular melalui
a. Imunisasi
b. Surveilen Epidemiologi
c. Pemberantasan penyakit menular langsung
d. Pemberantasan penyakit menular tak langsung
e. Program MTBS
f. Pemeriksaan darah malaria
Profil Puskesmas Uekuli
8
Tahun 2016
B A B IV
PENCAPAIAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
Kunjungan balita pada klinik MTBS menunjukkan penyakit Batuk bukan pneumonia
menduduki peringkat pertama diikuti dengan penyakit demam mungkin bukan DBD, diare
dan demam mungkin bukan malaria serbagai mana yang terlampir.
KUNJUNGAN PELAYANAN %
N BULAN
BALITA MTBS
O
1 2 3 4 5
1 JANUARI 17 16 94
2 FEBRUARI 35 35 100
3 MARET 21 21 100
4 APRIL 45 41 91
5 MEI 19 16 84
6 JUNI 24 19 79,1
7 JULI 15 13 86,6
8 AGUSTUS 19 16 84,2
9 SEPTEMBER 20 17 85
10 OKTOBER 26 22 84,6
11 NOVEMBER 30 28 93,3
12 DESEMBER 16 14 87,5
JUMLAH 287 258 89,8
Profil Puskesmas Uekuli
10
Tahun 2016
3. STATUS GIZI
Status gizi masyarakat juga merupakan salah satu indikator keberhasilan
pembangunan kesehatan.
Hasil pemantauan gizi pada balita selama tahun 2016 terhadap 1167
Balita,memperoleh gambaran balita yang menderita gizi buruk tidak ada, 28 kasus gizi
kurang ( 2,39 % ) dan 666 gizi baik ( 57,06 % ). Dari 194 kelahiran hidup, didapatkan 2
kasus BBLR ( 1,03 % ). Untuk anak baru masuk sekolah, dari 1131 orang anak sekolah
yang diukur, maka tidak ditemukan penderita GAKY. Masalah gisi lainya seperti anemia,
gisi besi pada balita dan WUS, Ibu Hamil KEK tidak dilaporka karena belum pernah
dilakukan penelitian.
B. PERILAKU MASYARAKAT
Derajat Kesehatan Masyarakat disamping ditentukan oleh keadaan lingkungan,
keturunan juga ditentukan oelh perilaku masyarakat itu sendiri. Di mana faktor
lingkungan dan perilaku masyarakat, mempunyai pengaruh yang lebih besar
dibandingkan dua faktor lainnya. Beberapa hal yang dapat dipakai untuk menilai perilaku
masyarakat antara lain gaya hidup ( merokok, alkohol, NAPZA ), perilaku hidup sehat,
pemanfaatan fasilitas kesehatan, peran serta mayarakat dalam pembangunan kesehatan
itu sendiri.
sudah merubah dikalangan anak-anak remaja dan juga para wanita. Perilaku merokok
pada masyarakat sudah mengakar kuat hingga melibatkan siswa sekola
C. KESEHATAN LINGKUNGAN
1. Perumahan
Jumlah rumah yang memenuhi syarat di tahun 2016 dari yang diperiksa 1044 buah
rumah yang diperiksa, didapat 586 buah atau 56 % yang masuk dalam kriteria rumah
sehat, bila dibandingkan dengan keadaan rumah tahun 2015 jumlah rumah yang
memenuhi syarat kesehatan 70%.
2. Sarana Pendidikan Sehat
Dari 42 sarana pendidikan yang diperiksa termasuk 10 buah madrasah, maka yang
memenuhi syarat kesehatan adalah sejumlah 30 buah (57,69 %).
3. Sarana Ibadah Sehat
Disamping dilakukan pemeriksaa keadaan terhadap perumahan dan sarana
pendidikan, juga dilakukan pemeriksaan keslin sarana peribadatan yang diperiksa
adalah masjid dan gereja yang keseluruhan berjumlah 19 buah dan semuanya (100
% ) memenuhi kriteria sehat.
4. Penyediaan dan Pengelolaan Air Bersih
Ada 2 aspek yang perlu diperhatikan di dalam penyediaan air bersih, yaitu aspek
kuantitas dan aspek kualitas. Dari aspek kuantitasnya ini dapat dilihat dari cakupan
pemanfaatan air bersih sedangkan aspek kualitas dapat dilihat dari tingkat
pencemaran terhadap sarana air bersih yang ada.
