Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan Kesehatan merupakan sub sistim dari Pembangunan Nasional, yang bertujuan
untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat disetiap penduduk agar dapat mewujudkan Derajat
Kesehatan Masyarakat yang optimal.
Tujuan Pembangunan Kesehatan dalam rencana pokok program pembangunan jangka panjang
bidang Kesehatan, dijabarkan dalam Panca Karsa Husada yang terdiri dari:
1. Peningkatan kemampuan masyarakat menolong dirinya sendiri dalam bidang Kesehatan.
2. Perbaikan mutu lingkungan hidup yang dapat menjamin kesehatan.
3. Peningkatan status gizi masyarakat
4. Pengurangan angka kesakitan dan kematian
5. Pengembangan keluarga sehat dan sejahtera dengan makin diterimanya Norma Keluarga
Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS).
Untuk mencapai tujuan ini dan sesuai dengan visi dan misi Indonesia Sehat mutlak diperlukan
upaya pelayanan kesehatan yang sebaik-baiknya agar mereka memperoleh derajat kesehatan yang
setinggi tingginya dengan cara memberikan pelayanan yang merata, sempurna, terjangkau oleh
kemampuan masyarakat, terutama ditujukan bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah baik
masyarakat pedusunan maupun masyarakat perkotaaan.
Perlu kita pahami bahwa pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari
Pembangunan Nasional, karena kesehatan menyentuh hampir semua aspek demografi, keadaan dan
pertumbuhan ekonomi masyarakat, tingkat pendidikan dan perilaku serta kondisi dan perkembangan
lingkungan fisik maupun biologik dimana masyarakat tersebut berada.
Untuk mempercepat keberhasilan pembangunan kesehatan tersebut diperlukan kebijakan
pembangunan kesehatan yang lebih dinamis dan proaktif dengan melibatkan semua sektor terkait,
Pemerintah, swasta dan masyarakat. Keberhasilan pembangunan kesehatan tidak hanya ditentukan oleh
kinerja sektor kesehatan semata, melainkan sangat dipengaruhi oleh interaksi yang dinamis dari
berbagai sektor.
Dengan pembangunan yang dilaksanakan secara lebih intensif, berkesinambungan dan merata
serta ditunjang oleh informasi kesehatan yang semakin mantap maka diharapkan derajat kesehatan
masyarakat yang telah dicapai tersebut dapat semakin meningkat dan menjangkau seluruh dusun.
Melalui laporan PUSKESMAS Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang Tahun 2018 ini
merupakan salah satu bentuk upaya monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan program telah
dilaksanakan pada Tahun 2018, serta diharapkan dapat mendukung dan meningkatkan manajemen
kesehatan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan Uraian di atas maka rumusan masalah pada laporan tahunan ini adalah bagaimana
memberdayakan sumber daya yang ada dengan menggunakan potensi yang ada dalam
peningkatan pembangunan kesehatan di Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang.

Laporan Tahunan Puskesmas Limbur Lubuk Mengkuang tahun 2018 1


C.Tujuan

a. Tujuan Umum
Untuk mengevaluasi hasil pencapaian kegiatan di Puskesmas Kecamatan Limbur Lubuk
Mengkuang Tahun 2014 dan sebagai pedoman untuk menyususn laporan masing masing
program yang telah dilaksanakan pada Tahun 2018 dan sebagai pedoman untuk perencaaan
kegiatan pada tahun 2019

b. Tujuan Khusus
1. Diketahuinya Cakupan masing masing Program di Puskesmas Kecamatan Limbur Lubuk
Mengkuang Tahun 2018
2.Diketahuinya permasalahan yang timbul dan upaya pemecahan masalah pada Puskesmas
Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang Tahun 2018
3. Sebagai kelengkapan manajemen di Puskesmas
4. Sebagai salah satu kewajiban pokok di Puskesmas
D. Manfaat Laporan Tahunan

1. Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Bungo

Sebagai bahan masukan dalam menetapkan kebijakan bagi Dinas dalam menentukan target dan

sasaran berdasarkan SPM pada masa yang akan datang.

2. Bagi Puskesmas Limbur Lubuk Mengkuang

Laporan ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam meningkatkan pelayanan dan capaian

target untuk masa yang akan datang di Puskesmas Limbur Lubuk Mengkuang.

