Anda di halaman 1dari 24

BAB II ANALISA

SITUASI

A. GAMBARAN UMUM
1. Wilayah Kerja UPT Puskesmas
UPT Puskesmas Bulok Sukamara adalah Pusat Pelayanan Kesehatan yang ada di
kecamatan Bulok dengan wilayah 10 (sepuluh) Pekon dengan luas wilayah 124,78
Km2, yang terdiri dari Pekon Sukamara,Pekon Gunung Terang, Pekon Suka Negara,
Pekon Napal, Pekon Sinar Petir, Pekon Banjar Masin, Pekon Suka Agung, Pekon Suka
Agung Barat, Pekon Pematang Nebak dan Pekon Tanjung Sari.
Dalam melaksanakan kegiatannya operasionalnya dibantu jaringan Puskesmas
Pembantu sebanyak 4 buah (Pustu Suka agung, Pustu Banjarmasin, Pustu Napal dan
Pustu Sinar petir), 1 buah Poskeskon ( Suka agung barat), 9 Bidan desa ( Suka negara,
Suka agung, Suka agung barat, Tanjung sari, Banjar masin, Gunung terang, Napal,
Pematang nebak dan Sinar petir), 10 Posyandu Lansia yang kesemuanya dibentuk pada
Tahun 2016 dan 27 Posyandu Balita.

2. Pemerintahan
UPT Puskesmas Bulok Sukamara merupakan suatu instansi yang berada di
bawah Dinas Kesehatan Kabupaten Tanggamus yang berada di Jalan raya Sukamara
Gang Kesehatan Pekon Sukamara Kecamatan Bulok Kabupaten Tanggamus dengan
Kode Pos 35682 dan masuk dalam Kecamatan Bulok.

3. Geografis
UPT Puskesmas Bulok Sukamara terletak di Pekon Sukamara dengan luas
wilayah kerja 124,78 km2 , jarak tempuh perjalanan antara ibu kota Kabupaten dengan
Wilayah Kecamatan Bulok 2,5 jam. Demikian juga jarak tempuh UPT Puskesmas
dengan pekon-pekon dalam wilayah kerja memerlukan waktu tempuh antara 1-2,5 jam.
Hal ini karena dipengaruhi wilayah yang sulit Tetapi dengan adanya Puskesmas
Pembantu dan adanya Bidan Desa di tiap Pekon masyarakat dapat memperoleh
pelayanan kesehatan secara layak dan merata.
Batas- batas Wilayah kerja UPT Puskesmas Bulok Sukamara terdiri dari :
- sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Pugung
- sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Pardasuka Kabupaten Pringsewu.
- sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Cukuh balak dan
- sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Limau
8
9

Gambar. 2.3.1
Peta Wilayah Kerja UPT Puskesmas Bulok Sukamara

Tabel 2.1.1
Luas WilayahKerja UPT Puskesmas Bulok Sukamara Tahun 2016

NO Nama Pekon Luas (Km)


1. Sukamara 15,50
2. Sukanegara 10,83
3. Banjarmasin 7,60
4. Suka Agung 31,25
5. Suka Agung barat 13,30
6. Tanjungsari 9,00
7. Gunung terang 9,25
8. Pematang nebak 7,83
9. Napal 10,15
10 Sinar petir 10,07
Jumlah 124,78

4. Geologi
Dari keadaan geologi wilayah, maka UPT Puskesmas Bulok terdiri dari bagian-
bagian pegunungan yang memanjang dari selatan sampai barat.Kondisi tanah berbatu,
10

berkapur yang bergelombang dan berbukit, sedangkan bagian dataran rendah terdapat
sebagian kecil di wilayah Timur ke Utara.
Pola penggunaan lahan di wilayah UPT Puskesmas Bulok Sukamara sebagian
besar dimanfaatkan untuk kegiatan Perkebunan 39 %, Persawahan 8,6 % dan peladangan
kosong belum dimanfaatkan 20 %, dan selebihnya 32,4% merupakan daerah
pemukiman.

5. Topografi
Adapun keadaan topografi dapat digambarkan bahwa UPT Puskesmas Bulok
Sukamara berada di ketinggian 1.500 m diatas permukaan laut,sedangkan bagian selatan
berbatasan dengan kawasan hutan register 21 dan 28. Dengan demikian wilayah UPT
Puskesmas Bulok Sukamara dapat disimpulkan sebagai berikut :
Dataran tinggi dan bergelombang = 60 %
Bergelombang dan berbukit = 15 %
Bergelombang dan pegunungan = 25 %

6. Hidrologi
Di wilayah Puskesmas Bulok Sukamara mengalir sungai yang sangat penting
bagi petani di wilayah Kecamatan Bulok dan sekitarnya yaitu terusan Way Bulokdan
way napal yang melintasi sebagian wilayah, dan pada umumnya sungai tersebut
dimanfaatkan untuk irigasi disamping air untuk kebutuhan rumah tangga seperti mandi,
cuci dan buang air besar.

7. Sumber Daya Alam


Di Wilayah Puskesmas Bulok Sukamara terdapat berbagai Sumber Daya Alam
antara lain :
a. Renewable Resources yang disebut juga Non Exhoustible atau Flow Resources, yaitu
Sumber Daya Alam yang dapat diperbaharui seperti Hutan, Ikan dan air.
b. Non Renewable Resources yang disebut juga Exhoustible Resources atau
StockResources, yaitu Sumber Daya Alam yang tidak dapat diperbaharui diantaranya
Penambangan pasir sungai.

