Anda di halaman 1dari 8

PEMERINTAH KABUPATEN TOJO UNA UNA

DINAS KESEHATAN PENGENDALIAN PENDUDUK


DAN KELUARGA BERENCANA
PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT UEKULI
Jl. Trans Sulawesi No.110 Desa Uekuli Kode Puskesmas : 7209007010 Kode Pos 94681 Telp/HP : 082393157917
email : puskesmasuekuli2016@gmail.com

KERANGKA ACUAN
KEGIATAN ISPA

A. Pendahuluan
1. Rencana pembangunan jangka menengah nasional;RPJM-N] 2004-2009,telah ditetapkan
dengan peraturan persiden nomor 7 tahun 2005.
2. Salah satu sasaran RPJM-N yang akan di capai adalah menurunkan angka kematian bayi
dari 35/1.000 menjadi 26/1.000 kelahiran hidup.UUD no 25 tahun 2004 telah menyusun
rencana stratengis depertemen kesehatan tahun 2005-2009 yang ditetapkan menteri
kesehatan no 1274 /menkes/SK/VII/2005 tanggal 17 angustus 2005
3. Sejalan dengan visi depkes yaitu masyarakat untuk hidup dan misi membuat rakyat sehat
Peraturan pemerintah republik Indonesia no 65 tahun 2005 tentang mutu pelayanan dasar
yg merupakan
Urusan wajib daerah yang berhak di peroleh setiap warga secara minimal.
4. sejalan dengan UU no 32 tahun 2004 tentang pemerintah daerah dan UU no 33 tahun
2004 tentang
Penimbangan keuangan pusat dan daerah maka daerah otonomi harus mempunyai
kemampuan
Menentukan skala prioritas pembangunan di daerahnya masing-masing . sumber dana
pendukung
Program yg tersedia baik APBN dari pemerintah RI dengan organisasi intrenasional
maupun sumber
Dana lainnya seperti APBD maupun DAU harus di manfaatkan sebaik-baiknya .

B. Latar Belakang
Prongram p2 ispa di Indonesia mulai tahun 1984 bersama WHO menklasifikasikan
penyakit ispa dalam Tiga tingkat yaitu ispa ringan, ispa sedang dan ispa berat.Dengan
menerapkan pola baru ini maka sejak tahun 1990 pengedalian penyakit isap menitik
beratkan atau menfokuskan kegiatan penanggulangganya pada pneumonia balita pada
tahun 1997 WHO. Mepublikasikan tatalaksana penderita balita dengan mengunakan
pedekatan intergrated manangement Childhood illnes [IMCI] atau manajemen terpadu
balita sakit [MTBS] untuk berbagai penyakit anak yaitu ;ispa, diare, campak, gizi kurang
dan kekacingan.

C. Tujuan
1. Tujuan umum ;
Turunnya angka kesakitan dan angka kematian bayi akibat penyakit pneumonia dan
broncopnemonia

2. Tujuan khusus ;
a. Akan di capai adalah menurunkan angka kematian bayi dari 35/1.000 menjadi
26/1.000 kelahiran hidup
b. Mutu pelayanan sesuai standar WHO .
c. Pendataan sampai ke desa-desa.
d. Tercapainya komitmen global.

D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


Penyelengaraan pelacakan , penemuan dan penanganan di laksanakan didesa-desa
wilayah Kerja puskesmas uekuli;
1. Kepala puskesmas sebagai penanggung jawab dan mengkordinir pelaksanaan
pelacakan, Penemuan dan penanganan penyakit pneumonia ,isap dan diare di wilayah
kerja Puskesmas uekuli.
Penemuan dan penanganan penyakit pneumonia ,ispa dan diare di wilaya kerja
Puskesmas uekuli.
2. Tenaga kesehatan bertanggung jawab dalam pelaksanaan pelacakan, penemuan dan
penanganan penyakit ispa, pneumonia, dan diare yg telah mendapat pelatihan.
3. Sarana dan prasaranan yang diperlukan untuk melaksanakan pelacakan ,penemuan
dan Penanganan penyakit ispa pneumonia dan diare adalah ;
a.buku tulis / buku harian
b. buku kegiatan
c. alat tulis
d. masker
e.timer
f. termometer
g.stesteskop

Dalam melaksanakan pelacakan petugas kesehatan dari rumah kerumah apabila


dalam waktu
Pelacakan didesa tempat jadwal posyandu petugas kesehatan mengadakan pelacakan
ditempat Posyandu.