Laporan Tahunan Puskesmas Limbur Lubuk Mengkuang tahun 2018 2


BAB II
GAMBARAN UMUM

A. Letak Geografi, Tofografi dan Pemerintahan

1. Geografi

Puskesmas Limbur Lubuk Mengkuang merupakan Puskesmas non perawatan yang


membawahi 14 dusun, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
a. Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Rantau Ikil jujuhan
b. Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Rantau Pandan dan Bathin III Ulu
c. Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Pelayang dan tanah Tumbuh
d. Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Darmasraya ( Sumatera Barat)
Puskesmas Limbur Lubuk Mengkuang jumlah penduduk 19,799 jiwa. jumlah KK 4,458
dengan kategori penduduk laki-laki 7505 jiwa dan perempuan 12,294 jiwa. Adapun luas wilayah
73.392 M² dengan meliputi 14 dusun
2. Demografi
Tabel 4.1
Distribusi Dusun Berdasarkan luas wilayah Puskkesmas Limbur Lubuk Mengkuang
No Dusun RW RT Luas wilayah
1 Tanjung Bungo 2 4 4.13
2 Tuo Lubuk Mengkuang 3 3 2.44
3 Baru Lubuk Mengkuang 3 3 2.202
4 Pauh Agung 3 6 5.491
5 Tuo Limbur 3 14 4.065
6 Renah Sungai Ipuh 3 7 4.145
7 Renah Sungai Besar 3 6 8.898
8 Muaro Tebo pandak 3 3 4.15
9 Rantau Tipu 3 17 15.91
10 Lubuk tanah Terban 3 5 6.501
11 Pemuyian 3 8 6.491
12 Tebo jaya 4 5 2.128
13 Sekar Mengkuang 4 17 5.744
14 Limbur baru 3 15 1.097
Jumlah 43 113 73.392
Sumber : Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang tahun 2018

2. Sosial Budaya
Tingkat pendidikan penduduk di wilayah kerja Puskesmas Limbur Lubuk Mengkuang, sebagian
besar tidak tamat SD dan SLTP seperti terlihat pada tabel berikut

Tabel 4.2

Laporan Tahunan Puskesmas Limbur Lubuk Mengkuang tahun 2018 3


Distribusi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Di Wilayah Kerja
Puskesmas Limbur Lubuk Mengkuang Tahun 2018
No Tingkat Pendidikan Status pendidikan KK
1. Tidak Tamat SD 2.962
2. SD dan SLTP 3.511
3 SLTA 1.087
4 Akademi/PT 308
Sumber : Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang, tahun 2018
Tabel 4.3
Distribusi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan Di Wilayah
Puskesmas Limbur Lubuk Mengkuang Tahun 2018
No Pekerjaan %
1. Petani 74,8 %
2. Peternak 12,8 %
3. PNS 9,1 %
4. Pedagang 1,8%
5. Pensiunan 1,1 %
6 TNI / Polri 0,4 %
Sumber : Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang, Tahun 2018
4. Sarana dan Prasarana
Puskesmas Limbur Lubuk Mengkuang , memiliki sarana fisik seperti terlihat pada tabel
dibawah ini
TABEL 4
SARANA DAN PRASARANA PELAYANAN KESEHATAN
YANG ADA DI PUSKESMAS LIMBUR LUBUK MENGKUANG
KECAMATAN LIMBUR LUBUK MENGKUANG
TAHUN 2018

NO JENIS FASILITAS JUMLAH

1. Puskesmas Induk 1

2. Puskesmas Pembantu 5

3. Poskesdes 7

4. Pusling 1

5. Posyandu 14

6. Laboratorium 1

7. UGD 1

8. Poli Gigi 1

9. Pelayanan 24 Jam 1

10. Klinik KB 5

Laporan Tahunan Puskesmas Limbur Lubuk Mengkuang tahun 2018 4


B. Kepegawaian
Situasi tenaga kesehatan pada tahun 2018 dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
TABEL 5
DISTRIBUSI TENAGA KESEHATAN MENURUT DUSUN
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LIMBUR LUBUK MENGKUANG
TAHUN 2018