8. Demografi
Wilayah kerja UPT Puskesmas Bulok Sukamara keseluruhannya masuk dalam
wilayah pemerintahan Kecamatan Bulok dengan jumlah penduduk sebanyak 20.925
jiwa pada Tahun 2016 dengan tingkat kepadatan penduduk 396,53 jiwa per KM.
11

Kondisi Perumahan rata-rata di Wilayah Kecamatan Bulok terdiri dari semi


permanent dan darurat dengan jumlah Rumah 5.115 buah, yang terdiri 6.029 Kepala
Keluarga dan jumlah Keluarga Miskin adalah 10.775 jiwa (52,57 % ), dan pada akhir
Desember 2016 jumlah penduduk yang sudah terdaftar asuransi BPJS kesehatan
berjumlah 12.486 jiwa.Untuk lebih jelasnya seperti terlihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 2.1.2
Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Dan Tempat
Di wilayah kerja UPT Puskesmas Bulok Sukamara Tahun 2016

JUMLAH JUMLAH KLASIFIKASI PENDUDUK


NO NAMA PEKON
RUMAH K.K LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH
1. Sukamara 436 650 1126 1030 2156
2. Suka Negara 510 470 738 698 1436
3. Gunung terang 530 457 940 888 1828
4. Banjarmasin 450 465 1606 1564 2500
5. Napal 429 717 1291 1185 2476
6. Sinar Petir 509 601 891 791 1682
7. Suka Agung 575 852 1801 1699 3500
8. Suka Agung 364 448 907 911 1818
9. Pematang Nebak 1112 1133 1010 921 1931
10 Tanjung Sari 200 236 485 443 928
Puskesmas 5.115 6.029 10.795 10.130 20.925
Sumber : Monografi Kecamatan Bulok Kabupaten Tanggamus Tahun 2016

Grafik.2.2.1
Distribusi Penduduk berdasarkan Kelompok Umur
Di Wilayah UPT Puskesmas Bulok Sukamara Tahun 2016
6000
5360

5000 4401

4000
2967
3000
2232 2193
Laki-laki
2000 1557
9311063 896 964 Perempuan
1000
205 278
0
0 - 1 th 1 - 5 th 6 - 15 th 16 - 21 th 22 - 59 th > 60 th

Sumber : Monografi Kecamatan Bulok Kabupaten Tanggamus Tahun 2016


12

B. ANALISIS DERAJAT KESEHATAN


Usia Harapan Hidup, Mortalitas, Morbiditas adalah merupakan indikator
keberhasilan pembangunan dibidang kesehatan. Dengan semakin meningkatnya derajat
kesehatan masyarakat maka diharapkan terjadinya percepatan dari program-program
nasional yang telah ditargetkan. Berikut gambaran derajat pencapaian kesehatan
masyarakat di wilayah UPT Puskesmas Bulok Sukamara.

1. Umur Harapan Hidup (UHH).


Meningkatnya status kesehatan masyarakat selain dilihat dari menurunnya angka
kesakitan dan kematian, juga bisa dilihat dengan meningkatnya umur harapan hidup.
Berdasarkan dari data BPS Propinsi Lampung Masyarakat , UHH Kabupaten
Tanggamus adalah 69,3 Tahun (sumber: BPS, 2010 yang disajikan dalam Profil
kesehatan tahun 2010, Dinas Kesehatan Kabupaten Tanggamus).

2. Angka Kematian ( Mortalitas )


a. Angka Kematian Kasar.
Angka kematian kasar pada umumnya diwilayah UPT Puskesmas Bulok
Sukamara tidak terjadi kenaikan secara signifikan, yakni ; 18/105 . Pada Tahun 2012
terdapat 30 kasus kematian, sedangkan pada Tahun 2013 terdapat 31 kasus
kematian,Tahun 2014 sebanyak 35 kasus, pada tahun 2015 sebanyak 45 kasus, dan
pada tahun 2016 sebanyak 42 kasus kematian, rata rata kematian disebabkan oleh
penyakit degenerative yakni stroke, hipertensi, DM dan jantung.

b. Angka Kematian Ibu Maternal (AKI)


Dalam kurun waktu Tahun 2012 2016 tidak terjadi kasus kematian ibu di
wilayah kerja UPT Puskesmas Bulok Sukamara .

c. Angka Kematian Bayi (AKB)


Angka kematian bayi selama kurun waktu 2012 2016 terjadi 17 kasus
kematian bayi di wilayah UPT Puskesmas Bulok Sukamara dengan dengan Penyebab
utama pada kasus kematian Bayi adalah BBLR, dan IUFD, terdiri dari, 3 kasus
terjadi ditahun 2012, 6 kasus pada tahun 2013, 5 kasus pada tahun 2014
(neonatus),dan 1 kasus pada tahun 2015, dan pada tahun 2016 dengan 2 kasus ( di
pekon Sukamara lahir mati pada bulan maret 2016 (laki laki), dan di pekon Sinar
petir pada bulan April 2016 dengan aspeksia (perempuan)
13

Grafik. 2.2.2
Kasus Kematian Bayi
Di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Bulok Sukamara Tahun 2012 - 2016

0
2012 2013 2014 2015 2016

Tabel 2.1.3
Distribusi Tempat dan Penyebab Kematian Bayi Lahir
Di Wilayah Kerja Puskesmas Bulok Sukamara Tahun 2012 - 2016

PENYEBAB KEMATIAN
NO PEKON BBLR Aspeksia Gg.Sal Peny. Kelainan TN IUFD
cerna Infeksi Congenetal
1. Sukamara 2
2. G.terang 1 2
3. Sukanegara 1
4. Banjarmasin 0
5. Napal 3
6. P.nebak 2
7. S.Petir 1 0
8. Suka Agung 1
9. Sk.Agung barat 2
10. Tj.sari 1
JUMLAH 1 1 0 0 0 0 15

c. Angka Kematian Anak Balita (AKABA)


Angka kematian Anak balita selama kurun waktu 2012 2016, 1 kasus
kematian balita di wilayah UPT Puskesmas Bulok Sukamara pada tahun 2012 dan 1
kasus pada tahun 2014.
14

3. Angka Kesakitan ( Morbiditas)


a. 10 Penyakit Terbanyak Rawat Jalan

Tabel.2.1.4
Penyakit Utama Rawat Jalan pada semua kelompok Umur
Di UPT Puskesmas Bulok Sukamara Tahun 2012-2016