E. Cara Melaksanakan Kegiatan Pelayanan Berencana didalam gedung

a. pemeriksaan
-. Tanyakan [anamnes ]
-. Lihat, raba dan dengarkan
b. Penetuan ada tidaknya tanda bahaya
c. Klasifikasi penyakit ispa
d. Pengobatan
f. Perawatan anak dirumah

a. Pemeriksaan
1. Tanyakan ;
- berapa umur anak
- apakah anak menderita batuk atau kesukaran bernapas
- sudah berapa lama
- apakah bayi < 2bulan kurang bisa minum atau menetek
- apakah bayi 2 bulan 59 bulan tidak bisa minum atau menetek
- apakah anak pernah mengalami wheezing / mengi apakah berulang
- apakah anak demam sudah berapa lama
- apakah anak kejang

2. Lihat :
-. Anak harus dalam kondisi tenang
-. Ada nafas cepat
-. Adakah terlihat kesadaran menurun
-. Adakah tanda gizi buruk

3. Raba
-. Apakah teraba demam
-. Apakah terlalu dingin

4. Dengarkan
-. Apakah terdengar stridor
-. Apakah terdengar wheezing

b. Penentuan ada tidaknya tanda bahaya


1. Tanda bahaya umur < 2 bulan

- nafas cepat > 60 x/menit


- nafas lambat < 30 x/menit
- TDDK ada kelihat
-kurang bisa minum
- kejang
- kesadaran menurun
- stridor
- wheezing
- tangan dan kaki teraba dingin
- tanda gizi buruk
- demam
Anak dengan salah satu tanda bahaya diatas masuk pada kelompok penyakit
pneumonia sangat Berat dan perlu tindakan ,segera rujuk . untuk tindakan rujukan
harus dilakukan diagnose Terlebih dahulu oleh dokter.bila anak umur kurang dari 2
bulan tidak di temukan tanda bahaya
Maka anak masuk klasifikasi batuk bukan pneumonia.

2. Tanda bahaya umur 2 bulan sampai 59 bulan .


- tidak bisa minum
- kejang
- kesadaran menurun
- stidor
- gizi buruk
- tampak biru atau sianosi
- ujung tangan serta kaki pucat dan dingin

Anak dengan salah satu tanda bahaya di atas masuk pada kelompok penyakit pneumonia
sangat
Berat perlu tindakan segera rujuk.

F. KLASIFIKASI PENYAKIT PNEUMONIA


1. Batuk bukan pneumonia
a.tidak ada tarikan dinding dada kedalam
b.tidak ada nafas cepat
2. Pneumonia .
a. nafas cepat
b. batas rapat cepat
c. 2 bulan sampai 12 bulan => 50 x/menit
3. pneumonia berat
a. tarikan dinding dada kedalam [TDDK]
b.seturasi oksigen < 90

G. PENGOBATAN
1 Batuk bukan pneumonia
a. Beri pelega tengorokan dan pereda batuk yg aman
b. Apabila batuk lebih 14 hari rujuk
c. Apabila weezing berulang rujuk
d. Nasehat kapan kembali segera
e. Kunjungan ulang dalam lima hari bila tidak ada perbaikan
f. Obat weezing bila ada

2. Pneumonia
a. berikan amoksilin oral dosis tinggi 2kali perhari untuk tiga hari.
b. berikan pelega tengorokan dan pereda batuk yang aman.
c. apabila batuk lebih 14 hari rujuk
d. apabila weezing berulang rujuk
e. nasehat kapan kembali segera
f kujungan ulang dalam tiga hari.