JUMLAH
NO DUSUN JML
PNS HONOR PTT TKS
1 Tuo Lubuk Mengkuang 1 - - 1

2 Baru Lubuk Mengkuang 1 - - 1

3 Pauh agung 1 - - 1

4 Ma Tebo Pandak 1 - - 1

5 Tanjung Bungo 1 - - 1

6 Renah Sei Ipuh 1 - - 1

7 Lubuk Tanah Terban 1 - - 1

8 Renah Sei Besar 1 - - 1

9 Pemunyian 2 - - 3

10 Rantau Tipu 1 4 - 5

11 Limbur Baru 1 - - 1

12 Tuo Limbur 2 - - 2

13 Tebo Jaya 2 - - 2

14 Sekar Mengkuang 2 - - 2

15 Puskesmas Induk 16 27 12 55
JUMLAH 34 31 0 12 77

TABEL 6
KEADAAN DAN JUMLAH TENAGA KESEHATAN YANG TERDAPAT PADA PUSKESMAS
LIMBUR LUBUK MENGKUANG
No Jenis Tenaga Jumlah Keterangan

1 Dokter Umum 2

2 Kepala Puskesmas 1

4 Bidan 26 3 PNS, 15 Honor, 8 TKS

5 Perawat 18 6 PNS & 11 Honor , 1 TKS

6 Bidan Desa 19 17 PNS, 2 Honor

7 Tenaga Penyuluh 1

9 Petugas Labor 2 1 NS, 1 Honor

Laporan Tahunan Puskesmas Limbur Lubuk Mengkuang tahun 2018 5


10 Petugas Gizi 2

11 Dokter Gigi 1

12 Petugas Farmasi -

13 Sopir Ambulance 1 Honor

14 TU 1

15 Petugas Kebersihan 2 Honor,TKS

Jumlah 76

C. Sumber Dana
Sumber dana yang digunakan untuk operasional dan kegiatan program
Puskesmas berasal dari Angaran Dana Alokasi Umum (DAU) dari Pemerintah
Daerah dan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) yang dialokasikan dari DAK
non Fisik

Laporan Tahunan Puskesmas Limbur Lubuk Mengkuang tahun 2018 6


BAB III
VISI DAN MISI

A. Visi
Menjadikan Puskesmas Limbur Lubuk Mengkuang Sebagai Pusat Pelayanan Kesehatan Yang
Berkualitas dan terjangkau
B. Misi
1. Memberikan Pelayanan Kesehatan yang bermutu dan sesuai setandar
2. Meningkatkan Kerjasama Lintas Sektor Dan Lintas Program serta
memberdayakan masyarakat.
3. Meningkatkan Sistem Informasi Kesehatan Puskesmas
C. MOTTO Puskesmas Limbur Lubuk Mengkuang
“KEPUASAN PELAYANAN ADALAH KOMITMEN KAMI”

D.Sruktur Organisasi Puskesmas Limbur Lubuk Mengkuang

Laporan Tahunan Puskesmas Limbur Lubuk Mengkuang tahun 2018 7


BAB IV
HASIL CAKUPAN PELAYANAN KESEAHATAN

1. Program Promosi Kesehatan


a. Rumah Tangga ber-PHBS
Cakupan Rumah tangga ber PHBS (Tatanan Rumah Tangga) 82% dari jumlah KK yang ada
b.Pos kesehatan (Poskesdes)
Pos Kesehatan yang beroperasi pada tahun 2018 sebanyak 7 Unit
2. Program Penyehatan Lingkungan
a. Penduduk yang memeiliki akses terhadap Air Minum berkualitas
Cakupan KK yang memiliki akses terhadap air minum berkualitas di Kecamatan Limbur Lubuk
Mengkuang pada tahun 2018 sebesar 100%.
b. Air Minum yang memenuhi syarat
Untuk pengawasan kualitas air minum telah dilakukan pemeriksaan bakteriologis terhadap air
minum oleh laboratorium Dinas Kesehatan kabupaten Bungo.
c. Penduduk yang menggunakan jamban sehat.
 Pedusunan
Cakupan penggunaan jamban keluarga di Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang untuk
daerah pedusunan mengalami peningkatan 8,60 %. pada tahun 2018.
Cakupan kepemilikan jamban keluarga di Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang sebesar
67 % pada tahun 2018.
d. Rumah yang memenuhi syarat kesehatan.
Cakupan Rumah Sehat pedusunan 2586 (87 %) pada tahun 2018
e. Desa yang memiliki Sanitasi Total berbasis Masyarakat
Cakupan yang memiliki sanitasi Total sebesar 87 %
f. Tempat Umum yang memenuhi Syarat
Pengawasan terhadap Tempat-tempat Umum (TTU) pada tahun 2018 sebanyak 74 (100 %)
3. Program Kesehatan Keluarga dan Gizi
a. Pelayanan Ante Natal Care
 Berdasarkan laporan yang ada di Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang tahun 2018
cakupan K1 sebanyak 390 (90 %), dengan standar pelayanan minimal (100 %)
 Cakupan K4 pada tahun 2018 sebanyak 387 (89,6%) dengan standar pelayanan 95
%