TAHUN
2012 2013 2014 2015 2016
1. 1202 (31,3 %) 1. 1202 (31,3 %) 1.1302(25,74%) 1. J00 (23,56%) 1.J00 (22,70%)
2. 21 (10,8 %) 2. 2002 (10,5 %) 2.21 (15,17 %) 2. L20 (7,79%) 2.R509 (6,21%)
3. 2002 ( 9,8%.) 3. 21 ( 9,1%.) 3.2201(13,68%) 3. K297 (6,33%) 3.K297 (5,83)
4. 2202 ( 9,8%) 4. 2202 ( 9,0%) 4.2002(13,15%) 4.I 10 (5,26%) 4.L20 (5,66%)
5. 2006 ( 7,7 %) 5. 2006 ( 6,7 %) 5. 2001(10,0 %) 5. A09 (4,87) 5.A09 (4,08%)
6. 2001 ( 6,8 % ) 6. 2001 ( 6,3 % ) 6.12 (8,67 % ) 6.M1069(4,64%) 6.M069(4,03%)
7. 0102 ( 6,2 %) 7. 0102 ( 5,9 %) 7.0102 (4,69 %) 7.J11.8(4,41%) 7.I10 (3,88%)
8. 12 (4,3 %) 8. 12 ( 5,3 %) 8. 0501(3,74 %) 8.K029 (3,83%) 8. K029 (3,74%)
9. 1501 ( 3,6 %) 9. 1501 ( 3,2 %) 9.2205 ( 2,9 % ) 9.R50.9 (3,35%) 9. G44 (3,31%)
10.1005 (1,24 %) 10.1005 ( 2,1 %) 10.1005(2,25%) 10.G44(3,64%) 10.H109 (2,05%)
Sumber : SP2TP UPT Puskesmas Bulok Sukamara

Grafik .2.2.3
10 Penyakit Terbanyak
Kunjungan Rawat Jalan UPT Puskesmas Bulok Sukamara Tahun 2016
Nasopharingitis Acut
Febris /demam
Gastritis
474 293
Dermatitis Atopik 535
555 3247
Diare & Gastroentritis
577
Rhematoid artritis
584
Hypertensi
Karies gigi 810
888
Chepalgia 834

Conjungtivitis

Jumlah kunjungan rawat jalan pada tahun 2016 sebanyak 14.307 penderita kasus,
dengan pola penyakit terbanyak adalah Nasopharingitis Akut (J00) sebanyak 3.3247
kasus (22,70 % ) dari total kasus.
15

b. Pola Penyakit Menular

Tabel.2.1.5
Pola Penyakit Menular
Di Wilayah UPT Puskesmas Bulok Sukamara Tahun 2012 - 2016

NO KASUS 2012 2013 2014 2015 2016


1 Malaria 31 20 7 5 11
2 DBD 3 4 10 14 15
3 GHTR 4 7 11 3 2
4 Campak 5 0 2 3 2
5 TB.Paru 7 8 8 9 20
6 Pnemonia 0 2 2 14 3
7 Diare 809 830 686 646 692
8 Kusta 0 0 0 0 0
9 ISPA 4607 4281 3909 3406 3247
10 HIV/AIDS 0 0 0 0 0

Pola Penyakit menular dalam kurun waktu lima tahun terakhir belum adanya
kenaikan secara signifikan, jumlah kasus dapat dilihat sebagaimana tabel diatas.
Beberapa penyakit menular yang berpotensi menimbulkan KLB dan mempunyai
kontribusi besar pada kesehatan masyarakat di wilayah UPT Puskesmas Bulok
Sukamara adalah : Penyakit Malaria, Demam Berdarah, Rabies, TB Paru , Diare,
Infeksi Saluran Pernafasan Akut dan PD3I.

1). Penyakit Malaria.


Grafik.2.2.4
Penemuan Kasus Malaria
Di Wilayah UPT Puskesmas Bulok Sukamara Tahun 2012 2016

50
45
40
35
30 2012
25
20 2013
15 2014
10
5 2015
0
2016
16

Sumber : SP2TP UPT Puskesmas Bulok Sukamara

Pada grafik dibawah ini annual Malariae Incidence ( AMI ) di Wilayah


UPT Puskesmas Bulok Sukamara selama periode waktu 2012 2016 cenderung
menurun drastis. Pada Tahun 2012 terjadi kasus malaria 31 kasus ( 5,7 ), pada
Tahun 2013 hanya terdapat 20 kasus ( 3,45 ), Selanjutnya pada Tahun 2014
terdapat 7 kasus, tahun 2015 sebanyak 5 kasus dan tahun 2016 sebanyak 11
kasus

2). Penyakit Demam Berdarah Dengue


Kasus Demam Berdarah diwilayah UPT Puskesmas Bulok Sukamara
selama tiga Tahun terakhir bersifat fluktuasi.Pada tahun 2012 : 1 kasus, tahun
2013 : 3 kasus, tahun 2014 sebanyak 10 kasus, tahun 2015 sebanyak 14 kasus
dan tahun 2016 terjadi peningkatan kasus sebanyak 15 kasus. Dan semua kasus
dalam tahun berjalan sering terjaadi disaat musim penghujan. Upaya
penanggulangan telah dilakukan yakni dengan kegiatan PSN,Abatisasi massal,
penyelidikan epidemiologi, Fogging Focus dan Penyuluhan kepada masyarakat.
Jumlah kasus dapat dilihat Seperti pada grafik berikut:

Grafik.2.2.5
Penemuan Kasus Demam Berdarah Dengue ( DBD )
Di Wilayah UPT Puskesmas Bulok Sukamara Tahun 2012 2016

16
14
12
10
8
6
4
2
0
2012 2013 2014 2015 2016

Sumber : SP2TP UPT Puskesmas Bulok Sukamara

3). Kasus Diare


Penemuan penderita Diare di wilayah UPT Puskesmas Bulok Sukamara
terjadi peningkatan pada setiap Tahunnya.Pada tahun 2012 menjadi 809 kasus,
pada tahun 2013 terdapat 839 kasus, tahun 2014 sebanyak 686 kasus, tahun 2015
sebanyak 646 kasus dan pada tahun 2016 sebanyak 692 kasus untuk semua umur.
17

Meskipun terjadi peningkatan tetapi belum mengarah pada Kejadian Luar Biasa.
Berikut Trend angka kejadian Diare dalam bentuk grafik Maksimal Minimal
selama lima Tahun terakhir seperti pada tabel dan grafik dibawah ini.