3.Pnemonia berat

a. Berikan oksigen maksimal 2-3 liter permenit


b. Berikan diosis pertama anti biotic yang sesuai
c. Rujuk segera kerumah sakit
d. Obati wheezing bila ada.
Tanda-tanda sesudah pengobatan
- Membaik
a. Nafas terlihat normal
b. Teruskan anti biotic sampai 3 hari dan beri makan bergizi
- Tetap sama
a. Masih terlihat nafas cepat
b. Ganti anti biotic
- Memburuk
a. Ada tanda bahaya
b. Ada TDDK [ tarikan dinding dada kedalam]
c. Rujuk segera kesaranan kesehatan

Kategori pengobatan

Umur; berat badan

2 bulan- 12 bulan 4kg - 10 kg

12 bulan 59 bulan 10kg-19 kg

Amoxillin tab;

2x1 tab/ hari

2x2 tab / hari

Amoxillin sirup

2x10 ml [2sdk]

2x20 ml [2sdk]

Entromisin sirup

3x5 ml [1 sdk]

3x5 [2 sdk]

H. Perawatan anak di rumah oleh ibu untuk usia 2 bulan 59 bulan


1. Bersihkan hidung agar tidak menganggu pemberian makanan
2. Mengatasi demam tinggi dengan paracetamol
3. Jika balita tidak dpt mengisap asi dengan baik ajarkan ibu untuk memeras asi dan
Memberikan dengan sendok
4. Anak sering muntah bisa mengalami nultrisi .ibu harus memberikan makanan
Sesering mungkin pada saat muntahnya reda.
5. Memberikan makanan sering mungkin selama sakit dan sesudah sembuh
6. Bawa kembali kepetugas kesehatan bila anak tidak bisa makan dan berat badan
Menurun.
7. Berilah minum lebih banyak pada anak
8. Berilah asi lebih sering dari biasanya

Pemberian makan anak sakit untuk anak umur 6 bulan atau lebih

1. Berilah makan dgn nilai gizi dan kalori yang tinggi


2. Berilah campuran tepung dgn kacang- kacang atau tepung dgn dangin atau ikan
3. Tambahkan minyak untuk memperkaya energy , bisa juga di tambahkan makanan
Dari susu dan telur
4. Berikan makanan pada anak selama anak masih mehendaki

Pemberian makanan setelah anak sembuh

Berilah makanan tambahan setiap hari selama seminggu atau sampai berat badan
anak Mencapai normal

I. Jadwal Kegiatan
1. Kegiatan dalam gedung
Melaksanakan pelayanan keluaarga berencana di polik KB setiap hari

2. Kegiatan diluar gedung

Bulan
Kegiatan Jan Peb Maret April Mei Juni Juli Agst Sept Okt Nov Des

Pelayanan
keluarga X
berencana di
luar gedung

Penyuluhan
kes. X
Reproduksi
Iva
Pemeriksaan X
Iva

J. Hambatan dilapangan
1 Banyak anak menderita pnemonia tanpa dketahui oleh ibunya
2 Sebanyak 50 % kematian terjadi dalam tiga hari setelah gejala penyakit muncul
3 Ketidak tersedianya tata laksana kasus masih rendah
-. Komtmen petugas puskesmas menghitung nafas / memeriksa TDDK
-. Terapi antibiotic dan obat simpatamtik tidak rasional

4. Memerlukan upaya

K. Pendanaan

Untuk pelaksanaan 3 kegiatan tersebut diatas Menggunakan Dana Bantuan Operasional


Kesehatan (BOK)

L. Evaluasi

1. Setiap pelaksanaan kegiatan dilakukan pencatatan dan pelaporan yang meliputi


a. Lokasi tempat pelaksana kegiatan
b. Jumlah sasaran yang mengikuti kegiatan penyuluhan
c. Semua kegiatan tersebut terdokumentasikan
2. Dilakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan setiap bulan apakah sesuai dengan jadwal
yang direncanakan
M. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan
Pelaporan dilaksanakan setiap awal bulan kepada Kepala Puskesmas Uekuli dan Dinas
Kesehatan Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana Kabupaten Tojo Una Una.

Penanggung Jawab UKM

Khalifah I. Gani, SKM


Nip. 19750718 200312 2008

Anda mungkin juga menyukai