b. Pertolongan Persalinan
 Cakupan persalinan ditolong oleh Tenaga Kesehatan terlatih tahun 2018 sebanyak 374 (91%),
dengan standar palayanan minimal 90 %

Laporan Tahunan Puskesmas Limbur Lubuk Mengkuang tahun 2018 8


c. Keluarga Berencana
Cakupan pasangan usia subur yang menjadi peserta program KB aktif tahun 2018 sebanyak
1810 orang (87 %).

 Penanggulangan Anemia Gizi Besi


Kegiatan penanggulangan Anemia Gizi pada ibu hamil di Kecamatan Limbur Lubuk
Mengkuang tahun 2018 adalah melakukan pendistribusian Tablet Besi (Fe) pada ibu hamil. Cakupan
pemberian tablet besi 90 tablet (Fe 3) adalah 402 (90 %).dengan sasaran Bumil 448 orang dan target
SPM 82 %
 Penanggulangan Kurang Vitamin A (KVA)
Penanggulangan Kurang Vitamin A pada bayi dan Balita pada ttahun 2018 ini dilaksanakan
dengan pemberian kapsul Vitamin A pada balita (6–59 Bln).
Cakupan pemberian kapsul Vitamin A pada balita tahun 2018 sebanyak 1649 balita(92 % )
dengan sasaran 1799 dan target 93,0%

d. ASI Ekslusif
Peraturan ASI Eksklusif yang terbaru yaitu pemberian ASI saja untuk bayi berusia 0-6 Bulan
telah mengubah persepsi masyarakat dari masa pemberian ASI saja selama 4 bulan menjadi 6 bulan.
Cakupan pemberian ASI Eksklusif diseluruh wilayah Puskesmas dalam Kecamatan Limbur
Lubuk Mengkuang tahun 2018 dengan cakupan 90 bayi (40,06%).

e.  Pemantauan Status Gizi (PSG) Anak balita


Pelaksanaan kegiatan peningkatan Status Gizi Anak Sekolah dilaksanakan melalui
pendistribusian obat cacing ke Sekolah dasar ( SD ) yaitu Albendazol. Kegiatan ini dimaksudkan untuk
dapat menanggulangi masalah kecacingan yang masih banyak dijumpai pada murid Sekolah dasar
sehingga secara tidak langsung dapat meningkatkan status gizi anak sekolah dasar pada umumnya.
Sampai dengan tahun 2018 Status Gizi Balita di Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang masih
menggunakan Hasil Kegiatan PSG pada tahun 2018 yaitu :
Status Gizi BB / U, sampai dengan akhir tahun 2018 tidak ditemukan penderita Gizi Buruk.

4. Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit


a. P2 Malaria
Penyakit Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang menjadi masalah kesehatan
masyarakat dan mempengaruhi angka kesakitan bayi, anak balita dan ibu melahirkan serta dapat
menurunkan produktifitas kerja. Oleh karena itu malaria termasuk salah satu prioritas dalam upaya
pemberantasan penyakit menular yang menjadi bagian intergral dalam pembangunan dibidang
kesehatan. Hampir 35% dari jumlah penduduk Indonesia tinggal di daerah-daerah yang beresiko
terhadap penularan malaria, demikian juga Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang Penyakit Malaria
masih menjadi masalah di Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang walaupun tidak masuk dalam urutan
10 penyakit utama.