Tabel. 2.1.6
Distribusi Kasus Diare Semua Umur
UPT Puskesmas Bulok Sukamara Tahun 2016

NO PEKON Jumlah Jumlah Semua umur Balita


Penduduk Balita Ckp % Ckp %
1. Sukamara 2156 254 126 5,84 60 23,62
2. Gunung terang 1436 215 86 5,99 43 20,00
3. Sukanegara 1828 169 37 2,02 11 6,51
4. Banjarmasin 2500 294 57 2,28 23 7,82
5. Napal 2476 291 86 3,47 6 2,06
6. Pematang nebak 1682 227 18 1,07 9 3,96
7. Sinar Petir 3500 198 69 1,97 33 16,67
8. Suka Agung 1818 412 109 6,00 6 1,46
9. Sk.Agung barat 1931 214 35 1,81 3 1,40
10. Tanjung sari 928 109 12 1,29 9 8,26
JUMLAH 20.925 2.382 646 3,09 200 8,40

Grafik. 2.2.6
Pola Maksimal dan Minimal Kasus Diare
Di UPT Puskesmas Bulok Sukamara Tahun 2012 2016

110
100
90
80
70
60 Minimal
50
40 Maximal
30
20
10 Median
0

J F M A M J J A S O N D

Sumber : SP2TP UPT Puskesmas Bulok Sukamara

4). Penyakit Campak


Pada Tahun 2016 diketemukan kasus campak sebanyak 6 kasus, pada
tahun tahun sebelumnya, pada tahun 2015 diketemukan 3 kasus Campak klinis,
pada tahun tahun 2014 sebanyak 9 kasus, tahun 2013 sebanyak 2 kasus, tahun
18

2012 sebanyak 9 kasus. Meskipun demikian ,hal ini perlu diwaspadai dan
merupakan bahan evaluasi .

5). Penyakit TB Paru


TB Paru merupakan penyakit berbahaya dan rata-rata masyarakat
golongan menengah ke bawah yang menderita penyakit ini. Oleh sebab itu
temuan kasus TB Paru harus ditingkatkan untuk dapat menekan angka kesakitan.
Kasus TB Paru di wilayah UPT Puskesmas Bulok Sukamara periode tahun 2012
2016 berfluktuatif. Pada Tahun 2012 terjaring 32 suspek dengan BTA ( + )
sebanyak 9 Orang,diobati 100 % sembuh. Dan pada tahun 2013 terjaring 28
suspek dengan BTA ( + ) 7 Orang. Pada tahun 2014 dengan 29 suspek
diketemukan 8 kasus BTA (+) dan 4 orang dinyatakan sembuh. Pada tahun 2015
diketemukan 9 orang dengan kasus BTA (+) dan 1 orang BTA (-) rontgen (+)
serta 6 orang dinyatakan sembuh.Pada tahun 2016 diketemukan 11 kasus dengan
BTA (-) dan 9 kasus dengan rontgen (+) serta 13 orang dinyatakan sembuh

Tabel.2.1.7
Penemuan Kasus Suspek,BTA ( + ) dan Diobati
Di Wilayah UPT Puskesmas Bulok Sukamara Tahun 2012 2016
2012 2013 2014 2015 2016
Suspek
(+)
BTA
Sembuh

Suspek

(+)
BTA

Sembuh

Suspek
(+)
BTA
Sembuh

Suspek
(+)
BTA
Sembuh

Suspek

(+)
BTA

Sembuh
No Pekon

1. Sukamara 5 2 2 4 1 1 5 2 1 5 3 1 9 0 0
2. Gn.Terang 3 0 0 3 1 1 4 0 0 3 1 0 8 0 0
3. Sk.Negara 3 0 0 2 0 0 4 1 1 3 0 0 6 0 0
4. Napal 9 2 0 5 1 0 2 0 0 10 1 0 7 1 1
5. Sn.Petir 2 2 0 4 0 0 1 0 0 5 1 0 6 0 0
6. Bjr.Masin 2 1 1 0 0 0 1 0 0 6 2 1 7 1 1
7. Sk.Agung 4 1 0 4 2 2 7 2 1 24 7 2 14 3 2
8. S.A. Barat 2 1 1 4 1 2 3 2 1 4 1 1 9 2 1
9. Ptg.Nebak 2 0 0 2 1 1 1 0 0 6 1 1 9 1 1
10 Tajung Sari 0 0 0 0 0 0 1 1 0 8 1 0 6 1 1

Puskesmas 32 9 4 28 8 7 29 8 4 74 9 6 81 9 7

Sumber : SP2TP UPT Puskesmas Bulok Sukamara

Dari Tabel diatas juga dapat disimpulkan bahwa angka penemuan kasus TB
Paru sangat rendah jauh dari target yang ditetapkan yakni 325 Suspek/kasus
19

dicurigai. Dengan rendahnya cakupan temuan,maka target BTA positif (+)


menjadi tidak terpenuhi. Penyebab rendahnya cakupan temuan dikarenakan UPT
Puskesmas Bulok Sukamara belum maksimal dalam melakukan pemeriksaan
sputum.
6). Prevalensi HIV/ AIDS dan Penyakit Menular Seksual
Untuk penyakit HIV / AIDS dan penyakit menular seksual di wilayah UPT
Puskesmas Bulok Sukamara sejak lima tahun terakhir tidak ditemukan kasusnya.

7). Gigitan Hewan Tersangka Rabies ( GHTR )

Grafik. 2.2.7
Kasus Gigitan Hewan Tersangka Rabies ( GHTR )
Di Wilayah UPT Puskesmas Bulok Sukamara Tahun 2012 - 2016

12 11
10
2012
Jumlah Kasus

8 7
5 2013
6
2014
4 3
2 2015
2
2016
0
2012 2013 2014 2015 2016

Sumber : SP2TP UPT Puskesmas Bulok Sukamara

Tabel.2.1.8
Jumlah Kasus GHTR Per Pekon
Di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Bulok Sukamara Tahun 2012 2016

TAHUN
NO. NAMA PEKON
2012 2013 2014 2015 2016
1. Sukamara 1 1 0 2 0
2. Gunung Terang 0 0 0 0 0
3. Sukanegara 0 0 0 0 0
4. Napal 2 3 2 0 1
5. Sinar Petir 0 1 1 0 0
6. Banjar Masin 0 1 1 0 0
7. Suka Agung 0 2 1 0 0
8. Suka Agung 0 1 0 0 0
9. PematanNebak 4 1 1 0 1
10 Tanjung Sari 0 0 0 1 0
Puskesmas 7 11 5 3 2
Sumber : SP2TP UPT Puskesmas Bulok Sukamara
20

Dari grafik dan tabel diatas tampak bahwa kasus GHTR di wilayah UPT
Puskesmas Bulok Sukamara berfluktuasi yakni 7 kasus ( 2012 ) kemudian naik
kembali sebanyak 11 kasus pada tahun 2013, turun menjadi 5 kasus (2014) dan 3
kasus pada tahun 2015 dan tahun 2016 turun lagi menjadi 2 kasus gigitan hewan
tersangka rabies. Untuk mencegah terjadinya kasus rabies telah dilakukan
pengobatan Pasteur pemberian Vaksin Anti Rabies (VAR). Upaya penyuluhan dan
pertolongan pertama pada saat terkena gigitan hewan tersangka (anjing,
kucing,kera) telah dilakukan oleh UPT Puskesmas dan kader kesehatan yang ada.