5. Jamban Keluarga
Pembuangan tinja pada tempat yang tidak memenuhi syarat kesehatan dapat
mengakibatkan pencemaran terhadap air tanah dan air permukaan. Di samping itu
dapat juga menurunkan kualitas tanah akibat pencemaran telur cacing yang keluar
bersama kotoran manusia. Dari 13119 jumlah jiwa ada sekitar 7764 jiwa
menggunakan jamban jenis leher angsa (59,18%), ada sekitar 5 jiwa menggunakan
jamban jenis cemplung (0,038%),sedangkan ada sekitar 5350 jiwa (42,15%) yang
belum memiliki jamban.
6. Tempat-tempat Umum
Tempat-tempat umum yang diperiksa adalah 4 buah pasar dan 24 kantor dimana
seluruhnya ( 100 % ) memenuhi syarat kesehatan
7. Lingkungan Biologik
Profil Puskesmas Uekuli
12
Tahun 2016
Sebagai bagian dari wilayah Nusantara yang beriklim tropis, keadaan suhu dari
kelembaban yang tinggi sepanjang tahun, merupakan daerah yang potensial untuk
perkembangbiakan beberapa hewan yang tergolong serangga sebagai vektor
penyebar penyakit penyakit tertentu seperti malaria, DBD dan filariasis.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, bahwa serangga yang berperan
sebagai vektor penyebar penyakit malaria adalah anopheles barbirostis, anopheles
vagus dan anopheles subvictus. Disamping itu juga ada di temukan nyamuk Aedes
Aegypti yang menjadi vektor penyebar penyakit DBD
Untuk penyakit malaria masih menjadi masalah di wilayah puskesmas uekuli karena
sejak tahun 2016 total penemuan penderita 235 kasus sedangkan yang positif ada 6
kasus yang mana terdiri dari : Pf 4 kasus, Pv 2. Untuk API puskesmas uekuli sudah di
bawah 0,4 % sudah mencapai target Dinas Kesehatan Touna yaitu di bawah 0.
D. PELAYANAN KESEHATAN
Upaya kesehatan dapat berdaya guna dan berhasil guna apabila pemenuhan
sumberdaya sarana kesehatan dapat memadai sesuai dengan kebutuhan.Gambaran situasi
sumber daya sarana kesehatan di Kecamatan Tojo Tahun 2016 dapat dilihat dibawah ini.
1. Sumber Daya Sarana Kesehatan
Peningkatan mutu pelayanan kesehatan disamping dilaksanakan dengan peningkatan
kualitas tenaga juga dilaksanakan dengan peningkatan sarana guna memperluas
jangkauan dan pemerataaan pelayanana.
a. Puskesmas
Puskesmas Uekuli terdiri dari 1 buah Puskesmas Induk, 6 buah Puskesmas
pembantu,12 buah Poskesedes dan 1 Puskesmas Keliling roda empat dan 12
buah kendaraan roda dua.
PUSLING PUSLING
NO DESA PUSKESMAS POSKESDES PUSTU
RODA 4 RODA 2
1 2 3 4 5 6 7
1 Podi 0 0 1 0 0
2 Tongku 0 1 0 0 0
3 Pancuma 0 0 1 0 0
4 Tojo 0 1 1 0 1
5 Sandada 0 1 0 0 0
6 Uedele 0 1 1 0 1
7 Banano 0 1 0 0 0
8 Betaua 0 1 0 0 0
9 Uekuli 1 1 0 1 7
10 Bahari 0 1 0 0 0
11 Tayawa 0 1 0 0 1
12 Lemoro 0 0 1 0 1
13 Korondoda 0 1 0 0 1
14 Buyuntaripa 0 1 0 0 0
15 Dataran Bugi 0 1 0 0 0
16 Kalemba 0 0 1 0 0
JUMLAH 1 12 6 1 12
Profil Puskesmas Uekuli
13
Tahun 2016
SARANA UKBM
NO DESA POSYANDU POSYANDU
POD POSKESDES
BALITA LANSIA
1 2 3 4 5 6
1 Podi 2 0 0 0
2 Tongku 1 1 0 1
3 Pancuma 1 1 0 0
4 Tojo 1 0 0 1
5 Sandada 1 1 0 1
6 Uedele 1 0 0 1
7 Banano 1 0 0 1
8 Betaua 1 0 0 1
9 Uekuli 1 1 0 1
10 Bahari 1 0 0 1
11 Tayawa 1 1 0 1
12 Lemoro 1 0 0 0
13 Korondoda 2 1 0 1
14 Buyuntaripa 1 0 0 1
15 Dataran Bugi 1 0 0 1
16 Kalemba 1 0 0 0
JUMLAH 16 6 0 12
Dari 18 posyandu balita yang aktif maka yang termasuk posyandu pratama
sejumlah 12 buah ( 66,66 % ), posyandu madya sejumlah 6 buah ( 33,33 % ) dan
posyandu purnama belum ada.