Laporan Tahunan Puskesmas Limbur Lubuk Mengkuang tahun 2018 9


Bila dilihat dari kelompok umur yang diserang adalah kelompok usia produktif yaitu umur 15-44
tahun (28 orang), kelompok umur 45 keatas (34 orang) sedangkan yang terendah kelompok umur 0-1
tahun (0 orang) yang merupakan kelompok umur indikator Kejadian Luar Biasa (KLB).
Umumnya daerah-daerah dengan insiden yang tinggi ditemukan di daerah kawasan yang baru di
buka, seperti galian-galian tempat penambangan emas.
Malaria masih merupakan penyakit endemis di Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang Karena
kasus yang ditemukan masih cukup banyak. Pada tahun 2018 kasus penyakit malaria klinis yang
ditemukan sebanyak 92 kasus. Namun belum ada ditemukan hasil yang positif malaria

b. P2 Rabies
 Pemberantasan Penyakit Rabies
Penyakit anjing gila (Rabies) merupakan salah satu penyakit hewan menular akut yang
di sebabkan oleh virus, ini termasuk kelompok Rhabdo (bentuk peluru). Penyakit rabies bersipat
Zoonosis (menular dari hewan ke manusia), relatif sulit di berantas dan di tularkan dari hewan
(anjing pada umumnya, kucing dan kera serta hewan sebangsa lainya ) melalui gigitan atau
jilatan pada bagian tubuh yang luka dan lecet. Selanjutnya virus bergerak melalui syaraf menuju
susunan syaraf pusat (otak). Masa inkubasi Sangat bervariasi dan umumnya 15 hari sampai
dengan 3 bulan.
Masyarakat awam sering menganggap enteng luka kecil karena gigitan Hewan Penular
Rabies (Anjing, Kucing atau Kera) dan selanjutnya melupakan karena luka tersebut mengering
dan sembuh. Hal ini Sangat berbahaya karena kealfaan tersebut akan mengancam nyawa
penderita gigitan.
Kasus gigitan rabies baik pada hewan maupun manusia hampir selalu diakhiri dengan
kematian kalau tidak segera mendapat pertolongan. Dengan kata lain angka kesakitannya
(morbiditas) sama dengan angka kematian (mortalitas) yakni 100 %. Selain itu virulensi
penyakit Rabies yang relatif tinggi dan pola penyebaran yang tidak menentu, maka dalam
pemberantasan dan pengendalianya diperlukan tindakan yang cepat, masih terkoordinasi. Sesuai
dengan semangat otonomi daerah yaitu disyahkannya Undang-undang No.22 tahun 1999
tentang Pemerintah Daerah yaitu Undang-undang Nomor 25 tahun 1999 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pusat dan Daerah, maka dalam upaya Pemberantasan dan Pengendalian
Penyakit Hewan Penular Rabies titik beratnya berada pada Kabupaten / Kota.

c. Pengamatan Penyakit
Pengamatan serta penemuan kasus gigitan Hewan Penyebab Rabies (HPR) dapat dipantau
melalui laporan bulanan Bides dan pasien yang berobat ke Puskesmas.
 Penemuan dan Penatalaksanaan Kasus
Pada tahun 2018 tidak ditemukan kasus gigitan Hewan Penyebab Rabies (HPR).
Mengingat kabupaten mempunyai daerah perbatasan dengan Kabupaten/Propinsi lain
serta menyebabkan populasi anjing semakin bertambah setiap tahun disamping tidak
terkendalinya penambahan populasi. Hewan Penular Rabies terbanyak adalah anjing, disusul
kucing, kera dan lain - lainnya.

Laporan Tahunan Puskesmas Limbur Lubuk Mengkuang tahun 2018 10


d. P2 TB Paru
 Pengamatan Penyakit
Untuk mendapatkan laporan TBO3 petugas kabupaten harus menjemput ke Puskesmas
untuk melihat TBO4 dan buku catatan suspect TB paru yang ditemukan serta kohor BTA (+)
yang diobati

 Pengobatan penderita TB BTA Positif


Jumlah Pengobatan TB BTA Positif pada tahun 2018 sebanyak 31 kasus ( 61%), dan
Pengobatan TB Paru BTA Negatif sebanyak 2 0rang

 Angka Konversi
Konversi artinya penderita BTA (+) setelah makan obat 2 bulan (Fase intensif) diambil
speciment dahaknya 2 kali pada pagi hari dan sewaktu-waktu dengan hasil negatif. Penilaian
angka konversi diambil berdasarkan keadaan 6 bulan yang lalu

 Angka Kesembuhan
Penderita dinyatakan sembuh apabila kedua dinyatakan konversi, akhir bulan kelima dan
keenam pemeriksaan dahak dengan hasil negatif. Laporan disampaikan dalam triwulan hasil
pengobatan TB 12-15 bulan yang lalu. Apabila tiga tahap pemeriksaan tidak lengkap maka
penderita dinyatakan pengobatan lengkap tanpa melihat hasil pemeriksaan dahak, tetapi tidak
dinyatakan sembuh.