8). Penyakit Pnemonia


Pnemonia merupakan penyebab kematian utama pada bayi dan anak balita.
Hasil SKRT pada Tahun 1992 penyebab kematian pada bayi ( 36 % ) dan pada
anak balita (18,2 %) disebabkan oleh gangguan saluran penafasan. Penemuan
kasus pneumonia untuk kurun waktu 5 tahun terjadi kenaikan seiring dengan
bertambahnya tingkat pengetahuan petugas dan kader dalam penemuan kasus
pneumonia, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik dibawah ini:

Grafik. 2.2.8
Angka Penemuan Kasus Pneumonia
Di Wilayah UPT Puskesmas Bulok Sukamara Tahun 2012 - 2016

15 14
14
13
12
11
Jumlah Kasus

10 2012
9
8 2013
7 6
6
5 2 2014
4
3 3
2 2015
1
0 2016
2012 2013 2014 2015 2016

9). Kusta
Penyakit Kusta merupakan penyakit serius yang harus ditangani.
Penderita dapat meninggal dunia akibat yang ditimbulkannya,karena
kustamenyerang susunan saraf pusat. Penderita tidak merasakan sakit akibat
luka yang ditimbulkan. Di wilayah UPT Puskesmas pernah ditemukan satu
kasus Tahun 2009, tetapi telah dinyatakan sembuh.
21

10) Tetanus Neonatorum


Pada periode Tahun 2012 2016 diketemukan satu kasus bayi di akhir
Tahun 2012.Hal ini dikarenakan ibu sama sekali tidak pernah kontak dengan nakes
dan pertolongan persalinan dilakukan oleh dukun.

11) Polio dan Accute Flcid Paralysis (AFP)


Tidak ditemukan kasus Polio maupun AFP pada periode tahun 2012 2016
di wilayah UPT Puskesmas Bulok Sukamara.

c. Pola Penyakit Tidak Menular.


1). Penyakit Tekanan Darah Tinggi ( Hypertensi )
Penyakit hypertensi berada dalam peringkat 10 besar penyakit terbanyak yang
berkunjung ke UPT Puskesmas Bulok Sukamara. Pada Tahun 2012 sebanyak 696
penderita (0,035%), tahun 2012 sebanyak 709 ( 0,038 % ), tahun 2013 sebanyak 752
penderita (0,046%), tahun 2014 sebanyak 761 penderita (0,049%), tahun 2016
sebanyak 771 penderita ( 0,050%) menempati peringkat 6. terjadi peningkatan
jumlah kasusnya dari Tahun lalu.

2). Kencing Manis ( Diabetes Mellitus )


Kasus Diabetes Melitus Tahun 2014 sebanyak 2 kasus baru . (0,0006%).
Sedangkan pada Tahun 2016 terdapat 10 Kasus baru penderita Diabetes Melitus.

3). Penyakit Jantung


Pada pada Tahun 2011 terdapat 2 penderita, tahun 2012 sebanyak 4 penderita,
tahun 2013 sebanyak 5 penderita tahun 2014 sebanyak 3 penderita, tahun 2015
sebanyak 3 penderita dan pada Tahun 2015 diketahui sebanyak 30 penderita.

d.Status Gizi Balita


1). Gizi buruk
Di wilayah UPT Puskesmas Bulok Sukamara pada tahun 2012 kasus Gizi
buruk tersebut pada tahun sebelumnya sudah berhasil ditangani dan tidak ada lagi
kasus Gizi buruk yang lain, pada tahun tersebut untuk balita BGM sebanyak 26 kasus
dan BGT 20 kasus, sedangkan pada tahun 2012 terdapat kasus BGM sebanyak 26
kasus dan BGT sebanyak 20 kasus, tahun 2014 terdapat 26 kasus BGM dan 22 kasus
BGT, tahun 2015 terjadi peningkatan kasus BGM sebanyak 34 kasus dan BGT 15
22

kasus, dan tahun 2016 kasus gizi kurang dengan BGM sebanyak 14 kasus dan BGT 4
kasus seperti pada grafik diatas.

Grafik.2.2.9
Status Gizi Balita menurut Gizi Buruk, BGM dan BGT
Di Wilayah UPT Puskesmas Bulok Sukamara Tahun 2012 2016

40
35
30
25
20
15
10
5
0
2012 2013 2014 2015 2016
Gizi Buruk BGM BGT

Sumber : SP2TP UPT Puskesmas Bulok Sukamara

2). Anemia Gizi Besi


Kekurangan zat besi pada ibu hamil merupakan masalah yang masih muncul
di puskesmas Bulok Sukamara, pada tahun 2016 tidak terdapat Ibu hamil yang
memiliki Hb < 10 gr %. Sementara cakupan Fe3 (90 Tablet) yang dimaksudkan untuk
mengurangi anemia Gizi Besi pada ibu hamil tahun 2016 mencapai 91,45 % ( 492 Ibu
Hamil). Hal ini disebabkan masih ada ibu hamil yang tidak memeriksakan
kehamilannya ke Petugas kesehatan sehingga mereka masih ada yang tidak
mendapatkan tablet Fe. Dan bagi ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya ke
petugas dan mendapat Tablet Fe ada yang tidak secara penuh mengkonsumsi 90
tablet Fe yang diberikan, karena beberapa faktor antara lain : mual setelah konsumsi,
BAB menjadi keras.

3). Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY)


Wilayah Puskesmas Bulok Sukamara bukan merupakan daerah endemis pada
kurun waktu lima tahun terakhir tidak ada kasus gondok.Akan tetapi, bukan berarti
tidak ada kemungkinan masyarakat mengalami hal tersebut. Untuk itu masih perlu
dilakukan pemberian kapsul Yodium kepada anak SD, Ibu Hamil, ibu Nifas dan
Wanita Usia Subur (WUS) khususnya yang bertempat tinggal didaerah yang berada
di perbukitan atau yang bersebelahan dengan daerah tetangga yang endemik gondok.
23

pada tahun 2012 - 2016 tidak dilakukan lagi pemberian yodium untuk kesemua
sasaran.

4). Kekurangan Vitamin A (KVA)


Untuk mencegah Kekurangan Vitamin A, maka perlu diberikan kapsul
Vitamin A kepada bayi 6-12 bulan, Anak Balita 1-5 Tahun dan bufas. Dikarenakan
pola masyarakat yang belum mengikuti prinsip beraneka ragam makanan, sehingga
jumlah Vitamin A yang diperoleh dari sumber bahan makanan tidak mencukupi
daripada kebutuhan yang diperlukan. Pada tahun 2016 adanya kenaikan cakupan
pemberian Vitamin A 2X untuk balita adalah 1651 (96,14%) dan Vitamin A Ibu
Nifas 514 (89,11%).

5). Bumil Kekurangan Energi Kronik (KEK)


Kurang energi kronis adalah merupakan masalah gizi pada ibu hamil yang
masih perlu mendapat perhatian, karena selain menanggung dirinya juga janin yang
dikandungnya. indikator sebagai standar bahwa bumil dikatakan KEK bila ukuran
LILA < 23,5 cm. Sementara ini tindakan yang baru dilakukan dengan memberikan
penyuluhan tentang makanan sehat dan porsi makanan bagi ibu hamil.
Pada tahun 2012 tercatat 14 kasus bumil KEK (3,44 %) sedangkan tahun 2013
sebanyak 16 kasus (9,04%), 2014 sebanyak 10 kasus ( 8,09%) dan tahun 2015
sebanyak 5 bumil KEK, dan tahun 2016 sebanyak kasus bumil KEK sebanyak 4
orang (0,77%).

C. ANALISIS LINGKUNGAN KESEHATAN


Salah satu upaya Puskesmas Bulok Sukamara dalam meningkatkan kualitas
lingkungan yaitu dengan program penyehatan lingkungan. Program penyehatan
lingkungan merupakan bagian dari pembangunan kesehatan yang menitik beratkan pada
pemecahan masalah kesehatan lingkungan dalam rangka mewujudkan kualitas
lingkungan yang lebih sehat agaapat melindungi masyarakat dari segala kemungkinan
kejadian yang dapat menimbulkan gangguan dan atau bahaya kesehatan menuju derajat
kesehatan keluarga dan masyarakat yang lebih baik. Upaya peningkatan kesehatan
lingkungan dilakukan dengan memutuskan mata rantai penyakit penyakit yang
berbasis lingkungan terutama pengawasan kualitas air, perumahan, Tempat Tempat
Umum serta pengendalian pencemaran air dan lingkungan.
24

1. Akses Dan Persediaan Air Bersih


Masyarakat di wilayah Puskesmas Bulok Sukamara yang tempat tinggalnya
mempunyai Saranan Air Bersih (SAB) adalah 37,61% (1.925 Rumah) dan yang
memanfaatkan sarana air Bersih (SAB) adalah 60,01 % (12.296 jiwa) . Hal ini karena
masih banyak masyarakat yang tinggal di dekat aliran sungai serta masih minimnya
pengetahuan serta keadaan sosial ekonomi sehingga masyarakat enggan untuk
membuat sumur sebagai sarana air bersih untuk keperluannya sehari hari.

2. Keluarga Dengan Kepemilikan Sanitasi Dasar


Dari hasil survey yang dilakukan petugas, jumlah masyarakat yang memiliki
dan menggunakan sanitasi dasar masih jauh dari yang diharapkan yaitu : JAGA 60,25
% (3.083 Rumah), SPAL 61,24 % (3.134 Rumah)

3. Rumah Sehat Dan Rumah Bebas Jentik Nyamuk Aides


Kondisi perumahan di wilayah UPT Puskesmas Bulok Sukamara terbagi
dalam tiga klasifikasi yakni Permanen 25,8 %, Semi Permanen 47,1% dan Darurat
27,1%. Sedangkan lantai rumah rata-rata sudah menggunakan ubin (semen), hanya
beberapa rumah yang masih menggunakan tanah Dinding rumah terbuat dari geribik
27,1 % sedangkan selebihnya bata / tembok. Atap rumah secara keseluruhan sudah
menggunakan genting.
Fasilitas sumber air bersih rata-rata menggunakan sumur gali dan mata air.
Selanjutnya untuk Jamban dan SPAL sebagian telah menggunakan latrine,tetapi
sebagian besar masih menggunakan sungai sebagai tempat pembuangan kotoran.

4. Sarana Sanitasi Institusi Sehat


Terjadinya peristiwa keracunan dan penularan penyakit akut yang sering
membawa kematian dan kesakitan banyak bersumber dari Tempat Pembuatan dan
Penjualan Makanan (TP2M), Tempat Tempat Umum (TTU) dan Tempat Pengelolaan
Pestisida (TPP). TTU yang ada di wilayah puskesmas Bulok Sukamara adalah
terdapat 9 (Sembilan) lokasi dan telah diperiksa (100%) serta memenuhi syarat
kesehatan, hal ini juga masih harus diperhatikan dan ditingkatkan mutu
pemeriksaannya.

5. Breeding Place (Tempat Perindukan Nyamuk)


Untuk Breeding Place diwilayah Puskesmas Bulok Sukamara terdapat 10
tempat yang kesemuanya dalam bentuk lagun / Kolam ikan tersebar di 10 pekon dan
25

90 % nya sudah dilakukan pengawasan dan pembinaan kepada para pemilik agar di
isi ikan yang dapat memakan jenitik jentik nyamuk.

D. ANALISIS PERILAKU KESEHATAN


1. Pencarian Pengobatan
Masyarakat pada umumbila sakit sudah ada upaya mencari pengobatan secara
mandiri . Hal ini karena memang sarana tempat pelayanan kesehatan sudah merata
dimana di seluruh wilayah. Akan tetapi untuk upaya pencarian persalinan masih
belum mampu memenuhi target. Hal ini dikarenakan masih terdapat beberapa
kelompok masyarakat yang lebih memilih persalinan terhadap dukun daripada tenaga
Kesehatan.Kondisi ini juga dipenaruhi oleh adat kebiasaan turun temurun dalam
keluarga.