Dan posyandu lansia sejumlah 6 buah terdiri dari 6 kelompok lansia yang belum
memiliki dana sehat sehingga masih kurang partisipasi para lansia untuk berkunjung
diposyandu.
Kegiatan Posyandu baik posyandu lansia maupun posyandu balita
dilaksanakan rata-rata 1 kali/bulan kecuali desa Dataran bugi dan Kalemba yang
pelayan kesehatan oleh petugas Puskesmas dilaksanakan 3 bulan sekali mengingat
jarak yang jauh dan jangkauan yang sulit, terutama pada musim penghujan.
2. Pertolongan Persalinan
Jumlah persalinan sepanjang Tahun 2016 adalah 197 kasus dengan persalinan yang
ditolong oleh tenaga kesehatan sejumlah 197 kasus ( 100% ) .
3. Imunisasi
Imunisasi yang dilaksanakan secara rutin setiap bulannya adalah imunisasi bayi yang
mendapat Vaksin DPT 1 sebanyak 3 kali, BCG 1 Kali, Polio 4 kali, Hepatitis B 4
Profil Puskesmas Uekuli
14
Tahun 2016
kali, dan campak 1 kali. Sedangkan imunisasi rutin yang dilaksanakan 1 kali setiap
Tahun adalah imunisasi TT yang diberikan pada siswa SD kelas 1, 2, dan 3 setiap
Bulan November. Hasil pencapaian imunisasi DPT 1 adalah 467 bayi ( 214 % )dan
hasil pencapaian imunisasi Campak adalah 390 bayi ( 178 % ).
4. Keluarga Berencana
Guna menekan laju pertumbuhan penduduk, pemerintah sejak tahun 1970 telah
memprogramkan KB. Beberapa jenis kontrasepsi yang dikenal adalah IUD, Implant,
MDP/Mow, Suntikan, Pil serta Kondom. Dari jumlah PUS pada Tahun 2016 adalah
2179 pasang dengan pencapaian KB aktif sejumlah 1230 orang (56,44 % ).
Sedangkan peserta KB baru 141 Orang (6,47 %) dengan demikian PUS yang belum
mengikuti program KB adalah sejumlah 1344 PUS (61,67 %).
Profil Puskesmas Uekuli
15
Tahun 2016
BAB V
KINERJA PEMBANGUNAN KESEHATAN
A. SEKTOR KESEHATAN
1. Tenaga Kesehatan
Tenaga kesehatan merupakan sumber daya yang sangat penting didalam
pembangunan bidang kesehatan pengelolaan sumberdaya tenaga kesehatan meliputi
penempatan tenaga kesehatan sesuai proporsi yang ada. Jumlah tenaga kesehatan yang
ada di wilayah Puskesmas Uekuli tahun 2016 sebanyak 51 orang. Jumlah tenaga
kesehatan di Puskesmas Uekuli terdiri dari: 1 orang lulusan SKM I( Kepala Puskesmas )
1 dokter umum,1 dokter,1 orang lulusan S1 Keperawatan, 5 orang lulusan S1 Kesmas,
1 orang lulusan D IV Kebidanan, 2 orang lulusan D III Kebidanan, 3 orang perawat
lulusan SPK, 9 orang perawat lulusan D III AKPER, 7 orang bidan lulusan SPK, 5 orang
D III AKPER PTT,12 orang lulusan D III Bidan PTT,3 orang sanitarian lulusan DIII
AKL,1 orang lulusan Gizi, 1 orang sanitarian lulusan SPPH,1 orang lulusan D III
Farmasi, 1 orang lulusan Analis Lab,3 orang lulusan Pekarya Kesehatan,1 orang lulusan
SMEA, 2 orang lulusan SMA Cleaning service dan 1 orang lulusan S1 operator
komputer. Dalam rangka pemerataan pelayanan maka 7 orang perawat dan bertugas di
Puskesmas Pembantu yang berada dibeberapa desa.Dan untuk mempercepat penurunan
angka kematian bayi dan angka kematian ibu maka 3 orang bidan PNS ditempatkan
disejumlah desa dan 12 orang bidan PTT di tempat di desa yang belum ada bidan
desanya. Sehingga untuk tenaga bidan sudah merata di semua desa yang ada di wilayah
kerja Puskesmas uekuli.
Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan hingga ke desa-desa, maka
dilakukan kegiatan Puskling minimal 3 bulan sekali oleh dokter dan perawat/bidan
Puskesmas dirangkaikan dengan pembinaan kesehatan bagi masyarakat di desa.
Dengan melihat komposisi tenaga kesehatan di Puskesmas Uekuli, maka dalam
rangka meningkatkan sumber daya manusia maka perlu direkrut lulusan perawat
setingkat DIII dan bagi tenaga perawat yang ada meneruskan pendidian kejenjang DIII
atau SI.
2. Kesehatan Kerja
Penerapan kesehatan kerja di kantor kantor dan perusahaan dimaksud untuk
memberikan jaminan agar seluruh karyawan yang bekerja di sana berada dalam kondisi
kesehatan yang optimal, sehingga dapat mempertahankan atau bahkan meningkatkan
produktivitasnya. Telah disadari bahwa lingkungan kerja yang tidak sehat, suasana
tempat kerja yang tidak kondusif, fasilitas kerja yang tidak sesuai / memadai dapat
menimbulkan gangguan kesehatan baik fisik maupun mental bagi karyawan. Bila ini
terjadi sudah barang tentu dapat mengakibatkan kinerja lembaga akan menurun.
Untuk kegiatan kesehatan kerja selain penyuluhan, pelayanan kesehatan termasuk
pengobatan bagi karyawan yang sakit dilaksanakan digedung Puskesmas
Profil Puskesmas Uekuli
16
Tahun 2016
B. SEKTOR TERKAIT
Kerja sama lintas sektor mutlak dilaksanakan dalam menunjang keberhasilan kesehatan.
Kegiatan-kegiatan kesehatan yang dilaksanakan sektor lain antara lain :
1. Penyuluhan KB
Untuk meningkatkan pemahaman masyarakat akan manfaat KB, maka penyuluhan
yang intensif dilaksanakan oleh petugas kesehatan. Pada Tahun 2016 jumlah
penyuluhan KB 16 kali dengan rata-rata 1 kali perbulannya. Dengan penyuluhan
KB dapat dijaring peserta KB baru sejumlah 141 orang ( 6,47 % ) dan peserta KB
aktif sebanyak 1230 orang ( 56,49% ).
2. Sekolah Dengan UKS
Sesuai dengan strategi pembangunan kesehatan dimana dengan menyiapkan sumber
daya manusia yang berwawasan kesehatan sejak dini, maka perlu diupayakan
peningkatan uaha kesehatan sekolah.Kegiatan UKS melibatkan siwa, guru, dan orang
Profil Puskesmas Uekuli
17
Tahun 2016
Kegiatan UKS yang dilaksanakan oleh siswa dan guru melipuit kebersihan
lingkungan sekolah ( halaman, jamban, tempat sampah, penyediaan air bersih ),
tersedianya kebun sekolah untuk menunjang gizi dan TOGA serta sikat gigi massal
sekali seminggu.
Kegiatan UKS yang dilaksanakan oleh guru dan orang tua siswa adalah pengadaan
warung sehat.Sedang kegiatan yang dilaksanakan oleh Puskesmas meliputi pelatihan
dan pembentukan dokter kecil, pemeriksaan berkala kesehatan siswa, pemeriksaan
status gizi anak baru masuk sekolah dan penyuluhan.