Pengawas Makan Obat belum berfungsi maksimal. Perlu ditingkatkan upaya pembinaan /
bimbingan pada penderita baru BTA positif melalui tatap muka saat penderita berkunjung ke
Puskesmas / Pustu atau melalui kunjungan rumah dalam rangka PHN ( Perawatan Kesehatan
Masyarakat).

e. Demam Berdarah Dengue (DBD).


 Penemuan dan penatalaksanaan
Pada tahun 2018 tidakditemukan kasus Demam Berdarah (DHF)
f. P2 Pneumonia
 Pengamatan Penyakit
Pelaporan Pneumonia dapat diikuti melalui laporan bulanan penyakit (LBI) dari masing-
masing Puskesmas dan kelengkapan laporan mencapai 100%.
 Penemuan dan penatalaksanaan kasus
Penyakit Pneumonia termasuk penyakit ISPA bahagian bawah yang ditandai dengan
keluhan utama berupa batuk dan sukar bernafas, napas cepat dan prioritas program P2 adalah
pneumonia pada balita dengan klasifikasi pneumonia sedang dan pneumonia berat.
Pada tahun 2018 tidak ditemukan kasus pneumonia berat
 Penyuluhan Kesehatan (Care Seeking)
Indikator keberhasilan penyuluhan ini adalah 95% ibu balita mengetahui kapan harus
membawa balita yang ISPA untuk berobat. Puskesmas diharapkan mulai melakukan survey

Laporan Tahunan Puskesmas Limbur Lubuk Mengkuang tahun 2018 11


berkala kecil tentang penyakit ISPA khususnya pada saat melaksanakan penyuluhan
dilapangan.

 Konseling
Indikator keberhasilan adalah jumlah ibu atau keluarga balita dan bayi yang diberi
konseling dengan menggunakan Tanya jawab, dengar pendapat, dan nasehat.

g. P2 Diare
 Pengamatan Penyakit
Pengamatan penyakit dapat diikuti melalui laporan mingguan (W2) dan Laporan
bulanan penyakit (LB I), namun petugas Puskesmas tidak merekap dan mencantumkan data
karena penyakit diare.
 Penemuan dan Penatalaksanaan Kasus
Jumlah temuan dan pengobatan kasus diare pada tahun 2018 sebanyak 726 orang
(Incidence Rate 28,2/1.000 penduduk), sedangkan kebutuhan oralit untuk tahun 2018 sebanyak
2178 bungkus.

 Konseling Kader
Indikator keberhasilan konseling adalah peningkatan rumah tangga melaksanakan terapi
yang benar dan peningkatan jumlah kasus diare tanpa dehidrasi ke sarana kesehatan/Puskesmas.
Indikator keberhasilan pelatihan kader (Minimal 1 kader per Posyandu) adalah dengan
meningkatnya jumlah yang ditangani kader.

h. P2 Kusta
Kelengkapan laporan mencapai 100% dan pada tahun 2018 tidak ada ditemukan kasus kusta.
i. P2 Kelamin
Penemuan dan penatalaksanaan kasus hanya berdasarkan kunjungan pasien ke Puskesmas. Pada
tahun 2018 tidak ada kasus penyakit Infeksi menular seksual yang ditemukan. Sedangkan kasus HIV-
AIDS tahun 2018 di Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang tidak ada.

j. Imunisasi
 Imunisasi Dasar.
Cakupan imunisasi dasar di Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang pada Tahun 2018
dengan indicator Campak mencapai (74 %), BCG pada Bayi (79 %), Polio (95 %), DPT/HB
(95 %), DT (100 %), TD (100 %), dan Imunisasi TT (99 %) dengan saasaran bayi 282 bayi.

 Imunisasi Anak Sekolah.


Imunisasi anak sekolah diberikan pada anak Kelas I s/d Kelas IV di Sekolah Dasar dan
Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI). Untuk Anak Kelas I diberikan Imunisasi Campak, untuk Kelas
II diberikan imunisasi DT dan untuk kelas III dan kelas IV imunisasi TD. Pemberian imunisasi

Laporan Tahunan Puskesmas Limbur Lubuk Mengkuang tahun 2018 12


anak sekolah dilaksanakan melalui kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) yang
dilaksanakan pada triwulan III dan IV tahun 2018.