2. Perilaku Pencarian Pertolongan Persalinan


Dari grafik dibawah ini dijelaskan bahwa pertolongan oleh tenaga Dukun
masih ada di beberapa desa sedangkan oleh tenaga kesehatan sudah maksimal.
Tenaga yang dapat memberikan pertolongan persalinan kepada masyarakat dibedakan
menjadi 2,yaitu tenaga professional (Dokter Spesialis kandungan, Dokter, bidan ) dan
Dukun bayi.
Grafik. 2.2.10
Perbandingan persalinan Nakes Dan Dukun bersalin
Di Wilayah UPT Puskesmas Bulok Sukamara Tahun 2016
100
90 100 100 100 100 100 92.5 100 100 80.65 100

80
NAKES, 97.315
70
60
50
40
30
20 DUKUN, 2.685
10
0 0 0 0 0 7.5 0 0 19.35 0
0
Suka Gunung Suka Banjar Sinar Suka
Napal P.Nebak SA.Barat T.sari PKM
mara terang negara masin Petir Agung
NAKES 100 100 100 100 100 92.5 100 100 80.65 100 97.315
0 0 0 0 0 7.5 0 0 19.35 0 2.685
DUKUN
Sumber : SP2TP UPT Puskesmas Bulok Sukamara

Meskipun tenaga kesehatan terutama bidan telah menyebar ke seluruh


wilayah pekon, akan tetapi Dukun bayi masih menjadi pilihan alternatif oleh
beberapa kelompok masyarakat dikarenakan kedekatan kekerabatan dan emosional
26

yang telah terjalin dalam jangka waktu lama didukung oleh faktor adat turun temurun.
Cakupan pertolongan oleh tenaga kesehatan rata-rata 97,31 % dan dukun bersalin
2,69 % , maka dapat memenuhi target 90 % SPM 2016.

3. Tatanan Rumah Tangga Sehat / Rumah Tangga ber- PHBS


Jumlah Rumah tangga Berperilaku hidup bersih dan sehat yang dipantau
sudah mencapai 65,35 % (2110 Rumah).

4. Peran Serta Masyarakat Dalam Posyandu


Keterbatasan tingkat pendidikan dan faktor sosial ekonomi masyarakat yang
menyebabkan peran serta masyarakat menjadi kurang. Disamping kurangnya
pengeTahun tentang arti kesehatan dalam keluarga juga keluarga disibukan dengan
rutinitas mencari nafkah baik sebagai buruh ataupun berkebun/bertani.
Peran serta Lintas Sektoral di Wilayah UPT Puskesmas Bulok Sukamara
sudah berjalan cukup baik,tetapi belum maksimal. Hal ini dikarenakan letak geografi
wilayah yang tidak memungkinkan melakukan pertemuan secara rutin dengan para
tokoh dan aparat setempat, sehingga banyak informasi yang tidak dapat disampaikan
secara maksimal.
Peran Serta masyarakat dalam posyandu bisa dilihat dari indikator D/S pada
tahun 2016 sebanyak 92,8 %

5. Bayi Mendapatkan ASI Eksklusif

Grafik.2.2.11
Cakupan Pemberian ASI Exlusive Pada Bayi
Di Wilayah UPT Puskesmas Bulok SukamaraTahun 2012-2016
100
90 92 93.75 93.75
80
70
60 66
50
40 45
30
20
10
0

2012 2013 2014 2015 2016

Masyarakat belum terbiasa dalam memberikan ASI tunggal pada bayi lahir
hingga usia 6 bulan, karena masih melekatnya kebiasaan orang tua dalam
memberikan makanan lain selain ASI seperti pisang dan makanan formula lainnya.
Mereka mengganggap ASI saja belum cukup untuk memenuhi kebutuhannya serta
27

dengan memberikan makanan pada bisa menguatkan otot dan stamina bayi. Sehingga
Kebiasaan untuk memberikan ASI exlusif masih dibawah target standar SPM walau
ada peningkatan setiap tahunnya.seperti pada grafik diatas. Pada tahun 2016 terdapat
480 Kelahiran hidup dan 440 bayi (91,67 %) telah mendapatkan ASI Exlusif 6
bulan.

6. Strata Posyandu
Jumlah posyandu di wilayah Puskesmas Bulok Sukamara pada tahun 2016
adalah 27 Posyandu dengan 25 Madya dan 2 Purnama.

7. Perilaku Masyarakat Dalam MCK (Personal Hygiene)


Dari hasil pemantauan petugas sanitasi,baru 12.241 jiwa (59,73 %)
masyarakat yang memanfaatkan SAB dan JAGA yang sehat, sementara selebihnya
banyak memanfaatkan lahan pekarangan sebagai jamban dan juga sungai-sungai yang
mememang tidak jauh dari tempat tinggalnya.

E. ANALISIS PELAYANAN KESEHATAN


1. Fasilitas Kesehatan
a. Sarana Pelayanan Kesehatan Pemerintah
1).Puskesmas
Beralamat di Jalan raya Sukamara Gang Kesehatan Pekon Sukamara
Kode Pos 35682 Kecamatan Bulok Kabupaten Tanggamus, dengan kondisi
baik.

2). Puskesmas Pembantu


Sarana kesehatan Pembantu yang ada di Wilayah kerja UPT Puskesmas
Bulok Sukamara pada tahun 2016 belum nampak perubahan terdiri dari 4
Pustu, yaitu; Pustu Suka Agung di pekon Suka Agung, Pustu Banjarmasin di
Pekon Banjar masin, Pustu Napal di pekon Pematang Nebak dan Pustu Sinar
petir di pekon Sinar petir.

3). Polindes / Poskeskon


Bangunan Poskeskon yang ada di wilayah Puskesmas Bulok hanya 1
buah di Pekon Suka Agung Barat, dengan kondisi baik.
28

4). Pusling Roda Empat


Puskesmas Bulok Sukamara mempunyai 1 (satu) kendaraan Puskesmas
Kelililing roda empat L 300 dalam keadaan rusak berat dan sebenarnya sangat
memerlukan kendaraan roda empat tersebut.