Jumlah sekolah dan Madrasah di Kecamatan Tojo 46 buah yang melaksanakan UKS
hanya 6 sekolah ( 13,04 % ), dan yang memiliki jamban sehat sebanyak 20
sekolah ( 43,47 % ).
3. Kader Kesehatan.
Partisipasi aktif masyarakat dalam bidang kesehtan mutlak dalam menunjang
keberhasilan pembangunan kesehatan.Kader kesehatan yang diambil dari anggota
masyarakat menyelenggarakan kegiatan kesehatan di Desa. Selama Tahun 2016
jumlah kader kesehatan yang aktif sebanyak 82 orang yang bertugas di Desa.
Profil Puskesmas Uekuli
18
Tahun 2016
BAB VI
KESIMPULAN
Dari keseluruhan uraian dalam profil kesehatan Puskesmas Uekuli Tahun 2016 ini,
dapat diambil kesimpulan seabagai berikut :
1. Keadaan Umum
Letak geografis Kecamatan Tojo yang diapit oleh dua buah Kecamatan mengakibatkan
Kecamtan ini menjadi Kecamatan yang terbuka, sehingga beresiko untuk terjadinya
penyakit impor dan penyalahgunaan NAPZA pada masyarakat terutama yang berusia
remaja.
Tingkat pendidikan masyarakatnya yang semakin meningkat merupakan modal untuk
mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas, disamping sumber daya alamnya
yang menguntungkan.
2. Pembangunan Kesehatan.
Dengan melihat gambaran AKB dan AKI di Kecamatan Tojo maka terjadi kenaikan
persentasi dari tahun sebelumnya. Melihat latar belakang kematian bayi, sebagian besar
disebabkan faktor terlambatnya dibawa kefasilitas kesehatan sehingga dirasakan perlu
untuk lebih meningkatkan peran serta masyarakat dalam gerakan sayang ibu disamping
perhatian serta keterlibatan yang serius dari pemerintah Kecamatan maupun Desa.
Adanya kematian ibu maternal di Tahun 2016, di sebabkan karena adanya komplikasi
penyakit yang bersangkutan tidak pernah memeriksakan kesehatannya di puskesmas.
Status gizi masyarakat juga meningkat dengan tidak ditemukannya kasus gizi buruk pada
balita. Kunjungan Puskesmas yang didominasi oleh penyakit-penyakit infeksi
menggambarkan masih rendahnya sanitasi lingkungan masyarakat sehingga tindakan
Promotif dan Preventatif harus lebih diutamakan. Kesadaran masyarakat yang semakin
tinggi akan pentingnya kesehatan terlihatdari jumlah kunjungan kefasilitas kesehatan dan
pelayanan antenatal maupun pertolongan persalinan yang sebagian besar dilaksanakan
oleh petugas tenaga kesehatan
3. Sektor Terkait
Keberhasilan Pembangunan bidang kesehatan tidak semata-mata ditentukanoleh pelaku-
pelaku kesehatan saja, tetapi juga dengan didukung oleh sektor lainyang terkait antara
lain,Pekerjaan Umum, Perindustrian, Dinas Pendidikan dan Pengajaran, pertanian,
Peternakan dan statistik, dan lain-lain. Oleh karena itu, maka misi pembangunan yang
berwawasan kesehatan harus berhasil dengan membina kerjasama lintas sektor yang erat.
4. Sumber Daya
Sumber Daya Manusia pada Puskesmas Uekuli sudah dirasakan cukup dengan melihat
sudah banyak tenaga perawat maupun bidan setingkat DIII sehingga dirasakan perlu
untuk merekrut pegawai dengan kualifikasi pendidikan setara SI maupun peningkatan
pendidikan bagi pegawai yang ada, serta pelatihan-pelatihan yang intensif sesuai bidang
program yang dipegangnya.
Profil Puskesmas Uekuli
19
Tahun 2016
PENUTUP
Demikian buku profil Puskesmas Uekuli Tahun 2014 ini disusun untuk menunjang
pembangunan kesehatan pada umumnya dan Kecamatan Tojo Pada khususnya.
Semoga dapat bermanfaat bagi masyarakat diwilayah ini serta pengambilan kebijakan
dalam menyusun perencanaan pembangunan di masa yang akan datang.
Profil Puskesmas Uekuli
21
Tahun 2016
Profil Puskesmas Uekuli
22
Tahun 2016