5. Pengembangan Program
1. Seksi Data dan Informasi
Seksi Data dan Informasi mempunyai tugas dan fungsi yaitu mengelola Data dan Informasi di
bidang kesehatan. pengelolaan data dan informasi kesehatan ditangani oleh suatu Tim yaitu Tim SP2TP
Seksi Data dan Informasi terbentuk dan mulai melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai dengan
instruksi yang telah ditetapkan.
Adapun kegiatan Seksi Data dan Informasi yang telah dilaksanakan pada tahun 2018 adalah
sebagai berikut :
a. Mengelola data SP2TP dan mengirimkan hasil olahan
data SP2TP ke Dinas kesehatan kabupaten Bungo .
b. Membuat Laporan Tahunan PUSKESMAS Kecamatan
Limbur Lubuk Mengkuang

Laporan Tahunan Puskesmas Limbur Lubuk Mengkuang tahun 2018 13


BAB V
ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH

A. Analisa
Dari hasil evaluasi dan monitoring PUSKESMAS Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang,
masih cukup banyak permasalahan yang ditemui sampai dengan akhir tahun 2018, yaitu sebagai
berikut :

1. Tingginya mobilitas penduduk menyebabkan masih sulitnya memberantas penyakit menular


disamping wilayah kerja yang luas dan terpencar-pencar sulit dijangkau.
2. Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dari masyarakat terutama untuk daerah per Dusun di
aliran sungai batang Tebo masih rendah, terutama penggunaan Jamban Sehat yang memenuhi
syarat kesehatan

B. Alternatif Pemecahan
Berdasarkan hasil analisis terhadap permasalahan yang dihadapi saat ini serta dalam rangka
mewujudkan Indonesia Sehat khususnya Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang Sehat, maka
upaya-upaya yang dilakukan adalah :
1. Peningkatan kuantitas dan kualitas KIE / Penyuluhan diutamakan kepada keluarga, serta
pengembangan konsep kemampuan individu untuk menjaga kesehatan sendiri dengan baik.
2. Kerja Sama lintas Program di Puskesmas untuk menselaraskan ide untuk peningkatan kinerja
program kedepannya.
3. Kerja sama lintas sektoral baik secara Advokasi dari stickholder dan pembinaan terhadap
TOMA di wilayah kerja Puskesmas sehingga dapat berjalan seiring.
4. Adanya peran serta masyarakat dari semua unsur sehingga semua Program Puskesmas yang
berkaitan langsung dapat tercapai.

Laporan Tahunan Puskesmas Limbur Lubuk Mengkuang tahun 2018 14


BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

A.KESIMPULAN

Dari uraian diatas maka dapat di simpulkan bahwa dapat kami simpulkan bahwa sebagian besar
kegiatan PUSKESMAS yang terintergrasi melalui puskesmas dan Bidan DUSUN dapat diselesaikan
dengan baik dengan memanfaatkan sumber daya yang terbatas baik tenaga, fasilitas fisik, dana, dan
prasarana, serta metoda yang ada untuk menyelesaikan rencana atau target yang telah ditentukan
berdasarkan standar pelayanan minimal sektor kesehatan.apa bila ada beberapa kegiatan yang tidak
tercapai maka itu merupakan PR bersama yang harus kita selesaikan bersama-sama.
Sehingga dengan pembangunan secara bertahap maka diharapkan dapat mencapai
“KECAMATAN SEHAT“ yang ditandai dengan penduduk yang hidup dalam lingkungan dan perilaku
hidup bersih dan sehat, memiliki kemampuan menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara
adil dan merata untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal.

B. SARAN-SARAN
1. Bagi Dinas Kesehatan

Di harapkan untuk sering melakukan monitoring program ke Puskesmas sehingga

apabila pelaksanaan program tidak mencapai target maka dapat mencari akar

permasalahannya.

2. Bagi Puskesmas Limbur Lubuk Mengkuang

Bahu membahu dan kebersamaan serta tranparansi dari semua elemen di Puskesmas

sangat di butuhkan sehingga Puskesmas dapat maju kedepannya

Laporan Tahunan Puskesmas Limbur Lubuk Mengkuang tahun 2018 15


Laporan Tahunan Puskesmas Limbur Lubuk Mengkuang tahun 2018 16

Anda mungkin juga menyukai