5). Kendaraan Motor Roda Dua


Puskesmas Bulok Sukamara mempunyai 12 (dua belas) unit motor roda
dua yang berada di induk, pustu dan bidan desa, yang dimanfaatkan sebagai
Puskesmas keliling untuk daerah yang tidak dapat dijangkau menggunakan
kendaraan roda empat dan kegiatan luar gedung lainnya .

6). Alat Kesehatan.


Ketersediaan alat kesehatan merupakan komponen penting dalam
menunjang keberhasilan program pelayanan kesehatan. Adapun kedaan
peralatan kesehatan di UPT Puskesmas Bulok Sukamara dapat dilihat pada
tabel dibawah ini:

Tabel.2.1.9
Ketersediaan alat Kesehatan
Di UPT Puskesmas Bulok Sukamara Tahun 2016.

KONDISI
NO. ALAT KESEHATAN JUMLAH KET
BAIK RUSAK
A. Puskesmas(Dlm.Gedung)
1. Tabung Gas 1 1 0
2. Peralatan Poliklinik Set 1 1 -
3 Peralatan KIA 1 1 -
4. Peralatan KB 1 1 -
5. Peralatan Gigi 1 1 -
6. Peralatan Laboratorium 1 set 0 1
7. Peralatan Adm .kantor
- Mesin Tik 2 1 1
- Computer 4 3 1
- Laptop 4 2 2
- Printer 4 3 1
8. Peralatan Penyuluhan
-Televisi 2 2 -
- DVD Player 1 1 -
- Proyector Overhead 1 - 1
- LCD 1 1 -
B Luar Gedung
1. Peralatan UKS Kit - - -
2. Peralatan UKGS Kit - - -
29

KONDISI
NO ALAT KESEHATAN JUMLAH KET
BAIK RUSAK
3. Peralatan PHN Kit 1 1 -
4. Peralatan Sanitariant Kit - - -
5. Peralatan Dukun Kit - - -
6. Peralatan Bidan Kit 2 2
7. Peralatan Posyandu Kit - - -
8. Peralatan Posy.Usila Kit 2 1 1
9. Peralatan Pusling 1` -
C. Puskesmas Pembantu
1. Peralatan Poliklinik Set 1 - 1
2. Peralatan KIA / KB Set 1 - 1
D. Penunjang Kegiatan
1. Mobil Pusling 1 - 1 Rusak berat
2. Motor Dinas 12 11 1
Sumber : Inventarisasi UPT Puskesmas Bulok Sukamara

Tabel. 2.1.10
Sarana / Fasilitas Kesehatan
Di Wilayah Kerja Puskesmas Bulok Tahun 2012 2016

NO. FASILITAS 2012 2013 2014 2015 2016


1. Puskesmas 1 1 1 1 1
2. Puskesmas Pembantu 4 4 4 4 4
3. Gudang Obat 1 1 1 1 1
4. Laboratorium 0 0 1 1 1
5. Polindes 0 0 0 0 0
6. Dokter Praktek 1 1 1 1 1
7. Bidan Praktek Swasta 0 2 1 3 3
8. Apotik/Toko Obat 0 0 0 0 0
9. Poskesdes 1 1 1 1 1
10 Posyandu 24 25 27 27 27
11 Posyandu Lansia 0 0 10 10 10
12 KP KIA kelas Ibu 0 0 10 10 10
13 Pos Obat Desa ( P.O.D ) 0 0 0 0 0
Sumber : SP2TP UPT Puskesmas Bulok Sukamara

b. Sarana Pelayanan Kesehatan Swasta


Di Wilayah UPT Puskesmas Bulok Sukamara tidak / belum terdapat Balai
Pengobatan swasta, Rumah Bersalin swasta, Bidan Swasta, sementara Rumah
Sakit, Apotik, Toko Obat, Dokter, Dokter Spesialis dan Dokter gigi praktek
Swasta.
30

c. Keadaan Sumber Daya Kesehatan

Tabel.2.1.11
Sumber Daya Tenaga Kesehatan
Di Wilayah UPT Puskesmas Bulok Sukamara Tahun 2012 2016

JUMLAH TENAGA
NO. JENIS TENAGA KESEHATAN KET
2012 2013 2014 2015 2016
1. SarjanaKesehatanMasyarakat 1 2 2 2 2 PNS
2. Dokter 1 1 1 1 1 PNS
3. Dokter Gigi 0 0 0 0 0
4. Sarjana Keperawatan 0 2 3 3 3 PNS
5. D III Keperawatan 8 3 4 4 4 PNS
6. Perawat SPK 4 2 2 2 2 PNS
7. Kesehatan Lingkungan 1 1 1 1 1 D IV
8. Perawat Gigi 1 1 1 1 1 D III
9. Analis Kesehatan 0 0 0 0 0
10. Ahli Gizi 0 0 0 0 0
11. Bidan Puskesmas DIII 4 1 1 1 1 PNS
12. Bidan Puskesmas D IV 1 2 2 2 2 PNS
13 Bidan Desa ( PTT ) 7 9 10 9 9 PTT
14 Farmasi 0 0 0 0 0
15. D III Keperawatan 8 8 8 8 8 TKS
16. D III Kebidanan 1 2 2 2 4 TKS
17. D III Kesehatan Lingkungan 1 1 1 1 1 TKS
Sumber : SP2TP UPT Puskesmas Bulok Sukamara

Selain tenaga kesehatan yang berstatus sebagai PNS / PTT ,UPT


Puskesmas Bulok Sukamara juga dibantu tenaga sukarela dengan lulusan Diploma
keperawatan sebanyak 8 orang dan 4 orang lulusan Diploma III Kebidanan.
Sedangkan tenaga penunjang kesehatan melalui Upaya Kesehatan
bersumber Masyarakat terdapat 135 tenaga kader Posyandu balita, 30 tenaga kader
lanisa, 20 tenaga kader KP KIA kelas ibu dan 18 kader poskesdes yang tersebar di
seluruh wilayah UPT Puskesamas Bulok Sukamara.

d. Pembiayaan Kesehatan
31

Kabupaten Tanggamus sejak Tahun 2009 telah menerapkan system Pelayanan Gratis bagi
seluruh masyarakat tanpa terkecuali. Untuk kegiatan operasional UPT Puskesmas pada tahun
2016 bersumber dari dana APBD, APBN (BOK,JKN)

Anda mungkin juga menyukai